maternitas

19
VACUM EXTRAC Oleh : Miftia Yunanda Putri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melahirkan merupakan sesuatau yang ditunggu seseorang yang sedang hamil, banyak ditemukan proses persalinan yang lama pada ibu hamil saat melahirkan. Keadaan ini sangat menyiksa ibu dan beresiko pada kematian bayi. Permasalahan ini bisa diatasi dengan munculnya alat yang dapat mempercepat proses persalinan yaitu dengan vacum. Selama berabad-abad berbagai alat yang mempunyai rancangan mirip klem telah digunakan untuk membantu kelahiran janin, namun selama 300 tahun telah berkembang ide yang memanfaatkan traksi bantuan vacum sebagai suatu metode yang membantu usaha eksplusi dari ibu. Penggunaan tehnik “cupping” untuk persalinan sudah diawali pada abad ke 18. Profesor Young Simpson tahun 1849 memperkenalkan satu alat bantu persalinan yang dinamakan ekstraksi vakum – Ekstraksi Vakum (EV) . Pada tahun 1956 Malmstrom mengenalkan instrumen ekstraktor vakum modern yang terbuat dari “stainless 1

description

1.2 TujuanTujuan menyusun makalah ini adalah :1. Agar penulis dan pembaca mengetahui apa yang disebut dengan vacum ekstraksi.2. Mengetahui alat-alat vacum ekstraksi.3. Mengetahui tindakan vacum ekstraksi.4. Mengetahui keuntungan dan kerugian vacum ekstraksi.5. Mengetahui syarat-syarat vacum ekstraksi.6. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam tindakan vacum ekstraksi.7. Mengetahui bahaya-bahaya dari tindakan vacum ekstraksi.8. Mengetahui masalah keperawatan pada ibu post vacum ekstraksi.

Transcript of maternitas

Page 1: maternitas

VACUM EXTRAC

Oleh : Miftia Yunanda Putri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melahirkan merupakan sesuatau yang ditunggu seseorang yang

sedang hamil, banyak ditemukan proses persalinan yang lama pada ibu

hamil saat melahirkan. Keadaan ini sangat menyiksa ibu dan beresiko

pada kematian bayi. Permasalahan ini bisa diatasi dengan munculnya alat

yang dapat mempercepat proses persalinan yaitu dengan vacum. Selama

berabad-abad berbagai alat yang mempunyai rancangan mirip klem telah

digunakan untuk membantu kelahiran janin, namun selama 300 tahun

telah berkembang ide yang memanfaatkan traksi bantuan vacum sebagai

suatu metode yang membantu usaha eksplusi dari ibu.

Penggunaan tehnik “cupping” untuk persalinan sudah diawali

pada abad ke 18.

Profesor Young Simpson tahun 1849 memperkenalkan satu alat

bantu persalinan yang dinamakan ekstraksi vakum – Ekstraksi Vakum

(EV) .

Pada tahun 1956 Malmstrom mengenalkan instrumen ekstraktor

vakum modern yang terbuat dari “stainless steel” namun akibat

sejumlah komplikasi maka alat ini lambat laun ditinggalkan.

EV kembali digunakan setelah dikenalkannya jenis cawan

penghisap sekali pakai yang relatif lunak. Inovasi dalam desain

instrumen dan ketrampilan aplikasi cawan penghisap telah

meningkatkan keamanan penggunaan EV . Secara progresif, EV telah

menggeser penggunaan ekstraksi cunam – EC dalam proses

persalinan.

1

Page 2: maternitas

Saat ini EC masih populer dikalangan dokter senior karena

alasan konservatif. Meski pun memang untuk kelainan presentasi janin

tertentu masih terlihat keunggulan penggunaan EC dibandingkan EV.

Tindakan EV menjadi semakin terkenal akibat mudahnya penggunaan,

rendahnya morbiditas ibu dan tingginya keamanan bagi ibu meskipun

masih ada sejumlah komplikasi serius pada neonatus. Masalah dalam

penggunaan EV harus diatasi dengan menentukan indikasi , tehnik

aplikasi ekstraksi vakum secara tepat.

Semakin banyaknya ahli obstetri ginekologi senior yang pensiun,

penyelenggaraan pelatihan persalinan operatif per vagina yang

terkendala, masalah mediko-legal dan perubahan perubahan praktis

lain termasuk juga dengan semakin tingginya angka seksio sesar – SS

merupakan faktor yang menyebabkan tidak jelasnya kelanjutan

berbagai macam tindakan persalinan operatif pervaginam termasuk

diantaranya adalah EV.

Sebenarnya, dengan memperhatikan indikasi, syarat,

kontraindikasi serta tehnik aplikasi, persalinan operatif per vaginam

dengan menggunakan alat seperti misalnya EC atau EV masih

diperlukan untuk mengatasi tingginya biaya serta resiko tindakan

operasi SS.

1.2Tujuan

Tujuan menyusun makalah ini adalah :

1. Agar penulis dan pembaca mengetahui apa yang disebut dengan

vacum ekstraksi.

2. Mengetahui alat-alat vacum ekstraksi.

3. Mengetahui tindakan vacum ekstraksi.

4. Mengetahui keuntungan dan kerugian vacum ekstraksi.

5. Mengetahui syarat-syarat vacum ekstraksi.

6. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam tindakan

vacum ekstraksi.

7. Mengetahui bahaya-bahaya dari tindakan vacum ekstraksi.

8. Mengetahui masalah keperawatan pada ibu post vacum ekstraksi.

2

Page 3: maternitas

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Vakum Ekstraksi

Ekstraksi vakum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk

mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu

dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan

ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat

penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan

tarikan ke arah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan

dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan

negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit

kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk

dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong

persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada

prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan

ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi

vakum).

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan

dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya. ( Kapita Selekta

Kedokteran Jilid 1 ; 331 )

Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk

mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu

dan ekstraksi pada bayi. ( Maternal dan Neonatal ; 495 )

3

Page 4: maternitas

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip

anatara kepala janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum

ekstraktor. ( Sarwono ; Ilmu Kebidanan ; 831 )

Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan

untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan

menggunakan vacum ekstraktor.

2.2 Persiapan Tindakan Vacum Ekstraksi

A. Persiapan Pasien

1. Persiapan terpenting adalah “informed Consent” .

2. Selaput ketuban pecah atau sudah dipecahkan.

3. Kandung kemih kosong atau dikosongkan secara spontan atau

melalui kateterisasi.

4. Dilatasi servik lengkap.

5. Kepala sudah engage.

6. Janin diperkirakan dapat lahir per vaginam.

Bila posisi dan derajat penurunan janin masih belum jelas

maka dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi

transvaginal atau transperinealterlebih dulu.

Ultrasonografi dapat digunakan pula untuk menentukan

ketepatan vacum.

Posisi kepala ditentukan dengan melihat kedudukan orbita

janin dan identifikasi karakteristik anatomi intrakranial (falx cerebri,

fossa posterior) dan station kepala janin ditentukan berdasarkan

pemeriksaan utrasonografi translabial.

Pemeriksaan konfirmatif dengan ultrasonografi ini

memerlukan pengalaman dan dilakukan secara “bedside”.

B. Persiapan Alat

4

Page 5: maternitas

1. Mangkok ( cup ) Mangkok ini dibuat untuk membuat

kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat mencekam

kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk

yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan plastic.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic

kurang traumatis disbanding dengan mangkuk logam.

mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm.

pada punggung mangkuk terdapat:

a. Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik

b. Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk

dengan pipa penghubung

c. Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala

janin ( point of direction )

Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang

berlubang untuk menghisap cairan atau udara.

2. Rantai Penghubung

Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi

menghubungkan mangkuk denga pemegang.

3. Pipa Penghubung

Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan

berkerut oleh tekanan negative.pipa penghubung berfungsi

penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.

4. Botol

Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat

penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot ( air

ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll )

Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :

a. Saluran manometer

b. Saluran menuju ke mangkuk

c. Saluran menuju ke pompa penghisap

5. Pompa penghisap

Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik

5

Page 6: maternitas

2.3 Tindakan Vacum Ekstraksi

1. Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia (

vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril

2. Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan

mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk

kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter

terbesar yang dapat dipasang.

3. Dilakukan penghisapan dengan tekanan negative -0,3 kg/cm2

kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7

kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negative yang bertahap ini

supaya kaput suksedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik

4. Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada

bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk

dan kepala janin.

6

Page 7: maternitas

5. Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi

maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.

6. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan

ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuia dengan

sumbu panggul. Ibujari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator

menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama

ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-

ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-

ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-

angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala

lahir, tekanan negative dihilangkan dengan cara membuka pentil

udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada

persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.

2.4 Keuntungan dan Kerugian Vacum Ekstraksi

Keuntungan dari tindakan vacum ekstraksi yaitu:

1. Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau

kurang dari demikian mengurangi frekwensi SC

2. Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di

pasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi.

3. Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak

dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau

berat cup akan lepas dengan sendirinya.

7

Page 8: maternitas

4. Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap,

misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat

pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu

sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu

kuat untuk mencegah robekan cervik. Di samping itu cup tidak

boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari

kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.

Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar

kepala dan mengadakan fleksi kepala ( missal pada letak dahi ).

Kerugian dari tindakan vacum ekstraksi yaitu:

Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan

untuk pemasanga cup sampai dapat ditarik relative lebih lama

( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada

indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya

pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih mahal

disbanding dengan forcep biasa.

2.5 Syarat-Syarat Vacum Ekstraksi

Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.

Presentasi kepala

Cukup bulan ( tidak prematur )

Tidak ada kesempitan panggul.

Anak hidup dan tidak gawat janin.

Penurunan H III / IV ( dasar panggul ).

Kontraksi baik.

Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.

Ketuban sudah pecah / dipecahkan.

2.6 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Vacum Ekstraksi

a. Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar

8

Page 9: maternitas

b. Penurunan tekanan harus berangsur-angsur

c. Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½

jam

d. Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan

ibu mengejan

e. Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup

terbesar (diameter 7 cm)

f. Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi

g. Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature.

2.7 Bahaya-Bahaya dari Tindakan Vacum Ekstraksi

1. Terhadap Ibu

Laserasi jalan lahir

Laserasi perineum adalah komplikasi paling sering

terjadi pada persalinan operatif per vaginam. Seringkali terjadi

robekan perineum berkaitan dengan episiotomi. Ruptura

perinei tingkat III dan IV pada tindakan EV berkisar antara 5 –

30% .

Angka kejadian ruptura perinei pada tindakan EV lebih

rendah dibandingkan tindakan ekstraksi cunam. Tindakan

ekstraksi cunam sering menyebabkan ruptura perinei totalis.

Episiotomi elektif merupakan predisposisi terjadinya ruptura

perinei tingkat IV dan banyak ahli berpendapat bahwa

episiotomi sebaiknya dikerjakan bila perineum yang tegang

mengganggu jalannya persalinan. Jenis episiotomi sebaiknya

dari jenis medio lateral yang meskipun rekosntruksinya lebih

sulit namun jarang meluas sehingga menyebabkan ruptura

perinei tingkat IV ( ruptura perinei totalis ) .

Inkontinensia urine dan inkontinensia alvi

9

Page 10: maternitas

Predisposisi genetik, distosia, persalinan spontan

pervaginam, laserasi obstetrik, multiparitas dan cara

persalinan dapat menyebabkan cedera permanen atau

reversibel pada jaringan ikat panggul. Cedera pada struktur

penyangga pelvik merupakan resiko tak terhindarkan pada

persalinan spontan per vaginam atau persalinan operatif

pervaginam.

Organ visera panggul bergantung dari atas dan

disangga dari bawah. Keutuhan struktur penyangga tersebut

tergantung pada faktor intergritas otot, fascia dan persyarafan

dari struktur terkait.

Struktur penggantung merupakan struktur

pseudoligamen longgar yang dinamakan ligamentum panggul.

Jaringan ikat yang loggar tersebut bersama dengan struktur

pembuluh darah berada disekitar servik. Struktur penyangga

uterus adalah struktur komplek muskulofascial berupa

diafrgama pelvik dan diafragma urogenital. Diafragma pelvik

terutaja terbentuk dari muskulevator ani. Diafragma

urogenitalis terdiri dari berbagai otot kecil dan jaringan ikat

yang terbentang dari “central perineal body” menyebar

secara radial dan melekat pada berbagai tulang dan

ligamentum pada dinding lateral panggul.

Perjalanan janin melalui jalan lahir akan menyebabkan

distorsi dan cedera jaringan panggul. Selama proses

persalinan per vaginam, ligamentum dan otot panggul

mengalami robekan kecil yang juga menyebabkan trauma

syaraf. Berbagai laserasi spontan atau ekstensi dari luka

episiotomi dapat menyebabkan cedera lebih lanjut antara lain

cedera sfingter rektum.

2. Terhadap Anak

Laserasi kulit kepala

10

Page 11: maternitas

Akibat EV sering terjadi ekimosis dan laserasi kulit

kepala dan ini umumnya terjadi bila cawan penghisap dengan

tekanan tinggi berada diatas kulit kepala janin dalam waktu

yang relatif lama ( 20 – 30 menit ).

Cawan penghisap bukan suatu alat yang di masksudkan

sebagai rotator ; usaha melakukan rotasi kepala dengan

menggunakan EV akan menyebabkan cedera pada kulit

kepala janin. Bila operator menghendaki terjadi rotasi kepala

maka hal itu dilakukan secara manual tanpa paksaan dan

bukan dengan menggunakan cawan penghisap.

Outcome neonatus jangka panjang

Tidak terdapat perbedaan outcome jangka panjang

antara anak yang lahir secara spontan dengan yang dilahirkan

melalui EV atau EC.

Pengamatan outcome jangka panjang dalam berbagai

penelitian dilakukan sampai usia 18 tahun dan skoring dibuat

atas kemampuan sekolah, berbicara, perawatan diri sendiri

dan status neurologi.

Hemoragia retina

Fraktura kranium

Perdarahan subarachnoid

2.8 Masalah Keperawatan pada Ibu Post Vacum Ekstraksi

11

Page 12: maternitas

Masalah keperawatan yang sering ditemui pada tindakan vacum

ekstraksi adalah:

1) Gangguan pemenuhan ADL

2) Nyeri akut

3) Resti infeksi

Diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan:

No DIAGNOSA

KEPERAWATAN

INTERVENSI KEPERAWATAN

1 Gangguan pemenuhan

ADL berhubungan

dengan kelemahan fisik

1. Bimbing pasien melakukan ROM

pasif sebelum melakukan ROM

aktif dua kali sehari

2. Ajarkan anggota keluarga cara-

cara untuk membantu dalam ADL

3. Ajarkan pasien atau keluarga

untuk merencanakan atau

melakukan ADL

4. Berikan umpan balik positif untuk

pencapaian hal-hal kecil dalam

perawatan diri

5. Identifikasi sumber-sumber dalam

sistem dukungan sosial pasien,

dan pada masyarakat yang lebih

luas, yang dapat membantu dalam

memenuhi ADL diluar batas

kemampuan pasien

2 Nyeri akut

berhubungan dengan

terputusnya kontinuitas

1. Berikan informasi tentang

berbagai strategi untuk

menambah penurunan rasa nyeri (

12

Page 13: maternitas

jaringan relaksasi, petunjuk imageri )

2. Ajarkan atau awasi pasien

menggunakan strategi yang dipilih

untuk menambah penurunan rasa

nyeri

3. Ajarkan pasien untuk memakai

daftar harian dari nyeri dan

aktifitas untuk menentukan apa

yang mencetuskan atau

mengurangi rasa nyeri

4. Memberikan perhatian terhadap

penggunaan bahasa untuk

menggambarkan rasa nyeri dan

kedalamannya.

3 Resti infeksi

berhubungan dengan

luka jahitan perinium

1. Ajarkan pasien untum memilih

makanan yang tinggi kalori, tinggi

protein, tinggi vitamin. Makanan

tersebut dapat meningkatkan

penyembuhan dan regenerasi

selularserta memproduksi limfosit

2. Ikuti langkah-langkah untuk

pencegahan gangguan integritas

kulit

3. Cuci tangan selalu sebelum kontak

dengan pasien

4. Ganti balut 2 kali sehari

13

Page 14: maternitas

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Vacum ekstraksi adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan

dengan ekstraksi tekanan negative (sedot) pada kepala dengan

menggunakan vacum ekstraktor (ventouse) dari maelstrom.

14

Page 15: maternitas

Model persalinan yang dibantu ini hanya menimbulkan sedikit trauma

pada jaringan ibu. Laserasi kulit kepala dan cepal hematoma merupakan

komplikasi utama pada penggunaan alat ini, namun mayoritas penyulit

tersebut adalah seleksi yang buruk dan pemaksaan persalinan pervagina

dengan segala resiko. Traksi pada vacum yang menempel pada kepala saat

melewati parineum dan bahkan dpat menghindari perlunya episiotomi.

3.2 Saran

Untuk janin yang hendak divakum ekstraksi hendaknya harus cukup

bulan untuk dilahirkan,ditandai pula ketuban yang pecah serta anak

hidup dan janin tidak dalam kondisi gawat.

Untuk penggunaan vakum ekstraksi juga harus berhati-hati karena

bisa mengakibatkan dampak yang kurang baik buat wanita yang

melahirkan serta bayi yang dilahirkan.

Untuk anggota medis khususnya yang menangani ibu melahirkan

hendaknya memperhatiakan alat yang hendak digunakan serta

melakukan tindakan hati-hati dalam menggunakan vakum ekstraksi pada

saat bayi dilahirkan.

15