MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 1bkd.cilacapkab.go.id/packages/upload/majalah/6Iq2jJG.pdfmajalah...

44
MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 1

Transcript of MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 1bkd.cilacapkab.go.id/packages/upload/majalah/6Iq2jJG.pdfmajalah...

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 1

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/20192

Pengantar Redaksi

PenanggungjawabWARSONO, S.H., M.Hum.

RedakturSURANTO, B.Sc, S.IP, M.M.

EditorFATHAN ADY C, S.STP., M.M.ENDAH W.K., S.Sos., M.Si.RAHMAT HUSODO, S.Sos.

Redaktur PelaksanaIRPAN SETIAWAN, S.Kom.RINA MEDIASWATI, S.E., M.PA.KRISTI MARYUNANI, AKS.

LayoutNOVIYANTO HADI S., S.Kom.EVA NOVIATIN, S.Kom.

FotograferDAFIT SETIADI, S.Pd.ARDHI AJI P, S.Kom.

DistribusiARI KURNIAWAN, S.Kom.ROCHIMDARWAN

Staf KhususFITRI SISWI PRABAWATI, S.Psi.RATIH ANGGARA PURI, S.Sos.HESTI ASTRIA D, S.Psi., M.E.WIDHIE ASTOYO, S.Sos.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT dan berkat dukungan semua pihak, kembali kami menghadirkan Majalah Media Aparatur edisi 21 yang kedua di tahun 2019 untuk memberikan informasi, inspirasi dan motivasi kepada pembaca.

Topik kali ini, SDM Unggul Indonesia Maju, memuat pentingnya peningkatan kualitasSDM pada Era Revolusi Industri 4.0. Dimana SDM yang unggul memiliki kreativitas, inovasi dan kecepatan untuk bersaing secara global. Melalui tulisan dalam bentuk majalah ini dan juga hasil wawancara dengan berbagai narasumber, diharapkan dapat memotivasi ASN menjadi SDM yang unggul, mampu meninggalkan zona nyaman dan terus meningkatkan kapasitas serta selalu siap berkompetisi secara positif.

Realitas tersebut menjadi salah satu faktor penting yang mengilhami Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cilacap untuk rutin menerbitkan majalah Media Aparatur. Selain harapan, melalui media cetak ini, kami juga ingin mening-katkan jalinan silaturahmi, berbagi pengetahuan dan pengalaman, baik melalui rubrik artikel, pelayanan kepegawaian, hingga konsultasi kepegawaian.

Saran, kritik dan tanggapan dari pembaca selalu kami nantikan sebagai bagian penting dari proses pendewasaan majalah yang kami terbitkan. Tak lupa kami sampaikan terima kasih atas bantuan maupun partisipasi yang anda berikan untuk membesarkan majalah kami.

Wassalamuálaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 3

Daftar IsiRedaksi menerima kiriman naskah yang sesuai dengan misi Buletin Media Aparatur. Kirim ke alamat email redaksi [email protected] disertai identitas penulis. Redaksi berhak sepenuhnya untuk menyunting naskah yang masuk tanpa mengubah substansi asli. Bagi yang karyanya dimuat akan mendapat honorarium.

TOPIK UTAMAGenerasi Premium Cikal Bakal SDM Unggul5

7Menciptakan SDM Unggul

9Pembangunan SDM Aparatur

11Penyederhanaan Birokrasi dan Pembangunan SDMDua Sisi Mata Uang dalam Perbaikan Pemerintahan

ARTIKEL KEPEGAWAIAN

+

+1315 Jabatan Fungsional, Si Abu-abu yang Menjelma

Menjadi Primadona BaruPROFIL+17 BALAKAR TO RESPONSE TIME

PELAYANAN KEPEGAWAIAN21Mutasi PNS Antar Instansi

23 Pengisian Formulir Permintaan CutiPROFESI : PPID 25KONSULTASI KEPEGAWAIAN 26

OPINI27Pensiun dengan Bahagia

29Membangun Kesmas dalam Kacamata Epidemiolog

e-FILE User Sharing

MOTIVASI : Pengembangan Karakter Melalui Budaya Kerja 31WARTA 33+

INFOTEK : Mirroring Android ke Laptop via WiFi 40RENUNGAN: Use Time Wisely 42

RESENSI BUKU: #YukBelajarSaham 43

+

+

FITRI SISWI PRABAWATI, S.Psi.RATIH ANGGARA PURI, S.Sos.HESTI ASTRIA D, S.Psi., M.E.WIDHIE ASTOYO, S.Sos.

Verifikasi CPNS

9

11

17

34

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/20194

TAJU

KMemasuki periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin menetapkan program utama untuk melanjutkan program pembangunan di periode pertamanya, yakni “SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul, Indonesia Maju”.

“SDM Unggul, Indonesia Maju” adalah Indonesia yang tidak ada satupun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita-citanya, Indonesia yang demokratis, yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat.

Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum, Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia, dan Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.

Mengutip sejumlah pernyataan Presiden Jokowi terkait Kunci Daya Saing Bangsa, Membangun Sumber Daya Manusia, yakni “Kalau SDM kita bisa upgrade,bisa kita keluarkan dengan kompetensi dan keterampilan yang baik, inilah modal kuat untuk bersaing dengan negara-negara lain.”

Pernyataan Presiden selanjutnya, “Manusia Indonesia yang lahir dan tumbuh dalam kondisi kesehatan yang baik, mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dan memiliki karakter kuat berlandaskan Pancasila, sehingga siap bersaing di tengah situasi global yang makin kompetitif.”

“Karakter kuat yang dimaksud termasuk religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras dan cepat, responsif, inovatif, terbuka terhadap gagasan baru, mandiri, cinta tanah air, gemar membaca dan belajar, peduli lingkungan dan sosial serta bertanggung jawab,” mengutip pernyataan Presiden.

Posisi Indonesia dalam indeks di tingkat internasional untuk menuju Indonesia Maju, memang masih jauh. Untuk itu harus dilakukan sejumlah program untuk mempersempit ketertinggalan. Karena itu, fokus kerja Pemerintahan Jokowiadalah peletakan fondasi pembangunan infrastruktur, percepatan pembangnan infrastruktur, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan ekonomi, serta pembangunan manusia untuk Indonesia Maju.

Untuk itu, diperlukan persprektif yang holistik dalam mempersiapkan SDM Unggul Indonesia Maju. Dari Kebijakan Hulu, yang harus dilakukan, pertamamemastikan ketersediaan infrastruktur. Kedua, perbaikan layanan kesehatan dan gizi (KIS dan PKH). Ketiga, perbaikan kualitas pendidikan dan keterampilan (KIP dan Kartu Pra kerja). Keempat, link and match kompetensi SDM dengan kebutuhan industri.

Berikutnya, perbaikan tata kelola. Pertama, reformasi birokrasi ASN (Aparat Sip-il Negara). Kedua, Online Single Submission (OSS) untuk mempermudah izin usaha. Dan ketiga, perbaikan tata kelola penegakan hukum (jaminan keamanan).

Terakhir kebijakan hilir. Pertama, peningkatan investasi. Kedua, penciptaan lapangan kerja baru. Ketiga, pemastian perlindungan tenaga kerja (BPJS Tenaga Kerja).

oleh

: Fa

than

Ady

Cha

ndra

, S.S

TP.,

M.M

.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 5

GENERASI PREMIUM CIKAL BAKAL

SDM unggul penting memiliki nilai-nilai karakter mulia, seperti kejujuran, kesantunan, kebersamaan, dan religius.

Topik Utama

SDM UNGGULBukan kali pertama Presiden Jokowi menyampaikan arah kebijakannya tentang pembangunan SDM dalam Pidato Kebangsaan Visi Indonesia serta dalam Sidang Kabinet tentang Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Topik ini sudah didengungkan Presiden Jokowi sejak masa kampanye awal tahun 2019. Seolah ingin melekatkan semangat pembangunan SDM yang unggul di masyarakat, slogan HUT RI yang ke-74 pun berbunyi ”SDM Unggul Indonesia Maju”.

Yang dimaksud dengan SDM Unggul Indonesia Maju adalah menyiapkan generasi unggul dimulai dari bayi dalam kandungan. Calon generasi penerus harus dipastikan memiliki gizi, nutrisi, kesehatan dan daya pikir yang kuat. Setelah lahir, mendapatkan pendidikan yang berkualitas hingga tingkat universitas dan menjadi generasi premium.

Kualitas sistem pendidikan dan pelatihan harus betul-betul dirancang dengan cara yang baru. Oleh karena itu, reformasi di bidang pendidikan dan pelatihan harus lebih baik melalui vokasi dan pendidikan vokasi. Ambisi tersebut mustahil tercapai tanpa adanya dukungan modal SDM yang berkualitas. Penegasan pentingnya pembangunan SDM juga menandai reorientasi kebijakan pembangunan yang sebelumnya lebih menitikberatkan pada pembangunan fisik.

Pilihan ini harus diakui tepat dan strategis. Hal ini berdasar fakta bahwa kualitas SDM yang dimiliki bangsa ini ternyata masih rendah. Indikator tingkat kualitas SDM terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 yang menyebut proporsi penduduk yang umurnya 15 tahun ke atas yang punya ijazah tinggi hanya 8,8%, SMA hanya 26,4%, SMP 21,2%, SD paling banyak, yakni 43,7%.

Pertanyaannya, langkah apa yang bisa dilakukan untuk membangun SDM berkualitas? Pasalnya, kualitas bukan sekadar diukur dari tingkat pendidikan saja, tetapi kualitas SDM secara menyeluruh.

Tahapan Membangun SDM Unggul

Untuk mewujudkan visi Presiden Jokowi, pemerintah dalam lima tahun ke depan telah menyiapkan program-program utama untuk membangun SDM yang unggul. Langkahnya dimulai dari bidang kesehatan hingga membangun SDM yang menguasai teknologi untuk bisa menghadapi era industri 4.0.

Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Penelitian menunjukkan, pekerjaan yang bersifat pengulangan dan menghafal telah mulai tergerus oleh perkembangan teknologi otomatisasi, robot, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI).

Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengindikasikan terdapat beberapa keterampilan manusia yang tidak mudah digantikan mesin. Misalnya empati, kreativitas, dan keahlian analitis atas masalah yang bersifat kompleks. Oleh karena itu, agar menjadi sumber daya manusia unggul di era teknologi, individu perlu mengasah kemampuan tersebut dengan terus memanfaatkan perkembangan teknologi.

oleh : Rina Mediaswati, S.E., M.PA.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/20196

Topik UtamaTopik Utama

Tahun ini, diprediksi internet ekonomi Indonesia mencapai USD 40 miliar. Riset terbaru ini melaporkan bahwa tingkat pertumbuhan Indonesia mencapai 49 persen, paling pesat di Asia Tenggara dengan potensi hingga USD 133 miliar pada 2025. Pertumbuhan ekonomi digital mencakup lima sektor yakni e-commerce, media daring (online), transportasi berbasis aplikasi daring, wisata dan perjalanan serta jasa keuangan digital. Pada saat yang bersamaan, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia terbilang besar sehingga mereka perlu dipersiapkan agar mampu bersaing di ranah ekonomi digital.

Beberapa program unggulan pemerintah melalui kementerian terkait dalam menyiapkan SDM unggul menyongsong era Revolusi Industri 4.0. :

1. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran vital dalam upaya mengakselerasi pembangunan SDM Indonesia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global di era Revolusi Industri 4.0.

2. Perubahan konten kurikulum. Menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 pemerintah melalui Kemenristekdikti juga melakukan perubahan konten kurikulum. Prinsipnya, semua program studi harus menguasai dasar yang berkaitan dengan teknologi, data, dan ‘humanity’. Dengan demikian lulusan perguruan tinggi akan siap menghadapi tantangan dunia kerja di era Revolusi Industri 4.0.

3. Sertifikasi kompetensi. Kompetensi dan kreativitas lulusan juga menjadi fokus pengembangan SDM di perguruan tinggi. Lulusan perguruan tinggi terutama politeknik dan pendidikan vokasi tidak hanya dibekali ijazah, namun sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi itu diakui bukan hanya oleh kampusnya tapi juga industri. Sertifikat itu juga diakui asosiasi industri nasional dan internasional.

4. Relevansi kurikulum politeknik dan pendidikan vokasi dengan dunia industri, melalui program Revitalisasi Pendidikan Vokasi, politeknik dan pendidikan vokasi diwajibkan memiliki partner industri. Kerja sama yang erat antara politeknik dan dunia industri diharapkan mampu mengisi ruang perbedaan antara teori dan praktek yang di ajarkan di kampus dengan kebutuhan kompetensi sebenarnya di dunia industri. “Revitalisasi politeknik mentransformasi politeknik sehingga relevan dengan industri dan lulusan juga bisa langsung kerja.

5. Semangat kewirausahaan juga memiliki berbagai program untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa sejak di bangku kuliah. Perguruan tinggi tidak hanya dituntut untuk menghasilkan mahasiswa yang siap kerja, namun juga melahirkan mahasiswa yang mampu membuka lapangan kerja. Kreativitas, jiwa kewirausahaan, dan inovasi merupakan hal

penting dalam menciptakan industri kreatif di era digital. Pengembangan entreprenuership dan inovasi sangat penting di perguruan tinggi.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, juga untuk menegaskan semangat Presiden Jokowi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju memaparkan lima poin penting dalam langkah menciptakan SDM Unggul yaitu melalui:

1. Pendidikan karakterDengan besarnya peran teknologi dan semua informasi, jika SDM tidak punya karakter yang kuat, maka akan tergerus oleh informasi yang keliru. Pendidikan karakter penting untuk mendorong kultur profesional di Indonesia.

2. Deregulasi dan debirokratisasiBanyaknya lembaga instansi pemerintahan menimbulkan kebingungan dalam masyarakat. Perlu penyederhanaan organisasi.

3. Meningkatkan investasi dan inovasiSecara spesifik, investasi memiliki dependensi dengan kualitas SDM. Banyak pelajaran atau keterampilan serta kompetensi dalam pendidikan Indonesia yang sebenarnya tidak dibutuhkan di dunia pekerjaan, industri dan kewirausahaan. Ciptakan pola pembelajaran di mana soft skill paling banyak dibutuhkan dan harus dilatih.

4. Penciptaan lapangan kerjaAspek kreativitas dan entreprenuership harus selaras. Pembangunan SDM unggul juga harus difasilitasi oleh sektor produksi, agar tidak malah menimbulkan pengangguran dimana-mana.

5. Pemberdayaan teknologiTeknologi akan membantu apa yang terjadi di ruang didik untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan untuk menggantikan manusia secara total. Sedangkan benefit dari adanya teknologi, adalah transparansi, karena semua kebijakan dan aturan itu harus berbasis data, dan keandalannya adalah bisa memberikan fleksibilitas. Tanpa teknologi, tidak ada personalisasi dan segmentasi.

*) Dikutip dari berbagai sumber

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 7

MENCIPTAKAN SDM UNGGUL

Topik Utama

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertekad menjadikan pembangunan

sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus pemerintahan periode keduanya.

Berbagai program yang disusun bukan hanya akan mengarah pada bagaimana bisa menciptakan SDM yang berkualitas, tetapi juga menjadikannya sebagai modal untuk menghadapi perubahan era disrupsi teknologi hingga munculnya Revolusi Industri 4.0.

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu aset penting dalam penyelenggaraan roda pemerintahan sebuah negara. Agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lainnya di era Revolusi Industri 4.0, pemerintah telah merancang road map program Smart ASN yang ditargetkan dapat terwujud pada tahun 2024 dengan berbagai kriteria, yaitu harus berintegritas, memiliki rasa nasionalisme tinggi, profesional, berwawasan global, memahami IT dan bahasa asing, hospitality, networking, dan entreprenuership.

Rekrutmen CPNS CAT

PengembanganPola Karier

PengembanganKompetensi

PengembanganKarier

SeleksiTerbuka

RencanaSuksesi

6 langkah strategis mewujudkan Smart ASN 2024

Namun, untuk mewujudkan Smart ASN, terlebih dahulu pemerintah harus bisa melewati tantangan yang ada, yakni profesionalitas ASN yang masih perlu ditingkatkan, silo mentality yang membentuk ego sektoral di masing-masing instansi pemerintah, rendahnya koordinasi di instansi pemerintah, dan regulasi pemerintah yang tumpang tindih.

Dalam upaya mewujudkan Smart ASN melalui langkah-langkah strategis, harus selalu memperhatikan dan berbasis pada sistem merit.

Sistem merit adalah sistem yang mengedepankan kualifikasi, kompetensi, kinerja dan non-diskriminatif, serta mempertimbangkan netralitas dan integritas.Dalam kaitan ini, maka prinsip dasar “Merit Sistem merit sebagaimana dimaksud dalam UU ASN dilakukan melalui: (i) seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif; (ii) menerapkan prinsip fairness; (iii) penggajian, reward and punishment berbasis kinerja; (iv) standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik; (v) manajemen SDM secara efektif dan efisien; dan (vi) melindungi pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena-mena.

Tekad pembangunan SDM ditegaskan dengan tema yang diusung pada peringatan HUT ke-74 RI, yakni “SDM Unggul Indonesia Maju”. Ambisi tersebut mustahil tercapai tanpa adanya dukungan modal SDM yang berkualitas. Penegasan pentingnya pembangunan SDM juga menandai reorientasi kebijakan pembangunan yang sebelumnya lebih menitikberatkan pada pembangunan fisik.

oleh : Fathan Ady Chandra, S.STP., M.M.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/20198

Topik utama

“Rule based bureaucracy melalui pembenahan/ perbaikan administrasi kepegawaian;

Performance based bureaucracy melalui pembenahan/ perbaikan Manajemen SDM ASN; dan

Dynamic governance melalui pengembangan potensi human capital yang pada gilirannya akan menciptakan birokrasi Indonesia yang bersih, bebas korupsi, kompeten dan melayani.

Untuk melaksanakan prinsip dasar sebagaimana dimaksud UU ASN tersebut, maka diperlukan konsistensi Pemerintah dalam melaksanakan UU tersebut melalui reformasi birokrasi secara komprehensif. Mengingat, reformasi birokrasi merupakan konsep yang luas ruang lingkupnya, mencakup pembenahan struktural (kelembagaan) dan kultural, prosedural, dan etika birokrasi yang sangat complicated, di mana pemerintah telah memiliki norma, standar, prosedur dan kriteria dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Oleh karena itu, untuk mencapai birokrasi berkelas dunia, penguatan dan konsistensi pemerintah dalam menerapkan kebijakan Sistem Merit ini adalah sebuah keniscayaan. Pendekatan kebijakan yang bersifat peace-meal dalam penerapan Sistem Merit sebagai sebuah sistem birokrasi dan role-model birokrasi, tidak akan pernah menggapai visi terwujudnya birokrasi berkelas dunia sebagaimana diharapkan.

Good Governance sebagai perwujudan penguatan Manajemen ASN dalam rangka menjawab dinamika perubahan dan tantangan birokrasi di masa depan memerlukan sebuah transformasi birokrasi

dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) ASN secara komprehensif dan berkesinambungan menuju birokrasi berkelas dunia. Terdapat 3 (tiga) hal utama yang penekanannya lebih berorientasi pada:

Hanya melalui transformasi birokrasi dan pengelolaan SDM ASN berdasarkan 3 (tiga) hal utama sebagaimana tersebut di atas, maka dapat mewujudkan visi Birokrasi Indonesia Berkelas Dunia.

*) Dikutip dari berbagai sumber

Untuk mencapai World Class Bureaucracy, penguatan dan konsistensi pemerintah dalam menerapkan kebijakan Merit System adalah sebuah keniscayaan.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 9

Topik utama

Pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 tanggal 20 oktober 2019 yang lalu, Pak Jokowi menyampaikan lima visi dalam pembangunan Indonesia lima tahun kedepan. Ada dua yang terkait dengan SDM. Pertama menjadikan SDM sebagai prioritas pembangunan, dan yang kedua mereformasi birokrasi. Terkait dengan yang pertama dapat diartikan SDM yang unggul dan berkualitas akan sangat mendukung kemajuan Indonesia, sehingga SDM menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan, untuk menuju terwujudnya Indonesia yang lebih produktif, berdaya saing dan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi perubahan, terlebih ketika memasuki era industri 4.0.Tim Media Aparatur berkesempatan untuk mewawancarai Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN, Bapak Drs. Haryomo Dwi Putranto, M.Hum., untuk mengetahui bagaimana pandangan Beliau mengenai pembangunan SDM Aparatur Indonesia.Bagaimana pandangan Bapak tentang fokus pembangunan SDM kali ini, mengingat pada masa pembangunan sebelumnya, pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan sumber daya alam? Seperti disampaikan oleh Presiden bahkan di beberapa forum, bahwa fokus pembangunan sebenarnya secara umum di beberapa sektor. Ada sektor swasta dan pemerintah, industri , pertanian, dan sebagainya. Keinginan Presiden, agar ASN Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dalam hal kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas, ASN kita memang paling rendah dan masih kalah dibandingkan dengan negara-negara lain. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita masih di bawah Singapura dan Malaysia. Bahkan sekarang ada kekawatiran ke depan, Vietnam semakin lama sepertinya bisa melampaui kita. Perkembangan di semua bidang di sana (Vietnam) cepat sekali, karena mereka sudah berpengalaman dari terpuruknya ketika Perang Vietnam-Amerika. Sebetulnya bangsa Indonesia sudah lama merdeka, tetapi kita sudah merasa nyaman di zonanya, sehingga lupa untuk selalu meningkatkan kualitas SDM khususnya Aparatur Sipil Negara. Maka timbul keinginan Presiden untuk mewujudkan ASN/PNS yang professional, unggul, handal. Bagaimana mewujudkan itu ?ASN diberi kewajiban oleh presiden untuk mewujudkan dirinya sebagai ASN/PNS yang professional, unggul, handal, bersih dan akuntabel, kapabel, melayani dengan prima dan berkelas dunia. Pembinaan PNS akan terus dilakukan dengan memperhatikan komponen kualifikasi, kompetensi, kinerja dan disiplin. Dari semua aspek manajemen PNS mulai dari penetapan kebutuhan, pengangkatan CPNS sampai dengan pemberhentian dibutuhkan komitmen tinggi semua pihak, mulai dari PPK sampai jajarannya, untuk mau menerapkan merit system yang sangat mempengaruhi keinginan presiden tersebut. Apalagi dalam pasal 111 UU 5 tahun 2014 ada Amanah kepada semua instansi pemerintah agar menerapkan merit system.

Masih dalam pidato presiden, Beliau mengutarakan gagasan tentang penghapusan eselonisasi khususnya eselon 3 dan eselon 4, dalam rangka mengoptimalkan peran jabatan fungsional, yang sebenarnya hal ini sudah merupakan amanat UU ASN sejak tahun 2014. Bagaimana langkah BKN untuk menterjemahkan semangat perubahan dalam birokrasi tersebut ?Sebetulnya pidato Presiden bukan menghapus, tapi memangkas, maknanya dimungkinkan masih ada kalau memang itu dibutuhkan organisasi. Prinsip utamanya presiden ingin agar birokrasi efisien dan efektif. Tentunya diawali peninjauan jabatan-jabatan yang ada eselonnya, yang mungkin selama ini dianggap terlalu banyak, yang menghambat proses pelaksanaan. Prinsip organisasi minim struktur kaya fungsi, bukan berarti akan dihapus, tetapi yang masih diperlukan akan dipertimbangkan.

Yang pasti harus ada dulu pedoman yang ditetapkan oleh Menpan, yang akan dipedomani oleh instansi pusat maupun daerah ketika akan mengusulkan penghapusan atau mempertahankan eselon 3 dan 4. Nanti akan ada petunjuk teknis terkait itu. (sudah keluar SE Menteri PAN dan RB Nomor 384 Tahun 2019 tentang Landasan Strategis dan Konkret dan Penyederhanaan Birokrasi, tertanggal 13 November 2019).

Apakah hal tersebut akan menghambat karir PNS?

Terkait hal ini, harus kita maknai bahwa bukan istilahnya menghambat seorang PNS untuk berkarir, karena dipersilahkan untuk menduduki jabatan fungsional bagi mereka (eselon 3 dan eselon 4 yang sudah dihapus). Sekarang sudah ada 195 jenis jabatan fungsional dan semakin tahun akan semakin bertambah. Semua ini menunjukkan bahwasanya jabatan fungsional itu sebetulnya pilihan karir yang menjanjikan. Kecenderungan kita sudah terbiasa dengan jabatan struktural, sehingga terlena dan terjebak pemikiran seolah-olah bahwa jabatan struktural itu stratifikasinya

PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA APARATURWawancara dengan Drs. Haryomo Dwi Putranto, M.Hum. - Deputi Pembinaan Manajeman Kepegawaian BKN

oleh : Endah Widyiarti K., S.Sos, M.Si.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201910

Topik utama

lebih tinggi daripada fungsional. Selama ini karena memang arahnya masih lebih ke jabatan struktural sehingga orang lebih tertarik ke situ, dan ketika nanti dipangkas atau ada yang dihapus, tidak akan ada pilihan lain dan mendorong supaya orang itu semakin lebih tertarik ke fungsional. Dan karena jumlah jabatan strukturasl juga terbatas.

Kalau BKN sendiri apakah sudah mempersiapkan?Sudah membuat desain, kira-kira nanti jabatan-jabatan apa dan kedudukan mana yang tidak perlu. Sudah ada beberapa skenario.

Skenario pertama, ketika jabatan eselon 3 itu dihapus dan tugas fungsinya bersinggungan dengan jabatan fungsional yang ada, bisa dialihkan ke jabatan fungsional.

Skenario kedua itu yang bersinggungan, bisa saja nanti dibuat jabatan fungsional baru atau jabatan yang sudah ada tapi di luar kepegawaian. Sebetulnya ada jalan untuk mengalihkan dari struktural ke fungsional. Kalau yang belum ada, apakah harus membuat jabatan JF baru?

Sebetulnya tanpa ada arahan presiden pun, BKN sekarang sudah mendorong instansi untuk mengusulkan tambahan jabatan fungsional. Daerah itu bukan Instansi pembina tapi sebagai intansi pengguna. BKN sering menekankan instansi pusat sebagai instansi Pembina, untuk selalu menambah jabatan fungsional, baik yang sifatnya terbuka maupun tertutup. Terbuka itu artinya bisa diisi di luar instansinya. Karena mungkin ini bisa menjadi salah satu pilihan pola karir bagi mereka yang ingin menduduki jabatan fungsional. Tidak menutup kemungkinan semakin lama semakin naik, apalagi ada perintah untuk pemangkasan eselon 3 dan 4, itu semakin diperlukan jabatan-jabatan fungsional yang lain.

Apakah bisa beralih Jabatan Fungsional?

Sesuai PP 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS, memungkinkan seorang PNS bisa pindah dalam jabatan, baik secara vertikal, horizontal, maupun diagonal. Jadi sangat memungkinkan sekali seseorang bisa pindah jabatan sepanjang ada formasi dan memenuhi persyaratan. Sehingga BKN sering menyampaikan, “buatlah perencanaan karir”. Dimungkinkan pindah-pindah Jabatan, baik dari fungsional ke struktural maupun struktural ke fungsional, fungsional ke fungsional lain dengan ketentuan :• Sepanjang memenuhi persyaratan,

karena pengangkatan dalam jabatan fungsional sekarang itu harus melalui uji kompetensi

• Prerekruisitnya, persyaratan-persyaratan untuk diangkat dalam jabatan fungsional kalau terpenuhi dibolehkan.

• Yang ketiga lihat kebutuhannya, artinya boleh itu tidak harus dia langsung bisa duduk tetapi dimungkinkan dibuka ruang yang menurut PP 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS itu termasuk jalan karirnya/ pola karirnya.

• Masih serumpun. Perlu diingat sekali lagi bahwa dalam organisasi mesti ada beberapa jabatan-jabatan yang harus dilakukan baik yang serumpun maupun tidak. Pindah dalam JF yang berbeda sepanjang masih satu rumpun, bisa saja dan tidak ada yang tidak mungkin. Kalau misalnya perpindahannya terlalu jauh berbeda dan tidak satu rumpun ya itu yang tidak bisa.

Banyak hal yang masih menjadi “pekerjaan rumah” dalam manajemen ASN di pemerintahan kita. Menurut Bapak, kendala dan tantangan apa yang dihadapi saat ini, berkaitan dengan perwujudan SDM unggul?

Peraturan sudah mengatur secara lengkap dan jelas, mulai dari undang-undang, perka BKN, permen, dll. Jadi tidak ada lagi orang yang tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Hanya masalah atau kendala utamanya, sepertinya lebih kepada keinginan/ goodwill/ komitmen untuk menerapkan. Ibaratnya mau bertanya apapun sudah ada aturannya. Contoh, Masalah kinerja lengkap sudah ada semua, tapi keinginan atau komitmen untuk menerapkan aturan secara murni dan konsekuen, ini yang sekarang jarang ditemui.

Tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana mengoptimalkan tenaga ASN yang sudah ada dan bagaimana cara meningkatkan kompetensi yang perlu ditingkatkan. Apakah memang semua PPK sudah mempunyai komitmen?

Saya bisa ilustrasikan, kalau daerah kualitas SDM-nya / PNS-nya bagus, bisa dipastikan komitmen PPK-nya tinggi dan proses pembinaan berjalan baik. Tetapi kalau pembinaan ASN -nya tidak bagus pasti hasilnya (SDM-nya) juga tidak tinggi dan bisa dipastikan komitmennya itu memang tidak bagus. Inilah kata kuncinya.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 11

Pada 20 Oktober yang lalu, Joko Widodo resmi dilantik kembali menjadi Presiden RI. Dalam sambutannya, Sang Kepala Negara menyampaikan lima hal yang jadi prioritas selama masa jabatan 2019-2024, yakni pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan kendala regulasi, penyederhanaan birokrasi, serta transformasi ekonomi. Pembangunan SDM dan penyederhanaan birokrasi adalah hal yang sangat berkaitan dengan sistem pemerintahan. Untuk perbaikan sistem pemerintahan, langkah nyata Presiden Jokowi adalah merampingkan jabatan struktural menjadi dua level.

Perbaikan kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bertindak sebagai lokomotif penggerak utama. Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E., M.Eng. menekankan, pembangunan SDM sebagai prioritas dinilai sudah tepat sebagai langkah nyata merespon bonus demografi yang terjadi dalam rentang waktu tersebut. Bonus demografi yang dimaksud adalah usia produktif dengan usia yang non produktif angka ketergantungannya dalam titik yang terendah, yakni dibawah 50 persen. Dari segi pemerintahan, titik fokus ada pada peningkatan kualitas kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Setiawan menegaskan, ada dua langkah yang dilakukan. Pertama, menciptakan ASN yang berkeahlian, yaitu dengan memperbesar pengisian jabatan fungsional. Pada jabatan fungsional, uraian tugasnya jelas dan memiliki spesialisasi. “Apabila diperlukan, kita dapat mendatangkan ilmuwan dari luar negeri untuk kita serap lmunya, sebagai akselerasi bagi SDM Indonesia,”

Langkah kedua, dengan membangun database talent management nasional sebagai upaya menjaring pegawai ASN terbaik di bidangnya, untuk dimasukkan dalam database tersebut.

Pembenahan SDM Aparatur sesungguhnya merupakan salah satu upaya untuk mencetak pegawai ASN yang unggul. Kriteria pegawai ASN yang unggul, menurut Setiawan, harus dipahami dalam filosofi pegawai ASN sebagai pelayan masyarakat, sehingga para abdi negara yang ung-gul adalah pegawai yang dapat melayani masyarakat dengan cepat.

Ciri yang harus dimiliki ASN unggul yaitu berintegritas, berwawasan global, profesional, memiliki rasa nasionalisme, menguasai perkembangan teknologi informasi dan bahasa asing, memiliki jiwa atau daya melayani, networking atau jaringan yang luas serta berjiwa entrepreneurship.

ASN dalam setiap berkegiatan harus memikirkan pula dampak dari kegiatannya untuk organisasi maupun masyarakat.

Topik utama

PENYEDERHANAAN BIROKRASI DAN PEMBANGUNAN SDMDUA SISI MATA UANG DALAM PERBAIKAN PEMERINTAHAN

Wawancara dengan DR. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E., M.Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB

oleh : Kristi Maryunani, AKS.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201912

Topik utama

Penyederhanaan BirokrasiLangkah Kementerian PANRB untuk mendapat ASN yang unggul, dilakukan sejak penyusunan rencana kebutuhan ASN, pelaksanaan rekrutmen, hingga pendidikan setelah diangkat menjadi ASN. Saat ini, Kementerian PANRB sudah mengembangkan aplikasi e-formasi untuk menyusun kebutuhan jabatan ASN. Dengan aplikasi tersebut, kebutuhan ASN bisa dipetakan dan diselaraskan dengan arah pembangunan nasional maupun regional, serta karakteristik potensi daerah.

Pada tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), pemerintah menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Sistem ini menekan angka kecurangan secara signifikan. Sebab, nilai peserta langsung muncul saat ia mengerjakan soal. Ketiga materi subtes SKD tersebut diturunkan dari nilai-nilai prinsip SDM ASN unggul, mulai dari integritas sampai dengan interpreneurship. Setelah melewati tahap SKD, peserta wajib mengikuti tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Setiawan menjelaskan, apabila dihitung dengan sistem seleksi CPNS yang sekarang ini, sampai dengan tahun 2024 kurang lebih ada 1,2 juta orang yang terpilih menjadi ASN. Jika total ASN dipertahankan 4,2 juta maka berarti 1/3 dari ASN telah diisi oleh pegawai-pegawai yang direkrut dengan sistem seleksi yang mengandung nilai-nilai ASN yang unggul. Hal itu akan menjadi suatu kekuatan yang cukup besar untuk Indonesia.

Dengan pola rekrutmen seperti itu, masyarakat dapat melihat bahwa menjadi ASN tidaklah gampang. Pola rekrutmen CPNS yang sekarang digunakan juga dalam rangka menyiapkan pegawai ASN memasuki era 4.0, yaitu era atau masa dimana segala sesuatunya dihubungkan dengan internet. Pendaftaran secara online, tes dengan CAT itu merupakan wujud dari upaya kita untuk menghadirkan generasi ASN yang melek IT.

Bagi yang sudah diangkat menjadi ASN, dalam PP nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, diatur bahwa setiap Pegawai ASN memiliki hak untuk mengembangkan kompetensinya selama 20 jam pelajaran atau selama 3 hari dalam satu tahun.

Pengembangan kompetensi dimaksud bukan hanya pelatihan classical namun dapat berupa mentoring ataupun coaching. Hal tersebut semestinya sudah masuk dalam perencanaan awal, dan dijabarkan oleh seluruh instansi pemerintah termasuk daerah agar dapat memberikan pengetahuan kepada jajaran ASN selama minimal 20 jam setiap tahunnya. Setiawan mengemukakan bahwa pengembangan kompetensi bagi Pegawai ASN juga merupakan salah satu upaya untuk me-rebranding pegawai ASN yang da-hulu dianggap sebagal sebagai pegawai yang tidak inovatif, tidak adaptif, tidak kreatif dan sebagainya.

Perbaikan kualitas SDM dan penyederhanaan birokrasi, bagai dua sisi mata uang. Keduanya berdampingan demi sistem pemerintahan yang optimal. Presiden Joko Widodo dalam pidatonya setelah dilantik, menegaskan bahwa penyelenggaraan birokrasi cukup 2 level saja.

Terkait hal tersebut, Deputi SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, bahwa penyederhanaan birokrasi ini harus dipahami dalam kaitannya dengan hal pengambilan keputusan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, sejalan dengan fungsi Pegawai ASN sebagai pelayan masyarakat.

Menindaklanjuti instruksi Presiden, Setiawan menjelaskan bahwa Kementerian PANRB menjadi pilot project untuk perampingan pejabat struktural. Targetnya, perampingan rampung pada bulan November 2019. Sementara bagi instansi lain, baik pusat dan daerah, Kementerian PANRB melakukan pemetaan jabatan struktural yang bisa dialihkan menjadi fungsional profesional, dengan tujuan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Sejalan dengan esensi dari penyederhanaan birokrasi, menurut Setiawan, yang perlu dipertimbangkan juga apakah dengan pengalihan jabatan struktural menjadi jabatan fungsional tersebut, akan mempercepat pengambilan keputusan dalam pelayanan. “Jika dapat menjadi lebih cepat berarti memang potensi untuk dialihkan menjadi jabatan fungsional,” ujar Setiawan.

Untuk itu, pemerintah daerah diminta memetakan jabatan struktural apa saja yang bisa dialihkan menjadi fungsional, beserta alasannya. Langkah kedua yang diambil Kementerian PANRB, adalah menyiapkan kebijakan terkait peralihan jabatan eselon III dan IV menjadi jabatan fungsional.

Pertimbangan utama dalam perumusan kebijakan tersebut adalah, peralihan jabatan itu tidak mengakibatkan kesejahteraan pegawai menurun. Setiap aturan dipersiapkan secara matang untuk disesuaikan, termasuk merumuskan persyaratan, serta identifikasi jabatan fungsional mana saja yang saat ini belum ada dan akan dibutuhkan di masa mendatang.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 13

Artikel kepegawaian

e-FILELayanan KepegawaianTanpa Berkas (Paperless)

USER SHARING

Sejak diimplementasikannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah terjadi banyak perubahan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) terutama dalam proses penyelenggaraan manaje-men PNS.

Undang undang ASN selalu dikaitkan denga peningkatan kualitas layanan kepegawai-an melalui peningkatan profesionalisme dan prosesmodernisasi pelayanan.

Pelayanan dengan menggu-nakan teknologi moderntentunya akan mempermu-dah dan mempersingkat business process sehingga tercipta efisiensi dan efektifitas.

Manajemen berbasis teknologi informasi ini telah membawa dampak bagi sistem kepega-waian tidak hanya dalam ben-tuk kebijakan ataupun regulasi tetapi juga pada tataran implementasi.

Dampak ini juga memaksa para pegawai didalamnya agarmempelajari dan menguasai teknologi informasi tersebut. Hal ini dirasakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cilacap sebagai institusi yang bertugas mengelola administrasi dan manajemen kepegawaian PNS di Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Visi BKPPD Kabupaten Cilacap adalah menjadi penyelenggara manajemen kepegawaian daerah yang profesional, dan salah satu

misinya adalah meningkatkan pelayanan kepegawaian. Seiring dengan kemajuan teknologi serta tuntutan tersedianya peningkatan kualitas pelayanan yang efektif dan efisien, dalam menyelengarakan fungsi administrasinya, BKPPD Kabupaten Cilacap perlu menciptakan sebuah sistem yang dapat mewujudkan pelayanan yang in time, mudah & murah.

Berkaitan dengan hal tersebut, BKPPD Kabupaten

Cilacap telah mengembangkan suatu aplikasi penunjang layanan kepegawaian untuk mendorong terselenggaranya pelayanan kepegawaian tanpa berkas/paperless. Aplikasi tersebut adalah e-File User Sharing.

oleh : Irpan Setiawan, S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201914

Artikel kepegawaian

Pada aplikasi e-File juga terdapat menu Persyaratan Layanan untuk memantau kelengkapan dokumen apa saja yang sudah dilengkapi dalam setiap layanan, sehingga PNS tidak perlu lagi mengirimkan dokumen yang sama untuk layanan kepegawaian yang berbeda secara berulang. Prinsipnya satu dokumen dapat digunakan bersama-sama untuk layanan kepegawaian yang berbeda.

Aplikasi ini mengelola dokumen kepegawaian secara digital yang dapat diakses secara online oleh setiap PNS Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Dalam mengelola dokumen kepegawain, PNS akan memiliki satu akun untuk dapat mengakses aplikasi e-File. Kemudian dapat meng-upload dan mengelola sendiri dokumen kepegawaiannya melalui alamat http://bkd.c i lacapkab.go. id / log in-pegawai . Aplikasi e-File terintegrasi dengan data e-Simpeg sehingga untuk dapat mengunggah dokumen kepegawaiannnya, setiap PNS harus melengkapi data e-Simpegnya terlebih dahulu.

Dengan adanya Surat Bupati Cilacap No. 823/10115/38 Tentang Pemanfaatan e-File dalam Layanan Kepegawaian, mulai Januari 2020 BKPPD Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan tidak melampirkan berkas persyaratan fisik, tetapi sudah menggunakan dokumen elektronik. Apalagi untuk usulan Kenaikan Pangkat periode 1 April 2020 dan usulan Pensiun 1 Januari 2020, Kanreg I BKN Yogyakarta sudah menerapkan pelayanan tanpa berkas melalui aplikasi SEMAR (Sistem Elektronik Manajemen ASN ter-Rekonsiliasi) sehingga suka tidak suka BKPPD Kabupaten Cilacap harus segera menyesuaikan dengan kebijakan tersebut.

Ditinjau dari sudut pandang pelayanan, transformasi paper to digital ini sangat bermanfaat dalam meningkatakan kualitas pelayanan, namun dalam mewujudkan pelayanan kepegawaian berbasis paperless ini tidak hanya tentang perubahan sistem tapi perubahan sumber daya manusia baik dari sisi kompetensi maupun perubahan mindset. Implementasi pelayanan kepegawaian berbasis paperless ini dibutuhkan sebuah manajemen perubahan. Bagaimanapun tidak semua orang mau masuk ke zona baru yang mereka belum tahu seperti apa kondisinya. Sehingga banyak pegawai baik dari level pelaksana sampai ke level pimpinan merasa ragu apakah perubahan dari paper to digital ini bisa terlaksana.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 15

Artikel kepegawaian

JABATAN FUNGSIONAL

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pelantikannya pada 21 Oktober 2019 menyampaikan dengan jelas 5 (lima) poin penting yang menjadi arahan Presiden RI yaitu : Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur, Simplifikasi Regulasi, Transformasi Ekonomi, dan Penyederhanaan Birokrasi.

Data dari Kemenpan RB dan BKN per 30 Juni 2019, menyebutkan bahwa jumlah PNS Indonesia sebanyak 4.286.918 orang dengan komposisi sebagai berikut :

Sumber 1 KemenpanRB,BKN, 2019: diolah

Dua arahan yang paling disorot adalah arah kebijakan SDM dan Penyederhanaan birokrasi. Penyederhanaan birokrasi yang dimaksud adalah menyederhanakan eselonisasi menjadi dua level, hal ini tentunya menjadi semacam isu yang menegangkan di kalangan Aparatur Sipil Negara baik pusat maupun daerah.

Presiden Joko Widodo menyampaikan dalam pidatonya, dengan pemangkasan eselon, diharapkan mampu merampingkan dan menyederhanakan birokrasi untuk menciptakan birokrasi yang lebih dinamis, agile, dan profesional dalam upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi untuk mendukung kinerja pelayanan pemerintah kepada publik, dan mengalihkan pejabat struktural ke jabatan fungsional yang bekerja berdasarkan keahlian/keterampilan dan kompetensi.

Ditengah hiruk-pikuk ini, jabatan fungsional yang yang dahulu seolah-olah abu-abu dalam menujukkan eksistensinya ditengah jabatan struktural dan pelaksana administrasi kini menjadi primadona baru, bagaimana tidak? dibuktikan dengan setidaknya dua surat edaran yang telah diedarkan sebagai bentuk tindak lanjut arahan Presiden dalam penyederhanaan birokrasi, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sedang tidak bermain-main dalam reformasi birokrasi. Tidak sedikit pejabat struktural yang secara mandiri berbondong-bondong mencari informasi terkait jabatan fungsional yang bisa dipilih atau diminati, bahkan terdapat pula pejabat struktural yang kemudian memilih untuk pindah ke jabatan fungsional melalui inpassing/penyesuaian sebelum hajatbesar ini dimulai.

oleh : Hesti Astria Dewi, S.Psi, M.E.

SI ABU-ABU YANG MENJELMA MENJADI PRIMADONA BARU

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201916

Artikel kepegawaian

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi terutama memiliki pekerjaan rumah yang berat dalam waktu singkat untuk dapat menindaklanjuti arahan Presiden RI, adapun langkah konkret dalam penyederhanaan birokrasi sebagaimana disampaikan oleh Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan RB, terdiri dari tiga tahapan yaitu: Penataan Organisasi, Penataan Jabatan Fungsional, dan Transformasi Jabatan yang masing-masing telah dijabarkan dalam beberapa langkah tindak lanjut dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2020.

Meskipun demikian, penyederhanaan dan pengalihan bagi eselon III, IV, dan eselon V ke jabatan fungsional hanya berlaku bagi jabatan struktural yang berpotensi dapat dialihkan dan dikecualikan bagi jabatan struktural yang memenuhi kriteria:

Pemetaan Secara Umum Terhadap Ruang Lingkup Dengan Jenis Jabatan Fungsional

1. Memiliki tugas dan satuan fungsi sebagai Kepa-la Satuan Kerja dengan kewenangan dan tang-gung jawab dalam penggunaan anggaran atau pengguna barang/jasa:

2. Memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan den-gan kewenangan dan/otoritas, legalisasi, penge-sahan, persetujuan dokumen, atau kewenangan kewilayahan: atau

3. Kriteria dan syarat lain yang bersifat khusus berdasarkan usulan masing-masing Kemente-rian/Lembaga kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai bahan pertimbangan penetapan jabatan yang diperlukan kedudukannya sebagai pejabat struktural eselon III, IV, dan V.

Pengalihan dari jabatan struktural ke fungsional ini sejatinya tidak perlu terlalu di risaukan bagi pejabat struktural, karena pemerintah sendiri tampaknya masih bersikap bijaksana, dibuktikan dengan pemilihan mekanisme pengalihan dari jabatan struktural ke fungsional melalui inpassing/penyesuaian ke dalam jabatan fungsional secara khusus, dan menegaskan untuk tetap menjamin kelas jabatan yang minimal sama dengan kelas jabatan struktural sebelumnya serta penghasilan yang setidaknya sama dengan kelas jabatan strukturalnya ketika terjadi perpindahan jabatan.

Hal yang pantas untuk diwaspadai dan dipersiapkan dengan matang sejatinya adalah, dengan adanya perpindahan besar-besaran dari jabatan struktural ke jabatan fungsional ini, apakah instansi pembina jabatan fungsional dan organisasi perangkat daerah siap untuk terus memonitor dan bertanggungjawab atas pembinaan jabatan fungsional agar sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta menjamin keleluasaan fungsional dalam jenjang dan pola karir? mengingat rekam jejak fungsional yang abu-abu selama ini, tentu saja tumpang tindih jabatan yang kemudian dapat menghambat kinerja, serta menghambat karir PNS itu sendiri adalah mimpi buruk yang harus kita waspadai dari sekarang.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 17

Potensi kebakaran wilayah padat penduduk menjadi permasalahan beberapa kota maupun kabupaten di seluruh pelosok negeri, tak terkecuali

Kabupaten Cilacap. Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melahirkan inovasi Barisan Relawan Kebakaran (BALAKAR) yang terlatih berbasis pemberdayaan masyarakat yang diberi nama BALAKAR to Response Time.

Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan response time dalam penanggulangan kebakaran dengan keterlibatan masyarakat melalui pembentukan BALAKAR, mengurangi tingkat kebakaran yang tidak tertangani di lokasi padat penduduk dan sulit terjangkau melalui penggiatan BALAKAR secara berkelanjutan, serta meningkatkan sinergitas lintas sektoral dalam penanggulangan kebakaran. Inovasi ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Suistanable Development Goals / SGD’s) yaitu menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.

Inovasi BALAKAR to Response Time tersebut kemudian diikutkan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2019 hingga akhirnya meraih penghargaan TOP 45 Inovasi Publik.

Bertempat di Istana Wakil Presiden, Jakarta pada 15 Oktober 2019, penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bapak Jusuf Kalla yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Sementara dari Kabupaten Cilacap dihadiri langsung oleh Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto Pamuji, Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap Aris Munandar, S.Sos., M.Si, Kepala satpol PP Drs. Yuliaman Sutrisno, M.Si. dan Supriyadi, S.Sos.,M.M selaku Plt UPT Pemadam Kebakaran pada Satpol PP Kabupaten Cilacap.Tim Media Aparatur (MAP) pada hari Senin, 21

Profil

BALAKARTO RESPONSE TIME

INOVASI PELAYANANPUBLIK 2019

TOP45

Sumber foto : humas.cilacapkab.go.id

oleh : Hesti Astria Dewi, S.Psi, M.E. & Eva Noviatin, S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201918

Oktober 2019 tim majalah Media Aparatur (MAP) berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan Kepala Satpol PP Kabupaten Cilacap Bapak Drs.Yuliaman Sutrisno, M.Si. (YS) dan Bapak Supriyadi, S.Sos., M.M. (S) selaku pemrakarsa program BALAKAR to Response Time.

MAP : Sebelumnya kami ucapkan selamat atas pencapaian yang membanggakan bagi Kabupaten Cilacap dimana BALAKAR to Response Time masuk dalam TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019. Kalau boleh diceritakan bagaimana awal keikutsertaan BALAKAR dalam KIPP sampai akhirnya berhasil masuk dalam Top 45?

YS : KIPP merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementrian PAN-RB secara nasional. Awalnya kami mendapatkan surat dari bagian Organisasi Sekretariat Daerah bahwa tiap OPD diminta untuk mengirimkan satu inovasi publik yang kemudian kami mengirimkan proposal. Seleksi awal di lakukan di tingkat Kabupaten, kemudian Provinsi, lalu kami lolos ke tingkat Nasional dan masuk Top 99 Inovasi Publik. Pada tahap ini kami melakukan paparan dan wawancara yang disampaikan oleh Wakil Bupati Cilacap Bapak Syamsul Auliya Rachman, S.STP, M.Si dihadapan Panelis Independen dari Kemenpan RB. Dari hasil paparan tersebut, kemudian kami melakukan beberapa supervise, perbaikan, dan pembaharuan proposal hingga akhirnya kami lolos dalam Top 45 Inovasi Publik.

MAP : Bagaimana awal mula terbentuknya BALAKAR?

S : Berawal dari masalah adanya kekurangan SDM dan sarana prasarana Pemadam Kebakaran, sementara wilayah kita luas dan tingginya masalah kebakaran terutama di wilayah yang padat penduduk, disitulah muncul ide untuk memberdayakan masyarakat melalui edukasi dan pelatihan.

MAP : Pelatihan dan Edukasi seperti apa yang diberikan?

S : Kami mensosialisasikan dan menyuluh warga agar memahami bahaya kebakaran, kemudian apa saja yang berpotensi menyebabkan kebakaran, dan cara memadamkannya. Layaknya petugas pemadam kebakaran, BALAKAR bekerja dengan skema proses dan prosedur yang sesuai. Untuk itu kami juga melatih cara mengoperasikan alat pemadam kebakaran, cara menyambungkan ke sumber air, dan menggunakan Mini Portable Pump untuk memadamkan api.Pada awal BALAKAR dimulai baru ada sekitar 20 RT/RW, saat ini sudah bertambah sekitar 57 RT/RW, bahkan banyak permintaan mandiri dari warga untuk diberikan pelatihan di wilayahnya. MAP : Kita mengetahui bahwa masyarakat sekitar biasanya cenderung menghambat saat

terjadi evakuasi atau tindakan pemadaman kebakaran oleh petugas, dengan adanya BALAKAR bagaimana?

YS : Nah, ini juga yang menarik untuk saya sampaikan. Sebenarnya kata kunci kenapa BALAKAR bisa sampai masuk dalam Top 45 inovasi publik adalah, bagaimana BALAKAR mampu mengubah masyarakat yang pasif dan bahkan menghambat proses pemadaman sekarang berubah menjadi penunjang. Kita tahu biasanya saat ada musibah masyarakat hanya menonton, mengambil foto di lokasi kejadian, atau bahkan warga berebut selang air karena ingin menyelamatkan aset pribadinya dan tidak mengindahkan arahan para petugas pemadam kebakaran. Nah sejak adanya

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 19

ProfilBALAKAR ini, masyarakat sudah mulai paham bagaimana proses pemadaman berlangsung, bisa memetakan wilayah kebakaran, posisi hydrant dan sumber air dimana, bahkan sudah bisa memahami maneuver mobil kebakaran seperti apa. Harapan kami ketika terjadi kebakaran, masyarakat sudah bisa melakukan pemadaman secara mandiri, minimal agar kebakaran tidak melebar sembari menunggu pemadam kebakaran datang.

MAP : Siapa saja yang boleh bergabung menjadi anggota BALAKAR?

YS : Siapa saja, masyarakat yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan khususnya masalah kebakaran. Kami juga mengharapkan dukungan dari pemerintah

mulai dari pemerintahan di level terendah sampai dengan pemerintah kabupaten dan tentunya pihak-pihak terkait seperti masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang memiliki program CSR. Karena kita tahu adanya kesenjangan antara jumlah kasus kebakaran dengan SDM dan sarpras yang ada, untuk itu kita harus memberdayakan semua eleman yang kita miliki meskipun dengan segala keterbatasan.

S : Untuk usia, syarat minimalnya 18 tahun, sedangkan maksimal usia tidak ada, dan tinggal di wilayah tersebut. Misal BALAKAR RT 01/RW 01 beranggotakan warga di RT 01/RW 01 sehingga proses koordinasi dan teknis ketika ada musibah bisa cepat dilakukan.

MAP : Sebagai penutup, bagaimana harapan Bapak terkait BALAKAR ini?

YS : Kami mengharap BALAKAR ini terus berjalan, yang belum ada segera dibentuk., yang sudah ada di pelihara dan ditingkatkan. Dan kami sangat mengharapkan dukungan dari pihak-pihak lain seperti pihak swasta (Pertamina, PLTU, dll), dan tentunya Pemerintah Kabupaten Cilacap mulai dari perangkat daerah dari level yang paling dekat dengan masyarakat, dan tentunya masyarakat itu sendiri.

S : Saat ini baru ada kurang lebih 70-an BALAKAR di RT/RW yang ada di Kabupaten Cilacap. Jumlah yang masih sangat sedikit dibanding jumlah RT/RW yang ada. Untuk itu kami akan terus berusaha agar program ini berjalan, dan dengan menggandeng stakeholder yang memiliki program CSR tentunya untuk dapat turut membantu dan memfasilitasi, sehingga pelaksanaan BALAKAR ini tidak hanya bergantung kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap khususnya Satpol PP.

MAP : Kami ucapkan terimakasih atas waktu dan keterangan yang bapak berikan, kami selaku ASN dan warga Kabupaten Cilacap sangat mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas prestasi yang telah d i c a p a i , dan tentunya kami akan t e r u s mendukung program BALAKAR To Response Time serta inovasi-inovasi publik lainya.

Kuncinya adalah bagaimana BALAKAR mampu mengubah masyarakat yang pasif dan bahkan menghambat proses pemadaman sekarang berubah menjadi penunjang

““

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201920

Dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 197 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, pada 4 April 2019, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana telah menandatangani Peraturan BKN Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi.

Berdasarkan peraturan tersebut, yang dimaksud dengan Mutasi adalah perpindahan tugas dan/ atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri serta atas permintaan sendiri.

Pelayanan Kepegawaian

MUTASI ANTAR INSTANSIBERDASARKAN PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 5 TAHUN 2019

Pengertian Mutasi Aspek Perencanaan Mutasi

Ditegaskan dalam peraturan ini, mutasi dilakukan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun. Mutasi dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi, dan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan.

Persyaratan Mutasi

Mengacu pada Pasal 3 Perka BKN Nomor 5 Tahun 2019, persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan mutasi yaitu :1. Berstatus PNS;2. Analisis Jabatan dan Analisa Beban Kerja terhadap jabatan PNS yang akan mutasi;3. Surat permohonan mutasi dari PNS yang bersangkutan;4. Surat usul mutasi dari PPK instansi penerima dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki;5. Surat persetujuan mutasi dari PPK instansi asal dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki;6. Surat pernyataan dari instansi asal bahwa PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam

proses atau menjalani hukuman disiplin dan/atau proses peradilan yang dibuat oleh PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian paling rendah menduduki JPT Pratama;

7. Salinan/ fotokopi sah keputusan dalam pangkat dan/atau jabatan terakhir;8. Salinan/ fotokopi sah penilaian kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;9. Surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas belajar atau ikatan dinas yang dibuat oleh

PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian paling rendah menduduki JPT Pratama;10. Surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan Inspektorat dimana PNS tersebut berasal.

Prosedur Mutasi

Terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan peraturan mutasi sebelumnya dimana untuk setiap usulan mutasi diluar Instansi Pusat harus mendapat Persetujuan Teknis dari BKN. Sementara untuk perpindahan PNS antar kabupaten/ kota antar provinsi yang mana sebelumnya SK mutasi diterbitkan oleh BKN, menurut Perka BKN Nomor 5 Tahun 2019 yang berwenang untuk menerbitkan SK mutasi adalah Menteri Dalam Negeri dengan berdasarkan Pertek dari BKN.

oleh : Eva Noviatin, S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 21

Pelayanan Kepegawaian

Pertimbangan teknis dan keputusan mutasi yang ditetapkan oleh Kepala BKN/ Kepala Kanreg BKN paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya usul mutasi.

Kepala Kantor Regional I BKN Yogyakarta, Ibu Dra. Anjaswari Dewi, M.M. melalui sambutannya dalam acara Sosialisasi Peraturan BKN Nomor 5 Tahun 2019 menyampaikan bahwa untuk wilayah kerja Kanreg I BKN peraturan mengenai tata cara pelaksanaan mutasi ini efektif berlaku mulai 1 Oktober 2019.

“Diharapkan Peraturan BKN Nomor 5 Tahun 2019 dan SE BKN Nomor 03/SE/VIII/2019 tentang Petunjuk Teknis Peraturan BKN Nomor 5 Tahun 2019 dapat dijadikan pedoman dalam mengelola mutasi dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh instansi pemerintah daerah di wilayah kerja Kanreg I BKN Yogyakarta.” Pesan Beliau.

Mutasi Atas Permintaan SendiriSelain mutasi karena tugas dan/ atau lokasi, menurut Peraturan ini, PNS dapat mengajukan mutasi tugas dan/ atau lokasi atas permintaan sendiri. Adapun persyaratan dan prosedur mutasinya disesuaikan dengan jenis mutasi yang diatur dalam Peraturan Badan ini.

Dalam Peraturan Badan ini juga disebutkan bahwa bagi PNS yang mengikuti seleksi terbuka pada instansi pemerintah lain dan memenuhi syarat untuk mengisi jabatan wajib dilakukan mutasi. Persetujuan mengikuti seleksi terbuka tersebut dipersamakan dengan persetujuan mutasi.

Petunjuk Teknis Perka BKN Nomor 5 Tahun 2019

Sebagai tindak lanjut Perka BKN Nomor 5 Tahun 2019 tersebut, pada tanggal 1 Agustus 2019 Kepala BKN menerbitkan Surat Edaran Nomor 3/SE/VIII/2019 tentang Petunjuk Teknis Peraturan BKN Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi. SE ini menjadi pedoman bagi instansi pemerintah dalam melaksanakan mutasi dan menentukan kewenangan pemberian pertimbangan teknis mutasi dan penetapan keputusan mutasi. Dalam SE tersebut, dijelaskan lebih rinci prosedur dari masing-masing jenis mutasi.

Permendagri Nomor 58 Tahun 2019

Sesuai dengan pelaksanaan ketentuan Pasal 73 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan ketentuan Pasal 193 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil mengamanatkan mutasi PNS antarkabupaten/kota antarprovinsi, dan antarprovinsi ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri.

Kementerian Dalam Negeri selaku instansi pembina umum penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2019 tentang Mutasi PNS Antarkabupaten/kota Antarprovinsi, dan Antarprovinsi.

Dalam pasal 3 Permendagri Nomor 58 Tahun 2019, Mutasi PNS antarkabupaten/kota antarprovinsi, dan antarprovinsi, ditetapkan oleh Menteri setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN. Sebelum pertimbangan Kepala BKN tersebut, PPK instansi penerima menyampaikan permohonan koordinasi kepada Menteri. Koordinasi bertujuan untuk pemerataan pendistribusian PNS daerah; kesesuaian Kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karir; kebutuhan organisasi; pencegahan politisasi birokrasi; dan kemampuan keuangan daerah.

Setelah berlakunya Perka BKN Nomor 5 tahun 2019 dan Permendagri Nomor 58 tahun 2019, proses penyampaian usul mutasi PNS dilakukan melalui Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK). Sedangkan permohonan koordinasi kepada Menteri Dalam Negeri menggunakan integrasi sistem SAPK BKN dengan sistem e-mutasi Kementerian Dalam Negeri.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201922

Pelayanan Kepegawaian

Artikel tentang cuti kali ini tidak akan membahas jenis-jenis cuti beserta ketentuannya mengingat sudah pernah dibahas pada Edisi 17, namun lebih fokus untuk menyamakan pemahaman tentang cara mengisikan formulir permintaan dan pemberian Cuti PNS. Terlihat sepele, namun pada kenyataannya banyak dijumpai permohonan cuti PNS (yang diproses oleh BKPPD Kabupaten Cilacap) masih keliru dalam pembuatan/pengisiannya, sehingga proses penerbitan surat izin cuti akan lebih lama prosesnya.

Formulir cuti yang sekarang berlaku adalah formulir cuti sebagaimana disebutkan dalam Lampiran Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tatacara Pemberian Cuti PNS. Formulir cuti tersebut sangat berbeda dengan formulir cuti yang terdahulu. Saat ini formulir permintaan dan pemberian cuti disajikan dalam satu formulir. Kekeliruan dalam mengisikan formulir permintaan cuti, menjadi penyebab terbanyak terlambatnya pemrosesan surat izin cuti oleh BKPPD. Untuk itu dirasa sangat perlu untuk memberikan penjelasan dalam pengisian formulir cuti.

Panduan Pengisian Formulir Permintaan Cuti

1. Permintaan atau permohonan cuti ditujukan kepada Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti (PyBMC). Setiap PNS/CPNS seyogyanya memahami tentang PyBMC. Ketentuan mengenai PyBMC di lingkungan Kabupaten Cilacap diatur dalam Peraturan Bupati Cilacap Nomor 65 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Cilacap Nomor 66 Tahun 2018 tentang Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Surat-Surat Keputusan dan Surat-surat Lainnya Bidang

Kepegawaian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Dalam peraturan Bupati Nomor 65 tahun 2019 ketentuan PyBMC adalah sebagai berikut :

2. Data Pegawai. Isikan data anda (pegawai yang akan mengajukan cuti) sesuai data yang ada di Simpeg, pada kolom nama, NIP dan jabatan anda. Untuk unit kerja adalah tempat anda bertugas, contoh : SMP N 1 Cilacap. Untuk pengisian masa kerja, adalah masa kerja dihitung sejak menjadi CPNS.

3. Cuti yang akan diambil. Anda tinggal memberikan tanda centang pada kolom sesuai dengan jenis cuti yang akan diambil.

4. Lamanya Cuti. Isikan jangka waktu (lamanya) cuti yang akan dijalankan dengan angka, dan waktu pelaksanaan cuti dari tanggal mulai cuti hingga tanggal berakhirnya cuti.

5. Alasan cuti. Isikan perihal alasan pengajuan cuti. Misalnya : anda mengajukan cuti tahunan selama 4 (hari) kerja guna mempersiapkan keperluan pernikahan anak.

6. Catatan Cuti. Adalah histori atau catatan cuti yang pernah diambil oleh PNS pada tahun ini. Anda tinggal memilih jenis cuti yang telah diambil pada tahun berjalan, dengan memberikan tanda centang pada kolom yang sesuai.

Dalam hal ini kekeliruan yang sering dijumpai adalah PNS keliru dalam mengisi/memberikan tanda centang pada jenis cuti karena PNS beranggapan pengisian pada kolom nomer 7 adalah diisi dengan jenis cuti yang akan diambil.

Untuk catatan pada cuti tahunan, pada kolom sisa cuti penjelasannya adalah sebagai berikut :• N-2 adalah sisa cuti tahunan pada 2 tahun yang lalu =

maksimal 6 hari kerja

PENGISIAN FORMULIRPERMINTAAN CUTI PEGAWAI

oleh : Kristi Maryunani, AKS.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 23

• N-1 adalah sisa cuti tahunan pada 1 tahun yang lalu = maksimal 6 hari kerja

• N adalah sisa cuti tahunan pada tahun berjalan (tahun ini) = maksimal 12 hari kerja

Sisa cuti yang berkurang dimulai dari sisa cuti 2 tahun lalu. Apabila PNS akan mengambil cuti tahunan maka mengambil sisa cuti tahunan 1 tahun yang lalu (N-1), apabila sisa cuti tahunan untuk satu tahun yang lalu (N-1) sudah habis, baru mengambil sisa cuti tahun ini (N).

Namun apabila PNS tidak mengambil cuti selama 2 (dua) tahun berturut-turut, maka sisa cuti tahunan pada 2 tahun yang lalu (N-2) dan sisa cuti tahunan pada 1 (satu) tahun yang lalu (N-1) dapat digunakan masing-masing maksimal selama 6 (enam) hari, sehingga jumlah cuti tahunan pada tahun berjalan (N) sebanyak 24 (dua puluh empat) hari.

Simulasi Pengisian Sisa Cuti Tahunan

Jika tahun berjalan (N) adalah tahun 2019• N-2 (2017) = 0 hari (karena pada awal tahun terdapat

cuti bersama tahun baru, dan ketentuan yang berlaku pada waktu itu adalah cuti bersama mengurangi cuti

tahunan). • N-1 (2018) = 6 hari• N (2019) = 12 hari Dengan demikian maksimal pengambilan cuti tahunan pada tahun 2019 sebanyak 18 hari, sehingga :• Apabila bulan Januari 2019 PNS mengambil cuti

tahunan selama 3 hari, • bulan Juli 2019 PNS mengambil cuti tahunan lagi

selama 4 hari;• apabila pada bulan November 2019 akan

mengajukan cuti lagi, maka pada saat akan mengajukan cuti kepada atasan langsungnya, dalam pengisian sisa cuti tahunannya menjadi sebagai berikut:

N-2 = 0 hari N-1 = 0 hari N = 11 hari

Sisa cuti tahunan pada tahun ini (N) akan HABIS apabila pada tahun ini mengambil Cuti Besar. Apabila PNS akan mengambil cuti tahunan maka yang digunakan adalah sebanyak sisa cuti tahunan pada 1 (satu) tahun sebelumnya.

Contoh :Pada tahun 2017 PNS tidak mengambil cuti sama sekali;Pada tahun 2018 PNS mengambil cuti selama 7 (tujuh) hari;Pada bulan Februari 2019 PNS mengambil cuti tahunan selama 4 (empat) hari kerja;Pada bulan Juli 2019 mengambil cuti besar untuk melaksanakan ibadah haji selama 2 (dua) bulan;Pada akhir Desember 2019 PNS berencana akan mengambil cuti tahunan selama 6 (enam) hari, pada saat mengajukan cuti kepada atasan langsungnya maka pengisian pada kolom catatan cuti adalah sebagai berikut:

Dengan demikian, atasan langsung hanya menyetujui permohonan cuti tahunan selama 1 (satu) hari saja, mengingat sisa cuti pada tahun berjalan (N) tidak dapat digunakan karena PNS sudah mengambil cuti besar.

Jika tahun 2018 dan 2019 tidak mengambil cuti tahunan, maka penghitungan sisa cuti tahunan tahun 2020 adalah: • N-2 (2018) = 6 hari • N-2 (2019) = 6 hari • N (2020) = 12 hari

Jika tahun 2018 sudah mengambil cuti tahunan 1 hari, tahun 2019 tidak mengambil cuti tahunan, maka penghitungan sisa cuti tahunan tahun 2020 adalah: • N-2 (2018) = 0 hari • N-1 (2019) = 6 hari• N (2020) = 12 hari

Pelayanan Kepegawaian

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201924

PROFESI

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)oleh : Widhie Astoyo, S.Sos.

D i era yang sudah semakin maju dan terus berkembang seperti saat ini memperoleh informasi termasuk hak asasi manusia, keinginan masyarakat untuk memperoleh

informasi semakin tinggi, bahkan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, karena informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang.

Keterbukaan informasi publik merupakan sarana mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya, serta merupakan salah satu pilar penting yang akan mendorong terciptanya iklim transparansi, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Diberlakukannya Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) merupakan perubahan yang mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, oleh sebab itu perlu adanya kesadaran dari seluruh elemen bangsa agar setiap lembaga dan badan pemerintah dalam pengelolaan informasi harus dengan prinsip good governance, tata kelola yang baik dan akuntabilitas.

Sejak Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) diberlakukan secara efektif pada tanggal 30 April 2010 telah mendorong bangsa Indonesia satu langkah maju ke depan, menjadi bangsa yang transparan dan akuntabel dalam mengelola sumber daya publik. Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) sebagai instrumen hukum yang mengikat merupakan tonggak atau dasar bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mengawasi secara langsung pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Badan Publik.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 25

PROFESI

Oleh karena itu perlu dibentuk adanya pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki oleh Badan Publik sesuai dengan amanat Undang-Undang yang telah ada dalam hal ini yaitu Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Disamping itu, PPID juga dibantu oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pembantu (PPID Pembantu) yaitu pejabat yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai PPID pada Satuan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :1. Mengkoordinasikan dan

mengkonsolidasikan pengumpulan bahan informasi dan dokumentasi dari PPID Pembantu di setiap Unit/Satuan Kerja.

2. Menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan dan memberi pelayanan informasi kepada publik;

3. Melakukan verifikasi bahan informasi publik;4. Melakukan uji konsekuensi atas informasi

yang dikecualikan;5. Melakukan pemutakhiran informasi dan

dokumentasi; dan6. Menyediakan informasi dan dokumentasi

untuk diakses oleh masyarakat.

Disamping itu, PPID juga memiliki kewenangan antara lain :1. Menolak memberikan informasi yang

dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. Meminta dan memperoleh informasi dari unit kerja/komponen/satuan kerja yang menjadi cakupannya;

3. Mengkoordinasikan pemberian pelayanan informasi dengan PPID Pembantu dan/atau Pejabat Fungsional yang menjadi cakupan kerjanya;

4. Menentukan atau menetapkan suatu informasi dapat/tidaknya diakses oleh publik; dan

5. Menugaskan PPID Pembantu dan/atau Pejabat Fungsional untuk membuat, mengumpulkan, serta memelihara informasi dan dokumentasi untuk kebutuhan organisasi.

Perlu kita ketahui bahwa ada beberapa jenis informasi publik, antara lain sebagai berikut :1. Informasi yang wajib disediakan dan

diumumkan secara berkala adalah informasi yang telah dikuasai dan didokumentasikan oleh Badan Publik untuk diumumkan secara teratur dan rutin tanpa ada permintaan;

2. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, adalah informasi yang apabila tidak disampaikan dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum yang berhubungan dengan tupoksi Badan Publik tanpa ada permintaan;

3. Informasi yang wajib tersedia setiap saat, adalah informasi yang telah dikuasai dan didokumentasikan oleh Badan Publik serta dinyatakan terbuka sebagai informasi yang dapat diakses oleh pengguna informasi bilamana ada permintaan;

4. Informasi yang dikecualikan, adalah informasi yang dikuasai dan didokumentasikan oleh Badan Publik yang tidak dapat diakses oleh pemohon informasi berdasarkan alasan-alasan pengecualian.

“Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi di badan publik

Di Kabupaten Cilacap PPID diatur dengan Surat Keputusan Bupati Cilacap Nomor : 555/14/36/TAHUN 2018 tanggal 2 Januari 2018 tentang Struktur Organisasi dan Penunjukkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Diharapkan dengan adanya PPID di Kabupaten Cilacap, maka keterbukaan informasi tehadap publik/masyarakat di wilayah Kabupaten Cilacap dapat menjadikan sebagai suatu sarana mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan Pemerintahan dan Badan Publik lainnya yang tetap berpegang teguh pada Pancasila dan Undang-Undang.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201926

Konsultasi Kepegawaianbulan September 2019 yang bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatan fungsional perawat dikarenakan beralih jabatan menjadi fungsional umum. Dalam jabatannya sekarang, apakah yang bersangkutan dapat mengusulkan kenaikan pangkat ke III/c dengan menggunakan ijazah S1 Keperawatan dan Ners nya?

Bisa diusulkan kenaikan pangkat III/c nya, namun tidak dengan menggunakan ijazah S1 Keperawatannya, mengingat ijazah S1 Keperawatan dan Ners, hanya dapat digunakan jika yang bersangkutan menduduki jabatan fungsionalnya kembali sebagai perawat.

Saya PNS yang mengikuti tugas belajar, diwisuda pada akhir September 2019. Namun sampai dengan saat ini saya belum mendapatkan surat pengembalian dari Universitas. Apa yang harus saya lakukan?

Segera melaporkan diri pada pimpinan Perangkat Daerah/Unit kerja Saudara, mengingat berdasarkan PP nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS dijelaskan bahwa PNS yang telah selesai menjalankan tugas belajar wajib melapor kepada PPK paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak berakhirnya masa tugas belajar, dan apabila PNS tidak melapor kepada PPK dalam waktu yang telah ditentukan tersebut, PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Apakah benar jika masih berstatus sebagai CPNS maka yang bersangkutan tidak dapat mengajukan cuti?

Tidak benar. Bagi CPNS dapat mengajukan cuti alasan penting, cuti sakit dan cuti melahirkan, sesuai ketentuan yang berlaku.

Kapan batas maksimal untuk penyusunan SKP?

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) disusun pada setiap awal tahun (bulan Januari). Batas waktu maksimal penyusunannya adalah sampai dengan akhir bulan Januari.

PNS BKPPD

Seorang pelaksana ditunjuk sebagai pejabat pelaksana tugas (plt) untuk jabatan Kasi (struktural eselon 4) pada awal tahun. Dengan demikian yang bersangkutan dalam menyusun SKP, apakah sesuai dengan jabatan definitifnya (sebagai staf/pelaksana) ataukah sebagai Plt.Kasi?

SKP disusun sesuai jabatan definitifnya (sebagai pelaksana/staf) mengingat jabatan sebagai Plt merupakan tugas tambahan.

PNS dengan jabatan pelaksana (staf) pendidikan sarjana S1, pangkat terakhir III/c, apakah masih bisa naik pangkat ke III/d?

Bisa.

Apakah Sekdes yang diangkat menjadi PNS bisa memperoleh penyesuaian ijazah apabila yang bersangkutan memiliki ijazah S1?

Berdasarkan PP Nomor 45 Tahun 2007 tentang Persyaratan dan Tatacara Pengangkatan Sekdes menjadi PNS, bahwa Sekdes yang memenuhi persyaratan diangkat langsung menjadi PNS (tanpa melalui CPNS terlebih dahulu) dalam pangkat Pengatur Muda (II/a) sebagaimana seseorang yang diangkat sebagai CPNS dengan ijazah SMA, walaupun yang berangkutan memiliki ijazah S1. Adapun ijazah S1 yang dimilikinya dapat digunakan untuk penyesuaian kenaikan pangkat apabila yang bersangkutan menduduki jabatan yang sesuai dengan ijazah S1 nya tersebut. Berdasarkan PP nomor 45 Tahun 2007 disebutkan bahwa Sekdes yang diangkat sebagai PNS dapat dimutasikan (dalam arti mutasi jabatan dari jabatan yang diduduki pada saat diangkat menjadi PNS) setelah 6 (enam) tahun.

Bagaimana pemberian TPP PNS yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) pada pertengahan bulan (tanggal 15)?

Dapat diberikan TPP menggunakan standar TPP untuk jabatan Plt nya, mulai bulan berikutnya.

Perawat golongan III/b (TMT 1 Oktober 2018) dengan pendidikan terakhir D3 Keperawatan dan memiliki ijazah Ners (Juli 2019). Pada

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 27

Opini

Pensiun sebagai pegawai negeri sipil terkadang bagi sebagian orang dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan, tidak siap untuk dihadapi dan disikapi dengan rasa cemas berlebihan. Kecemasan ini disebabkan antara lain

sudah tidak memiliki pekerjaan lagi, kekhawatiran tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga, hilangnya peran dan identitas dalam masyarakat, post power syndrome sehingga mempengaruhi harga diri dan status dirinya, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi konsep diri menjadi negatif.

Memasuki masa pensiun sebaiknya dinikmati dan disyukuri sebagai saat yang ditunggu-tunggu karena tidak semua PNS dapat menuntaskan masa pengabdiannya kepada negara dan masyarakat hingga memasuki masa pensiun.

PENSIUN dengan

Bahagia

Pada dasarnya tiap individu memiliki rasa cemas dalam dirinya dan ini merupakan fitrah manusia. Yang membedakan adalah bagaimana cara mengatasi dan mengendalikan kecemasan yang dihadapi. Yang juga tak kalah penting untuk disadari sebagai Pegawai Negeri Sipil bahwa kondisi fisik manusia untuk bekerja ada batasannya. Semakin tua seseorang, semakin menurun kondisi fisiknya, dan seiring dengan hal tersebut produktivitas kerja juga ikut menurun. Hingga pada saatnya, seseorang akan diminta untuk berhenti bekerja atau pensiun.

Menilik kenyataan ini, tentu akan menjadikan seorang PNS untuk menyiapkan dirinya untuk menghadapi pensiun dengan sebaik mungkin. Dengan demikian Kesiapan diri menghadapi pensiun akan dapat meminimalisir berbagai kecemasan yang dikhawatirkan terjadi bilamana seseorang memiliki dan mengembangkan pola konsep diri dan penyesuaian diri (gaya hidup) yang positif.

Pemahaman yang keliru terhadap konsep diri tentang pensiun tanpa disadari akan mempengaruhi persepsi menjadi lebih sensitif dan subyektif dalam mensikapi hal-hal yang ada dalam dirinya dan lingkungannya.

Untuk itu memasuki masa pensiun sebaiknya dinikmati dan disyukuri sebagai saat yang ditunggu-tunggu. Mengapa demikian? Karena tidak semua PNS dapat menuntaskan masa pengabdiannya kepada negara dan masyarakat hingga memasuki masa pensiun.

Selanjutnya hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyambut datangnya masa pensiun dengan bahagia? Persiapan yang penting untuk dilakukan tidak hanya menyangkut persiapan finansial semata tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik, mental dan spiritual. Persiapan-persiapan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Opini

oleh : Tangguh Setiadi, S.Sos

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201928

3. Perencanaan keuangan keluargaPenting untuk dipersiapkan berupa rencana keuangan yang baik untuk mengantisipasi datangnya masa pensiun kelak, sehingga aktivitas keuangan keluarga tidak mengalami gangguan yang berarti. Bila ada dana berlebih, dapat diinvestasikan untuk masa depan keuangan anggota keluarga dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan resikonya.

4. Menjaga hubungan baik dengan teman sejawat.Dengan tetap menjaga komunikasi yang baik dengan kolega selama bekerja dahulu dimungkinkan hari-hari di masa pensiun dapat diisi kegiatan bersama lagi berupa pertemuan non formal untuk bertukar pikiran dan aktivitas lainnya yang menjadi hobi atau kegiatan yang tidak bisa dilakukan saat masih aktif bekerja dahulu.

5. Memperdalam sisi spritual sebagai makhluk TuhanSebagai manusia perlu untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Dengan pensiun banyak waktu yang bisa dipergunakan yang bisa dipergunakan untuk menyibukkan diri dengan kegiatan rohani atau berbagi dengan sesama dalam kegiatan sosial. Dengan demikian akan memberikan ketenangan dan ketentraman psikis dan batin sebagai pensiunan PNS.

Demikian hal-hal penting yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri dan menyambut datangnya masa pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil. Tidak akan ada lagi rasa cemas yang menyertai memasuki masa pensiun namun berganti dengan kebahagiaan sebagai pribadi dan tentunya juga kebahagiaan bagi keluarga.*) Dikutip dari berbagai sumber

1. Banyak bersyukurMenurut ajaran orang bijak dahulu, manusia harus selalu bersyukur atas segala hal yang telah didapatkan. Dengan bersyukur tentunya banyak hal yang akan didapatkan oleh PNS yang memasuki pensiun, terutama efek positif terhadap kesehatan dan suasana hati yang gembira dan siap menghadapi pensiun.

2. Menerapkan gaya hidup yang sehatMasa pensiun tentu berbeda dengan masa aktif bekerja sebagai PNS. Masa aktif sebagai PNS yang diisi dengan banyak kegiatan bekerja tentunya tidak bisa dilakukan lagi saat pensiun. Untuk itu perlu dipikirkan dan dipersiapkan hal-hal apa saja yang akan dilakukan saat pensiun nanti, sehingga tidak banyak kekosongan waktu dan kegiatan dalam keseharian yang bisa mempengaruhi pola hidup sebagai pensiunan agar nantinya menjadi lebih baik dan sehat.

Opini

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 29

Opini

“It is the knowledge of the way in which the disease is propagated which will cause them to disappear“ (John Snow, The most Father of Epidemiology).Banyak masyarakat Indonesia yang asing dengan profesi epidemiolog. Ada yang menebak apakah berhubungan erat dengan epidermis? Kulit manusia? Atau penyakit epidemik? Setidaknya tebakan terakhir mendekati kebenaran akan definisi epidemiolog. Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana suatu penyakit dapat muncul di masyarakat, pada kelompok tertentu, dan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Epidemiologi merupakan ilmu dasar kesehatan masyarakat, proses penyelesaian masalah, serta kunci dari pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit. Epidemiologi mampu memaparkan asal mula suatu penyakit dapat muncul, kemudian bagaimana proses penyakit itu dapat menyebar di masyarakat, faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian penyakit, serta tentunya bagaimana upaya didalam mengendalikan penyakit tersebut. Secara sederhana epidemiologi merupakan kunci penting dalam menciptakan kesehatan pada masyarakat luas. Komponen utama yang harus dimiliki oleh seorang ahli epidemiologi adalah ilmu kedokteran, ilmu statistika, sosiologi, dan antropologi.

Epidemiologist (ahli epidemiolog) begitu banyak dicari di negara-negara maju. Kinerja dan sumbangsih ahli epidemiolog begitu besar di negara-negara Amerika dan Eropa. Kerjasama antar lintas sektoral yang sangat erat didalam memberikan masukan-masukan berdasarkan fakta di lapangan, lalu kebijakan yang dihasilkan akan berdasar pada data yang dimiliki oleh ahli epidemiolog. Begitulah gambaran epidemiolog di negara maju.

Bagaimanakah peran dan sumbangsih epidemiolog di Negara Indonesia ini? Seberapa vitalkah peran epidemiolog dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia? Pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia bukan hanya tugas dari bidang kesehatan saja, melainkan perlu adanya kerjasama dan sinkronisasi kerjasama dengan lintas sektoral atau bidang lainnya. Pembangunan kesehatan masyarakat yang baik tentunya akan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, sehingga bisa tercipta masyarakat yang sehat menuju Indonesia unggul. Salah satu sumber daya manusia kesehatan yang diperlukan adalah epidemiolog. Begitu pentingnya peran epidemiolog ini adalah bagaimana ia dapat memberikan advokasi kepada pemangku kebijakan berdasarkan data yang dimiliki sesuai fakta dilapangan yang kemudian didesiminasikan informasinya.

MEMBANGUN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM KACAMATA EPIDEMIOLOGoleh : Angger Luhung Nur Fadilah, S.K.M.

Epidemiologi merupakan ilmu dasar kesehatan masyarakat, proses penyelesaian masalah, serta kunci dari pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201930

Opini

Epidemiolog yang bekerja di daerah reseptif malaria khususnya di Kampunglaut bukan hanya bermain dengan data yang ada di lapangan saja, akan tetapi juga harus bisa melakukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan malaria tersebut. Bagaimana harus bisa mengontrol sarang atau tempat perindukan vektor penyebab

malaria, bagaimana melakukan penyelidikan dini kasus malaria di masyarakat, dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Demikian itu adalah salah satu tantangan seorang epidemiolog di Kabupaten Cilacap.

Bagi seorang epidemiolog, ada 3 hal utama yang menjadi kunci hidupnya yaitu PPT. Person (orang/ masyarakat), Place (tempat), dan Time (waktu). Tak segan pula kebanyakan waktu bekerjanya adalah di lapangan, bahkan jika ada kasus, dalam hitungan maksimal 3x24 jam harus dilakukan upaya penyelidikan epidemiologi.

Demikianlah setitik cerita mengenai epidemiolog dalam perannya untuk membangun kesehatan masyarakat. Epidemiolog, kami memang bukan tenaga kesehatan yang familiar di telinga masyarakat, akan tetapi kami akan selalu siap gerak cepat dalam berikan pelayanan kesehatan masyarakat bagi Indonesia pada umumnya, dan Kabupaten Cilacap pada khususnya, sesuai dengan pedoman kami yaitu “Tekan Ngendi Bae Tek Parani” (Dimanapun ada kasus penyakit, ahli epidemiolog siap melacak).

Ahli epidemiolog sangat diperlukan oleh Indonesia, karena Indonesia dimasa depan akan menghadapi 3 beban kesehatan. Selain masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif yang jumlahnya terus meningkat tantangan lain juga muncul dengan perubahan lingkungan. Bagaimanakan peran epidemiolog di Kabupaten Cilacap?

Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang memiliki riwayat KLB panyakit bersumber dari binatang seperti Malaria. Ada dua wilayah yang menjadi daerah reseptif kasus Malaria di Kabupaten Cilacap, yaitu Kecamatan Kampunglaut dan Nusawungu. Keberadaan profesi epidemiolog akan menjadi sangat penting dalam mendukung pemerintah Kabupaten Cilacap dalam upaya mempertahankan daerah eliminasi malaria, karena pada tahun 2019 ini, Kabupaten Cilacap mendapatkan sertifikat eliminasi atau bebas malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tekan Ngendi BaeTek Parani

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 31

Motivasi

Perkembangan jaman menuntut kita untuk menyesuaikan diri

baik dengan meningkatkan pengetahuan maupun kemampuan. Kita tidak aneh bila mendengar bahwa angkatan kakek nenek kita gagap teknologi, belum bisa menggunakan gadget handphone atau belum bisa mengoperasikan komputer, demikian juga dengan generasi orang tua kita yang belum sepenuhnya bisa memanfaatkan internet atau hal yang berbau online. Bagaimana dengan generasi kita sekarang? Adakah yang masih gagap teknologi, tidak paham dengan hal yang bersifat online atau sejenisnya?

Pengetahuan dapat dipelajari dan kemampuan dapat kita latih. Namun yang sulit kita ubah adalah karakter kepribadian yang tidak ingin berkembang. Menjadi gagap teknologi tidak menjadi masalah, asal masih ada kemauan untuk maju, untuk mau mempelajari, untuk mau berubah menjadi lebih baik, maka semua hal yang tadinya tidak bisa dilakukan menjadi mungkin untuk dikuasai.

Apa jadinya apabila kita enggan untuk berubah, tidak ada kemauan untuk belajar dan mencoba hal yang baru, atau justru ingin diam ditempat saja. Banyak orang sangat menyukai zona nyaman mereka masing-masing. Sudah terpuaskan dengan apa yang dimiliki dan tidak berharap untuk berkembang menjadi lebih baik. Sehingga tidak ada ide-ide yang muncul untuk mengatasi tiap permasalahan baru atau tidak ada inovasi yang tercipta. Hal ini tentunya bisa menghambat kemajuan diri sendiri maupun organisasi secara keseluruhan.

Pengembangan karakter SDM sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi berprestasi. Pengembangan karakter ini salah satunya bisa melalui penanaman nilai-nilai dan budaya organisasi yang baik. Sebagai contohnya adalah (seperti yang dikutip dari topcoachindonesia.com) dengan melakukan penerapan program 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang merupakan adaptasi program 5 S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang.

Prinsip Ringkas adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpannya supaya dapat mudah diakses. Prinsip Rapi adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya dan menempatkan barang sesuai dengan fungsinya. Prinsip Resik adalah membersihkan tempat/ lingkungan kerja, mesin/ peralatan, dan barang-barang agar tidak terdapat debu, kotoran dan bau. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang mulai dari pimpinan hingga pelaksana yang ada. Prinsip Rawat adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada (Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya dengan membakukannya (standarisasi).

PENGEMBANGAN KARAKTERMELALUI BUDAYA KERJA

oleh : Handri Pangarso Utomo, S.Psi.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201932

Motivasi

badan untuk menjaganya. Tidak ada anak kecil yang diajari oleh orang tuanya untuk menjadi ranking dua atau duduk di peringkat terakhir, pastilah mereka diajari untuk selalu menjadi yang pertama dan juara, bagaimana dengan kita, maukah kita berubah untuk selalu memiliki keinginan menjadi yang terbaik dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki?

Ketika budaya kerja yang baik sudah tertanam dalam diri pegawai maka akan timbul rasa memiliki, dengan perasaan memiliki organisasi inilah maka motivasi untuk maju, berprestasi dengan lebih baik akan timbul dengan sendirinya

Prinsip ini dapat berjalan apabila dilaksanakan oleh semua pegawai yang ada di lingkungan kerja. Prinsip Rajin adalah terciptanya kebiasaan pribadi pegawai untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Rajin di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sudah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip rajin di tempat kerja adalah lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan

Pengembangan karakter pegawai melalui penerapan budaya kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja secara umum. Melalui budaya kerja yang disusun oleh pemegang kebijakan dan diterapkan kepada seluruh unsur organisasi, maka diharapkan organisasi dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi yang sudah dibuat. Penerapan budaya kerja ini biasanya melalui beberapa tahapan yaitu

1. Dipaksa, karena pada dasarnya pegawai akan enggan untuk melaksanakannya;

2. Terpaksa, setelah dipaksa untuk melaksanakan maka mau tidak mau harus melaksanakan karena itu perintah dari atasan;

3. Bisa, setelah terpaksa melaksanakan maka pegawai akan bisa menjalankan budaya tersebut;

4. Biasa, setelah bisa melaksanakan maka akan menjadi sebuah kebiasaan;

5. Budaya, setelah terbiasa maka budaya akan tertanam dalam diri sehingga muncul dalam keyakinan pribadi.

Seperti halnya apabila kita memiliki seorang anak maka segala perhatian akan tercurah untuk merawatnya, jika ada yang ingin

mengganggu maka kita akan pasang

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 33

Warta

CILACAP - Bertempat di Stadion Wijaya Kusuma Cilacap pada hari Jumat, 29 November 2019 dilaksanakan Upacara Peringatan HUT ke–48 KORPRI dikaitkan dengan HUT ke–74 PGRI, Hari Guru Nasional, dan Hari Kesehatan Nasional Tingkat kabupaten Cilacap tahun 2019.

Sebelum upacara dimulai, pasukan upacara yang terdiri dari 13 kompi perwakilan dinas/instansi jajaran Pemerintah Kabupaten Cilacap melaksanakan defile dan melakukan penghormatan kepada Bupati Cilacap yang didampingi Forkopimda di panggung kehormatan tempat upacara.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara yakni Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dan Camat Kroya, Luhur Satrio Muchsin, S.STP., M.Si. sebagai Pemimpin Upacara. Dalam sambutan Presiden RI yang disampaikan Bupati Cilacap, beliau mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil jalan perubahan dan melakukan reformasi secara berkelanjutan.

Perubahan birokrasi harus dilaksanakan dengan cara menghilangkan pola pikir lama, kerja linear dan kerja rutinitas.

“Saya mengajak seluruh Anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus menerus melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi,” tegasnya.

Usai upacara, Pemerintah Kabupaten Cilacap memberikan piala dan penghargaan untuk para pemenang lomba-lomba dalam rangka HUT ke–48 KORPRI Tingkat Kabupaten Cilacap tahun 2019 serta penyerahan Hak PNS Aktif Meninggal Dunia Tewas yakni Marsinah, S.Pd.SD dan Khodirin, S.Sos. sebagai penghargaan yang diberikan atas dedikasinya dalam melaksanakan tugas.

Kemeriahan Upacara HUT Ke-48 KORPRIoleh : Noviyanto Hadi S., S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201934

Warta

Adapun Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi untuk para pelamar CPNS secara resmi akan diumumkan melalui Portal SSCASN atau dalam akun SSCN milik pelamar pada Hari Senin 16 Desember 2019.

“Jadi, bagi peserta yang ingin mengecek lolos atau tidak dalam seleksi administrasi, bisa mengeceknya pada portal SSCASN. Jika seorang pelamar dinyatakan lulus, maka akan muncul keterangan “Selamat Anda Lulus”. Sementara, mereka yang tidak lolos akan mendapatkan keterangan “Maaf Anda Tidak Lulus” dengan disertai alasannya,” ungkap alumni STPDN angkatan XI ini. Fathan juga mengatakan bahwa cara lain yang dilakukan untuk mengetahui lolos tidaknya seorang peserta dalam seleksi administrasi, BKPPD Kabupaten Cilacap akan menyediakan informasi tersebut di website bkd.cilacapkab.go.id, media sosial instagram @bkppdcilacap maupun papan pengumuman.

Membludaknya Pelamar CPNS Cilacap mencapai 15.638 Orang

CILACAP - Masa pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2019 telah berakhir pada hari Selasa, 26 November 2019 pukul 23.11 WIB.

Pelamar tercatat sebanyak 15.638 orang untuk memperebutkan 815 formasi yang terdiri dari 420 tenaga pendidik, 268 tenaga teknis, 117 tenaga kesehatan dan 10 tenaga fungsional.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Cilacap, Warsono, S.H., M.Hum. melalui Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi BKPPD Kabupaten Cilacap Fathan Ady Chandra, S.STP., M.M. mengatakan hingga saat ini, proses verifikasi masih berlangsung sampai dengan 12 Desember 2019 dan proses supervisi sampai dengan 14 Desember 2019 sesuai ketentuan BKN. “Tim verifikator atau dalam candaan di grup whatsapp kita sebut dengan Detasemen Anti Lelah, sudah bekerja siang malam maupun saat libur untuk memverifikasi berkas pendaftaran yang jumlahnya mencapai 15.638 atau meningkat dari tahun sebelumnya. Setiap harinya verifikator kami beri target berkas untuk di verifikasi”, ujar Fathan.

oleh : Noviyanto Hadi S., S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 35

Warta

CILACAP - Bertempat di Fave Hotel Cilacap, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BKPPD Kabupaten Cilacap menyelengarakan Sosialisasi Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara melalui aplikasi e-LHKPN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2019.

Acara diikuti oleh 102 orang, dihadiri Kepala BKPPD Kabupaten Cilacap, narasumber dari Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dan dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Drs.Farid Ma’ruf, S.T., M.M.

Dalam laporannya Kepala BKPPD Kabupaten Cilacap Warsono, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa sesuai dengan Peraturan KPK, Pejabat eselon IV wajib melaporkan harta kekayaannya melalui aplikasi e-LHKPN. Beliau juga menghimbau agar peserta mengikuti kegiatan ini dengan khidmat dan menyimak praktek pengisian formulir LHKPN melalui aplikasi e–LHKPN.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap dalam sambutannya mengapresisasi terselenggaranya kegiatan ini dan beliau berharap agar tidak hanya pejabat esselon yang melaporkan hartanya tapi semua PNS Kabupaten Cilacap juga harus melaporkan. “LHKPN bukan sesuatu yang menakutkan, hanya mencatat apa saja materi yang dimiliki oleh para pejabat Negara.`` terang Sekda.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Kabupaten Cilacap memiliki predikat yang

SOSIALISASI e-LHKPN :LHKPN Bukan Hal yang Menakutkan

oleh : Dafit Setiadi, S.Pd.

cukup bagus dengan masuk dalam daftar 10 terbaik tertib LHKPN di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“LHKPN merupakan salah satu program pemerintah dalam mencegah tindakan Korupsi di lingkungan pemerintah daerah, segala hak yang diterimakan ASN bersifat utuh tidak potongan apapun.” tegas Sekda Cilacap.

Acara yang di gagas oleh BKPPD Kabupaten cilacap ini mendapat respon yang positif dari jajaran Esselon IV DI Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap, hal ini dibuktikan dengan antusiasme peserta tahap II Sosialisasi e-LHKPN.

Kabid Pembinaan dan Kinerja ASN BKPPD Kabupaten Cilacap menambahkan keterlambatan laporan LHKPN bagi pejabat akan mendapatkan sanksi hukuman disiplin kategori ringan yang akan berpengaruh bagi pengurangan Tambahan Penghasilan Pegawai.

Pada Sosialisasi LHKPN ini, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah menghadirkan narasumber Widita Tunjung Sari, S.E., Akt., M.M. dan Indraswari Kusumaningrum, S.E., Akt., M.M. yang menyajikan materi dengan model kuis sehingga minat peserta untuk mengikuti kegiatan semakin antusias.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201936

Aplikasi berbasis internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaian di lingkungan pemerintahan (e-Government).

”Peran ASN mempunyai tugas sebagai pelayan publik dari waktu ke waktu harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi.” ujar Kepala BKPPD. Selain itu Kepala BKPPD menghimbau agar peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga dapat di implementasikan di unit kerjanya masing-masing.

Narasumber Bimtek dari Dian Nuswantoro Teknologi Semarang yaitu Manager of Software Department, Aboe Salam, M.Kom., Kepala Divisi Custom Software, Rendi Amdani, S.Kom., dan Kepala Divisi Desain Web dan Aplikasi Mobile, Rudi Kurniawan, S.Kom.

Warta

CILACAP – Seiring dengan perkembangan teknologi berbasis internet, BKPPD Kabupaten Cilacap menyelenggarakan Bimtek e-Simpeg Tahun 2019 untuk memudahkan proses manajemen pelayanan kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Bimtek diselenggarakan di Hotel Dafam Cilacap dan diikuti oleh 200 Pejabat/Pelaksana yang mengelola kepegawaian pada perangkat daerah/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Kegiatan Bimtek terbagi dalam 4 angkatan dimulai tanggal 9-10 September 2019 dan berakhir tanggal 25-26 September 2019.

Materi Bimtek e-Simpeg Tahun 2019 adalah mempelajari alur dan prosedur dari aplikasi e-Peta Jabatan, e-File User Sharing, Presensi Android dan Integrasi e-Kinerja dengan e-Presensi dan e-Hukdis.

Dalam sambutannya Kepala BKPPD menyampaikan bahwa terbitnya Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) merupakan kebijakan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.

Isu besar mengenai Revolusi Industri 4.0 dan perkembangan teknologi internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat di Indonesia.

BIMTEK e-SMPEG TAHUN 2019ASN Harus Bisa Beradaptasi Dengan Perkembangan Teknologioleh : Ari Kurniawan P., S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 37

Warta

CILACAP – Sesuai Surat Edaran Sekretaris daerah nomor 800/2534/38 perihal Seleksi Terbuka JPT Pratama Kabupaten Cilacap. Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BKPPD Kabupaten Cilacap menyelenggarakan seleksi terbuka JPT Pratama untuk Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap.Setidaknya ada 8 ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap yang mendaftar dan memenuhi kriteria kelengkapan administrasi untuk mengikuti Seleksi terbuka JPT Pratama. Beberapa tahapan yang harus dilalui oleh peserta seleksi JPT Pratama yaitu uji kompetensi melalui metode asessment, ide gagasan tertulis dan selanjutnya paparan ide gagasan tertulis dan wawancara peserta oleh tim penguji.

Untuk tahap uji kompetensi melalui metode assesment dilaksanakan di Hotel Harris and Convention Solo pada tanggal 8 s/d 10 November 2019. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui uji kompetensi ini para peserta akan dinilai tidak saja dari aspek psikologinya akan tetapi yang lebih penting adalah aspek kompetensi dan kapabilitasnya untuk memangku suatu jabatan.

Setelah menjalani tahap uji kompetensi melalui metode assessment peserta seleksi terbuka JPT Pratama harus menulis ide gagasan tertulis dengan tema yang telah di tentukan oleh tim penguji untuk kemudian di paparkan di depan tim penguji dan dilanjutkan dengan wawancara.

Pada tanggal 21 s/d 22 November 2019 bertempat di Aula BKPPD Cilacap Seleksi JPT Pratama memasuki tahap akhir yaitu paparan ide gagasan tertulis dan wawancara oleh Tim Penilai. Ide gagasan tertulis yang disampaikan oleh peserta merupakan penjabaran dari tema yang ditentukan tim penilai. Untuk calon Kepala Dinas Sosial bertemakan Pengentasan Masalah Kemiskinan di Kabupaten Cilacap sedangkan untuk calon Kepala Dinas Kesehatan bertemakan Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ).

Selesai paparan, peserta menjalani tahap wawancara oleh tim penilai yang terdiri dari Widyaiswara BPSDM Semarang, Sekretaris Daerah Kab. Cilacap Asisten Administrasi dan akademisi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Dari hasil Seleksi Terbuka JPT Pratama Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Panitia Seleksi JPT Pratama mengumumkan 3 peringkat terbaik yaitu :

Peserta Tiga Terbaik JPT Pratama Kepala Dinas Kesehatan:1. HANTARI SUDARMASTUTI, DMN.,M.Kes.,MR.2. dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes,M.Si.3. TEGUH RIYADI, S.KM.,M.Kes.

Peserta Tiga Terbaik JPT Pratama Kepala Dinas Sosial:1. BUDDY HARYANTO,.S.Sos.,M.M.2. MUHAMMAD TAUFAN, S.H.3. TARYO, S.Sos.,M.Si.

Keputusan dan hasil peserta dengan peringkat terbaik oleh panitia Seleksi JPT Pratama Kabupaten Cilacap bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

SELEKSI JPT PRATAMA KEPALA DINAS SOSIAL DAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN CILACAPoleh : Dafit Setiadi, S.Pd.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201938

CILACAP - Bertempat di Aula BKPPD Cilacap (07/11/2019), Pemerintah Kabupaten Cilacap menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (IP ASN). Acara dihadiri oleh Kepala BKPPD dan jajaran pejabat struktural BKPPD Kabupaten Cilacap. Peserta sosialisasi terdiri dari Kasubag Umum dan Kepegawaian dari masing-masing perangkat daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Dalam laporannya, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan BKPPD Kabupaten Cilacap menyampaikan maksud diselenggarakannya pengukuran indeks profesionalitas ASN ini adalah untuk membangun persamaan persepsi dan tata cara pengukuran indeks profesionalitas ASN. Harapannya tingkat keprofesionalan ASN Pemerintah Kabupaten Cilacap dapat diketahui perkembangannya secara bertahap sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan pembenahan

Narasumber Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN adalah ibu Harianah, S.IP., MM. selaku Kasubid Jabatan ASN Bidang Perekonomian BKN Jakarta yang menyampaikan materi mengenai tata cara mengisi Indeks Profesionalitas ASN.

PENGUKURAN INDEKS PROFESIONALITAS ASN

Kepala BKPPD dalam sambutannya menegaskan bahwa tantangan ASN akan semakin berat terutama ASN angkatan lama. Kepala BKPPD ingin kemampuan, kemantangan, kecerdasan dan pengalaman ASN dapat dieksplor untuk diaktualisasikan dalam menyikapi tantangan tugas .

Revolusi Industri 4.0 menuntut seorang ASN lebih profesional dan berstandar Internasional. Standar Profesionalitas ASN mencakup dimensi kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan disiplin.

Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN dilakukan berdasarkan prinsip Koheren (bersumber dari sistem merit), Kelayakan (pertimbangan ketersediaan data obyektif dan riil), Akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya), Dapat ditiru (dapat dibandingkan dan ditiru sesuai periode waktu) dan Multi Dimentional (terdiri dari beberapa dimensi).

Warta

oleh : Dafit Setiadi, S.Pd.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 39

PURWOKERTO - Bertempat di Hotel Surya Yudha Purwokerto, tanggal 22 s/d 24 Oktober 2019, BKPPD Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan LPPM Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) Purwokerto menyelenggarakan Pelatihan Teknis Manajemen ASN dengan tema “Peningkatan Kompetensi Menuju ASN Profesional Berkelas Dunia” . Peserta pelatihan terdiri dari Sekretaris Kecamatan dan Pejabat Pengelola kepegawaian perangkat daerah se-Kabupaten Cilacap.

Acara di buka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Drs. Farid Ma’ruf, S.T., M.M. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa setiap ASN harus menjaga dan meningkatkan kekompakan, karena harus menjadi contoh bagi masyarakat. “Filosofi ASN bukan lagi sebagai Abdi Negara tetapi sebagai Abdi Masyarakat. Selain sebagai pelayan, anggota ASN juga sebagai pelayanan masyarakat, sehingga harus melayani dengan sebaik-baiknya dan menghilangkan pungli”. Tegas Sekda.

Lebih lanjut beliau berpesan bahwa dalam berkomunikasi melalui media sosial (WA, Facebook, dll) setiap ASN agar berhati hati dan santun karena ASN harus loyal, berintegritas, berkarakter dan beretika. Peserta diharapkan untuk mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya dan kemudian ditindaklanjuti dalam tugas sehari-hari.

Narasumber pada acara ini adalah Samir Gunawan, S.H., Suratini, S.Sos dan Sukisna dari Kanreg I BKN Yogyakarta serta Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si, dan Dr. Slamet Rosyadi dari Universitas Jenderal Soedirman. Materi yang disampaikan pada kegiatan ini antara lain Karakter Unggul ASN di era 4.0, Peraturan Disiplin PNS berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010, Implementasi Aplikasi e-Kinerja, Kenaikan Pangkat PNS, Pengembangan Kompetensi ASN di era Revolusi Indrustri 4.0 serta Pengangkatan dan Pemberhentian PNS dan Pindah Instansi.

Dr. Slamet Rosyadi Dosen FISIP Universitas Jenderal Soedirman menyampaikan bahwa di era Revolusi Industri 4.0 Aparatur Sipil Negara (ASN) harus merubah mindset dan perilaku agar bisa beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0. Beberapa caranya adalah mempelajari, memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang terus berkembang dengan cepat. Diharapkan dengan selalu terhubung dengan teknologi perubahan mindset akan lebih mudah dan cepat terinternalisasi dalam pekerjaan sehari-hari.

WartaPELATIHAN TEKNIS MANAJEMEN ASN

Menuju ASN Profesional Berkelas Duniaoleh : Ari Kurniawan P., S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201940

Boleh

Ya

Infotek

Smartphone device saat ini dilengkapi dengan banyak fitur yang memungkinkan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, disamping fungsi utamanya sebagai alat komunikasi. Tidak jarang pula kita menyimpan dokumen atau arsip di smartphone. Kita juga bisa menampilkan data pada

layar smartphone ke layar PC atau laptop dengan screen mirroring.

Apa itu screen mirroring?

Screen mirroring adalah cara untuk dapat berbagi / mirror satu layar perangkat ke yang lain, seperti mirroring Android Screen pada PC Anda atau

sebaliknya. Ada banyak aplikasi screen mirroring yang bisa diunduh secara gratis.

Infotek edisi kali ini akan membagikan cara mirroring Android ke laptop via WiFi menggunakan aplikasi bawaan Windows 10 yang bisa digunakan secara praktis. Berikut caranya :

Langkah 1 - Buka Software Connect

• PC atau laptop yang akan digunakan harus mendukung terhubung dengan jaringan WiFi. Kalau belum, bisa juga dengan menambahkan perangkat WiFi Receiver yang tinggal colok melalui port USB.

• HP Android beserta PC atau laptop wajib terhubung pada jaringan WiFi yang sama.

• Kemudian pada PC atau laptop, klik tombol Start dan ketikkan “connect” pada kolom pencarian. Lalu, klik dan buka software Connect yang ditampilkan.

Langkah 2 - Connect Siap Digunakan

Berikut ini tampilan software Connect yang siap digunakan. Nama PC akan ditampilkan pada layar, misalnya MAP.

Mirroring Android ke Laptop via WiFi

oleh : Gatot Firmansyah, S.Kom.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 41

Langkah 3 - Aktifkan Fitur Screen Mirroring Android

• Beralih ke HP Android, aktifkan fitur screen mirroring. Pada HP Samsung, tinggal pergi ke notification bar, klik pada Smart View. Tunggu daftar perangkat hingga muncul perangkat PC dengan nama yang sesuai, yakni MAP.

• Pada HP Android tipe lain, kamu bisa mengakses fitur ini pada menu Settings > Wireless & Networks > Wireless Display.

Langkah 4 - Perangkat Mulai Terhubung

Jika mirroring berhasil, maka akan muncul tampilan pada software Connect seperti gambar dibawah ini.

Langkah 5 - Screen Mirroring Berhasil

Beginilah tampilan screen mirroring pada software Connect jika berhasil dilakukan:

Langkah 6 - Connect dalam Mode Fullscreen

Sahabat MAP juga bisa mengaktifkan mode full screen dengan cara klik pada ikon yang ditunjukan pada gambar dibawah :

Mudah bukan?? Sekarang Sahabat MAP sudah bisa presentasi di kantor saat memperagakan konten-konten yang yang harus dilihat melalui perangkat smartphone, seperti website atau aplikasi mobile dengan cara mirroring layar HP ke PC/Laptop. Selamat Mencoba...

Infotek

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201942

Renungan

Pada saat yang lalu kita selalu berfikir, belajar, bekerja, berusaha disetiap waktu bahkan ibarat waktu adalah uang. Maka mulai saat ini marilah kita belajar dan berfikir bahwa waktu adalah nafas, waktu adalah ibadah.

Waktu adalah nafas, segala hal yang telah lewat tidak bisa terulang kembali. Waktu adalah ibadah, karena setiap detik setiap saat haruslah bernilai ibadah, apapun dan dimanapun yang kita lakukan haruslah bernilai ibadah.

Manusia sesungguhnya hanya pengendara di atas punggung usianya yang digulung dari hari demi hari, pekan, bulan dan tahun tanpa terasa

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya waktu dengan setia menuntun kita ke pintu kematian sesungguhnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati. 1 hari berlalu, berarti 1 hari pula usia kita berkurang, umur kita yang tersisa di hari ini sesungguhnya tidak ternilai harganya, sebab hari esok belum tentu jadi bagian dari diri kita. Karena itu, jangan biarkan hari ini berlalu tanpa kebaikan yang bisa kita lakukan.

Jangan tertipu dengan usia muda karena syarat untuk mati tidak harus tua.

Jangan terperdaya dengan badan sehat karena syarat mati tidak pula harus sakit.

Teruslah...

Berbuat baik...

Berkata baik....

Berperilaku baik....Walau tidak banyak orang yang mengenali kebaikan kita, tapi kebaikan yang kita lakukan adalah KEBAHAGIAAN dimana perbuatan baik kita akan terus dikenang oleh mereka yang kelak kita tinggalkan. Jadilah seperti akar yang tidak terlihat tapi tetap MENYOKONG KEHIDUPAN.

Jadilah seperti JANTUNG yang tidak terlihat tapi terus berdenyut setiap saat tanpa henti hingga membuat kita terus hidup sampai batas waktunya untuk berhenti. Mari jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari pada hari ini.

BERHATI-HATILAH DALAM MENGGUNAKAN WAKTU TITIPAN ILLAHI

USE TIMEWISELY

oleh : Suranto, B.Sc., S.IP., M.M.

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/2019 43

Resensi BukuJudul : #Yuk Belajar Saham untuk PemulaPenulis : Investor Saham Pemula (ISP)No. ISBN : 717060880Penerbit : Elex Media Komputindo Tanggal Terbit : Maret - 2019Jumlah Halaman : 162 HalamanBerat Buku : 200 grJenis Cover : Soft CoverKategori : Bisnis-InvestasiText Bahasa : Indonesia

Investasi sejatinya merupakan hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, tingginya biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan dan gaya hidup masa kini yang menuntut kita untuk mengalokasikan banyak dana, sementara pendapatan kita yang stabil tanpa pendapatan tambahan dari sumber lain, disamping itu tidak dapat kita hindari adanya inflasi yang terus menggerogoti nilai mata uang dan menyebabkan harga-harga kebutuhan melambung tinggi.

Tingginya biaya hidup tersebut dan ketidakpastian akan masa depan membuat kita secara sadar dan peduli untuk melakukan saving (menabung) dan invetasi untuk bertahan dan mapan secara finansial. Saham merupakan salah satu instrumen investasi, sayangnya belum banyak dari masyarakat kita yang mengenal dan memahami tentang saham, sehingga banyak anggapan yang salah tentang saham, misalnya saham adalah judi, investasi bodong, dan haram.

Saham memang kalah populer dibandingkan instrumen investasi lainnya seperti emas, deposito, tabungan, dan properti. Padahal, jika kita bandingkan dengan intrumen investasi lainnya saham setidaknya memiliki tiga keunggulan, pertama : saham mudah ditransaksikan, karena di era digital saat ini segala macam transaksi saham bisa dilakukan secara online, dan bagi anda yang tidak memiliki cukup waktu atau pengetahuan anda juga bisa menggunakan jasa tenaga ahli dari pihak sekuritas untuk mengelola saham anda, kedua: saham menggunakan modal yang kecil, saat ini banyak perusahaan sekuritas yang menawarkan pembukaan rekening saham dengan dana Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah), hal ini memudahkan masyarakat yang ingin berinvestasi tapi tidak memiliki banyak modal. Ketiga: saham bersifat aman dan transparan, aman karena rekening tabungan dan rekening dana investor (RDI) khusus saham terpisah, sehingga dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan dari pihak lain, sedangkan yang dimaksudkan transparan karena setiap perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib mempublikasikan laporan keuangan. Selain itu setiap aktivitas di pasar modal diawasi langsung oleh Otoritas jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), KSEI , KPEI dan lembaga penunjang lainya.

Buku ini ditulis oleh Investor Saha Pemula (ISP) yang merupakan komunitas sosial yang berfokus pada bidang edukasi pasar modal. Materi dalam buku ini dikemas dengan bahasa yang sangat sederhana

dan sangat mudah dipahami bagi masyarakat awam, disajikan dalam 20 (duapuluh) bab dengan alur yang runtut dan informasi yang cukup lengkap dan jelas khususnya bagi peminat saham pemula, dan bagi anda yang tidak atau belum berminat untuk berinvestasi saham, setidaknya buku ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru sehingga buku ini sangat layak untuk dibaca. (Hesti)

MEDIA APARATUR I VOL 21/MAP 12/201944