Media Pembelajaran
-
Upload
anna-luph-black-part-i -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Media Pembelajaran
Prinsip Media Pembelajaran
1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.
2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian
pelajaran.
3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual dan
belajar mandiri.
5. Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media
harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai,
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif
peserta.
7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas
kesenangan pribadi.
8. Aneka ragam media
9. Kepraktisan dan ketersediaan media.
Sumber : Resume Mahasiswa PGSD S-1 UNNES
1. Prinsip Pemanfaatan media pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa
prinsip , yaitu:
a. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Artinya suatu media
hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk
pembelajaran yang lain.
b. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran . Hal ini berarti bahwa media
bukan hanyasekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan
komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpaalat bantu mengajar mungkin
pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media itu kurang maksimal.
c. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan
belajarpeserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikanacuan utama
pemilihan dan penggunaan suatu media.
d. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaranbukan hanya sekedar
selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan
pembelajaran yang berlangsung.
e. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran, tidak
didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.
f. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik.
Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi
media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain
pula.
g. Kebaikan dan kekurangan mediatidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya
saja. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi
media yang abstrk dapat pula memberikan pengertian yang tepat.
h. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari
sesuatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfugsi sebagai
tambahan yang digunakan bila dianggap perlu danhanya dimanfaatkan sewaktu-waktu
dibutuhkan.
i. Media pengajaran hendaknya di pandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam
usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
j. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang
digunakan.
k. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran
l. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang
menggunkannya
m. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru
dapatmemanfaatkan multy media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar
mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar
2. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM
(Proses Belajar Mengajar), yakni:
a. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
b. Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau di dengar.
c. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
d. Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa.
e. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran
siswa
3. Penggunaan media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapahal berikut ini:
a. Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan (isi
pelajaran) disampaikan.
b. Jika objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawakedalam kelas, maka kelaslah
yang diajak kelokasi objek tersebut.
c. Jika kelas tidak memungkinkan dibawa ke lokasi objek tersebut, usahakan model atau
tiruannya.
d. Bilamana model atau maket jugatidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-foto dari
objekyang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut.
e. Jika gambar atau foto juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri media
sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa.
f. Bilamana media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunankan papan tulis untuk
mengilustrasikan objek atau pesan tersebut memlalui gambar sederhana dengan garis
lingkaran.
4. Beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran , yaitu :
a. pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media pembelajaran
dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya
dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
b. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang
hendakdicapai , materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta
strategi belajar mengajar sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang
dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu ialah tujuan, materi dan strategi
pembelajaran .
5. Pemanfaatan media di luarsituasi kelas atau di luar kelas, meliputi:
a. pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan tidak diharuskan kepada pemakai
tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan pada pembuat atau pengelola media, serta
pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola tertentu
b. pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam serangkaian kegiatan
yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
untuk dipakai oleh sasaran pemakai (populasi target)tertentu dengan mengikuti pola dan
prosedur pembelajaran tertentu hingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran
tersebut. Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok- kelompok belajar. Setiap
kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor. Sebelum
memanfaatkan media tujuan pembelajaran akan yang akan dicapai dan dibahas atau
ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat belajardari media itu secara
berkelompok atau secara perorangan.
6. Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal, meliputi :
a. Pemanfaatan media secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh seorang saja
(sendiriansaja). Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang
jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri, artinya orang itu tidak
perlu bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara menggunakannya alat apa yang
diperlukan, dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar.
Bila di dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan media secara
perorangan, sebaiknya masing – masing menempati karel sehingga tidak saling
menggannggu. Karel ialah meja belajar yang disekat – sekat menjadi bagian kecil hanya
cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan media seperti
tape recorder, proyektor film bingkai, ear phone, layar kecil dan sebagainya .
b. Pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang) maupun
kelompok besar (9—40 orang). Media yang digunakan secara berkelompok harus
memenuhi beberapa persyaratan :
Suara yang disajikan oleh mediaitu harus cukup keras sehingga semua anggota
kelompok dapat mendengarnya.
Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat
oleh semua anggota kelompok itu.
Perlu adanya alat penyaji yangdapat memperkeras suara (amplifier) dan
membesarkan gambar (proyektor).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru
dalam memanfaatkan suatu media untukdigunakan dalam proses belajar
mengajar harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
2. isi materi pelajaran,
3. strategi belajar mengajar yang digunakan,
4. karakteristik siswa yang belajar.
Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan
siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi pesan yang
disampaikan melalui media harus di sesuaikan dengan tingkatkemampuan
berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa dalam
memahami isi materi yang disampaikan melalui media. Selain itu, penting juga
untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
7. Prinsip pemilihan media pembelajaran
Didalam peroses belajar mengajar, tentu sangat dibutuhkan pemilihan akan media yang harus
digunakan dalam pembelajaran tersebut agar muriddapat menyerap pelajaran denganbaik. Dan
dibutuhkan prinsip untukmenentukan pemilihan media tersebut. Adapun prinsip dalam pemilhan
media pembelajaran sebagai berikut:
a. Pertama, harus ada kejelasan tujuan tentang pemilihan media tersebut. Apakah tujuan itu
sebagai keprluan rekreasi, hiburan, informasi umum taupun pembelajaran.
b. Familiaritas media, artinya didalam memilih media kita harus paham dan mengenal
terhadap sifat media yang kitapilih.
c. Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karea pemilihan media padadasarnya
adalah perosese pengembalian keputusan dari adanya alternatif-alternatif pemecahan
yang dituntut oleh tujuan.
8. Prosedur pemilihan Media pembelajaran
Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah dikembangkan untuk
memilih media. Dalam prosespemilihan ini, Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan
media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan
beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
a. Menentukan apakah pesan yangakan kita sampaikan melalui media termasuk pesan
pembelajaran at au hanya sekedar informasi umum/ hiburan. Jika hanya sekedar
informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk
pemilihan media yang ber sifat/ untuk keperluan pembelajaran .
b. Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya
sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat p eraga, proses juga
dihentikan (diabaikan).
c. Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
d. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan
mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan
produksi dan beaya.
e. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudahtepat atau masih
terdapatkelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
f. Merencanakan, meng embangkandan memproduksi media.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberi kontribusi
terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada
intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan
sangat besar kepada peserta didik dalamproses pembelajaran. Namun demikian peran
tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap efektivitas penggunaan media
dalam pembelajaran. Peran tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media
yang digunakan.
9. Strategi pemanfaatan
a. Persiapan sebelum menggunakan media supaya kegitan belajar mengajar dapatberjalan
dengan baik maka segala sesuatu yang akan digunakan dalam pembelajaran harus
dipersiapkan.
b. Kegiatan selama menggunakan media suasana yang tenang amat diperlukan selama
menggunakan media.
c. Kegiatan tindak lanjut kegiatantindak lanjut iniialah untuk mnjajagi apakah tujuan telah
tercapai dan untuk memantpkan pemahaman terhadap materi instruksional yang
disampaikan melalui media bersangkutan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa media sangat penting dalam
pembelajaran sehingga kita harus menguasai prinsip - prinsip manfaat dari media agar
mudah dalam menggunakan dan menerapkan media tersebut.
Prinsip - prinsip tersebut yaitu:
1. Dalam pemilihan media harus memahami beberapa perinsip diantaranya: Tujuan
pembelajaran, Metode pemebelajaran, Jumlah peserta didik, Karakteristik
pesertadidik, Waktu yang tersedia untuk pembelajaran, Biaya yang digunkan
untukmedia pemebelajaran, Kemampuan pengajar menggunkan media
pemebelajaran, Tempat berlangsungnya pembelajaran.
2. Fungsi media pembelajaran: Pertama fungsi atensi, Kedua fungsi afektif, Ketiga
fungsi kognitif, Empat fungsi kompensatoris.
3. Keriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media; Sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip atau generalisasi, Praktis, luwes, dan bertahan, Guru terampil dalam
menggunakannya, Peneglompokan sasaran, Mutu teknis.
4. Pemanfaatan media dalam situasikelas atau di dalam kelas.
5. Pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas.
a. pemanfaatan secara bebas
b. pemanfaatan secara terkontrol.
c. pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau missal
d. pemanfaatan media secara perorangan
e. pemanfaatan media secara kelompok
f. media dapat juga digunakan secara missal.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.2002. Media Pengajaran . Bandung: Sinar Baru Algensindo
Profesor. D r. H . Asnawir dan Drs. M .Basyiruddin Usman, M . P d.2002. Media Pembelajaran. Jakarta:
Ciputat Press
Prof. D r. Azhar Arsyad, MA .2006. Media Pembelajaran . Jakarta: GRAFINDO Persada.
http://endonesa.wordpress.com/ ajaran- pembelajaran / media - pembelajaran /
Depdiknas, Ilmu Pengetahuan Sosial (Materi Pelatihan Terintegrasi). Jakarta: Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama, 2005.
Hartono Kasmadi, Model-model dalam Pengajaran Sejarah. Semarang: IKIP Semarang Press, 1996
1 Depdiknas, Ilmu Pengetahuan Sosial (Materi Pelatihan Terintegrasi). Jakarta: Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama, 2005.
2 Ibid
3 Hartono Kasmadi, Model-model dalam Pengajaran Sejarah. Semarang: IKIP Semarang
Press, 1996
Karakteristik Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar. Para guru dituntut
agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia atau media pembelajaran dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Kemajuan di bidang teknologi pendidikan, maupun teknologi pembelajaran, menuntut
digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan yang semakin canggih.
Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan
pembelajaran
telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara
konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem
penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran siswa dan
pemanfaatan multimedia.
Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-kompetensi
yang terkait dengan keterampilan proses, peran media pembelajaran menjadi semakin
penting. Pembelajaran yang dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi
multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk
belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi
tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran sumber dan
media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media
belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan sifat dan
fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan para
pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok untuk
pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.
Dari contoh pengelompokan yang dilakukan oleh Scharmm, kita dapat melihat media
menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan
kontrol pemakai. Jadi antara klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media
merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.
Karakteristik media pembelajaran dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, maupun penciuman atau kesesuaiannya
dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis media yang
lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar
merupakan komponen dari sistem instrusional di samping pesan, orang, teknik dan peralatan.
Dari usaha penantaan yang timbul yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan atau
karakteristiknya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975)
merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat
dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya,
lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh. Karakteristik media juga
dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal
ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk
pengelompokan dan pemilihan media (Arief S. Sadiman, dkk, 2006:28).
Kemp 1975 dalam (Sadiman, dkk. 1990) mengemukakan bahwa karakteristik media
merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu. Gerlach dan
Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media
pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang
efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut (Arsyad,
2002) adalah:
a. Ciri Fiksatif yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
b. Ciri Manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau
proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva
menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih
singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu
kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari
kejadian/peristiwa tersebut.
c. Ciri Distributif yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau
kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar
siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
tersebut.
Arsyad (2002) membagi karakteristik media pembelajaran menjadi empat kelompok
berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual,
media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan
berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik dari masing-masing kelompok media tersebut
akan dibahas dalam penjelasan selanjutnya. Untuk tujuan-tujuan praktis, dibawah ini akan
dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar
khususnya di Indonesia.
Karakteristik Media Visual
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis, bentuk,
warna, dan tekstur (Arsyad, 1997). Untuk memberi kesan penekanan, juga untuk membangun
kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon
emosional diperlukan warna. Sementara, tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan
halus, juga untuk menambah penekanan sebagaimana halnya warna.
Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan beberapa prinsip
agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Meyer
(2009) menyebutkan sepuluh prinsip,yang secara rinci tercantum dalam bukunya "Multimedia
Learning". Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol pesan visual hendaknya memiliki
prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.
Kesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang terkandung dalam suatu
visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami
pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang dan rumit harus dibagi ke
dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata-kata harus memakai huruf yang
sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan
atau serangkaian tampilan visual.
Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang
ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat
perhatian peserta didik. Dengan menggunakan ukuran, hubungan- hubungan, perspektif, warna
atau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting.
Keterpaduan. la mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang
ketika diamati akan berfungsi bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan
menyatu sebagai suatu keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan
dan informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita menginformasikan tentang guru yang
sedang mengajar di kelas, maka elemen-elemen yang terkandung dalam informasi itu harus ada,
seperti guru itu sendiri, siswa, bangku, papan tulis, media, dll.
MediaVisual Non Proyeksi
Media visual nonproyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan dalam
pembelajaran karena penggunaannya sederhana, tidak memerlukan banyak kelengkapan dan
relatif tidak mahal. Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih
realistik. Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran
antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis.
Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran
antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis.
a. Benda Realita (Banda Nyata)
Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik
sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Benda tersebut tidak harus
dihadirkan di ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, tetapi siswa dapat melihat
langsung ke lokasi obyek. Sebagai contoh, untuk mempelajari keanekaragaman hayati, klasifikasi
makhluk hidup, ekosistem,.dan organ tanaman, siswa bisa mengamatinya langsung di lokasi atau
habitatnya, misalnya melalui kunjungan atau studi lapangan.
b. Model dan Pro to t ipe
Model dan prototipe adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model atau prototipe
dalam pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan benda realia, baik keterbatasan
karena alasan biaya maupun karena sulit dijangkau. Misalnya, untuk mempelajari letak
geografis wilayah di planet bumi diperlukan model berupa globe bumi.
c. M e d i a C e t a k
Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tercetak (prited
media). Media jenis ini termasuk kelompok media yang paling tua dan banyak digunakan dalam
proses pembelajaran karena praktis penggunaannya dan tersedia di banyak tempat. Beberapa
contoh media cetak adalah buku teks, modul, majalah dan sejenisnya.
d. M e d i a G r a f i s
Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-simbol visual. Fungsi
dari media gratis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan
suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan apanila hanya dilakukan melalui penjelasan
verbal. Beberapa contoh media grafis antara lain: gambar, kartun, karikatur, grafik, diagram, dan
lain-lain.
MediaVisual Proyeksi
Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, dan komputer
dewasa ini, memungkinkan media visual pembelajaran dapat ditampilkan dengan alat proyeksi
(projektor). Proyektor berfungsi untuk menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada layar
proyeksi atau layar monitor dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya, sehingga
mudah dilihat dan diamati oleh seluruh peserta didik dalam satu kegiatan pembelajaran. Media
visual proyeksi dapat dibuat dari kreasi hasil pemotretan menggunakan kamera dan hasil kreasi
tanpa kamera melainkan menggunakan program aplikasi yang tersedia dalam berbagai macam
seperti Powerpoint, ChennDraw, AutoCad, Paint dan lain-lain.
Media Audio
Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran
saja. Media audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia, binatang, dll dan untuk
tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan keterampilan-keterampilan
mendengarkan untuk pesan-pesan lisan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam lambang-lambang auditif berupa kata-kata, musik, dan efek suara (sound effect). Media
audio memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah radio, piringan hitam, pita
kaset suara, compact disc (CD).
Pesan-pesan dapat juga dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan mendengarkan dari
si penerima pesan. Penerima pesan harus mampu mengarahkan dan mendukung
konsentrasinya pada suatu rangkaian informasi yang didengarnya. Dan seringkali kita
berpikir lebih cepat dari pada membaca dan menulis dan menggunakan. Seorang pendengar
yang baik perlu mengembangkan keterampilan untuk mengorganisasikan dan menyimpan
informasi, sehingga pesan atau informasi disimpan di dalam ingakatan jangka panjang (long
term memory) bertahan lama. Hal itu akan terjadi jika: pengirim pesan (komunikator)
menyampaikan pesan dengan jelas dan logis, maka penerima pesan (komunikan) akan
memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dengan baik.
Media Audio-Visual
Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan
pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi dua macam,
yakni:
Audio visual murni yaitu balk unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu satu sumber
seperti video kaset.
Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal-dari cumber yang
berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan
unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Walau bentuk fisiknya
berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama mampu menayangkan
gambar bergerak. Media video telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari
hiburan, sampai bidang pendidikan dan pembelajaran. Media ini dapat mengungkapkan
objek dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya. Perencanaan yang baik dalann
menggunakan media video akan membuat proses komunikasi (pembelajaran) menjadi
lebih efektif.
Karakteristik Multimedia
Istilah multimedia nnuncul pertama kali di awal 1990 melalui media masa. Istilah ini
dipakai untuk nnenyatukan teknologi digital dan analog dibidang entertainment, publishing,
communications, marketing, advertising, dan juga commercial. Multimedia merupakan
penggabungan dua kata "multi" dan "media". Multi berarti "banyak" sedangkan media atau
bentuk jamaknya berarti medium.
Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sennbarang kombinasi yang
terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui
hardware komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005) menyatakan bahwa
multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media
yang berpadu seperti teks,grafik,animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke
dalam sistem konnputer (Supriatna, 2007).
Setiap jenis media pembelajaran memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan
atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat
diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan
rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi
pembelajaran). Secara umum media pembelajaran memiliki tiga karakteristik atau ciri yaitu:
Ciri Fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek
Ciri Manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau
proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu dan,
Ciri Distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau
kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar
siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
tersebut.
Arsyad (2002) membagi karakteristik media pembelajaran menjadi empat kelompok
berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual,
media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan
berbeda satu dengan yang lainnya.
1. Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan
peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat
tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe bumi, peta, foto,
alam sekitar dan sebagainya.
2. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya
melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah
dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran.
3. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan
informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal
yang mengandalkan bail< penlihatan maupun pendengaran.
4. Multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indera dalam
satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan berbagai
media berbasis TIK dan komputer.
Dengan mempelajari karakteristik media pembelajaran, maka kita akan mengetahui
berbagai karakteristik media sebagai bahan acuan dalam menyampaikan pembelajaran kepada
siswa dengan menggunakan media supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Dengan mengetahui karakteristik media pembelajaran, guru sebagai sumber informasi,
dapat dengan mudah menggunakan media sebagai perantara penyampaian pesan kepada peserta
didik, sesuai dengan kondisi tempat, ruang, waktu serta keefektifan dan keefesiensiannya.
Sehingga informasi materi dapat diterima dan tersalurkan oleh peserta didik dengan tepat sasaran
dan baik.
Sumber:
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada