Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA...

36
Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) Disampaikan pada acara: Sosialisasi Kebijakan Peningkatan Efektivitas Pendanaan Pembangunan di Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman TA 2014 Jakarta, 21 Maret 2014 Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Transcript of Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA...

Page 1: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Mekanisme

PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

Disampaikan pada acara:

Sosialisasi Kebijakan Peningkatan Efektivitas Pendanaan

Pembangunan di Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman TA 2014

Jakarta, 21 Maret 2014

Kementerian Keuangan RI

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Page 2: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Dana Perimbangan

Dana Otsus &

Penyesuaian

Dana

Otsus

TRANSFER KE DAERAH

Dana yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi

fiskal, yang terdiri dari:

1. DBH, dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka

persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi

2. DAU, dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan

keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah

dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

3. DAK, Dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah

dan sesuai prioritas nasional

Dana yang dialokasikan untuk membiayai

pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah

sebagaimana ditetapkan dalam UU Otsus

Dana

Penyesuaian

Dana yang dialokasikan untuk membantu daerah

dalam rangka melaksanakan kebijakan tertentu

sesuai peraturan perundangan

DEFINISI TRANSFER KE DAERAH

4

Page 3: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

TREN TRANSFER KE DAERAH TAHUN 2008 - 2013

dalam miliar rupiah

Keterangan: Tahun 2008 – 2010 data diambil berdasarkan LKPP Tahun 2011 data realisasi unaudited Tahun 2012 data pagu APBN

3

Komponen Transfer 2008 2009 2010 2011 2012 2013

DAU 179.5 186.4 203.6 225.5 273.8 311.1

DAK 20.8 24.7 21 24.8 25.9 31.7

DBH 78.4 76.1 92.2 96.9 111.5 102.7

Dana Otsus 7.5 9.5 9.1 10.4 11.9 13.4

Dana Penyesuaian 6.2 11.8 18.9 53.7 57.4 70.4

Total 292.4 308.6 344.7 411.3 480.6 529.4

Page 4: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

TRILOGI DANA PERIMBANGAN

DAK

DBH DAU

DAK Dana perimbangan

alokasinya dalam

APBN tidak dapat

dipisahkan satu

sama lain

Masing-masing jenis

dana perimbangan

saling mengisi dan

saling melengkapi

Trilogi Bentuk yang terdiri

dari 3 komponen yang saling

berhubungan dan membangun

tema tertentu.

Prinsip Memandang Dana

Perimbangan (DBH, DAU,

DAK) sebagai satu kesatuan

yang tidak terpisahkan.

Temanya : pemerataan

mengatasi vertical fiscal

imbalance dan horizontal

Fiscal imbalance.

Simulasi mekanisme pada

saat DBH meningkat (berputar

ke kanan), maka pada

umumnya DAU menurun

(berputar ke kiri), demikian

pula DAK, atau sebaliknya.

Prinsip ini digunakan dlm

perhitungan DAU & DAK per

daerah

8

Page 5: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Fiscal Equalization

Instrument

Upaya untuk

mengatasi

kesenjangan fiskal

antar daerah.

\

Infrastructure

Suporting

Instrument

Membantu daerah

untuk memperbaiki

kerusakan

infrastruktur

DBH DAK DAU

KONSEPSI DANA PERIMBANGAN

Fiscal Capacity

Indicator

Indikator

menunjukkan tingkat

kapasitas fiskal

daerah. Salah satu

penyebab

kesenjangan fiskal.

DBH indikator kapasitas fiskal:

1. kapasitas fiskal tinggi

a. DKI karena DBH Pajak

b. Kaltim, Riau, Sumsel karena DBH SDA

2. kapasitas fiskal rendah

• Daerah bukan penghasil pajak & SDA

DAU : Equalisasi

DAU upaya equalisasi

mengatasi kesenjangan

kapasitas fiskal tinggi dan

rendah

DAK : Supporting

Meskipun diberi DAU masih

ada daerah yg tidak mampu

memperbaiki infrastruktur,

maka diberikan DAK

9

Page 6: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

TRANSFER KE DAERAH APBN 2014

TRANSFER KE DAERAH

592,55

Dana

Perimbangan

Dana Otsus &

Penyesuaian

Dana Bagi Hasil (DBH)

Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Otsus Papua

Dana Otsus Aceh

Dana Infras Otsus Papua

Tamb Penghasilan Guru

Dana

Otsus

Dana

Penyesuaian

DBH PBB

DBH PPh

Kehutanan

Pertum

Perikanan

Migas

DBH CHT

DBH Pajak

DBH SDA

Dana Otsus Papua Barat

Panas Bumi

Dana Insentif Daerah (DID)

Tunjangan Profesi Guru

Bantuan Op Sek (BOS)

Dana Infras Otsus PaBarat

487,93

16,15

104,62

87,95

113,71

341,22

33,00

4,78

2,05

6,82

2,00

0,50

1,85

60,54

24,07

1,38

23,86

25,71

2,21

2,57

19,84

0.20

38,85

0,47

Dana P2D2 0,09

51,79

61,92

Dana Keistimewaan DIY

0,52

5

Page 7: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

• dana yang bersumber dari Pendapatan APBN

• dialokasikan kepada daerah tertentu

• untuk membantu

• mendanai kegiatan khusus

• yang merupakan urusan daerah

• sesuai prioritas nasional

Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)

Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai

kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,

dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan

pencapaian sasaran prioritas nasional.

Page 8: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang dapat

memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan

kriteria teknis.

Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama” dan/atau

“bukan menggantikan yang semua sudah ada”. Demikian juga hanya

“diberikan kepada daerah/bidang yang menurut kebijakannnya harus

dibantu”.

Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan

pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau

perbaikan sarana dan prasarana FISIK pelayanan dasar masyarakat dengan

umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.

Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat.

Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dimuat

dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan. RKP

disetujui DPR,selanjutnya dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.

Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)

Page 9: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Prinsip-prinsip DAK

■ kegiatan yang akan didanai DAK dimuat dalam RKP sebagai

prioritas nasional,

■ kegiatan yang didanai bersifat fisik dan merupakan

kewenangan daerah,

■ kegiatan dan alokasi DAK dibahas dengan DPR RI dan

disahkan dalam UU APBN,

■ pengalokasian DAK menggunakan formula indeks dari tiga

kriteria, yaitu kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis,

sehingga dimungkinkan tidak semua daerah bisa

mendapatkan DAK,

■ DAK masuk APBD dan disalurkan dari Kas Negara ke Kas

Daerah,

■ daerah wajib menyediakan dana pendamping minimal 10%

dari besaran dak yang diterimanya juga untuk fisik.

Page 10: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Peran K/L Dalam Pengalokasian DAK

1. Mengusulkan program/ Kegiatan yang akan

didanai DAK

2. Menyampaikan kriteria teknis beserta data

teknis untuk pengalokasian DAK

3. Menyusun Petunjuk Teknis penggunaan DAK

4. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi

pelaksanaan DAK di Daerah

5. Menyampaikan Laporan pelaksanaan DAK di

Daerah

Page 11: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Triliun rupiah

ALOKASI DAK 2004 - 2013

No Bidang DAK 2013

1 Pendidikan

2 Kesehatan

3 Infrastruktur Jalan

4 Infrastruktur Irigasi

5 Infrastruktur Air Minum

6 Infrastruktur Sanitasi

7 Prasarana Pemerintahan

8 Kelautan dan Perikanan

9 Pertanian

10 Lingkungan Hidup

11 Keluarga Berencana

12 Kehutanan

13 SarPras Perdagangan

14 SarPras Daerah Tertinggal

15 Energi Perdesaan

16 Perumahan & Pemukiman

17 Keselamatan Transportasi Darat

18 Sarpras Kawasan Perbatasan

19 Transportasi Perdesaan

Page 12: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

dlm miliar rupiah

No Bidang DAK Pembagian Pagu DAK 2014

DAK DAK Tambahan Total

1 Pendidikan 10.041,30 - 10.041,30

2 Kesehatan 3.129,90 - 3.129,90

3 Infrastruktur Jalan 4.414,63 1.691,13 6.105,76

4 Infrastruktur Irigasi 1.654,98 633,98 2.288,96

5 Infrastruktur Air Minum 640,11 245,21 885,32

6 Infrastruktur Sanitasi 599,58 229,68 829,26

7 Prasarana Pemerintahan Daerah 499,74 - 499,74

8 Kelautan dan Perikanan 1.851,91 - 1.851,91

9 Pertanian 2.579,56 - 2.579,56

10 Lingkungan Hidup 548,10 - 548,10

11 Keluarga Berencana 462,91 - 462,91

12 Kehutanan 558,46 - 558,46

13 Sarana Perdagangan 730,99 - 730,99

14 Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 754,74 - 754,74

15 Energi Perdesaan 467,94 - 467,94

16 Perumahan dan Permukiman 234,80 - 234,80

17 Keselamatan Transportasi Darat 235,94 - 235,94

18 Transportasi Perdesaan 301,34 - 301,34

19 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 493,07 - 493,07

Total 30.200,00 2.800,00 33.000,00

PAGU ALOKASI DAK TA 2014

Page 13: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Tahapan Perencanaan dan

Pengalokasian DAK

1) Penetapan Program dan kegiatan DAK;

2) Perhitungan DAK;

3) Penetapan Alokasi, Penggunaan dan

Penganggaran DAK; dan

4) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan DAK

Page 14: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Penetapan Program Dan Kegiatan DAK

• DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.

• Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan RKP.

• Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.

1

Page 15: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

15

Penghitungan Alokasi DAK Per Daerah

(Pasal 53 PP 55 tahun 2005)

Setelah menerima usulan kegiatan khusus dari Menteri Teknis

terkait, Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK

(Pasal 54 PP 55 tahun 2005)

Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan,

yaitu:

Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK;

Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.

Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum,

kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan

perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus,

dan kriteria teknis.

2

Page 16: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:

Kriteria Umum (KU)

KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSD Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK

Kriteria Khusus (KK)

Berupa : a. Memperhatikan peraturan perundang-undangan yang mengatur

penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan Karakteristik daerah, yang meliputi:

(1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata b. Seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK

Kriteria Teknis

(KT)

ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait yang memuat indikator-indikator yang mencerminkan kebutuhan teknis

2. Menghitung DAK per daerah menggunakan indeks dari KU, KK dan KT

FORMULA PERHITUNGAN DAK PER DAERAH

16

Page 17: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Kriteria Umum

Kriteria

Khusus

Kriteria Teknis

PAD

DBH

Daerah Tertinggal

Daerah Perbatasan

Daerah Rawan Bencana

Kondisi Infrastruktur Per Bidang Per daerah

BNPP

BNPB

Kem Pertanian

K/L terkait

Da Ketahanan Pangan

Kem Bud Par

DAU

T- 2

T- 2

T-2

T-2

T-1

T-1

T-1

T-1

T-1

Belanja Gaji PNSD

Da Potensi Pariwisata

T-1

Kem PDT

Daerah & KemKeu

KemKeu

KemKeu

Daerah & KemKeu

Daerah Pesisir T-1 Kem Kelautan & Per

Sesuai dengan PMK 165/2012 Data kewilayahan dan indeks teknis disampaikan paling lambat pada bulan Juli

Page 18: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

KEBIJAKAN UMUM DAK 2014

18

1. Membantu daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

2. Membantu daerah dalam membiayai kegiatan tertentu dalam rangka pencapaian sasaran prioritas nasional.

3. Menyempurnakan penyusunan kebijakan DAK yang berbasis output sesuai dengan RPJMN.

4. Meningkatkan koordinasi penyusunan Juknis agar lebih tepat sasaran dan tepat waktu.

5. Meningkatkan sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan DAK baik di pusat maupun di daerah.

6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK melalui koordinasi perencanaan dan pengelolaan DAK di berbagai tingkatan pemerintahan (mulai dari Musrenbangda);

7. Mendukung upaya percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah dalam rangka mewujudkan output dan outcome yang diharapkan;

8. Menggunakan kinerja pelaporan pelaksanaan DAK dari daerah sebagai salah satu pertimbangan dalam pengalokasian DAK;

9. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK.

Page 19: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Penetapan Alokasi, Penggunaan Dan Penganggaran DAK

• Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan

Peraturan Menteri Keuangan segera setelah UU

APBN diterbitkan.

• Berdasarkan penetapan alokasi DAK, menteri teknis

menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK , paling

lambat 2 (dua) minggu setelah PMK ditetapkan.

• Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi

dan penggunaan DAK di dalam APBD.

• Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk

Teknis Penggunaan DAK.

• DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai

administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik,

penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas

3

Page 20: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

• Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.

• Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.

• Daerah dengan kemampuan keuangan tertentu tidak diwajibkan menganggarkan Dana Pendamping. – Yang dimaksud daerah dengan kemampuan keuangan tertentu

adalah daerah yang selisih antara penerimaan umum APBD dan Belanja Pegawainya sama dengan 0 (nol) atau negatif.

Dana Pendamping

Page 21: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Pemantauan, Evaluasi, Dan Pengawasan Dak

Menteri Teknis melakukan pemantauan dan

evaluasi dari segi teknis terhadap

penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai

dari DAK sesuai dengan kewenangan masing-

masing

Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan

evaluasi pengelolaan keuangan DAK

Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

4

Page 22: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Pelaporan DAK

1. PENYALURAN

• Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri Keuangan

• Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah

• Merupakan Syarat Penyaluran

• Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah

2. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN DAK

• Dilakukan setiap triwulanan kepada :

1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang oleh SKPD) dan

2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri (merupakan

kompilasi seluruh bidang oleh Bappeda).

• Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan

• Format pelaporan berdasarkan Juknis

• Dapat dijadikan sebagai disinsentive bagi daerah yang tidak

melaporkan, melalui penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah

satu pertimbangan dalam penyusunan kriteria teknis

• Sebagai bahan laporan Menteri teknis setiap akhir tahun

anggaran kepada Menkeu, MenBappenas, Mendagri

Page 23: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Kondisi

Saat Ini

Pengaturan

ke Depan

Menyederhanakan

formula/kriteria yang lebih

diarahkan untuk

memprioritaskan daerah

dengan kemampuan

keuangan daerah yang

rendah melalui penyesuaian

bobot kriteria DAK

• Alokasi DAK dapat ditetapkan untuk periode 3 tahun (MTEF) sesuai upaya pencapaian SPN

• DAK lebih diarahkan untuk daerah-daerah dengan kemampuan keuangan rendah

Evaluasi Dana Alokasi Khusus

Mempertajam prioritas

nasional dan

meningkatkan porsi DAK

untuk infrastruktur,

pendidikan dan

kesehatan;

DAK fokus pada upaya

pencapaian SPN

pelayanan dasar

pendidikan kesehatan

dan infrastruktur

23

Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan

- Daerah penerima DAK

semakin banyak,

termasuk daerah

dengan kemampuan

keuangan tinggi

- Alokasi DAK ditetapkan

tahunan dan berubah-

ubah bidangnya

DAK kurang fokus,

alokasi terbatas,

kurang membantu

penyediaan pelayanan

dasar

Kebijakan

2015

Page 24: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Konsep DAK Dalam RUU HKPD

(1) DAK dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang

merupakan urusan Daerah.

(1) Kegiatan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. kegiatan dalam rangka mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Urusan Wajib yang terkait pelayanan dasar dengan memprioritaskan pada

urusan pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan umum;

b. kegiatan dalam rangka pencapaian prioritas nasional selain kegiatan

sebagaimana dimaksud huruf a; dan

c. kegiatan dalam rangka kebijakan tertentu yang ditetapkan dalam ketentuan

Peraturan Perundang-undangan.

(1) Kegiatan dalam rangka pencapaian prioritas nasional sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf b terdiri dari:

a. prioritas nasional berdasarkan sektor/bidang; dan

b. prioritas nasional berdasarkan kewilayahan.

Page 25: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

1. Membantu daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar

masyarakat untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

2. Membantu daerah dalam membiayai kegiatan tertentu dalam rangka pencapaian

sasaran prioritas nasional.

3. Menyempurnakan penyusunan kebijakan DAK yang berbasis hasil (output) sesuai

dengan RPJMN.

4. Meningkatkan koordinasi penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) agar lebih tepat

sasaran dan tepat waktu.

5. Meningkatkan sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan DAK baik di pusat maupun di

daerah.

6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK melalui

koordinasi perencanaan dan pengelolaan DAK di berbagai tingkatan pemerintahan

(mulai dari Musrenbangda);

7. Mendukung upaya percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah dalam rangka

mewujudkan output dan outcome yang diharapkan;

8. Menggunakan kinerja pelaporan pelaksanaan DAK dari daerah sebagai salah satu

pertimbangan dalam pengalokasian DAK;

9. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK.

ARAH KEBIJAKAN DAK 2014

Page 26: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

DAK Perumahan dialokasikan untuk meningkatkan

penyediaan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan

dan kawasan permukiman dalam rangka menstimulan

pembangunan perumahan dan permukiman bagi masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) di kabupaten/kota.

Lingkup Kegiatan :

a) Prasarana dan sarana air minum

b) Sarana air limbah komunal

c) Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST)

d) Jaringan distribusi listrik

e) Penerangan jalan umum

ARAH KEBIJAKAN & LINGKUP KEGIATAN DAK PERUMAHAN TA 2014

Page 27: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

PERKEMBANGAN ALOKASI DAK PERUMAHAN TA 2011- 2014

dlm miliar rupiah

Tahun 2011 2012 2013 2014

Alokasi DAK Perumahan 150,000 191,243 205,041 234,800

Jumlah Daerah Penerima 62 39 45 30

Total DAK Nasional 25.232,80 26.115,95 31.697,14 33.000,00

% terhadap DAK Nasional 0,59% 0,73% 0,65% 0,71%

Page 28: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

TAHUN PAGU DAK PERUMAHAN PENYERAPAN (RKUD) %

2011 150.000.000.000 99.861.261.804 66,57%

2012 191.243.000.000 145.234.497.542 75,94%

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 - 2012

Data 2013, belum dapat direkapitulasi karena belum seluruh Pemda

menyampaikan laporan penyerapan penggunaan DAK TA 2013.

Page 29: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

No Daerah 2011 2012

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

1 Kota Medan 4.153.000.000 4.032.542.728 97% - -

2 Kota Padangsidempuan 1.355.800.000 - 0% - -

3 Kab. Pesisir Selatan 1.992.800.000 692.818.182 35% - -

4 Kota Padang 1.547.800.000 1.443.977.273 93% 4.796.690.000 4.245.242.726 89%

5 Kota Pekanbaru 2.800.400.000 335.629.487 12% - -

6 Kota Batam 3.397.000.000 3.387.810.651 100% 7.806.880.000 3.461.928.507 44%

7 Kab. Bungo 2.114.200.000 534.361.818 25% - -

8 Kab. Kerinci 1.749.100.000 - 0% - -

9 Kab. Merangin 2.020.300.000 1.468.758.546 73% - -

10 Kab. Sarolangun 2.211.300.000 2.171.032.000 98% - -

11 Kab. Tebo 1.712.000.000 640.278.000 37% - -

12 Kota Jambi 2.543.300.000 2.340.348.460 92% 3.926.350.000 3.519.220.689 90%

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 – 2012 per 30 Januari 2014

Page 30: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

No Daerah 2011 2012

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

13 Kota Palembang 3.148.800.000 2.896.074.545 92% 8.184.320.000 7.890.557.636 96%

14 Kab. Belitung 2.284.000.000 908.542.727 40% - -

15 Kota Pangkal Pinang 2.329.000.000 2.291.292.727 98% 3.625.720.000 1.241.720.909 34%

16 Kab. Bangka Tengah - - 3.783.030.000 3.467.955.275 92%

17 Kota Bengkulu 1.947.200.000 1.942.420.500 100% 3.736.570.000 3.699.198.000 99%

18 Kab. Lampung Barat 2.205.500.000 950.468.182 43% - -

Kab. Lampung Selatan 2.065.200.000 1.954.207.000 95% - -

19 Kab. Lampung Tengah 1.196.900.000 - 0% - -

20 Kab. Lampung Utara 1.846.400.000 1.502.601.040 81% - -

21 Kab. Tanggamus 1.822.900.000 - 0% - -

22 Kab. Tulang Bawang 1.879.800.000 1.857.777.300 99% - -

23 Kab. Way Kanan 1.677.100.000 1.578.735.910 94% - -

24 Kota Bandar Lampung 2.353.100.000 2.328.735.000 99% 3.799.250.000 3.479.816.591 92%

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 – 2012 per 30 Januari 2014

Page 31: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

No Daerah 2011 2012

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

25 Kab. Bandung 3.103.400.000 2.932.665.400 94% 6.691.230.000 4.427.735.999 66%

26 Kab. Bekasi 3.071.300.000 2.914.975.455 95% - -

27 Kab. Bogor 5.253.000.000 - 0% - -

28 Kab. Garut - - 4.116.660.000 3.939.496.741 96%

29 Kab. Majalengka - - 5.427.380.000 1.676.521.682 31%

30 Kab. Sumedang - - 4.002.150.000 2.497.199.001 62%

31 Kota Bekasi 3.857.200.000 - 0% - -

32 Kab. Tangerang 2.969.100.000 - 0% - -

33 Kab. Karanganyar - - 3.481.820.000 2.871.782.000 82%

34 Kab. Kebumen - - 4.644.550.000 4.544.777.272 98%

35 Kab. Kendal 1.650.100.000 1.618.181.400 98% - -

36 Kab. Klaten 2.112.800.000 1.900.642.727 90% - -

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 – 2012 per 30 Januari 2014

Page 32: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

No Daerah 2011 2012

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

37 Kab. Pekalongan 1.857.300.000 1.637.721.900 88% - -

38 Kab. Purbalingga 1.867.300.000 1.867.300.000 100% 3.387.330.000 1.101.569.908 33%

39 Kab. Temanggung 1.614.200.000 1.313.107.791 81% - -

40 Kota Magelang 2.476.700.000 - 0% - -

41 Kota Pekalongan 2.751.000.000 2.716.918.181 99% 3.335.050.000 3.295.834.546 99%

42 Kota Semarang 2.829.800.000 2.814.839.000 99% - -

43 Kota Surakarta 2.773.200.000 2.624.100.910 95% - -

44 Kab. Bangkalan 3.547.700.000 3.526.451.363 99% - -

45 Kab. Gresik 2.535.100.000 2.172.905.000 86% - -

46 Kab. Malang 4.437.200.000 4.330.639.091 98% 6.137.130.000 6.080.839.091 99%

47 Kab. Pamekasan 1.983.600.000 - 0% - -

48 Kab. Pasuruan 2.295.700.000 2.087.059.214 91% - -

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 – 2012 per 30 Januari 2014

Page 33: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

No Daerah 2011 2012

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

49 Kab. Sidoarjo 2.825.500.000 2.713.168.545 96% - -

50 Kab. Tulungagung 1.924.600.000 1.132.828.180 59% - -

51 Kota Blitar 2.288.400.000 1.052.173.900 46% - -

52 Kota Malang - - 10.072.610.000 10.072.610.000

100%

53 Kota Mojokerto 2.166.200.000 1.982.582.281 92% - -

54 Kota Surabaya 2.834.100.000 - 0% - -

55 Kota Pontianak - - 5.773.420.000 5.169.268.183 90%

56 Kab. Banjar - - 5.359.310.000 4.006.232.682 75%

57 Kab. Barito Kuala 2.226.000.000 2.178.398.183 98% 5.825.940.000 5.823.160.909 100%

58 Kota Banjarbaru 1.186.200.000 1.125.885.455 95% 3.657.450.000 2.899.209.600 79%

59 Kota Banjarmasin - - 5.757.080.000 2.840.909.091 49%

60 Kota Balikpapan - - 6.575.690.000 5.644.842.900 86%

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 – 2012 per 30 Januari 2014

Page 34: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

No Daerah 2011 2012

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

61 Kota Bitung 1.817.300.000 1.792.000.000 99% 3.632.490.000 3.488.335.462 96%

62 Kota Manado 2.459.300.000 2.355.064.273 96% 4.839.040.000 2.638.968.613 55%

63 Kab. Minahasa Utara - - 5.604.970.000 5.053.035.453 90%

64 Kab. Boalemo 2.162.300.000 489.442.091 23% - -

65 Kab. Pohuwato 1.415.800.000 1.171.987.000 83% - -

66 Kab. Bone Bolango - - 3.940.830.000 3.489.810.510 89%

67 Kab. Morowali - - 6.922.340.000 2.620.258.046 38%

68 Kota Palu 1.891.300.000 1.868.684.055 99% 3.809.400.000 3.734.315.455 98%

69 Kab. Parigi Moutong - - 3.765.410.000 931.769.999 25%

70 Kota Parepare 2.130.900.000 571.585.501 27% 4.548.730.000 4.472.090.457 98%

71 Kota Makassar 2.682.000.000 - 0% - -

72 Kab. Luwu Timur - - 4.496.340.000 2.651.716.800 59%

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 – 2012 per 30 Januari 2014

Page 35: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

No Daerah 2011 2012

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

73 Kota Kendari 1.672.700.000 1.518.044.374 91% 5.682.800.000 5.123.667.140 90%

74 Kota Bau-bau 1.941.300.000 1.941.300.000 100% 3.973.520.000 3.936.001.817 99%

75 Kab. Konawe Selatan - - 4.946.650.000 3.996.934.136 81%

76 Kab. Bima - - 4.013.910.000 - 0%

77 Kab. Lombok Barat 2.240.000.000 2.080.829.250 93% 3.723.460.000 2.376.005.580 64%

78 Kota Bima - - 3.439.500.000 2.823.958.136 82%

79 Kota Kupang 4.800.500.000 2.245.464.508 47% - -

80 Kab. Sorong 3.997.000.000 3.925.904.700 98% - -

PENYERAPAN DAK PERUMAHAN 2011 – 2012 per 30 Januari 2014

Page 36: Mekanisme PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DANA …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140484... · 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710

Telp./Fax. 021 3509445 www.djpk.depkeu.go.id

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA