Media Promkes
-
Upload
rizky-bima -
Category
Documents
-
view
40 -
download
0
description
Transcript of Media Promkes
PENDAHULUAN
Perubahan tingkah laku terkadang terjadi dalam kurun waktu yang lama, maka
dari itu program – program kesehatan terutama yang terkait dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat sangatlah perlu disosialisasikan secara terus-menurus. Dalam
mengupayakan promosi kesehatan agar sampai tujuan dan isinya kepada masyarakat,
kuncinya adalah ada pada keberhasilan penyampaian informasi tersebut sehingga
membuat masyarakat tersebut paham akan pentingnya suatu perilaku kesehatan untuk
mncegah terjadinya suatu penyakit 1.
Pengertian promosi kesehatan yang tercantum dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1114/MENKES/SK/VII/2005 bahwa promosi kesehatan
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran melalui, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan 2. Sasaran promosi kesehatan itu sendiri terdapat tiga jenis
sasaran, yaitu sasaran primer untuk individu sehat, pasien, dan keluarga (rumah
tangga). Kemudian untuk sekunder, terhadap para pemuka masyarakat, baik pemuka
informal (pemuka adat, pemuka agama, dan lain-lain) maupun formal (petugas
kesehatan, pejabat pemerintah, dan lain-lain) dan tersier.
Promosi kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan
yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat
mempelajari pesan tersebut dan sasaran dapat memutuskan untuk mengadopsinya
perilaku yang positif .
Walaupun media yang digunakan tersebut memanglah suatu cara yang
digunakan untuk menunjang penyampaian informasi itu sendiri, tetapi media-media
tersebut memiliki kekurangan serta juga kelebihannya. Untuk itu, perlu untuk kita
tahu lebih lanjut mengenai media yang digunakan dalam promosi kesehatan.
ISI
Penyampaian informasi kesehatan memanfaatkan media yang merupakan
salah satu tindakan dalam hal promosi kesehatan. Di negara Indonesia, pemanfaatan
media penting dilakukan oleh karena keadaan geografis Indonesia yang berbentuk
kepulauan dan masih terdapatnya beberapa daerah yang masih cukup sulit diakses
dengan sarana transportasi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat seakan dapat
mendukung tindakan penyampaian informasi kesehatan itu sendiri.
Media adalah suatu sarana atau upaya untuk menamplkan pesan informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga pengetahuan yang dimiliki
olehsasaran dapat meningkat yang kemudian diharapkan terjadi perubahan dalam
perilakunya sehari-hari khususnya perilaku kesehatan kearah positif 3.
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan berdefinisikan sebagai alat
bantu yang digunakan untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba,
dirasa atau dicium, guna memperlancar komunikasi serta penyebarluasan informasi 4.
Biasanya penggunaan media digunakan secara kombinasi maupun tunggal.
Saat ini bukan hanya dokter atau petugas-petugas kesehatan saja yang mampu
memberikan penyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat, tetapi semua
pihak mampu menyampaikan informasi kesehatan tersebut dengan memanfaatkan
media yang ada, salah satu media yang bisa digunakan adalah media audiovisual.
Media audiovisual adalah salah satu media yang menyajikan pesan atau
informasi secara audiovisual. Dalam perubahan perilaku masyarakat, media
audiovisual memberikan kontribusi yang sangat besar terutama untuk aspek informasi
dan persuasi. Media audiovisual memiliki dua elemen dimana masing-masing elemen
memiliki kekuatan yang akan bersinergi menjadi kekuatan yang besar. Media ini
memberikan stimulus untuk pendengaran dan penglihatan, sehingga hasil yang
diperoleh menjadi lebih maksimal. Hasil tersebut bisa tercapai karena pancaindera
yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata (kurang lebih 75%
sampai 87%), sedangkan 13% sampai 25% pengetahuan disalurkan atau diperoleh
melalui indera yang lain 5.
Notoatmodjo menambahkan, kemampuan daya ingat manusia pada suatu
informasi paling tinggi diperoleh jika informasi disampaikan melalui media audio
visual yaitu sekitar 50%. Selain dipengaruhi oleh penyuluhan dengan media audio
visual, adanya peningkatan pengetahuan yang diperoleh juga dipengaruhi oleh faktor
kondisi ibu post partum dari segi usia, pendidikan dan pengalaman. Semakin tinggi
tingkat pendidikan maka semakin besar peluang tingkat pengetahuan yang diperoleh.
Begitu juga dengan usia, semakin bertambah usia seseorang akan semakin
berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperoleh semakin membaik. Semakin bertambah usia sesorang maka semakin banyak
informasi dan pengalaman yang dimiliki untuk memecahkan masalah, dalam hal ini
pada ibu post partum yang diberikan pendidikan kesehatan mengenai senam nifas 4,8.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pada
umumnya juga pada anak sekolah khususnya bisa dilaksanakan melalui program
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Penyampaian materi pada program KIE
bisa dilakukan lewat beberapa media dan metode. Media yang digunakan cukup
banyak variasinya, dimulai dari yang tradisional yakni mulut (lisan), bunyi-bunyian
(kentongan), tulisan (cetak), hingga elektronik modern yakni internet dan televisi.
Dalam program KIE, media cetak memiliki kelebihan yakni efektif dalam
menyalurkan informasi dan pendidikan gizi, karena media cetak adalah suatu media
statis, memiliki priortas pada pesan- pesan visual, dan biasanya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna yaitu berupa poster, leaflet, buku
saku, majalah, modul, dan brosur. Dari beberapa media cetak tersebut, buku saku atau
booklet, yakni suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk
buku, baik berupa tulisan maupun gambar, memberikan perbedaan yang cukup
bermakna dan efektif dalam penelitian terkait pengetahuan gizi anak SD 6.
Dalam melakukan penyaluran pesan maupun informasi, media digunakan
orang sebagai bentuk dan saluran untuk menjalankannya. Oleh karena itu dalam
menentukan media sebaiknya menyesuaikan pada karakteristik dari audience agar apa
yang disampaikan bisa diterima dengan efektif. Selain itu juga untuk memanfaatkan
produk dari perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Media
memiliki banyak jenis, diantaranya adalah media presentasi berbasis Power Point.
Media Power Point adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang
dikembangkan oleh Microsoft. Aplikasi ini sangat banyak digunakan apalagi oleh
kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan petugas kesehatan. Selain Power
Point media lain yang cukup sering digunakan oleh petugas kesehatan dalam
penyuluhan kesehatan masyarakat adalah Flip Chart. Flip Chart merupakan media
cetak yang cukup praktis dibuat dengan mudah dan murah berisikan lembaran gambar
dan poster yang dibolak-balik. Kedua media ini memberikan peningkatan pada
penelitian mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut 7.
Pada Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar, dalam promosinya
media yang digunakan juga seperti spanduk, poster, brosur dan pamflet, yang
memiliki kelemahan dan kelebihan diantaranya 9:
Spanduk – memiliki kelebihan setiap orang yang lewat bisa melihat,
sedangkan untuk kelemahannya yakni harga izin pemasangan spanduk
yang semakin naik, spanduk juga sering di curi oleh pihak – pihak
tertentu, dan spanduk sangat gampang rusak bila terkena angin, hujan
maupun panas.
Poster dan Pamflet – Memiliki kelebihan bisa ditempelkan di tempat –
tempat umum maupun sekolah, dan kekurangannya yaitu terbatasnya
ukuran ruang informasi yang dimuat pada poster.
Brosur – mempunyai kelebihan dapat dibagikan pada tempat – tempat
umum, bisa dibawa pulang jadi dapat dibaca di waktu senggang,
sedangkan untuk kekurangannya adalah sama seperti kekurangan pada
poster juga pamphlet.
PENUTUP
Media dalam promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu
memberikan informasi dan atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat
penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu memahami kemudian dapat
mengubah perilaku yang sesuai dengan pesan yang disampaikan. Adapun terdapat
beberapa media yang dapat digunakan untuk melakukan promosi kesehatan. Masing-
masing dari media tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Promosi Kesehatan di Daerah
Bermasalah Kesehatan; 2014
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia; 2007
3. Wibowo S., Suryani D. Pengaruh Promosi Kesehatan Metode Audio Visual
dan Metode Buku Saku Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan
Monosodium Glutamat (MSG) Pada Ibu Rumah Tangga. Vol.7. No.2.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta; 2013
4. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
5. Yulitasari Y, Dewi AP, Jumaini. Efektivitas pendidikan kesehatan
menggunakan media audiovisual terhadap perilaku hygine (genitalia) remaja
putri dalam mencegah keputihan; 2014
6. Zulaekah S. Efektivitas pendidikan gizi dengan media booklet terhadap
pengetahuan gizi anak SD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta;
2012
7. Nurhidayat O, Tunggul E, Whyono B. Perbandingan media power pont
dengan flip chart dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.
Unnes Journal of Public Health; 2012
8. Rahayu S, Lestari W, Woferst R. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan
tentang senam nifas dengan media audio visual terhadap pengetahuan,
kemampuan dan motivasi pelaksanaan senam nifas pada ibu post partum; 2011
9. Jarwati S, Kristianto G. Pembuatan video profil Akademi Kebidanan Mitra
Husada Karanganyar berbasis multimedia. Speed journal-Sentra Penelitian
Engineering dan Edukasi; 2014