22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

42

Transcript of 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Page 1: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek
Page 2: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan

karunia-Nya , maka penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul " Pemanfaatan Air

Kelapa Sebagai Suplement pada Media Sub Kultur Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) " dapat diselesaikan dengan baik.

Tulisan ini adalah laporan pengajuan kegiatan Proyek Usaha Mandiri yang

dilaksanakan mulai pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2008 bertempat

di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember.

Kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Direktur Politeknik Negeri Jember

2. Direktur Eksekutif PHK-BI

3. Ketua Jurusan Produksi Pertanian

4. Ketua Program Studi Produksi Tanaman Horticultura

5. Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II

6. Teknisi Laboratorium Kultur Jaringan

7. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam

pelaksanaan kegiatan dan penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan pengajuan kegiatan Proyek Usaha

Mandiri ini masih kurang sempurna, mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoa tulisan ini bermanfaat.

Jember, 28 Oktober 2009

Penulis,

i

Page 3: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ......................................................................... v

BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2

1.3 Tujuan.......................................................................................... 3

1.4 Manfaat ........................................................................................ 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 4

BAB 3. METODOLOGI KEGIATAN ...................................................... 8

3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan ....................................................... 8

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................ 8

3.3 Metode Perlakuan........................................................................ 9

3.4 Metode Pengamatan .................................................................... 9

3.5 Pelaksanaan ................................................................................ 10

3.5.1 Pembuatan Media........................................................................ 10

3.5.2 Sub Kultur................................................................................... 11

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 12

4.1 Presentase Kehidupan Tanaman .................................................. 13

4.2 Jumlah Daun .............................................................................. 13

4.3 Berat Planlet Anggrek ................................................................. 13

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 14

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 14

5.2 Saran .......................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 15

LAMPIRAN .......................................................................... 16

ii

Page 4: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Hasil pengamatan tingkat kontaminasi media pada botol dalam sub kultur Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) ................... 13

1.2 Hasil pengamatan tingkat kontaminasi media pada botol dalam sub kultur Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) ................... 13

1.3 Anggaran biaya kegiatan sub kultur anggrek bulan (Phalaenopsis Amabilis) ............................................................ 16

1.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Sub Kultur Anggrek Bulan(Phalaenopsis Amabilis)....................................................................... 18

iii

Page 5: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Analisa Usaha Tani............................................................................... 16

2. Jadwal Pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri Sub Kultur Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) .............................................. 8

3. Dokumentasi ........................................................................................ 19

iv

Page 6: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tanaman anggrek merupakan salah satu komoditas tanaman hias yang

bernilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif dibudidayakan, sebagai sumber

pendapatan (agribisnis), penyedia lapanghan kerja dan penggerak ekonomi di

daerah. Pasar anggrek berkembang amat pesat. Kebutuhan akan anggrek

didominasi oleh anggrek potong yang dominan dan disukai masyarakat adalah

jenis dendrobium (34%),diikuti oleh Oncidium Golden Power (26%), Cattleya

(20%), Vanda Douglas (17%) serta anggrek lainnya (3%). (Dinas Pertanian dan

Kehutanan DKI, 2008; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007).

Kebutuhan pasar anggrek ekspor anggrek dalam bentuk benih, tanaman

dan bunga potong beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan. Pada tahun

2000 mencapai 1.473.722 kg senilai 2.340.506 US$, dan pada tahun 2002

meningkat menjadi 2.720.691 kg senilai 3.941.929 US$ (BPS), dengan tujuan ke

negara: Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Taiwan, Singapura, Korea

Selatan, Italia, RRC, Jerman, Hongkong, Australia, Swiss, Brunai, Belgia,

Perancis, Mali, Nicaragua, Denmark dan Armenia (Dinas Pertanian dan

Kehutanan DKI, 2008).

Sementara itu hanya sebagian kecil pihak yang mampu melakukan

pengembangan dan pemanfaatan anggrek spesies, khususnya yang berkaitan

dengen teknologi kultur jaringan. Tidak dipungkiri bahwa metode terbaik hingga

saat ini dalam pelestariaan dan perbanyakan anggrek adalah dengan kultur

jaringan, karena melalui kultur jaringan banyak hal yang bisa dilakukan

dibandingkan dengan metode konvensional (Nurwahyuni, 1996).

1

Page 7: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

2

Dalam kultur jaringan, pada media ditambahi air kelapa sebagai bahan

organiknya. Caplin & Steward dalam Gunawan (1988) memperoleh pertumbuhan

kalus yang lebih baik pada media dengan penambahan 5% air kelapa dan casein

hydrolysate dari pada media dengan penambahan IAA 0,1 mgL-1. Kumar et all

(2003) mengkultur biji media anggrek pada media Knudson C dengan

menambahkan 0,1 mgL-1 NAA dan 15 % air kelapa dapat meningkatkan

perkecambahan biji hingga mendekati 80-90%.

Air kelapa mengandung 9-B-D ribofuranosyl (Letham, 1968) dalam

George & Sherrington (1984), Zeatin (Zwar & Bruce, 1970) dalam George &

Sherrington (1984), N-N’-Diphenyl urea (Shantz & Steward, 1955) dalam

George & Sherrington (1984), 2(3-methyl but-2-enylaming)-purin 6-one

(Letham, 1982 ) dalam George & Sherrington (1984), dan sekarang dalam

mendapatkan air kelapa sangat mudah dan murah karena masih belum banyak

yang memanfaatkannya. Dan sekarang dalam subkultur anggrek belum banyak

yang memanfaatkan air kelapa sebagai bahan organiknya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Perkembang biakan anggrek secara generatif dalam metode konvensional

sulit atau bahkan tidak dapat dilakukan karena biji anggrek tidak memiliki

cadangan makanan, satu-satunya cara perkembangbiakan secara generatif adalah

melalui kultur in vitro. Dengan teknik kiltur in vitro keberhasilan perkecambahan

bij meningkat hingga mendekati 100%.

Kultur in vitro anggrek dilakukan dengan media dasar Vacint & Went,

Knudson C, Murashinge dan Skoog atau media dasar lain yang dimodifikasi.

Salah satu modifikasi tersebut adalah dengan menambahkan air kelapa, untuk

meningkatkan kebutuhan tanaman.

Diharapkan dengan penambahan air kelapa yang mudah dan murah dalam

mendapatkannya, dapat meningkatkan keuntungan dari usaha tani bibit anggrek

melalui kultur in vitro. Dan sekarang belum banyak pengkultur dalam

Page 8: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

3

menggunakan air kelapa sebagai bahan organic dalam kultur invitro anggrek

bulan (Phalaenopsis Amabilis).

menggunakan air kelapa sebagai bahan organic dalam kultur invitro anggrek

bulan (Phalaenopsis Amabilis).

1.3 TUJUAN PROGRAM

Tujuan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa pada sub kultur in

vitro Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis).

2. Untuk mengetahui kelayakan usaha tani budidaya anggrek melalui

Sub kultur in vitro.

1.4 MANFAAT PROGRAM

Manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam

perbanyakan anggrek secara in vitro.

2. Pengusaha angrek mendapat tambahan informasi untuk

pengembangan ilmu pengetahuan mengenai kultur in vitro tanaman

anggrek, khususnya Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis).

Page 9: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan pasar anggrek ekspor anggrek dalam bentuk benih, tanaman

dan bunga potong beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan. Pada tahun

2000 mencapai 1.473.722 kg senilai 2.340.506 US$, dan pada tahun 2002

meningkat menjadi 2.720.691 kg senilai 3.941.929 US$ (BPS), dengan tujuan

negara: Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Taiwan, Singapura, Korea

Selatan, Italia, RRC, Jerman, Hongkong, Australia, Swiss, Brunai, Belgia,

Perancis, Mali, Nicaragua, Denmark dan Armenia (Dinas Pertanian dan

Kehutanan DKI, 2008).

Menurut Nurwahyuni (1996) untuk perbanyakan anggrek secara vegetatif

adalah dengan kultur jaringan secara in-vitro, karena melalui kultur in-vitro ini

banyak hal yang bisa dilakukan dibandingkan dengan metode konvensional,

diantaranya :

1. Perbanyakan cepat dari klon

Kecepatan multiplikasi ini dapat memperoleh berjuta-juta planlet dalam 9

generasi hanya memerlukan waktu 9 - 12 bulan.

2. Keseragaman genetik.

Karena kultur jaringan merupakan perbanyakan vegetatif, rekombinasi

karakter genetik acak yang umum terjadi pada perbanyakan seksual

melalui biji, dapat dihindari. Karenanya, anakan yang dihasilkan bersifat

identik. Akan tetapi, mutasi dapat terjadi pada kultur jaringan pada saat sel

bermultiplikasi, terutama pada kondisi hormone dan hara yang tinggi.

Mutasi genetik pada masa multiplikasi vegetatif ini disebut ‘variasi

somaklonal’.

3. Kondisi aseptik

Proses kultur jaringan memerlukan kondisi aseptik, sehingga pemeliharaan

kultur tanaman dalam kondisi aseptik memberi bahan tanaman yang bebas

pathogen.

4

Page 10: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

4. Seleksi tanaman

Untuk memiliki tanaman dalam jumlah besar pada wadah kultur yang

relatif kecil, seperti telah disebutkan sebelumnya, variasi genetik mungkin

terjadi. Kemungkinkan untuk memberi perlakuan kultur untuk

meningkatkan kecepatan mutasi seperti perlakuan dengan bahan kimia

(bahan mutasi, hormon) atau fisik (radiasi) dapat digunakan.

5. Stek mikro

Memelihara stok tanaman dalam jumlah besar mudah dilakukan pada

kultur in-vitro. Stok induk biasanya dipelihara in-vitro, dan stek mikro

diambil untuk diakarkan di kultur pengakaran atau dengan perbanyakan

biasa.

6. Lingkungan terkontrol

7. Konservasi genetik

Kultur jaringan dapat digunakan untuk menyelamatkan spesies tanaman

yang terancam (rare and endangered species). Metode dengan

pemeliharaan minimal, penyimpanan jangka panjang telah dikembangkan.

8. Teknik kultur jaringan dapat digunakan untuk menyelamatkan hibrida dari

spesies yang tidak kompatibel melalui kultur embrio atau kultur ovule.

9. Tanaman haploid dapat diperoleh melaui kultur anther.

10. Produksi tanaman sepanjang tahun.

11. Perbanyakan vegetatif untuk spesies yang sulit diperbanyak secara normal

dapat dilakukan melalui kultur jaringan.

Pada kultur in-vitro anggrek seringkali menggunakan air kelapa sebagai

suplemen agar dapat mendorong pertumbuhan planlet. Menurut Tulecke et al.

(1961), air kelapa mengandung asam-asam amino, asam nukleat, auksin, asam

giberelat dan lainnya. Selain itu menurut Staden dan Drews (Sit. Wattimena,

1989) bahwa air kelapa mengandung antara lain zeatin yang termasuk ke dalam

golongan sitokinin yang bermanfaat untuk mendorong pembukaan stomata,

pembelahan sel serta meningkatkan pembentukan dan perbanyakan tunas

Page 11: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Penggunaan air kelapa pertama kali dilaporkan oleh Van Overbeek dalam

Gunawan (1988) dalam kultur embrio Datura stramonium. Pada tahun-tahun

berikutnya Gautheret menemukan bahwa air kelapa dapat digunakan untuk

mempertahankan pertumbuhan jaringan yang diisolasi dari sumber yang

berlainan. Lalu dilanjutkan oleh Caplin & Steward memperoleh pertumbuhan

kalus yang lebih baik pada media dengan 5 % air kelapa dan casein hydrolysate

dari pada media dengan penambahan IAA 0,1 mgL-1 dan juga mendapatkan

bahwa antara 2,4-D dan air kelapa terjadi reaksi sinergistik yang memacu

pertumbuhan kalus Daucus carota. Namun Lin & Staba dalam Gunawan (1988)

menemukan bahwa pada penambahan air kelapa dalam media yang mengandung

2,4-D dapat meningkatkan pertumbuhan kalus peppermint dan spearmint.

Meesawat dan Kanchanapoom (2002) menjelaskan bahwa pertumbuhan PLB

terjadi bila ditambahkan 10% air kelapa. Namun menurut Phuchooa (2004)

pertumbuhan PLB mencapai maksimal bila pada media Murashige and Skoog

ditambahi 0,1 mgL-1 BA, 1 mgL-1 NAA dan 15 % air kelapa.

Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara lain

asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau

potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula

yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah

kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram. Sebagai sumber tenaga, air

kelapa mengandung glukosa. Sebagai sumber zat pembangun, pada air kelapa

terdapat protein. Paling tidak, air kelapa mengandung 12 macam protein.

Beberapa diantaranya adalah alanin, arginin, asam aspartat, asam glutamat,

histidin, fenilalanin, tirosin. Selain itu, air kelapa juga kaya dengan mineral seperti

natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi, dan tembaga. Tidak ketinggalan

vitamin. Ada vitamin C dan 7 macam vitamin B yaitu nikotinik, asam pantotenat,

biotin, riboflavin (B2), asam folat, tiamin (B1), dan piridoksin (B6). Air kelapa

mempunyai sifat seimbang (isotonis) dan kaya dengan Elektrolit ( Warta Medika,

2008).

Page 12: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Sedangkan menurut Letham (1968) dalam George & Sherrington (1984),

Zwar & Bruce (1970) dalam George & Sherrington (1984), Shantz & Steward,

(1955) dalam George & Sherrington (1984) dan Letham (1982 ) dalam George

& Sherrington (1984), bahan-bahan yang terkandung dalam air kelapa, antara lain:

asam amino, asam-asam organik, asam nukleat, purin, gula, gula alkohol, vitamin,

mineral, dan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang ditemukan dalam air

kelapa antara lain : 9-B-D ribofuranosyl zeatin, Zeatin, N-N’-Diphenyl urea dan

2(3-methyl but-2-enylaming)-purin 6-one.

Page 13: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

BAB III

METODOLOGI KEGIATAN

3. 1 Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilaksanakan di laboratorium Politeknik Negeri Jember, pada

bulan November 2008 sampai bulan Maret 2009.

3. 2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Alat alat gelas standart

2. Pol pipet

3. Scalpel dan pisau Scalpel steril

4. Pinset steril (berbagai ukuran)

5. Cawan petri steril

6. Lampu spiritus

7. Disecting set

8. Laminar air glow/entkas

9. Hand sprayer

10. Autoclave

11. Hot plate/Stirer

12. pH meter

13. Gelas ukur

14. Pengeduk dari gelas/plastic dan sarung tangan

15. Botol kultur dan penutupnya

3.2.2 Bahan

1. Explant anggrek bulan (Phalaenopsis Amabilis)

2. Spiritus

3. Air kelapa

4. Kapas

Page 14: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

5. Larutan stock Vacint & Went

6. Agar agar

7. Arang aktif

8. Gula pasir

9. Larutan KOH dan HCL

10. Alkohol 80%

11. Kertas tissue

12. Aquadest steril

3. 3 Metode Perlakuan

Dalam kegiatan ini menggunakan metode rancangan percobaan yaitu

dengan menggunakan beberapa perlakuan, dimana perlakuan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Perlakuan control yaitu tanpa menggunakan air kelapa sebagai

bahan tambahan dalam medianya, jadi medianya murni menggunakan

Vacint & Went (V&W).

3. Perlakuan pertama dengan menggunakan tambahan air kelapa yang

masih dalam usia Midle dengan konsentrasi 7,5% ke dalam media

Vacint & Went.

4. Perlakuan ke dua dengan menggunakan tambahan air kelapa yang

masih dalam usia muda dengan konsentrasi 7,5% ke dalam media

Vacint & Went.

5. Perlakuan ke tiga dengan menggunakan tambahan air kelapa yang

masih dalam usia tua dengan konsentrasi 7,5% ke dalam media Vacint

& Went.

Page 15: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

3. 4 Metode Pengamatan

Kriteria pengamatan meliputi sebagai berikut:

1. Kehidupan explant yang dinyatakan dalam persen (%). Pengamatan ini

dilakukan seminggu sekali.

2. Jumlah daun yaitu banyaknya daun dalam planlet anggrek tersebut.

Pengamatan jumlah daun dilakukan seminggu sekali.

3. Berat planlet anggrek tersebut. Pengamatan ini dilakukan pada akhir

Pengamatan yaitu dengan mengambil sample dari planlet anggrek dan

dihitung beratnya.

3. 5 Pelaksanaan

3. 5. 1 Pembuatan Media

1. Melarutkan 30 gram gula pasir ke dalam 1 liter media dalam

gelas piala atau panci enamel.

2. Menyiapkan larutan stock Vacint & Went. Larutan ini telah

dihitung dalam tabel larutan stock, agat mempermudah dalam

proses penimbangan dan pengambilan larutan stock.

3. Menambahkan air kelapa dengan konsentrasi 7,5 %. Dalam

setiap perlakuan ditambahi air kelapa dalam berbagai usia

yaitu : muda, Midle, tua yang setiap perlakuan diberi air kelapa

dengan konsentrasi 75%.

4. Sambil diaduk, ditambahkan aquadest sampai volume 900 ml.

5. Mengukur pH larutan dengan pH meter, pH nya disesuaikan

sampai 5,4. bila terlalu asam maka ditambahi larutan KOH dan

bila terlalu basa perlu ditambahi larutan HCL sambil diaduk.

6. Menambahkan 6,5 gram agar agar yang telah ditimbang dan

menambahkan aquadest lagi hingga volume mencapai 1000 ml.

7. Selanjutnya larutan tersebut dipanaskan di atas kompor atau hot

plate sampai agar agar tersebut larut benar (larutan air menjadi

jernih).

Page 16: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

8. Menuangkan media yang masih encer tersebut ke dalam botol

kultur yang telah ditentukan dengan ketebalan media kurang

lebih 1-1,5 cm. Karena ketebalan ini dapat menyediakan unsur

hara untuk proses pertumbuhan tanaman terutama dalam

perangsang perakaran.

9. Menutup botol kultur dengan tutup karet/plastik tahan panas

atau dengan alumunium foil, kemudian diikat dengan karet

gelang.

10. Mensterilkan media tersebut di atas ke dalam autoclave pada

suhu 1210C dengan tekanan 17,5 psi/1,75 atm, selama 15-20

menit sesuai dengan banyak sedikitnya volume media.

11. Untuk perlakuan kontrol, perlakuannya sama dengan yang di

atas namun perbedaannya tidak diberi air kelapa.

3. 5. 2 Sub Kultur

1. Menyiapkan media yang telah dibuat.

2. Menyiapkan bahan-bahan yang telah diperlukan dan alat-alat

seperti: lampu spiritus, botol semprot berisi alcohol 75%, kertas

tissue, 2 buah pinset seril, pisau scalpel steril, 2 buah petridish

diameter 15 cm steril.

3. Meletakkan semua peralatan yang akan digunakan kedalam

laminar air flow.

4. Menghidupkan lampu UV pada laminar air flow selama 30

menit sebelum kegiatan sub kultur dimulai. Kegiatan ini

dilakukan untuk mensterilkan keadaan di sekitar laminar air

flow agar menjadi steril.

5. Dengan menggunakan pinset steril, koleoptil dapat diambil dan

dikulturkan pada media yang telah dipersiapkan dengan mulut

botol selalu di depan api lampu spiritus, agar bakteri atau spora

jamur dapat mati sebelum masuk ke dalam botol karena suhu di

mulut botol tinggi.

Page 17: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

6. Sebelum menutup botol, tutup botol dipanaskan pada nyala api

beberapa saat untuk menghindari timbulnya kontaminasi.

7. Menginkubasikan sub kultur embryo ke dalam ruang kultur pada

suhu 250C, dengan intensitas cahaya 1500-2000 lux, lama

penyinaran 12/24 jam.

Page 18: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Presentase Kehidupan Tanaman

Pengamatan di atas dihitung dari 40 botol dalam berbagai perlakuan, dan

terdapat dua kali penanaman, yaitu : penanaman pertama yang dilakukan pada

tanggal 11 November 2008 dan penanaman ke dua pada tanggal 2 Januari 2009.

Pembagian jumlah botol adalh sebagai berikut : 5 botol untuk setiap perlakuan

dan 10 botol untuk setiap penanaman. Persentase kehidupan tanaman sangat

dipengaruhi oleh tingkat kontaminasi dalam botol sub kultur Anggrek Bulan

(Phalaenopsis Amabilis). Untuk lebih jelasnya maka bisa dilihat pada tabel

berikut ini

Tabel 1. Hasil pengamatan tingkat kontaminasi media dalam botol pada sub

kultur Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada

tanggal 11 November 2008)

PengamatanPerlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Totaltanaman

Control 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1Muda 7,5% 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3

Total 6

Dari tabel diatas dapat diketahui persentase tingkat kehidupan tanaman

dalam botol, kehidupan tanaman sangat dipengaruhi oleh tingkat kontaminasi

dalam botol. Sehingga dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :

Page 19: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

a. Untuk pelakuan control terdapat 1 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan

4 Persentase kehidupan tanaman = X 100%

5 Persentase kehidupan tanaman = 80%

b. Untuk pelakuan pertama yaitu dengan penambahan air kelapa muda

dengan konsentrasi 7,5% terdapat 2 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan

3 Persentase kehidupan tanaman = X 100%

5 Persentase kehidupan tanaman = 60%

c. Untuk pelakuan pertama yaitu dengan penambahan air kelapa muda

dengan konsentrasi 7,5% terdapat 0 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan

5 Persentase kehidupan tanaman = X 100%

5 Persentase kehidupan tanaman = 100%

Page 20: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

d. Untuk pelakuan pertama yaitu dengan penambahan air kelapa muda

dengan konsentrasi 7,5% terdapat 3 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan

2 Persentase kehidupan tanaman = X 100%

5 Persentase kehidupan tanaman = 40%

Tabel 2. Hasil pengamatan tingkat kontaminasi media dalam botol pada sub

kultur Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) tanaman ke dua (ditanam

pada tanggal 2 Januari 2009)

PengamatanPerlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TotalTanaman

kontrol 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2Tua 7,5% 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Total 3

Dari tabel diatas dapat diketahui persentase tingkat kehidupan tanaman dalam

botol, kehidupan tanaman sangat dipengaruhi oleh tingkat kontaminasi dalam

botol. Sehingga dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :

a. Untuk pelakuan control terdapat 0 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan

5 Persentase kehidupan tanaman = X 100%

` 5 Persentase kehidupan tanaman = 100%

Page 21: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

b. Untuk pelakuan pertama yaitu dengan penambahan air kelapa muda

dengan konsentrasi 7,5% terdapat 0 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan 5

Persentase kehidupan tanaman = X 100% 5

Persentase kehidupan tanaman = 100%

c. Untuk pelakuan pertama yaitu dengan penambahan air kelapa muda

dengan konsentrasi 7,5% terdapat 2 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan

3 Persentase kehidupan tanaman = X 100%

5 Persentase kehidupan tanaman = 60%

d. Untuk pelakuan pertama yaitu dengan penambahan air kelapa muda

dengan konsentrasi 7,5% terdapat 1 botol yang terkontamniasi sehinnga

tingkat kehidupannya adalah

Jumlah botol yang tidak terkontaminasi Persentase kehidupan tanaman = X 100%

Total botol dalam setiap perlakuan 4

Persentase kehidupan tanaman = X 100% 5

Persentase kehidupan tanaman = 80%

Page 22: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Terjadinya kontaminasi kemungkinan disebabkan oleh hal hal sebagai

berikut :

a. Kurang sterilnya alat alat dalam Sub Kultur explant

Alat alat tersebut meliputi : Pinset, pisau scalpel, petridish, kertas

saring.

b. Tempat dalam mensubkultur kurang steril. Dalam hal ini LAF

(Laminar Air Flow Cabinet) kurang steril.

c. Kondisi pengkulturnya juga belum steril serta teknik pengkulturnya

yang salah.

Sehingga untuk memperkecil tingkat kontaminasi, hal hal yang ada di atas harus

dihindari, karena kunci dari keberhasilan sub kultur in vitro adalah tingginya

tingkat kesterilan dari tempat, explant, alat, media dan bahkan pengkulturnya itu

sendiri, juga tidak lepas dari kondisi lingkungannya yang harus steril.

4. 2 Jumlah Daun

Pengamatan tentang jumlah daun ada dua bagian, yaitu ang pertama yaitu

pada tanaman yang ditanam pada tanggal 11 November 2008 dapat dilihat pada

table berikut :

Tabel 1. Pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008)

yang diamati pada tanggal 25 November 2008.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5 % 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5 % 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Page 23: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 1.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 25 November 2008 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 2. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 9 Desember 2008.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rataControl 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Tabel 2.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 9 Desember 2008 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Page 24: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 3. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 23 Desember 2008.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Tabel 3.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 23 Desember 2008 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 4. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 6 Januari 2008.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rataControl 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Page 25: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 4.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan factor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 6 Januari 2009 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 5. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 20 Januari 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rataControl 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 3 2 1 2 2 10 2Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 10 0,67

Tabel 5.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 5

SumberKeragaman

Derajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

FTabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 15 5 40 3,24 5,29Beda sangat

nyataGalat 16 2 0,13Total 19 17 0,89

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2009 menunjukkan

beda yang sangat nyata yaitu pada perlakuan middle 7,5% dengan perlakuan yang

lain.

Page 26: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 6. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 10 Februari 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rataControl 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 5 1 0 0 0 6 1,2Midle 7,5% 8 7 7 8 8 38 7,6Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 44 2,93

Tabel 6.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 96,8Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 199,20 66,40 53,12 3,24 5,29

Bedasangatnyata

Galat 16 20 1,25Total 19 219,20 11,54

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2009

menunjukkan beda yang sangat nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 7. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 24 Februari 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 4 5 6 3 0 18 3,6Muda 7,5% 20 0 15 6 0 41 8,2Midle 7,5% 25 20 25 20 23 113 22,6Tua 7,5% 9 6 0 0 0 15 3

Total 187 11,27

Page 27: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 7.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 1748,45

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 24 Februari 2009

menunjukkan beda yang sangat nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 8. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 14 Maret 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 10 12 12 5 0 39 7,8Muda 7,5% 35 0 30 26 0 91 18,2Midle 7,5% 40 43 40 40 42 205 41Tua 7,5% 12 16 0 0 0 28 5,6

Total 363 21,6

Tabel 8.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 6588,45Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 3933,75 1311,25 13,94 3,24 5,29

bedasangatnyata

Galat 16 1504,80 94,05Total 19 5438,55 286,24

SumberKeragaman

Derajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

FTabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 1251,35 417,12 15,06 3,24 5,29beda sangat

nyataGalat 16 443,20 27,70Total 19 1694,55 89,19

Page 28: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2009 menunjukkan

beda sangat nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 9. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman pertama (ditanam pada tanggal 11 November 2008) yang

diamati pada tanggal 28 Maret 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 12 13 13 10 0 48 9,6Muda 7,5% 40 0 39 30 0 109 21,8Midle 7,5% 48 45 43 44 45 225 45Tua 7,5% 16 18 0 0 0 34 6,8

Total 416 24,53

Tabel 9.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 3511,25

SumberKeragaman

Derajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

FTabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 4540,40 1513,5 11,38 3,24 5,29beda sangat

nyataGalat 16 2128,80 133,05Total 19 6669,2 351,01

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan pertama yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2009 menunjukkan

beda sangat nyata dalam setiap perlakuan.

Dari semua data yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian tersebut menunjukkan beda nyata dalam setiap perlakuan untuk

pengamatan jumlah daun pada tanaman yang ditanam pada tanggal 11 November

2008.

Page 29: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Pengamatan tentang jumlah daun yang kedua yaitu pada tanaman yang

ditanam pada tanggal 02 Januari 2009 dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman ke dua (ditanam tanggal 02 Januari 2009) yang diamati pada

tanggal 17 Januari 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Tabel 1.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan ke dua yang dilakukan pada tanggal 17 Januari 2009 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Page 30: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 2. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman ke dua (ditanam pada tanggal 02 Januari 2009) yang diamati

pada tanggal 31 Januari 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rataControl 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Tabel 2.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan ke dua yang dilakukan pada tanggal 31 Januari 2009 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 3. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman ke dua (ditanam pada tanggal 02 Januari 2009) yang diamati

pada tanggal 14 Februari 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Page 31: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 3.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan ke dua yang dilakukan pada tanggal 14 Februari 2009 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 4. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman ke dua (ditanam pada tanggal 02 Januari 2009) yang diamati

pada tanggal 28 Februari 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rataControl 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Tua 7,5% 0 0 0 0 0 0 0

Total 0 0

Tabel 4.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 0Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 0 0 0 3,24 5,29tidak beda

nyataGalat 16 0 0Total 19 0 0

Page 32: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan ke dua yang dilakukan pada tanggal 28 Februari 2009 tidak

menunjukkan beda yang nyata dalam setiap perlakuan.

Tabel 5. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman ke dua (ditanam pada tanggal 02 Januari 2009) yang diamati

pada tanggal 14 Maret 2009 .

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 0 0 0 0 0 0 0Muda 7,5% 0 0 0 0 0 0 0Midle 7,5% 3 0 2 4 3 12 2.4Tua 7,5% 0 0 1 0 0 1 0.2

Total 13 0.87

Tabel 5.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 8,45Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 21 6,85 10,96 3,24 5,29beda sangat

nyataGalat 16 10 0,63Total 19 30,55 1,61

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan ke dua yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2009 menunjukkan

beda yang sangat nyata yaitu pada perlakuan middle 7,5% dengan perlakuan yang

lain.

Page 33: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 6. Tabel pengamatan jumlah daun tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis) tanaman ke dua (ditanam pada tanggal 02 Januari 2009) yang diamati

pada tanggal 28 Maret 2009.

UlanganPerlakuan 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-ratakontrol 0 0 2 0 0 3 0,4Muda 7,5% 5 3 0 0 1 9 1,8Midle 7,5% 8 0 6 8 8 30 6Tua 7,5% 0 0 4 0 0 4 0,8

Total 46 2,87

Tabel 6.1 Tabel rancangan percobaan untuk tabel diatas dengan faktor

komulatifnya (Fk) adalah 105,8Sumber

KeragamanDerajatbebas

Jumlahkuadrat

Kudrattengah

Fhitung

F Tabel(5%)

F Tabel(1%) Notasi

Perlakuan 3 95,40 31,80 6,22 3,24 5,29beda sangat

nyataGalat 16 82 5,11Total 19 17,2 9,33

Dari tabel rancangan percobaan diatas menunjukkan bahwa untuk

pengamatan ke dua yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2009 menunjukkan

beda yang sangat nyata dalam setiap perlakuan.

4. 3 Berat Planlet Anggrek

Berat planlet anggrek masih belum dapat diambil datanya dikarenakan

explant masih dalam bentuk PLB (Plant Light Body), sehingga penghitungan

berat diambil pada akhir pengamatan, yaitu pada saat PLB sudah tumbuh menjadi

planlet, dan waktu PLB tumbuh menjadi planlet membutuhkan waktu sekitar 3 – 4

bulan.

Page 34: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah dalam kegiatan ini masih belum

menghasilkan produk yang sempurna dan belum layak untuk dipasarkan,

dikarenakan hasil dari sub kultur ini masih dalam bentuk PLB belum menjadi

planlet.

5. 2 Saran

Untuk kegiatan selanjutnya diharapkan untuk menjaga kesterilan dalam

kegiatan sub kultur, baik pada tempat, explant, alat, media dan bahkan

pengkulturnya itu sendiri, juga tidak lepas dari kondisi lingkungannya yang harus

steril, dan juga agar memperoleh hasil yang dapat dipasarkan harus membutuhkan

waktu yang lama yaitu sekitar 3-4 bulan.

Page 35: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Lampiran 1: Analisa Usaha Tani

Tabel 2. Anggaran biaya kegiatan sub kultur anggrek bulan (PhalaenopsisAmabilis)

TOTAL BIAYA B 3.386.300

No Uraian Satuan Harga perSatuan (Rp)

Total Harga(Rp)

A BIAYA SEWA

Sewa Lab dan alat 1 100.000 100.000

TOTAL BIAYA A 100.000

B BIAYA HABIS PAKAI

Gula pasir 900 gr 20 18.000

Agar-agar 195 gr 1.000 195.000

Explant 30 botol 20.000 600.000

Air Aquadest 30 liter 1.000 30.000

Alkohol 80 % 5 liter 5.000 25.000

Air kelapa 4.500 ml 3 13.500

Larutan KOH 200 ml 10 2.000

Larutan HCL 200 ml 9 1.800

Kapas 6 Bungkus 3.000 18.000

Kertas tissue 6 Bungkus 5.000 30.000

Arang aktif 600 mg 5 3.000

Larutan stock 30 liter 50.000 1.500.000

Spiritus 5 liter 10.000 50.000

Botol 900 1.000 900.000

Page 36: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

C BIAYA TENAGA KERJA

Pensterilan tempat dan alat 4 HOK 20.000 80.000

Pembuatan media 5 HOK 20.000 100.000

Pengkulturan 5 HOK 20.000 100.000

17

Penginkubasian 5 HOK 20.000 100.000

Pengamatan 5 HOK 20.000 100.000

TOTAL BIAYA C 480.000

D BIAYA LAIN-LAIN

Listrik 200.000

Transportasi 200.000

Pelaporan 200.000

Dokumentasi 200.000

Alat tulis kantor 100.000

Biaya lain-lain 133.700

TOTAL BIAYA D 1.033.700

TOTAL BIAYA A+B+C+D 5.000.000

Page 37: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI. 2008. Pasar Ekonomi Anggrek. Jakarta.George, E. F. Sherrington, P. D. 1984. Plant Propagation by Tissue Culture.

Exegetics Ltd. U. K. pp.3.

Gunawan, L. W. 1988. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya:Jakarta.

Kumar, K. et all. 2006. Green Pod Culture and Rapid Mcropropagation ofDendrobium Chrysanthum Wall. Folia Horticulturae 18(1):81-90.

Meesawati, U dan Kanchanapoom. 2002. In Vitro Plant Regeneration ThroughEmbryogenesis and Organogenesis from Callus Culture of PigeonOrchid Dendrobium Crumenatum Sw. Thamasat Int:Thailand. Vol 7.

Nurwahyuni, I. Munir, E. dan Riyani, Y. 1996. Perbanyakan Tanaman Anggrekendrobium sp Secara Kultur Jaringan. Komunikasi Penelitian8(4):331-337.

Phyto Technology Laboratories. (tidak diketahui). Orchid Seed and Tissue ulturePhyto Technology LLC.

Puchooa, D. 2004. Comparison of Different Culture Media for The In VitroCukture of Dendrobium. International Journal of Agriculture &Biology.

Susanti. 2007. Kumpulan Jenis Rupa Macam Anggrek. Teatai:Bandung.

Vasil, I. K. 1987. Developing Cell and Tissue Culture System for the Improvementof Cereal and Grass Crops. J. Plant Physiol. 128:193-218.

Page 38: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Sub Kultur Anggrek Bulan (Phalaenopsis

Amabilis)

Bulan 1 2 3 4Jenis Kegiatan Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PembuatanMedia *

Pensterilan media *Pensterilan alatdan Tempat * * * * * *Penginokulasianexplant * * * * * *PengamatanTingkatKontaminasi * * * * * * * * * * * * *PengamatanJumlah Daun * * * * * * * * * * * * *PengamatanBerat Explant *

Pemasaran Hasil *

Page 39: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Lampiran 3: Dokumentasi

Foto 1. Pembuatan media Vacint& Went (V&W)

Foto 2. Penutupan dan pelabelan botol

Page 40: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Foto 3. Botol media Sub Kultur Jaringan

Foto 4. Auto Clave tempat pensterilan alat dan media

Page 41: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Foto 5. Alat alat yang digunakan untuk Sub Kultur yang berada dalam berada dalam LAF (Laminar Air Flow Cabinet)

Foto 6. Kegiatan Inokulasi Explant ke dalam botol media

Page 42: 22477595 Pemanfaatan Air Kelapa Sebagai Media Kultur Anggrek

Foto 7. Hasil Sub Kultur

Foto 8. Hasil Sub Kultur yang telah berada dalam rak Inkubasi