MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI...

19
MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI JURNALISME KENABIAN Oleh Parni Hadi*

Transcript of MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI...

Page 1: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI JURNALISME KENABIAN

Oleh Parni Hadi*

Page 2: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

A. KHAIRA UMMAH atau umat terbaik sesuai (Surat Ali Imran, ayat 110): “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.

1) Ada empat hal yang tersirat dalam ayat ini, yakni 1. konsep umat terbaik, 2. aktivisme sejarah, 3. Pentingnya kesadaran dan 4. Etika profetik.

Pertama, umat terbaik harus melakukan tiga hal, yakni amar makruf, nahi munkar dan beriman kepada Allah. Kedua, aktivisme sejarah, kita harus bekerja di tengah-tengah manusia, bukan mengasingkan diri, dan meninggalkan kehidupan duniawi. Ketiga, pentingnya kesadaran bahwa nilai-nilai ilahiah (makruf, munkar dan iman menjadi tumpuan Islam. Nilai-nilai ini meliputi tiga laku: humanisasi (memanusiakan manusia), liberasi (membebaskan) dan transendensi (transcendental) atau spiritualitas

Ke empat, etika profetik ini berlaku untuk siapa saja: pribadi, komunitas dan organisasi harus mengamallannya. (Kunto Widjojo)

Page 3: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

2) Umat terbaik harus unggul dalam 5 (lima) K

Kualitas Iman dan Taqwa (Imtaq)

Kualitas Pikir

Kualitas Kerja

Kualitas Karya dan

Kualitas hidup

(BJ Habibie, Ketum pertama ICMI, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia).

Page 4: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi dan on-line) serta media sosial (sms, facebook, twiter, youtube dll) menguasai hajat hidup manusia. Media massa yang telah mengalami konvergensi (layanan media cetak, audio dan visual dapat disampaikan lewat satu alat, berkat kemajuan teknologi informasi) semakin menjadi “main trend setter” (penentu arah) utama perilaku

manusia.

Page 5: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

C. Teknologi Informasi hanyalah alat penyampai pesan. Pesan tetap yang paling utama (Content is the King). Untuk itu, perlu panduan praktik berkomunikasi melalui media massa dan media sosial berdasarkan nilai-nilai luhur, yakni Jurnalisme Kenabian (Prophetic Journalism).

Page 6: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

1. Banyak keluhan tentang praktek jurnalistik saat ini yangdianggap tidak mendukung nation and character building dan bahkan memprovokasi publik menjadi individualitis, konsumtif dan agresif yang berakhir pada maraknya korupsi, hidup boros dan menyulut aksi tawuran dan konflik SARA (Suku, Antara Golongan, Ras dan Agama).

2. Pratek jurnalistik seperti itu tidak hanya dilakukan oleh wartawan dan media cetak dan elektronika (radio dan tv) saja tapi lebih oleh citizen journalists sebagai individual content providers melalui media sosial, yang lebih cepat mencapai publik dan mendapat reaksi balik plus dampaknya.

3. SMS, Twiter, facebook, BBM dan Youtube telah melahirkan budaya instan, serba cepat, tanpa perenungan dan pengendapan, kurang memikirkan dampak sosialnya yang negatif. Harus diakui, media sosial telah berjasa besar dalam membuat orang lebih ekspresif dan responsif. Tumbangnya para penguasa di Timur Tengah melalui revolusi “Arab Spring” juga berkat media sosial, yang ternyata lebih kuat pengaruhnya dari pada media tradisional atau profesional.

Page 7: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

4. Untuk menjawab keluhan itu, diperlukan sebuah genrejurnalisme baru, di samping upaya pendidikan melek media(media literacy) baik bagi penyedia konten profesional (cetakdan elektronika), dan penyedia konten invididual dan lebih-lebih masyarakat luas. Penyedia konten perlu dilatih ulanguntuk lebih memahami dampak negatif dari apa yang disiarkan.Sedangkan, masyarakat dilatih agar tidak mudah menganggapapa yang disiarkan media massa dan sosial media itu betulsemua. Masyarakat perlu diajari untuk menyaring, memilih danmemilah apa yang benar dan baik untuk diserap.

5. Ada yang mengusulkan Jurnalisme Islam sebagai jawabannya.Tapi, apakah Jurnalisme Islam itu? Ini bisa sebuah pertanyaanfilsafati atau praktis. Secara filsafah, jawabannya akan panjang,karena harus merunut dan merujuk hal-hal yang menyangkutpemahaman tentang Islam secara menyeluruh dan, untuk itusaya bukan ahlinya. Secara praktis, jawabannya adalah praktekjurnalistik yang berdasarkan Al Quran dan Hadits RasulullahSAW. Ini pun bisa multi tafsir seperti di bawah ini:

Page 8: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

6. Jurnalisme Islam adalah :

• Praktek jurnalistik yang dilakukan oleh orang-orang yang beragama Islam.

• Praktek jurnalistik yang dilakukan oleh orang-orang Islam dengan berdasar Al-Qur’an dan Hadits atau Jurnalisme Islam Eksplisit/eksklusif.

• Praktek jurnalistik yang dilakukan orang-orang Islam tidak hanya berdasar Al Qur’an dan Hadits, tetapi juga ideologi lain dan tujuannya tidak hanya untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam, tapi seluruh manusia. Nama media, logo dan jargon yang digunakan tidak harus bernuansa Arab. Ini jurnalisme Islam Inklusif.

• Praktek jurnalisme yang dilakukan oleh orang Islam dan Non Islam, bertujuan untuk membela kebenaran dan keadilan untuk semua. Nama media, logo dan jargon yang digunakan bebas, bisa bernuansa nasional dan bahkan daerah dari suatu negara. Ini bisa disebut jurnalisme yang Islami dalam pengertian membawa kebajikan bagi kebaikan seluruh makhluk sedunia, atau rahmatan lil ‘alamin, sekalipun tanpa mengibarkan panji-panji Islam.

Page 9: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

7. Merujuk kepada pengertian pada butir di atas, apa yang disebut pers atau jurnalisme Islam itu memang ada. Misalnya, Harian Republika, Majalah UMMAT(alm), keduanya saya ikut membidani; Harian ABADI (Masyumi), IRIB (Islamic Republic of Iranian Broadcasting) atau radio TV Islam Iran dan IINA (international Islamic News Agency) atau kantor berita Islam Internasional yang berpusat di Jeddah, Saudi Arabia dan kantor berita ANTARA menjadi salah satu anggotanya.

8. Mana yang terbaik dari keempat jenis jurnalisme Islam tersebut pada butir 6 di atas? Menurut sabda Rasulullah, Muhammad SAW, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Sekalipun mengusung panji-panji Islam, kalau tidak banyak manfaatnya, praktek jurnalisme itu belum Islami.

9. Berdasar pemahaman itu dan setelah berdiskusi panjang lebar dengan tokoh-tokoh Islam termasuk Prof. Dr. Nazaruddin Umar, sekarang Wakil Menteri Agama, dan jajaran pengajar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, saya memilih istilah Jurnalisme Islami dari pada Jurnalisme Islam.

Page 10: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

10. Saya berpendapat Jurnalisme Islami adalah jurnalisme yang meneladani empat akhlaq mulia Rasulullah, Muhammad SAW, yakni:a. Shiddiq (berdasar kebenaran)b. Tabligh (disampaikan dengan cara mendidik),c. Amanah (dapat dipercaya) dand. Fathonah (dengan penuh kearifan).

Ke empat akhlak Rasulullah itu bersifat universal, karena itu jurnalisme Islami juga bersifat universal, tidak tergantung agama apa yang dianut.

11. Bagi wartawan non-Muslim, tentu boleh mengambil teladan dari para nabi/rasul dan orang suci masing-masing, sekalipun ke empat akhlak Muhammad itu bersifat universal.

12. Tugas Nabi/Rasul adalah membawa risalah demi kebaikan umat manusia di seluruh dunia. Semua nabi menyebarkan risalah itu dengan dan demi Cinta sebagai ibadah dan sesuai petunjuk yang mereka terima dari Allah, Tuhan Sang Maha Pencipta dan Maha Pecinta sekaligus.

Page 11: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

13. Nabi itu bahasa Inggrisnya adalah prophet, karena itu praktek jurnalisme Islami yang menebar Cinta ini, saya namakan prophetic jorunalism atau jurnalisme kenabian/kerasulan dan juga jurnalisme Cinta.

14. Seperti kita sudah maklum, pada awalnya adalah Cinta. Berkat Cinta dunia dan kehidupan ini ada dan berkembang sampai sekarang.

15. Salah satu bukti dari Cinta adalah Peduli (Kepedulian)

16. Jurnalisme adalah kegiatan untuk menyampaikan pesan (gagasan/ ide dan informasi) dalam bentuk tulisan, gambar dan suara yang meliputi proses pencarian, pengumpulan, pengolahan dan penyebaran/ penyiarannya kepada orang banyak atau publik.

Page 12: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

17. Jurnalisme digerakkan oleh orang (-orang) yang peduli akan kepentingan orang banyak (publik). Seseorang tertarik atau terpanggil memasuki dunia jurnalisme atau menjadi jurnalis (praktisi media) pada umumnya karena digerakkan oleh keinginan untuk peduli dan berbuat demi kepentingan orang banyak.

18. Keinginan atau motivasi untuk berbuat demi kebaikan orang banyak didorong oleh kebutuhan (need) yang tumbuh berkembang berkat keyakinan akan kebenaran ajaran nilai-nilai tradisi, kearifan, budaya, agama dan ideologi.

19. Seorang jurnalis (wartawan) umumnya adalah seorang idealis, aktivis dan humanis, dalam pengertian peduli terhadap kehidupan di sekitarnya demi kepentingan orang banyak.

Page 13: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

20. Prophetic Journalism, atau Jurnalisme Kenabian, atau Jurnalisme Profetik adalah jurnalisme yang mengemban Tugas Kenabian, yakni menyampaikan risalah yang bermanfaat untuk semua orang berdasar Cinta sebagai ibadah kepada Allah, dengan cara:• mengungkapkan Kebenaran (Truth)• menegakkan Keadilkan (Justice)• mendukung terciptanya Kesejahteraan (Prosperity)• menciptakan Perdamaian (Peace)• menjunjung tinggi Kemanusiaan universal (Universal

Humanity).

21. Wartawan yang mengemban jurnalisme kenabian adalah:a. orang yang Tercerahkan (Enlightened)b. orang yang Terpanggil/Terpilih (Chosen)c. orang yang Yakin (Convinced)d. orang yang Berkhidmat untuk Berbuat (Committed)

Page 14: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

24. Tingkat-tingkat wartawan:a. Perakit, penyusun data, kata-kata dan gambar

menjadi kalimat dan cerita.b. Pekerja Intelektual (membedakan benar dan salah,

logika)c. Pekerja hati nurani atau Pekerja Spiritual (menjunjung

kemuliaan budi pekerti).

Pada setiap tingkatan, intelektualitas dan hati nurani terlibat, makin lama kadarnya harus semakin makin tinggi.

25. Syarat-syarat menjadi wartawan professional: a. memiliki keahlian/ketrampilan profesional berkat

pendidikan dan pelatihanb. memegang teguh dan melaksanakan kode etik

profesic. mendapat imbalan yang dapat menjamin

kesejahteraan hidupnya.

Page 15: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

26. Seorang wartawan profesional dapat berkembang menjadi wartawan profetik, jika ia melakukan tugasnya dengan niat dan demi CINTA kepada sesama tanpa diskriminasi berdasarkan ras, suku, agama dan ideologi. Untuk itu ia perlu menempuh laku pengendalian diri melalui kontemplasi dan laku spiritual berdasar ajaran agama dan orang-orang suci untuk mengasah kepekaan dan kecerdasan spiritualnya. Singkatnya, seorang wartawan profetik adalah seorang wartawan yang bekerja dengan menggunakan kemampuan profesional dan kecerdasan spiritualnya sekaligus.

27. Keberhasilan seorang wartawan profetik ditentukan oleh pengolahan/pengasahan bakat/talenta, kemampuan otak dan kecerdasan spiritual yang dimilikinya dan pengalaman kerja dan spiritualitasnya.

28. Untuk melaksanakan tugas kenabiannya, seorang wartawan profetik akan terdorong untuk menghasilkan banyak laporan investigasi (Investigative reporting) untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dan menghilangkan kejahatan, saat ini korupsi; berdasar perintah amar ma’ruf nahi munkar. Juga laporan-laporan yang mencari solusi dan mendamaikan (problem-solving, peaceful reporting).

Page 16: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

29. Tujuan jurnalisme profetik dapat diwujudkan melalui karya-karya jurnalistik, yang berfungsi:a. Memberi Informasi (informing), sehingga publik mengetahuib. Mendidik/mencerdaskan(educating)c. Menghibur (entertaining)d. Memberi advokasi (advocating)e. Mencerahkan(enlightening)f. Memberdayakan (empowering)

30. Fungsi-fungsi itu hanya dapat diwujudkan jika ada:a) Kebebasan untuk berekpresi (freedom of expression) tanpa

rasa takut dan tekanan dari mana pun, kecuali kepatuhan akan perintah Allah.

b) Kemandirian (Independence) dalam dalam sikap.Seringkali disinilah letak tantangan pertama dan utama daripihak ekternal (Undang-undang dan regulasi pemerintah yang represif) dan internal (peraturan lembaga/perusahaan tempat bekerja)

31. Kebebasan dan Kemandirtian (freedom & independence) bukan berarti bebas berbuat tanpa aturan. Kebebasan hanya akan bermakna bila diabdikan untuk: Kebenaran, Keadilan, Kesejahteraan, Perdamaian, Kemanusiaan universal sebagai ibadah untuk mewujudkan cinta bagi seluruh makhluk (rahmatan lil alamin).

Page 17: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

32. Persyaratan dasar untuk menjadi wartawan profetik adalah memiliki kepedulian untuk mewujudkan kemaslahatan seluruh umat manusia berdasar CINTA.

33. Tahapan proses mewujudkan jurnalisme profetik adalah sbb:a. Cinta b. Kepedulianc. Kebebasand. Kemandiriane. Kebenaranf. Keadilang. Kesejahteraanh. Perdamaiani. Kemanusiaan universal

Page 18: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

34. Agar bisa mengemban tugas jurnalisme kenabian dengan baik, seorang wartawan harus melakukan:• Olah raga secara teratur biar tetap bugar• Olah pikir untuk meningkatkan kecerdasan intelektual

dengan banyak membaca dan menulis• Olah rasa untuk meningkatkan kecerdasan sosial• Olah hati untuk mendapatkan Kecerdasan Spiritual melalui

kontemplasi, perenungan atau tafakur agar bathin terasah untuk selalu bertanya (A questening mind) untuk berbuat yang terbaik bagi kemanusiaan sebagai ibadah kepada Allah.

35. Jurnalisme Kenabian bisa menjadi salah satu bentuk pengamalan Sistem Pers Pancasila.

* Disampaikan dalam ceramah umum di Unissa (Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, 30 September 2013.

Page 19: MEMBANGUN GENERASI KHAIRA UMMAH MELALUI …unissula.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/khairaummah.pdf · B. Media massa yang meliputi cetak, elektronik/audio-visual (radio, televisi

** Memulai karir sebagai Wartawan ANTARA tahun 1973, Dirut RRI (2005-2010), Pemimpin Umum/Pemred ANTARA (1998-2000), Pemimpin Umum/Pemred Republika (1993-2001), Sekjen PWI (1993-1998), Sekjen Organisasi Kantor-kantor Berita Asia Pacifik (OANA), 1988-1991. Pemimpin Umum Majalah SwaraCinta (Voice of Love), diterbitkan Dompet Dhuafa 2011-sekarang.

** Bahan Pustaka:1. Himpunan Peraturan dan Perundangan serta Ketentuan

Ketentuan yang berkaitan dengan Pers Nasional, Deppen, 1988

2. UU No 40, 1999 tentang Pers3. UU No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran4. Kode Etik Jurnalistik5. UU Pers dan Peraturan Dewan Pers, 20106. Manufacturing Consent, Noam Chomsky, 1988 7. Al Quran dan Hadist plus8. Pengalaman dan renungan pribadi.