MEDIA PEMBELAJARAN

35
MEDIA PEMBELAJARAN Proses Belajar Mengajar dan Media Pembelajaran

description

MEDIA PEMBELAJARAN. Proses Belajar Mengajar dan Media Pembelajaran. Kedudukan PBM. Prinsip Tujuan Pendidikan (baik formal , non formal maupun informal ) adalah adanya Perubahan Perilaku. Perubahan Perilaku melingkupi aspek: Kognitif /Intelektual Afektif /Moral - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MEDIA PEMBELAJARAN

Page 1: MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN

Proses Belajar Mengajar dan Media

Pembelajaran

Page 2: MEDIA PEMBELAJARAN

Kedudukan PBM

Tujuan Pendidikan & Tujuan Pembelajaran

Kurnas-Kurlok

PBM

Page 3: MEDIA PEMBELAJARAN

Prinsip Tujuan Pendidikan (baik formal, non formal maupun informal) adalah adanya

Perubahan Perilaku

Perubahan Perilaku melingkupi aspek:

• Kognitif/Intelektual

• Afektif/Moral

• Psikomotorik/sosial/ketrampilan

Page 4: MEDIA PEMBELAJARAN

Contoh:• Ali mjd tau ttg Rukun Islam dan Iman. Kemudian

dia mulai bisa melafadzkan syahadat dengan fasih, bisa sholat dengan khusu’, lalu disiplin waktu dan rajin berjamaah.

• Rahman mjd tau ttg sosok K.Ahmad Dahlan stlh membaca buku sejarah dan mendengar materi AIK. Dia memberikan penghargaan setinggi-tingginya pada sosoknya, dan berkomitmen untuk melanjutkan perjuangannya.

• Ahmad mulai bisa membaca dan menulis arab dengan lancar

Page 5: MEDIA PEMBELAJARAN

Bagaimana dengan perubahan perilaku berikut, apakah termasuk dalam proses belajar?

• A sblmnya adalah sosok pendiam, tdk banyak bicara.Stlh beberapa jam kumpul dengan teman-temannya dia menjadi banyak bicara dan tertawa terbahak-bahak,ternyata dia habis berpesta Miras.

• B sbnrnya anak ceria dan periang. Beberapa hari ini dia menjadi pendiam, sensitif dan mudah uring-uringan, ternyata dia sngt pusing karena sakit giginya mengganggu, seminggu tdk sembuh-sembuh

Page 6: MEDIA PEMBELAJARAN

• Setahun kemarin, si C tampak sbg ank yg cuek,mdh bergaul dg siapa saja baik laki maupun perempuan, suaranya lantang shg banyak bicara. Sekarang dia menjadi pemalu, apalagi dengan lawan jenis, tdk banyak bicara, membatasi bergaul, krn suaranya jadi berat, banyak perubahan dlm tubuhnya, penampilannya jadi dewasa.

Page 7: MEDIA PEMBELAJARAN

Prinsip perubahan perilaku sebagai proses belajar:• Sbg akibat interaksinya dengan lingkungan

baik bersifat positif maupun negatif.• Bukan karena proses pertumbuhan organ

fisik, kelelahan, atau sakit.• Bukan karena pengaruh zat-zat kimia atau

adiktif lain.• Perubahan tersebut bersifat relatif lama dan

permanen/menetap, tdk sesaat saja.

Page 8: MEDIA PEMBELAJARAN

Apakah proses belajar selalu membutuhkan tenaga pengajar?

• Proses belajar dlm lembaga pendidikan formal dan non formal hal ini bisa dibenarkan karena ada tujuan pembelajaran dan atau kurikulum.

• Alat untuk mencapai tujuan pengajaran dan melaksanakan kurikulum dinamakan komponen pembelajaran.Inilah yg mjd wlyh kerja pengajar.

• Komponen Pembelajaran: standart kompetensi, bahan ajar, metodologi pengajaran dan evaluasi.

Page 9: MEDIA PEMBELAJARAN

Dapat disimpulkan kedudukan media pembelajaran

dalam komponen pembelajaran adlh:

Media Pembelajaran merupakan sumber belajar

eksternal yang menjadi bagian dari Metodologi

Pembelajaran yang diatur oleh pengajar.

Page 10: MEDIA PEMBELAJARAN

Jenis sumber belajar:• Sumber belajar external: adlh jenis sumber belajar

yang kedudukannya diluar diri kita dan berinteraksi baik langsung maupun tidak langsung dengan kita; orang lain, buku, informasi atau pesan-pesan lain, setting tempat/lingkungan maupun makhluk lain, software maupun hardware.

• Sumber belajar internal: adlh jenis sumber belajar yang ada dalam diri kita; pengalaman pribadi, perubahan dan perkembangan dalam diri.

Page 11: MEDIA PEMBELAJARAN

Sumber belajar external:• Jenis orang: guru, orang tua, keluarga, instruktur,

pelatih, informan, teman, orang dekat dan orang asing, sekumpulan orang, masyarakat secara luas.

• Jenis materi dan perangkat lunak (software): buku, selebaran, modul, tansparansi OH, soft film, gambar/foto, audio.

• Jenis Alat (hardware):poyektor film,proyektor overhead,VCD,TV, video tape, casette recorder, tape, radio, kamera foto&shooting, dan papan tulis.

• Setting/lingkungan:makhluk hidup lain, gedung sekolah, perpustakaan, taman, pusat keramaian, RS

Page 12: MEDIA PEMBELAJARAN

Definisi media pembelajaran:• Media: jamak dari medium (latin:perantara/pengantar)• AECT Amerika: segala bentuk saluran yang digunakan

untuk menyampaikan pesan/informasi.• Gagne (1970): berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk beljar.

• Birggs(1970): alat fisik yang dapat menyajikan pesan dan meangsang siswa untuk belajar.

• NEA: bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta peralatannya.

Page 13: MEDIA PEMBELAJARAN

Kesimpulan konsep Media Pembelajaran:

Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari

pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa yang menghasilkan proses belajar

(perubahan perilaku).

Page 14: MEDIA PEMBELAJARAN

Perkembangan proses belajar mengajar dan Media Pembelajaran

• Dahulu ada anggapan bahwa Fasilitator/Pengajar adalah orang yang paling tahu,shg menjadi sumber utama dan mutlak dlm proses belajar.

• Paradigma itu berkembang menjadi Fasilitator/Pengajar lebih dahulu tahu.

• Sekarang bukan saja pengetahuan Fasilitator/Pengajar bisa sama dengan murid, bahkan murid bisa lebih dulu tahu dari Fasilitator/Pengajarnya.

Page 15: MEDIA PEMBELAJARAN

• Saat ini Fasilitator/Pengajar bukan lagi satu-satunya sumber belajar.

• Itu semua dapat terjadi akibat perkembangan media informasi di sekitar kita

• Siswa dapat lebih dahulu mengakses informasi dari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet. Bagaimana Fasilitator/Pengajar menyikapi perkembangan ini?

Page 16: MEDIA PEMBELAJARAN

• Ada tiga kelompok Fasilitator/Pengajar dalam

menyikapi hal ini, yaitu tidak peduli, menunggu petunjuk, atau

cepat menyesuaikan diri.

Page 17: MEDIA PEMBELAJARAN

Kelompok pertama yaitu mereka yang tidak peduli

• Seorang Pengajar yang mempunyai rasa percaya diri berlebihan (over confidence) barangkali akan berpegang kepada anggapan bahwa sampai kapanpun posisi Pengajar tidak akan tergantikan.

• Dalam setiap proses pembelajaran tetap diperlukan sentuhan manusiawi. Teknologi tidak bisa menggantikan manusia. Bagaimanapun teknologi berkembang, Pengajar tetap berperan menyampaikan pesan, harus digugu dan ditiru.

Page 18: MEDIA PEMBELAJARAN

• Media memang tidak dapat menggantikan Pengajar, namun sikap tidak peduli terhadap perkembangan, bukanlah sikap yang tepat karena keduanya saling menunjang dan melengkapi.

• Lingkungan kita terus berkembang, tuntutan masyarakat terhadap kualitas Pengajar semakin meningkat, persaingan kompetensi pengajar semakin ketat.

Page 19: MEDIA PEMBELAJARAN

Kelompok kedua adalah yang menunggu petunjuk

• Kelompok inilah yang paling banyak ditemukan. Salah satu akibat kebijakan selama ini, di mana Pengajar dalam system pendidikan nasional hanya dianggap sebagai “tukang” melaksanakan kurikulum yang demikian rinci dan kaku. Kurikulum yang sangat lengkap dengan berbagai petunjuk pelaksanaannya, sehingga Pengajar tinggal melaksanakan, tanpa boleh menyimpang dari pedoman baku.

Page 20: MEDIA PEMBELAJARAN

• Sejalan dengan perubahan kurikulum dan otonomi pendidikan, bukan lagi masanya bagi Pengajar untuk selalu menunggu petunjuk, tetapi memberikan inovasi model pembelajaran selama materi dan pokok bahasan adalah ilmiah dan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.

• Pengajar adalah tenaga profesional, bukan “tukang” pelaksana kurikulum. Dia adalah peran yang “dinilai” mempunyai kompetensi untuk mengembangkan proses belajar mengajar, bukan robot dan mesin fotocopy.

Page 21: MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh karena itu, sikap yang tepat untuk kita sebagai calon pengajar

adalah

cepat menyesuaikan diri.

Page 22: MEDIA PEMBELAJARAN

Ada enam alasan mengapa sampai saat ini masih ada

Fasilitator/Pengajar yang enggan menggunakan/mengembangkan media dalam pembelajaran (baik software/hardware maupun jenis

media lain)

Page 23: MEDIA PEMBELAJARAN

Pertama, menggunakan media itu repot.

• Mengajar dengan menggunakan media perlu persiapan. Apalagi kalau media itu semacam OHP atau video. Perlu listrik lagi.

• Pengajar sudah repot dengan menulis persiapan mengajar. Jadwal padat, urusan di rumah dan lain-lain. Boro-boro sempat memikirkan media.

Page 24: MEDIA PEMBELAJARAN

• Harus bisa melihat aspek lain, bahwa dengan media pembelajaran akan lebih efektif, dan hasil optimal, maka alasan repot itu akan hilang.

• Media juga relatif awet, sekali menyiapkan dapat dipakai beberapa kali sajian. Selanjutnya tidak repot lagi.

Page 25: MEDIA PEMBELAJARAN

kedua, media itu canggih dan mahal

• Tidak selalu media itu harus canggih dan mahal.

• Nilai penting dari sebuah media bukan terletak pada kecanggihannya (apalagi harganya mahal) tetapi pada efektivitas dan efisiensinya dalam membantu proses pembelajaran.

Page 26: MEDIA PEMBELAJARAN

• Banyak media sederhana yang dapat dikembangkan sendiri oleh Pengajar dengan harga murah.

• Kalaupun dibutuhkan media canggih semacam audio visual atau multimedia, itu cost-nya akan menjadi murah apabila dapat digunakan oleh lebih banyak siswa

Page 27: MEDIA PEMBELAJARAN

ketiga, tidak bisa menggunakan

• Demam teknologi ternyata menyerang sebagian dari Pengajar kita.

• Ada beberapa Pengajar yang “takut” dengan peralatan elektronik, takut kesetrum, takut salah pijit, sehingga berpikir lebih baik tidak menggunakan.

Page 28: MEDIA PEMBELAJARAN

• Alasan ini menjadi lebih parah kalau ditambah dengan takut rusak, “eman”, sehingga media audio visual sejak beli baru tetap tersimpan rapih di ruang kepala sekolah.

• Dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk latihan dan mengembangkan kualitas pembelajaran dapat mengubah mindset, sikap ketrampilan bahwa menggunakan media itu mudah, menyenangkan dan efektif.

Page 29: MEDIA PEMBELAJARAN

keempat, media itu hiburan sedangkan belajar itu serius;

• Alasan ini jarang ditemui, namun ada. Menurut pendapat orang-orang terdahulu belajar itu sesuatu yang serius. Belajar harus mengerutkan dahi.

• Media itu identik dengan hiburan. Hiburan adalah hal yang berbeda dengan belajar. Tidak mungkin belajar sambil santai.

• Paradigma belajar kini sudah berubah. Kalau bisa dilakukan dengan menyenangkan, mengapa harus dengan menderita. Kalau bisa dilakukan dengan mudah, mengapa harus menyusahkan diri?

Page 30: MEDIA PEMBELAJARAN

kelima, tidak tersedia media di sekolah

• Tidak tersedia media di sekolah, mungkin ini adalah alasan yang masuk akal. Tapi seorang Pengajar tidak boleh berhenti sampai disitu.

• Pengajar adalah seorang profesional yang harus penuh inisiatif. Seperti telah disebutkan di atas, media tidak harus selalu canggih, namun dapat juga dikembangkan sendiri oleh Pengajar.

• Namun demikian, dalam hal ini pimpinan sekolah juga hendaklah cepat tanggap. Jangan biarkan suasana kelas itu gersang, hanya ada papan tulis dan kapur.

Page 31: MEDIA PEMBELAJARAN

keenam, kebiasaan menikmati bicara

• Berbicara itu memang nikmat. Ini kebiasaan yang sulit diubah.

• Seorang Pengajar cenderung mengikuti cara Pengajarnya yang difigurkan terdahulu.

• Mengajar dengan mengandalkan verbal lebih mudah, tidak memerlukan persiapan yang banyak, jadi lebih enak untuk Pengajar.

Page 32: MEDIA PEMBELAJARAN

• Hal penting yang harus dipertimbangkan adalah kepentingan murid yang belajar, bukan kepuasan Pengajar semata.

Page 33: MEDIA PEMBELAJARAN

Untuk mengatasi keenam alasan tersebut hanya sedikit yang diperlukan, yaitu perubahan maindset dan sikap

pengajar terhadap keberadaan media pembelajaran.

Page 34: MEDIA PEMBELAJARAN

Pengajar perlu segera mereposisi perannya. Pada saat ini Pengajar tidak lagi harus

menjadi orang yang paling tahu di kelas. Namun ia harus mampu menjadi fasilitator

belajar. Pengajar yang baik akan merasa senang kalau muridnya lebih pandai dari dirinya.

Page 35: MEDIA PEMBELAJARAN

• Ada banyak sumber belajar yang tersedia di lingkungan kita, apakah sumber belajar yang dirancang untuk belajar ataukah yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar.