Media Pembelajaran

25
Prinsip Media Pembelajaran 1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran. 2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran. 3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan. 4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual dan belajar mandiri. 5. Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. 6. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta. 7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi. 8. Aneka ragam media 9. Kepraktisan dan ketersediaan media. Sumber : Resume Mahasiswa PGSD S-1 UNNES

description

media

Transcript of Media Pembelajaran

Page 1: Media Pembelajaran

Prinsip Media Pembelajaran

1.        Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.

2.    Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian

pelajaran.

3.      Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan

karakteristik materi pelajaran yang disajikan.

4.    Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan

dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual dan

belajar mandiri.

5.      Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media

harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview  media yang akan dipakai,

mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.

6.        Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif

peserta.

7.   Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas

kesenangan pribadi.

8.        Aneka ragam media

9.        Kepraktisan dan ketersediaan media.

Sumber : Resume Mahasiswa PGSD S-1 UNNES

Page 2: Media Pembelajaran

1. Prinsip Pemanfaatan media pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa

prinsip , yaitu:

a. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Artinya suatu media

hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk

pembelajaran yang lain.

b. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran . Hal ini berarti bahwa media

bukan hanyasekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan

komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpaalat bantu mengajar mungkin

pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media itu kurang maksimal.

c. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan

belajarpeserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikanacuan utama

pemilihan dan penggunaan suatu media.

d. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaranbukan hanya sekedar

selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan

pembelajaran yang berlangsung.

e. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran, tidak

didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.

f. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik.

Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi

media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain

pula.

g. Kebaikan dan kekurangan mediatidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya

saja. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi

media yang abstrk dapat pula memberikan pengertian yang tepat.

h. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari

sesuatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfugsi sebagai

tambahan yang digunakan bila dianggap perlu danhanya dimanfaatkan sewaktu-waktu

dibutuhkan.

i. Media pengajaran hendaknya di pandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam

usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

Page 3: Media Pembelajaran

j. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang

digunakan.

k. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran

l. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang

menggunkannya

m. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru

dapatmemanfaatkan multy media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar

mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar

2. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM

(Proses Belajar Mengajar), yakni:

a. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

b. Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau di dengar.

c. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.

d. Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa.

e. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran

siswa

3. Penggunaan media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapahal berikut ini:

a. Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan (isi

pelajaran) disampaikan.

b. Jika objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawakedalam kelas, maka kelaslah

yang diajak kelokasi objek tersebut.

c. Jika kelas tidak memungkinkan dibawa ke lokasi objek tersebut, usahakan model atau

tiruannya.

d. Bilamana model atau maket jugatidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-foto dari

objekyang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut.

e. Jika gambar atau foto juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri media

sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa.

f. Bilamana media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunankan papan tulis untuk

mengilustrasikan objek atau pesan tersebut memlalui gambar sederhana dengan garis

lingkaran.

4. Beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran , yaitu :

Page 4: Media Pembelajaran

a. pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media pembelajaran

dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya

dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.

b. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang

hendakdicapai , materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta

strategi belajar mengajar sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang

dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu ialah tujuan, materi dan strategi

pembelajaran .

5. Pemanfaatan media di luarsituasi kelas atau di luar kelas, meliputi:

a. pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan tidak diharuskan kepada pemakai

tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan pada pembuat atau pengelola media, serta

pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola tertentu

b. pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam serangkaian kegiatan

yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan

untuk dipakai oleh sasaran pemakai (populasi target)tertentu dengan mengikuti pola dan

prosedur pembelajaran tertentu hingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran

tersebut. Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok- kelompok belajar. Setiap

kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor. Sebelum

memanfaatkan media tujuan pembelajaran akan yang akan dicapai dan dibahas atau

ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat belajardari media itu secara

berkelompok atau secara perorangan.

6. Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal, meliputi :

a. Pemanfaatan media secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh seorang saja

(sendiriansaja). Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang

jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri, artinya orang itu tidak

perlu bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara menggunakannya alat apa yang

diperlukan, dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar.

Bila di dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan media secara

perorangan, sebaiknya masing – masing menempati karel sehingga tidak saling

menggannggu. Karel ialah meja belajar yang disekat – sekat menjadi bagian kecil hanya

cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan media seperti

tape recorder, proyektor film bingkai, ear phone, layar kecil dan sebagainya .

Page 5: Media Pembelajaran

b. Pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang) maupun

kelompok besar (9—40 orang). Media yang digunakan secara berkelompok harus

memenuhi beberapa persyaratan :

Suara yang disajikan oleh mediaitu harus cukup keras sehingga semua anggota

kelompok dapat mendengarnya.

Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat

oleh semua anggota kelompok itu.

Perlu adanya alat penyaji yangdapat memperkeras suara (amplifier) dan

membesarkan gambar (proyektor).

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru

dalam memanfaatkan suatu media untukdigunakan dalam proses belajar

mengajar harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

1. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

2. isi materi pelajaran,

3. strategi belajar mengajar yang digunakan,

4. karakteristik siswa yang belajar.

Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan

siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi pesan yang

disampaikan melalui media harus di sesuaikan dengan tingkatkemampuan

berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa dalam

memahami isi materi yang disampaikan melalui media. Selain itu, penting juga

untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya

disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.

7. Prinsip pemilihan media pembelajaran

Didalam peroses belajar mengajar, tentu sangat dibutuhkan pemilihan akan media yang harus

digunakan dalam pembelajaran tersebut agar muriddapat menyerap pelajaran denganbaik. Dan

dibutuhkan prinsip untukmenentukan pemilihan media tersebut. Adapun prinsip dalam pemilhan

media pembelajaran sebagai berikut:

a. Pertama, harus ada kejelasan tujuan tentang pemilihan media tersebut. Apakah tujuan itu

sebagai keprluan rekreasi, hiburan, informasi umum taupun pembelajaran.

b. Familiaritas media, artinya didalam memilih media kita harus paham dan mengenal

terhadap sifat media yang kitapilih.

Page 6: Media Pembelajaran

c. Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karea pemilihan media padadasarnya

adalah perosese pengembalian keputusan dari adanya alternatif-alternatif pemecahan

yang dituntut oleh tujuan.

8. Prosedur pemilihan Media pembelajaran

Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah dikembangkan untuk

memilih media. Dalam prosespemilihan ini, Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan

media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan

beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :

a. Menentukan apakah pesan yangakan kita sampaikan melalui media termasuk pesan

pembelajaran at au hanya sekedar informasi umum/ hiburan. Jika hanya sekedar

informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk

pemilihan media yang ber sifat/ untuk keperluan pembelajaran .

b. Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya

sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat p eraga, proses juga

dihentikan (diabaikan).

c. Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.

d. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan

mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan

produksi dan beaya.

e. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudahtepat atau masih

terdapatkelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.

f. Merencanakan, meng embangkandan memproduksi media.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberi kontribusi

terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada

intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan

sangat besar kepada peserta didik dalamproses pembelajaran. Namun demikian peran

tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap efektivitas penggunaan media

dalam pembelajaran. Peran tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media

yang digunakan.

9. Strategi pemanfaatan

a. Persiapan sebelum menggunakan media supaya kegitan belajar mengajar dapatberjalan

dengan baik maka segala sesuatu yang akan digunakan dalam pembelajaran harus

dipersiapkan.

Page 7: Media Pembelajaran

b. Kegiatan selama menggunakan media suasana yang tenang amat diperlukan selama

menggunakan media.

c. Kegiatan tindak lanjut kegiatantindak lanjut iniialah untuk mnjajagi apakah tujuan telah

tercapai dan untuk memantpkan pemahaman terhadap materi instruksional yang

disampaikan melalui media bersangkutan.

BAB III

KESIMPULAN

Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa media sangat penting dalam

pembelajaran sehingga kita harus menguasai prinsip - prinsip manfaat dari media agar

mudah dalam menggunakan dan menerapkan media tersebut.

Prinsip - prinsip tersebut yaitu:

1. Dalam pemilihan media harus memahami beberapa perinsip diantaranya: Tujuan

pembelajaran, Metode pemebelajaran, Jumlah peserta didik, Karakteristik

pesertadidik, Waktu yang tersedia untuk pembelajaran, Biaya yang digunkan

untukmedia pemebelajaran, Kemampuan pengajar menggunkan media

pemebelajaran, Tempat berlangsungnya pembelajaran.

2. Fungsi media pembelajaran: Pertama fungsi atensi, Kedua fungsi afektif, Ketiga

fungsi kognitif, Empat fungsi kompensatoris.

3. Keriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media; Sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai, Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

prinsip atau generalisasi, Praktis, luwes, dan bertahan, Guru terampil dalam

menggunakannya, Peneglompokan sasaran, Mutu teknis.

4. Pemanfaatan media dalam situasikelas atau di dalam kelas.

5. Pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas.

a. pemanfaatan secara bebas

b. pemanfaatan secara terkontrol.

c. pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau missal

d. pemanfaatan media secara perorangan

e. pemanfaatan media secara kelompok

f. media dapat juga digunakan secara missal.

Page 8: Media Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.2002. Media Pengajaran . Bandung: Sinar Baru Algensindo

Profesor. D r. H . Asnawir dan Drs. M .Basyiruddin Usman, M . P d.2002. Media Pembelajaran. Jakarta:

Ciputat Press

Prof. D r. Azhar Arsyad, MA .2006. Media Pembelajaran . Jakarta: GRAFINDO Persada.

http://endonesa.wordpress.com/ ajaran- pembelajaran / media - pembelajaran /

Depdiknas, Ilmu Pengetahuan Sosial (Materi Pelatihan Terintegrasi). Jakarta: Direktorat Pendidikan

Lanjutan Pertama, 2005.

Hartono Kasmadi, Model-model dalam Pengajaran Sejarah. Semarang: IKIP Semarang Press, 1996

1 Depdiknas, Ilmu Pengetahuan Sosial (Materi Pelatihan Terintegrasi). Jakarta: Direktorat Pendidikan

Lanjutan Pertama, 2005.

2 Ibid

3 Hartono Kasmadi, Model-model dalam Pengajaran Sejarah. Semarang: IKIP Semarang

Press, 1996

Page 9: Media Pembelajaran

Karakteristik Media Pembelajaran

            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar.  Para guru dituntut

agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang  tersedia atau media pembelajaran  dalam

upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

Kemajuan di bidang teknologi pendidikan, maupun teknologi pembelajaran, menuntut

digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan yang semakin canggih.

Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan

pembelajaran

telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara

konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem

penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran siswa dan

pemanfaatan multimedia.

Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-kompetensi

yang terkait dengan keterampilan proses, peran media pembelajaran menjadi semakin

penting. Pembelajaran yang dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi

multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk

belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi

tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran sumber dan

media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media

belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan sifat dan

fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan para

pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok untuk

pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.

Dari contoh pengelompokan yang dilakukan oleh Scharmm, kita dapat melihat media

menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan

kontrol pemakai. Jadi antara klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media

merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.

Page 10: Media Pembelajaran

Karakteristik media pembelajaran dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan

rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, maupun penciuman atau kesesuaiannya

dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis media yang

lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar

merupakan komponen dari sistem instrusional di samping pesan, orang, teknik dan peralatan.

Dari usaha penantaan yang timbul yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan atau

karakteristiknya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975)

merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.

Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat

dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya,

lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh. Karakteristik media juga

dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal

ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk

pengelompokan dan pemilihan media (Arief S. Sadiman, dkk,  2006:28).

Kemp 1975 dalam (Sadiman, dkk. 1990) mengemukakan bahwa karakteristik media

merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu. Gerlach dan

Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media

pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang

efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut (Arsyad,

2002) adalah:

a.       Ciri Fiksatif yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.

b.      Ciri Manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau

proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva

menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih

singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu

kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari

kejadian/peristiwa tersebut.

Page 11: Media Pembelajaran

c.       Ciri Distributif yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau

kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar

siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

tersebut.

Arsyad (2002) membagi karakteristik media pembelajaran menjadi empat kelompok

berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual,

media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan

komputer. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan

berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik dari masing-masing kelompok media tersebut

akan dibahas dalam penjelasan selanjutnya. Untuk tujuan-tujuan praktis, dibawah ini akan

dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar

khususnya di Indonesia.

Karakteristik Media Visual

Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis, bentuk,

warna, dan tekstur (Arsyad, 1997). Untuk memberi kesan penekanan, juga untuk membangun

kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon

emosional diperlukan warna. Sementara, tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan

halus, juga untuk menambah penekanan sebagaimana halnya warna.

Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan beberapa prinsip

agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Meyer

(2009) menyebutkan sepuluh prinsip,yang secara rinci tercantum dalam bukunya "Multimedia

Learning". Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol pesan visual hendaknya memiliki

prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.

  Kesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang terkandung dalam suatu

visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami

pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang dan rumit harus dibagi ke

dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata-kata harus memakai huruf yang

sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan

atau serangkaian tampilan visual.

  Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang

ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat

Page 12: Media Pembelajaran

perhatian peserta didik. Dengan menggunakan ukuran, hubungan- hubungan, perspektif, warna

atau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting.

  Keterpaduan. la mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang

ketika diamati akan berfungsi bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan

menyatu sebagai suatu keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan

dan informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita menginformasikan tentang guru yang

sedang mengajar di kelas, maka elemen-elemen yang terkandung dalam informasi itu harus ada,

seperti guru itu sendiri, siswa, bangku, papan tulis, media, dll.

MediaVisual Non Proyeksi

Media visual nonproyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan dalam

pembelajaran karena penggunaannya sederhana, tidak memerlukan banyak kelengkapan dan

relatif tidak mahal. Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih

realistik. Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran

antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis.

Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran

antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis.

a.    Benda Realita (Banda Nyata)

Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik

sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Benda tersebut tidak harus

dihadirkan di ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, tetapi siswa dapat melihat

langsung ke lokasi obyek. Sebagai contoh, untuk mempelajari keanekaragaman hayati, klasifikasi

makhluk hidup, ekosistem,.dan organ tanaman, siswa bisa mengamatinya langsung di lokasi atau

habitatnya, misalnya melalui kunjungan atau studi lapangan.

b.    Model dan Pro to t ipe

Model dan prototipe adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan

representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model atau prototipe

dalam pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan benda realia, baik keterbatasan

karena alasan biaya maupun karena sulit dijangkau. Misalnya, untuk mempelajari letak

geografis wilayah di planet bumi diperlukan model berupa globe bumi.

c.    M e d i a C e t a k

Page 13: Media Pembelajaran

Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tercetak (prited

media). Media jenis ini termasuk kelompok media yang paling tua dan banyak digunakan dalam

proses pembelajaran karena praktis penggunaannya dan tersedia di banyak tempat. Beberapa

contoh media cetak adalah buku teks, modul, majalah dan sejenisnya.

d.   M e d i a G r a f i s

Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-simbol visual. Fungsi

dari media gratis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan

suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan apanila hanya dilakukan melalui penjelasan

verbal. Beberapa contoh media grafis antara lain: gambar, kartun, karikatur, grafik, diagram, dan

lain-lain.

MediaVisual Proyeksi

Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, dan komputer

dewasa ini, memungkinkan media visual pembelajaran dapat ditampilkan dengan alat proyeksi

(projektor). Proyektor berfungsi untuk menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada layar

proyeksi atau layar monitor dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya, sehingga

mudah dilihat dan diamati oleh seluruh peserta didik dalam satu kegiatan pembelajaran. Media

visual proyeksi dapat dibuat dari kreasi hasil pemotretan menggunakan kamera dan hasil kreasi

tanpa kamera melainkan menggunakan program aplikasi yang tersedia dalam berbagai macam

seperti Powerpoint, ChennDraw, AutoCad, Paint dan lain-lain.

Media Audio

Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran

saja. Media audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia, binatang, dll dan untuk

tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan keterampilan-keterampilan

mendengarkan untuk pesan-pesan lisan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke

dalam lambang-lambang auditif berupa kata-kata, musik, dan efek suara (sound effect). Media

audio memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah radio, piringan hitam, pita

kaset suara, compact disc (CD).

Pesan-pesan dapat juga dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan mendengarkan dari

si penerima pesan. Penerima pesan harus mampu mengarahkan dan mendukung

konsentrasinya pada suatu rangkaian informasi yang didengarnya. Dan seringkali kita

Page 14: Media Pembelajaran

berpikir lebih cepat dari pada membaca dan menulis dan menggunakan. Seorang pendengar

yang baik perlu mengembangkan keterampilan untuk mengorganisasikan dan menyimpan

informasi, sehingga pesan atau informasi disimpan di dalam ingakatan jangka panjang (long

term memory) bertahan lama. Hal itu akan terjadi jika: pengirim pesan (komunikator)

menyampaikan pesan dengan jelas dan logis, maka penerima pesan (komunikan) akan

memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dengan baik.

Media Audio-Visual

Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan

pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi dua macam,

yakni:

  Audio visual murni yaitu balk unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu satu  sumber

seperti video kaset.

  Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal-dari cumber yang

berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan

unsur suaranya berasal dari tape recorder.

Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Walau bentuk fisiknya

berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama mampu menayangkan

gambar bergerak. Media video telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari

hiburan, sampai bidang pendidikan dan pembelajaran. Media ini dapat mengungkapkan

objek dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya. Perencanaan yang baik dalann

menggunakan media video akan membuat proses komunikasi (pembelajaran) menjadi

lebih efektif.

Karakteristik Multimedia

Istilah multimedia nnuncul pertama kali di awal 1990 melalui media masa. Istilah ini

dipakai untuk nnenyatukan teknologi digital dan analog dibidang entertainment, publishing,

communications, marketing, advertising, dan juga commercial. Multimedia merupakan

penggabungan dua kata "multi" dan "media". Multi berarti "banyak" sedangkan media atau

bentuk jamaknya berarti medium.

Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sennbarang kombinasi yang

terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui

hardware komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005) menyatakan bahwa

Page 15: Media Pembelajaran

multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media

yang berpadu seperti teks,grafik,animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke

dalam sistem konnputer (Supriatna, 2007). 

Setiap jenis media pembelajaran memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan

atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat

diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan

rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi

pembelajaran). Secara umum media pembelajaran memiliki tiga karakteristik atau ciri yaitu:

         Ciri Fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek

         Ciri Manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau

proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu dan,

         Ciri Distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau

kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar

siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

tersebut.

Arsyad (2002) membagi karakteristik media pembelajaran menjadi empat kelompok

berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual,

media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan

komputer. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan

berbeda satu dengan yang lainnya.

1.      Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan

peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat

tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe bumi, peta, foto,

alam sekitar dan sebagainya.

2.      Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya

melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah

dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran.

3.      Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan

melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan

Page 16: Media Pembelajaran

informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal

yang mengandalkan bail< penlihatan maupun pendengaran.

4.      Multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indera dalam

satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan berbagai

media berbasis TIK dan komputer.

Dengan mempelajari karakteristik media pembelajaran, maka kita akan mengetahui

berbagai karakteristik media sebagai bahan acuan dalam menyampaikan pembelajaran kepada

siswa dengan menggunakan media supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.

Dengan mengetahui karakteristik media pembelajaran, guru sebagai sumber informasi,

dapat dengan mudah menggunakan media sebagai perantara penyampaian pesan kepada peserta

didik, sesuai dengan kondisi tempat, ruang, waktu serta keefektifan dan keefesiensiannya.

Sehingga informasi materi dapat diterima dan tersalurkan oleh peserta didik dengan tepat sasaran

dan baik.

Sumber:

Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada