MEMBANGUN SISTEM INFORMASI KULINER BANDUNG...
-
Upload
duongthuan -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of MEMBANGUN SISTEM INFORMASI KULINER BANDUNG...
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI KULINER BANDUNG
BERBASIS WEB
naskah publikasi
diajukan oleh
Dimas Maulana
04.12.0799
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
BUILDING INFORMATION SYSTEM WEB BASED CULINARY
BANDUNG
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI KULINER BANDUNG BERBASIS WEB
Dimas MaulanaJurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
History of the Indonesian people who had always been known for the diversity of
spices as cooking, shows both the potential wealth, which deserve to be studied by
the Indonesian people. Each region to each region and even city also has a
uniqueness to every taste and presentation. The number of impressions culinary in
telivisi recent years also increasingly clear discourse diversity of cuisine is
interesting to study. On the other hand the existing information is still lacking
when used in cities as large and as complex as Bandung.
The use of PHP and MySQL as a database on the development of Webbased
information systems, it is possible to build a culinary information systems are
dynamic. The system will produce information that can later be obtained
categorization various types of cuisine. This information system is expected to
provide a new view of culinary information to the public and can save time in
searching the location information and the types of cuisine, as it can be accessed
anytime and anywhere. Even with the support of a very adequate graphical
display of an image can be a culinary type that without first coming to know the
prospect's information first. This information system is likely to be a media
campaign to attract interest more people visiting the city of Bandung.
Keyword: Bandung culinary, Website, Internet
1. Latar Belakang
Sejarah bangsa Indonesia yang sejak dulu terkenal keanekaragaman
rempah-rempahnya sebagai bumbu masakan, menunjukkan kekayaan sekaligus
potensi yang layak untuk dikaji oleh masyarakat Indonesia. Banyaknya tayangan
kuliner di telivisi beberapa tahun terakhir juga semakin memperjelas wacana
keragaman kuliner tersebut. Tiap kawasan hingga tiap daerah bahkan kota juga
memiliki kekhasan pada tiap rasa maupun penyajiannya.
Salah satu kota yang memiliki keragaman kuliner adalah kota Bandung.
Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata favorit di Indonesia, menjadi
tempat berkumpulnya penduduk dari berbagai daerah. Karena berkumpulnya
itulah, maka secara langsung maupun tidak langsung, membawa keanekaragaman
kuliner tiap-tiap daerah juga di Bandung.
Selama ini ketika membicarakan dan menunjukkan suatu lokasi dimana
pusat kuliner berada, sering kali keterangan yang didapatkan hanyalah terbatas
pada nama jalan dan arah atau ciri-ciri kawasannya. Sedangkan kejelasan lokasi
dimana pusat kuliner tersebut berada tidak terpetakan secara baik. Karena itu
diperlukanlah sebuah sistem informasi yang dapat menyelesaikan permasalahan
kuliner tersebut.
Suatu informasi kuliner harus dapat memberikan keterangan yang lengkap
dan terperinci mengenai segala hal yang berkaitan dengan sarana prasarana
tentang objek kuliner yang dituju. Diantaranya adalah deskripsi singkat tentang
objek kuliner (tempat atau masakan), kategori masakan (Internasional, Special
Categories, asli Indonesia beserta minumannya). Seiring dengan pesatnya
perkembangan teknologi informasi, baik hardware maupun software, yang salah
satunya adalah sistem informasi berbasis web, dapat menjadi solusi dari berbagai
permasalahan yang menyangkut keruangan.
Sistem informasi berbasis web ini sendiri bisa menjadi pilihan terbaik
dalam menentukan objek kuliner yang akan dikunjungi. Kemampuan sistem
informasi berbasis web dengan memanfaatkan teknologi internet dalam
mengkombinasikan segala macam data diharapkan dapat membantu dalam
menyediakan informasi yang aktual dan lengkap tentang objek-objek wisata
(kuliner) yang ada di Kota Bandung
2. Landasan Teori
Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan
dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini adalah
sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-
prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem ini didefinisikan dengan
pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer yang didefinisikan sebagai
kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.
Mefadden, dkk ( 1999 ) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan data tersebut. Shanon dan Weaver, dua orang insinyur listerik,
melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefinisikan informasi
(Kroenke, 1992 ). Menurut mereka, informasi adalah “jumlah ketidak pastian
yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi,
tingkat kepastian tidak meningkat. Menurut Davis ( 1999 ), informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Gambar dibawah ini memperhatikan siklus informasi ( Burch dan Grudnitski,
1989 ), yang menggambarkan pengelolaan data menjadi informasi dan pemakaian
informasi untuk mengambi keputusan, hingga akirnya dari tindakan hasil
pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.
2.1 Software yang digunakan
Beberapa perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem
informasi ini dijabarkan sebagai berikut
Proses( Model ) Output
( Informasi )Input
Data
Hasil
Penerima
Keputusan
BasisData
2.1.1 Dreamweaver 8
a. Macromedia Dreamweaver 8
Macromedia Dreamweaver 8 merupakan sebuah HTML editor
profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau
halaman web. Pada Dreamweaver 8, terdapat beberapa kemampuan bukan
hanya sebagai software untuk mendesain web saja tetapi juga untuk
menyunting kode serta pembuatan aplikasi Web dengan menggunakan
berbagai bahasa pemrograman Web, antara lain: JSP, PHP, ASP dan
ColdFusion.
2.2 Script Yang Digunakan
2.2.1 PHP
PHP pertama kali ditemukan oleh Rasmus Lerdorf, dia adalah seorang
Programer UNIX dan Perl pada waktu itu. Ia membuat sebuah script makro
perl CGI yang pada awal tujuannya hanya untuk mengetahui siapa saja yang
melihat resume tulisan pada homepage pribadinya. Namun tidak disangka,
kehadiran script yang dia buat banyak mendapat respon dari para netter yang
ada.
Perkembangan PHP sangat pesat menjadi bahasa pemrograman web yang
digunakan secara luas di jutaan server internet. PHP menjadi andalan untuk
membangun situs-situs baik besar maupun kecil dan dikategorikan software
gratis yang paling popular.
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML
untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side
scripting, yaitu sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya
dijalankan di server, tetapi disertakan dokumen HTML. Pembuatan web ini
merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan
HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet
akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting
PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua
perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke
web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian, pengguna internet
tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan
dari halaman web menjadi lebih terjamin.
Cara- cara menulis script PHP
1. <?php Script PHP anda ?>2. <?
Script PHP anda ?>3. <script language=”php”>
Script PHP anda </script>
4. <% Script PHP anda %>
3. Perancangan Sistem
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perancanaan sistem dan
sebelum tahap desain sistem. Analisis sistem (system analysis) adalah penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponen-
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya. 1
Dalam analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem, yaitu:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan
dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan
tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak
dibutuhkan. Untuk mempermudah analis sistem dalam menentukan keseluruhan
kebutuhan secara lengkap, maka analis membagi kebutuhan system ke dalam 2
jenis. Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement) dan
jenis kedua adalah kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirements).
3.1.1.1 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya
dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa
saja yang harus ada dan dihasilkan sistem.
1 Jogiyanto. HM., Analisis dan Disain Sistem Informasi. (Edisi kedua; Yogyakarta: Andi, 1999), hal. 129.
1. Sistem harus bisa melakukan entri kategori yang berhubungan dengan
kuliner:
a. Admin bisa memasukkan kategori berdasarkan kd_kategori dan
nm_kategori.
b. Admin bisa menampilkan informasi kategori kuliner yang telah diinputkan
ke dalam table kategori.
c. Admin bisa mengedit setiap kategori yang telah diinputkan.
d. Admin berhak menghapus menghapus kategori yang telah ada sehingga
tidak ditampilkan di halaman user umum.
2. Sistem harus bisa melakukan pendataan objek kuliner berdasarkan kategori
yang sudah diinputkan pada tabel kategori.
a. Admin bisa mengentri informasi kuliner berdasarkan kategori agar lebih
mudah untuk dikelompokkan.
b. Admin dapat melakukan penambahan jenis kuliner sekaligus menentukan
kategori dari kuliner yang akan dimasukkan.
c. Informasi kuliner yang telah dientri dapat dilakukan perubahan data dan
informasi terkait peta/lokasi, menu andalan bahkan perubahan harga dari
kuliner tersebut.
d. Setiap data yang dientri dapat ditampilkan dan diurutkan berdasarkan
kategori ataupun berdasarkan tanggal penginputan datanya kedalam
database.
3. Sistem harus bisa menampilkan informasi atau berita terkait kuliner atau
update berita lainnya.
a. Admin berhak menambahkan informasi berita kedalam table berita dengan
informasi kode berita, judul berita, gambar, tanggal posting, pengirim.
b. Setiap informasi berita yang telah dimasukan dapat diubah sesuai
kebutuhan dan informasi update yang terkait.
c. Informasi berita yang ditampilkan dibatasi pemunculannya untuk
mengatasi panjangnya scroll halaman web ke bawah.
4. Layanan kuliner ini harus bisa menampung setiap komentar/shoutbox yang
diinputkan oleh pengunjung website ini.
a. Setiap data yang dientri kedalam shoutbox, pada halaman admin hanya
bisa ditampilkan dan diatur pemunculannya untuk menghindari adanya
entri data yang melanggar etika social (sumpah serapah, SARA, kata-kata
yang tidak sewajarnya dan sejenisnya).
b. Shoutbox dimasukkan berdasarkan id_shoutbox, nama pengirim, alamat
website, pesan, tanggal posting jam dan status (akan ditampilkan atau
tidak).
c. Pada halaman admin, data shoutbox tidak disediakan penambahan data
karena shoutbox ini sengaja diperuntukkan kepada para pengunjung web
kuliner khas Bandung ini.
d. Setiap informasi yang dientri dalam shoutbox akan menjadi masukkan
baik untuk pengembangan sistem kuliner ini ataupun peningkatan
pariwisata kuliner khususnya bagi pengelola maupun pihak pemerintah
terkait.
5. Sistem harus bisa mengentri informasi pemasangan banner pada halaman user
web ini.
a. Sistem dapat menampilkan informasi banner/logo untuk keperluan
promosi.
b. Setiap pemasangan banner juga disediakan link terkait menuju objek atau
banner yang dimaksud.
c. Pemasangan banner tidak harus terkait tentang kuliner namun secara
umum siapapun bisa memasang iklan untuk peningkatan marketing yang
lebih luas lagi cakupannya.
3.1.1.2 Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirements)
Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang
memiliki oleh sistem.
1. Operasional
a. Bisa digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows maupun Linux
versi apapun.
b. Spesifikasi komputer minimum Pentium bahkan komputer MMX.
c. Kebutuhan memori minimum 64 MB RAM.
d. Bisa dikembangkan untuk aplikasi mobile menjadi aplikasi GIS.
2. Sekuriti
a. Sistem aplikasinya maupun databasenya dilengkapi password.
b. Pada halaman admin, setiap link harus melalui proses login yang legal
sehingga tidak diijinkan mengakses link tanpa melalui tahapan yang
benar.
c. Masih pada halaman admin juga dengan alasan keamanan apabila sistem
tidak digunakan dalam beberapa detik maka sistem akan logout otomatis
menggunakan teknik SESSION.
3. Informasi
a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang dimasukkan
oleh pengguna salah.
b. Digunakan untuk menampilkan informasi seputar objek-objek wisata
kuliner yang ada di kota Bandung.
4. Kinerja
a. Layanan yang dibangun ini Multiplatform bagi sistem operasi.
b. Sistem ini akan mendata objek-objek kuliner khusus kota Bandung.
c. Untuk lebih mempermudah, maka sistem bisa dikembangkan untuk versi
mobile.
3.1.2 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data dipergunakan untuk
mendokumentasikan proses aliran data sistem. Pada sistem informasi kuliner khas
Bandung dapat digambarkan DFD sebagai berikut:
DFD Context Diagram
Gambar 1 DFD Level 0
DFD Level 1
Gambar 2 Diagram Level 1
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Implementasi Server
Sistem ini harus melakukan proses verifikasi dengan melakukan login
terlebih dahulu baru bisa mengakses seluruh sistem dan melakukan
konfigurasi terhadap semua data dalam web site ini.
Data banner
Lihat Berita
Lihat Telepon
Lihat Telepon
Data Produk
Lihat Produk
Data BeritaData Kategori
Data Shoutbox
Data Shoutbox
kd_kategori, nm_kategori
Id_berita,id_user,judul,isi_berita,gambar,hari,tanggal,jam,counter
Id_berita,id_user,judul,isi_berita,gambar,hari,tanggal,jam,counter
Id_telp,nm_telp,nmr_telp,ket Id_telp,nm
_telp,nmr_telp,ket
Id_produk,kd_kategori,nama,deskripsi,menu,almt,file_data,peta,tanggal
id_banner,judul,url,gambar,tgl_posting
4.2 Hasil Implementasi Client
User yang berkunjung kedalam sistem informasi ini bisa melihat informasi
objek wisata kuliner dimulai dari lokasi, penjelasan kuliner dan menu yang
ditawarkan dan terakhir juga tersedia informasi set layout dari tempat
jualan objek kuliner yang bersangkutan. Selain itu informasinya
dikelompokkan berdasarkan objek kulinernya yang bersangkutan.
4.3 Manual penggunaan :
Halaman Utama user web kuliner khas Bandung ditampilkan
dengan layout 3 kolom. Pada bagian atas diposisikan header kemudian
baris menu. Untuk bagian content terbagi 3 kolom yaitu content sebelah
kiri dengan menu searching dan catalog produk kemudian juga terdapat
link telepon penting. Pada posisi tengah terdapat gambar yang slideshow
yang berganti-ganti dan juga bagian tengah ini menjadi halaman utama
setiap informasi yang ditampilkan dari setiap link yang dijalankan user.
Terakhir posisi kanan dengan baris menu yaitu banner sebagai tempat
pemasangan iklan produk dan fasilitas shoutbox yang diperuntukan kepada
pengunjung website memberikan testimoninya terkait kuliner di kota
Bandung. Rancangan keseluruhannya seperti tampak pada gambar berikut
ini :
Gambar 4.6 Halaman Utama Web Kuliner
Halaman utama dari web ini menampilkan kategori objek wisata
agar lebih mudah dalam penelusurannya. Selain itu juga terdapat link
untuk pemasangan banner hal ini untuk mengakomodasi bagi pelaku
bisnis baik usaha kuliner atau usaha yang lain memasang iklan. Link
banner ini juga bisa menjadi sumber pemasukan dalam pengelolaan
termasuk maintenance web kuliner.
Gambar Halaman Kuliner berdasarkan kategori
Tampilan disetting dengan penampilan informasi dengan berbagai
macam gambar terkait link yang diklik dan informasi menu yang ditawarkan
dari tempat kuliner yang sedang ditampilkan informasinya sekaligus alamat
tempat kuliner yang tampilkan.
Gambar 4.8 Halaman Login
Tampilan ini menjadi halaman utama bagi user yang akan mengakses
halaman control panel. User yang melakukan login dengan benar maka akan
langsung diarahkan kehalaman control panel, sedangkan user yang melakukan
login dengan input data yang telah diverifikasi dalam database maka akan
ditampilkan informasi kesalahan atau mungkin langsung mengklik tombol
login maka akan dilakukan pemberitahuan bahwa kolom-kolom username atau
password masih kosong.
5. Kesimpulan
a. Layanan web kuliner ini telah di buat dengan baik untuk membantu proses
pencarian dan mengetahui tempat-tempat objek wisata kuliner terbaik
dengan segala cita rasa di kota Bandung.
b. Web kuliner ini dilengkapi dengan fasilitas:
Pencarian tempat objek wisata yang menjadi favorit bagi penikmat
kuliner kota Bandung.
Menampilkan menu andalan dari masing-masing tempat kuliner yang
ditampilkan.
Bagi user yang akan memberikan testimonial bisa memasukkan datanya
ke dalam fasilitas shoutbox.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M. Rudiyano, Modul Keamanan Komputer, Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Ariyus, Dony. 2006. Computer Security. Yogyakarta. Penerbit ANDI.
Kurniawan Wiharsono. 2007. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Nugroho Bunafit. 2004. CSS. Yogyakarta: Gava media.
Nugroho Bunafit. 2007. Trik dan Rahasia Membuat Aplikasi Web dengan PHP. Yogyakarta: Gava media.
Nugroho Bunafit. 2008. Trik Latihan Membuat Aplikasi Web PHP & MySQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava media.
Sidik, Betha. 2005. MySQL. Bandung: Penerbit INFORMATIKA.
Syafrizal Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
Syafrizal Melwin. Modul: Jaringan Komputer. Yogyakarta: STMIK AMIKOM
Yogyakarta.