Media Promkes

13
PENDAHULUAN Perubahan tingkah laku terkadang terjadi dalam kurun waktu yang lama, maka dari itu program – program kesehatan terutama yang terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangatlah perlu disosialisasikan secara terus-menurus. Dalam mengupayakan promosi kesehatan agar sampai tujuan dan isinya kepada masyarakat, kuncinya adalah ada pada keberhasilan penyampaian informasi tersebut sehingga membuat masyarakat tersebut paham akan pentingnya suatu perilaku kesehatan untuk mncegah terjadinya suatu penyakit 1. Pengertian promosi kesehatan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/MENKES/SK/VII/2005 bahwa promosi kesehatan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran melalui, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 2 . Sasaran promosi kesehatan itu sendiri

description

Free

Transcript of Media Promkes

Page 1: Media Promkes

PENDAHULUAN

Perubahan tingkah laku terkadang terjadi dalam kurun waktu yang lama, maka

dari itu program – program kesehatan terutama yang terkait dengan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat sangatlah perlu disosialisasikan secara terus-menurus. Dalam

mengupayakan promosi kesehatan agar sampai tujuan dan isinya kepada masyarakat,

kuncinya adalah ada pada keberhasilan penyampaian informasi tersebut sehingga

membuat masyarakat tersebut paham akan pentingnya suatu perilaku kesehatan untuk

mncegah terjadinya suatu penyakit 1.

Pengertian promosi kesehatan yang tercantum dalam Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 1114/MENKES/SK/VII/2005 bahwa promosi kesehatan

merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui

pembelajaran melalui, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat

menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan 2. Sasaran promosi kesehatan itu sendiri terdapat tiga jenis

sasaran, yaitu sasaran primer untuk individu sehat, pasien, dan keluarga (rumah

tangga). Kemudian untuk sekunder, terhadap para pemuka masyarakat, baik pemuka

informal (pemuka adat, pemuka agama, dan lain-lain) maupun formal (petugas

kesehatan, pejabat pemerintah, dan lain-lain) dan tersier.

Promosi kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan

yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat

mempelajari pesan tersebut dan sasaran dapat memutuskan untuk mengadopsinya

perilaku yang positif .

Page 2: Media Promkes

Walaupun media yang digunakan tersebut memanglah suatu cara yang

digunakan untuk menunjang penyampaian informasi itu sendiri, tetapi media-media

tersebut memiliki kekurangan serta juga kelebihannya. Untuk itu, perlu untuk kita

tahu lebih lanjut mengenai media yang digunakan dalam promosi kesehatan.

Page 3: Media Promkes

ISI

Penyampaian informasi kesehatan memanfaatkan media yang merupakan

salah satu tindakan dalam hal promosi kesehatan. Di negara Indonesia, pemanfaatan

media penting dilakukan oleh karena keadaan geografis Indonesia yang berbentuk

kepulauan dan masih terdapatnya beberapa daerah yang masih cukup sulit diakses

dengan sarana transportasi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat seakan dapat

mendukung tindakan penyampaian informasi kesehatan itu sendiri.

Media adalah suatu sarana atau upaya untuk menamplkan pesan informasi

yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga pengetahuan yang dimiliki

olehsasaran dapat meningkat yang kemudian diharapkan terjadi perubahan dalam

perilakunya sehari-hari khususnya perilaku kesehatan kearah positif 3.

Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan berdefinisikan sebagai alat

bantu yang digunakan untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba,

dirasa atau dicium, guna memperlancar komunikasi serta penyebarluasan informasi 4.

Biasanya penggunaan media digunakan secara kombinasi maupun tunggal.

Saat ini bukan hanya dokter atau petugas-petugas kesehatan saja yang mampu

memberikan penyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat, tetapi semua

pihak mampu menyampaikan informasi kesehatan tersebut dengan memanfaatkan

media yang ada, salah satu media yang bisa digunakan adalah media audiovisual.

Media audiovisual adalah salah satu media yang menyajikan pesan atau

informasi secara audiovisual. Dalam perubahan perilaku masyarakat, media

audiovisual memberikan kontribusi yang sangat besar terutama untuk aspek informasi

dan persuasi. Media audiovisual memiliki dua elemen dimana masing-masing elemen

memiliki kekuatan yang akan bersinergi menjadi kekuatan yang besar. Media ini

Page 4: Media Promkes

memberikan stimulus untuk pendengaran dan penglihatan, sehingga hasil yang

diperoleh menjadi lebih maksimal. Hasil tersebut bisa tercapai karena pancaindera

yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata (kurang lebih 75%

sampai 87%), sedangkan 13% sampai 25% pengetahuan disalurkan atau diperoleh

melalui indera yang lain 5.

Notoatmodjo menambahkan, kemampuan daya ingat manusia pada suatu

informasi paling tinggi diperoleh jika informasi disampaikan melalui media audio

visual yaitu sekitar 50%. Selain dipengaruhi oleh penyuluhan dengan media audio

visual, adanya peningkatan pengetahuan yang diperoleh juga dipengaruhi oleh faktor

kondisi ibu post partum dari segi usia, pendidikan dan pengalaman. Semakin tinggi

tingkat pendidikan maka semakin besar peluang tingkat pengetahuan yang diperoleh.

Begitu juga dengan usia, semakin bertambah usia seseorang akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperoleh semakin membaik. Semakin bertambah usia sesorang maka semakin banyak

informasi dan pengalaman yang dimiliki untuk memecahkan masalah, dalam hal ini

pada ibu post partum yang diberikan pendidikan kesehatan mengenai senam nifas 4,8.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pada

umumnya juga pada anak sekolah khususnya bisa dilaksanakan melalui program

Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Penyampaian materi pada program KIE

bisa dilakukan lewat beberapa media dan metode. Media yang digunakan cukup

banyak variasinya, dimulai dari yang tradisional yakni mulut (lisan), bunyi-bunyian

(kentongan), tulisan (cetak), hingga elektronik modern yakni internet dan televisi.

Dalam program KIE, media cetak memiliki kelebihan yakni efektif dalam

menyalurkan informasi dan pendidikan gizi, karena media cetak adalah suatu media

statis, memiliki priortas pada pesan- pesan visual, dan biasanya terdiri dari gambaran

Page 5: Media Promkes

sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna yaitu berupa poster, leaflet, buku

saku, majalah, modul, dan brosur. Dari beberapa media cetak tersebut, buku saku atau

booklet, yakni suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk

buku, baik berupa tulisan maupun gambar, memberikan perbedaan yang cukup

bermakna dan efektif dalam penelitian terkait pengetahuan gizi anak SD 6.

Dalam melakukan penyaluran pesan maupun informasi, media digunakan

orang sebagai bentuk dan saluran untuk menjalankannya. Oleh karena itu dalam

menentukan media sebaiknya menyesuaikan pada karakteristik dari audience agar apa

yang disampaikan bisa diterima dengan efektif. Selain itu juga untuk memanfaatkan

produk dari perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Media

memiliki banyak jenis, diantaranya adalah media presentasi berbasis Power Point.

Media Power Point adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang

dikembangkan oleh Microsoft. Aplikasi ini sangat banyak digunakan apalagi oleh

kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan petugas kesehatan. Selain Power

Point media lain yang cukup sering digunakan oleh petugas kesehatan dalam

penyuluhan kesehatan masyarakat adalah Flip Chart. Flip Chart merupakan media

cetak yang cukup praktis dibuat dengan mudah dan murah berisikan lembaran gambar

dan poster yang dibolak-balik. Kedua media ini memberikan peningkatan pada

penelitian mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut 7.

Pada Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar, dalam promosinya

media yang digunakan juga seperti spanduk, poster, brosur dan pamflet, yang

memiliki kelemahan dan kelebihan diantaranya 9:

Spanduk – memiliki kelebihan setiap orang yang lewat bisa melihat,

sedangkan untuk kelemahannya yakni harga izin pemasangan spanduk

yang semakin naik, spanduk juga sering di curi oleh pihak – pihak

Page 6: Media Promkes

tertentu, dan spanduk sangat gampang rusak bila terkena angin, hujan

maupun panas.

Poster dan Pamflet – Memiliki kelebihan bisa ditempelkan di tempat –

tempat umum maupun sekolah, dan kekurangannya yaitu terbatasnya

ukuran ruang informasi yang dimuat pada poster.

Brosur – mempunyai kelebihan dapat dibagikan pada tempat – tempat

umum, bisa dibawa pulang jadi dapat dibaca di waktu senggang,

sedangkan untuk kekurangannya adalah sama seperti kekurangan pada

poster juga pamphlet.

Page 7: Media Promkes

PENUTUP

Media dalam promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu

memberikan informasi dan atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat

penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu memahami kemudian dapat

mengubah perilaku yang sesuai dengan pesan yang disampaikan. Adapun terdapat

beberapa media yang dapat digunakan untuk melakukan promosi kesehatan. Masing-

masing dari media tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Page 8: Media Promkes

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Promosi Kesehatan di Daerah

Bermasalah Kesehatan; 2014

2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia; 2007

3. Wibowo S., Suryani D. Pengaruh Promosi Kesehatan Metode Audio Visual

dan Metode Buku Saku Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan

Monosodium Glutamat (MSG) Pada Ibu Rumah Tangga. Vol.7. No.2.

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta; 2013

4. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012

5. Yulitasari Y, Dewi AP, Jumaini. Efektivitas pendidikan kesehatan

menggunakan media audiovisual terhadap perilaku hygine (genitalia) remaja

putri dalam mencegah keputihan; 2014

6. Zulaekah S. Efektivitas pendidikan gizi dengan media booklet terhadap

pengetahuan gizi anak SD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta;

2012

7. Nurhidayat O, Tunggul E, Whyono B. Perbandingan media power pont

dengan flip chart dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.

Unnes Journal of Public Health; 2012

8. Rahayu S, Lestari W, Woferst R. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan

tentang senam nifas dengan media audio visual terhadap pengetahuan,

kemampuan dan motivasi pelaksanaan senam nifas pada ibu post partum; 2011

Page 9: Media Promkes

9. Jarwati S, Kristianto G. Pembuatan video profil Akademi Kebidanan Mitra

Husada Karanganyar berbasis multimedia. Speed journal-Sentra Penelitian

Engineering dan Edukasi; 2014