Media Kultur Mikrobiologi

11
I. Judul : Media Kultur Pembiakan Bakteri II. Hari, tanggal praktikum : Senin, 29 September 2013 III. Tujuan Praktikum : 1. Mengetahui jenis media pertumbuhan mikroba. 2. Mengetahui fungsi dari setiap jenis media. 3. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menunjang pertumbuhan mikroba. IV. Dasar Teori : Media kultur bakteri adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat – zat hara (nutrisi) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya. Selain itu, media kultur mikroba dapat dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat – sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme. (Sumarsih, 2003)Didalam laboratorium, pembiakan bakteri memerlukan media kultur yang komposisinya terdiri dari C, H, O, N, S. P, K, Mg, Fe, Ca, Mn, dan sedikit Zn, Co, Cu, dan Mo. Unsur – unsur ini ditemukan dalam bentuk air, ion anorganik, molekul kecil, dan makromolekul.Media kultur yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Media kultur padat diperoleh dari dengan menambahkan agar – agar. Agar – agar berasal dari ekstrak ganggang merah. Kandungan galaktan pada agar sebagai pemadat adalah 1.5 – 2.0% dan membeku pada suhu 45º C. Agar - agar susah

description

Media kultur bakteri adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat – zat hara (nutrisi) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya. Selain itu, media kultur mikroba dapat dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat – sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme. (Sumarsih, 2003)Didalam laboratorium, pembiakan bakteri memerlukan media kultur yang komposisinya terdiri dari C, H, O, N, S. P, K, Mg, Fe, Ca, Mn, dan sedikit Zn, Co, Cu, dan Mo.

Transcript of Media Kultur Mikrobiologi

Page 1: Media Kultur Mikrobiologi

I. Judul : Media Kultur Pembiakan Bakteri

II. Hari, tanggal praktikum : Senin, 29 September 2013

III. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui jenis media pertumbuhan mikroba.

2. Mengetahui fungsi dari setiap jenis media.

3. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menunjang pertumbuhan mikroba.

IV. Dasar Teori :

Media kultur bakteri adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau

zat – zat hara (nutrisi) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau

didalamnya. Selain itu, media kultur mikroba dapat dipergunakan pula untuk isolasi,

perbanyakan, pengujian sifat – sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme.

(Sumarsih, 2003)Didalam laboratorium, pembiakan bakteri memerlukan media kultur

yang komposisinya terdiri dari C, H, O, N, S. P, K, Mg, Fe, Ca, Mn, dan sedikit Zn, Co,

Cu, dan Mo. Unsur – unsur ini ditemukan dalam bentuk air, ion anorganik, molekul kecil,

dan makromolekul.Media kultur yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme

dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Media kultur padat diperoleh dari dengan

menambahkan agar – agar. Agar – agar berasal dari ekstrak ganggang merah. Kandungan

galaktan pada agar sebagai pemadat adalah 1.5 – 2.0% dan membeku pada suhu 45º C.

Agar - agar susah diuraikan oleh bakteri. (Utami, 2004)

(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/140/jtptunimus-gdl-muhammadbi-6961-2-

babi.pdf)

Pada dasarnya bahan-bahan untuk pertumbuhan medium dapat dikelompokkan

menjadi 3 kelompok yaitu bahan dasar yang meliputi air, agar yang bersifat tidak

diuraikan oleh mikrobia, gelatin yang merupakan protein yang dapat diuraikan oleh

mikrobia, dan silika gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat khusus untuk

menumbuhkan mikrobia yang bersifat obligat autotrof, unsur-unsur nutrien yang dapat

diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat, lemak dan asam-asam organik, sumber

nitrogen yang mencakup pepton dan protein, garam-garam kimia (K, Na, Fe dan Mg),

vitamin, dan sari buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta bahan-bahan tambahan yaitu

Page 2: Media Kultur Mikrobiologi

bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu seperti

indikator maupun antibiotic (Schlegel, 1993).

Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana

yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti

gula.Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat

kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah ataubahan-bahan kompleks

lainnya.Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang

merupakansubstansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air.Nutrien ini

adalahdegradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium

harusmemenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi,

mineraldan faktor tumbuh (Volk, dan Wheeler,1993).

Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain (Hadioetomo, 1993) :

1. Medium berdasarkan konsistensi

Medium padat, yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin

media menjadi padat.

Medium setengah padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4%

sehinggamenjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid

dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media

tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang

tumbuh padamedia NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan

membentuk cincin hijau kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair

maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk

mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi

anaerob atau sedikit oksigen meningkatkanmetabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga

diharuskan tumbuh merata diseluruh media.

Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB

(NutrientBroth), LB (Lactose Broth).

 

Page 3: Media Kultur Mikrobiologi

2. Medium berdasarkan komposisi

Medium sintesis, yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan

takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.

Medium semi sintesis, yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara

pasti,misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan

ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara

detail tentangkomposisi senyawa penyusunnya.

Medium non sintesis, yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak

dapatdiketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya,

misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

3. Medium berdasarkan fungsi

Media untuk isolasi, media ini mengandung semua senyawa esensial untuk

pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.

Media selektif/penghambat, media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah

suatu zat tertentu sehingga mediatersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain

dan merangsang pertumbuhanmikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria

Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten

antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang

ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap

garam.

Media diperkaya (enrichment), media diperkaya adalah media yang mengandung

komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks

seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk

mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya

membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan

komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, SerumAgar, dll.

Media untuk peremajaan kultur, media umum atau spesifik yang digunakan untuk

peremajaan kultur

Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media ini digunakan unutk

mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba.Contohnya adalah

Page 4: Media Kultur Mikrobiologi

Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuanmenggunakan

asam sitrat sebagai sumber karbon.

Media untuk karakterisasi bakteri, media yang digunakan untuk mengetahui

kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk

menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose

Broth, Arginine Agar.

Media diferensial, media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari

campurannya berdasar karakterspesifik yang ditunjukkan pada media diferensial,

misalnya TSIA (Triple Sugar IronAgar) yang mampu memilih Enterobacteria

berdasarkan bentuk, warna, ukuran kolonidan perubahan warna media di sekeliling

koloni.

Terdapat berbagai macam medium untuk menumbuhkan mikroorganisme.

Mikroorganisme dapat tumbuh sesuai dengan medium yang digunakan. Berikut adalah

berbagai medium yang sering digunakan :

1. Nutrien Agar (NA)

Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy.NA juga

digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam

artian mikroorganisme heterotrof.Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari

ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan

dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk

membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk

mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium NA ini

ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak

N2 (Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan

medium sama halnya dengan yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan

sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba (Schlegel, 1993). Agar dilarutkan dengan

komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian

siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.

Page 5: Media Kultur Mikrobiologi

2. Potato Dextrose Agar (PDA)

PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat

juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk

makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari

20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan

khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

Serbuk PDA berwarna kuning karena merupakan ekstrak kentang yang pada dasarnya

berwarna kuning.Serbuk dicampur dan dipanaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit

untuk melarutkan media secara sempurna.Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15

menit.Setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat

endapan berwarna putih. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri

dengan pH akhir 5,6+0,2.Setelah didinginkan, medium dapat ditanami bakteri (Schegel,

1993)

Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa

tidakada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri

dilaboratorium.Bakteri amat beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun

fisiknya.Beberapa berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang

yang lainmemiliki persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan

sedemikianrupa sehingga bisa menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang

ditelaah (Pelczar,2005).

Selain amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, mikroorganisme juga

menunjukkan respons yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam

lingkungannya.Untuk keberjasilan kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan satu

kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai. Perkembangbiakkan bakteri

dipengaruhi beberapa faktor, yaitu suhu, cahaya, pengeringan (kelembaban), keasaman

(pH), pengaruh O2dari udara, pengaruh tekanan osmotik, pengaruh mikroorganisme

disekitarnya, pengaruh zat kimia (desinfektan terhadap mikroba)(Pelczar, 2005).

Oleh karena itu, untuk tujuan isolasi identifikasi dan pembiakan mikroba di

laboratorium, maka media yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam hal

Page 6: Media Kultur Mikrobiologi

komposisi nutrisi, tidak mengandung senyawa antimikroba, memilki pH, kadar air, dan

tekanan osmose yang sesuai, selain itu media juga harus steril (Handayani, 2012).

http://sketsaistjourney.wordpress.com/2013/03/28/pembuatan-media-mikroorganisme/

V. Alat dan Bahan

Alat :

1. Erlenmeyer

2. Cawan Petri

3. Blender

4. Pinset, gunting

5. Pipet ukur

6. Transper pipet

Bahan:

1. Jenis media biakan

a. Media transport

b. Media biakan isolasi

Media selektif

Media deferensiasi

c. Media biokimia

SIM

Simon citrate

MR-VP

TSI agar

Media karbohidrat

VI. Prosedur kerja :

VII. Hasil pengamatan :

Page 7: Media Kultur Mikrobiologi

Jenis media Gambar media

Blood agar

Nutrient agar

Mac Conkey Agar

Page 8: Media Kultur Mikrobiologi

Thio Citrate Bile Salt

Agar

Salmonella Shigella

Agar

VIII. Pembahasan

IX. Kesimpulan

X. Daftar pustaka

Page 9: Media Kultur Mikrobiologi