MBM20121028_133

132
REBUTAN EMAS DI BANYUWANGI SURYA PALOH EDWIN SOERYADJAYA EDISI 22-28 OKTOBER 2012 REKAYASA KASUS PENYIDIK NOVEL TERKUAK ★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★ ★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★ 00034 9 770126 427302 RP 29.700 WWW.TEMPO.CO MAJALAH BERITA MINGGUAN ISSN: 0126 - 4273

description

Tempo Magazine

Transcript of MBM20121028_133

REKAYASA KASUS PENYIDIK NOVEL TERKUAK

EDISI 22-28 OKTOBER 2012

REBUTAN EMAS DI BANYUWANGISURYA PALOH EDWIN SOERYADJAYA

000349 770126 427302

RP 29.700

WWW.TEMPO.CO MAJALAH BERITA MINGGUAN ISSN: 0126 - 4273

4134/22-28 OKTOBER 2012

PERANG EMAS DI BANYUWANGI

96

SENGKETA kepemilikan konsesi tambang emas di Blok Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur, memanas. Investor asal Australia, Intrepid Mines Limited, berseteru dengan mitra lokalnya, PT Indo Multi Niaga. Kisruh kepemilikan ini menyangkut dana yang superjumbo, lebih dari US$ 5 miliar atau hampir Rp 50 triliun. Dua nama besar ada di pusaran konik, yakni Surya Paloh dan Edwin Soeryadjaya. Bagaimana peran keduanya?Cover: Kendra Paramita Nasional

Bukti Rekayasa Kasus Novel

34

Hukum

Hukuman Mati Sampai di Sini

84

SATU demi satu kejanggalan kasus Novel Baswedan terbongkar. Bukan cuma surat permohonan keadilan yang diajukan pengacara bekas korban diketahui bertanggal mundur, surat kuasa untuk sang pengacara pun dibikin setelah perkara diusut. Padahal kedua surat itu merupakan alasan polisi menelisik kasus lama Novel.

SEJUMLAH terpidana mati kasus narkotik mendapat keringanan hukuman, baik lewat mekanisme grasi maupun peninjauan kembali. Pro-kontra atas hukuman mati dan pemberian keringanan terhadap terpidananya pun mencuat. Apa saja kejanggalan di balik putusan hukum tersebut?TEMPO/IKA NINGTYAS

Prelude: Album 10 | Angka 12 | Etalase 14 | Inovasi 16 | Kartun 20 | Seribu Kata 22 | Surat 8 | Tempo Doeloe 18

Nasional: Ringkasan 26 Gaya Hidup: Kesehatan 54 Sains: Agama 50 | Buku 52 | Ilmu & Teknologi 48 Seni: Hiburan 82 |Sinema 80 |

Seni Rupa 78 | Tari 76 |Teater 74 Ekonomi: Momen 110 Internasional: Internasional 114 | Momen 122 Opini: Bahasa 58 |

Catatan Pinggir 130 | Kolom 111, 112 | Opini 31 Tokoh: Wawancara 124 | Pokok & Tokoh 128

4|

| 28 OKTOBER 2012

SURAT

Bantahan Ucok MajestikBERSAMA surat ini saya, H. Yan Paruhum Lubis alias Ucok Majestik, menyampaikan hak jawab dan bantahan terhadap majalah Tempo edisi 1-7 Oktober 2012 untuk tulisan berjudul Pengakuan Anwar Congo dan Dari Serdang Bedagai sampai Medan. Saya hendak meluruskan pemberitaan di atas yang bersumber pada film The Act of Killing karya Joshua Oppenheimer, yang mengambil latar belakang peristiwa demo Kampung Kolam pada 1965 (penggambaran dalam film tentang sebuah perkampungan yang diserang massa Pemuda Pancasila dibantu tentara). Tempo memuatnya tanpa melakukan cek dan cek ulang kepada saya sebagai salah satu pendiri (pembentuk) Pemuda Pancasila di Sumatera Utara yang masih hidup. Saya perlu memberikan bantahan agar tidak terjadi pemberitaan yang tidak obyektif, bias, serta pengaburan dan pemutarbalikan sejarah perlawanan masyarakat Sumatera Utara terhadap komunis pada 1965, yang sekaligus secara membabi-buta menuding organisasi Pemuda Pancasila dijadikan militer untuk melakukan pembantaian massal terhadap komunis di Sumatera Utara dan Kota Medan. Tidak benar dan tidak ada sekelompok pembunuh yang mayoritas adalah preman bioskop yang kemudian direkrut tentara dan disebut Pasukan Kodok di Sumatera Utara atau Kota Medan saat itu. Jika ada anggota Pemuda Pancasila yang direkrut menjadi pembunuh dalam Pasukan Kodok, sebagai Ketua Kubu Pancasila Sumatera Utara dan Koordinator Pemuda Pancasila Kota Medan di masa itu, tentu saya wajib tahu. Jadi keterangan semua narasumber Joshua Oppenheimer, sebagaimana dituangkan dalam The Act of Killing, tentang keberadaan Pemuda Pancasila di Sumatera Utara dan Kota Medan dalam pembantaian massal yang dikoordinasi militer adalah keliru, bercampur fantasi dan euforia, serta tidak didukung fakta dan data yang terjadi saat itu. Jika disebut sebagai keterangan atau pengakuan pribadi dari seseorang ataupun beberapa orang yang mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan pembantaian massal, dan mereka juga anggota Pemuda Pancasila, keterangan ini pun tidak dapat diyakini keakuratan fakta dan datanya. Sebab, tidak pernah ada pembantaian massal yang dilakukan di dalam kantor Pemuda Pancasila. Saat itu, kantor di kawasan Pekong Lima tersebut merangkap kantor redaksi Harian Cahaya, kantor IPKI Sumatera Utara, kantor IPKI Medan, kantor Pemuda Pancasila Sumatera Utara dengan Ketua M.Y. Efendi Nasution, kantor Kubu Pancasila Sumatera Utara, dan Koordinator Pemuda Pancasila Kota Medan yang saya ketuai. Menjelang pecahnya peristiwa penculikan dan pembunuhan para jenderal di Jakarta, gedung itu menjadi kantor Dastagor Lubis, yang ditunjuk Partai IPKI Sumatera Utara menjadi Ketua Pemuda Pancasila Kota Medan. Sebelumnya, kantor bersama kami berada di Jalan Veteran (bersebelahan dan tidak terlalu jauh dengan kantor di Jalan Sutomo). Materi lain yang tak kalah pentingnya untuk dikoreksi adalah pembantaian di lantai atas kantor harian Medan Pos. Kantor Medan Pos saat ini berlokasi di Jalan Perdana Nomor 107-109, Medan. Kantor dan nama Medan Pos baru ada sejak 1973. Penulisan 9 Mei 1966 pada halaman satu bagian depan atas koran Medan Pos merujuk pada sejarah bahwa sebelum pengalihan kepemilikan kepada Ibrahim Sinik, koran itu bernama Sinar Pembangunan. Pada masa G-30-S media tadi bernama Harian Cahaya dan berkantor di Jalan Sutomo (di daerah Pekong Lima dalam

dialog Anwar Congo saat berkeliling dengan mobil bersama teman-temannya), bangunan milik Kerani Bukit Ketua IPKI Sumatera Utara. Harian Cahaya saat itu dipimpin oleh Pemimpin Redaksi Arsyad Noeh dengan Sekretaris Redaksi Soaduon Siregar. Jadi jelas tidak pernah ada pembantaian di lantai atas kantor harian Medan Pos sebagaimana ditulis Tempo. Ketika Harian Cahaya masih terbit, A.M. Sinik (kerabat kandung Ibrahim Sinik) bertanggung jawab dalam pendistribusian media ini. Ibrahim Sinik, saat itu sebagai pentolan dan aktivis Murba Sumatera Utara, menangani usaha dagang keluarganya sebagai distributor buah-buahan di Medan. Jadi yang bersangkutan belum masuk jajaran redaksi Harian Cahaya atau jurnalis Harian Cahaya.

H. Yan Paruhum Lubis Pinisepuh Pemuda Pancasila(Surat ini telah disunting dari versi asli sepanjang 10 halaman folio. Penyuntingan dilakukan tanpa mengubah substansi persoalan.) Terima kasih atas penjelasan Anda. Kami menulisnya berdasarkan adegan dalam film The Act of Killing dan wawancara dengan Joshua Oppenheimer. Redaksi

Tanggapan Berita tentang Yayasan FatmawatiKAMi ingin menanggapi pemberitaan Tempo edisi 1-7 Oktober 2012 halaman 126 menyangkut PT Graha Nusa Utama (GNU) dan PT Nusa Utama Sentosa (NUS), serta status tanah seluas 22 hektare bekas milik Yayasan Fatmawati sebagai berikut. 1. Tidak benar PT GNU dan PT NUS milik Robert Tantular, karena sejak berdiri hingga sekarang tidak ada hubungan dengan Robert Tantular, baik sebagai pemilik, pemegang saham, maupun pengurus. 2. Tidak benar lahan 22 hektare yang dimaksud milik Yayasan Fatmawati. Yang benar itu bekas milik Yayasan Fatmawati yang telah menjadi hak dan milik PT GNU (11 hektare) dan PT NUS (11 hektare). 3. Sampai saat ini belum pernah ada sengketa keperdataan, baik antara Yayasan Fatmawati dan PT GNU maupun antara Yayasan Fatmawati dan PT NUS. 4. Tidak benar Robert Tantular hadir dalam setiap rapat ataupun penandatanganan kesepakatan serta perjanjian tersebut.

Mohammad Nashihan Kuasa hukum PT GNU dan PT NUSTerima kasih atas penjelasan Anda. Pemberitaan tersebut, selain berdasarkan wawancara dengan Anda, kami dapat dari wawancara dengan sumber lain.Redaksi

Klarikasi Berita Nyanyian Wa OdeSaya ingin mengklarifikasi berita pada majalah Tempo edi-

6 |

| 28 OKTOBER 2012

www.bankmandiri.co.id

14 tahun Bank Mandiri, transaksi ekspor impor, perdagangan dalam negeri & Bank Garansi kini online 24 jam sehari, 7 hari semingguTransaksi ekspor impor, perdagangan dalam negeri, maupun pengajuan Bank Garansi kini semakin lancar dengan mandiri global trade yang bisa diakses kapan saja secara online. Manfaatkan kemudahan mandiri global trade melalui: https://mtb.bankmandiri.co.id/corp Transaksi global trade, mandiri saja!

mandiriatau (021) 5299-7777

global tradeTerdepan, Terpercaya. Tumbuh bersama Anda.

SURAT

si 15-21 Oktober 2012 berisi nyanyian Wa Ode Nurhayati tentang saya. Beberapa hari ini berita tersebut sangat masif, termasuk demo yang sistematis di KPK. Ingin saya luruskan, pertama, yang disampaikan Wa Ode itu kode K1 sampai K5 yang dalam catatan Badan Anggaran adalah pimpinan DPR. Info ini katanya dari Nando, Sekretaris Banggar. Nando sudah mengklarifikasi, dia tidak pernah menyatakan kode itu pimpinan DPR. Dia sendiri tak tahu siapa yang memberi kode. Kedua, semua tahu, sesuai dengan Tata Tertib DPR, tidak ada mekanisme anggaran melalui pimpinan DPR. Surat-surat terkait dengan Banggar hanya sampai di wakil pimpinan DPR Koordinator Keuangan, Saudara Anis Matta. Itu pun hanya administrasi, karena surat keluar harus ditandatangani pimpinan DPR. Ketiga, agar dicari dalam konteks itu, saya berhubungan dengan siapa untuk mengatur anggaran, sehingga tidak menjadi fitnah. Dulu juga saya difitnah sewaktu di BUMN. Alhamdulillah, Allah membuktikan bahwa orang yang dizalimi diangkat

derajatnya, maka saya menjadi Ketua DPR. Saya takut jika difitnah lagi nanti saya bisa jadi presiden. Ini sekadar minta keadilan berita saja.

Marzuki Alie Ketua DPR RI

RALATDALAM Suplemen Rumah Sakit yang terbit di majalah Tempo edisi 20-26 Agustus 2012 terdapat tulisan lepas berjudul Mutu Terbaik demi Keselamatan Pasien. Foto ilustrasi yang dipakai dalam tulisan tersebut seharusnya diberi keterangan yang menginformasikan hak publikasi foto itu milik RS Abdi Waluyo. Atas kekurangtelitian tersebut, kami mohon maaf.

Tim Info Tempo

PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Wahyu Muryadi WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Gendur Sudarsono REDAKTUR EKSEKUTIF Arif Zulkifli KELOMPOK TEMPO MEDIA NASIONAL DAN HUKUM REDAKTUR PELAKSANA Budi Setyarso, Elik Susanto, L.R. Baskoro, Yosep Suprayogi REDAKTUR Bagja Hidayat, Jajang Jamaluddin, Setri Yasra, Sukma N. Loppies, Widiarsi Agustina STAF REDAKSI Anton Aprianto, Anton Septian, Bobby Chandra, Fanny Febiana, Mustafa Silalahi, Rachma Tri Widuri, Stefanus Teguh Edi Pramono REPORTER Ananda Badudu, Aryani Kristanti, Febriyan, Febriana Firdaus, Francisco Rosarians Enga Geken, Indra Wijaya, Ira Guslina, Isma Savitri, Kartika Candra, Prihandoko, Rusman Paraqbueq, Tri Suharman EKONOMI REDAKTUR PELAKSANA Nugroho Dewanto. REDAKTUR Ali Nur Yasin, Dewi Rina Cahyani, Efri N.P. Ritonga, Jobpie Sugiharto, Retno Sulistyowati, Y. Tomi Aryanto STAF REDAKSI Agoeng Wijaya, Fery Firmansyah, RR Ariyani, Setiawan Adiwijaya REPORTER Akbar Tri Kurniawan, Bernadette Christina, Eka Utami, Gustidha Budiartie, Jayadi Supriadin, Martha Ruth Thertina, Rosalina, Sutji Decilya INTERNASIONAL DAN NUSA REDAKTUR PELAKSANA Bina Bektiati, Idrus F. Shahab REDAKTUR Dwi Arjanto, Maria Hasugian, Mustafa Ismail, Raju Febrian, Sapto Yunus STAF REDAKSI Abdul Manan, Harun Mahbub, Hayati Maulana Nur, Juli Hantoro, Sandy Indra Pratama, Sita Planasari REPORTER Eko Ari SURABAYA Agus Supriyanto, Jalil Hakim, Zed Abidin. YOGYAKARTA Sunudyantoro (Kepala Biro), L.N. Idayanie, R. Fadjri BANDUNG Eni Saeni MAKASSAR Yudhono Yanuar, Nur Haryanto NE WS DAN ME TRO REDAKTUR PELAKSANA Wahyu Dhyatmika REDAKTUR Grace Samantha Gandhi, Purwanto, Yandi Rofiyandi, Zacharias Wuragil STAF REDAKSI Ahmad Nurhasim, Endri Kurniawati, Kodrat Setiawan, Martha Warta Silaban, Nieke Indrietta Baiduri, Suseno REPORTER A. Aditya Budiman, Amandra, Baiq Atmi, Choirul Aminudin, Cornila Desyana, Dianing Sari, Erwin Z. Prima, Munawwaroh, Pingit Aria Mutiara Fajrin, Rina Widiastuti SAINS DAN SPORT REDAKTUR PELAKSANA Tulus Wijanarko, Yosrizal Suriaji REDAKTUR Firman Atmakusumah, Hary Prasetyo, Irfan Budiman, Nurdin Saleh, Tjandra Dewi STAF REDAKSI Agus Baharudin, Ali Anwar, Angelus Tito, Budi Riza, Kelik M. Nugroho, M. Reza Maulana, Rini Kustiani, Untung Widyanto REPORTER Anton William, Arie Firdaus, Dwi Riyanto Agustiar, Mahardika Satria Hadi, Muhammad Iqbal, Ratnaning Asih G AYA H I D U P D A N S E N I REDAKTUR PELAKSANA Qaris Tajudin, Seno Joko Suyono REDAKTUR Dody Hidayat, Dwi Wiyana, Kurniawan, Nurdin Kalim, Purwani Diyah Prabandari STAF REDAKSI Adek Media, Andari Karina Anom, Cheta Nilawati, Evieta Fajar Pusporini, Hadriani Pudjiarti, Istiqomatul Hayati, Ninin Damayanti, Nunuy Nurhayati, Sorta Martalena Tobing REPORTER Amirullah, Dian Yuliastuti, Heru Triyono, Ismi Wahid, Riky Ferdianto, Ririn Agustia INVE STIGASI DAN EDISI KHUSUS REDAKTUR PELAKSANA Purwanto Setiadi REDAKTUR Philipus Parera, Yandhrie Arvian STAF REDAKSI Muhammad Nafi, Yuliawati REPORTER Agung Sedayu K R E AT I F REDAKTUR KREATIF Gilang Rahadian REDAKTUR DESAIN Eko Punto Pambudi, Yuyun Nurrachman DESAINER SENIOR Ehwan Kurniawan, Imam Yunianto, Kendra H. Paramita DESAINER Aji Yuliarto, Djunaedi, Gatot Pandego PENATA LETAK Achmad Budy, Ahmad Fatoni, Agus Darmawan Setiadi, Agus Kurnianto, Arief Mudi Handoko, Imam Riyadi Untung, Kuswoyo, Mistono, Rudy Asrori, Tri Watno Widodo, Wahyu Risyanto REDAKTUR FOTO Rully Kesuma (koordinator), Ijar Karim, Mahanizar Djohan PERISET FOTO Ayu Ambong, Gunawan Wicaksono, Jati Mahatmaji, Nita Dian Afianti, Ratih P. Ningsih, Tomy Satria, Wahyu Setiawan FOTOGRAFER Aditia Noviansyah, Amston Probel, Subekti BAHASA REDAKTUR BAHASA Uu Suhardi (Koordinator), Hasto Pratikto, Sapto Nugroho STAF SENIOR Iyan Bastian STAF Fadjriah Nurdiarsih, Hadi Prayuda, Heru Yulistiyan, Michael Timur Kharisma, Mochamad Murdwinanto, Sekar Septiandari, Suhud Sudarjo P U S AT D ATA D A N A N A L I S A T E M P O KOORDINATOR Priatna, Ade Subrata RISET Ngarto Februana STAF RISET Indra Mutiara, Viva B. Kusnandar REDAKTUR SENIOR Bambang Harymurti, Diah Purnomowati, Edi Rustiadi M, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, Leila S. Chudori, Putu Setia, S. Malela Mahargasarie, Toriq Hadad KEPALA PEMBERITAAN KORPORAT Toriq Hadad KEPALA DESAIN KORPORAT S. Malela Mahargasarie KEPALA BIRO EKSEKUTIF DAN PENDIDIKAN M. Taufiqurohman

PT TEMPO INTI MEDIA TBK DIREKTUR UTAMA Bambang Harymurti DIREKTUR Herry Hernawan, Toriq Hadad SEKRETARIAT KORPORAT Diah Purnomowati P E M A S A R A N Herry Hernawan IKLAN Gabriel Sugrahetty (Wakil Direktur), Adelisnasari, Tito Prabowo, Adeliska Virwani, Haderis Alkaf, Imam Hadi, Melly Rasyid, Nurulita Pasaribu, Sulis Prasetyo PENGEMBANGAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN Meiky Sofyansyah (Kepala) PROMOSI Rachadian Nashidik RISET PEMASARAN Ai Mulyani K. BUSINESS DEVELOPMENT Rhanty KREATIF PEMASARAN Prasidono Listiaji (Kepala) TIM PENULIS S. Dian Andryanto, Danis Purwono, Dewi Retno Lestari, Hotma Siregar, Mira Larasati, Nugroho Adhi, Rifwan Hendri, Susandijani, V. Nara Patrianila FOTOGRAFI & RISET FOTO Lourentius EP. DESAIN IKLAN Kemas M. Ridwan (Koordinator), Andi Faisal, Andi Suprianto, Arcaya Manikotama, Jemmi Ismoko, Junaidi Abdillah, Juned Aryo Sembada, Rachman Hakim TRAFFIC Abdul Djalal ALAMAT REDAKSI Kebayoran Centre Blok A11- A15 Jalan Kebayoran Baru, Mayestik, Jakarta 12240, Telp. 021-7255625, Faks 725-5645/50 Email [email protected] S I R K U L A S I D A N D I S T R I B U S I Windalaksana (Kepala), Erina (Sekretariat) SIRKULASI Shalfi Andri (Kepala Unit), Hariyadi, Yefri, Iman Sukarnadi, Ivan Buana Putra, Indra Setiawan, M Oemar Sidiq PERWAKILAN DAERAH Adi Budikriswanto (Surabaya), Adhi Basuki Lumaksono (Bandung), Bayu Prasetyo (Yogyakarta), Hasan Fadel (Makassar) DISTRIBUSI Ismet Tamara (Kepala Unit) LAYANAN PELANGGAN Berkah Demiat (Kepala) ALAMAT DIVISI SIRKULASI Gedung Matahari Jalan Palmerah Utara II No. 201 AA Jakarta Barat 11480 Telp. 021-5360409. Faks. 53661253 ALAMAT DIVISI IKLAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN Gedung Cahaya Jalan Palmerah Utara III No. 9 Jakarta Barat 11480 Telp. 021-53660242. Faks. 53660248 ALAMAT PERUSAHAAN Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210, Telp. 021-5360409, Faks 5439569

PENERBIT PT TEMPO INTI MEDIA Tbk, BNI Cabang Kramat, Jakarta, A.C. 017.000.280.765.001

ISSN 0126-4273 SIUPP No. 354/SK/MENPEN/SIUPP/1998. PENCETAK PT TEMPRINT, Jakarta.

8 |

| 28 OKTOBER 2012

Tak Ada Toleransi untuk Kualitas PelayananTahun ini untuk keenam kalinya TRAC-Astra Rent a Car meraih Indonesia Best Brand Award. Bagaimana rahasia dapurnya.rannya untuk maju. Kami juga memiliki kultur untuk tanpa putus melakukan review, perbaikan dan inovasi pada sistem dan produk, tutur Jefri. Perbaikan demi perbaikan terus dilakukan pada infrastruktur dan sistem baku, didukung sumber daya manusia yang terlatih dan kreatif. Unggul dalam berbagai pelayanan berkualitas prima, membuat TRACAstra Rent a Car menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi terdepan. Sertikasi ISO 9001-2000 yang telah diraih, menjamin kesempurnaan pelayanan. Hampir semua perusahaan top ve di Indonesia menggunakan jasanya. Wajarlah bila TRAC-Astra Rent a Car memperoleh pengakuan dari berbagai pihak, termasuk kompetitor, yang menempatkannya sebagai brand terbaik di bisnis rental kendaraan. TRAC-Astra Rent a Car. Tak mengherankan pula bila tahun ini, untuk keenam kalinya TRAC-Astra Rent a Car meraih Indonesia Best Brand Award (IBBA) Platinum kategori car rental, sekaligus mempertahankan predikat best car rental. Hingga kini TRAC-Astra Rent a Car telah berkembang pesat dan menjadi perusahaan rental kendaraan terbesar dengan lebih dari 30 ribu unit kendaraan dan lebih dari 5.000 pelanggan segmen korporat di Indonesia, didukung 34 cabang, 24 service point, 76 outlet, 502 jaringan support dan bengkel di seluruh Indonesia. IBBA 2012 makin membuktikan, TRAC-Astra Rent a Car adalah perusahaan penyedia jasa solusi transportasi terbaik saat ini. Dan dengan penghargaan ini TRAC-Astra Rent a Car akan terus melakukan peningkatan di berbagai aspek untuk kepuasan seluruh pelanggannya. INFORIAL

Kiri ke kanan: Hadi Winarto (Corp. Marketing & Customer Care Div Head), Stephanus Widhi (Site Transportation Project Manager), Setiawan Adi (Branch Manager), Jefri R. Sirait (Direktur), Ferdinand M. (GM), Daddy Doxa M. (GM), Wiwik Agam (Branch Manager)

T

RAC-Astra Rent a Car sejak awal memposisikan diri sebagai penyedia layanan transportasi menyeluruh yang mengutamakan kualitas prima. Selain menyewakan kendaraan, perusahaan ini menyediakan jasa solusi transportasi yang terintegrasi. Pelayanan prima mencakup konsultasi, evaluasi dan solusi terbaik. Lebih jauh TRAC-Astra Rent a Car menjadi mitra pelanggan dalam bidang transportasi. Dengan visi menjadi perusahaan jasa transportasi kelas dunia, tak ada lagi toleransi untuk kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan, hal yang mutlak bagi TRAC-Astra Rent a Car. Sebagai bagian dari Astra International, TRAC-Astra Rent a Car dituntut terus menjadi nomor satu dengan tiada henti berkomitmen dan

konsisten meningkatkan mutu pelayanan. Pasar kami adalah kelas premium yang amat sadar arti kualitas dan kenyamanan. Karena itu, kami selalu bergerak lebih cepat mengetahui keinginan pasar, dan sebisa mungkin memenuhi semua ekspetasi pelanggan, hingga mereka puas dan selalu loyal, kata Ferdinand Matondang, General Manager Operation West Area. Jefri R. Sirait, Direktur PT Serasi Autoraya yang memayungi TRACAstra Rent a Car, menegaskan, Untuk tetap di level sekarang, kami open mind dan memiliki suggestion system tools yang telah mengakar menjadi budaya pelayanan agar perusahaan jauh lebih baik. Kami memiliki orang-orang yang sukarela mampu dan mau menyumbangkan pemiki-

ALBUM

PENGHARGAAN MENINGGAL

DumadiGURU besar emeritus Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang ini meninggal di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Selasa pekan lalu. Setelah disemayamkan di rumah duka, di Jalan Genuk Krajan, Semarang, hari itu juga almarhum dimakamkan. Pangkat terakhir yang disandang lelaki kelahiran Surabaya, 20 Oktober 1933, itu ialah pembina utama (IVe). Dia pensiun sejak November 2003.

Bagus UtomoPENDIRI Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia ini menerima anugerah Dr Guislain Award dari Dr Guislain Museum, Brussel, Belgia, Senin pekan lalu. Bagus dinilai telah melakukan upaya besar untuk mengubah stigma negatif masyarakat terhadap penyakit mental melalui komunitas yang dia dirikan. Kegiatan komunitas itu antara lain menyelenggarakan pertemuan untuk menyalurkan kreativitas penyandang sakit kejiwaan, seperti pameran hasil karya seni. Calon penerima hadiah ini diusulkan oleh masyarakat. Pemenangnya ditentukan oleh enam juri, di antaranya Patrick Kennedy, mantan anggota Kongres Amerika Serikat yang juga pendiri dan pemimpin institusi One Mind for Research. Bagus terpilih di antara 20 kandidat dari seluruh dunia.

Mendingan uangnya dialokasikan untuk kepentingan rakyat, seperti membangun jalan, membantu pupuk, atau memperbaiki sekolah.

Amiroh, Dedi Dwitagama, dan Yusrizal PanjaitanKETIGA guru ini mendapat Acer Guru Era Baru Award 2012, Senin pekan lalu. Blog www.dedidwitagama.com milik Dedi, Kepala SMK Negeri 29 Jakarta, dipuji karena memadukan kegiatan mengajar melalui media sosial dan berbagi pengetahuan mengenai manfaat media sosial dalam kegiatan belajar. Hal serupa dilakukan Yusrizal dari SMKN 2 Tanjung Balai, Sumatera Utara, dengan membuat blog www.bjgp-rizal.com, dan Amiroh dari SMKN 3 Jombang, Jawa Timur, melalui blog amiroh.web.id.

Seharusnya TNI Angkatan Udara melindungi rakyat, tapi justru menindas rakyat.

Al Busyra BasnurKONSUL Jenderal RI di Houston ini menerima Frank Hara Community Service Award dari Asia-Pacific American Society (APAS) di Louisiana, Amerika Serikat, Sabtu dua pekan lalu. Penghargaan diserahkan dalam acara gala dinner di Ballroom Hotel Sheraton, New Orleans, dihadiri sekitar 450 anggota APAS. Presiden APAS Stanley Hamidjaja mengatakan penghargaan diberikan lantaran upaya dan jasa Busyra dalam meningkatkan hubungan persahabatan, kemajuan, dan kerja sama masyarakat Asia-Pasifik dengan Amerika Serikat, khususnya di Negara Bagian Louisiana. Beberapa tokoh negara lain menerima penghargaan yang sama, di antaranya dari Cina, India, Jepang, dan Korea.

Syahnan Rangkuti, koordinator demo wartawan Riau, Rabu pekan lalu. Dia mengecam kekerasan oleh Letnan Kolonel Robert Simanjuntak terhadap sejumlah wartawan yang meliput jatuhnya pesawat Hawk 200 di Pandau Jaya, Kampar, Riau.

10 |

| 28 OKTOBER 2012

TEMPO/ ADRI IRIANTO (TERAS), HALLORIAU.COM (SYAHNAN), BROTHERSOFCHARITY.ORG (BAGUS)

Teras Narang, Gubernur Kalimantan Tengah, kecewa atas ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Pangan Sedunia di Palangkaraya, Selasa pekan lalu. Padahal, untuk menyambut Presiden, telah dibelanjakan Rp 11 miliar dari anggaran daerah.

Jono BerlariFILM besutan sutradara Astia Nur Astuti, pelajar SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga, ini menyabet penghargaan film fiksi terbaik dalam Festival Film Pelajar Krakatau 2012 di Bandar Lampung, 10-11 Oktober lalu. Film produksi Sabuk Cinema ekstrakurikuler sinematografi itu juga menang pada kategori penyutradaraan terbaik dan penulisan skenario terbaik. Jono Berlari bercerita tentang dua sahabat, Jono dan Sari. Tomy Widiyatno Taslim, juri di festival itu, mengatakan Jono Berlari dipilih menjadi film fiksi terbaik karena temanya kuat dan komunikatif dalam menyampaikan pesan.

t empo . c o / b e ri t a B C A /

DI INDONETWORK, PEMBELI DAN PENJUAL BERTRANSAKSIBCA KlikPay memberikan kemudahan serta kenyamanan fasilitas pembayaran online.

I

ndonetwork adalah situs yang sudah ada sejak tahun 2001 dan saat ini dikelola oleh PT Indonetwork Mitra Utama. Situs ini adalah situs perdagangan dan direktori perusahaan yang masuk kategori 20 besar situs dari Indonesia. Setiap hari lebih dari 100 ribu pengunjung yang membuka indonetwork.co.id. Ini belum termasuk pengunjung situs perusahaan anggota, ujar Lindawati, Business Development Manager Indonetwork. Lebih dari miliki sekitar 700 ribu anggota ini, 80 persen pengunjung berasal dari Indonehampir 90 persen anggotanya telah sia, sisanya berasal lebih dari 100 negara. melakukan pembayaran melalui faSitus ini dikenal hingga mancanegara kasilitas transfer dengan KlikBCA. Kini rena terdaftar di berbagai search engine, pelayanan pun bertambah dengan tambahnya. fasilitas pembayaran e-commerce Situs ini terkenal di kalangan pebisnis BCA KlikPay. Kedepannya pasti dan industri Indonesia karena hampir seproses pembayaran jadi lebih mua produk atau jasa bisa didafpraktis dan terpercaya, apalagi tarkan di sini. Saat ini tersedia 28 langkah-langkah transaksinya kategori produk/jasa yang terdiri mudah, ujar Linda. lebih dari 700 sub-kategori. Kini BCA KlikPay merupakan inosekitar 300 ribu pebisnis, baik vasi terbaru dari PT Bank Central perorangan maupun perusahaan Asia Tbk (BCA) berupa cara bayar di Indonesia maupun mancaneonline yang praktis dan terpergara telah bergabung dan mecaya. Layanan ini bisa dilakukan manfaatkan Indonetwork sebagai kapan dan dimana saja selama 24 media promosinya. Media ini bisa jam nonstop. Keunikan layanan dimanfaatkan oleh pebisnis yang ini, nasabah dapat menggunakan memulai bisnis dari awal maupun Lindawati pebisnis yang ingin meningkatkan Business Development dua jenis pembayaran, yakni pangsa pasarnya. Pada 2003, ha- Manager Indonetwork. pembayaran dari rekening BCA melalui KlikBCA Individu atau dari nya 25 pebisnis yang mendaftar kartu kredit BCA Card. setiap bulannya. Kini terhitung Keuntungan lain BCA KlikPay adalah nasa5.000 pebisnis yang mendaftar per bulan. bah cukup menggunakan telepon genggam Di Indonetwork pembeli dan penjual beyang sudah didaftarkan atau diregistrasi senbas bertransaksi satu sama lain. Walaupun diri oleh nasabah untuk menerima kode one demikian Indonetwork menyediakan fasilitas time password (OTP) melalui pesan singkat pembayaran melalui Indonetwork bagi pem(SMS) sebagai pengamanan transaksi. beli maupun penjual yang membutuhkan. Untuk menggunakan BCA KlikPay hanya Istimewanya, laman yang sudah me-

B

E

R

2

0

1

2

dibutuhkan tiga langkah mudah, yaitu: registrasi, aktivasi dan bisa langsung transaksi. Registrasi dibutuhkan sekali saja, sedangkan aktivasi dilakukan per penambahan jenis pembayaran, setelah itu dapat langsung transaksi berulang kali di merchant rekanan BCA KlikPay. Dengan bergabungnya Indonetwork, maka menambah daftar merchant rekanan BCA KlikPay mulai dari AirAsia (www.airasia. com), Bhinneka.com (www.bhinneka.com), Blibli.com (www.blibli.com), CBN (www.cbn. net.id), Game-On (www.mygame-on.com), Gudang Voucher (www.gudangvoucher. com), Heatwave (www.heatwave.co.id), Indomog (www.indomog.com), Indonetwork (www.indonetwork.co.id), Jakarta Notebook (www.jakartanotebook.com), Kalbe e-Store (www.kalbestore.com), Kramatdjati (www. kramatdjati.co.id), LivingSocial (www. livingsocial.co.id), PremiKita.com (www. premikita.com), Tiket.com (www.tiket.com), TiketDomestik (www.tiketdomestik.com), dan Unipin (www.unipin.co.id). Informasi lebih lanjut mengenai BCA KlikPay, hubungi Halo BCA di 500888 atau (021) 500888 dari ponsel. z

E

D

I

S

I

2

2

-

2

8

O

K

T O

BCA Senantiasa di Sisi Anda.

Internet Banking BCA : www.KlikBCA.com

Corporate Website : www.BCA.co.id

BCA KlikPay dan follow

@BizGuideBCA

ANGKA

BERDESAK-DESAKAN DI FESTIVAL MUSIKDATANG dari segala penjuru dunia, mereka berdesak-desakan di depan panggung, tak jarang hingga mendirikan tenda, demi menyaksikan penampilan band idola. Festival musik seperti menjadi bagian dari hidup mereka. Hiruk-pikuk festival musik juga terasa di Indonesia, meski dalam skala dan jumlah yang lebih kecil. Setelah Jakarta Blues Festival digelar dua pekan lalu, penikmat musik disuguhi JakJazz 2012, yang sampai tahun lalu sempat vakum tapi kembali digelar akhir pekan kemarin.

BonnarooPertama kali diadakan 2002 Lokasi: Manchester, Tennessee, Amerika Serikat Waktu: 7-10 Juni Musikus yang pernah tampil: Eminem, Arcade Fire, Neil Young, Radiohead, Bruce Springsteen, Nine Inch Nails Pertunjukan: 175 band Panggung: 13 Tiket: US$ 250

120.000 penonton hadir

CoachellaPertama kali berlangsung 9-10 Oktober 1999 Lokasi: Indio, California Waktu: 13-15 dan 20-22 April Musikus yang pernah tampil: Muse, Gorillaz, Radiohead, The Black Keys Panggung: 10 Tiket: US$ 300

Outside LandsPertama kali berlangsung 22 Agustus 2008 Lokasi: San Francisco, California Waktu: Agustus Musikus yang pernah tampil: Muse, Arcade Fire, Phish, Metallica Pertunjukan: 71 band Tiket: US$ 80

LollapaloozaPertama kali digelar 1991 Lokasi: Chicago, Illinois Waktu: 3-5 Agustus Musikus yang pernah tampil: Coldplay, Eminem, Foo Fighters, My Morning Jacket Pertunjukan: 114 band Panggung: 5 Tiket: US$ 215 Fakta: pada 7 April 1994, Nirvana, yang dijadwalkan tampil di Lollapalooza, resmi membatalkan diri. Besoknya, Kurt Cobain ditemukan tewas.

225.000

penonton hadir

180.000 penonton hadir

Austin City LimitsPertama kali berlangsung 1976 Lokasi: Austin, Texas Waktu: 12-14 Oktober Musikus yang pernah tampil: Kanye West, Stevie Wonder, My Morning Jacket, Coldplay Panggung: 8-10 Pertunjukan: 130 band Tiket: US$ 185

SummerfestPertama kali diadakan 1968 Lokasi: Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat Waktu: 27 Juni, 1 Juli, 3-8 Juli Musikus yang pernah tampil: Peter Gabriel, Jason Mraz, Kid Rock, Katy Perry, Sugarland Panggung: 11 Pertunjukan: 700 band Tiket: US$ 8-16

200-300 ribupenonton hadir

210.000

penonton hadir

Sziget FestPertama kali berlangsung 1993 Lokasi: Budapes, Hungaria Waktu: Agustus Musikus yang pernah tampil: Prince, The Prodigy, The Chemical Brothers, Pulp, Iron Maiden, REM, David Bowie Pertunjukan: 120 band Tiket: terusan satu minggu, termasuk camping 229 euro

GlastonburyPertama kali diadakan 19 September 1970, dihadiri 1.500 penonton Lokasi: Pilton, Somerset, Inggris Waktu: Juni Musikus yang pernah tampil: U2, Coldplay, Beyonce Pertunjukan: 76 band Fakta: Pada 2009, festival ini meraup dana 82 juta pound sterling atau Rp 1,2 triliun

800 ribu-1 jutapenonton hadirSUMBER: WWW.BONNAROO.COM, WWW.LOLLAPALOOZA. COM, WWW.SUMMERFEST.COM, WWW.ULTIMATEFESTIVALKIT. COM, WWW.NYTIMES.COM, GLASTONBURYFESTIVALS.CO.UK, FOURSQUARE.COM, WWW.BILLBOARD.COM

135.000

penonton hadir

385.000penonton hadir

12 |

| 28 OKTOBER 2012

ETALASE

BUKAN TEMPAT DUDUK BIASAEBUAH sofa kadang mencerminkan personalitas pemiliknya. Itu sebabnya, bukan sekadar nyaman, sejumlah sofa memiliki beragam desain unik untuk memenuhi kebutuhan pemiliknya. Dan tampaknya produsen sofa paham betul bagaimana menangkap peluang pasar tersebut.

S

Philips Q4SOFA yang dikeluarkan perusahaan elektronik Philips ini menggabungkan kenyamanan dan kebutuhan penghuni dengan alat elektronik lainnya. Karya desainer Stefano Marzano ini dapat diatur menjadi sofa tradisional dengan empat sisi yang terpisah atau dibentuk menjadi sofa santai yang dapat digabungkan menjadi tempat tidur. Sofa ini dilengkapi tempat soket listrik untuk charger, pengeras suara, lampu meja, dan alat proyektor yang dipantulkan ke dinding atau langit-langit. Produk ini belum dijual ke pasar dan masih dalam tahap pengembangan.

Sofa Campeggi DESAINER Prancis, Matali Crasset, membuat sofa lembut untuk beragam fungsi, bisa untuk bersantai, bercengkerama, membaca, bekerja, atau tidur. Sofa yang diproduksi untuk perusahaan furnitur asal Italia, Campeggi ini dilengkapi meja kecil yang menempel menjadi bagian sofa. Desain seperti ini cocok untuk rumah yang tak luas. Sofa ini dihadirkan dalam pameran desain di Milan, April lalu. Harga belum diketahui.

Eastpak Sofa BUAT mereka yang memiliki banyak barang tapi kehabisan tempat penyimpanan, sofa buatan Eastpak ini bisa menjadi solusi. Perusahaan tas ini mendesain sofa dengan banyak kantong yang menyebar di berbagai bagian. Sekilas, desainnya mirip tas. Dalam kantong-kantong itu bisa disimpan beragam gadget, remote control, buku, kunci, dan lainnya. Kantong tersedia dalam beragam ukuran. Sofa dibuat dari bahan yang sama dengan tas Eastpak, yakni busa polyurethane dan bahan corduroy yang tahan lama. Sofa ini dibanderol Rp 20,2 juta.

Sofa Terowongan KucingSOFA ini cocok buat para pencinta kucing. Desainer Korea Selatan, Seungji Mun, menciptakan sofa yang dirancang untuk memberikan kenyamanan bukan cuma buat penggunanya, melainkan juga buat kucing kesayangannya. Sofa yang diberi nama Terowongan Kucing (The Cat Tunnel Sofa) ini memiliki lubang di kedua sisi sehingga memberi aksen desain yang unik. Sofa ini mulai dijual pada awal 2013. Harga belum diumumkan.

14 |

| 28 OKTOBER 2012

PHILIPS.COM, GIZMAG.COM, DESIGNBOOM.COM

INOVASI INOVASI

PENEMBAK JITU IMPIAN YAZID

D

I tangan Muhammad Yazid Al

Qahar, airsoft gun tak lagi menjadi senjata mainan. Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung itu mampu menyulapnya menjadi robot senjata yang mampu mendeteksi dan menembak sasaran tanpa sentuhan tangan. Gagasan pembuatan robot itu muncul dari keresahan Yazid karena maraknya pelaku kejahatan yang memiliki senjata api. Itu sebabnya, mahasiswa jurusan teknik informatika ini bermimpi menciptakan alat yang bisa mengurangi risiko jatuhnya korban ketika aparat menyergap pelaku kejahatan. Berbekal dana Rp 5 juta sumbangan dari kampus, dia merancang DU116 SGR-V12, robot senjata yang mampu menembak otomatis. Bentuknya sederhana, berupa airsoft gun beserta motor penggerak yang disangga sepasang penopang besi. Agar bisa mendeteksi sasaran, ia menggunakan sis-

tem pengolahan citra dengan memasang sensor kamera di depan senjata. Dari sistem itu, komputer akan mendeteksi target. Robot yang dikembangkan Yazid bisa mendeteksi sasaran berdasarkan bentuk target. Manakala sasaran sudah ditentukan, komputer akan mengirimkan perintah ke motor penggerak untuk mengarahkan senjata ke target. Kecepatan respons dan akurasi robot ini mengagumkan. Ia sanggup menembak 20 sasaran diam dan bergerak dalam waktu 10 detik. Dari jarak 2-3 meter, tingkat akurasinya mencapai 100 persen, ujar Yazid. Karena masih menggunakan senjata mainan, jarak jangkauan ideal tembakan masih terbatas. Meski begitu, robot karya Yazid mengundang decak kagum di mana-mana. Pada April lalu, DU116 SGR-V12 menjadi juara pertama kategori shooting gallery di ajang Robogames di San Mateo, Amerika Serikat. Saat mengikuti ICT Award (INAICTA) 2012,

September lalu, robot ini memperoleh medali emas. Yazid masih terus menyempurnakan sistem pendeteksi target agar robot itu bisa membedakan target sebagai kawan atau lawan agar tidak terjadi salah tembak. Tak hanya itu, ia juga bermimpi DU116 SGR-V12 bisa menjadi robot senjata antirudal. Menurut dia, mimpi itu bukan sesuatu yang mustahil. Konsep sistem kerjanya tidak jauh berbeda, hanya mengganti alat sensor target dari kamera menjadi radar, katanya. Selanjutnya, data mengenai posisi dan kecepatan rudal yang tertangkap radar dimasukkan ke program penembak rudal.

16 |

| 28 OKTOBER 2012

TEMPO/PRIMA MULIA

TEMPO DOELOE

21 Februari 1981

JUDI, OH, RAMAI SEKALII luar perkiraan, pendapatan bisnis judi di Makau, Cina, bulan lalu hanya US$ 2,99 miliar, sekitar Rp 28 triliun. Ini terendah sepanjang 2012, dampak dari perlambatan ekonomi dunia dan berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana. Padahal Makau menggantungkan ekonominya pada perjudian, yang menyumbang 40 persen produk domestik bruto. Jakarta juga pernah merasakan betapa berartinya uang judi. Itu terjadi setelah Gubernur Jakarta Ali Sadikin menghimpun tempat judi liar pada 1967. Petak Sembilan, Copacabana, Jakarta Theater, dan tempat judi lain disahkan menjadi sumber pendapatan DKI. Pada 1980, setoran dari lokasi itu mencapai Rp 10,2 miliar, membantu anggaran daerah yang mencapai Rp 150 miliar. Namun Presiden Soeharto menghentikannya. Pada awal 1981, judi diumumkan sebagai kegiatan ilegal dan akan ditutup mulai 1 April. Sebelum benar-benar ditutup, tempattempat judi malah makin diserbu pengunjung, saban hari. Tempo memotret hirukpikuk ini dalam laporan utama edisi 21 Februari 1981. Mulai dari arena judi Petak Sembilan. Seperti malammalam Minggu lainnya, Sabtu sore sepekan sebelum edisi ini terbit, arena permainan di kawasan Jakarta Kota itu dipadati penjudi. Ruang tingkat bawah hampir tak mampu menampung para pengadu untung. Semua kursi yang mengelilingi meja black jack penuh. Begitu pula meja rolet dan dadu kancing.

D

Di lantai dua, keadaan tak berbeda. Tapi di sini, di pinggir-pinggir ruangan, terlihat lebih banyak tampang angker bersedekap. Penjudinya terlihat lebih rapi. Menurut seorang pelayan, mereka penjudi turis dari Singapura dan Bangkok. Pantas, bahasa Indonesia hampir tak terdengar di lantai ini. Hiruk-pikuk seperti itu juga terlihat di Copacabana, Ancol, Jakarta Utara. Bedanya, pengunjung kasino di bawah manajemen Summit International Amusement Centre ini lebih beragam, dari yang berdasi sampai yang berjaket kumal. Seperempat pengunjungnya adalah wanita. Lantai dua gedung di samping kiri Hotel Horison itu disediakan khusus untuk mengadu untung lewat permainan keno. Kursi yang ditempeli asbak berderet memenuhi ruangan besar, menghadap sebuah layar yang memancarkan nomor keno yang keluar pada suatu permainan. Ruang VIP atau Royal Room dari pusat perjudian ini terletak di sebelah kiri eskalator. Sebelum ada pengumuman pemerintah untuk menghapus tempat-tempat perjudian, tak sembarang orang bo-

leh masuk. Sekurang-kurangnya tiga penjaga akan meneliti tiap pengunjung. Hanya mereka yang sudah dikenal sebagai penjudi bertaruhan besar yang diperkenankan. Sejak pengumuman tadi, pintu itu lebih longgar bagi yang hendak bermain, atau bagi yang sekadar ingin melihat-lihat. Jakarta Theater juga tak kalah sibuknya pekan-pekan itu. Kasino dengan karyawan sekitar 2.000 orang milik Grup Yan Darmadi ini menyuguhkan judi bakarat mini, black jack, rolet, dan keno. Siang ataupun malam, pengunjungnya padat. Bahkan para penjudi asing hampir tak putus mendekam di seputar meja. Kasino ini dikenal sebagai tempat judi paling ramai di Jakarta. Pendapatannya juga lebih tinggi. Dalam hal pelayanan, kasino ini memang luar biasa. Penjudi kawakan selalu disuguhi makanan kesukaannyajika perlu dipesan langsung dari luar negeri. Cewekcewek pendampingnya pun pilihan. Tingkah para turis judi beragam pula. Kalau penjudi Muangthai, bawaannya tas golf atau raket tenis, ujar Max Matsui, General Mana-

ger Hotel Sari Pacific Jakarta. Setiba di hotel, mereka bermain golf atau motret sanasini, baru malam hari ke kasino. Kalau penjudi dari Singapura, kata Max pula, begitu taruh koper di kamar, langsung ke kasino. Mereka kembali ke hotel menjelang pagi dan beberapa jam kemudian sudah terbang lagi. Tentu saja, sambil menikmati hari-hari akhir mengadu untung di Jakarta, para penjudi ini mulai mengalihkan langkah. Sebagian ke Genting Highland, Malaysia, yang sudah lama berikhtiar menarik uang dari kunjungan mereka. Lainnya ke Makau.

18 |

| 28 OKTOBER 2012

KARTUN

Tak Mempan dengan PidatoSETELAH Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato di Istana Negara, Senin tiga pekan lalu, proses pelimpahan berkas dugaan korupsi simulator kemudi masih alot. Penyidik Markas Besar Kepolisian RI dua kali menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membahas pelimpahan kasus yang menjerat Inspektur Jenderal Djoko Susilo itu. Namun, menurut Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, pembicaraan belum menemukan titik terang. Padahal perintah Presiden jelas: kasus simulator kemudi ditangani komisi antirasuah. Begitu juga proses hukum terhadap penyidik KPK dari kepolisian, Novel Baswedan. Dianggap berkhianat kepada korpsnya karena memilih berkiprah di KPK, Novel dijerat dengan kasus penganiayaan ketika ia bertugas di Bengkulu. Mengenai hal ini, Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo menyatakan proses tetap berlanjut. Semua itu menunjukkan pidato Presiden Yudhoyono adalah satu hal, sedangkan penuntasan perseteruan antara Polri dan KPK adalah hal lain. Sebanyak 88 persen pembaca Tempo.co dan 81 persen pengunjung Yahoo! Indonesia yang mengikuti jajak pendapat ini berpendapat pidato Presiden belum memberi solusi atas sengkarut di antara dua lembaga hukum itu.

INDIKATOR

Apakah menurut Anda kemelut Polri vs KPK selesai setelah Presiden SBY bicara dan memberi solusi? (10-17 Oktober 2012)

Ya 8% (250) Tidak 81% (2.547) Tidak tahu 11% (357) Tidak 88% (722)

Tidak tahu 3% (21)

Ya 9% (77)

Total: 3.154 (100%)

Total: 820 (100%)

Ikuti juga polling Indikator di www.yahoo.co.id.

20 |

| 28 OKTOBER 2012

KARTUN: PRIYANTO S

INDIKATOR PEKAN INI Apakah menurut Anda Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mampu mewujudkan janji-janjinya selama kampanye dulu? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempo.co.

SERIBU KATA

KEBANGGAAN DAERAH. Pedagang Pasar Gede menyaksikan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melalui layar televisi di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin pekan lalu. Selama acara pelantikan berlangsung, yel-yel terus dikumandangkan pedagang. Jokowi... Basuki... Ahok.FOTO: ANTARA/HERKA YANIS PANGARIBOWO

SERIBU KATA

MENOLAK NANAN. Polisi menyeret seorang mahasiswa dalam demonstrasi berujung bentrok di kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis pekan lalu. Aksi itu menolak kedatangan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Nanan Soekarna ke kampus tersebut sebagai pembicara sebuah seminar.FOTO: ANTARA/MUHAMMAD IQBAL

SERIBU KATA

ANGRY BOMBS. Tentara Pembebasan Suriah menggunakan katapel untuk melontarkan bom buatan pada pertempuran dengan tentara pemerintah di Aleppo, Senin pekan lalu.FOTO: ANTARA/REUTERS/ASMAA WAGUIH

Foto lainnya dapat dilihat di Tempo Media App untuk iPad.

RINGKASAN

GERAK CEPAT JOKOWI-BASUKI

PROGRAM YANG DIKEBUTJakarta Sehat dan Pintar Kartu Jakarta Pintar dan Jakarta Sehat dibahas dalam rapat pertama Jokowi. Ditargetkan, sebelum akhir 2012, kartu sudah bisa diproduksi. Rusunawa dan Kampung Deret

Rumah susun sederhana sewa dibangun di bantaran rel kereta api dan Sungai Ciliwung. 24 Underpass Ada 24 underpass yang dilintasi kereta rel listrik dibangun untuk mengatasi kemacetan di perlintasan kereta. Monorel

Jokowi meninjau kawasan Pademangan Timur, Jakarta, pada hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta, Selasa pekan lalu.

P

EKAN pertama bekerja sebagai gubernur di Ibu Kota, Joko

Melanjutkan lagi proyek monorel dengan tiang yang ada. Monorel kapsul itu terkoneksi dengan mass rapid transit, busway, dan kereta listrik. Dibuat di jalur bisnis, seperti Kuningan, Semanggi, Palmerah, Tanah Abang, Ancol, Grogol, dan Cempaka Mas. Kantor DKI Satu Atap Demi penghematan, kantor dinas teknis Provinsi DKI yang berserak akan dipindahkan jadi satu di Balai Kota. Kantor yang ditinggalkan akan disewakan, jadi pasar atau apartemen murah.

28 |

| 28 OKTOBER 2012

TEMPO/TONY HARTAWAN (JOKOWI, KTP), TEMPO/EKO SISWONO TOYUDHO (RUSUNAWA), TEMPO/FAHMI ALI (MONOREL)

Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, langsung tancap gas. Selasa pekan lalu, setelah menggelar rapat pimpinan yang pertama kalinya di Balai Kota, keduanya berbagi tugas. Basuki Ahok Purnama lebih banyak di kantor, mengurusi rencana menyatukan kantor, sementara Jokowi bergerak melanglang ke sejumlah kawasan di Ibu Kota. Gubernur baru itu punya seabrek agenda kunjungan dadakan. Jokowi menyisir kampung kumuh di bantaran sungai yang jadi langganan banjir. Pada hari pertama, ia ke tepi Ciliwung, Pademangan. Di hari lain, ia pergi ke Marunda, Jakarta Utara, dan Duren Sawit, Jakarta Timur. Di tepi Ciliwung dan Kanal Banjir Timur, Jokowi minta sungai segera dikeruk dan drainase dibenahi karena menjelang musim hujan. Perbaikan kampung kumuh dan pelayanan kesehatan bagi warga miskin adalah tema yang sering ia bicarakan saat kampanye gubernur Juli lalu. Ke lapangan, Jokowi mengajak para kepala dinas. Ia emoh pakai seragam dan pengawalan. Ia disergap macet. Pengawalnya sempat dibuat repot karena ia tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke Terminal Kampung Melayu dan menjajal metromini. Ini cara singkat untuk melihat dan menjajal angkutan di Ibu Kota. Hasilnya, Jokowi geleng-geleng kepala karena kendaraan tak layak pakai. Jokowi juga bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Keduanya sepakat bekerja sama dalam sejumlah megaproyek transportasi dan perumahan rakyat miskin. Megaproyek transportasi diharapkan bisa mengatasi kemacetan Jakarta.

POLISI TANGKAP TIGA ORANG DI POSOPOLISI menangkap tiga orang yang diduga teroris di kawasan hutan Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Lore Utara Inspektur Dua A.J. Rumapar, ketiganya diduga terlibat pembunuhan dua anggota Detasemen Khusus 88 pekan lalu di Desa Masani, Poso. Masih pendalaman, kata Rumapar Jumat pekan lalu. Mereka adalah H, 47 tahun, N (50), dan M (42). Mereka ditangkap sekitar pukul lima pagi waktu setempat. Dari ketiganya, aparat menyita kumpulan buku jihad, selebaran jihad, kepingan DVD, parang, dan keris.

E-KTP DIBERLAKUKAN SEUMUR HIDUPMereka ditangkap sekitar pukul lima pagi waktu setempat. Dari ketiganya, aparat menyita kumpulan buku jihad, selebaran jihad, kepingan DVD, parang, dan keris.EMERINTAH akan memberlakukan kartu tanda penduduk elektronik atau eKTP seumur hidup. Warga hanya perlu membuatnya sekali dan diperbarui jika ada keputusan khusus saja. Kebijakan baru ini, kata Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, bisa bikin irit negara Rp 4 triliun per lima tahun karena tak mesti menyediakan anggaran perpanjangan e-KTP. Rencana ini sudah disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski begitu, pemerintah masih kudu mengajukan perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Pasal 64 undang-undang ini mengatur masa berlaku KTP habis setiap lima tahun sekali.

P

WA ODE EMOH SENDIRI DI PENJARAA Ode Nurhayati ngotot minta Komisi Pemberantasan Korupsi juga menetapkan empat pemimpin Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu Melchias Mekeng, Mirwan Amir, Tamsil Linrung, dan Olly Dondokambey, sebagai tersangka kasus suap. Mereka, kata Wa Ode, juga ikut menerima rembesan dana suap pembahasan alokasi Dana Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) 2011. Kasus inilah yang membuat dia masuk bui. Kamis pekan lalu, bahkan anggota DPR nonaktif dari Partai Amanat Nasional ini divonis enam tahun penjara oleh majelis

W

TEMPO/SETO WARDHANA (WA ODE)

hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Hakim menyatakan Wa Ode terbukti menerima sogokan senilai Rp 6,25 miliar dari tiga pengusaha, Fahd El Fouz, Paul Nelwan, dan Abram Noch Mambu, via Haris Surahman. Wa Ode, yang juga anggota Badan Anggaran DPR, disogok untuk meloloskan empat daerah asal pengusaha dalam daftar daerah penerima alokasi DPID 2011. Tindakannya ini melanggar Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dan Pencucian Uang. KPK memastikan kasus suap di Badan Anggaran DPR tak berhenti sampai pada keterlibatan Wa Ode. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan penyidik KPK akan memverifikasi keterangan para saksi dalam persidangan. Mereka yang dituding Wa Ode menyangkal dan menuding perempuan itu berbohong.

28 OKTOBER 2012 |

| 29

Sep

HADIAH FAVORIT ANDA SEKARANG!MOBIL LISTRIK TIDAK EKONOMIS? BUMI HANGUS JEJARING KORUPSI SYIAH SAMPANG HAKIM TIPIKORSEPTEMBER 3-9, 2012INDONESIAS NEWS WEEKLY ISSN: 1411 - 6065 WWW.TEMPO.CO

PILIHNATIONALRP30,000

Pro tem gram ber - O Khusu kto s ber 201 2

Malice Aforethought

OUTREACH

Reviving Ancient Alphabets

2 SEPTEMBER 2012 EDISINO. 3983 TAHUN XII

A4

Berita

40 HALAMAN | RP 3.000(LUAR JAWA + ONGKOS KIRIM)

HALAMAN

A5-A9

Korban Rusuh Sampang Dipersulit untuk Sekolah

BERSEPEDA DI NEGERI ORANGEDISI 3-9 SEPTEMBER 2012

Hobi bersepeda menjelajahi daerah-daerah di Nusantara sudah terlalu biasa bagi sebagian orang. Kini, para pesepeda itu sudah merambah jalan-jalan kota dan obyek-obyek wisata di negeri orang.

A12

Perjalanan

E

N

G

L

I

S

H

Sepotong 'Kemang' di Beijing

AKSI TERORINI BARU ISYARAT UNTUK MULAI BERGERAK.JAKARTA Aksi penembakan terhadap polisi di Solo, Jawa Tengah, ditengarai menjadi awal aksi teror yang lebih besar. Menurut pengamat pertahanan dan keamanan dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, aksi tersebut hanya wake-up call (panggilan) terhadap sel-sel jaringan teroris lainnya. Ditengarai akan ada peningkatan aksi teror pada September hingga akhir tahun, menuju sasaran utama, kata Andi saat dihubungi kemarin. Serentetan aksi teroris terjadi dalam dua pekan di Solo, Jawa Tengah. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Jumat malam lalu terlibat baku tembak di Jalan Veteran, Solo, dengan tiga terduga teroris. Aksi itu diduga berkaitan dengan penembakan pos polisi di Singosaren yang terjadi sehari sebelumnya serta kejadian pada 17 dan 18 Agustus lalu. Aksi tersebut mengisyaratkan bahwa mereka (teroris) masih eksis, sekaligus isyarat bagi kelompok lain agar mulai bergerak dan berkonsolidasi, kata Andi. Pengamat terorisme Al Chaidar juga meyakini akan ada serangan lanjutan setelah penembakan polisi di Solo. Jika saat ini mereka dikejar polisi, mereka tetap melakukan penyerangan sambil lari, katanya. Dia menilai aksi penembakan tersebut merupakan ijtima dari teroris bahwa mereka tetap aktif. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, membenarkan soal adanya tren peningkatan aksi teror setelah Lebaran. Biasanya memang meningkat setelah Idul Fitri, kata Boy kemarin. Dia memastikan bahwa Mabes Polri beserta kepolisian daerah setempat bakal terus menyelidiki aksi teror yang terjadi di Solo. SUBKHAN | AHMAD RAFIQ | SUKMA

BISA MENGHEBAT HINGGA DESEMBERMADE IN MORODensus 88 Antiteror menewaskan dua tersangka penyerangan ke pos polisi di Solo dan menangkap satu orang lainnya pada Jumat malam lalu. Mereka terkait dengan jaringan teroris di Filipina. SENJATA 1 pistol Pietro Beretta (Italia) bertulisan Property Philippines National Police, 3 magasin, 43 peluru 9 mm merek Luger, dan 9 holopoint CBC 9 mm. Diduga pernah dipakai untuk menyerang Pos Lebaran Gemblekan pada 17 Agustus lalu, karena di pos itu ditemukan selongsong peluru berkaliber sama. NASKAH DAN BAHAN: AHMAD RAFIQ | ANANDA BADUDU | ROFIUDDIN | SUJATMIKO | SUBKHAN. SUMBER: WAWANCARA DAN KETERANGAN PERS

MORO-POSO-SOLO Salah seorang tersangka yang tewas, Farhan, diduga sebagai anak Abu Umar, tokoh Negara Islam Indonesia, dan anak didik Ali Fauzi, mantan aktivis Afganistan, Moro, dan Ambon. Farhan pernah bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Moro, dan menjadi pelatih menembak di Poso.

Mindanao A14 A15 Poso Solo A17 A18 A19 A20 A22 A23 A24 B1 C2 C4 Sehat Kuliner Digital Senggang Komik Komunitas Fotografi Pentas Profil Olahraga Sastra Otomotif

BANDAR ANGGARANRP 29.700

C1

Pesona

Gaya Dua Selebritas

BUDGET BLOWOUTQuestionable bank transactions of legislators come to light000029 771411 606501

Belasan anggotanya terindikasi melakukan transaksi keuangan mencurigakan.00027

WWW.TEMPO.CO MAJALAH BERITA MINGGUAN ISSN: 0126 - 4273

PELAKU Tewas: Farhan, Muchsin Ditangkap: Bayu Umur rata-rata 19 tahun, terafiliasi dengan jaringan Abu Fatih (Kelompok Jamaah Islamiyah lama yang berdiri pada 2000)

9 770126 427302ILUSTRASI DIGITAL: UGI

Harga cover Rp 29.700,-

Harga Cover Rp 30.000,-

Harga Cover Rp 3.000,-

Berlangganan 1 tahun:Majalah Tempo (52 Edisi) Rp 1.235.520,Tempo English Edition (52 Edisi) Rp 1.248.000,Koran Tempo Rp 828.000,Pilih Hadiah Anda:

Berlangganan 6 bulan:Majalah Tempo (26 Edisi) Rp 656.370,Tempo English Edition (26 Edisi) Rp 663.000,Koran Tempo Rp 414.000,Pilih Hadiah Anda:

Travel bag

iPad Case

Jaket Eksklusif

Victorinox

T Tas messenger

Pen Set

Polo Shirt

Mouse

Gratis G i Majalah/Koran j TEMPO O Edisi i i Web dengan berlangganan 6 Bulan/1 TahunInformasi berlangganan hubungi:Customer Service Tempo Gd. Matahari Lt. 1 Jl. Palmerah Utara II No. 201 AA, Jakarta Barat 11480 Telp. 021 - 536 0409 ext. 9, Fax. 021 - 5366 1253 Email: [email protected]*Pengiriman hadiah dilakukan 1 bulan setelah proses aplikasi berlangganan

Atau gunakan kartu kredit/auto debet anda, dan pembayaran akan lebih mudah: z Program cicilan: Majalah Tempo/Tempo English Edition Rp 110.000,-/bulan z Program cicilan: Koran Tempo Rp 69.000,-/bulanHadiah Istimewa Flash Disk 2 Gb

OpiniTEMPO, 22-28 OKTOBER 2012

BEREBUT GUNUNG EMAS BANYUWANGIEMERINTAH tak perlu pusing dengan sengketa bisnis yang melilit PT Indo Multi Niaga. Cukuplah dipahami bahwa suami-istri Andreas Reza Nazaruddin dan Maya Miranda Ambarsari, yang mengelola perusahaan pemegang izin usaha pertambangan emasdikenal sebagai Proyek Tujuh Bukitdi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu ternyata cuma sekrup. Di belakang mereka ada raksasa bisnis tambang emas, Intrepid Mines Limited. Ribut-ribut di antara mereka biarlah diselesaikan lewat pengadilan. Kelak majelis hakim akan memutuskan kebenaran tuduhan Intrepid bahwa Reza dan Maya mengabaikan perjanjian dan berselingkuh dengan investor lain. Bahwa sekarang Intrepid mengajak pengusaha-politikus Surya Paloh bergabung, atau pasangan suami-istri itu bersalaman dengan taipan Edwin Soeryadjaya, itu juga praktek bisnis yang terjadi di mana-mana. Tentu ada hikmahnya kalau kini terjadi kevakuman dan eksplorasi Tujuh Bukit dihentikan. Pemerintah pusat bisa memastikan proyek ini bukan pepesan kosong, seperti skandal Bre-X di Sungai Busang, Kalimantan, pada 1993. Pemerintah juga punya waktu cukup untuk mengevaluasi proposal Indo Multi Niaga. Berdasarkan peraturan pemerintah yang baru tentang pertambangan mineral dan batu bara, pemain asing boleh masuk setelah mendapat izin dari pusat. Sengketa ini membuka mata kita, selama ini banyak pemain tambang swasta nasional yang sejatinya cuma dijadikan wayang alias fronting. Ketika izin yang dulunya berupa kontrak pertambangan dikeluarkan, pengusaha domestik cuma dijadikan alat untuk menyiasati larangan bagi asing masuk ke sektor padat modal ini. Rahasia kongsi bisnis akal-akalan itu mulai terungkap ketika kebijakan di sektor tambang yang baru benar-benar diterapkan. Nilai bisnis Proyek Tujuh Bukit kabarnya menggiurkan. Intrepid, perusahaan tambang yang tercatat di bursa saham Australia, kadung menguras brankasnya lumayan gede untuk eksplorasi selama lima tahun, sekitar US$ 95 juta. Mereka berharap meraup keuntungan di kawasan tambang emas yang depositnya diperkirakan dua kali lipat cadangan emas Newmont di Nusa Tenggara Barat itu. Apalagi, setelah dibor, tiga dari rencana lima zona eksplorasi, pada 2009, memperlihatkan potensi emas senilai US$ 5 miliar. Kebijakan baru pemerintah di sektor tambang ini akhirnya memaksa korporasi asing semakin membuka diri. Bila selama ini pemain asing ngumpet, atau sengaja disembunyikan mitra lokalnya,

P

kini asing mulai unjuk muka. Satu buktinya adalah saling klaim pemilik sebenarnya perusahaan yang beroperasi tak jauh dari Laut Kidul itu. Intrepid buka suara dengan menyatakan, berdasarkan perjanjian yang sah, mereka punya saham 80 persen atas Indo Multi Niaga, sekaligus hak ekonomi dalam persentase yang sama di Proyek Tujuh Bukit. Bila dirunut, kemelut ini merupakan buah kesembronoan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari, yang mudah saja memberikan konsesi pada 2007. Ia kini terdakwa kasus korupsi lahan lapangan terbang Blimbingsari. Modus obral konsesi selama ini menjadi rezeki para bupati. Sebagai penguasa di daerah, bupati memang punya kewenangan, tapi dari kuasa itulah banyak terjadi sengketa perizinan lahan, kerusakan lingkungan, dan suap serta korupsi. Mumpung lahan seluas 11,6 ribu hektare itu belum dieksploitasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebaiknya berfokus saja pada konsolidasi perizinan yang kini menjadi ranah kewenangan mereka. Proposal Indo Multi Niaga, persyaratan usaha, berikut analisis dampak lingkungan perlu segera dikaji bersama para pemangku kepentingan lainnya. Pemerintah harus bersikap profesional dalam mengevaluasi tambang emas yang diperkirakan masuk sepuluh besar di Indonesia ini. Persetujuan eksplorasi dan produksi hendaknya berpihak pada kepentingan rakyat, terutama rakyat setempat yang masih terjerat kemiskinan. Penambangan harus dipastikan tak membawa bencana bagi lingkungan. Hutan lindung mesti tetap terjaga. Batasannya pun perlu diatur agar tak merusak Taman Nasional Meru Betirihanya kurang dari lima kilometer dari lokasi tambang. Pemisahan bijih emas juga rawan polusi. Setiap hari proyek itu butuh 2,04 juta liter air, yang akan disedot dari dua sungai yang selama ini mengairi sawah di enam kecamatan di sana. Proses pemurnian emas biasanya menggunakan sianida. Bayangkan, korporasi akan membuang limbah pemurnian sebanyak 2.361 ton per hari ke Teluk Pancer. Meski limbahnya akan diolah, tak ada yang menjamin tidak ada sianida yang mengalir ke lautyang bisa mengancam ribuan nelayan dan usaha pengalengan ikan di sana. Walhasil, sebelum semua dampak lingkungan jelas penanggulangannya, dan sebelum dipastikan proyek ini akan membuat rakyat lebih sejahtera, izin eksploitasi itu sebaiknya tak usah diberikan. BERITA TERKAIT DI HALAMAN 97

28 OKTOBER 2012 |

| 31

OpiniHAWK JATUH, ENGKAU KUCEKIKAnggota TNI AU menganiaya wartawan dan penduduk di lokasi jatuhnya pesawat. Contoh keangkuhan kekuasaan.ILIHAT sekilas, foto itu seperti menyuguhkan adegan rekonstruksi tindak pidana penganiayaan berat. Bedanya, sang pelaku tidak mengenakan baju tahanan, tapi seragam Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara lengkap dengan tanda pangkat perwira menengah. Sang opsir tentulah keselapan, sehingga tak hirau betapa jurus cekiknya ditonton oleh beberapa anak kecil berseragam sekolah dasar. Sebagai foto jurnalistik, karya ini layak dinominasikan untuk Photo of the Year 2012. Begitulah sebagian dari kejadian memalukan menyusul jatuhnya sebuah pesawat tempur Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara di sekitar Pandau, beberapa kilometer dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, pekan lalu. Entah kerasukan apa, sang perwira menengahkemudian diketahui sebagai Letnan Kolonel Robert Simanjuntakdan sejumlah prajurit TNI AU melakukan penganiayaan beramai-ramai terhadap paling tidak empat wartawan, seorang penduduk setempat, dan dua mahasiswa Universitas Islam Riau. Para korban mengaku dipukuli, ditendang, dipiting, dan itu tadi: dicekik. Kamera para wartawan juga dirampas. Keterangan para pejabat TNI AU setelah beredarnya foto istimewa itu serba tak menentu. Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin mengatakan Simanjuntak emosional karena melihat wartawan sibuk memotret dan tidak berempati terhadap awak pesawat yang mungkin terjepit di kokpit. Simanjuntak rupanya tak tahu sang pilot sudah buang badan dengan kursi pelontar dan jatuh di dekat rumah penduduk. Kalaupun berempati, dengan cara bagaimana? Sebab, menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara, pada kecelakaan pesawat tempur, publik tidak boleh mendekat. Lalu muncul dalih berikutnya: kerahasiaan. Ini pun sulit dipa-

D

hami, kecuali pesawat buatan Inggris itu jatuh secara diam-diam di suatu tempat terpencil yang tidak dihuni umat manusia. Masyarakat punya hak untuk mengetahui kecelakaan yang terjadi di wilayah publik. Dalam kasus Pekanbaru, justru para pejabat TNI AU yang membuka rahasia bahwa pesawat itu membawa dua peluru kendali AIM-9 Sidewinder. Alasan pengamanan juga tak masuk akal karena, bila pukul tendang dan cekik boleh digunakan demi pengamanan, sulit membayangkan negeri ini akan berjalan ke arah mana. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akhirnya meminta maaf atas perilaku tawur para pajurit di Pekanbaru itu. Demikian pula para petinggi TNI Angkatan Udara. Letnan Kolonel Simanjuntak bahkan memohon maaf dari lubuk hati terdalam. Tapi ini bukan semata-mata urusan silaturahmi. Ada aspek hukum yang dilanggar, ada aspek moral dan etika yang dicederai. Wartawan berada di tempat kejadian karena mereka menjunjung kewajiban profesional untuk menyampaikan informasi ke publik. Kewajiban ini dilindungi undang-undang. Penduduk sipil yang dianiaya pun dilindungi undang-undang. Tepat sudah perintah Laksamana Agus kepada Kepala Staf TNI AU untuk mengusut dan menindak para penganiaya. Komunitas jurnalis dan masyarakat sipil hendaknya mengawal pengusutan dan penindakan ini secara ketat. Unjuk rasa yang digelar dari Medan sampai Merauke memprotes tindakan brutal para anggota TNI AU itu memperlihatkan betapa jijiknya masyarakat terhadap perilaku yang mencerminkan keangkuhan kekuasaan. Apalagi bila diingat semua perabot kekuasaan itudari pakaian seragam sampai pesawat Hawk 200 yang jatuhsesungguhnya dibeli dengan uang rakyat. BERITA TERKAIT DI HALAMAN 44

MAHKAMAH YANG BELUM AGUNGVonis aneh kasus narkotik mencoreng Mahkamah Agung. Hakim pengobral putusan mesti diperiksa.

kotik bukanlah urusan remeh. Ini menyangkut barang haram yang bisa menghancurkan bangsa. Jika dalam soal gawat saja hukum gampang ditekuk di Mahkamah Agung, betapa meragukan kredibilitas lembaga ini. Lihatlah putusan majelis peninjauan kembali yang diketuai Brigadir Jenderal (Purnawirawan) Imron Anwari. Majelis yang beranggotakan Achmad Yamanie dan Nyak Pha ini begitu mudah mendiskon hukuman mati. Mereka menghadiahi pemilik pabrik ekstasi, Hanky Gunawan, hukuman 15 tahun penjara. Padahal, di tingkat kasasi, ia dipidana mati. Majelis berdalih, hukuman mati

K32 |

EJANGGALAN vonis hakim agung dalam kasus nar-

melanggar hak asasi manusia, yang dilindungi konstitusi. Pertimbangan yang sama dipakai Imron ketika memotong hukuman Hillary K. Chimezie. Warga Nigeria penyelundup 5,8 kilogram heroin yang semula divonis mati itu bernapas lega karena hanya dihukum 12 tahun penjara dalam peninjauan kembali. Imron memutus kasus ini bersama hakim agung Mayor Jenderal (Purnawirawan) Timur Manurung dan Suwardi. Kalangan penggiat hak asasi sempat memuji putusan itu. Tapi pertimbangan yang tampak elok itu mungkin cuma kedok karena tak masuk akal. Kalaupun hakim agung ingin menghormati hak asasi, semestinya mereka bisa memberi hukuman penjara seumur

| 28 OKTOBER 2012

hidup atau setidaknya 20 tahun. Hukuman yang berat akan lebih setimpal dengan kejahatannya, apalagi tak ada novum luar biasa dalam permohonan peninjauan kembali itu. Undang-Undang Dasar 1945 memang menjunjung tinggi hak asasi. Hak hidup bahkan termasuk hak asasi yang tak bisa dikurangi dalam keadaan apa pun, termasuk oleh putusan hakim. Masalahnya, para hakim agung tidak konsisten menganut prinsip ini. Apalagi hukum positif kita masih menganut hukuman mati. Sejumlah undang-undang, termasuk Undang-Undang Psikotropik dan Narkotik, juga masih mencantumkan pidana mati. Para hakim agung yang membatalkan hukuman mati itu pun tidak dikenal sebagai penganut anti-pidana mati. Bahkan, pada 2010, hakim agung Imron merupakan anggota majelis kasasi yang memvonis hukuman mati terhadap seorang terdakwa kasus pembunuhan berencana. Sikap plinplan ini membuat vonis kasus narkotik tersebut semakin mencurigakan.

Itu sebabnya Komisi Yudisial harus segera mengusutnya. Bukan hanya Imron yang mesti diperiksa. Semua hakim agung yang terlibat vonis aneh itu harus diusut. Idealnya, praktek kotor yang mungkin terjadi di balik keanehan itu, misalnya suap, bisa dibongkar. Langkah Komisi tetap diperlukan sekalipun Mahkamah Agung juga berencana memeriksa Imron. Soalnya, pemeriksaan internal seperti ini sering justru untuk menutupi persoalan. Bila petinggi Mahkamah ingin lembaganya benar-benar agung, upaya bisa dimulai lewat transparansi. Vonis kasasi dan peninjauan kembali, misalnya, mesti diumumkan secepatnya sehingga publik bisa ikut mengawasinya. Selama ini, putusan hakim agungtermasuk vonis kasus narkotik ituterkesan ditutup-tutupi dan baru disiarkan beberapa bulan kemudian. Ini membuat putusan yang aneh, juga praktek kotor di baliknya, tak segera terdeteksi. BERITA TERKAIT DI HALAMAN 84

SAYAP BARU KELOMPOK TERORIS LAMAGrup baru dari kelompok teroris lama diduga muncul di Poso. Program deradikalisasi gagal?EMBERANTAS terorisme seperti mencukur jenggot. Berkali-kali penangkapan dilakukan, toh kelompok baru bermunculan. Ditemukannya jenazah dua polisi yang ditugasi menyelidiki aktivitas teroris di Dusun Tamanjeka, Poso Pesisir, menjadi bukti kelompok-kelompok baru teroris tidak hanya tumbuh, tapi juga cepat berkembang. Pengusutan kasus penyiksaan dan pembunuhan Brigadir Sudirman dan Brigadir Satu Andi Sapa wajib dilakukan hingga tuntas, agar penegak hukum mendapat gambaran tentang karakter terorisme terkiwari. Tanpa mengetahui siapa anggota kelompok-kelompok baru itu, juga cara rekrutmen mereka dan cara mereka mencari dana, sulit menangkal kegiatan mereka. Kepolisian Republik Indonesia menduga pelakunya adalah Jamaah Ansharut Tauhid, kelompok yang didirikan Abu Bakar Baasyir pada 2008, pengganti Jamaah Islamiyah. Jamaah Ansharut juga sudah menjadi target penyelidikan kegiatan teroris oleh aparat intelijen dan Detasemen 88. Kawasan Tamanjeka pun sudah lama dicurigai sebagai tempat latihan bersenjata kelompok Islam garis keras. Sebenarnya sudah cukup banyak bukti sejumlah kelompok garis keras berpotensi membentuk jaringan teroris baru. Terbongkarnya kelompok bersenjata di Aceh pada awal 2010, lalu penangkapan-penangkapan di Jakarta, Depok, Solo, dan Cirebon, membuktikan kematian dua gembong teroris, Dr Azahari dan Noor Din M. Top, tidak serta-merta membunuh sepak terjang kelompok teror ini. Artinya, pemerintah harus segera menerapkan strategi pemberantasan teroris yang lebih komprehensif, dari hulu sampai hilir. Dunia internasional pernah memuji pemberantasan teroris di Indonesia sejak Bom Bali 2002. Namun pemerintah Indonesia belum berhasil melakukan deradikalisasi paham-paham keras dan kaum

M

fundamentalis agama. Penjinakan aliran keras memang harus dilakukan secara menyeluruh dan sampai ke akar masalah. Penangkapan dan penerapan hukuman saja sudah terbukti kurang efektif mencegah reproduksi terorisme. Menurut data Badan Nasional Pemberantasan Terorisme, selama satu dasawarsa, sekitar 300 orang tahanan teroris kembali bebas. Ternyata, mereka yang kembali bebas ini sebagian menjadi sumber kemunculan kelompok-kelompok baru (regrouping) teroris itu. Penyemaian paham-paham kerasbahkan sampai mengkafirkan kelompok di luar merekadilakukan melalui teman atau kerabat dekat. Mereka juga aktif berceramah yang mengumbar kebencian. Akhirnya, kegiatan itu membangkitkan kelompok lama, yang bergerak dengan cara baru. Pemerintah sebenarnya sudah melaksanakan program-program kemanusiaan, seperti membantu keuangan keluarga tersangka teroris, mendidik ulang para terpidana teroris, dan mendekati kelompok-kelompok Islam garis keras. Namun, karena kerja tersebut kurang terorganisasi, hasilnya minim. Maka rencana program nasional deradikalisasiyang konsepnya sedang digodok Wakil Presiden Boediono dan timperlu segera diselesaikan dan diterapkan. Program deradikalisasi yang komprehensif semakin mendesak. Tahun lalu, sebuah penelitian menyatakan sebagian besar guru dan siswa mengenal serta menyetujui tindakan organisasi dan tokoh radikal. Sekitar 65 persen guru dan siswa menganggap persoalan bangsa akan teratasi jika syariat Islam diterapkan. Pemerintah dan kita semua perlu memikirkan cara menghentikan radikalisme dan intoleransidua paham yang membenarkan aksi terorismeyang sudah masuk ke sekolah-sekolah. BERITA TERKAIT DI HALAMAN 28

28 OKTOBER 2012 |

| 33

NASIONAL KPK VS POLISI

SALING SIL DI PANTAI PANJ

Rekayasa kasus penyidik Novel mak Pengakuan saks

34 |

| 28 OKTOBER 2012

LANG JANG

kin terbongkar. si bertentangan.

TEMPO/SETO WARDHANA

RWANSYAH Siregar sedang menyantap makan siang pada satu ruangan di Markas Kepolisian Daerah Bengkulu ketika pertama kali berjumpa dengan Yuliswan, pengacaranya. Ia lupa hari tepatnya, tapi pertemuan berlangsung pada pengujung September lalu. Waktu itu sedang istirahat pemeriksaan, kata Irwansyah ketika ditemui di rumahnya di Bengkulu, Jumat pekan lalu. Bersama Dedi Mulyadi, Irwansyah diperiksa soal penembakan pada 18 Februari malam delapan tahun silam. Ketika itu, keduanya bersama empat orang lain ditangkap polisi dengan tuduhan hendak mencuri sarang walet. Beberapa hari sebelum pertemuannya dengan Yulisman, kata Irwansyah, seorang polisi berbaju preman mendatanginya di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, tempat ia berjualan ikan. Saya diminta datang ke Polda, lalu saya ceritakan apa adanya, ujarnya. Di markas Polda pada jam istirahat itu, Irwansyah dan Dedi dihampiri Yuliswan. Irwansyah lalu diminta bercerita mengapa dulu mereka ditembak polisi. Diselingi obrolan tentang asal-usul, Yuliswan mengaku kerabat jauh Yunita, istri Irwansyah. Di ujung pembicaraan, Yuliswan menawarkan diri menjadi pengacara. Kata Irwansyah, Saya terima saja. Menurut Irwansyah, setelah pemeriksaan hari itu, ia dan Dedi diminta meneken sebuah surat, yang tak ia ketahui isinya. Satu pekan kemudian, pada 5 Oktober lalu, ia menjalani operasi pengangkatan proyektil di betis kirinya. Proyektil tersebut, menurut polisi, dimuntahkan pistol Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bengkulu ketika itu, Inspektur Satu Novel Baswedan. Dedi Nuryadi bungkam ketika ditanyai soal ini dua pekan lalu. Menurut ibunya, Sumiati, Dedi sudah melupakan peristiwa penembakan pada 2004 itu. Kami tak pernah berniat melaporkan, ujarnya. Pada akhir September lalu, polisi tiba-tiba menjemputnya di rumahnya di Bengkulu. Sepulang dari markas Polda, Dedi bercerita bahwa ia diminta menceritakan kejadian pada 2004. Pada 18 Februari 2004, Irwansyah, Dedi, dan empat tersangka lain, yakni Doni Yefrizal, M. Rusliansyah alias Ali, Rizal Sinurat, serta Mulyan Johani alias Aan, disangka hendak mencuri sarang walet di lantai

I

Novel Baswedan ketika bersaksi pada kasus suap Wisma Atlet.

tiga rumah toko milik Aliang Purnomo di Jalan S. Parman, Bengkulu. Mereka kemudian digiring ke kantor Polres. Setelah diperiksa, keenamnya dibawa ke Taman Wisata Pantai Panjang di kota itu oleh tim reserse dan buru sergap. Menurut laporan kemajuan yang dibikin polisi dua pekan lalu, Novel Baswedan ketika itu ikut ke lokasi mengendarai sedan putih bersama Kepala Unit Pidana Umum Inspektur Satu Yuri Leonard Siahaan. Adapun Kepala Urusan Pembinaan Operasional Inspektur Satu Arif Sembiring menunggang Kijang. Di pantai, menurut laporan itu, mereka masing-masing membawa dua tersangka. Novel menggiring Irwansyah dan Dedi, lalu menembak betis mereka. Adapun Irwansyah dan Dedi mengatakan tak melihat siapa penembaknya. Delapan tahun kemudian, penembakan itu diungkit lagi ketika Novel telah berdinas di Komisi Pemberantasan Korupsi dan sedang mengusut perkara rasuah proyek simulator kemudi di Korps Lalu Lintas Polri. Bertentangan dengan cerita Irwansyah, menurut Yuliswan sang pengacara, pengungkapan kasus tersebut bermula dari keluhan kliennya soal sakit bekas tembakan di betis kiri. Ia mengaku bukan baru kemarin mengenal Irwansyah. Saya kenal karena istrinya masih satu nenek. Yuliswan kemudian menyarankan Irwansyah meminta polisi bertanggung jawab atas penembakan delapan tahun lalu itu. Karena kesaksian satu orang kurang kuat, saya minta Irwansyah mencari kesaksian korban lain, ujar Yuliswan. Menurut dia, dari empat korban, hanya Dedi Nuryadi yang bisa dilacak. Ia mengklaim menerima kuasa dari Irwansyah dan Dedi pada 3 September seperti tertera dalam surat, bukan pada akhir September seperti kata Irwansyah. Kejanggalan asal-usul surat kuasa tersebut juga dicium Komisi Kepolisian Nasional. Sejak Kamis hingga Sabtu dua pekan lalu, Komisi Kepolisian turun ke Bengkulu dan memeriksa 26 saksi, termasuk Irwansyah dan Dedi. Kepada Komisi Kepolisian, mereka berdua mengaku meneken surat kuasa pada 5 Oktober pagi, sebelum operasi mengangkat proyektil di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu. Menurut korban, surat disodorkan pengacara, kata anggota Komisi Kepolisian, Muhammad Nasser. Berbekal surat kuasa tertanggal 3 September, Yuliswan kemudian mengajukan surat permohonan keadilan kepada polisi tertanggal 21 September 2012. Dalam surat bernomor 079/SP/A-YOR/09/2012 itu, Yuliswan menceritakan kronologi penem28 OKTOBER 2012 | | 35

NASIONAL KPK VS POLISI

bakan versi kliennya. Tak menyebut Novel sebagai penembak, Yuliswan menulis penganiaya Irwansyah dan Dedi adalah aparat Polres Bengkulu di bawah pimpinan Kasat Reskrim Iptu Novel. Surat itu ia ajukan kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo dengan tembusan kepada Presiden, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri, Ketua Komisi Kepolisian Nasional, dan Kepala Polda Bengkulu. Kenyataannya, Yuliswan tak pernah mengirimkan surat itu kepada Kepala Polri. Yuliswan hanya mengirimkan surat itu kepada Polda Bengkuluyang diklaim Polda sebagai laporan. Kejanggalan yang paling kentara terdapat dalam soft copy surat yang juga diperoleh dari Yuliswan. Dalam versi cetak, surat diakhiri dengan tanda tangan Yuliswan selaku kuasa hukum. Di bawah tanda tangan, ada tembusan untuk para pejabat tadi. Dalam versi soft copy, di antara tanda tangan dan tembusan muncul bagian yang tadinya tak terlihat, yakni paraf konseptor. Salah seorang konseptor surat ditulis Wakapolda. Makin aneh lagi, dari properties berkas terlihat bahwa surat dibuat pada 29 September 2012, pukul 08.45, dari komputer merek Acer. Rekam digital menunjukkan surat terakhir kali dicetak pada 3 Oktober, setelah polisi mulai mengusut kasus Novel pada 1 Oktober (Hikayat Surat Bertanggal Mundur, Tempo edisi 15-21 Oktober 2012). Surat bertanggal 21 September yang sebenarnya bertanggal mundur itu dijadikan dasar oleh polisi untuk mengungkap kasus lama Novel. Menurut Yuliswan, kliennya pertama kali diperiksa pada 1 Oktober. Sedangkan Irwansyah dan Dedi menyatakan diperiksa pertama kali pada akhir September. Dua hari kemudian, pada 3 Oktober, polisi melakukan prarekonstruksi kasus. Pada 5 Oktober, Novel hendak ditangkap di gedung KPK dengan tuduhan telah melakukan penganiayaan berat terhadap Irwansyah. Setelah kasus resmi pada 1 Oktober, polisi mengklaim sudah memeriksa 17 saksi, mayoritas bekas anak buah Novel. Salah satu kesaksian yang memberatkan Novel datang dari Ajun Inspektur Satu Lazuardi Sembiring. Ketika diperiksa, Lazuardi mengatakan, pada saat kejadian 2004, di Pantai Panjang ia melihat keenam tersangka diserahkan kepada Novel. Kesaksian Lazuardilah yang mengatakan Novel kemudian menggiring Irwansyah dan Dedi. Kolega NovelYuri Siahaan36 | | 28 OKTOBER 2012

Delapan tahun kemudian, penembakan itu diungkit lagi ketika Novel telah berdinas di Komisi Pemberantasan Korupsi.dan Arif Sembiringmasing-masing juga membawa dua orang. Kepada penyidik, Lazuardi kemudian mengatakan mendengar tembakan dari arah Novel membawa tersangka. Ada suara tembakan dua kali, katanya kepada penyidik. Saat itu Lazuardi mengaku berdiri kurang dari 20 meter dari Novel. Anehnya, ketika diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Bengkulu pada 12 April 2004 dalam kasus pelanggaran disiplin Novel dan kawan-kawan, Lazuardi mengaku tak ikut ke Pantai Panjang pada 18 Februari 2004. Lazuardi juga mengatakan baru tahu ada penembakan keesokan harinya ketika ia melongok ke ruang tahanan dan melihat kaki para tersangka dibebat perban. Menurut tersangka, itu luka tembak karena ditembak tadi malam, ujarnya. Dihubungi pada Jumat pekan lalu, Lazuardi enggan menjelaskan kenapa pengakuannya berbeda-beda. Saya enggak bisa jawab, katanya kepada Subkhan J. Yusuf dari Tempo. Ditanya sekali lagi, ia mengatakan, Tanyakan saja kepada Polda Bengkulu. Polda Bengkulu berulang kali membantah ada rekayasa. Adapun juru bicara Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan, Untuk membuktikan benar atau tidak, tempatnya di pengadilan. Aroma rekayasa juga tercium dari alat bukti lain yang disodorkan untuk menunjang keterangan saksi. Menurut polisi, Novel memegang pistol Smith and Wesson dengan nomor seri 12D6646 saat berdinas di Bengkulu. Mengangkat proyektil dari kaki Irwansyah pada 5 Oktober lalu, hari itu juga polisi menyatakan anak peluru inilah yang keluar dari pistol Novel delapan tahun silam. Padahal belum ada uji balistik sama sekali. Yang membikin dahi berkerut, pada 10 Oktober polisi pergi ke Pantai Panjang untuk mencari proyektil lain. Lokasi pencarian proyektil pun bukan di tempat penembakan. Polisi mencari benda itu di bibir pantai, sekitar 100 meter dari gerbang masuk Taman Wisata Pantai Panjang. Menurut seorang polisi, lokasi kejadian sebenarnya persis di belakang gerbang Taman Wisata.

Kasus penembakan tersebut sebenarnya ganjil sejak awal. Ketika Novel dan kawankawan menjalani sidang disiplin, ada upaya menutup-tutupi kematian Mulyan Johani alias Aan, salah seorang tersangka. Setelah penembakan di pantai, malam itu Aan dan kawan-kawan dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Selesai diobati, mereka diangkut lagi ke markas Polres. Di sana mereka kembali mengalami penyiksaan. Lantaran terus-terusan dihajar, Aan roboh di tangga penghubung lantai satu dan lantai dua markas Polres. Aan lalu diangkat petugas lantaran tak bisa berdiri lagi. Selanjutnya, ia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Ketika itu, sesuai dengan kesaksian sejumlah polisi, Novel dan beberapa anak buahnya sedang makan nasi goreng di samping masjid jami. Namun, ketika diperiksa Bagian Profesi dan Pengamanan Polda pada 2004, Novel mengatakan Aan tewas di sekitar Taman Remaja, bukan di markas Polres. Ketika itu, menurut Novel kepada pemeriksa, polisi memisahkan Aan dari lima tersangka lain untuk pengungkapan kasus. Dalam suatu kesempatan, pemuda itu mencoba melarikan diri. Novel kemudian menembaknya ke arah kaki. Aan tersungkur menabrak pot bunga yang pecah, lalu tewas. Pengakuan ini sesungguhnya skenario belaka. Menurut Novel, ia diminta petinggi Polres dan Polda Bengkulu membuat pengakuan demikian agar kasus kematian Aan tak berbuntut. Kenyataannya, hanya Novel yang mengaku demikian. Saksi lain mengatakan Aan tewas di kantor Polres. Menurut Novel ketika dihubungi pekan lalu, ia dulu mau mengaku demikian untuk mengambil alih tanggung jawab anak buahnya. Karena tak mungkin mengusut siapa pembunuhnya, kata dia. Yang juga janggal, ada dua surat keputusan penghukuman disiplin untuk Novel. Berdasarkan surat nomor SKKPD/10/ VI/2004/P3D tertanggal 25 Juni 2004, Novel hanya dijatuhi hukuman teguran keras. Namun ada surat bernomor SKPD/30/ XI/2004/P3D tertanggal 26 November 2004 yang juga menghukum Novel. Berdasarkan surat ini, Novel dihukum kurungan tujuh hari. Menurut Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Bengkulu Ajun Komisaris Besar Hendrik Marpaung, Novel dihukum tujuh hari berdasarkan surat 26 November. Namun Novel merasa hanya menerima surat bertanggal 25 Juni. Perkara lama yang semakin kisruh. ANTON SEPTIAN, RUSMAN PARAQBUEQ (JAKARTA),PHESI ESTER JULIKAWATI (BENGKULU)

AYO MAINALAMI

TIDAK ADA

KEMEWAHAN YANG

DUANYA

Mulai dari

SGD365

Reservasi Hotline: (65) 6577 9088 Email: [email protected]

NASIONAL KPK VS POLISI

MAJU-MUNDUR UJUNG PERKARAPelimpahan perkara korupsi simulator kemudi berlangsung alot. Komisi Pemberantasan Korupsi enggan memakai berkas penyidikan polisi.

M

EMAKAI kemeja putih,

celana hitam, dan dasi merah, Komisaris Besar Ahmad Wiyagus pulang ke kantor lamanya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin pagi pekan lalu. Kepala Subdirektorat II Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI ini bersama dua puluh penyidik datang membahas pelimpahan perkara dugaan korupsi proyek simulator kemudi senilai Rp 196,8 miliar di Korps Lalu Lintas Polri. Ditanya wartawan sebelum pertemuan, Wiyagus, yang pernah bertugas di komisi antikorupsi, menjawab singkat, Soal simulator. Dalam pertemuan itu, tampak pula Direktur Tindak Pidana Korupsi Brigadir Jenderal Nur Ali. Rapat ini yang ketiga kali setelah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin, 8 Oktober 2012. Presiden ketika itu antara lain menginstruksikan Markas Besar Polri menyerahkan sepenuhnya perkara korupsi yang menjerat mantan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo tersebut. Komisi Pemberantasan Korupsi juga menetapkan tiga tersangka lain, yaitu Brigadir Jenderal Didik Purnomo, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto, dan Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S. Bambang. Berlangsung sekitar tiga jam, pertemuan itu gagal mencapai kata sepakat. Para penyidik KPK lebih banyak mendengarkan penjelasan kolega mereka dari Trunojoyo. Padahal saat itu penyidik polisi sudah bersiap merumuskan mekanisme pelimpahan perkara. Penyidik KPK memilih pasif sehingga tidak ada keputusan apa-apa, kata seorang sumber. Sebelum pertemuan Senin itu, telah digelar dua pertemuan permulaan. Dalam dua rapat itu, penyidik Badan Reserse Kri| 28 OKTOBER 2012

minal datang dengan membawa satu proposal. KPK diminta melanjutkan proses penyidikan yang telah mereka lakukan. Berkas perkara itu dilimpahkan berikut catatan jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung. Termasuk menyerahkan dua tersangka yang telah ditahan, ujar sumber lain. Sebaliknya, para penyidik KPK berpedoman pada Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam beleid itu ditegaskan, jika KPK telah melakukan penyidikan suatu perkara, kepolisian dan kejaksaan tidak berwenang melakukan penyidikan untuk perkara yang sama. KPK tidak ingin dibebani dengan penyidikan polisi yang mengandung banyak kelemahan, kata sumber itu. Seorang pemimpin komisi antikorupsi mengatakan, jika dipaksakan meneruskan pekerjaan polisi, hampir dipastikan bakal bermasalah di kemudian hari. Selain belum ada perhitungan resmi tentang kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan, dua tersangka KPK yang ditahan polisi segera habis masa penahanannya. Timbul banyak kekacauan jika itu diikuti, ujarnya. Setelah pertemuan ketiga, pada Selasa pekan lalu digelar rapat koordinasi dan diskusi penyerahan perkara simulator kemudi. Sumber Tempo mengatakan, dalam rapat itu, penyidik Badan Reserse Kriminal sudah bersepakat menerbitkan berita acara penghentian kegiatan penyidikan untuk lima tersangka korupsi simulator kemudi. Sempat ada diskusi untuk menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan, tapi usul itu ditolak penyidik polisi karena mempersoalkan landasan hukum yang dipakai. Dalam pertemuan itu disepakati penyerahan akan dilakukan empat hari kemudian, yakni Kamis pekan lalu, kata sumber itu.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, yang ditemui pada Rabu pekan lalu, membenarkan soal kesepakatan tersebut. Menurut dia, Mabes Polri telah sepakat menyerahkan berkas lima tersangka sekaligus. Pada hari itu juga, pimpinan KPK mengirimkan surat kepada Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo agar membebaskan dua orang dari empat tersangka yang tengah ditahan polisi.

SATU hari menjelang hari pelimpahan perkara, penyidik KPK dikejutkan oleh empat lembar surat yang dikirimkan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Sutarman. Dalam surat bernomor B/215/X/2012/ Bareskrim, Sutarman menyampaikan kembali mekanisme penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam proyek simulator kemudi. Mengejutkan, dalam surat yang salinannya diperoleh Tempo, mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya ini tidak menyinggung sama sekali soal penerbitan berita acara penghentian kegiatan penyidikan. Namun dia kembali menyatakan bakal menyerahkan berkas perkara penyidikan

38 |

FOTO-FOTO: TEMPO/SETO WARDHANA

Para penyidik Tindak Pidana Korupsi Polri yang mendatangi KPK Senin pekan lalu. Ahmad Wiyagus (kiri bawah).

yang telah dilakukan polisi. Dalam penjelasan yang terbagi dalam sembilan poin itu, Sutarman menguraikan panjang-lebar berbagai proses penyidikan yang telah dilakukan polisi. Pada poin ketiga, dia menulis: terhadap proses penyidikan yang dilakukan, penyidik berpendapat telah cukup bukti dan telah dilakukan pengiriman berkas untuk diteliti jaksa penuntut umum di Kejaksaan Agung. Pada poin kesembilan soal mekanisme penyerahan perkara, Sutarman mengatakan ada tiga hal yang dilimpahkan. Pertama, berkas perkara yang terdiri atas administrasi penyidikan serta berita acara pemeriksaan saksi dan tersangka. Kedua, barang bukti yang dilakukan penyitaan. Ketiga, para tersangka yang sekarang dalam tahanan polisi. Seorang penyidik KPK mengatakan surat Sutarman itu mementahkan kembali kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Sebab, dengan keharusan penyerahan berkas dan memasukkan hasil penyidikan polisi, Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang KPK diabaikan. Ini juga bertentangan dengan isi pidato Presiden, kata seorang penyidik KPK. Sutarman membantah jika suratnya di-

anggap memperlambat penyerahan perkara simulator kemudi. Dia menuding KPKlah yang belum siap menerima pelimpahan itu. Justru saya yang memerintahkan agar segera dilimpahkan, ujarnya. Sehari kemudian, Busyro Muqoddas mengirimkan surat kepada Kepala Polri Timur Pradopo. Surat yang diantarkan Direktur Tindak Pidana Korupsi III KPK Zet Tadi Allo itu diterima Timur pada pukul 20.30 WIB. Dalam suratnya, Busyro meminta kepolisian segera menghentikan penyidikan perkara simulator kemudi. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, dalam surat itu, Busyro memberi petunjuk agar Badan Reserse Kriminal menghentikan penyidikan. Selain itu, KPK meminta polisi menyerahkan berkas perkara dan barang bukti, tapi tanpa penyerahan tersangka. Ini menjadi pertanyaan, kenapa tanpa tersangka, katanya. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., membantah ada arahan agar polisi menerbitkan surat penghentian penyidikan. Menurut dia, pemimpin KPK hanya meminta agar penyerahan perkara sesuai dengan Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang KPK. Kami sudah fi-

nal tetap memakai pasal itu, ujarnya. Penyidik KPK tadi mengatakan lembaganya tidak mau terjebak dalam siasat pelimpahan para tersangka, yang akan habis masa penahanannya dalam sepuluh hari ke depan. Apalagi saat ini tersangka utama KPK dalam kasus itu, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, belum ditahan. Jika dipaksakan diterima, dua tersangka itu akan bebas karena habis masa penahanannya, katanya. Tak kunjung usainya polemik dua lembaga penegak hukum ini membuat bingung Budi Susanto, salah satu tersangka yang kini ditahan di rumah tahanan Badan Reserse Kriminal. Menurut dia, tarik-ulur KPK dan polisi menghambat penuntasan kasusnya. Bagi saya, cukup satu lembaga saja yang menangani, ujarnya. Rufinus, pengacara Budi, menjawab kegalauan kliennya dengan membuat surat pengaduan ke Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dasar pengaduan itu, konflik antara KPK dan kepolisian telah merugikan Budi. Surat sudah kami kirimkan, katanya. SETRI YASRA, RUSMAN PARAQBUEQ, TRI SUHARMAN,MUHAMAD RIZKI, SUBKHAN

28 OKTOBER 2012 |

| 39

NASIONAL KPK VS POLISI

Pencetakan pelat nomor kendaraan di kantor Samsat Kota Tangerang, Banten.

PELAT MAHAL KOPERASI POLISIHarga pengerjaan proyek pelat nomor oleh Primkoppol Korps Lalu Lintas diduga digelembungkan lima kali lipat. Disubkontrakkan ke Citra Mandiri.

D

I ruangan sempit di belakang

gedung Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Bandung Tengah, Jawa Barat, Jumat pekan lalu, dua petugas sibuk menyusun pelat aluminium di atas laci mesin. Mereka memelototi nomor kendaraan yang tertera di lembaran surat tanda nomor kendaraan. Begitu susunan pelat aluminium rapi, laci mesin itu disorongkan. Mesin cetak warna biru berlabel Citra Mandiri Metalindo Abadi itu lalu digerakkan. Drek drek drek, tujuh aksara dan angka tanda nomor kendaraan telah tercetak. Sejak Februari 2012, proses cetak pelat nomor kendaraan bisa dilakukan di workshop tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) di kantor samsat tiap kota. Seluruh material aluminium, menurut Ade Tadjudin, Kepala Kelompok Kerja Workshop TNKB Samsat Bandung Tengah, dikirim dari gudang milik Primer Koperasi Kepolisian (Primkoppol) Korps Lalu Lintas. Pe| 28 OKTOBER 2012

ngirimannya dilakukan tiga bulan sekali. Primkoppol Korps Lalu Lintas merupakan pemenang tender proyek material tanda nomor kendaraan bermotor tahun anggaran 2011 senilai Rp 782 miliar. Primkoppol dinilai panitia lelang mempunyai kompetensi untuk menangani proyek jumbo ini. Salah satunya memiliki workshop di samsat seluruh Indonesia, kata Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, juru bicara Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jumat pekan lalu. Menurut Boy Rafli, koperasi polisi lalu lintas ini juga punya jaringan luas di kantor samsat seluruh Indonesia. Jaringan distribusi dan pengawasannya jauh lebih mudah karena langsung dilakukan Primkoppol di setiap samsat, ia menambahkan. Meski menempuh prosedur lelang, kemenangan Primkoppol dianggap janggal. Sebab, Primkoppol ternyata menggaet PT Citra Mandiri Metalindo Abadi untuk memasok bahan baku serta mesin cetak dan cat pelat. Sukotjo S. Bambang, pengusa-

ha bekas mitra bisnis Direktur Utama Citra Mandiri Budi Susanto, menuding proyek ini penuh rekayasa. Panitia tender dia sebut mengunci spesifikasi bahan baku pelat, yaitu aluminium alloy 531, yang merupakan dagangan Citra Mandiri. Primkoppol menggandeng Citra Mandiri dengan kesepakatan yang diteken Budi Susanto dan Ketua Primkoppol Komisaris Besar Teddy Rusmawan pada 26 Mei 2010 di depan notaris Imam Cahyono. Kedua pihak sepakat mengikat kerja sama ini selama 15 tahun untuk pengadaan material pelat nomor. Sejumlah sumber menyebutka