Mekanisme Korosi

10
MEKANISME KOROSI MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kimia Dasar Oleh: Adi Mulyadi : 41032151131027 Fina Fauziah : 41032151131020 Muhammad Jia Ulhaque : 41032151131014 Randi Ramlan : 41032151131015 Salma Kasim : 41032151131021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 2014

Transcript of Mekanisme Korosi

Page 1: Mekanisme Korosi

MEKANISME KOROSI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Kimia Dasar

Oleh:

Adi Mulyadi : 41032151131027

Fina Fauziah : 41032151131020

Muhammad Jia Ulhaque : 41032151131014

Randi Ramlan : 41032151131015

Salma Kasim : 41032151131021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2014

Page 2: Mekanisme Korosi

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul

“MEKANISME KOROSI”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Kimia Dasar.

Di dalam kehidupan sehari-hari Pernahkah kalian melihat tumpukan

kaleng bekas? Apa yang terjadi pada kaleng-kaleng tersebut jika dibiarkan di

tempat terbuka? Pasti kaleng tersebut akan berkarat. Ini berarti kaleng mengalami

korosi. Untuk itu isi dari makalah ini sebagian besar akan membahas tentang

proses atau mekanisme korosi.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Hj. E. Zaenab, Dra. sebagai dosen Kimia Dasar.

2. Teman-teman yang telah bekerjasama.

Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih memiliki

banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik

penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa

memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.

Bandung, 11 Mei 2014

Penulis

Page 3: Mekanisme Korosi

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 1

1.3 Tujuan Masalah ................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 2

2.1 Pengertian korosi .................................................................. 2

2.2 Faktor-faktor penyebab korosi ............................................. 2

2.3 Mekanisme korosi .................................................................. 3

2.4 Tehnik pencegahan korosi .................................................... 4

BAB III PENUTUP .................................................................................. 5

3.1 Kesimpulan .......................................................................... 5

3.2 Saran .................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Mekanisme Korosi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proses korosi terjadi hampir pada semua material terutama logam terjadi

secara perlahan tetapi pasti, korosi dapat menyebabkan suatu material

mempunyai keterbatasan umur pemakaian, dimana material yang diperkirakan

untuk pemakain dalam waktu lama ternyata mempunyai umur yang lebih singkat

dari umur pemakaian rata-ratanya. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu

logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-

senyawa yang tak dikehendaki.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian korosi?

2. Apa saja faktor-faktor penyebab korosi?

3. Bagaimana mekanisme korosi?

4. Bagaimana tehnik pencegahan korosi?

1.3 Tujuan Penulisan Masalah Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan

untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Pengertian Korosi.

2. Faktor-faktor Penyebab Korosi.

3. Mekanisme Korosi

4. Tehnik Pencegahan Korosi.

Page 5: Mekanisme Korosi

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Korosi

Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang

terdapat di lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang

tidak dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal dengan istilah perkaratan. Korosi ini

telah mengakibatkan kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya. Biasanya logam

yang paling banyak mengalami korosi adalah besi.

Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi,

sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau

karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus

kimia Fe2O3 . XH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara

bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan

aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan

logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa panic dari besi

lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium lebih awet.

Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi,

bagian tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) Fe2+(aq) + 2e–

Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk

mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– 4 OH–(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang

kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.

Page 6: Mekanisme Korosi

3

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Korosi

Penyebab utama korosi pada besi adalah oksigen dan air. Adapun faktor-faktor

secara umumnya adalah.

a. Air dan kelembapan udara

Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses korosi.

Udara yang banyak mengandung uap air (lembap) akan mempercepat

berlangsungnya proses korosi.

b. Elektrolit

Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk

melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk

dapat diikat oleh oksigen di udara. Oleh karena itu, air hujan (asam) dan air laut

(garam) merupakan penyebab korosi yang utama.

c. Adanya oksigen

Pada peristiwa korosi adanya oksigen mutlak diperlukan.

d. Permukaan logam

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub

muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam

yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi

kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.

2.3 Mekanisme Korosi

Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan

/ reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi

berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain

sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke

katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi.

Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi menjadi ion besi

(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi (karat besi),

Fe2O3.xH2O.

Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air. Karena

itu, besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan

Page 7: Mekanisme Korosi

4

ditempat yang lembab. Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor,

seperti tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak

dengan logam lain yang kurang aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan

logam besi itu sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan)

2.4 Tehnik Pencegahan Korosi

a. Pengecatan

Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan

udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap

korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup

oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan

biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.

b. Dibalut plastik

Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga

biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.

c. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)

Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi

mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat

memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini

umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.

d. Pelapisan dengan timah (Tin plating )

Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya

dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau

elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh.

Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena

potensial elektrode besi lebih positif dari timah.

Page 8: Mekanisme Korosi

5

e. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)

Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini

karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak

dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga

seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.

f. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)

Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan

yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu

dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi

melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak

karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).

Page 9: Mekanisme Korosi

6

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang

terdapat di lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang

tidak dikehendaki. Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu

proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik.

Faktor-faktor penyebab korosi ada 4

a. Air dan kelembapan udara

b. Elektrolit

c. Adanya oksigen

d. Permukaan logam

Tehnik pencegahan korosi ada 6

a. Pengecatan

b. Dibalut plastik

c. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)

d. Pelapisan dengan timah (Tin plating )

e. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)

f. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)

3.2 Saran

Agar logam tidak berkarat, sebaiknya dicegah dengan cara yang telah

dijelaskan pada pembahasan diatas dan hindari dari kontak langsung udara dan air

karena dapat menimbulkan korosi. “Mencegah lebih baik dari pada mengobati”.

Page 10: Mekanisme Korosi

7

DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.

Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Saefudin, Ahmad. 2010. Teknik Pembuatan Makalah [Online]. Tersedia

http://teraskita.wordpress.com/2010/10/27/teknik-pembuatan-makalah/ [27

Oktober 2010]

Nurafini, 2011. Korosi [Online]. Tersedia http://nurafni.com/2011/05/05/korosi/ [05

Mei 2011]

Mytho, Funny. 2010. Proses Terjadinya Korosi [Online] Tersedia http://funny-

mytho.blogspot.com/2010/12/proses-terjadinya-korosi.html [06 Desember

2010]