max weber

62
MAX WEBER : HUKUM DAN KEBANGKITAN KAPITALISME Tendensi yang umum untuk memikirkan “hukum dan pembangunan” sebagai kajian permasalahan yang unik pada abad ke 20 seringkali mengakibakan kelalaian kita terhadap penelitian daasr dyang telah ditetapkan oleh para sarjana dari usia dini yang menghaapi permasalahan yang sma. Uraian professor Trubeck mendistilasi kontribusi Mazx Weber terhadap teori hukum dan pembangunan yang memperlihatkan viabilitas berkelanjutan dari analisis Weber untuk penggunaan kontemporer. Dewasa ini para sarjana telah berspekulasi tentang hubungan antara hukum dan pembangunan. Di abad ke 19, pemikir seperti Maine, Durkheimdan Webher, yang meneliti kemunculan peradaban industri, mempertibmangkan hukum sebagai suatu faktor dalam proses yang mereka uji dan memberikan kontribusi yang penting bagi epngetahuant entang peran sosial dari hukum. Hingga akhir-akhir ini, kajian hukum dan ilmu sosial gagal untuk melaksanakant 53

Transcript of max weber

Page 1: max weber

MAX WEBER : HUKUM DAN KEBANGKITAN KAPITALISME

Tendensi yang umum untuk memikirkan “hukum dan

pembangunan” sebagai kajian permasalahan yang unik pada abad

ke 20 seringkali mengakibakan kelalaian kita terhadap penelitian

daasr dyang telah ditetapkan oleh para sarjana dari usia dini yang

menghaapi permasalahan yang sma. Uraian professor Trubeck

mendistilasi kontribusi Mazx Weber terhadap teori hukum dan

pembangunan yang memperlihatkan viabilitas berkelanjutan dari

analisis Weber untuk penggunaan kontemporer.

Dewasa ini para sarjana telah berspekulasi tentang

hubungan antara hukum dan pembangunan. Di abad ke 19, pemikir

seperti Maine, Durkheimdan Webher, yang meneliti kemunculan

peradaban industri, mempertibmangkan hukum sebagai suatu

faktor dalam proses yang mereka uji dan memberikan kontribusi

yang penting bagi epngetahuant entang peran sosial dari hukum.

Hingga akhir-akhir ini, kajian hukum dan ilmu sosial gagal untuk

melaksanakant radisi ini dan sangat sedikit yang ditambahkan pada

penelitian awal yang dilakukan oleh para ahli teori sosial. Dalam

bebropa tahun terakhir, amalah ini telah muncul dan masih kecil

tetapi pertumbuhan literatur kontemorer jug telah muncul dengan

mencoba suatu hubunganantar fenomena hukum dan juga

53

Page 2: max weber

perubahan sosial, ekonomi dan politik yang berkaitan dengan

modernisasi industrialsiasi secara umum.

Literatur kontemporer memiliki utang besar terhadap karya

Max Weber. Dari beberapa penulis klasik, Weber lebih tertrik dalam

hukum dan kehidupan hukum. Apakah ini dapat dilakukan atau

tidak, penulis tentang hukum dan modernisasit elah

menggambarkan konsep dan teorinya termasuk kajian historis yang

komparatif dari peran hukum dalam kapitalisme. Disampiong

kepentingan dalam kerja Webher dan juga dengan schoalrship

umum tentng Weber, maka tidak ada hitungan sistematis untuk ide

ini terutama untuk hubungan antara hukum dan organisasi ekonomi

kapitalist. Sebagai hasilnya, ide tentang subjek itu adalah tidak

disalah artikan atau disalahpahami.

Dengan sifat penelitian Weber terhadap hukum, maka hal

ini tidak mengherankan lagi. Sementara dia tetap mengembangkan

ide tentang hubungan antra hukum dn pembangunan ekonomi,

Weber tidak pernah menetapkan sesuatu dalam diskusi yang lebih

mudah. Pandangannya tentang isu ini dianalisa pada berbagai hal

terutama dalam penelitiannya. Meskiiopun pembhasan tentang

hukum, sementara beberapa kesimpulan yang menyarankan dapat

diikuti.

54

Page 3: max weber

Penelitian Weber ini memberikan awal yang penting bagi

pekerjaan anjutan. Tidak ada penulis yang menyesuaikan atau

mengarahkan ruang lingkup dalam penanganan Weber. Kesulitan

ini tentu dikaitkan dengan terminologi yang sama, tulisannya ini

diarahkan pada laiteratur kontemporer. Tujuan saya dalam tulisan

ini adalah membuat Weber memikirkan hubungan antara hukum

dan pembanguan ekonomi secara umum dalam mengakses sarjana

hukum dan ilmuwan sosial. Hingga akhirnya, saya mencoba untuk

menetapkan konsep yang telah ada, metode yang digunakannya,

teori dan pengembangan dari peran institusi hukum dalam

kapitalisme. Saya akan menguji ide dasar tenang hukumd alam

ekonomi dan masyarkat, peran hukum secara khusus dalam

kapitalisme, dan cara dimana pengemangan hukum di Eropa dari

industri modern.

I. Hukum dalam bidang ekonomi dan sosial

Max Weber telah menyumbangkan tenaganya untuk

menjelaskan mengapa kapitalisme industri muncul di dunia barat.

Sementara dia mengakui bahwa ini adalah masalah hsitoris, Weber

tidak membatasi dirinya sendiri untuk metode historis. Selain itu,

dia berusaha untuk membangun kerangka kerja sosioogi yang

55

Page 4: max weber

memandu penelitian hsitoris. Kerangka kerja ini mengidentifiaksi

dimensi analitik utama dari masyarakat dan juga struktur konkrit

dalam meresponnya. Weber lebiht erfokius pada kebijakan,

struktur sosial, ekonomi, agama dan hukum dan juga politik, sosial,

ekonomi, agama dan struktur hukum dari amsyarkat. Dia merasa

bahwa dimensi ini dengan struktur yang telah ada harus dipisahkan

dan ditelitis eemikians ehingga ada hubungan dalam sejarah yang

dapat dipahami. Penggunaan metode ini adalah terutama dalam

sejarah yang dapat dijelaskan.

“kejadian atau even’ untuk menjelaskan itu adalah ebrupa

fakta bahwa sistem modern dari kapitalisme industri muncul di

Eropa tetapi dalam belahan dunia lain. hukum yang dirasakannya

memainkan peanan penting dalam sejarah. Hukum Eropa telah

memiliki fitur yang unik yang telah dibuat secarq konduksif pada

kaptialisme dibandingkan dengan sistem hukum yang ad.a untuk

memperlihatkan dan menjelaskan pentingnya fitur untuk

pembangunan ekonomi, Weber telah melibatkan sosiologid ari

hukum dalam teori sosiologi. Sehinga perjanjian monumentald ari

ekonomi dan masayrakat telah menetapkan analisis yang

lengkaopd ari pemikiran sosiologi termasuk rincian pembahaan tipe

56

Page 5: max weber

hukum, teori hubungan diantara hukum dan peningkatan

kaptialisme industri.

Keputusan Weber ini termasuk hukum di dalam teori

sosiologi umum yang dijelaskan bukan hanya oleh latarbelakang

priabdi sebagai pengacara dan ahli sejarah hukum, tetapi juga

dengan metode yang digunakannya untuk menelusuri munculnya

bentuk aktivitas dan organisasi ekonomi yang berbeda yang disebut

sebagai kapitalisme bourjuis. Weber adalah memikirkan tentang

penjelasan kemunculan kapitalisme di dunia Barat. itu berarti

bahwa dia menemukan mengapa kapitalisme itu muncul di Eropa

dan tidak di belahan dunia lain. cara untuk melakukan hal ini

adalah dengan terfokus pada aspek amsyarakat Eropa yang unik

dan dapat menjelaskan mengapa kapitalisme muncul di sana.

Kemudian menguji hubungan antara fitur yang unik di dalam

kehidupan agama dunia Barat dan semangat kapitalsime,

sementara yang pertama mengidentifiaksian fitur unik dari sistem

hukum dunia Barat yang bersifat kondusif untuk aktivitas kapitalis.

Sementara eber meyakini bahwa hukum barat ini memiliki

fitur tetentu yang membantu menjelaskan mengapa kapitalisme

pertama kali muncul di Eropa, dia tidak memikirkan bahwa Barat

memiliki hukum sendiri. Weber juga memiliki konsep hukum yang

57

Page 6: max weber

lebih luas dengan berbagai ksiaran fenomena dalam setiap

masyarakat yang berbeda. namun demikian, dia menggambarkan

perbedaan antara sistem hukum dari masyarkat berbeda. sebagian

masyarakat organisasi memiliki hukum, tetapi sistem hukum Eropa

mengarahkan sesuatu yang signifikand ri yang lain. dia

mengembangkan tipologi yang mengembangkan perbedaan

hukum Eropa dari urutan hukum dari peradaban lain dan kemudian

melakukan penelitian sejarah untuk memperlihatkan awal usul fitur

unik dari hukum Eropa.

Pada saat yang sama, melalui analisis teoritis paralel,

Weber menemukan adnaya kemungkinan untuk memperlihatkan

bagaimana tipe sistem hukumk tetentudiarahkan pada kapitalisme.

Akhirnya, dia mengarah pada sejarah untuk memperlhiatkan bahwa

semua peradaban – Eropa, India, Islam, china – hanya Eropa yang

mengembangkan tipe tertentu dari hukum. Kerena pada saat yang

sama, kapitlaisme ini muncul di Eropa, analisis ini menyatakan

kekuatan hukum Eropa yang memainkan peranan penting dalam

sistem ekonomi kapiaist.

Weber menekankan keyakinannya bahwa aspek hukum

yang unik dari masyarakat Eropa adalah bukan semata hasil atau

refleksi fenomena ekonomi. Secara eksplisit dan secara berulang

58

Page 7: max weber

dia menyangkaol fitur sistem hukum Eropa tertentu yang

disebabkan oelh kapitalisme tertentu. penolakan teori deterministik

Marxian yang menyaakan bahwa fenomena hukum disebabkan oleh

kekuatan ekonomi, dia memopelhatkan bahwa ini unikdi dalam

sistem hukum Eropa yang dijelaskan oleh faktor non ekonomi

seperti kebutuhan internal dari profesi hukum dan kepentingan

politik atau organisasi. Faktor ekonomi khususnya kebutuhan

ekonomi dari kelas borjuis adalah sangat penting tetapi tidak

menjadi penentu dalam pembentukan lembaa hukum tertentu di

Eropa.

Lembaga ini berbeda dari pada peradaban lain di dalam

mutu struktural dan formal – atau seperti diarahkan leh Weber

dalam tingkatanr asionalitas. Keunikan hukum Eropa danaffinitas

diantara sistem ini dankapitalisme – tidak terletak pada isid ari

ketentuan substantif seperti dalam bentuk organisasi hukum dan

juga menghasilkan karakteristik formal dari proses hukum.

Kontrast Weber diantara sistem hjukum Eropa dan peradaban

seperti China tiaklah terfokus pada ada tidaknya aturan hukum

spesifik, meskipun ini tidak diabaian. Selain itu dia memikirkan

beberapa peranaan apakah organisasi hukum dapat dibedakan atau

terfokus pada pengelolaan politik dan agama, apakah hukum

59

Page 8: max weber

sebagai suatu aturan atau sebagai corpus dari tradisi dengan

keputuan hukum yang ditentukan oleh aturan sebelumnya.

Sistem hukum Eropa dibedakan dalam semua dimensi.

Tidak seperti sistem hukum dari peradaban yang besar, organisasi

hukum Eropa ini sangat berbeda. negara Eropa memisahkan hukum

dari aspek kegiatan politik lainnya. Profesional khusus atau

kelompok status pengacara telah ada. Aturan hukum ini tentu

diarqhkan pada pengambilan keputusand an aturand ari pengaruh

agama dan dari sumber nilai tradisional. Keputusan kionkrit ini

tentu didasarkan atas aturan universal dan juga pengambilan

keputusan dalam intervensi politik.

Sehingga Weber meyakini bahwa hukum Eropa adalah lebih

rasional dari pada sistem hukum peradaban lain, yaitu lebih dapat

dibedakan (atau otonomi) dibangun dengan sadar, umum dan

universal. Tetapi dia juga berusaha untuk memerlahtkan bahwa

tidak ada epradaban lain yang memiliki kemamiopuand alam

mengembangkan tipe hukum ini. Hukum Eropa adalah ahsil

itneaksid ari berbagai proses. Bentuknya adalah diebntuk bukan

hanya oleh fitur yang berbeda dalam sejarah hukum dunia Barat –

khususnya trdisi hukum Romawi dan aspek organisasi hukum abad

pertengahan – dan juga dimodelkan oleh trend yang umum dan

60

Page 9: max weber

berbeda dalam keagamaan, ekonomi, kehidupan politik di dunia

barat. peradaban lain yang ditelitinya kekruangan warisan hukum

secara khusus dan gagal megnembangkan ide keagamaan,

struktur politik dan jug kepentingan ekonomi yang tumbuh dari

hukum rasional di Eropa.

Kegagalan peradaban lainnya untuk mengembangkan

hukum rasional telah membantu menjelaskan mengapa di Eropa

akan membangkitkan suatu kapitalisme industri modern. Weber

meyakini bahwa tipe kapitalisme ini membutuhkan keteraturan

hukum dengan tingkat rasinalitas. Karena sistem ini unik bagi dunia

Barat, maka kajian sistem hukum ini membantu menjawab

pertanyaan Weber tentang penyebab kebangkitan kapitalisme di

Eropa.

II. Merekonstruksi analisis weber : Konsep hukum dan

hubungannya dengan dominasi

Untuk memahami abgaimna Weber mencapai kesimpulan

ini, mka perlu untuk membangun rincian dari argumen ini. Posisi

yang saya nyatakand alam paragraf ini muncul dari analisis sintesis

dari berbagai diskusi huium dan akptialisme dalam penelitiannya.

Karena Weber tidak meebrikankepada kita suatu penanganan yang

61

Page 10: max weber

sistmatis dari thema ini, saya berusaha merekonstruksi apa yang

telah ada untuk memahami mengapa Weber sendirit erfokus pada

sisi otonomi, generalitas dan universalitas dari sistem hukum Eropa.

A. Konsep Hukum dari Weber : Paksaan, legitimasi dan rasionalitas

Disamping rpedileksi untuk definisi yang cermat, saya tidak

meyakini Weber telah membuat catatan yang jelas tentang hukum.

Sementara secara khusus dia mendefinisikan hukum pada

beberapa hal, didiskusikan di berbagai tempat dalam penelitiannya

dengan menembus sejumlah batas yang telah ditetapkan. Istilah

hukum ini digunakan untuk menjelaskan dari pada hanya sebagai

fenomena; ini tentu sangat dimungkinkan untuk

mengidentifiaksikans ejumlah unsur hukum yang penting dan

memperlihatkan berbagai bidang dalamf enomena hukum yang

tleah dimainkan dan dianggap penting.

Ada tema pusat tertentud alam diskusi Weberiant entang

hukum. Hukum itu adalah berkaitan dengan legitimasi yang telah

diorganisir serta noramtif dan rasionalitas. Unsur ini

dipertimbangkan secara terpisah.

Weber seringkali mengutip definisi terkenald ari hukum

yang telah ditetapkan di bab I dari ekonomi dan masyarakat, di

62

Page 11: max weber

dalam mana hukum telah diidentifiaksikand engankoersi

terorganisir. Dalam konsep dasar dari sistem sosiologi, Weber

menekankan bahwa :

Keteraturan yang disebut hukum jika ada jaminan eksternal

oleh kemungkinan bahwa tindakan fisik atau psikologi akan

diberlakukan oleh staff seseorang untuk membawa kesesuaian atau

pelanggaran yang telah ada.

Berdasarkan definisi ini terlihat ada sesuatu yang bersfiat

inklusif. Pada sisi lain, ini gagal membedakan hukum dari perintah

yang disertai dengan ancaman, dan sehingga terlihat menyangkal

hubungannya dengan aturan. Sebaliknya, dinyakan bahwa aturan

tanpa mesin penegakkan yang terorganisir bukan hukum. Sehingga

dapat diserang oleh mereka yang ingin mencari hukum tanpa

kekautan politik terorganisir an juga elh mereka yang tidak

membutuhkan hukum dengan merjujuk pada tindakan yang

disertaid engan pemaksaan.

Tidak diragukn lagi Weber menekankan kesamaan

pemaksaan dari hukum. Seperti yang saya perlihatkan, koersi

hukum adalah fitur utama dari model Weber dari fungsi ekonomi

pasar. Namun demikian, analisis lebih lanjut menaytakan bahwa

Weber menggunakan banyak kosnep hukum yang lebih kompleks

63

Page 12: max weber

dibandingkan dengan apa yang telah dikutup. Demikian juga dalam

onteks dimna definisi itu telah diberikan dengan mengarah pada ide

yang dikemukakan oleh Weber.

Sehingga dalam skema Weberian, hukum itu adalah sub

kelas dari kategori yang disebut urutan normatif atau legitimasi.

Semua keterturan itu adalah (1) sistem yang distrukturkan secara

sosial yang memuat (2) dalil normatif yang (3) bagi beberapa

tingkatan tertentu diterima secara subjektif oleh anggota kelompok

sosial sebagai ikaan atas pa yang mereka miliki tanpa melihat

perhitungan utilitariand ari probabilitas koersif. Hukum dibedakan

dari bentuk keteraturan normatif lain yang meliputi lembaga yang

telah dibentuk untuk penegakkannya dengan pemberian sanksi.

Hukum adalah suatu bentuk keteraturan sederhana yang diserai

dengan jaminan probabiltias terhadap keabsahan empirisnya.

Pemaksaan telah diprkenalkan untuk membedakan hukum dari

kesesuaian – perbedaan Weber yang menunjukkan sisi acak – tetapi

hukum dan konvensi ini haruslah dilegitimasi. Karena

mengkombinasikan legitimasi dan pemaksaan sehingga hukum

memiliki kekuasaan dana kewenangan, baik dalam konsep polar

maupun dalam ide Weber tentang hukum.

64

Page 13: max weber

Sehingga kita tidak mengalami kesalahan dalam

menekankan pemaksan teradap definisi asal. Weber memikirkan

hukum sebagai kebiasaan dan konvensi sebagai salah satu sumber

panduan normatif dari masyarakat, dan juga menentukan

bagaimana keberadaannya. “Order” yang memiliki kemampuan

coersif disebut “hukum” tetapi tidak semua hukum itu bersifat

coersi. Aturan dan prinsip yang dapat dikemukakan oleh urutan

legal dan juga manusia yang dapat menerimanya sebagai

kewajiban tanpa paksaan. Weber melihat bahwa hukum dapat

menjai sumber dalam suatu alasan mengapa laki-laki menerima

kewajiban hukum sebagai suatu ikatan tanpa secara khusus

diancam dengan suatu sanksi. Dalam mengeksplorasi diskusi

hukum, aspek normatifnya haruslah tidak diabaikan.

Dimensi akhir dari hukum dalam skema Weber adalah

rasionalitasnya. Weber membedakan berbagai tipe hukum dalam

pengertian tingkat rasionalitas. Analisis yang tepat memperlihatkan

bahwa sistem notasi Weber darir asinalitas hukum mengukur

tingkatan dimana sistem hukum itu memiliki kemampuan

merumuskan, mengumumkan dan menggunakan aturan yang

bersifat universal. Sehingga sementara dalam analisis Weber

‘hukum’ adalah tidak menjadi hal penting dalam suatu aturan

65

Page 14: max weber

(istilah hukum yang menjelaskan kategori generik yang lebih luas),

perbedaan utama diantara tipe hukum dengan kapasitas untuk

mengembangkan sistem dari aturan yang universal.

Rekapitulasi, unsur yang penting dari konsep Weber yang

lebih luas dari hukum adalah sebuah sistem standar, maxim, prinsip

dan aturan pelaksanaan pada beberapa tingkat yang diterima

sebagai suatu kewajiban olehs eseorang dan didukung oleh lembaa

penguatan khusus dengan memberikan sanksi paksaan. Pada

cakupan tertentu sanksi ini diberlakukan sesuai dengan sistem

aturan, hukum yang disebut rasional.

Weber adalah membahas berbagai kemungkinan diantaa

dua dimensi definisi ini. Hukum, sebagaimana dikemukakan oleh

Weber,d dapat dikatakan bervariasi tingkatan rasinalitasnya dan

dalam sifat legitimasinya.tingkat rasionalits hukum lebih lannut

dihubungkan dengan sifat legitimasinya. Weber mendiskusikan

variasi diantara dimensi ini guna menentukan entingnya

peningkatan kapitalisme.

1. Variasi dalam rasionalitas hukum : Tipe pemikiran hukum

66

Page 15: max weber

Untuk mengungkapkan pentingnya sejarah sistem hukum,

Weber telah membangunsebuah tipe ideal dari ketentuan hukum

yang berbeda. tipe ini tentu merupakan buatan metodologi yang

mengizinkannya untuk menguji dan membandingkan sistem hukum

dari masyarakat yang konkrit. Semuanya ini tidak merefleksikan

sistem hukum yang konkrit, tetapi lebih dari itu termasuk kompleks

fitur khusus yang dapat ditemukand alam sistem real dan yang

menyoroti permasalahan yang ingin dikemukakan oleh Weber.

Tipologi Weber dari sistem hukum haruslaht erlihat dalam

knteks analisis rasionalitas hukum secara keseluruhan. Ini adalah

suaha untuk membedakan dimensi organisasi hukum dan juga

hubungan masyarakat hukum yang tlah diyakini terpengaruh

secara rasinalitas. Oleh karena itu berbagai tipe telah membedkan

perbedaan antara cara sistem hukum menangani malah

karakteristik dari perumusan norma (pembuatan hukum) dan

penggunaan norma untuk kondisi spesifik. Juga ada perbedaan

dalam suatu cara yang dirancang untuk mengukur tingkat

rasinalitas.

Ada sejumlah pendekatan yang dimungkinkan untuk

formualsi norma atau pembuatan hukum. Masyarakat dapat atau

tiakd dapat memiliki serangkaian aturan hukum yang dianggap

67

Page 16: max weber

kewajiban bagi anggotanya. Untuk itu terlihat ada aturan, yang

kemudian dipandang sebagaui suatu bentukan sadar atau juga

dapat dianggap sebagai suatu aturan hukum primer yang telah

ada, sekaligus tidak akan merubah mutu. Dan pada suatu cakupan

aturan ini diakui sebagai suatu hal yang sadar, yang kemudian

bersifat instrumental untuk mencapai beberapa rangkaian tujuan

konkrit yang ekstrinsik seperti agama atau ideologi politii, dan

dengan demikian diwajibkan hanya pada cakupan yang telah

memenuhi tujuan ini. Sebagai alternatif, rangkaian atuan ini tentud

dapat terlihat sebagai sesuatu yang sifatnya otonom dari rangkaian

sosial secara spesifik.

Demikian juga, temuan hukum, atau penerapan norma,

yang memiliki variasi akraktesitik. Keputusan ini dapat dicapai aas

dasar magig. Kasus ini tentu diputuskan oleh seseorang yang

dianggap memiliki bbeapa bentuk kemampuan yang luar biasa dan

penilaian ini tentu diewajibkan karena keyakinan dalam magic

merka. Pada sisi lai, keputusan ini tentu didaarkan atas dasar

sekular.s etelah ada di dalam sisi sekular, orientasi, variasi itu

dimungkinkan. Sehingga temuan hukum itu dapat diorientasikan

kepada penyeleaian knflik spesifik dan penentuan ekuitas yang

68

Page 17: max weber

nyata dari sebuah situasi, ke arah aplikasi preseden dari stereotipe,

atau ke arah aplikasi aturan umum melalui teknik kognitif.

Weber mempertimbangkan beberapa perbedaan variasi ini

dalam sistem hukum, dan khususnya dalam pengukuran sistem

aktual terhadap mana keputusan adalah (1) ditentukan oleh aturan

umum yang telah ada dari aplikasi universal dan (2) ditetapkan oleh

perbedaan organ hukum.

Meskiopuin hal ini menjadi masalah utama dari Weber,

namun dia menekankannya dalam cara yang berbeda. sistem

Weber ini diberi label sebagai tipologi ‘pemikian hukum’ dan

mengorganisir sistem hukum sesuai dengan apa yang disebut oleh

Weber sebagai rasionalitas atau pembuatan hukum dan penemuan

hukum. Aspek pembhasan ini tentu diaahkan pada kebingungan

yang besar antara apa yang telah diegerakkan. Dalam diskusi

pekerjan Weber, maka sangat jarang untuk melihat kategori

rasinalitas yang berhubungan dengan teori pembedaan, generalitas

dan universalitas. Jika ini dilakukan, maka argumen Weber ini

menjadi lebih jels.

Weber itu sendiri mengklasifikasikan sistem hukum ke

dalam kategori yang berbeda tergantung pada hukum yang telah

dibuat dan ditemukan. Hukum ini dapat ditemukan dan kemudian

69

Page 18: max weber

dibuat secara irrasional atau rasional. Hukum dapat ebrupa (1)

secara formal atau (2) irrasionals ecara substantif, atau (3) secara

substantive atau (4) rasional secara formal. Akhirnya, hukum

rasional secara formal dapat berupa formal did lam pengertian

ekstrinsik dan logika.

Juga ada dua dimensi perbandingan : cakupan dimana

sistem adalah formal dan ckaupan dimana itu adalah rasional. Jika

istilah ini dianalisa, maka kita dapat menemukan formalitas yang

diangap penting untuk mengertian kriteria intrinsik keputuan untuk

sistem hukum dan dengan demikian mengukur tingkat otonomi

sistematis, sementara pengertianr asinalitas mengikuti beberapa

kritria dari keputuan yang berlaku untuk semua kasus dan ukuran

generalitas dan secara univesalitas dari aturan yang digunakan oleh

sistem. Hubungan antara tipologi Weber dan knsep pembedaan dan

generalitas dapat terlihat dalam tabel berikut.

Pengambiln keputusan hukum irrasional secara formal,

adalah berkaitan dengan keputusan kerasulan atau pernyaaan.

Keputuan ini diumumkan tanpa mengacua kepada standar umum

aau bahkan pada pemikiran pihak-pihak yang ebrtikai. Kriteria

pengambilan keputusan adalah bersifat intrinsik untuk sistem

hukum tetapi bukan tidak diektahui; tidak ada suatu cara dimana

70

Page 19: max weber

pengamat dapat memprediksikan keputusan atau memahami

mengapa ini dapat dicapai. Keputuan irrasionals ecara substantif

juga memberlakukan kriteria dengan kondisi yang didasrkan pada

nilai etis dan pertimbangan praktis dari kasus khusus. Juga sangat

dimungkinkan untuk memahami keputuan setelah fakta, tetapi jika

sistem preseden muncul, sangat sulit untuk dihasilkan dari kasus

beton. Secara substantif pengambilan keputusan secara rasional

menggunakan serangkaian kebijakan umum atau kriteria, tetapi

tentu ada beberapa pengetahuan ekstrinsik untuk sistem hukum –

ideologi politik dan agama yang merupakan contoh sistem

ekstrinsik. Cakupan dimana prinsip dari sistem pemikiran eksternal

itu dapat dipahami, yang kemungkinan diaahkan apa bagaimana

sistem itu berfungsi dengan baik. Tetapi hal ini tentu mengarah apa

tingkatan yang terbatas untuk cara dimana aturan sistem eksternal

diterjemahkan ke dalam pengambilan keputuan hukum yang

bervariasi. Sehingga,. Sementara tipe ini lebih memiliki kemamioun

merumuskan aturan umum dibandingkan dua terdahulu, maka akan

terlihat bahwa ini adalah merupakanr asinalitas formal.

Dibandingkan dengan tipe keempat, ketiga tipe sistem hukum ini

memperlihatkan tingkatan perbedaan yang rendah, tingkat

71

Page 20: max weber

generalita aturan atau keduany. Sebagai hasilnya sangat sulit

untuk memprediksikan tipe keputuan yang telah dicapai.

Ini tidak berlaku untuk hukum Eropa, dimana Weber

mengidentifiaksikannya dengan rasionalits formal secara logika.

Tipe sistem ini mengkombinasikan tingkat perbedaan hukum

dengan ketergantungan pada aturan umum yang telah ada dalam

penentuan keputuan hukum, kedua fitur ini saling berhubungan.

Apa yang dimaksud oleh Weber dengan rasinalitas formal

secara loika ? dan mengapa ini diarahkan pada aturan yang

berlaku secara umum ? Pemikiran hukum adalahr asional pada

cakupan yang tergantung pada beberapa pembenaran yang

transcendent untuk ksus tertentud an ini didaasrkan atas aturan

yang telah ada : sisi formal dari kriteria keputuan yang bersifat

intrinsik untuk sistem hukum; dan logika pada cakupan aturan atau

prinsip yang dibangun oleh mode spesialsasio pemikiran hukum

pada sistematisasi logika dn juga pada keputuan kasus khusus yang

telah dicapai dengan proses deduksi khusus dalam logika yang

didahului oleh aturan atau prinsip sebelumnya. Arena dalam

beberapa sistem, keputusan pengadilan hanya dapat didasarkan

atas prinsip hukum yang telah ditentukan sebeumnya an karena

sistem itu membutuhkan kerjaama yang lebih cermat, umumnya

72

Page 21: max weber

melalui codifikasi, keputusan hukum yang akan didaasrkan pada

aturan dan ini tentu bersifat umum dan terlihat dari sumber

otonomi yang umum.

Weber mengutiop sistem hukum Jerman dari akhir abad ke

19 sebagai contoh konrkit dari sistem hukum dari tipe rasinal

formal. Sistem ini akan dianimasi oleh oleh teori ilmu hukum

Jerman dan apa yang disebut oleh Weber sebagai ilmu hukum dari

hukum sipil Pandectist yang didahului dari lima postulat dasar.

(1) Setiap keputusan hukum yang konkrit adalah aplikasi

dari proposisi hukuma bstrak terhadap situasi fakta konkrit; (2) Juga

harus dimungkinkan dalam kasus konkrit untuk mendapatkan

keputuan dari proposisi abstrak dengan menggunakan logika

hjukum; (3)hukum adalah atau harus ditangani seperti halnya

sistem tanpa gap; (4) apakah tidak dapat dibentuk seara rasional

adalah tidak relevan secara hukum dan (5) semua aksi manusia itu

adalah diorder berdaarkan hukum.

Dalam sistem ini, proposisi hukum “abstrak” adalah

diorganisir secara sistmatis dalam bentuk kode sipil; hakim jua

akan memberlaukan koe ini dengan menggunkan mode spesifik dari

logika profesional; tidak hanya dalam aksi manusia yang

73

Page 22: max weber

diebrlakukan oleh hukum tetapi apa yang diperkenankan oleh

hukum pada suatu kekuatan sosial yang lain.

2. Hubungan antara struktur politik dan sistem hukum : Tipe

dominasi dan tipe hukum

Dengan gambaran khusus dari hukum Eropa, teori Weber

dari kejadian struktur ini harus diuji. Dalam kondisi ada hukum

Eropa itu akan muncul ? Mengapa sistem ini hanya berkembang di

Eriopa ? Jawbant erhadap pertanyan ini tentu membutuhkan analisis

sosiologi oolitik Weber terutama dalam penelitiannya, Weber telah

memastikan hubungan ebrsama antara politik an struktur hukum.

Sistem hukum modern atau Eropa ini hanya dapat muncul dalam

kondisi olitik yang berbeda. keberadaannya adalah terhubung

dengan munculnya birokrasi modern. Dalam waktu yang sama, tipe

dari keadaan ini adalah tergantung pada sistem hukum dari tipe

modern.

Dalam sosiologi politiknya, Weber telah membangun tipe

ideal dari sistem politik atau bentuk dominasi (otoritas legitimasi).

Ada yang disusun menurut tuntutan daasr dai sistema atau regime

ini yang membuat perintah itu dapat dipatuhi. Klasifikasi ini tentu

dibuat oleh kondisi khusus dari legitimasi, justifikasi primer yang

74

Page 23: max weber

menawarkan ebrbagaia kemamiuan yang lain. Weber telah memilih

aspek dari sistem politik ini sebagai dasar untuk klasifiaksi karena

dia merasa bahwa ini akan membntuk dasar dari perbedaan real

dalam struktur dominasi empiris.

Weber telah mengidentifikasikan tiga ide atau bentuk murni

dari legitimasi. Ada yang disebut dominasi tradisinal, karismatik

dan hukum. Anggota organisasi sosial ini akan memperlakukan

permintaan sebagai legitimasi karena ini diajukan oleh seseorang

dengan karakteritik yang luar biasa atu karena mereka lebih

bergantung pada penegakkan hukum.

Karna sistem hukum menjadi abgiand ari total struktur

domiansi, smeuanya aksi ini diarahkan apa pemerintah, dan harus

dilegitiamsi; dan kemudian ditujukan pada pola total dari domiansi,

yang emudian arus lebih konsisten dengan kliam dasar dari sistem

yang telah ada. Sehingga dalam analisis ideal ini, hukum dikaitkan

dengan ketiga tipe dominasi dan masing-masing tipe murni dengan

ciri dari proses judisial dan juga basis legitimasi keputusan hukum.

Dalam domain tradisional pengambilan keptuusan adalah ditandai

sebagai sesuatu yang bersifat empiris dan dibenarkan didasrkan

atas tradisi yang telah ada. Dalam dominasi karismatik, hukum ini

75

Page 24: max weber

daqpat diterima oleh penduduk sebagai suatu ikatan yang berasal

dari para pemimpin yang luar biasa.

Dalam kedua tipe ini, hukum itu akan dilegitiamsi oleh

sesuatu seperti yang terjadi diluar. Tetapi ketika hukum itu dalam

pengertian umum menjadi sebuah hukum rasional, maka akan

menjadi prinsip legitimasi dan dasar dari semua dominasi

legitimasi. Init entu sifat dari hukum modern dan dengan demikian

menjdi sebuah keadaan modern.

Weber telah membangun hubungan antara tie dominasi dan

tipe pemikiran hukum. Dominasi hukum ini didaarkan atas

rasinaltias formal yang kemudian hanya ada dalam konteks

dominasi hukum. Lebih lanjut, dia menekankan bahwa hukum itu

adalah diarahkan apa sisi modern, hukum raisonal yang

membnetuk dominasi ke arah keadaan modern.

Ini semakin jelas hanya atas engujian yang rinci dari kedua

tipe ideal ini. Dominasi hukum itu dikatakan ada ketika kondisi

berikut ini ada (1) terapat norma aplikasi secara umum; (2) ada

keyakinan bahwa hukum itu aadlah sistem konsistend ari aturan

abstrak, dan administrasi dari hukum yang terdiri dari aplikasi

atuan untuk ksus tertentu dan terbatas pada aturan; (3)

keunggulan adalah mengarahkannya pada urutan impesinal; (4)

76

Page 25: max weber

kepatuhan adalah terhadap hukum dan bukan pada bentuk

keteraturan sosial; dan (5) keptuhan itu adalah hanya dimiliki

dengan rasinalitas yang telah terbentuk.

Dalam survey ebtnuk hukum, atau pemikiran hukum, Weber

telah memeprjelas bahwa ini diebdakand ari modern, tipe rasional

dalam kegagalannya untuk menghsilkan sistem aturan yang

bersifat umum. Irrasionalitas formal ini tidak hanya mengetahui

catatan dari atuan umum. Irrasinalitas substantif dalam kondisi ini

ditujukn apa situasi individu. Rasionalita substantif pada sisi lain

adalah diatur dengan rasionalitas yang telah ada – tetapi juga ada

beberapa prinsip pemikiran diluar hukum itu sendiri, seperti

agama, filsafat etika atau ideologi. Tiope hukum ini tentu akan

diusahakan untuk mencapai hasil khusus yang ditekankan oleh nilai

dari rangkian prinsiop yang telah ada, yang kemudian tidak umum

atau tidak dapat diprediksikan. Karena tidaka da sistem kognitif

yang memungkinkan pengamat memprediksikan kapan ahsil sesifik

akant erjadi, tipe hukum ini memperlihatkan urutan rasionalitas.

Wber menilai hubungan antara dominasi hukum dan hukum

Eropa dengan menjelaskan tipe dominasi lainnya. Sebagai hukum

rasional formal, maka sangat penting untuk menciptakan situasi di

dalam mana domiasi itu terlegitimasi secara rasional, sehingga

77

Page 26: max weber

bentuk legitimasi yang lain akan menemukan peningkaan hukum

rasinal. Tradisionalisme menempatkan kendala serius dalam suatuc

ara pengaturanr asional secara formal. Dalam masyarakat

tradisional, menurut Weber, seseorang tidak dapat memiliki hukum

yang spesifik yang telah diberakukand engan baik terutama untuk

proseur yang tidak sesuai dengan klaim pemerintah terhadap

legitimasi. Perintah ini tentu hanya dapat diamati jika semuanya

dapat dikaitkan dengan kondisi yang tidak mengalami perubahan,

prinsip eksternal. Lebih lanjut, aturan tradisinal aruslah mendasari

aturand ari ekonomi terhadap utilitarian, kesejahteraan atau nilai

absolut. Hal ini berlaku sementara legitimasi itu didaarkan atas

prinsip tradisinalo, dengan mnekankan dominasi yang juga

mempertahankan kesejahteraan ekonomi dari subjek yang ada.

Situasi ini tentu dilakukan oleh Weber dalam rasionalitas yang telah

ada untuk urutan hukum teknik. Otoritas Charismatik ini tentu

mendorong peningkatan hukum rasional modern; Weber telah

mengamati bahwa otoritas birokrasi ini adalah rasional secara

khusus dalam pengertian ini terikat secara intelektual pada suatu

aturan.

Dari analisis ini, terlihat bahwa hukum Eropa adalah

dibedakand ari tipe hukum lain dalam beberapa dimensi. Tidak

78

Page 27: max weber

seperti tipe lain, hukum Eropa telh mengembangkan sutu bentuk

aturan yang diberlakukan melalui prosedur formal yang menjamin

bahwa aturan ini akan diikuti dalams emua kasus. Untuk itu, maka

akan membentuk sebuah tindakan acak dari kelompok yang

berkuasa dan terutama sebagai akibatnya akan ada sesuatu yang

dapat dirpediksikan.s ehingga dalam hukum Eropa, aturan yang

mengatur kehidupan ekonomi adalah mudah ditentukan; tipe

urutan hukum ini mengurangi satu unsur ketiakpastian eknomi.

Perhitungan hukum Eropa adalah kontribusi utama untuk aktivitas

ekonomi kapitalis.

Tabel berikut ini memperlhakan hubungan antara hukum

dan tipe struktur politik (dominasi), yang menunjukkan tingkatan

diskresi sistem yang diberikan kepada penguaa dan juga tingkatan

perhitunganr elatif dari aturan yang mengatur kehidupan ekonomi.

Struktur politik juga akan menentukan tipe keteraturan hukum

yang ada sekaligus memepngaruhi fungsi ekonomi yang dimainkan

aau diperankannya.

B. Kebangkitan Legalisme

79

Page 28: max weber

Apa yang muncul dari sistem yang sangat kompleks itu

adalah gambarand ari pertumbuhan masyarakat tertentu. dalam

mayarakat ini, sumber utama dari urutan normatif adalah

konsistensi secara logika dari aturan yang dibangun dalam suatu

spesialisasi. Aturan ini tentu akan diciptakan oleh penggunaan

bentuk pemikiran yang khusus dengan memungkinkan konstruksi

sistem intelektual yang dapat digunakan oleh profesional yang

sudah terlatih. Sementara nilai yang dinyatakan di dalam aturan

ini adalah diapdukan ke dalam sistem intelektual yang telah

dibangun oleh pofeisonal. Dan aturan hukum ini dibentuk dalam

rsolusi perselisihan antara anggota masyarakat.

Jika sistem ini berfungsi dengan baik, maka harus ada

perbedaan yang jelas dari hukum sumber normatif lainnya.

Demikian juga hukum yang diarhakan pada sistem lain yang telah

ada untuk loyalitas. Hukum haruslah menjadi otonomi dan supreme.

Hukum haruslah menajdit erpisahd ari kekuasaan dan

agama jika telah mencapai tujuan perumusan dan

mempertahankan ambisinya, aturan umum. Weber secara terus

menerus menekankan bahwa kekuasan ini adalah menjadi suatu

alasan yang tidak terpahami, bahwa emerintah akan terus berjuang

untuk mengorbankan prinsip tertentu, serta penetapan tujuan yang

80

Page 29: max weber

telah ada. Dalam bahasa teori konstitusi amerika, kekuasaan ini

lebih terarahkan.

Tetapi tidak cukup untuk hukum menjadi sesuatu yang

terpisah dari sumber kontrol sosial lain. tidak cukup dimana atuan

itu da dalam epngertian abstrak. Semuanya akan mengontrol

kehidupan sosial dan hukum harus mendahui bentuk keteraturan

normatif. Jika tidak, maka aturan hukum akan membatasi dampak

sosial.

Beberapa otonomi hukum mengembangkan struktur

hukum yang berbeda, keahlian unik, pesan dan mode pemikiran

yang diperlukan jika masyarkat ini mencitpakan dan

memperahankan aturan. Profesional yang telah dikhususkan untuk

itu haruslaht etaop matang an memiliki kualita skhusus. Karena

mode pemikiran yang unik menjadi unsur penting dari struktur

sosial hukum modern, maka elatihan khusus harus tetap ada.

Model ini tentu disebut sebagai legalisme, untuk

menaytakan dominasi masyarakat oleh aturan otonom. Dalam

model ini, aturan dapat dipatuhi karena diyakini telah diebrlakukan

secara rasional. Dengan tingkat pembedaan permesinan hukum,

dan penurunan bentuk kontrol sosial lainnya, mansia dalam

kehidupan pengacaranya dapat diperhitungkan secara ekseluruhan.

81

Page 30: max weber

Mereka mengetahui atau mereka dapat memeplajarinya, apa hak

dan tuga smereka, terutama memprediksikand engan tingkat

kepastiand ari koersi hukum yang telah ada.

Kondisi yang unik di dalam sejarah Eropa, seperti

dikemukakan oleh Weber, mengarah pada kondisi emergensi

legalisme. Agama, politik, ekonomi dan faktor hukum memberikan

ktnribusi bagi pengembangannya. Di dunia Barat, agama dan juga

hukum sekular akant erpisah sehingga memungkinkan pemisahan

antara norma hukum dan norma etika. Pada saat yang sama,

birorkasid ri gereja Katolik dan warisan hukum Romwawi,

mengaahkan hukum adat itu kepada sesuatu yang lebih rasional

dibandingkan dengan ketentuan hukum teokrasi. Dan raja Eropa

dalam perjuangannya untuk menapatkan kekuasaan denan

kelompok 0olitik lain menemukannya menjadi hal penting dan

menciptakan suatu stff birokasi.

Akhirnya, pengembangan otonomi dalam kehidupan hukum

ini telah menjadi hal mendasar untuk mrealisasikan kepercayaan

terhadap rasionalitas hukum. Sebagiana besar pengembangan itu

adalah pemsiahan penemuan hukum dan pembuatan undang-

undang, sebuah fenomena yang ditemukan oleh Weber mampu

mengaksentuasikannya dalam hukum Jeman. Perkembangan ini

82

Page 31: max weber

adalah kondisi yang penting bagi penentuan penambilan hukum

dan jua sekularisasi hukum. Perbedan ini tentu diarahkan pada

sistem dunia barat. Demikian juga dalam dunia barat yang tidak

mengarah pada hukumalam dengan berbagai kemungkinan aturan

tertentu yang naikd an juga norma tradisional. Disamiong itu,

pengaruh hukum Romawid alam teknik khusus juga telah

diperhitungkan.

Salah satu unsur penting dari sejarah hukum Eropa adalah

konsep utama untuk pemahaman legalisme, yaitu enangnan Weber

terhadap kemunculan profesi hukum yang berbeda. hal ini tidak

hanya unik; namun ini penting untuk memunculan rasionalitas

formal dan juga menggaris bawahi dinamika dari legalisme

dimaksud.

Weber mengemukakan bahwa hanya dalam dunia barat

para ahli hukum muncul sebagai kelompok status yang berbeda.

kelompok status ini tentu merupakan organisasi yang ditemukan

atas dasar pendidikan formal, prestse pekerjaan atau gaya

hieuhidupan. Kelompok status ini dapat dibentuk atas daasr ide

bersama, seperti keyakinan politik atau keagamaan. Karena

manusia membentuks ebuah kepentingans ebagai hasil

keanggotaan dalam kelompok dan kemudian diarahkan pada ide

83

Page 32: max weber

yang telah terbentuk dalam organisasi. Kelompok status ini tentu

memepngarhi sejarah karena mereka akan berjuang

mempertahankan ide yang telah menggaris bawahi ide lainnya.

Ide tentang sifat hukum dapat memiliki mutu pembentuk

kelompok dan kebutuhan kelompok dapat membangun

pengembangand ari konsepsi hukum yang ebrbea. Kemunculan

profesi hukum yang berbeda di dunia Barat tik hanya mendorong

pertumbuhan ide hukum sebagai teknik otonomi dalam sisi sosial;

namun jug ditujukan apa ide yang sama atas dasar konflik sosial.

Demikian juga rasionaltias yang sangat ekstrim dengan hukum

yang diarahkan pada teknik yang telah dikembangan terus

menerus.

III. Legalisme dan kapitalisme : Rekonstruksi teori Hukum Weber

dalam kehidupan ekonomi

Sekarang kita memiliki beberapa unsur yang dibutuhkan

untuk memahami teori hubungan Weber diantara pemunculan

hukum modern dan kapitalisme. Kita telah menguji sosiologi

hukum, yang mengidentifikasikan tipe sistem hukum dan sosiologi

politiknya yang memperlhiatkan bawa struktur kekuasaan ini

menentukan beberapa tingkat tipe urutan hukum yang tleh ada.

84

Page 33: max weber

Kita harus tahu mengapa Weber memikirkan elgalisme yang

diekmbangkan di Eropa. Sekarang kita harus kembali pada sosiologi

ekonomi di dana mana dinamika ini telah diekmbangkan. Analisis

ini akan memperlihatkan kapitalisme dan legalisme yang telah

dihubungkan.

Dalam sosiologiekonomi, Weber menekankan pentingnya

pengembangan kapitalist dari dua aspek hukum : (1) tingkat

perhitungan relatif dan (2) kapasits untuk mengembangkan

ketentuan substantif – yang pada prinsipnya adalah berhubungan

dengan kebasan kontrak – pentingnya fungsi sistem pasar.

Alasan yang pertama ini adalah sangat epnting dari yang

kedua. Weber memastikan bahwa kapialisme ini membutuhkan

eprhitungan normatif. Survey tipe hukum ini menunjukkan bahwa

hanya hukum rasional, modern atau rasional formals ecara logik

akan memberikan eprhitungan penting. Legalisme ini tentu

mendukung pengebangan kapitalisme dengan menyediakan

suasana yang stabil dan mudah diprediksikan : kapitalisme yang

mendorong lealisme karena borjuis menayari kebutuhan untuk tipe

struktur pemerintahan.

Legalisme adalah cara untuk menyediakan tingkat

kepastian untuk operasi sistem kaptialist. Weber menekankqn

85

Page 34: max weber

bahwa kapitalisme itu tidak akan berlanjut jika kontrol dari

sumbernya tidak dilakukan oleh suatu kekuatan hukum.

Rasionalisasi dan sistematisasi hukum secara umums serta

peningkatan perhitungan furngsi proses hukum merupakan salah

satu kondisi penting dari perusahaan kapitalist.

Pentingnya model ini adalah konflik keinginan egoistis yang

kemudian menjadi bagian dari kapitalisme kompetitif.d alam paasr

murni, kapitalisme dari tipe ideal dalam teks mikro ekonomi,

masing-masing akan digerakkan untuk menembangkan

kepentingan dan pengeluarna dari peserta lain di pasar. Secara

teoritis, motif rofit adalah tidak dapat diabaikn oleh suatu kekuatan

etika atau moral. Sehingga masing-masing pelaku tidak akan

memperhatikan ramifikasi dri ekonomi yang telah ada.

Pada saat yang sama aktor atau pelaku ekonomi dalam

sistem adalah bersifat saling ketergantungan. Tidak ada peserta

pasar yang dapat mencapai tujuan ini jika dia tidak memastikan

kekuasan atas aksi orang lain. ini tentu sedikit bagik bagi pemilik

pabrik tekstil untuk lebih lanjut mengembangkan suatu keinginan

jika ini dapat diarahkan untuk sisi produknya. Jika supplier tidak

memberikan suatu bahan yang dijanjikan, jika pekerja menolak

bekerja, jika pelanggan lalai untuk membayar barang yang

86

Page 35: max weber

dikirimkan, maka rasionalits ini adalah penting di dalam dunia yang

kemudian ebraa diluar nilai produsen tekstie.

Weber kembali menekankan, ketikapastiand ari tipe ini

adalah merupakan prejudice yang serius untuk fungsi ekonomi

modern. Bagaimana pelaku ekonomi kapialist dalam dunia ini sama

untuk mengurangi ektidakpastian yang mengancam sistem

kapitalist dari kekuaan rduktif ? apa yang memungkinkan pelaku

ekonomi memrpediksikan kepastikan relatif dari pelaku yang lain ?

Untuk menjuawab pertanyaan ini, Weber pindh ke dalam

tingkat analisis sosioloi. Permaaahan konflik diantara kepentingan

pribadi seseorng dan stabilitas sosial adalah merupakan masalah

Hobbesian – adalah salah satu masalah yang mendaar dari

sosiologi dan jua mengarhakan bentukan Weber ke dlams ebuah

skema aksi soial. Weber mengkaui bahwa kemampuan rpediksi

yang uniformitas dari sosial ini dapat dijamin dalam berbagai cara

dan bahwa semua metode kontrol sosial ini mempengaruhi aktivitas

ekonomi. Pelaku ini tentu dapat menginternalisasi stndar normatif

dengan sebuah harapan sukarela.

IV. Kasus penyimpangan dan verifikasi masalah historis :

Legalisme dan kapitalisme di Inggris

87

Page 36: max weber

Analisis ideal dari Weber untuk masalah ekonomi, politik

dan hukum menekankan bahwa hukum memberikan kontribusi bagi

kapitalisme dalam ukuran yang besar karena adanya kemampuan

erhitugnannya, sistem hukum otonomi dengan univeral dan atuan

umum, yang menjamin kebutuhan akan kepastian hukum. Ketika

dia mencoba memverifiksi hal ini secara historis, mka catatan ini

tidaklah mendukung analisisnya. Hal ini mendorongnya melakukan

kualifiaksi tetpi tidak pernah mengbaikan thesis dasar.

Dalam usaha untuk memperjuangkanc ataan historis.

Weber mengemukakan adanya aspek dari kehidupan hukum yang

penting bagi pengembangan kapitalistis tetapi tidak sesuai dengan

tingkat formalisme logika. Misalnya, dalam satu hal, dia secara

eksplsit mengenali bahwa ada konflik potnsial di dalam rasionalisme

hukum untuk tipe formal dan kapasitas kreatif sistem untuk

menghasilkan konsep kelembagaan yang dibutuhkan oleh situasi

ekonomi. Dia juga mencaat adanya otonomi hukum yang dapat

menimbulkan ekonomi yang terfrustrasi. Tetapi hal ini

menyebabkan penilaian ulang dari mdoel, yang tidak

mempengaruhi penekanan pentingnya perhitungan hukum.

Karena metode ini adalah sesuatu yang penting terkait

dengan sejarah, maka akans angat bermanfaat untuk menguji

88

Page 37: max weber

kasus menyimpang yang terus mengganggunya dalam berbagai

area. Hal ini menjadi masalah pengembangan bahasa Inggris.

Dalam sosiologi hukumya ada perjuanan antara konsep dan

sejarah, antara teorid an fakta, yang kemudian lebih mengarah

pada usaha untuk melihat hubungan antara sistem hukum Inggris

dan pengembangan kapitalisme di Inggris. Dia kembali pada

masalah ini beberapa kali. Ambisi dan diskusi kotnradiksi dari

masalah ini menunjukkan gambaran Weber dalam apa yang disebut

ahli teori sosiologi.

Karena Weber menganalisa hubungan antara hukum dan

ekonomi dalam sejarah Inggris, pertumbuhan bangsa ini

menggambarkan dua masalah utama dalam teorinya. Pada satu

sisi, Inggris terlihat kekurangan kemampuan perhitungan, formals

ecara loika, sistem hukum yang seringkali diidentifiaksikanny

sebagai hal penting bagi pembangunan kapitalist. Pada sisi lain,

kapitalisme itu menjadi salah satu yang telh dikembngkan di

Inggris, dengan berbagai pengaruh pada rasionalisasi hukum

Inggris.

Dari sudut pandang Weber, sistem hukum Inggris ini

menghadirkan suatu kntrast dengan sistem kontinental. Tingkatan

rasionalitas hukum adalah sangat rendah dibandingkan dengan

89

Page 38: max weber

tipe lain yang berbeda di benua Eropa. Dalam gamabran formal

yang mendaasr, sistem Inggris ini berbeda dari formalisme juridis

dari sistem kotinental termasuk di dalam sistem keadilan sekular.

Namun demikian, kapitalisme memiliki kemunculan perama di

Inggris dan Inggris merupakan regime kapitalist yang telah ada.

Temuan ini memperlihatkan atau menghadirkan beberapa

kemungkinan logika. Pertama, mereka harus mendorong catatan

hubungan sistematis dianara hukum dan ekonomi. Kedua, akan

menekankan bahwa tipe ideal dari rasionalitas formal tiaklah

terfokus pada fitur penting dari kehidupan hukum dalam

pengembangan ekonomi. Ketiga, mereka menujukkan bahwa

Inggris adalah salah satu dari beberapa cara pengecualian yang

telah diadakan secara generalisasi. Dalam diskusi tentang masalah

Inggris, Weber mengaopsi ketiga posisi yang tidak konsisten itu.

Dalam serangkaian keyakian dan pesan yang sifatnya

kontradiksi, Weber menyatakan beberapa hipotesis berikut : (1)

sistem hukum Inggris menawaran tingkat perhitungan yang rendah

tetapit entud engan kapitalisme yang telah dibantu oleh suatu kelas

yang rendah. (2) Inggris adalah unik dalam pencapaian kapialisme

bukan karena tetapi lebih dari sekedar sistem judisial. kondisi yang

memungkinkan hal ini tentut idaklah dikembangkan di sini. (3)

90

Page 39: max weber

sistem hukum Inggris, sementara jauhd ri model yang diembangkan

secara rasinalitas formala dalah cukup diperhitungkan uguna

mendukng kapitalisme, karena hakim lebih mendorong pada

kapialistis.

V. Legalisme dan legitimasi dominasi kelas

Hingga saat ini, kapitalisme itu telah disajikan sebagia

suatu abstraksi. Sementara Weber memeprhitungkan bahwa

kapitalisme itu adalahd alam suatu cara dimana sebagian sistem

ekonomi rasional dimungkinkan. Dia lebih kritis untuk beberapa

efek moral dari sistem ini. Kritikan ini tentu terlibat dalam beberapa

hal; muncul secara jelas dalam bagian sosiologi hukum dimana

Weber ini mengambil alih suatu hal yang diajukanoleh marx; peran

legalisme dalam legitimasi ominasi kaptialistis.

Legalisme ini akan lebih dari fungsi ekonomi dalam

kapitalisme. Weber memerlhatkan abaimana ide sistem hukum

otonomi ini mengarah pada keadilan formal yang melegitimasi

struktur politik dari masyarakat kapitalist.

Legalisme ini melegitimasi dominasi pekerja oleh kaum

kapitalist. Hubungan antaa hukum, negara dan pasar adalah

sangat kompleks. Legalisme sementara berusaha menekankan

91

Page 40: max weber

sesuatu hal penting merupakan sebuah kekuatan dan sementra

sistem ini mempersamakannya secara formal, demikian juga

dominasi kelas. Legalisme ini memperkuat keadaan dengan

membatasinya dan juga komitmen untuk sistem aturan yang terus

meningkatkan legitiamsid ari dunia modern dan juga kewenangan

atau kekuatanefektif. Dan juga untuk pertumbuhan yanglebih baik,

akan menguangi kekutan untuk pengembangan pasr. Kekauan

posisid ari kontrol ini diarahkan pada peningkatan ekuatan efektif

ari organisasi dan sumber daya ekonomi. Prinsip kesamaan

ekualitas hukum dengan kels tertentu diarahkan pada otonomi

faktual.

Dia meyakini bahwa efek legalisme ini berasal dari

antimony dasar antara kriteria bahan dan formal dari keadilan, dan

juga aspek negatif dari administrasi formald ari keadilan dalam

kondisi modern. Keadilan formal ini tentud dapat diarakan pada

kekuatan ekonomi; bukan hana d yang dapat diperhitungkan tetapi

penekanan formal untuk kriteria yang sifatnya sbstantif untuk

pengambilan keutusan. Sekaligus mendorong pengguaan hukum

sebagai intrumen keadilan sosial. Dalam hal ini adalah seperti yang

dikemukakan oleh Anatole Frances.

92

Page 41: max weber

Keadilan formal ini menjamin kbebaan mksimum untuk

pihak-pihak berkekeptningan untuk menunjukkan kepentingan

hukum. Tetapi karena distribusi kekuatan eknomi yang tidak sama

yang merupakan sistem keadilan formal dan juga harus tepat

waktu dan mengarah pada konsekuensi yang bertolak belakang.

Keadilan formal ini bukan hanya repugnant terhadap

kekuatan otoritas dan juga pemerintah arbitrary; juga akn

bertentangand engan kepentingan demokrasi. Keadilan formal ini

adalah abstrak, tidak memeprtimbnagkan hal-hal yang bersifat etis

yang dimunculkan oleh suatu keopentingan; seperti abstensi,

mengurangi kemungkinan merealsiasikan kebijakan sbstantif oleh

kelompok tertentu. ehingga nilai emokrasi dan tipe ekadilan sosial

hanya dicapai pada tingkat biaya dalam legalisme. Weber juga

mengemukakan bahwa legalisme formal akan memerlhatkan

kreativitas dan juga otonomi hukum yang mengarah pada hasil dari

kapitalist.

VI. Metodologi dan sudut pandang weber

Seperti yang telah dijelakan dalam pembahaan, Weber

mendekati masalah hukum dalam amsyarkat dan ekonomi dari

93

Page 42: max weber

sudut pandang holistik, historis dan komparatif. Struktur dasar

analisis ini telah mengidentifikasikan beebrapa hal penting dari

maayrakat dan ekonomi dengan memerhatkan bagaimana hukum

dapat ikaitkand engan rngkaian sosial yang berbeda. tipe hukum,

ekonomi dan politik ini ditujukan pada catatan hsitoris. Hukum itu

diliht sebagai hsil itneraksid ari berbaai kekuatan dan pada saat

yang sama sebagai struktur yang berbeda yang memberikan

ontribusi bagi idnependensi bentuk mayarakat.

Weber tidak hanya menggunakan metode ini untuk

memoperlahtkan bagaimana legalisme dikembangkan di Eropa; dia

juga menekankan upaya menganalia mengapa ebntuk dan

susbtansi huium modern ini tidak muncul dalam peradaban yang

lebih besar. Contohnya adalah ilsutrasi persepktif dan metode

yang dilihat alam poembahaan mengapa sistem hukum China ini

gagal mengembangkan kebebaan kontrak dan konsep korporasi.

Weber meyakini bahwa konsep hukum dari corporasi telah

memberikan kontribusi yang sangat penting bagi pengembangan

kapitalsitis di Eropa. Analisis pembanding memperlihatkan bahwa

konsep ini tidak muncul di China dan ini emrupakanf akta

konsekuensi untuk pengembangan ekonomi di China. Kemudian di

94

Page 43: max weber

berusaha menjelaskan menapa China tidak pernah

mengembangkan konsep tersebut.

Konsep korporasi sebagai sosok hukum memiliki dua unsur.

Pertama, menekankan hubungan kontaktual bebas diantara entitas

yang diakui secara sah. Kedua, menegaskan bahwa kelompok ini

akan memasuki beberapa hubungan. Weber memperlihatkan

bagaimana organisasi politik China dan struktur ssialnya

mendorong pengembangan pad ide hukum yang telah ada.

Struktur sosial ini tentu mendorong penignkatan hubungan

kontraktual. Tidak seperti Eropa, myarakat China ini terorganisir

dalam berbagai absis kkerabatan. Weber telah engmati bahwa jenis

organisasi kekerabatanini mendorong resolusi perselisihan melalui

hukum, melalui lembaga aturan yang didorong oleh engambil

keputusan otonomi. Penurunan organisasi ini telah

memperlihatkan beebrpa fkator dalam meningkatkan bentuk

organiasi kotnaktual di Eropa ; kekuatan kontinue dari kelompok di

China telah mendorong peningkatan bentuk hubungan tersendiri.

Lebih lanjut, organisasi politik di China mendorong embentukan

kelompok. Sementara sistem politik ddari Roma dan Eropa abad

pertengahan telah mendorong munculnya perusahaan otonomi,

keadan patriomonial China ini mendorong semua asosiasi yang

95

Page 44: max weber

akan mengacam hegemoninya. Untuk itu, ide dari perusahaans

ebagai sosok hukum termasuk konsep yang berhubungan dari

kewajiban lterbatas, gagal berkembang di China.

Weber mengkaui bahwa faktor ekonomi yang bersifat murni

memberikan kontribusi bagi situasi sebagai hasild ri sikaop ekonomi

dan organisasi, dan tidak adanya kekautan yang kuat di China

dalam mengembangkan tipe yang telah diakui secara sah. Tetapi

ini tentu memberikan isyarat bagi faktor-faktor lain; pengembangan

sistem hukum di China tidak akan teratribusi untuk beberapa faktor

sebagai hasild ari inteaksid ari semua fitur yang terpisah dari

masyarakat.

Pendekatan holistik yang sama tentu berlaku untuk

mengkaji hukum perusahaan di Eropa. Tidak ada satu gamabrand

ari masyarakat Eropa yang dijelaskan oleh hukum Eropa dengan

memecahkan amalah krusial dari pengembangan koneop

kepribadian juristik. Faktor ekonomi, sosial dan politik, termasuk

pengembangan otonomi di dalam hukum adalah diarahkan pada

sisi penting dan juga keunikan dari Barat dengan pemikirannya.

Dari analisis ini semakin jelas bahwa sebagian ide hukum ini dapat

dipahami dalam konteks sudut pandang multi dimensi dari hukum.

96

Page 45: max weber

VII. Kesimpulan

Pernyataan saya terhadap karya Weber ini telah jelas dan

abstrak. Saya tidak mamopu untuk menunjukkn semua komlkitas

dari argumend an semata mengemukakan bahwa analisis historis

yang diperlihtkan oleh Weber memeoprlhatkan legalisme yang

muncul di Eriopa dan juga dengan penelitian komparatif melalui

upaya dalam mencoba memerlahtkan mengpa peradaban utama

lainnya mengembangkan legalisme.

Saya berharap bahwa saya akan menekankan analisis

pembanding dan komparatif yang bersifat sentral untuk diskusi

Weber. Seperti saya kemukakan pada awal tulisan ini, tugas tuama

Weber adalah historis. Seperti yang dikemukakan Roth, Weber ini

memandang konsep sosiologi sebagai Clio’s handmaiden, sebagai

alat yang melakukan penelitian sejarah dan penelitian komparatif.

Tipe ieal dan teorid ari apa yang saya kemukakan ini adalah

menguji kejadian historis. Demikian juga terbatas dalam

kemampuannya untuk permasalahan penelitian yang telah ada.

Tipe ideal ini bukanlah teori universal dari masyarakat, meskipun

digunakan untuk membangun berbagai permasalahan yang telah

diteliti da tidak digunakan secara mekanika dalam konteks yang

lain.

97

Page 46: max weber

Jika uraian dasar dari analisis Weber ini dipikirkan, maka

penulis kontmorer akan berada dalam poisi terbaik guna

engevaluasi pekerjaannya dan memberikan kotnribusi abgio

penelitiannya. Dengan akta lain, akan kemungkinan menggunakan

Weber tanpa melecehkannya.

Tidak dapat dibantah bahwa pemahaman umum dari teori

Weber ini adalah membantu para arjana untuk terus mengerjakan

tugasnya; analiis dari peran hukum dalam kapitalisme modern.

Sebaaimana telah dibahas dalam ksus Inggris, tugs ini jauhd ari

semiourna. Namun, tipologi Weber dari hukum, dominasi dan

kapialisme akan membantu untuk menelusuri beberapa hal dari

Eropa dan Inggris dan juga sejarah hukum. Sebagaimana

ditunjukkan oleh sebuah rekonstruksi, konsep tertentu yang

digunakan dalam tipe pemikiran hukum akan menimbulkabn

kebingungan dalam kejelaannya dan kita akan menggunakan

rincian dari ukuran kajian historis yang telah ada.

Bahkan meskipioun itu diebrlakukand lam tipologi Weber

untuk dunia yang bersifat kontemporer. Kondisi pengembangan

kntemorer atau mdoernisasi ini tentu berbeda dari apa yang telah

ada di dalam kajian Weber. Banyak unsur dari tipologinya yang

tidak ditemukand alam pengembangan yan telah ada. Mialnya

98

Page 47: max weber

keseluruhan teori dari peran ekonomi hukum sebagaimana telah

dikemukakan, telah mencoba mengembangkan apa yang disebut

pertumbuhan ekonomi. Demikian juga model peran ekonomi yang

diarahkan pada ide abad ke 19. setelah itu, perhatian dibutuhkan

dalam masalah kontemporer yang telah ada.

Tidak terlupakan lebih lanjut bahwa meskipun Weber dan

yang lainya telah mengujinya,. Beberapa konstruksi intelektual init

elah digunakan untuk keperluan heuristik. Namun tipe murni ini

ditemukand lam beberpa dunia reall tidak ada sistem hukum dalam

sisi logika yang murni.

Akhirnya, kita ingin memeprtanyakan penekanan Weber

terhadap kualitas formald ari hukum modern, sudut pandang yang

memahami purposif atau kualtias isntrumennya. Brngkali

dipengaruhi oleh ide hukum sebagai ketentuan formal dan

menekankan pentingnya perhitungan hukum dalam kehidupan

ekonomi. Webher itu bermaksud untuk mnekankan karakteistik

hukum Eropa, dan seperti diberi contoh oleh Inggris, mampu

memberikan penekanan pada berbagai signifikansi ekonomi dari

perbaikan marginal perhitungan hukum.

Tetapi sarjana modern terus melanjutkan kajian historis dan

kemudian menekankan relevansi hukum untuk proses

99

Page 48: max weber

pengembangan, yang kemuian mampu diarahkan pada penelitian

Weber. Pertama, pendekatan tipologinya masih berharga,

meskipouin pengembangan tipologi baru itu dianggap sangat

penting. Kedua, Weber menekankan bahwa posisi ini harus

diverifiaksi oleh sebuah komparatif darianalisis sosiologi. Akhirnya,

dia mempertahankan bahwa relevansi hukum dalam mayarkat

dapat dipahami oleh analisis hubungan antra beberapa bagiand an

struktur masyarakat/. Kontibusi yang unik dari Weber ini adalah

menganalisa hukum melalui sudut pandang sosial, holistik dalam

fenomena hukum, yang tidak seluruhnya bersifat terikat dan juga

terantung pada beberapa aspek kehiupan sosial.

100