Media Komunitas 160 Karakter | MK160

45
Page1 Media Komunitas 16o Karakter www.angkringan.web.id Juli 2013 Ambar Sari Dewi & M. Takul Buku ini memaparkan pengalaman Media Komunitas Angkringan dalam mengembangkan media komunitas berbasis teknologi pesan layanan singkat (SMS) di Desa Timbulharjo, Yogyakarta

description

Buku ini memaparkan pengalaman media komunitas Angkringan dalam mengembangkan media komunitas berbasis teknologi pesan layanan singkat (SMS) di Desa Timbulharjo, Yogyakarta

Transcript of Media Komunitas 160 Karakter | MK160

Pag

e1

Media Komunitas 16o Karakter

www.angkringan.web.id

Juli 2013

Ambar Sari Dewi & M. Takul Buku ini memaparkan pengalaman Media Komunitas Angkringan dalam mengembangkan media komunitas berbasis teknologi pesan layanan singkat (SMS) di Desa Timbulharjo, Yogyakarta

2 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN 1 a. Media komunitas Angkringan dari masa ke masa 3 b. MK160: Optimalisasi fungsi SMS bagi warga Desa

Timbulharjo 8 2. PERSIAPAN 13

a. Tahap Sosialisasi 13 i. Pertemuan Warga 13

ii. Sosialisasi melalui Buletin dan Siaran Radio 15 iii. Sosialisasi melalui Media Sosial 15 b. Tahap Pengisian Kuesioner 16 c. Tahap Entry Data Warga 20

3. MENGGUNAKAN MK160 22 a. Tugas dan Tanggung Jawab Admin 22 b. Cara Mengirim SMS 24

i. Mengirim Pesan Broadcast 24 ii. Mengirim SMS Personal 25

3 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Pendahuluan Telah lama dimaklumi, media adalah kunci strategis proses demokratisasi. Media memungkinkan seseorang atau sekelompok orang untuk mengekspresikan pendapatnya kepada banyak kalangan. Media juga memudahkan interaksi dalam sebuah komunitas, oleh komunitas, untuk komunitas itu sendiri. Media komunitas terbukti berperan penting dalam menyediakan informasi bagi warga. Undang-undang Penyiaran No 32 tahun 2002 menjelaskan pentingnya fungsi media komunitas bagi bangsa, yaitu: Untuk menjaga integrasi nasional, kemajemukan masyarakat Indonesia dan terlaksananya otonomi daerah, maka perlu dibentuk sistem penyiaran yang menjamin terciptanya tatangan informasi yang adil, merata dan seimbang. Sedangkan menurut Pusat Kajian Komunikasi FISIP UI (2004) media komunitas menjadi saluran komunikasi warga, mempresentasikan dan mendukung budaya dan identitas lokal, menciptakan pertukaran opini secara bebas, menyediakan program yang variatif, mendorong hadirnya pemerintahan yang baik, merangsang partisipasi melalui penyebaran informasi dan inovasi, memberi kontribusi pada variasi kepemilikan penyiaran dan menyediakan sumber daya manusia bagi industri penyiaran. Kebanyakan media komunitas menggunakan teknologi cetak, radio siaran dan sebagian kecil menggunakan televisi. Media komunitas berteknologi radio dianggap paling efektif karena murah, cepat, dan bisa diakses oleh semua kalangan. Di seluruh dunia terdapat lebih dari 20.000 stasiun radio dan lebih dari dua miliar pesawat radio (Fraser & Restrepo, 2001). Berdasarkan data dari Combine Resources Institution (2006), terdapat kurang lebih 600 radio komunitas

4 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan hingga 2011, jumlah pemohon ijin televisi komunitas adalah sebanyak 31 ijin (Kementerian Kominfo, 2011). Jumlah ini belum termasuk media komunitas cetak karena minimnya data mengenai media jenis ini. Selain itu, terus meningkat seiring makin meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya informasi dan media. Seiring perkembangan teknologi informasi komunikasi yang makin pesat, kebutuhan akan perangkat dan media yang murah, cepat, interaktif, dan personal makin diminati pengguna. Beberapa media komunitas mulai mengembangkan model pertukaran informasi melalui social media dan website. Namun masih sedikit yang melirik penggunaan SMS sebagai media pertukaran informasi. Media berbasis internet belum bisa menjangkau kelas bawah. Teknologi SMS bisa mengisi gap ini. SMS adalah fitur telepon selular yang banyak digunakan oleh penduduk di perdesaan. Berdasarkan data Asosiasi Telepon Selular Indonesia (ATSI) pada tahun 2011 terdapat 260 miliar pesan SMS yang beredar di Indonesia. SMS dan voice call menjadi pilihan karena teknologi ini sangat mudah digunakan. Pemanfaatan SMS sebagai media komunitas baru telah diujicobakan sejak bulan April 2012 di Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul oleh Media Komunitas Angkringan melalui program MK160. MK160 adalah Media Komunitas 160 karakter (jumlah maksimal huruf, angka, dan simbol lain dalam satu pesan SMS) sebagai sarana pertukaran pesan antar warga atas dana hibah dari Cipta Media Bersama. MK160 mendapat respon yang positif dari warga desa, terbukti dari lalu lintas informasi oleh, dari dan kepada warga desa Timbulharjo yang dinamis. Untuk mengefektifkan informasi, SMS yang masuk ke MK160 kemudian dikonvergensikan dengan buletin, facebook dan twitter.

5 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Tujuan penulisan buku ini adalah untuk mendokumentasikan pemanfaatan SMS sebagai media komunitas baru dan sarana pertukaran informasi warga. Selain itu, buku ini berisi panduan menggunakan dan memanfaatkan SMS dengan menggunakan software MK160. Dengan demikian komunitas yang berminat menggunakan software ini, dapat menggunakan dan memanfaatkannya. Bagian pertama buku ini menjelaskan tentang profil Media Komunitas Angkringan dan pemanfaatan MK160. Bagian ini akan menjelaskan perjalanan Media Komunitas dalam menggunakan teknologi tepat guna sebagai upaya Media Komunitas Angkringan melayani kebutuhan informasi warga Desa Timbulharjo Kec. Sewon Kab. Bantul. Bagian kedua memaparkan tahap-tahap penggunaan MK160. Bagian ini menjelaskan tahap-tahap persiapan sebelum menggunakan MK160. Sedangkan bagian ketiga menjelaskan proses instal software MK160. Bagian ini memaparkan bagaimana cara memasang software MK160 di komputer dan mengatasi masalah-masalah teknis yang mungkin timbul pada saat menggunakan software tersebut. Bagian keempat menjelaskan tentang bagaimana menggunakan MK160 sebagai media komunitas baru dan sarana pertukaran informasi warga. Bagian kelima menjadi penutup buku ini. a. Media Komunitas Angkringan dari masa ke masa

Tahun 1998 merupakan tonggak sejarah perubahan politik di Indonesia. Gelombang pembaruan menolak segala bentuk pembelengguan pemerintah atas rakyat tak terbendung, terwakili dengan satu kata : reformasi. Denyut gelombang perubahan itu cukup menggoncang karena berpusat di jantung Indonesia, Jakarta. Hiruk pikuk reformasi

6 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

yang terjadi di Jakarta ternyata tak membawa perubahan politik sedikitpun di Desa Timbulharjo. Desa yang terletak tujuh kilometer arah selatan Kota Yogyakarta itu tetap saja seperti Indonesia mini pada era sebelum 1998 : birokrasinya korup, kelas menengahnya tidak peduli (apatis), dan masyarakat akar rumputnya takut. Keadaan ini membuat sekelompok anak muda di Desa Timbulharjo gelisah. Melihat kondisi demikian, para pemuda yang gelisah itu pun berkumpul. Melalui serangkaian obrolan di surau usai sholat tarawih, mereka bersepakat mengambil langkah nyata untuk mendorong perubahan. Tapi, langkah nyata seperti apa yang bisa dilakukan? Bagaimana mungkin anak muda yang hanya belasan orang mampu mendorong perubahan di sebuah desa yang penduduknya lebih dari 20 ribu jiwa? Para pemuda itu terus mencari cara. Mereka sadar bahwa jika diibaratkan peperangan, musuh yang dihadapi terlalu kuat untuk dilawan. Dalam situasi tersebut, strategi yang paling tepat adalah gerilya. Dari berbagai gagasan yang muncul, mereka akhirnya memilih media sebagai alat pendorong perubahan. Bentuk media ini dipilih karena dapat digunakan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan gagasan, ide dan saran serta dapat juga digunakan sebagai alat pengawasan bagi masyarakat. Menyadari minimnya dana dan orang yang bersedia terlibat dalam kegiatan tersebut, bentuk media yang dianggap cocok adalah buletin yang akan diedarkan kepada warga. Pada tanggal 14 Januari 2000, buletin warga Desa Timbulharjo terbit untuk pertama kali di Dusun Dadapan, Desa Timbulharjo. Buletin warga Desa Timbulharjo diberi nama Angkringan. Nama ini terinspirasi dari warung angkringan yang sudah sangat terkenal serta identik dengan kehidupan masyarakat bawah, khususnya di Yogyakarta. Di warung angkringan orang dapat minum dan makan dengan harga

7 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

yang sangat murah dengan sajian menu yang khas yaitu “nasi kucing” dan jahe panas. Warung angkringan bagi masyarakat Yogyakarta bukanlah sekedar tempat makan, namun juga menjadi ruang diskusi publik yang nyaman. Di warung angkringan orang bebas berbicara dan mengungkapkan segala uneg-unegnya tanpa rasa takut dan tekanan dari siapapun. Di luar dugaan para pelopor Buletin Angkringan, ternyata kehadiran buletin ini disambut hangat oleh warga.

Edisi pertama dicetak sebanyak 75 eksemplar, dibiayai dengan dana hasil patungan sebesar 30 ribu rupiah, dibagikan secara gratis kepada warga masyarakat. Pendistribusikan buletin ini pada awalnya dilakukan dengan menitipkan di masjid-masjid ketika sholat Jum’at, dengan maksud memudahkan warga untuk mendapatkannya. Melalui Buletin Angkringan yang terbit sekali dalam seminggu, warga bisa mengetahui informasi dan persoalan yang sedang terjadi di sekitarnya sehingga sadar tentang arti penting sebuah informasi. Maka tak heran jika kemudian warga selalu menunggu dan menanyakan informasi terbaru dari Buletin Angkringan ini.

8 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Bahkan sejumlah warga mengusulkan agar Buletin Angkringan tidak dibagi gratis, melainkan dijual atau berlangganan. Ini dilakukan agar Buletin Angkringan bisa terus terbit. Secara bertahap, pelanggan Buletin Angkringan pun terus bertambah. Semula Buletin Angkringan hanya didistribusikan melalui masjid dan menjangkau warga di Dusun Dadapan. Seiring perjalanan waktu, Buletin Angkringan mulai memenuhi dan menjangkau seluruh warga di Desa Timbulharjo yang terdiri dari 16 dusun. Kondisi ini oleh redaksi Buletin Angkringan pun direspon dengan memperbanyak oplah tiap edisinya sehingga dapat memenuhi permintaan dari warga. Pada perkembangannya pengurus Angkringan kewalahan melayani besarnya permintaan warga untuk berlangganan buletin karena keterbatasan jumlah personil. Periodisasi terbit sekali dalam seminggu seringkali membuat informasi yang mestinya segera diketahui warga harus tertunda. Sebagai media cetak, Angkringan juga mensyaratkan kemampuan membaca bagi warga yang ingin memahami informasi yang dimuat dalam buletin. Padahal warga Desa Timbulharjo, terutama yang berusia lanjut, banyak yang buta huruf. Berangkat dari berbagai kendala tersebut, pengurus Angkringan memutuskan untuk menghadirkan media lain yang bisa melengkapi keberadaan buletin, yaitu media radio. Bulan Agustus 2000, Radio Angkringan resmi mengudara dengan pemancar radio bekas yang dibeli seharga 300 ribu rupiah. Peralatan radio tersebut kemudian secara bergotong royong didirikan. Menggunakan tiang antena dari bambu dan sebagian besar peralatan berasal dari pinjaman warga, Radio Angkringan saat itu hanya bisa menjangkau sepertiga luas wilayah Desa Timbulharjo. Pada bulan Juli 2000,

9 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Buletin Angkringan mengikuti lomba Pers Alternatif yang diadakan oleh Institut Studi Arus Informasi (ISAI) Jakarta. Buletin Angkringan mendapat penghargaan khusus dengan kategori “Pers Desa” serta mendapat hadiah uang sebesar Rp. 2,5 Juta. Dana ini digunakan untuk perbaikan dan penambahan peralatan radio hingga akhirnya seluruh wilayah Desa Timbulharjo bisa menerima siaran Radio Angkringan.

Pada 2007, para pegiat Radio Komunitas Angkringan melirik mengembangkan teknologi berbasis internet. Munculah ide KUSIR-ANGKRINGAN atau Komputer Untuk Sistem Informasi-Angkringan, yaitu jaringan informasi antar warga di Desa Timbulharjo dengan teknologi jaringan komputer nirkabel. Jaringan ini juga berfungsi sebagai sarana berbagi koneksi internet sehingga harga langganan lebih murah. Kegiatan ini merupakan penyediaan sarana dan prasarana TIK dan pemberdayaan penggunanya di desa Timbulharjo Sewon Bantul oleh Radio Komunitas Angkringan.

Kusir-Angkringan direalisasikan melalui teknologi wajanbolic dan mobile tower sederhana. Prototipe wajanbolic dirakit sendiri oleh Kru Angkringan dengan berpedoman pada panduan membuat wajanbolic yang tersedia di internet, majalah komputer, surat kabar, majalah atau buku. Mobile tower berupa pipa besi yang disambung-sambung, dirancang sendiri oleh kru Angkringan. Selain itu peralatan ini

10 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

digunakan untuk mengetahui radius kekuatan sinyal nirkabel yang dipancarkan dari studio Angkringan. Jika jangkauan kekuatan sinyal telah diketahui, calon-calon pelanggan yang dinilai potensial untuk direkrut akan mudah diperkirakan.

Sosialisasi KUSIR Angkringan dilakukan melalui kegiatan pertemuan warga, misalnya rapat kampung atau pada pertemuan karang taruna. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui siaran radio. Di sela-sela acara atau program siaran, para penyiar radio Angkringan selalu menyelipkan informasi mengenai KUSIR-Angkringan ini.

11 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Tahun 2010 Radio Angkringan mengalami musibah. Semua peralatan siaran dan peralatan KUSIR ANGKRINGAN rusak akibat tersambar petir. Pada saat bersamaan di Yogyakarta, sedang terjadi bencana, yaitu gunung meletus. Tanggal 27 Oktober 2012, Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman meletus. Mensikapi hal ini, para personil Media Komunitas Angkringan bergabung menjadi relawan dalam organisasi Jalinmerapi. Intensitas kegiatan yang sangat tinggi tersebut menyebabkan vakumnya kegiatan di studio radio angkringan mati selama hampir satu tahun.

12 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Awal tahun 2012 Media komunitas Angkringan mengikuti kompetisi yang diadakan oleh Cipta Media Bersama. Cipta Media Bersama adalah sebuah upaya pemberian hibah untuk ide-ide terkait media. Cipta Media Bersama dikelola oleh gabungan beberapa lembaga seperti Ford Foundation, Aliansi Jurnalis Indonesia dan Wikimedia. Melihat peluang tersebut, Media Komunitas Angkringan bersepakat untuk mengikuti kompetisi tersebut. MK-160 terdaftar pada Cipta Media Bersama sebagai permintaan hibah bernomor urut 0579 pada 15 September 2011.

Rencananya pesan singkat (SMS) pada telepon

genggam digunakan sebagai informasi komunitas dalam kategori Keadilan dan Kesetaraan Akses terhadap Media dengan total permintaan dana sebesar 150 juta rupiah. Setelah melalui proses penajaman proposal dan evaluasi anggaran, pada 8 November 2011 saat penerima hibah Cipta Media Bersama diumumkan, proyek ini dinyatakan sebagai salah satu dari 20 penerima hibah.

13 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Secara lebih ringkas, evolusi pemilihan dan penggunaan teknologi tepat guna yang telah dan sedang dilakukan oleh Media Komunitas Angkringan dapat dilihat dalam gambar berikut:

b. MK160: Optimalisasi fungsi SMS bagi warga Desa

Timbulharjo Meski hanya berjarak 7 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, kondisi sosial budaya Desa Timbulharjo tak berbeda dengan kondisi pedesaan di wilayah Bantul. Hal ini ditandai dengan masih kentalnya semangat kekeluargaan, gotong royong dan koletifitas yang tinggi. Secara umum, warga mata pencaharian desa Timbuharjo adalah petani. Namun tidak sedikit yang menjadi karyawan, buruh pabrik, tukang kayu dan lain sebagainya.

14 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Berada di lokasi yang strategis dan dekat dengan pusat kota, Desa Timbulharjo menjadi salah satu desa yang dengan cepat menyerap perkembangan terbaru, termasuk perkembangan teknologi informasi komunikasi. Di desa ini, hampir 100% penduduknya memiliki telepon, baik itu telepon genggam maupun telepon kabel (fix line). Kepemilikan telepon, khususnya telepon genggam inilah yang menjadi dasar pengembangan MK160. Berdasarkan pengamatan pengelola Media Komunitas Angkringan, sebagian besar menggunakan telepon untuk bertukar informasi melalui pesan pendek (SMS) dan voice call. Warga menggunakan SMS karena fitur ini dianggap lebih murah, cepat dan mudah digunakan. Hal ini umumnya dilakukan oleh generasi tua di desa Timbulharjo. Sedangkan bagi generasi muda, telepon genggam juga dimanfaatkan untuk mengakses internet dan social media. Penggunaan fitur SMS oleh warga desa Timbulharjo ini dipilih terutama karena biaya yang murah. Hampir semua operator telepon selular, mempunyai paket pengiriman SMS yang murah. Hanya dengan mengeluarkan biaya Rp 1000,00, pengguna dapat mengirim 1000 SMS plus bonus lainnya, meskipun dengan embel-embel: syarat dan ketentuan berlaku. Paket promo yang melimpah, dikombinasikan dengan karakteristik warga desa yang senang berbagi informasi, menyebabkan fitur ini primadona bagi warga desa Timbulharjo. Atas dasar inilah, Media Komunitas Angkringan mengembangkan Media Komunitas Angkringan. SMS yang semula hanya digunakan untuk saling bertukar informasi secara personal (one to one), dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu menjadi media komunitas baru warga. Pengembangan MK160 menjadi upaya Media Komunitas Angkringan untuk mendukung keberadaan buletin dan radio

15 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

komunitas yang telah lebih dulu hadir dan melayani kebutuhan informasi warga desa Timbulharjo. Secara umum, MK160 dikembangkan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap sosialisasi kegiatan kepada warga Desa Timbulharjo

2. Tahap pengembangan sistem aplikasi MK160 oleh kelompok pengembang Blankon Linux

3. Tahap pendataan warga oleh tim Mk160 bekerjasama dengan Karang Taruna Desa Timbulharjo. Data warga seperti alamat, umur, jenis kelamin, pekerjaan, nomor handphone golongan darah, bahkan jadwal ronda, dientri ke dalam server MK160.

4. Tahap pemanfaatan MK160 sebagai media komunitas desa Timbulharjo.

16 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Penjelasan lebih rinci mengenai bagaimana MK160 dikembangkan, dapat dibaca di bagian lain dalam buku ini. Namun, secara garis besar bagaimana pesan dan informasi disampaikan dari dan kepada warga desa Timbulharjo dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1: Alur pesan dari dan kepada warga desa Timbulharjo

dengan menggunakan MK160

Dari gambar diatas, warga yang telah didata atau nomor teleponnya sudah dimasukkan kedalam server MK160, mengirim dan menerima pesan ke dan dari MK160. Pesan yang masuk, kemudian dikelola oleh tim admin MK160. MK160, melalui sistem yang telah dikembangkan oleh tim pengembang Blankon Linux, menyampaikan informasi tersebut kepada sasaran penerima informasi. Sasaran penerima disesuaikan dengan isi informasi, misalnya berdasarkan tempat tinggal (RT, Kampung), jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, golongan darah dan lain sebagainya. Kategorisasi penerima ini diperoleh melalui database warga

17 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

yang tercantum dalam formulir pendataan warga yang dibuat oleh tim MK160. Informasi yang masuk dan keluar melalui sistem MK160 ini terarsip dalam server MK160, sehingga dapat dilacak kembali. Sejak pertama kali diujicoba pada bulan April 2012, MK160 mendapat respon yang positif dari warga desa. Lalu lintas informasi oleh, dari dan kepada warga desa Timbulharjo sangat dinamis. Jenis informasi yang masuk dan keluar sangat beragam. Mulai dari permintaan kebutuhan darah untuk keperluan operasi, hingga ajakan untuk mengikuti penimbangan balita oleh kader posyandu. Menjelang pemilihan lurah desa Timbulharjo bulan April 2013 lalu, beberapa pesan menunjukkan indikasi adanya money politics yang dilakukan oleh beberapa calon lurah. Pada era sebelumnya, melaporkan indikasi money politics adalah sesuatu yang mustahil dilakukan oleh warga desa. Hal ini disebabkan oleh ketakutan warga desa akan sanksi sosial yang mungkin ditimpakan kepada mereka yang melapor. Sebaliknya, keberadaan MK160 menjadi saluran alternatif bagi mereka yang menginginkan pemerintahan yang bersih dan demokratis. MK160 menjanjikan rasa aman tanpa harus menyembunyikan identitas pelapor.

18 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Sebagian dari pesan dan tanggapan yang disampaikan oleh dan kepada warga, dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 2: Contoh pesan SMS yang disampaikan oleh MK160 kepada

warga dan dari warga desa Timbulharjo kepada MK160

19 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Untuk mengefektifkan penyebarluasan informasi, SMS yang masuk ke server MK160 kemudian dikonvergensikan dengan buletin, facebook dan twitter. Penyebarluasan informasi bagi warga desa Timbulharjo dilakukan oleh Buletin Angkringan. Pengelola Buletin Angkringan menampilkan sebagian pesan tersebut di setiap edisi, tanpa melakukan edit. Dengan demikian, tidak ada pesan yang dikurangi atau ditambah. Termasuk cara penulisan yang mungkin tidak memenuhi kaidah penulisan yang benar. Sedangkan untuk khalayak yang lebih luas, seperti warga desa Timbulharjo yang merantau, lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum, MK160 menggunakan social media sebagai corongnya.

Gambar 3: Konvergensi Media Komunitas Angkringan (SMS, Buletin, fb,

Twitter)

Konvergensi teknologi dan media yang dilakukan oleh MK160, mulai membuahkan hasil. Sebagai contoh, salah

20 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

seorang warga desa Timbulharjo menyampaikan pesan mengenai kondisi selokan air di salah satu perempatan jalan Sudimoro Desa Timbulharjo yang selalu banjir saat hujan. Akibatnya, jalan di sekitar selokan tersebut cepat rusak dan menghambat lalulintas. Menurut pengirim, kondisi ini disebabkan karena selokan tersebut mengalami pendangkalan akibat lumpur dan sampah. Melihat situasi tersebur, pengirim pesan menyarankan agar dinas terkait melakukan pengerukan lumpur, ketimbang mempertinggi tanggul. Pesan ini disebarluaskan oleh MK160 melalui akun twitter @emka160 dan ditembuskan kepada akun Humas Pemda Bantul @infobantul. Beberapa hari setelah twit tersebut, warga melaporkan adanya pengerukan sampah dan lumpur di selokan tersebut.

MK160 juga dimanfaatkan untuk situasi darurat, seperti yang dilakukan oleh salah seorang warga dusun Tembi Desa Timbulharjo yang membutuhkan darah AB untuk keperluan operasi. Pesan yang masuk ini kemudian diteruskan kepada pemilik golongan darah AB. Informasi kebutuhan ini

21 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

kemudian mendapat respon, yaitu dengan menunjukkan contact person pemilik golongan darah AB yang bersedia mendonorkan darahnya.

Pengalaman diatas menunjukkan bahwa kombinasi teknologi SMS dengan database warga mampu menyampaikan informasi kepada sasaran yang spesifik berdasarkan kategori tertentu, seperti wilayah (RT, Pedukuhan), jenis kelamin, kelas sosial bahkan hobi. Selain itu, konvergensi teknologi memungkinkan informasi tersebar secara lebih efektif (SMS ke Buletin, Buletin ke SMS, SMS ke twitter). Pengalaman lain menunjukkan bahwa MK160 tidak hanya berhasil mengumpulkan data pengguna handphone, tetapi juga data lain yang sangat kaya yang didasarkan ketrampilan, jenis bisnis dan lain sebagainya.

22 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Persiapan Bagian ini akan menjelaskan bagaimana proses persiapan MK160 dilakukan. Proses ini meliputi beberapa tahap yaitu: Tahap sosialisasi, Tahap pembuatan dan pengisian kuesioner, Tahap entry data warga ke dalam server MK160. a. TAHAP SOSIALISASI Pada tahap ini, perkenalan atau sosialisasi program dilakukan dengan tujuannya agar warga memahami dan mengetahui program MK160 dan bersedia bekerja sama untuk menyukseskan program ini. Setelah warga memahami maksud dan tujuan program ini, dilanjutkan tahap pendataan, yaitu pengisian angket pendataan dan entry data ke dalam server MK160. Ada berbagai cara pegiat MK160 dalam mengenalkan programnya kepada masyarakat, diantaranya: i. Pertemuan Warga. Cara memperkenalkan apa dan bagaimana program MK160 adalah melalui tatap muka dalam pertemuan warga. Cara ini dianggap efektif karena memungkinkan terjalinnya interaksi dengan masyarakat sehingga pengenalan program lebih tepat sasaran dan bisa langsung dipahami oleh masyarakat. Sosialisasi melalui tatap muka dilakukan di tingkat Desa, Pedukuhan dan RT.

23 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Sebelum memulai sosialisasi, MK160 mengumpulkan anggota Karang Taruna Desa Timbulharjo di sekretariat Media Komunitas Angkringan. Tujuan pertemuan ini adalah meminta bantuan Karang Taruna Desa Timbulharjo untuk berperan aktif dalam proses pendataan warga. Struktur kepengurusan Karang Taruna yang terjalin hingga ke level kampung, memungkinkan proses pendataan lebih mudah dilakukan. Selain itu, keakuratan data warga juga lebih terjamin karena petugas pendata adalah tetangga terdekat. Sebagai ucapan terima kasih atas bantuan tersebut, MK160 memberikan imbalan untuk kas Karang Taruna. Dari hasil pertemuan tersebut, Karang Taruna tingkat Pedukuhan menjadi tim lapangan MK160.

Bersamaan dengan sosialisasi kepada Karang Taruna, di tingkat Desa pegiat Media Komunitas Angkringan mengenalkan program MK-160 kepada Perangkat Desa dan Dukuh dalam pertemuan bulanan Paguyuban Kepala Dusun (PANDU). Desa Timbulharjo memiliki 16 Pedukuhan yang terdiri dari 148 RT. Upaya ini dilakukan untuk menjelaskan tujuan dan manfaat MK160 bagi Desa Timbulharjo, sekaligus meminta ijin agar proses MK160 bejalan lancar. Ijin ini penting

24 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

karena perangkat desa -dalam hal ini adalah kepala dusun- yang mengundang warga, Ketua RT dan anggota Karang Taruna Dusun untuk hadir dalam sosialisasi MK160. Dengan demikian, ijin Kepala Desa dan Dusun menjadi dasar bagi MK160 untuk menjalankan program ini di Desa Timbulharjo. Adapun bagan alur sosialisasi MK160 adalah sebagai berikut:

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pertemuan tatap muka dengan warga, yaitu: 1. Waktu dan tempat Berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, penentuan waktu dan tempat pertemuan merupakan hasil musyawarah dengan Kepala Dusun/Ketua RT. Hal ini dikarenakan merekalah yang paling memahami kondisi dan kebiasaan warganya. Sebagai contoh, di Timbulharjo, setiap Pedukuhan mempunyai 2-4 kampung yang terdiri dari 6-9 RT. Tak heran jika hampir setiap hari diselenggarakan pertemuan di masing-masing kampung/RT. Maka, upaya mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat dalam suatu pertemuan sering kali menjadi kendala tersendiri. Oleh

25 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

karena itu koordinasi awal dengan kepala dusun/ketua RT penentuan waktu dan tempat sosialisasi sangatlah penting. Musyawarah dengan kepala dusun/ketua RT juga menjadi dasar pengakuan keberlangsungan program MK160. Bentuk pengakuan itu salah satunya ditunjukkan dengan adanya undangan resmi atas nama Kepala Dusun/Ketua RT. 2. Materi Sosialisasi Materi sosialisasi sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan lazim digunakan oleh warga. Jika ada istilah atau kata yang canggih atau asing, sebaiknya segera dicari padanan kata yang paling sesuai dengan konteks masyarakat. Pengalaman Media Komunitas Angkringan ketika menyampaikan materi sosialisasi menunjukkan bahwa ada kata atau istilah 'canggih' yang harus diubah menjadi kata atau istilah yang dipahami oleh warga. Sebagai contoh, ketika pegiat Media Komunitas Angkringan menjelaskan mengenai pengertian MK160, ada warga yang mengira istilah 'karakter' yang sering disebut sama artinya dengan sifat manusia. Padahal yang dimaksud dengan 'karakter' dalam pengertian MK160 adalah huruf, angka, simbol, dan penghubung dalam sebuah pesan. Untungnya, pegiat Media Komunitas Angkringan segera menyadari hal ini dan segera menjelaskan apa yang dimaksud. Selain itu, berdasarkan pengalaman, muncul kekhawatiran masyarakat terkait dengan keamanan sistem MK160. Kekhawatiran ini sangat beralasan karena pengguna telepon selular sering menerima SMS spam. Warga tak ingin MK160 menjadi salah satu pihak yang demikian. Selain itu, pertanyaan mengenai kerahasiaan data warga muncul mengingat data yang tersimpan di server MK160 adalah data pribadi. Jika data ini tidak dikelola dengan baik, warga khawatir akan disalahgunakan. Menanggapi kekhawatiran

26 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

tersebut, Media Komunitas Angkringan menjelaskan keamanan sistem MK160 melalui praktik/ujicoba. 3. Perlengkapan Teknis Perlengkapan teknis sebelum proses sosialisasi dilakukan harus dipersiapkan dengan baik. Beberapa perangkat yang sebaiknya tersedia diantaranya adalah: perangkat komputer jinjing (laptop), proyektor dan modem. Perangkat tersebut akan digunakan untuk menunjukkan kepada warga gambaran umum cara kerja MK160, yaitu dengan mempraktikkan cara kerja sistem MK160. Misalnya bagaimana cara mengirim sms ke server MK160, bagaimana admin mengolah pesan tersebut dan bagaimana admin mengirimkan pesan tersebut kepada masyarakat. Selain itu, mengecek sinyal internet di lokasi sosialisasi adalah hal yang harus dipersiapkan sebelum proses sosialisasi dilakukan. Pengecekan sinyal ini akan mempengaruhi praktik atau uji coba SMS MK160 pada saat sosialisasi. ii. Sosialisasi melalui Buletin dan Siaran Radio

ANGKRINGAN Media Komunitas Angkringan telah menerbitkan Buletin dan mendirikan radio sejak tahun 2000. Keberadaan media-media tersebut digunakan untuk meyosialisasikan program MK160. Melalui Buletin, program MK160 dijelaskan secara lebih detil, khususnya untuk warga yang belum mendapat giliran sosialisasi. Selain itu, Buletin Angkringan memuat pesan-pesan sms dari warga yang telah masuk ke server MK160. Pesan-pesan itu dimuat untuk memperluas jangkauan pesan. Sesekali, Buletin Angkringan memberi hadiah menarik bagi pengirim SMS yang memenuhi kategori tertentu, misalnya pengirim terkatif, pesan paling informatif dan lain sebagainya. Hadiah atau imbalan ini diberikan untuk

27 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

merangsang warga agar makin aktif mengirim informasi mengenai apa yang terjadi di sekitarnya.

Selain Buletin, Media Komunitas Angkringan memanfaatkan siaran radionya untuk menyosialisasikan program MK160. Informasi mengenai apa dan bagaimana MK160 disampaikan dalam program-program siaran radio ANGKRINGAN, seperti talkshow, hiburan atau berita. Penyiar membacakan sebagian isi pesan warga yang telah masuk ke server MK160, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebaliknya, pendengar dipersilakan untuk berinteraksi baik melalui telepon atau sms center MK160. iii. Sosialisasi melalui Media Sosial Sosialisasi program MK160 tidak hanya ditujukan kepada warga desa Timbulharjo saja, namun kepada khalayak yang lebih luas seperti pejabat pemerintah di semua tingkat, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Media Komunitas Angkringan memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Twitter

28 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

untuk memasyarakatkan program MK160. Melalui akun twitter @AngkringanMedia dan @emka160, informasi yang masuk ke server MK160 diteruskan kepada pihak-pihak yang terkait. Sedangkan akun Facebook Forum Komunikasi Warga Timbulharjo digunakan untuk memberi informasi kepada warga Timbulharjo baik yang masih tinggal di wilayah Timbulharjo maupun warga yang merantau.

Pemanfaatan media sosial sebagai sarana sosialisasi ini muncul karena adanya desakan dari beberapa warga Timbulharjo yang merantau karena mereka ingin mengetahui situasi dan kabar desa mereka. Selain itu juga karena media sosial lebih efektif untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.

29 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

B. TAHAP PENGISIAN KUESIONER

Bersamaan dengan proses sosialisasi, Media Komunitas Angkringan menyiapkan formulir isian yang akan menjadi sumber data MK160. Formulir atau lebih dikenal dengan kuesioner inilah yang menjadi dasar bagi database sistem aplikasi MK160. Kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan dan isian yang berkaitan dengan data pribadi warga seperti alamat rumah, nomor telepon genggam, hobi sampai golongan darah. Tim pendataan warga menggunakan kuesioner ini sebagai alat pengumpulan datanya dan meminta setiap orang yang tinggal di wilayah desa Timbulharjo untuk mengisi formulir tersebut.

30 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Pada prinsipnya, kuesioner ini merupakan hasil modifikasi Media Komunitas Angkringan terhadap data yang biasa tercantum di kartu keluarga (KK). Modifikasi dilakukan dengan menambahkan isian terkait media, keahlian, nomor handphone, alat transportasi hingga jadwal ronda. Penambahan unsur-unsur tersebut merupakan antisipasi terhadap pesan atau informasi yang spesifik. Selain itu juga untuk mencegah timbulnya spam SMS. Tahap pengisian kuesioner ini adalah tahap yang paling penting dalam tahap persiapan karena keberhasilan MK160 terletak pada tahap ini. Tim Media Komunitas Angkringan yang mengelola pesan (admin), akan berkutat dengan ribuan pesan dari dan kepada warga desa Timbulharjo. Pendataan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengirim dan penerima pesan adalah benar-benar warga desa Timbulharjo yang dibuktikan dengan munculnya nama pemilik handphone di sistem MK160. Dengan demikian, admin dapat menyebarkan informasi dengan tepat sasaran dan bermanfaat bagi warga, tidak menimbulkan spam atau sampah sms bagi yang tidak membutuhkan. Isian data warga yang lengkap juga penting untuk berbagai kepentingan. Dengan menjunjung tinggi semangat kerahasiaan dan keamanan, Media Komunitas Angkringan berhasil menghimpun data warga. Data ini sangat penting untuk proses penyebarluasan informasi. Sebagai contoh, berdasarkan data, di Timbulharjo terdapat 86 orang yang memiliki golongan darah AB. Informasi ini sangat penting terutama ketika situasi darurat terjadi, misalnya permintaan darah untuk operasi. Keberadaan data warga ini merupakan cara Media Komunitas Angkringan untuk melayani kebutuhan informasi warga. Mengingat pentingnya tahap pendataan ini, diperlukan tim pendataan yang handal dan cekatan. Tugas utama tim ini

31 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

adalah membantu warga dalam mengisi kuesioner MK160. Pembentukan tim ini dilakukan setelah pertemuan sosialisasi MK160 di tingkat pedukuhan dilakukan. Siapapun boleh menjadi anggota tim ini, yang penting bersedia meluangkan waktu untuk mendatangi rumah warga dan membantu mereka mengisi kuesioner. Pembentukan tim pendataan ini diserahkan sepenuhnya kepada warga yang mengikuti acara sosialisasi tersebut. Ketika telah terbentuk, Media Komunitas Angkringan memberi pengarahan dan pelatihan tentang bagaimana mengisi kuesioner.

Berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, tim lapangan adalah warga masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi sosialisasi. Langkah ini diambil agar data yang diperoleh adalah data yang akurat dan tepat,

32 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

karena warga setempat lebih mengetahui kondisi tetangganya sendiri. Tim pendataan yang dibentuk warga dikelola layaknya sebuah organisasi yang memiliki koordinator. Fungsi koordinator tim pendataan ini penting agar proses koordinasi dengan Media Komunitas Angkringan terus berjalan. Dengan demikian, kendala yang muncul selama proses pendataan dapat terselesaikan. Meski memberi kebebasan kepada siapapun untuk menjadi anggota tim pendataan, berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, tim pendataan umumnya adalah anggota karang taruna dusun setempat. Sebagai generasi muda, anggota Karang Taruna dianggap lebih mampu memahami pertanyaan dalam kuesioner, sehingga mampu membantu warga dalam mengisi kuesioner tersebut. Selain itu, anggota Karang Taruna memiliki waktu yang luang yang lebih banyak daripada orang-orang tua. Meski demikian, jika ada warga yang bukan anggota Karang Taruna (misalnya ibu-ibu anggota PKK, Pokdarwis, bapak-bapak jamaah pengajian, dan lain sebagainya) ingin menjadi anggota tim pendataan, Media Komunitas Angkringan membuka kesempatan ini seluas-luasnya. Sebab dengan banyaknya keterlibatan masyarakat berarti program ini telah diterima oleh warga. Setelah proses pembentukan tim pendataan selesai, langkah Media Komunitas Angkringan selanjutnya adalah memberi penjelasan ringkas mengenai apa dan bagaimana pendataan. Penjelasan ringkas ini juga bertujuan untuk membuat kesepakatan seperti kapan kuesioner dikumpulkan, bagaimana cara mendatangi warga, siapa koordinator tim dan lain sebagainya. Setelah semua jelas, barulah tim pendataan mulai melakukan tugasnya.

33 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Untuk menunjukkan bahwa sebuah rumah atau kepala keluarga telah selesai di data, tim pendataan akan menempelkan striker yang bertuliskan nomor center SMS Komunitas di setiap rumah-rumah warga. Tujuan dari penempelan stiker ini adalah untuk mengingatkan warga ketika mau sms ke nomor Media Komunitas 160 (MK-160). Selain rumah warga, tempat-tempat umum seperti di Pos Ronda, majalah dinding, kampung, balai pertemuan RT, dan lain sebagainya juga menjadi sasaran penempelan stiker MK160.

34 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Secara ringkas, alur pendataan warga adalah sebagai berikut:

35 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

C. TAHAP ENTRY DATA WARGA Setelah data kuesoiner warga yang sudah terisi dikumpulkan dan telah diberi nomor urut, tahap berikutnya dalam proses persiapan adalah tahap entry data. Meng-entry data adalah proses memasukkan data-data kependudukan dan nomor handphone warga ke dalam sistem aplikasi MK-160. Sistem aplikasi MK160 merupakan sistem aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh tim pengembang MK160. Sistem aplikasi ini adalah sistem terbuka (open source) atas lisensi Creative Common. Data yang akan dientry ke dalam server diurutkan sesuai dengan nomor urut. Tujuannya untuk memudahlan pemanggilan data ketika diperlukan, lebih rapi dan mudah dibaca. Proses entry data warga sangat sederhana. Petugas entry mengetik dan mengisi kolom yang telah disediakan oleh sistem aplikasi MK160, sesuai isian kuesioner. Setelah itu tinggal mengklik tombol 'simpan'. Panduan lengkap bagaimana cara mengentry data warga dapat disimak dalam video panduan Instalasi dan Penggunaan sistem aplikasi MK160. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah keamanan dan kerahasiaan data warga. Sebagaimana telah dijelaskan, data warga yang dientry adalah data pribadi warga yang memuat informasi dasar warga. Untuk menjaga agar data itu aman, Media Komunitas Angkringan membentuk tim pengelola data atau admin. Admin data ini terdiri dari dua jenis, yaitu admin data fisik (mengelola lembar-lembar kuesioner) dan admin data digital (mengelola data yang telah dientry ke dalam server). Khusus untuk admin digital, masih dibagi lagi menjadi dua, yaitu admin server dan admin SMS. Tugas dan tanggung jawab admin digital akan dijelaskan di bagian berikutnya buku ini.

36 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Sebagaimana halnya dengan tim pendataan, petugas entry data ditentukan pada saat sosialisasi dilakukan. Dalam hal ini adalah warga setempat. Selain untuk memudahkan koordinasi, keberadaan warga setempat sebagai petugas entry data juga berfungsi untuk memastikan apakah data yang tertulis di lembar kuesioner valid atau tidak. Hal ini dikarenakan warga setempatlah yang paling mengetahui situasi dan keadaan tetangganya. Berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, petugas entry data umumnya adalah anggota Karang Taruna dusun setempat. Hal ini dikarenakan merekalah yang melakukan pendataan, sehingga mereka mengetahui situasi di lokasi pendataan. Selain itu, umumnya anggota Karang Taruna lebih melek komputer dan internet. Sehingga proses entry dapat berjalan dengan lancar. Meski demikian, Media Komunitas Angkringan tidak menutup kesempatan bagi siapapun yang ingin menjadi petugas entry data. Karena sebelum entry dilakukan, Media Komunitas Angkringan memberikan pelatihan singkat tentang bagaimana mengentry data. Secara ringkas, proses entry data dilakukan melalui tahap-tahap berikut:

37 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Untuk memperlancar proses entry data, komputer/laptop yang terkoneksi internet harus disiapkan baik dalam tahap pelatihan maupun pelaksanaan pengentrian data warga ke dalam server. Proses entry data akan berjalan lebih cepat jika ada lebih dari satu komputer dan koneksi internet di lokasi entry lancar. Berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, proses pendataan berjalan lebih cepat jika setiap petugas entry didampingi oleh satu orang petugas lain yang bertugas membacakan kuisioner.

38 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Menggunakan MK160 Setelah pendataan warga, pengumpulan data kuisioner dan entry data dilakukan, langkah berikutnya adalah menggunakan sistem MK160 untuk mengirim dan menerima pesan dari dan kepada warga. Cara mengirim pesan kepada MK160 sangatlah mudah, seperti layaknya mengirim pesan SMS melalui handphone. Warga yang ingin menyampaikan pesan, tinggal mengetik dan mengirim SMS ke nomor SMS center MK-160. SMS yang masuk ini kemudian dikelola oleh admin.

Pengunaan sistem aplikasi MK160 melalui server/website,

agak berbeda dengan mengirim pesan SMS melalui handphone. Diperlukan pengetahuan yang memadai tentang bagaimana sistem ini bekerja. Dasar-dasar pengetahuan sistem aplikasi ini telah dijelaskan di bab dua dan ditunjukkan dalam video panduan instalasi dan penggunaan sistem aplikasi

39 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

MK160. Bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara admin mengelola pesan yang masuk ke server MK160. Pengelolaan pesan meliputi menerima pesan, mengirim pesan ke satu nomor handphone, mengirim pesan ke semua nomor handphone atau mengirim pesan ke beberapa nomor handphone sesuai isi SMS (berdasarkan kategori yang telah ditentukan).

a. Tugas dan Tanggung Jawab Admin Sebagaimana telah dijelaskan di bab 2, sistem aplikasi MK160 memiliki 2 jenis admin data, yaitu admin data fisik dan admin data digital. Admin data digital masih dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu admin server dan admin SMS. Secara umum, tugas admin server adalah menjaga agar server MK160 senantiasa beroperasi dengan baik. Tujuannya agar proses penerimaan dan pengiriman pesan tidak terganggu. Berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, kendala yang sering muncul adalah server yang mati akibat listrik padam, gangguan sinyal dari operator telepon seluler hingga pulsa yang habis. Meski terkesan sepele, kendala tersebut harus segera diatasi. Untuk admin server, Media komunitas Angkringan mempunyai dua orang yang bertugas dan bertanggungjawab penuh atas kelancaran server. Sebelum bertugas, kedua orang tersebut mendapatkan pelatihan dari rekan-rekan programmer yang mendukung program MK160. Mengingat beratnya tanggung jawab admin server, maka tugas mengelola pesan yang masuk dilakukan oleh admin SMS. Tim admin SMS merupakan sekelompok orang pengurus Media Komunitas Angkringan yang bertugas dan bertanggungjawab untuk mengelola SMS yang masuk ke dalam server MK-160. Secara umum, tugas dan tanggung jawab admin adalah sebagai berikut:

40 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

1. Memantau arus lalulintas SMS 2. Mengolah/mengedit SMS 3. Menyebarkan SMS 4. Menghapus SMS

Pada prinsipnya, siapa saja berhak menjadi admin SMS. Namun berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, penentuan admin dilakukan atas dasar kesepakatan bersama dan pertimbangan sebagai berikut:

a. Admin adalah orang yang mampu mengoperasikan dan familiar dengan server, komputer, internet atau website.

b. Admin adalah orang yang mampu dan familiar dengan mengolah, mengedit dan mengirim SMS,

c. Admin adalah orang yang memahami prinsip dasar pertukaran informasi, baik melalui sms, buletin maupun radio.

Kemampuan dasar para admin ini penting agar informasi yang dikirim oleh dan kepada warga tidak salah sasaran. Pentingnya kemampuan dasar ini yang akan menentukan berhasil tidaknya sistem aplikasi MK160 ini. Misalnya kemampuan mengoperasikan komputer dan internet. Kemampuan ini penting mengingat sistem aplikasi MK160 diletakkan dalam sebuah server yang terkoneksi internet. Selain itu kemampuan mengolah dan mengedit SMS sangat penting mengingat 1 (satu) pesan SMS dibatasi hanya 160 (seratus enampuluh) karater. Proses edit SMS ini penting agar informasi yang akan disampaikan kepada warga dapat dilakukan dalam 1 pesan saja. Selain memudahkan penerima, dari sisi biaya juga lebih hemat.

41 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Admin SMS juga bertugas untuk menentukan apakah pesan SMS dari warga yang masuk ke sistem MK160 perlu/layak dikirim ke penerima yang lebih luas atau pesan seperti apa yang harus dikirim kepada warga. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan sebelum mengirim pesan (baik kepada satu penerima atau seluruh warga) adalah apakah informasi tersebut berguna bagi penerima dan siapa yang berhak menerima pesan tersebut. Salah contoh adalah admin tidak akan menyebarkan pesan dengan menggunakan kalimat atau kata-kata kotor dan berbau SARA. Selain itu admin hanya akan mengirim kembali pesan dari warga yang telah terdaftar namanya. Inilah sebabnya mengapa proses pendataan dan entry data sangat penting. Untuk situasi khusus dan darurat, beberapa pesan dari warga yang belum terdata akan tetap disebarluaskan, misalnya pesan mengenai kebutuhan darah untuk operasi atau peristiwa lain yang dianggap darurat. Namun demikian, admin SMS akan tetap melakukan verifikasi keakuratan informasi tersebut dengan menelepon pengirim SMS tersebut. Aplikasi MK160 telah dirancang sedemikian rupa sehingga pemantauan SMS dapat dilakukan melalui handphone pribadi (mulai dari handphone konvesional sampai smartphone atau tablet) admin. Dengan demikian, admin dapat menerima SMS kapan pun dan dimanapun. Tentu saja hal ini dapat dilakukan setelah nomor handphone admin terdata dalam sistem MK160 dan tercatat sebagai admin. Mengingat sifat lalu lintas informasi SMS yang nonstop, tugas pemantauan SMS dibagi menjadi beberapa shift atau giliran. Pembagian tugas dan giliran ini dilakukan atas dasar kesepakatan bersama. Jadwal pemantauan dibagi berdasarkan durasi pemantauan yaitu antara 6-12 jam pada hari kerja (senin-jumat). Sedangkan pada hari minggu, tidak ada pembagian giliran pemantauan.

42 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

b. Cara mengirim SMS Prinsip utama sistem aplikasi MK160 ini adalah menjadi saluran pertukaran informasi warga desa. Oleh karena itu, Media Komunitas Angkringan mendorong keterlibatan warga untuk menyampaikan informasi seputar tempat tinggal warga. Berdasarkan pengalaman Media Komunitas Angkringan, untuk memancing keterlibatan warga dalam menyampaikan informasi, pengiriman pesan pendek yang berisi sapaan atau pertanyaan singkat akan menghasilkan ribuan informasi terkini mengenai situasi yang terjadi disekitar tempat tinggal mereka. Pesan yang masuk inilah yang kemudian dipilih dan dipilah oleh admin untuk sebarluaskan kepada khalayak yang lebih luas. Beberapa sms yang masuk ke dalam sistem MK160 dapat dilihat dalam gambar berikut:

43 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

Tugas admin SMS yang utama adalah mengelola SMS yang masuk ke server MK160 dan/atau mengirim SMS kepada warga yang lebih luas. Mengirim pesan yang dimaksudkan dalam program MK160 adalah menyebarluaskan informasi melalui server MK160. Penyebarluasan informasi tersebut dibagi menjadi dua yang pesan broadcast dan pesan personal. Pesan broadcast adalah pesan yang dikirim kepada seluruh nomor handphone warga telah disimpan dalam sistem MK160. Sedangkan pesan personal adalah pengiriman pesan kepada satu nomor penerima saja. i. Mengirim Pesan Broadcast SMS broadcast dilakukan jika ada SMS yang berisi infomasi umum. Misalnya SMS tentang pembayaran pajak, informasi akan adanya pengajian, informasi mencari pendonor darah dan masih banyak lagi. Namun untuk membedakan SMS yang dikirim oleh MK160 dengan SMS lain atau spam sms, Media Komunitas Angkringan sepakat untuk menggunakan penanda berupa tulisan #SMSAngkringan disetiap akhir SMS. Dengan penanda tersebut, warga desa Timbulharjo akan langsung mengetahui siapa pengirim SMS tersebut. Untuk membedakan jenis informasi SMS, admin SMS MK160 menggunakan beberapa istilah seperti:

1. INFO. Yaitu untuk jenis pesan yang memuat informasi umum seperti informasi penimbangan balita, informasi pengajian atau kegiatan agama lain, kegiatan seni-budaya dan lain sebagainya. Contoh penulisan SMS adalah sebagai berikut:

INFO. Penimbangan Balita di dusun Bibis, jam 8.30-selesai di

rumah Kepala Dukuh #SMSAngkringan.

44 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

2. PENTING. Yaitu untuk jenis pesan yang memuat informasi penting yang mendesak untuk segera diambil tindakan seperti kebutuhan darah, antisipasi pencurian, antisipai bencana dan lain sebagainya. Contoh penulisan SMS adalah sebagai berikut:

PENTING Dibutuhkan golongan darah AB untuk operasi ibu

Wignyo Dusun Ngentak RT 10 hari ini jam 10.00. Silakan kontak Bp Wignyo tlp 08123456789 #SMSAngkringan

3. LOWKER. Yaitu untuk jenis informasi lowongan kerja.

Contoh penulisan SMS adalah sebagai berikut:

LOWKER Dibutuhkan tenaga tukang kayu sebanyak 10 orang untuk proyek perumahan di Sleman. Silakan hubungi Mbah Bejo tlp 089123456 #SMSAngkringan

4. IKLAN. Yaitu untuk jenis informasi iklan usaha warga

desa. Contoh penulisan SMS adalah sebagai berikut:

IKLAN Kunjungi dan nikmati bakso Pak Wiwit Dusun Kowen. Sehat dan tidak berformalin #SMSAngkringan

Petunjuk mengirim SMS broadcast dapat dilihat di video Instalasi dan penggunaan aplikasi MK160. ii. Mengirim SMS Personal SMS personal yang dimaksud disini yaitu SMS yang dikirim admin untuk menjawab atau membalas SMS informasi/pertanyaan yang diberikan warga. Sebagai saluran informasi warga, Media Komunitas Angkringan telah sering menerima pertanyaan dari warga terkait pelaksanaan pemerintahan atau hal-hal umum lainnya. Meski Media Komunitas Angkringan tidak selalu memiliki jawaban atas

45 | M e d i a K o m u n i t a s 1 6 0 K a r a k t e r

pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun balasan kepada warga tetap penting dilakukan agar tetap terjalin hubungan yang baik. Untuk membalas pertanyaan tersebut, caranya sangat mudah. Admin tinggal mengklik beberapa tombol di sistem aplikasi MK160 dan mengirim SMS tersebut. Cara lengkap bagaimana mengirim SMS dapat dilihat di video instalasi dan penggunaan aplikasi MK160. Meski secara teknis mudah dilakukan, menjunjung tinggi kejujuran admin dalam menjawab pertanyaan tersebut adalah hal penting yang harus dilakukan. Jika masalah yang ditanyakan warga berada diluar kemampuan admin, admin sebaiknya menyampaikan hal tersebut sembari tetap mencari jawaban yang pasti. Admin dapat mencari informasi lebih lanjut dengan menghubungi pihak-pihak terkait. Secara ringkas, cara mengirim SMS kepada warga adalah sebagai berikut:

1. Admin menerima pemberitahuan informasi melalui SMS

2. Admin membuka web SMS Komunitas 3. Admin mengolah/mengedit Pesan yang masuk 4. Admin menentukan siapa yang mau diberi pesan 5. Admin mengirim pesan.