MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok...

78
BAB 4 TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. memahami apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi. 2. memahami apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi. 3. mengetahui teori-teori pertumbuhan ekonomi. 4. mengetahui teori-teori pembangunan ekonomi. Materi yang dibahas dalam bab ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian pertumbuhan ekonomi 2. Pengertian pembangunan ekonomi 3. Teori pertumbuhan ekonomi 4. Teori pembangunan ekonomi 5. Implementasi teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia

Transcript of MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok...

Page 1: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB4

TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu:1. memahami apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi.2. memahami apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi.3. mengetahui teori-teori pertumbuhan ekonomi.4. mengetahui teori-teori pembangunan ekonomi.

Materi yang dibahas dalam bab ini adalah sebagai berikut:1. Pengertian pertumbuhan ekonomi2. Pengertian pembangunan ekonomi3. Teori pertumbuhan ekonomi4. Teori pembangunan ekonomi5. Implementasi teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia

Page 2: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

PERSPEKTIF

MP3EI Meninggalkan Konsep Usaha KecilJAKARTA, (PRLM). Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI) dinilai membahayakan, sehingga dapat merugikan rakyat sendiri. Alasannya,

MP3EI merupakan rencana pembangunan jangka panjang pemerintah yang dibagi

menjadi enam koridor ekonomi yang pada pelaksanaanya akan berimplikasi terhadap

pertanahan di wilayah Indonesia.

Pengamat pertanahan sekaligus Direktur Eksekutif GAPKI, M. Fadhil Hasan,

mengatakan, secara historis atau konseptual MP3EI merupakan bentuk ketidakpuasan

terhadap RPJPM (Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah) yang dinilai

masih pada tataran normatif. Menurut dia, MP3EI hanya memberikan ruang bagi pelaku

ekonomi asing melalui instrumen liberalisasi perdagangan. "Jadi menurut saya persoalan

penting adalah masalah struktur ekonomi yang masih timpang. Tapi pendekatan MP3EI

kenyataanya masih berdasarkan pertumbuhan. MP3EI hanya memberi ruang yang besar

bagi pelaku ekonomi asing melalui instrumen liberaliasi perdagangan," ujar Fadhil pada

acara seminar "MP3EI, Pengadaan Lahan dan Kesejahteraan Rakyat", seperti disebutkan

dalam siaran pers, di Jakarta, Kamis (16/2). Menurut Fadhil, MP3EI hanya memacu

pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang tinggi, tetapi tidak ada strategi

penguatan struktur ekonomi dan transformasi ketenagakerjaan. "MP3EI juga hanya

memberi porsi besar kepada swasta nasional namun meninggalkan konsep usaha kecil

seperti koperasi dan UKMK," ujarnya. Bahkan, pembangunan koridor berdasarkan pulau

hanya menimbulkan kekakuan. Misalnya, pulau Jawa yang fokus pada industri dan jasa.

"Bagaimana dengan pertanian? Padahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan

pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya MP3EI ini

pembangunan infrastruktur juga dinilai lebih banyak melayani kepentingan sektor

industri atau jasa dan cenderung abai terhadap sektor pertanian seperti irigasi, bendungan,

jalan desa dan sebagainya.

Sementara itu, Dewan Pengarah Sabang Merauke Circle (SMC), Arwin Lubis, menilai

MP3EI merupakan kapitalisme semu. Karena dalam ini merupakan perpaduan antara

penguasa dan pengusaha. Karena itu, MP3EI bisa diambil kesimpulan, bahwa selama

1

Page 3: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

MP3EI berjalan, kesenjangan juga makin melebar. Karena jelas bahwa pendekatan

MP3EI dikatakan melalui Keppres dengan pendekatan bisnis as usual, yang memerlukan

kolaborasi semua pihak, yakni pemerintah dan swasta untuk mencapai pertumbuhan.

"Jadi kalau digeneralisir pemerintah pusat dan daerah adalah penguasa. BUMN dan

pengusaha adalah kolaborasi pengusaha. Jadi MP3EI adalah kolaborasi pengusaha dan

penguasa. Ini yang biasa disebut dengan kapitalisme semu, yang tidak mau bersaing

dengan bisnis sehat," ujar Arwin. MP3EI ini juga dinilai sebagai pemikiran orde baru

yang dimodifikasi atau diperbaharui melalui pencitraan. Maka di mata Arwin, MP3EI

lebih tepat jika diplesetkan menjadi pendekatan not business as usual.

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/177160

2

Page 4: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

4.1 Pendahuluan

Hakikat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang ditunjukkan

dengan kebijakan pemerintah dan swasta dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya yang

ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah dengan swasta untuk

menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

ekonomi. Masalah pokok dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah

terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pertumbuhan dan pertumbuhan

ekonomi yang didasarkan pada kekhasan wilayah masing-masing dengan menggunakan

potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal (Malizia,

Emil E. dan Edward J. Feser. 1999). Orientasi ini mengarahkan pada inisiatif yang

muncul dari daerah tersebut dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi untuk

menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi

(Waluyo, 2007).

Setiap usaha pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mempunyai tujuan utama

untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja dalam usaha meningkatkan

kesejahteraan masyarakat (Kusreni, 2009). Dalam usaha mencapai tujuan tersebut,

pemerintah beserta swasta harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pertumbuhan

dan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah beserta swasta dengan

menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang ada harus mampu menaksir potensi

sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan membangun

perekonomian. Pendekatan alternatif terhadap teori pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi telah dirumuskan untuk kepentingan perencanaan pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini merupakan sistesis dan perumusan kembali

konsep-konsep yang telah ada. Pendekatan ini memberikan dasar bagi kerangka pikir dan

rencana tindakan yang akan diambil dalam konteks pertumbuhan dan pertumbuhan

ekonomi. Paradigma baru teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi ditunjukkan

pada Tabel 4.1 berikut ini:

3

Page 5: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Tabel 4.1Paradigma Baru Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

No. Komponen Konsep Lama Konsep Baru1 Kesempatan Kerja Semakin banyak perusahaan

semakin banyak peluang kerjaPerusahaan harus mengem- bangkan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi penduduk daerah

2 Basis Pembangunan Pengembangan sektor eko-nomi

Pengembangan lembaga-lembaga ekonomi baru

3 Aset-Aset Lokasi Keunggulan komparatif di-dasarkan pada aset fisik

Keunggulan kompetitif dida-sarkan pada kualitas ling-kungan

4 Sumberdaya Pengetahuan Ketersediaan angkatan kerja Pengetahuan sebagai pem- bangkit ekonomi

Sumber: Arsyad (2004:302).

4.2 Pengertian Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Menurut Djojohadikusumo (1994:1-9), pengertian ekonomi pertumbuhan berbeda dengan

ekonomi pembangunan. Ekonomi pertumbuhan adalah ilmu yang mempelajari proses

peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Ekonomi

pembangunan adalah ilmu yang mempelajari perubahan pada tata susunan ekonomi

masyarakat secara menyeluruh sebagai sebuah proses transformasi yang dalam perjalanan

waktu ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan kegiatan

ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.

Jhingan (1994:7-8), membedakan pengertian ekonomi pertumbuhan dengan ekonomi

pembangunan. Ekonomi pertumbuhan adalah ilmu yang mempelajari kenaikan

pendapatan nyata per kapita dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikan

pendapatan nyata per kapita lebih besar atau lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan

penduduk, atau apakah terjadi berbagai perubahan yang akan meningkatkan sumber-

sumber produktif yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan nyata per kapita.

Berbeda dengan ekonomi pertumbuhan, pengertian ekonomi pembangunan adalah ilmu

yang mempelajari suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan nyata per kapita

penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang lebih besar daripada tingkat

pertumbuhan penduduk dan disertai berbagai perubahan yang akan meningkatkan sumber-

sumber produktif yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan nyata per kapita.

4

Page 6: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Menurut Amartya Sen dalam Pressman (2000:274), pengertian ekonomi pertumbuhan

berbeda dengan ekonomi pembangunan (perkembangan). Ekonomi pertumbuhan adalah

ilmu yang mempelajari kenaikan produksi barang terlepas dari apa yang terjadi pada

orang-orang yang memproduksi dan mengkonsumsi barang tersebut. Berbeda dengan

ekonomi pertumbuhan, pengertian ekonomi pembangunan (perkembangan) adalah ilmu

yang mempelajari pengembangan kemampuan manusia.

Menurut Arsyad (2004:12-13), pengertian ekonomi pertumbuhan berbeda dengan

ekonomi pembangunan. Ekonomi pertumbuhan adalah ilmu yang mempelajari kenaikan

Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP) tanpa memandang

apakah kenaikan GDP/GNP itu lebih besar atau lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan

penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Berbeda dengan

ekonomi pertumbuhan, pengertian ekonomi pembangunan adalah ilmu yang mempelajari

suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu

negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perubahan sistem kelembagaan seperti

ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya atau kelembagaan dalam aspek perbaikan di

bidang organisasi dan perbaikan di bidang regulasi.

Sukirno (2006:9), membedakan pengertian antara ekonomi pertumbuhan dengan

ekonomi pembangunan. Ekonomi pertumbuhan adalah ilmu yang mempelajari suatu

ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu

tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perkembangan tersebut

dinyatakan dalam bentuk persentase perubahan pendapatan nasional pada suatu tahun

tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan nasional adalah nilai barang

dan jasa yang diproduksikan dalam suatu negara pada tahun tertentu dan secara konsepsial

nilai tersebebut disebut Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross National Product

(GDP). Berbeda dengan ekonomi pertumbuhan, pengertian ekonomi pembangunan adalah

ekonomi pertumbuhan ditambah perubahan, artinya ada tidaknya pembangunan ekonomi

dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja diukur dengan kenaikan produksi

barang dan jasa yang berlaku dari tahun ke tahun tetapi juga perlu diukur dengan

perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti

perkembangan pendidikan, teknologi, kesehatan, infrastruktur yang tersedia, dan

5

Page 7: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

peningkatan dalam pendapatan dan kemakmuran masyarakat. Dengan demikian, ekonomi

pembangunan meliputi berbagai aspek perubahan dalam kegiatan ekonomi.

Menurut Todaro dan Stephen C. Smith (2006:9), pengertian ekonomi pertumbuhan

adalah ilmu yang mempelajari peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan

ekonomi masyarakat. Peningkatan produksi barang dan jasa berkaitan dengan efisiensi,

alokasi biaya minimum dari keterbatasan sumber daya, dan pertumbuhan optimal dari

sumber daya. Pemikiran ini sepaham dengan aliran ekonomi tradisional dan Neo-Klasik.

Berbeda dengan ekonomi pertumbuhan, pengertian ekonomi pembangunan adalah ilmu

yang mempelajari peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi

masyarakat yang disertai dengan perubahan lain dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi

seperti perkembangan sosial, politik, dan kelembagaan yang berefek pada perubahan

struktural dan transformasi kelembagaan.

Menurut Kuncoro (2010:5), pengertian ekonomi pertumbuhan adalah ilmu yang

mempelajari peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional. Berbeda dengan

ekonomi pertumbuhan, pengertian ekonomi pembangunan adalah ilmu yang mempelajari

peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional dalam dimensi yang lebih luas dan

memusatkan perhatian pada kualitas proses pembangunan. Jadi, pertumbuhan ekonomi

merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi

proses pembangunan ekonomi.

Berdasarkan pengertian ekonomi pertumbuhan dan pembangunan menurut

Djojohadikusumo (1994:1-9), Jhingan (1994:7-8), Amartya Sen dalam Pressman

(2000:274), Arsyad (2004:12-13), Sukirno (2006:9), Todaro dan Stephen C. Smith

(2006:9), serta Kuncoro (2010:5), maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi pertumbuhan

adalah ilmu yang mempelajari kenaikan pendapatan nasional atau Gross National Product

GDP atau Gross National Product (GNP) tanpa memandang apakah perubahan struktur

ekonomi terjadi atau tidak. Ekonomi pembangunan adalah ilmu yang mempelajari suatu

proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara

dalam jangka panjang yang disertai oleh perubahan sistem kelembagaan seperti ekonomi,

politik, hukum, sosial, dan budaya yang berefek pada perubahan struktural dan

transformasi kelembagaan.

6

Page 8: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Berbeda dengan pengertian ekonomi pertumbuhan dan pembangunan yang melihat

pada subyek ilmu, pengertian pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berfokus pada

subyek proses. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan

nasional atau Gross National Product GDP atau Gross National Product (GNP) tanpa

memandang apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak, sedang pembangunan

ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita

penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perubahan sistem

kelembagaan seperti ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya yang berefek pada

perubahan struktural dan transformasi kelembagaan. Pada umumnya, para ekonom

memberikan pengertian yang sama untuk pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Dalam penggunaan yang lebih umum, pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk

menyatakan perkembangan ekonomi di negara maju sedang pembangunan ekonomi

biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara sedang

berkembang (Arsyad, 2004:13).

Menurut Djojohadikusumo (1994:1-9), sebaiknya perlu membedakan pengertian

antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi karena kedua istilah

tersebut di samping berbeda secara pengertian juga berbeda dalam dampak yang

ditimbulkannya terhadap perekonomian suatu negara. Menurut Amartya Sen dalam

Pressman (2000:274), pertumbuhan ekonomi berbeda dengan pembangunan

(perkembangan) ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan produksi barang

terlepas dari apa yang terjadi pada orang-orang yang memproduksi dan mengkonsumsi

barang tersebut, sedang pembangunan (perkembangan) ekonomi adalah pengembangan

kemampuan manusia yang berupa peningkatan harapan hidup, bebas buta huruf, serta

peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat.

Menurut Kuncoro (2010:40-41), pengertian yang sama untuk pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi terjadi pada awal perkembangan teori pembangunan yang pada

dasarnya mengacu pada kondisi di Barat di mana dalam proses awal pembangunannya

pada tiga abad yang lalu, tolok ukur itulah yang digunakan. Pembangunan ekonomi pada

saat itu hanya diukur secara kuantitatif saja, misalnya dengan GNP per kapita,

pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan lapangan kerja, dan inflasi yang rendah.

Implementasi teori pembangunan ekonomi memaksa ekonom untuk melakukan revisi

7

Page 9: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

strategi pembangunan ekonomi dengan memasukkan faktor pembangunan sosial dan

politik. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan ekonomi akhirnya tidak hanya

ditentukan oleh percepatan pertumbuhan ekonomi, namun lebih pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat secara lebih utuh. Dengan demikian, Kuncoro (2010:40-41)

sependapat dengan Djojohadikusumo (1994:1-9) dan Amartya Sen dalam Pressman

(2000:274) yang menyatakan bahwa sebaiknya perlu membedakan pengertian antara

pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi karena kedua istilah tersebut di

samping berbeda secara pengertian juga berbeda dalam dampak yang ditimbulkannya

terhadap perekonomian suatu negara. Ringkasan perbedaan pengertian antara ekonomi

pertumbuhan, ekonomi pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan ekonomi

disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2Ringkasan Perbedaaan Pengertian Ekonomi Pertumbuhan, Ekonomi

Pembangunan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pembangunan Ekonomi, Tahun 1994

No. Istilah Subyek Pengertian1 Ekonomi Pertumbuhan Ilmu Ilmu yang mempelajari proses

peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat.

2 Ekonomi Pembangunan Ilmu Ilmu yang mempelajari perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh sebagai sebuah proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.

3 Pertumbuhan Ekonomi Proses Proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat.

4 Pembangunan Ekonomi Proses Proses perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh sebagai sebuah proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.

Sumber: Djojohadikusumo (1994:1-9).

8

Page 10: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Contoh 4.1:Jelaskan pengertian pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dan mengapa perlu membedakan pengertian antara pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Jawab:Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan produksi barang terlepas dari apa yang terjadi pada orang-orang yang memproduksi dan mengkonsumsi barang tersebut, sedang pembangunan (perkembangan) ekonomi adalah pengembangan kemampuan manusia yang berupa peningkatan harapan hidup, bebas buta huruf, serta peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat.Pembedaan pengertian antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi diperlukan karena kedua istilah tersebut di samping berbeda secara pengertian juga berbeda dalam dampak yang ditimbulkannya terhadap perekonomian suatu negara. Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh percepatan pertumbuhan ekonomi, namun lebih pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih utuh. Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional atau Gross National Product GDP atau Gross National Product (GNP) tanpa memandang apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak, sedang pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perubahan sistem kelembagaan seperti ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya yang berefek pada perubahan struktural dan transformasi kelembagaan.

4.3 Klasifikasi Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Menurut Mashab

Historis dan Analitis

Pengelompokan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara tepat dan sederhana

bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan misalnya periode

waktu lahirnya teori tersebut atau ide dari teori tersebut, tetapi setelah memperhatikan

beberapa kepustakaan yang membahas tentang teori pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi, akhirnya muncul klasifikasi teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

menurut mashab historis dan analitis (Arsyad, 2004:45).

Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mashab historis meliputi teori Friedrich

List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher, dan Walt Witman Rostow. Teori pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi mashab analitis meliputi teori Klasik, Neo-Klasik, dan Keynesian

seperti teori Adam Smith, David Ricardo, Arthur Lewis, Roy F. Harrod dan Evsey D.

Domar, dan Robert Solow dan Trevor Swan, Nicholas Kaldor, dan Simon Kuznets. Teori

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi menurut Joseph Schumpeter dan Teori

9

Page 11: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Ketergantungan merupakan teori terpisah dari teori pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi menurut mashab historis dan analitis.

4.4 Klasifikasi Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Menurut

Pendekatan Klasik dan Modern

Setelah Perang Dunia II, literatur dalam teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

didominasi oleh empat pendekatan dalam pemikiran pembangunan ekonomi, yaitu model

1) pertumbuhan linier atau klasik seperti teori Adam Smith, David Ricardo, dan Arthur

Lewis, 2) perubahan struktural seperti teori Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar, Nicholas

Kaldor, dan Simon Kuznets, 3) teori ketergantungan, dan 4) neo klasik seperti teori Robert

Solow dan Trevor Swan (Todaro dan Stephen C. Smith, 2006:103-104). Dalam model

pertumbuhan linier pandangan tahun 1950 dan awal tahun 1960, suatu negara dapat

membangun ekonominya apabila negara tersebut mampu memperoleh sejumlah tabungan

untuk investasi dan bantuan luar negeri apabila dibutuhkan. Tabungan, investasi, dan

bantuan luar negeri digunakan untuk membangun ekonomi suatu negara dalam upaya

meraih pertumbuhan ekonominya. Dalam konteks ini pengertian pertumbuhan ekonomi

sinonim dengan pembangunan ekonomi.

Mulai tahun 1970, pendekatan model pertumbuhan linier diganti dengan pendekatan

model perubahan struktural dan teori ketergantungan. Dalam model perubahan struktural,

teori dan materi perubahan struktural menggunakan teori ekonomi modern dan analisis

statistik sehingga dapat dianalisis bagaimana upaya suatu negara dalam melakukan proses

pembangunan ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dalam model

teori ketergantungan yang dikembangkan di Amerika Latin, keterbelakangan negara-

negara Amerika Latin terjadi pada saat masyarakat prakapitalis tersebut tergabung ke dalam

sistem ekonomi dunia kapitalis. Dengan demikian, masyarakat kehilangan otonominya

dan menjadi daerah pinggiran dari daerah-daerah metropolitan yang kapitalis. Daerah-

daerah pinggiran ini dijadikan daerah-daerah jajahan dari negara-negara metropolitan dan

hanya berfungsi sebagai produsen-produsen bahan mentah bagi kebutuhan industri

negara-negara metropolitan. Sebaliknya, daerah-daerah pinggiran merupakan konsumen

barang-barang jadi yang dihasilkan industri-industri di negara-negara metropolitan tersebut.

10

Page 12: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Dengan demikian, timbul struktur ketergantungan sebagai rintangan yang hampir tak

dapat diatasi serta merintangi pula pembangunan yang mandiri (Arsyad, 2004:74-75).

Mulai tahun 1980 dan awal tahun 1990, pendekatan model perubahan struktural dan

teori ketergantungan diganti dengan model neo klasik melalui peran perdagangan bebas,

keterbukaan ekonomi, dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik. Model neo klasik

memandang bahwa ketergantungan suatu negara menjadi semakin bertambah karena

karena ketidakmampuannya aspek teori ketergantungan dalam mengelola eksploitasi

faktor eksternal dan internal seperti negara luar serta struktur sosial-budaya dan pola

perilaku masyarakat setempat yang mengakibatkan intervensi pemerintah berupa regulasi

dalam perekonomian.

4.5 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Friedrich List

Menurut Friedrich List, perkembangan ekonomi didasarkan pada cara produksi dan hanya

terjadi apabila dalam kehidupan masyarakat terdapat kebebasan perorangan dan kebebasan

dalam berorganisasi politik. Terdapat 5 perkembangan ekonomi, yaitu tahap primitif, tahap

beternak, tahap pertanian, tahap pertanian dan industri pengolahan, serta tahap pertanian,

industri pengolahan, dan perdagangan. Friedrich List juga berpendapat bahwa daerah-

daerah beriklim sedang tepat untuk pengembangan industri, sedang daerah tropis tepat

untuk pertanian (Arsyad, 2004:46).

4.6 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Bruno Hilderbrand

Menurut Bruno Hilderbrand, perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distribusi yang

digunakan yang meliputi tahap perekonomian barter (natura), tahap perekonomian uang,

dan tahap perekonomian kredit. Perkembangan ekonomi yang didasarkan pada cara

distribusi yang digunakan ditimbulkan oleh berkembangnya peradaban manusia.

Perkembangan peradaban manusia ini diiringi dengan berkembangnya kebutuhan manusia.

Untuk memenuhi kebutuhannya, seseorang hampir tidak mungkin tanpa membutuhkan

hasil kerja orang lain. Oleh karena itu, diperlukan pertukaran barang/jasa yang bernilai

antara orang yang satu dengan orang yang lain agar masing-masing kebutuhannya dapat

dipenuhi. Pada tahap perekonomian barter, pertukaran dilakukan antara barang dengan

barang. Pada tahap perekonomian uang, pertukaran dilakukan dengan menggunakan

11

Page 13: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

instrumen uang. Pada tahap perekonomian kredit, pertukaran dilakukan dengan

menggunakan alat pembayaran kredit (instrumen kredit), seperti cek, kartu kredit, dan lain-

lain (Arsyad, 2004:47).

4.7 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Karl Bucher

Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi merupakan sintesis dari pendapat Friedrich

List dan Bruno Hilderbrand. Oleh karena itu, perkembangan ekonomi didasarkan pada cara

produksi dan distribusi. Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi meliputi tahap

produksi untuk kebutuhan sendiri (subsisten), tahap perekonomian kota karena

pertukaran sudah meluas, dan tahap perekonomian nasional sebagai perluasan pertukaran

antarperekonomian kota. Dalam perluasan pertukaran dari tahapan perekonomian kota

menjadi perekonomian nasional peran pedagang menjadi sangat penting (Arsyad,

2004:47).

Contoh 4.2:Jelaskan perbedaan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Friedrich List, Bruno Hilderbrand, dan Karl Bucher.

Jawab:Menurut Friedrich List, perkembangan ekonomi didasarkan pada cara produksi dan hanya terjadi apabila dalam kehidupan masyarakat terdapat kebebasan perorangan dan kebebasan dalam berorganisasi politik sehingga terjadi lima tahap perkembangan ekonomi, yaitu tahap primitif; tahap beternak; tahap pertanian; tahap pertanian dan industri pengolahan; dan tahap pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Menurut Bruno Hilderbrand, perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distribusi yang digunakan yang meliputi tahap perekonomian barter (natura), perekonomian uang, dan perekonomian kredit. Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi merupakan sintesis dari pendapat Friedrich List dan Bruno Hilderbrand yang didasarkan pada cara produksi dan distribusi yang meliputi tahap produksi untuk kebutuhan sendiri (subsisten), tahap perekonomian kota karena pertukaran sudah meluas, dan tahap perekonomian nasional sebagai perluasan pertukaran antarperekonomian kota.

4.8 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Walt Witman Rostow

Menurut Walt Witman Rostow, teorinya bermula dari artikel WW Rostow yang dimuat

dalam Economics Journal (Maret 1956) dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam

bukunya yang berjudul The Stages of Economic Growth (1960). Menurut WW Rostow,

12

Page 14: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dibedakan dalam 5 tahap yaitu masyarakat

tradisional, prasyarat untuk tinggal landas, tinggal landas, menuju kekedewasaan, dan

masa konsumsi tinggi. Dasar pembedaan proses pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap

adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi. Menurut

WW Rostow, pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat

tradisional menjadi masyarakat moderen merupakan proses yang multi dimensional (Sukirno

(2006:168). Pembangunan ekonomi berarti 1) perubahan struktur ekonomi suatu negara

yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan

sektor industri, 2) proses yang menyebabkan antara lain perubahan orientasi organisasi

ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi

berorientasi ke luar, 3) perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam

keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil, 4) perubahan

dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif

menjadi investasi yang produktif, dan 5) perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang

terjadi kurang merangsang pembangunan ekonomi (Arsyad, 2004:48).

Pada tahap Masyarakat Tradisional dengan ciri masyarakat yang fungsi produksinya

terbatas yang ditandai oleh cara produksi yang relatif primitif dan cara hidup masyarakat

yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional dan telah

berlangsung turun temurun, tingkat produktivitas per pekerja masih rendah. Oleh karena

itu, sebagian besar sumberdaya masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian.

Sistem pemerintahan terkadang masih sentralisasi dengan pusat kekuasaan politik di

daerah berada di tangan tuan tanah yang ada didaerah tersebut. Kebijakan pemerintah

pusat dipengaruhi oleh pandangan tuan tanah di daerah tersebut.

Pada tahap Prasyarat Tinggal Landas dengan ciri masyarakat mempersiapkan dirinya

untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri sehingga pada tahap ini dan sesudahnya

pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara otomatis. Tahap Prasyarat Tinggal Landas

mempunyai 2 corak. Pertama, corak yang dialami oleh negara-negara Eropa, Asia, Timur

Tengah, dan Afrika, di mana tahap ini dicapai dengan perombakan masyarakat tradisional

yang sudah lama ada. Kedua, corak yang dialami oleh Amerika Serikat, Kanada, Australia,

dan Selandia Baru, dimana tahap ini dicapai tanpa merombak sistem masyarakat yang

tradisional. Corak kedua tersebut terjadi karena sifat masyarakat negara-negara tersebut

13

Page 15: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

yang terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifat yang dibutuhkan oleh suatu

masyarakat untuk tahap Prasyarat Tinggal Landas.

Menurut WW Rostow, kemajuan sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam

masa peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas, yaitu kemajuan pertanian menjamin

penyediaan bahan makanan bagi penduduk di pedesaan maupun di perkotaan, kenaikan

produktivitas di sektor pertanian akan memperluas pasar dari berbagai kegiatan industri,

dan kemajuan sektor pertanian akan menciptakan tabungan yang dapat digunakan sektor

industri sehingga dapat meningkatkan investasi di sektor-sektor lainnya.

Pada tahap Tinggal Landas, dengan ciri terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5%

atau kurang menjadi 10% persen dari Produk Nasional Bersih, terjadinya perkembangan satu

atau beberapa sektor industri dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi, dan

terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang dapat menciptakan

perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang dapat menyebabkan

pertumbuhan ekonomi terus terjadi. Pada tahap ini, negara mempunyai kemampuan untuk

mengerahkan sumber-sumber modal dalam negeri, karena kenaikan tabungan dalam negeri

peranannya besar sekali dalam menciptakan tahap lepas landas.

Pada tahap Menuju Kekedewasaan, dengan ciri masyarakat sudah secara efektif

menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi dan muncul sektor-

sektor unggulan baru. Pada tahap Konsumsi Tinggi, perhatian masyarakat lebih

menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan

masyarakat, bukan lagi pada masalah produksi.

Contoh 4.3:Apa ciri tahap tinggal landas dalam teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi WW Rostow?

Jawab:Ciri tahap tinggal landas adalah 1) terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% persen dari Produk Nasional Bersih, 2) terjadinya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi, dan 3) terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang dapat menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.

14

Page 16: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

4.9 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Adam Smith

Adam Smith ternyata bukan saja terkenal sebagai pelopor teori pembangunan ekonomi dan

kebijaksanaan laissez-faire, tetapi juga merupakan ekonom pertama yang banyak

menumpahkan perhatian kepada masalah pertumbuhan ekonomi. Dalam bukunya An Inquiry

into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, Adam Smith mengemukakan tentang

proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis. Menurut Adam

Smith, ada dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan

pertumbuhan penduduk. Unsur pokok dalam pertumbuhan output total adalah sumberdaya

alam yang tersedia (faktor produksi tanah), sumberdaya insani (jumlah penduduk), dan

stok barang modal yang ada (Arsyad, 2004:55-56).

Sumberdaya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan

produksi suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya alam yang tersedia merupakan batas

maksimum bagi pertumbuhan suatu perekonomian, artinya jika sumberdaya ini belum

digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada berperan dalam

pertumbuhan output. Pertumbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumberdaya

alam tersebut telah digunakan secara optimal.

Sumberdaya insani (jumlah penduduk) mempunyai peranan pasif dalam proses

pertumbuhan output, artinya jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan

tenaga kerja dalam suatu perekonomian. Jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat

upah yang berlaku lebih tinggi daripada tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang

pas-pasan untuk hidup. Jika tingkat upah di atas tingkat subsisten, maka orang-orang akan

menikah pada umur muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah kelahiran meningkat.

Sebaliknya, jika tingkat upah yang berlaku lebih rendah daripada tingkat upah subsisten,

maka jumlah penduduk akan menurun. Tingkat upah yang berlaku ditentukan oleh tarik-

menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tingkat upah tinggi

dan meningkat jika permintaan tenaga kerja tumbuh lebih cepat daripada penawaran tenaga

kerja. Permintaan tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tingkat output masyarakat.

Oleh karena itu, laju pertumbuhan permintaan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan

stok modal (akumulasi modal) dan laju pertumbuhan output (Arsyad, 2004:57).

Stok modal merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat

output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output. Jumlah dan tingkat

15

Page 17: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal sampai batas

maksimum dari sumber alam. Pengaruh stok modal terhadap tingkat output total dapat

secara langsung dan tak langsung. Pengaruh langsung adalah karena pertambahan modal

(sebagai input) akan langsung meningkatkan output, sedang pengaruh tak langsung adalah

meningkatkan produktivitas per kapita yang dimungkinkan karena adanya spesialisasi dan

pembagian kerja. Semakin besar stok modal, semakin besar kemungkinan dilakukannya

spesialisasi dan pembagian kerja di antara tenaga kerja. Hal ini akan mempercepat proses

pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan meningkatkan tingkat produktivitas tenaga

kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2006:244).

Spesialisasi dan pembagian kerja ini dapat menghasilkan pertumbuhan output, karena

spesialisasi tersebut dapat meningkatkan keterampilan setiap pekerja dalam bidangnya dan

pembagian kerja dapat mengurangi waktu yang hilang pada saat peralihan pekerjaan. Ada

dua faktor penunjang penting dibalik proses akumulasi modal bagi terciptanya

pertumbuhan output yaitu makin meluasnya pasar dan adanya tingkat keuntungan di atas

tingkat keuntungan minimal.

Potensi pasar dapat dicapai secara maksimal, jika dan hanya jika setiap warga

masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan ekonominya. Untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan pembenahan dan penghilangan

peraturan perundangan yang menjadi penghambat kebebasan berusaha dan kegiatan

ekonomi, baik antara warga masyarakat di suatu negara maupun antara warga masyarakat

antarnegara. Hal ini menunjukkan bahwa Adam Smith merupakan penganjur laissez-faire

dan free trade.

Tingkat keuntungan di atas tingkat keuntungan minimal mempunyai hubungan erat

dengan luas pasar. Jika pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat

keuntungan akan merosot yang akhirnya mengurangi gairah para pemilik modal untuk

melakukan akumulasi modal. Dalam jangka panjang, tingkat keuntungan tersebut

menurun dan akhirnya mencapai tingkat keuntungan minimal pada posisi stasioner

perekonomian tersebut.

Menurut Sukirno (2006:245), apabila pembangunan sudah terjadi, maka proses

tersebut akan berlangsung terus menerus secara kumulatif. Perkembangan pasar,

spesialisasi, dan pembangian kerja yang terjadi akan menimbulkan kenaikan

16

Page 18: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

produktivitas dan pendapatan nasional. Kenaikan pendapatan nasional dan perkembangan

penduduk yang terjadi secara bersama-sama akan memperluas pasar (vent for surplus)

dan menciptakan tabungan yang digunakan untuk kebutuhan investasi. Di samping itu,

spesialisasi dan pembangian kerja akan menciptakan inovasi produk dan inovasi proses.

Proses yang berlangsung dari waktu ke waktu tersebut menimbulkan perkembangan

ekonomi dan meningkatkan pendapatan per kapita.

Menurut Sukirno (2006:247), ada lima hal penting dalam teori pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith, yaitu 1) tingkat perkembangan suatu

masyarakat tergantung jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah, dan

teknologi, 2) pendapatan nasional suatu masyarakat meliputi pendapatan dari sewa tanah,

upah pekerja, dan keuntungan pengusaha, 3) kenaikan upah menyebabkan pertambahan

penduduk, 4) pembentukan modal dipengaruhi tingkat keuntungan sehingga apabila tidak

ada tingkat keuntungan perekonomian mengalami stationary state, dan 5) the law of

diminishing return mengakibatkan pertambahan penduduk menurunkan tingkat upah,

menurunkan tingkat keuntungan, meningkatkan tingkat sewa tanah apabila tidak ada

kemajuan teknologi.

Keterbatasan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Adam Smith adalah 1)

pembagian kelas dalam masyarakat antara kelas kapitalis (termasuk tuan tanah) dan

buruh, padahal dalam kenyataannya ada kelas menengah yang mempunyai peran penting

dalam masyarakat modern dalam mendorong pembangunan ekonomi, 2) alasan menabung

hanya dari para kapitalis dan tuan tanah, padahal dalam kenyataannya sumber utama

tabungan dalam masyarakat yang maju adalah para penerima pendapatan bukan kapitalis dan

tuan tanah, 3) asumsi persaingan sempurna, padahal dalam kenyataannya asumsi

persaingan sempurna tidak ditemukan di dalam perekonomian manapun, 4) mengabaikan

peranan entrepreneur, padahal dalam kenyataannya entrepreneur mempunyai peran sentral

dalam pembangunan sebagai inovator yang akan menghasilkan akumulasi modal, dan 5)

asumsi stasioner berarti perubahan hanya terjadi di sekitar titik keseimbangan, padahal

dalam kenyataannya proses pembangunan terjadi teratur dan tidak seragam (Jhingan,

1994:106-107).

17

Page 19: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Contoh 4.4:Mengapa pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dapat berhenti.

Jawab:Sumberdaya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya alam yang tersedia merupakan batas maksimum bagi pertumbuhan suatu perekonomian, artinya jika sumberdaya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada berperan dalam pertumbuhan output. Pertumbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut telah digunakan secara optimal.

4.10 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi David Ricardo

Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi David Ricardo yang bertumpu pada laju

pertumbuhan output dan laju pertumbuhan penduduk dikemukakan pertama kali dalam

bukunya yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation yang

diterbitkan pada tahun 1917. Laju pertumbuhan output tergantung daripada faktor

produksi yang tersedia. Faktor produksi tanah (sumberdaya alam) tidak dapat bertambah,

karena tidak semua faktor produksi tanah merupakan faktor produksi yang produktif.

Oleh karena itu, faktor produksi tanah menjadi faktor pembatas dalam proses

pertumbuhan ekonomi. Jumlah faktor produksi tenaga kerja atau penduduk tergantung

pada tingkat upah yang diperolehnya apakah lebih tinggi atau lebih rendah daripada tingkat

upah minimal atau tingkat upah alamiah Akumulasi faktor produksi modal terjadi apabila

tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal lebih besar daripada tingkat keuntungan

minimal yang diperlukan untuk menarik investor melakukan investasi. David Ricardo

menambahkan bahwa kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu dan sektor yang

dominan dalam perekonomian adalah sektor pertanian (Sukirno, 2006:120).

Terbatasnya faktor produksi tanah dan pertumbuhan faktor produksi penduduk atau

tenaga kerja mengakibatkan penurunan produk marginal. Hal itu disebut dengan istilah the

law of diminishing returns. Pertumbuhan penduduk akan terjadi apabila buruh mau

menerima tingkat upah di atas tingkat upah minimal. Proses ini berdampak pada

penurunan produk marginal tenaga kerja menjadi semakin rendah dan pada akhirnya akan

menekan tingkat upah buruh menjadi semakin rendah. Apabila tingkat upah buruh

menurun sampai di bawah tingkat upah minimal, maka jumlah penduduk atau tenaga

18

Page 20: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

kerja akan menurun. Penurunan jumlah penduduk atau tenaga kerja mengakibatkan tingkat

upah akan naik di atas atau sama dengan tingkat upah alamiah, tergantung persentase

penurunan jumlah penduduk atau tenaga kerja. Dengan demikian, dari sisi faktor produksi

tanah dan tenaga kerja ada suatu kekuatan dinamis yang selalu menarik perekonomian ke

arah tingkat upah minimum, yaitu bekerjanya the law of diminishing returns. Akumulasi

faktor produksi modal dan kemajuan teknologi cenderung meningkatkan produktivitas

tenaga kerja, artinya akan memperlambat bekerjanya the law of diminishing returns dan

pada akhirnya akan memperlambat penurunan tingkat hidup minimal. Teori pertumbuhan

ekonomi menurut David Ricardo merupakan proses tarik menarik antara dua kekuatan

dinamis, yaitu the law of diminishing returns dan kemajuan teknologi dan pada akhirnya

kekuatan the law of diminishing returns lebih kuat daripada kemajuan teknologi (Arsyad,

2004:60).

Keterbatasan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi David Ricardo adalah 1)

pengabaian pengaruh kemajuan teknologi, padahal kenaikan produksi pertanian yang

sangat pesat di negara-negara maju telah membuktikan bahwa kemajuan teknologi mampu

menahan berlakunya the law of diminishing returns, 2) pengertian yang salah tentang

keadaan stasioner, padahal tidak ada perekonomian yang mencapai keadaan stasioner

dengan laba dan produksi yang meningkat serta akumulasi modal terjadi, 3) Pengabaian

faktor-faktor kelembagaan, padahal faktor-faktor kelembagaan penting dalam

pembangunan ekonomi dan tidak dapat diabaikan, 4) teori David Ricardo bukan teori

pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan

tanah, dan pemilik modal, dan 5) pengabaian suku bunga, padahal suku bunga merupakan

imbalan jasa yang terpisah dari modal dan termasuk dalam laba.

Contoh 4.5:Jelaskan salah satu keterbatasan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi David Ricardo.

Jawab:Salah satu keterbatasan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi David Ricardo adalah mengabaikan pengaruh kemajuan teknologi, padahal kenaikan produksi pertanian yang sangat pesat di negara-negara maju telah membuktikan bahwa kemajuan teknologi mampu menahan berlakunya the law of diminishing returns.

19

Page 21: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

4.11 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Arthur Lewis

Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Arthur Lewis (1954) membahas proses

transformasi industrialisasi pada tahap awal pembangunan kapitalis di Eropa dengan

melihat hubungan antara sektor pertanian (tradisional) dan industri (modern) dalam

perekonomian yang terjadi antara daerah perdesaan dan perkotaan dengan memasukkan

proses urbanisasi yang terjadi di daerah tersebut. Asumsi teori pembangunan dan

pertumbuhan Arthur Lewis adalah sektor perdesaan merupakan sektor pertanian

(tradisional) yang subsisten dengan jumlah penduduk yang berkelebihan yang ditandai

dengan produktivitas marginal tenaga kerja sebesar nol dan tingkat upah riil yang rendah,

sedang sektor perkotaan merupakan sektor industri (modern) yang produktivitas

marginalnya tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang dialihkan sedikit

demi sedikit dari sektor pertanian yang terjadi kelebihan jumlah tenaga kerja (Sukirno,

2006:196).

Model pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Arthur Lewis lebih ditujukan pada

terjadinya proses alih tenaga kerja serta pertumbuhan output dan peningkatan penyerapan

tenaga kerja di sektor perkotaan (modern). Alih tenaga kerja di sektor perkotaan

(modern) ini terjadi karena adanya pertumbuhan kesempatan kerja dan pertumbuhan

output pada sektor perkotaan (modern). Pertumbuhan output pada sektor perkotaan

(modern) dipengaruhi oleh tingkat investasi dan akumulasi modal di sektor industri.

Investasi di sektor modern terjadi karena adanya kelebihan keuntungan sektor modern.

Investasi di sektor modern semakin meningkat karena tingkat upah di sektor modern

dianggap konstan dan besarnya ditetapkan melebihi tingkat rata-rata upah di sektor

tradisional. Kelebihan tingkat upah di daerah modern dibandingkan di daerah tradisional

inilah yang mengakibatkan alih tenaga kerja dari perdesaan ke perkotaan terus menerus

terjadi (urbanisasi).

Proses tersebut berkelanjutan terus-menerus sampai kelebihan tenaga kerja di sektor

pertanian habis diserap di sektor industri. Selanjutnya, alih tenaga kerja dari sektor

pertanian di perdesaan ke sektor industri di perkotaan terjadi dengan biaya yang lebih

tinggi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya produksi makanan di perdesaan karena

penurunan rasio tenaga kerja-tanah, sehingga produk marginal tenaga kerja di perdesaan

tidak lagi sebesar nol. Penurunan kelebihan tenaga kerja di sektor tradisional

20

Page 22: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

mengakibatkan tingkat upah tenaga kerja semakin mahal bersamaan dengan peningkatan

permintaan tenaga kerja di sektor modern. Kondisi ini mengakibatkan kurva penawaran

tenaga kerja mempuyai arah kemiringan dari kiri bawah ke kanan atas (slope positif).

Dengan demikian, secara umum perekonomian akan beralih dari sektor pertanian

(tradisional) di perdesaan ke sektor industri (modern) di perkotaan.

Contoh 4.6:Jelaskan proses alih tenaga kerja serta pertumbuhan output dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor perkotaan (modern).

Jawab:Alih tenaga kerja di sektor perkotaan (modern) ini terjadi karena adanya pertumbuhan kesempatan kerja dan pertumbuhan output pada sektor perkotaan (modern). Pertumbuhan output pada sektor perkotaan (modern) dipengaruhi oleh tingkat investasi dan akumulasi modal di sektor industri. Investasi di sektor modern terjadi karena adanya kelebihan keuntungan sektor modern. Investasi di sektor modern semakin meningkat karena tingkat upah di sektor modern dianggap konstan dan besarnya ditetapkan melebihi tingkat rata-rata upah di sektor tradisional. Kelebihan tingkat upah di daerah modern dibandingkan di daerah tradisional inilah yang mengakibatkan alih tenaga kerja dari perdesaan ke perkotaan terus menerus terjadi (urbanisasi).

4.12 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Harrod-Domar

Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Harrod-Domar dikembangkan oleh dua

ekonom sesudah John Maynard Keynes yaitu Evsey D. Domar dan Roy F. Harrod. Harrod

telah mengemukakan teorinya pada tahun 1939 dalam jurnal Economic Journal sedang

Domar mengemukakan teorinya pada tahun 1947 dalam jurnal American Economic

Review. Teori ini sebenarnya dikembangkan oleh kedua ekonom secara sendiri-sendiri,

tetapi karena inti teori tersebut sama, maka dikenal sebagai teori Harrod-Domar (Sukirno,

2006:255). Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Harrod-Domar merupakan

perluasan dari analisis John Maynard Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara nasional

dan masalah tenaga kerja. Analisis John Maynard Keynes dianggap kurang lengkap

karena tidak membicarakan masalah-masalah ekonomi jangka panjang, sedang teori Harrod-

Domar ini menganalisis syarat-syarat yang diperlukan agar perekonomian dapat tumbuh dan

berkembang dalam jangka panjang. Dengan kata lain, teori Harrod-Domar berusaha

21

Page 23: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang

dengan mantap.

Klasik berpendapat bahwa pembentukan modal merupakan pengeluaran yang akan

menambah jumlah barang modal dalam masyarakat. Tambahan jumlah barang modal

tersebut akan meningkatkan produksi dan pendapatan nasional sehingga akan tercipta

pembangunan ekonomi karena berlakunya hukum Klasik bahwa supply creates its own

demand. Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatan ekonomi dalam masyarakat tidak

ditentukan oleh kemampuan barang modal dalam memproduksi barang tetapi ditentukan

oleh tingkat pengeluaran seluruh masyarakat. Oleh karena itu, analisis penananam modal

dipandang sebagai tindakan untuk meningkatkan pengeluaran masyarakat (Sukirno,

2006:256). Berbeda dengan pandangan ekonom paham Klasik dan Keynes yang hanya

memperhatikan pada aspek peranan pembentukan modal dalam menciptakan

pertumbuhan ekonomi, Harrod-Domar menjelaskan selain aspek peranan pembentukan

modal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi juga menjelaskan tentang pertumbuhan

ekonomi itu sendiri. Harrod-Domar menjelaskan bahwa pembentukan modal dipandang

sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk

menghasilkan barang dan sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif

dari masyarakat (Sukirno, 2006:257).

Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Harrod-Domar mempunyai beberapa

asumsi yaitu 1) perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan

barang-barang modal dalam masyarakat digunakan secara penuh, 2) perekonomian terdiri

dari 2 sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan berarti pemerintah dan

perdagangan luar negeri tidak ada, 3) besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional

dengan besarnya pendapatan nasional berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol, dan 4)

kecenderungan untuk menabung atau marginal propensity to save (MPS), rasio modal-

output atau capital-output ratio (COR), dan rasio pertambahan modal-output atau

incremental capital-output ratio (ICOR) besarnya tetap (Arsyad, 2004: 65).

Fungsi produksi dalam teori Harrod-Domar berbentuk huruf L, karena sejumlah modal

hanya dapat menciptakan suatu tingkat output tertentu, artinya modal dan tenaga kerja tidak

substitutif. Untuk menghasilkan output sebesar Q1 dibutuhkan modal sebesar K1 dan tenaga

kerja sebesar L1 dan untuk menghasilkan output sebesar Q2 dibutuhkan modal sebesar K2 dan

22

Page 24: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

tenaga kerja sebesar L2. Fungsi produksi dalam teori Harrod-Domar ditunjukkan dalam

Gambar 4.1 berikut ini:

Modal

K2 Q2

K1 Q1

L1 L2 Tenaga

Kerja

Sumber: Arsyad (2004:65).

Gambar 4.1Kurva Produksi Harrod-Domar

Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi

tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti barang-barang modal

(gedung-gedung, peralatan, dan material) yang rusak, namun untuk menumbuhkan

perekonomian diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok modal. Jika

menganggap bahwa ada hubungan ekonomis secara langsung antara besarnya stok modal

(K) dan output total (Y), misalnya jika modal sebanyak Rp3.000.000,- diperlukan untuk

menghasilkan (kenaikan) output total sebesar Rp1.000.,000,-, maka setiap tambahan bersih

terhadap stok modal (investasi baru) akan mengakibatkan kenaikan output total sesuai

dengan rasio modal-output tersebut. Hubungan tersebut, yang dikenal dengan istilah rasio

modal-output (COR), yaitu 3 berbanding 1. Model pertumbuhan ekonomi menurut

Harrod-Domar dijelaskan sebagai berikut:

Tabungan merupakan proporsi (s) dari output total (Y) atau:23

Page 25: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

S = sY persamaan 4.1

Investasi (I) merupakan perubahan stok modal (ΔK) atau:

I = ΔK persamaan 4.2

Stok modal (K) mempunyai hubungan langsung dengan output total (Y) atau Capital

Output Ratio (COR) atau k, maka:

ΔK/ΔY = k atau ΔK = k ΔY persamaan 4.3

Perekonomian dua sektor dalam keadaan keseimbangan, maka:

S = I

Berdasarkan persamaan 4.1 dan persamaan 4.3, maka:

sY = k ΔY

ΔY s persamaan 4.4 =

Y k

yang menunjukkan bahwa:

ΔY/Y: tingkat pertumbuhan output atau persentase perubahan output

s: rasio tabungan-pendapatan

k: rasio modal-output atau COR

Model pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Harrod-Domar menunjukkan bahwa

tingkat pertumbuhan output secara positif berhubungan dengan rasio tabungan-pendapatan.

Semakin tinggi rasio tabungan-pendapatan dan diinvestasikan semakin tinggi pula tingkat

pertumbuhan output dan semakin rendah rasio tabungan-pendapatan dan diinvestasikan

semakin rendah pula tingkat pertumbuhan output. Logika ekonomi tersebut sangat

sederhana. Jika ingin tumbuh, perekonomian harus menabung dan menginvestasikan

suatu proporsi tertentu dari output totalnya. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang nyata

sebenarnya tergantung pada produktivitas investasi.

Hubungan antara COR dengan tingkat pertumbuhan output adalah negatif. Semakin

besar nilai COR semakin rendah tingkat pertumbuhan output dan semakin rendah nilai

COR semakin tinggi tingkat pertumbuhan output. Konsep COR ada 2, yaitu average

24

Page 26: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

capital-output ratio (ACOR) dan incremental capital-output ratio (lCOR). ACOR

menunjukkan hubungan antara stok modal yang ada dan aliran output yang dihasilkan.

ICOR menunjukkan perbandingan antara perubahan tertentu pada stok modal (ΔK) dan

perubahan output atau pendapatan (ΔY). Besamya COR tergantung pada teknik produksi

yang digunakan. Pada sektor dengan teknik produksi bersifat padat modal, nilai COR

tinggi. Sebaliknya, pada sektor dengan teknik produksi bersifat padat karya, nilai COR

rendah. Sektor-sektor seperti transportasi, telekomunikasi, perhubungan, perumahan, dan

industri barang modal mempunyai COR sektoral yang relatif tinggi karena untuk

menghasilkan setiap output yang diinginkan pada sektor-sektor tersebut dibutuhkan

modal yang relatif besar.

Menurut Djojohadikusumo (1994:38), ada dua konsep pengertian mengenai

pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar, yaitu the warranted rate of growth sebagai laju

pertumbuhan produksi dan pendapatan pada tingkat yang dianggap memadai berdasarkan

sudut pandang pengusaha atau investor dan the natural rate of growth sebagai laju

pertumbuhan produksi dan pendapatan sebagaimana yang ditentukan oleh kondisi dasar

yang menyangkut bertambahnya angkatan kerja karena pertambahan penduduk dan

meningkatnya produktivitas karena kemajuan teknologi. Oleh karena itu, berdasarkan

kondisi the warranted rate of growth dan the natural rate of growth, maka proses

pertumbuhan ekonomi mengandung di dalamnya secara inheren unsur ketidakstabilan

yang sewaktu-waktu dapat mengganggu keadaan equilibrium.

Keterbasan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Harrod-Domar adalah 1)

Marginal Propoensity to Save (MPS) dan ICOR konstan, padahal dalam kenyataannya

MPS dan ICOR berubah dalam jangka panjang sehingga memodifikasi persyaratan-

persyaratan pertumbuhan yang diinginkan, 2) proporsi penggunaan tenaga kerja dan

modal tetap, padahal dalam kenyataannya antara tenaga kerja dan modal dalam kegiatan

produksi dapat saling mensubstitusi, 3) harga konstan, padahal dalam kenyataannya

perubahan harga terjadi setiap waktu, dan 4) suku bunga tetap, padahal dalam

kenyataannya perubahan suku bunga terjadi setiap waktu sehingga mempengaruhi nilai

investasi, 5) mengabaikan program pemerintah, 6) mengabaikan wiraswasta), 7)

kegagalan membedakan barang modal dan barang konsumsi, dan 8) ketidakstabilan

25

Page 27: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

dalam sistem ekonomi bukan faktor langkanya modal tetapi akses permintaan dan

penawaran dalam produksi (Jhingan, 1994:303-304).

Contoh 4.7:Apabila besarnya MPS = 0,1 dan COR = 0,9, maka hitunglah pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut.

Jawab:ΔY s 0,3

r = = = = 11,11% Y k 0,8

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut sebesar 11,11%.

4.13 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Solow Swan

Salah satu teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkembang sejak tahun

1950-an adalah teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Neo-Klasik yang

dikemukakan oleh Solow-Swan Menurut teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Solow-Swan, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tergantung kepada pertambahan

penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan

tingkat kemajuan teknologi (Sukirno, 2006:266), Peran kemajuan teknologi di dalam

pertumbuhan ekonomi sangat tinggi. Pandangan ini didasarkan kepada anggapan yang

mendasari analisis Klasik, yaitu perekonomian tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh

dan kapasitas modal tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu. Dengan demikian,

seberapa perkembangan perekonomian akan tergantung pada pertambahan penduduk,

akumulasi kapital, dan kemajuan teknologi. Teori pertumbuhan Neo-Klasik ini

didasarkan kepada fungsi produksi yang dikembangkan oleh Charles Cobb dan Paul

Douglas (fungsi produksi Cobb-Douglas) yang diformulasikan sebagai berikut (Arsyad,

2004:63):

Q = T La Kb

keterangan:

Q = tingkat output pada tahun tertentu

T = tingkat teknologi pada tahun tertentu

L = jumlah tenaga kerja pada tahun tertentu

26

Page 28: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

K = jumlah stok barang modal pada tahun tertentu

a = persentase perubahan output yang diciptakan oleh perubahan 1% tenaga kerja

b = persentase perubahan output yang diciptakan oleh perubahan 1% modal

Analisis terhadap hubungan antara input dan output dengan menggunakan fungsi

produksi Cobb-Douglass dapat memberikan banyak informasi mengenai karakteristik

proses produksi yang dianalisis. Karakteristik peoses produksi yang dapat diketahui dari

persamaan Q = T La Kb adalah sebagai berikut (Algifari, 2003:149):

a. Nilai konstanta T, a, dan b dapat membedakan antara proses produksi satu dengan

proses produksi yang lain.

b. Nilai konstanta T menunjukkan tingkat teknologi yang digunakan dalam proses

produksi waktu tertentu.

c. Nilai a menunjukkan elastisitas input L. Jika teknologi dan jumlah input L yang

digunakan dalam proses produksi tidak berubah, maka a menunjukkan besarnya

persentase perubahan jumlah output setiap perubahan 1% jumlah input L yang

digunakan dalam proses produksi.

d. Nilai b menunjukkan elastisitas input K. Jika teknologi dan jumlah input K yang

digunakan dalam proses produksi tidak berubah, maka b menunjukkan besarnya

persentase perubahan jumlah output setiap perubahan 1% jumlah input K yang

digunakan dalam proses produksi.

e. Jumlah nilai a dan b menunjukkan skala produksi suatu proses produksi. Jika a+b > 1,

maka skala produksi tersebut adalah increasing return to scale. Proses produksi yang

memiliki karakteristik increasing return to scale berarti jika teknologi tidak berubah

sedangkan input L dan input K masing-masing ditambah 1% maka output akan

meningkat lebih daripada 1%. Jika a+b = 1, maka skala produksi tersebut adalah

constant return to scale. Proses produksi yang memiliki karakteristik constant return

to scale berarti jika teknologi tidak berubah sedangkan input L dan input K masing-

masing ditambah 1% maka output akan meningkat sebesar 1% pula. Jika a+b < 1,

maka skala produksi tersebut adalah decreasing return to scale. Proses produksi yang

memiliki karakteristik decreasing return to scale berarti jika teknologi tidak berubah

27

Page 29: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

sedangkan input L dan input K masing-masing ditambah 1% maka output akan

meningkat kurang daripada 1%.

f. Hasil bagi nilai a dan b menunjukkan intensitas penggunaan input dalam proses

produksi. Jika pada suatu proses produksi di mana hasil bagi a dengan b lebih besar

daripada 1 maka proses produksi tersebut lebih banyak menggunakan input L atau

labor intensive (padat karya). Jika pada suatu proses produksi di mana hasil bagi a

dengan b lebih kecil daripada 1 maka proses produksi tersebut lebih banyak

menggunakan input K atau capital intensive (padat modal).

Contoh 4.8:Apabila elastisitas input Labor = 0,4 dan elastisitas input Kapital = 0,6, maka hitunglah skala produksi dan intensitas faktor produksi yang digunakan.

Jawab:Hasil penjumlahan elastisitas input L dan K = 0,4 + 0,6 = 1, maka skala produksi adalah constant return to scale.Hasil bagi elastisitas input L dengan K = 0,4 / 0,6 = 0,67 < 1, maka intensitas faktor produksi yang digunakan adalah lebih banyak menggunakan input Kapital daripada input Labor atau capital intensive (padat modal).

4.14 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Nicholas Kaldor

Nicholas Kaldor menjelaskan bahwa dalam masyarakat terdapat dua kelompok, yaitu

kelompok kapitalis dan kelompok buruh (Budiono, 1992:82-85) dan (Djojohadikusumo,

1994:49-52). Masing-masing kelompok memiliki marginal propensity to save (MPS)

yang berbeda, yaitu MPS kelompok kapitalis disebut sk dan MPS kelompok buruh disebut

sb dan nilai sk lebih besar daripada sb. Selain membedakan masyarakat ke dalam

kelompok kapitalis dan kelompok, Nicholas Kaldor juga membolehkan untuk

membedakan kelompok yang terdapat dalam masyarakat berdasarkan ciri-ciri sosio-

ekonomis, misalnya kelompok penduduk perkotaan dan kelompok penduduk pedesaan

dan kelompok sektor pertanian dan kelompok sektor industri/jasa. Seluruh pendapatan

nasional (Q) dihasilkan oleh kedua kelompok masyarakat tersebut. Penjelasan tersebut

dapat ditulis sebagai berikut:

K + B = Q persamaan 4.5

yang menunjukkan bahwa:

28

Page 30: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

K: pendapatan kelompok kapitalis yang disebut dengan keuntungan

B: pendapatan kelompok buruh yang disebut dengan upah

Tabungan kedua kelompok masyarakat tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan

S = s Q, atau apabila Q = K + B, maka secara lengkap dapat dijabarkan dengan

persamaan:

S = sk K + sb B persamaan 4.6

S = sk K + sb (Q - K) persamaan 4.7

Apabila persamaan 4.7 dibagi dengan Q maka diperoleh persamaan:

S = sk K + sb (Q - K) Q Q

S = sk K + sb (Q - K) Q Q Q

S = sk K + sb Q – sb K Q Q Q Q

S = sk K - sb K + sb Q Q Q

S = ( sk - sb ) K + sb Q Q

s = ( sk - sb ) K + sb persamaan 4.8 Q

yang menunjukkan bahwa:

s: MPS seluruh masyarakat atau MPS kelompok kapitalis dan kelompok buruh

sk: MPS kelompok kapitalis

sb: MPS kelompok buruh

K/Q = profit share atau bagian pendapatan nasional yang diterima kelompok kapitalis

atau pola distribusi pendapatan antarkelompok masyarakat

Rumus pertumbuhan ekonomi menurut Nicholas Kaldor adalah:

r = s h persamaan 4.9

yang menunjukkan bahwa:

r: tingkat pertumbuhan ekonomi

29

Page 31: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

s: MPS

h: output capital ratio atau efisiensi pengeluaran investasi

Apabila nilai s pada persamaan 4.9 disubstitusi dengan nilai s pada persamaan 4.8 maka

diperoleh persamaan:

r = [ ( sk - sb ) K + sb ] h persamaan 4.10 Q

Berdasarkan persamaan 4.10, maka dapat dihitung pertumbuhan ekonomi r yang

nilainya tergantung nilai K/Q yang menunjukkan profit share atau distribusi pendapatan

antarkelompok masyarakat. Apabila nilai K/Q semakin mendekati angka 1 maka

pertumbuhan ekonomi makin meningkat dan apabila nilai K/Q semakin mendekati angka

0 maka pertumbuhan ekonomi makin menurun. Nilai K/Q yang semakin mendekati

angka 0 artinya hampir seluruh pendapatan nasional diterima oleh kelompok buruh dan

nilai K/Q yang semakin mendekari angka 1 artinya hampir seluruh pendapatan nasional

diterima oleh kelompok pengusaha.

Temuan empiris Nicholas Kaldor pada duabelas negara industri selama tahun 1950—

an sampai dengan tahum 1960-an diperoleh hasil bahwa 1) terjadi angka korelasi yang

tinggi antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan output manufaktur dan

meningkatnya return of scale dalam aktivitas industri, 2) terjadi angka korelasi yang

tinggi antara pertumbuhan produktivitas sektor manufaktur dengan pertumbuhan output

manufaktur karena faktor economies of scale, dan 3) terjadi angka korelasi yang tinggi

antara pertumbuhan output sektor manufaktur dengan pertumbuhan output sektor lain,

khususnya sektor pertanian sehingga produktivitas dan standar kehidupan sektor

pertanian meningkat. Berdasarkan temuan empiris tersebut, maka Nicholas Kaldor

menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung terutama pada pertumbuhan

sektor industri. Sektor manufaktur yang sehat dan maju berarti mempercepat

pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup. Oleh karena itu, pemerintah harus

mendorong industri manufaktur dalam negeri melalui berbagai kebijakan seperti

pembelian barang-barang manufaktur, pembebasan pajak, bantuan regular, dan intensif

(Pressman, 2000:216-217).

Menurut Djojohadikusumo (1994:49), teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

menurut Nicholas Kaldor merupakan perpaduan yang bersifat interaksi antara metode

30

Page 32: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

deduksi dan metode induksi. Metode deduksi disebut juga dengan pendekatan rasional-

empiris dan metode induksi disebut juga dengan pendekatan empiris-rasional. Pada

metode deduksi, dimulai dengan adanya problematik tertentu, kemudian masalah ini

dikaji secara teoritis, dicari dasar rasionalnya. Berdasarkan kajian teori dan dasar rasional

yang telah ada, dirumuskan hipotesis, yaitu jawaban atau dugaan sementara terhadap

masalah kemudian dilakukan pengumpulan data empiris, dalam rangka menguji hipotesis

tersebut. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan apakah hipotesis

tersebut diterima atau ditolak. Pada metode induksi, dimulai dengan pengumpulan data

empiris atau berangkat dari data empiris yang telah ada, tanpa atau belum adanya

problematik tertentu. Berdasarkan data empiris yang telah didapat atau yang telah ada,

dilakukan rasionalisasi atau teoritisasi untuk menafsirkan data empiris. Kesimpulan akhir

dengan metode induksi adalah suatu generalisasi empiris, konsep, atau suatu teori.

Langkah Nicholas Kaldor dalam menjelaskan teori pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi disebut dengan stylized facts (Djojohadikusumo, 1994:49 dan 52), yaitu dapat

diuji secara empiris-kuantitatif berdasarkan data konkrit yang ditemukan dalam

perkembangan selanjutnya. Ada dua sisi pendekatan teori pertumbuhan ekonomi menurut

Nicholas Kaldor berdasarkan stylized facts. Sisi pertama adalah menjembatani perbedaan

antara pendekatan Neo-Keynes dan Neo-Klasik dan sisi kedua adalah perkembangan

pemikiran Nicholas Kaldor tentang pertumbuhan ekonomi semakin mendekati kerangka

pemikiran yang berkisar pada masalah-masalah pembangunan ekonomi. Pembahasan

mengenai pertumbuhan antarsektoral dan pertumbunan antarregional sudah menyangkut

beberapa masalah penting dalam pembangunan ekonomi negara-negara sedang

berkembang.

Contoh 4.9:Apabila MPS kelompok kapitalis = 0,6, MPS kelompok buruh = 0,4, output kelompok kapitalis = 60, output kelompok buruh = 40, dan output capital ratio atau efisiensi pengeluaran investasi = 1,2, maka hitunglah pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut.

Jawab:r = [ ( sk - sb ) K + sb ] h = [ (0,6 – 0,4) 60 + 0,4 ] 1,2 = [ 0,12 + 0,4 ] 1,2 = 0,52 x 1,2 =

Q 100 = 62,4%

31

Page 33: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut sebesar 62,4%.4.15 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Simon Kuznets

Menurut Djojohadikusumo (1994:53), Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan

ekonomi sebagai peningkatan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-

barang ekonomi bagi penduduknya. Pertumbuhan kemampuan ini disebabkan oleh

kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.

Ada tiga komponen pokok penting, yaitu kenaikan output nasional secara terus menerus,

kemajuan teknologi sebagai prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi, dan penyesuaian

kelembagaan, sikap, dan ideologi. Simon Kuznets memisahkan enam karakteristik proses

pertumbuhan pada hampir semua negara maju, yaitu 1) tingginya tingkat pertumbuhan

output per kapita dan penduduk, 2) tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor

produksi secara  keseluruhan terutama produktivitas tenaga kerja, 3) tingginya tingkat

transformasi struktur ekonomi, 4) tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi, 5)

kecenderungan negara-negara maju secara ekonomis untuk  menjangkau seluruh dunia

untuk mendapatkan pasar dan  bahan baku, dan 6) pertumbuhan ekonomi ini hanya

terbatas pada sepertiga  populasi dunia.

Teori pertumbuhan ekonomi menurut Simon Kuznets, didasarkan pada hasil

penelitiannya di sejumlah negara dalam perjalanan sejarahnya ke arah modernisasi. Hasil

identifikasi, pemantauan, dan pengkajian mengenai fenomena pertumbuhan ekonomi

mulai dari pertumbuhan ekonomi di negara-negara Eropa Barat sejak akhir abad XVIII

dan selama abad XIX dan XX yang meluas ke Amerika Utara, Australia, Selandia Baru,

dan Jepang diperoleh hasil bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut ditandai

dengan tiga pokok, yaitu 1) laju pertumbuhan pendapatan per kapita dalam arti riil, 2)

persebaran angkatan kerja menurut sektor kegiatan produksi yang menjadi sumber

nafkahnya, dan 3) pola persebaran penduduk (Djojohadikusumo, 1994:55). Selain

ditandai peran industri manufaktur dan kontruksi, pertumbuhan ekonomi juga

memerlukan peran modernisasi teknologi yang akan berdampak pada kegiatan ekonomi

modern yang melintasi batas-batas antarnegara sehingga akhirnya perekonomian berada

dalam tahap interdependensi dan globalisasi.

32

Page 34: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Fenomena yang kontradiktif antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

ketidakmerataan pembangunan yang terjadi di negara sedang berkembang sejalan dengan

teori yang dikemukakan Simon Kuznets dengan inverted U curve. Inverted U curve

menyatakan bahwa pada tahap awal pembangunan akan ditandai dengan tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang disertai tingkat ketimpangan pendapatan yang

tinggi pula. Kondisi tersebut akan berlangsung sampai pada titik krisis tertentu, dimana

tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan diikuti oleh menurunnya tingkat

ketimpangan pendapatan (Pressman, 2000:176). Inverted U curve seperti yang

dikemukakan Simon Kuznets ditunjukkan dalam Gambar 4.2. Nampak pada Gambar 4.2,

ketika pertumbuhan ekonomi sebesar r1 terjadi ketimpangan pendapatan sebesar t1 (titik A).

Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi r2 ketimpangan pendapatan juga

meningkat menjadi t2 (titik B), namun ketika pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi r3

ketimpangan pendapatan menurun menjadi t3 (titik C). Apabila titik A, B, dan C

dihubungkan satu sama lain maka akan diperoleh garis yang disebut dengan inverted U

curve karena berbetuk kurva huruf U terbalik.

Fenomena yang kontradiktif antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

ketidakmerataan pembangunan yang terjadi di negara sedang berkembang seperti yang

dijelaskan pada Gambar 4.2 oleh Simon Kuznets dengan inverted U curve (Kuncoro,

1997:105-106) dan Sukirno (2006:268-270) sejalan dengan penjelasan Simon Kuznets

dalam Pressman (2000:173-177). Simon Kuznets menjelaskan faktor penyebab

pertumbuhan ekonomi, perubahan kesenjangan pendapatan, lingkaran pertumbuhan yang

dilewati ekonomi, dan memahamkan dampak pertumbuhan ekonomi terhadap

distribusipendapatan.

Ketimpangan Pendapatan

t 2 B

t 1 A

t 3 C

33

Page 35: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

r1 r2 r3

Sumber: Kuncoro (1997:105-106).

Gambar 4.2Inverted U Curve Menurut Simon Kuznets

Pendapatan nasional yang meningkat belum tentu menunjukkan keadaan yang

menjadi lebih baik, karena pendapatan dapat terdistribusi secara tidak merata sehingga

meskipun secara keseluruhan pendapatan menjadi lebih tinggi tetapi mungkin mayoritas

rumah tangga keadaannya lebih buruk. Proses pertumbuhan ekonomi juga dapat

mengakibatkan hasil buruk seperti urbanisasi, kriminalitas, kemacetan lalu lintas, dan

polusi.

Menurut Sukirno (2006:268-270), ada kesamaan faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi menurut Simon Kuznets dengan faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi menurut Harrod-Domar dan Nicholas kaldor, yaitu 1) luas tanah

termasuk kekayaan yang terkandung di dalamnya, 2) jumlah dan perkembangan

penduduk, 3) jumlah stok modal dan perkembangannya dari waktu ke waktu, dan 4)

tingkat teknologi dan perbaikannya dari waktu ke waktu. Faktor luas tanah dan kekayaan

dalam suatu negara adalah tetap, sehingga faktor tersebut kurang dianggap penting

sebagai penentu pertumbuhan ekonomi. Faktor jumlah dan perkembangan penduduk,

tidak selalu dipandang akan memberikan sumbangan positif kepada pembangunan

ekonomi. Kelebihan penduduk menyebabkan suatu masyarakat kembali kepada taraf

pembangunan yang lebih rendah. Penduduk dianggap memberikan kontribusi positif

karena 1) pertumbuhan penduduk memperluas pasar, 2) perbaikan keterampilan dan

kualitas penduduk menyebabkan arah positif pembangunan, dan 3) penduduk

menyediakan pengusaha yang inovatif yang akan menjadi unsur penting dalam

pembentukan modal.

34

Page 36: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Faktor jumlah stok modal dan perkembangannya dari waktu ke waktu pasti akan

memberikan kontribusi positif kepada pembangunan ekonomi. Faktor tingkat teknologi

dan perbaikannya dari waktu ke waktu digunakan dengan mengadakan pembentukan

modal sehingga antara faktor modal dan teknologi mempunyai kaitan erat (Pressman,

2000:177). Oleh karena itu, yang ideal bagi pembangunan ekonomi adalah pembentukan

modal yang bertujuan untuk mengadakan perbaikan teknologi atau yang disertai dengan

perbaikan yang seperti itu. Kekurangan dalam penanaman modal akan menimbulkan

proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan masalah resesi

yang lebih serius dari masa-masa sebelumnya.

Contoh 4.10:Jelaskan yang dimaksud dengan inverted U curve.

Jawab:Inverted U curve menunjukkan fenomena yang kontradiktif antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan ketidakmerataan pembangunan yang terjadi di negara sedang berkembang. Inverted U curve menunjukkan bahwa pada tahap awal pembangunan akan ditandai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang disertai tingkat ketimpangan pendapatan yang tinggi pula. Kondisi tersebut akan berlangsung sampai pada titik krisis tertentu, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan diikuti oleh menurunnya tingkat ketimpangan pendapatan

4.16 Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Joseph Schumpeter

Joseph Schumpeter dalam bukunya The Theory of Economics Development (1934) dan

Business Cycle (1939) menjelaskan dua hal penting, pertama sistem kapitalisme

merupakan sistem yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang

pesat dan kedua faktor utama yang mengakibatkan perkembangan ekonomi adalah proses

inovasi yang dilakukan oleh inovator atau entrepenuer (Sukirno, 2006:250). Lima

macam kegiatan yang dimasukkan sebagai proses inovasi adalah 1) diperkenalkannya

produk baru yang sebelumnya tidak ada, 2) diperkenalkannya cara berproduksi baru, 3)

pembukaan daerah pasar baru, 4) penemuan sumber bahan mentah baru, dan 5)

perubahan organisasi industri sehingga menjadi undustri yang efisiensi. Lima jenis

inovasi tersebut merupakan bentuk dari inovasi proses dan inovasi output. Inovasi proses

meliputi 1) diperkenalkannya cara berproduksi baru, 2) penemuan sumber bahan mentah

35

Page 37: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

baru, dan 3) perubahan organisasi industri sehingga menjadi industri yang efisiensi.

Inovasi output meliputi 1) diperkenalkannya produk baru yang sebelumnya tidak ada dan

2) pembukaan daerah pasar baru. Kelima macam kegiatan proses inovasi tersebut

dilakukan oleh inovator atau entrepenuer, yaitu orang yang terjun dalam dunia bisnis

dengan semangat dan keberanian untuk menerapkan ide-ide baru menjadi kenyataan dan

berani mengambil risiko bisnis karena ide-ide baru tersebut belum pernah dicoba

diterapkan secara ekonomis.

Menurut Joseph Schumpeter, perkembangan ekonomi yang diartikan sebagai

peningkatan output total masyarakat terdiri dari pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan

oleh peningkatan banyaknya faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi

masyarakat tanpa adanya perubahan teknologi dalam kegiatan produksi, misalnya kenaikan

output karena pertumbuhan stok modal tanpa perubahan teknologi produksi. Pembangunan

ekonomi adalah kenaikan output masyarakat yang disebabkan oleh inovasi yang

dilakukan oleh inovator. Pembangunan ekonomi berawal dari suatu lingkungan politik,

ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi yang menunjang kreativitas inovator. Lingkungan

yang menunjang kreativitas inovator akan menimbulkan beberapa wirausaha perintis yang

mencoba menerapkan ide-ide baru (lima jenis inovasi) dalam kehidupan ekonomi. Inovator

yang berhasil dalam menerapkan jenis-jenis inovasi tersebut akan menimbulkan posisi

monopoli bagi inovator yang bersangkutan dan akan menghasilkan keuntungan di atas

keuntungan normal yang diterima pengusaha yang tidak mampu melakukan inovasi.

Keuntungan monopoli merupakan imbalan bagi inovator dan sekaligus merupakan

rangsangan bagi calon inovator (Arsyad, 2004:70).

Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu 1) diperkenalkannya teknologi baru, 2)

menimbulkan keuntungan lebih sebagai sumber dana penting bagi akumulasi modal, dan

3) inovasi akan diikuti oleh timbulnya proses peniruan atau imitasi yaitu adanya pengusaha

lain yang meniru teknologi baru tersebut yang pada akhirnya akan diikuti oleh investasi

(akumulasi modal) oleh para peniru atau imitator tersebut. Proses peniruan ini mempunyai

pengaruh berupa menurunnya keuntungan monopolis yang diperoleh inovator dan

penyebaran teknologi baru di dalam masyarakat sehingga teknologi tersebut tidak lagi

menjadi monopoli bagi pencetusnya. Proses tersebut akan meningkatkan output

36

Page 38: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

masyarakat dan secara keseluruhan merupakan proses pembangunan ekonomi. Seperti

disinggung di muka, kunci dalam proses inovasi adalah terdapatnya lingkungan yang

menunjang terjadinya inovasi tersebut. Selain lingkungan yang menunjang, inovasi akan

berhasil apabila 1) didukung oleh sistem kapitalis dan bebas berusaha yang didukung oleh

lembaga-lembaga politik sosial yang sesuai, 2) tersedianya cadangan ide-ide baru secara

memadai, dan 3) adanya sistem perkreditan yang mampu menyediakan dana bagi

innovator untuk merealisir berbagai ide menjadi kenyataan.

Contoh 4.11:Jelaskan perbedaan antara pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi menurut Joseph Schumpeter.

Jawab:Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh peningkatan banyaknya faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan teknologi dalam kegiatan produksi, misalnya kenaikan output karena pertumbuhan stok modal tanpa perubahan teknologi produksi. Pembangunan ekonomi adalah kenaikan output masyarakat yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh inovator yang meliputi 1) diperkenalkannya produk baru yang sebelumnya tidak ada, 2) diperkenalkannya cara berproduksi baru, 3) pembukaan daerah pasar baru, 4) penemuan sumber bahan mentah baru, dan 5) perubahan organisasi industri sehingga menjadi undustri yang efisiensi.Pembangunan ekonomi berawal dari suatu lingkungan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi yang menunjang kreativitas inovator.

4.17 Teori Ketergantungan

Teori ketergantungan pertama kali dikembangkan di Amerika Latin pada tahun 1960-an,

ketika negara-negara Amerika Latin tergabung ke dalam sistem ekonomi kapitalis sehingga

negara-negara tersebut kehilangan otonominya karena dijadikan sebagai daerah-daerah

jajahan dari negara-negara kapitalis. Kelompok negara di Amerika Latin tersebut hanya

berfungsi sebagai produsen bahan mentah bagi kebutuhan industri negara-negara kapitalis

dan juga sebagai konsumen barang-barang industri yang dihasilkan oleh negara-negara

kapitalis tersebut. Dengan demikian, timbul ketergantungan ekonomi negara-negara

Amerika Latin dan menjadi hambatan dalam upayanya menjadi negara yang mandiri.

Dalam teori ketergantungan terdapat 2 aliran yaitu aliran Marxis serta Neo-Marxis dan

aliran non-Marxis (Arsyad, 2004:74). Aliran pertama diwakili oleh Andre Gunder Frank,

Theotonio Dos Santos, Rudolfo Stavenhagen, Vasconi, Ruy Mauro Marini, dan FH. Cardoso.

37

Page 39: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Aliran ini menggunakan kerangka analisis dari teori Marx dan Neo-Marxis tentang

imperialisme. Aliran ini tidak membedakan secara tajam antara struktur intern dan ekstern,

karena kedua struktur tersebut pada dasarnya dipandang sebagai faktor yang berasal dari

sistem kapitalis dunia itu sendiri. Aliran Marxis dan Neo-Marxis juga menjelaskan tentang

perjuangan antara pemilik modal (kapitalis) dan kaum buruh. Untuk memperbaiki posisi

kaum buruh, perlu mengambil inisiatif dengan menumbangkan kekuasaan pemerintah

karena menjadi alat kapitalis. Oleh karena itu, menurut aliran pertama ini, jalan pintas

untuk pembangunan daerah jajahan adalah revolusi (Djojohadikusumo, 1994:83).

Aliran kedua, yaitu aliran Non-Marxis diwakili oleh Celso Furtado, Helio Jaguaribe,

Anibal Pinto, dan Osvaldo Sunkel. Aliran Non-Marxis berpendapat bahwa ketergantungan

kawasan Amerika Latin dapat dilihat dari perspektif kewilayahan, yaitu dengan

membedakan antara kondisi dalam negeri (intern) dan luar negeri (ekstern). Kondisi intern

pada umumnya dilihat sebagai faktor yang dibentuk dari sistem intern itu sendiri, meskipun

terdahulu juga dipengaruhi oleh kondisi ekstern. Oleh karena itu, subyek yang perlu

dibangun adalah bagaimana konsep negara itu sendiri sehingga dapat dijadikan landasan

dalam mengadakan pembaharuan yang diperlukan untuk menentukan sikap terhadap

kondisi ekstern. Dengan demikian, tidak semata menyalahkan faktor kolonialisme

sebagai penghambat negara-negara terbelakang dalam mewujudkan tingkat kesejahteraan

yang lebih tinggi tetapi juga karena faktor-faktor intern, seperti struktur sosial-budaya dan

pola perilaku masyarakat pra kolonial itu sendiri yang menjadi faktor penyebab

keterbelakangan.

Contoh 4.12:Jelaskan aliran Teori Ketergantungan yang lebih tepat dengan kondisi di negara sedang berkembang pada umumnya.

Jawab:Aliran Teori Ketergantungan yang lebih tepat dengan kondisi di negara sedang berkembang pada umumnya adalah aliran Non-Marxis Aliran Non-Marxis berpendapat bahwa ketergantungan kawasan Amerika Latin (negara sedang berkembang pada umumnya juga berlaku) dapat dilihat dari perspektif kewilayahan, yaitu dengan membedakan antara kondisi dalam negeri (intern) dan luar negeri (ekstern) negara sedang berkembang. Kondisi intern pada umumnya dilihat sebagai faktor yang dibentuk dari sistem intern itu sendiri, meskipun terdahulu juga dipengaruhi oleh kondisi ekstern. Oleh karena itu, subyek yang perlu dibangun adalah bagaimana konsep negara sedang berkembang itu sendiri sehingga

38

Page 40: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

dapat dijadikan landasan dalam mengadakan pembaharuan yang diperlukan untuk menentukan sikap terhadap kondisi ekstern. Dengan demikian, tidak semata menyalahkan faktor kolonialisme sebagai penghambat negara-negara sedang berkembang dalam mewujudkan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi tetapi juga karena faktor-faktor intern, seperti struktur sosial-budaya dan pola perilaku masyarakat negara sedang berembang itu sendiri yang menjadi faktor penyebab keterbelakangan.

4.18 Implementasi Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan ekonomi sebagai nilai relatif dari perubahan PDRB dari waktu ke waktu

menunjukkan terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat dari waktu ke waktu pula.

Peningkatan pendapatan masyarakat ditunjukkan dengan peningkatan alokasi pendapatan

untuk konsumsi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier sehingga masyarakat daerah

tersebut menjadi lebih kaya, lebih sehat, lebih berpendidikan sebagai indikator angka

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan terjadi pula penurunan angka Indeks

Kriminalitas Daerah (IKD) sebagai Indikator Sosial (Arsyad, 2004:38).

Semua pemerintahan kabupaten/kota di Indonesia umumnya ketika menyusun target-

target hasil pembangunan ekonomi menggunakan salah satu asumsi, yaitu pencapaian

pertumbuhan ekonomi dalam persentase tertentu. Apabila target pertumbuhan ekonomi

tersebut mampu dicapai bahkan terlewati, maka dikatakan pemerintahan kabupaten/kota

berhasil dalam mengelola pemerintahan, sebaliknya apabila target pertumbuhan ekonomi

tersebut tidak mampu dicapai, maka dikatakan pemerintahan kabupaten/kota belum

berhasil dalam mengelola pemerintahan bahkan dikatakan gagal (Badrudin, 2011:246).

Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh percepatan

pertumbuhan ekonomi, namun lebih pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara

lebih utuh. Hal ini dijelaskan oleh Kuncoro (2010:40-41) yang sependapat dengan

Djojohadikusumo (1994:1) dan Sen dalam Pressman (2000:274) yang menyatakan bahwa

sebaiknya perlu membedakan pengertian antara pertumbuhan ekonomi dengan

pembangunan ekonomi karena kedua istilah tersebut di samping berbeda secara definisi

juga berbeda dalam dampak yang ditimbulkannya terhadap perekonomian suatu negara

atau daerah. Menurut Sen dalam Pressman (2000:274), pertumbuhan ekonomi adalah

kenaikan produksi barang terlepas dari apa yang terjadi pada orang-orang yang

memproduksi dan mengkonsumsi barang tersebut, sedang pembangunan (perkembangan)

39

Page 41: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

ekonomi adalah pengembangan kemampuan manusia yang berupa peningkatan harapan

hidup, bebas buta huruf, serta peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat.

Standar kehidupan masyarakat yang menunjukkan tingkat kesejahteraan

masyarakat yang diukur dengan pendapatan nasional atau Gross Domestic Product atau

Produk Domestik Bruto menuai kritikan karena merupakan cara pandang yang terlalu

sederhana dalam memahami kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan

model yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dilakukan terus menerus

sehingga memunculkan ukuran-ukuran yang baru mengenai indikator kesejahteraan

masyarakat sebagai ukuran keberhasilan pembangunan. Akhirnya muncul pendapat

United Nations Development Program (UNDP) yang mengenalkan formula Human

Development Index (HDI) atau disebut pula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

pada tahun 1990.

Menurut Todaro dan Stephen C. Smith (2006:22), kesejahteraan masyarakat

menunjukkan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai kehidupan yang

lebih baik yang meliputi peningkatan kemampuan dan pemerataan distribusi kebutuhan

dasar seperti makanan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan; peningkatan tingkat

kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan yang lebih baik, dan peningkatan atensi

terhadap budaya dan nilai-nilai kemanusiaan; dan memperluas skala ekonomi dan

ketersediaan pilihan sosial dari individu dan bangsa. Kesejahteraan masyarakat adalah

suatu kondisi yang memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat

dilihat dari standar kehidupan masyarakat. Indikator kesejahteraan masyarakat yang

hanya didasarkan pada PDB merupakan cara pandang yang terlalu sederhana

dalam memahami kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan

model yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan

memasukkan aspek harga lokal ke dalam PDB sehingga menjadi purchasing power

adjusted real PDB. Formulasi PDB per kapita dengan memperhitungkan daya beli

mengakibatkan PDB suatu wilayah menjadi lebih obyektif jika dibandingkan dengan

PDB wilayah lain, namun tetap saja bahwa transformasi indikator PDB per kapita

berdasarkan daya beli tetaplah dianggap subyektif karena ukuran tingkat kesejahteraan

masyarakat menjadi sangat ekonomi dan kuantitatif. Hal inilah yang kemudian

40

Page 42: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

memunculkan ukuran-ukuran yang baru mengenai indikator kesejahteraan masyarakat

sebagai ukuran keberhasilan pembangunan.

Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak

mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan ekonomi. Padahal hasil pembangunan

ekonomi tidak hanya berorientasi pada pencapaian angka pertumbuhan ekonomi tertentu.

Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh percepatan pertumbuhan

ekonomi, namun lebih pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih utuh. Oleh

karena itu, pemerintahan kabupaten/kota di Indonesia perlu membedakan pengertian

antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi karena kedua istilah

tersebut di samping berbeda secara pengertian juga berbeda dalam dampak yang

ditimbulkannya terhadap perekonomian kabupaten/kota. Berdasarkan pemikiran-

pemikiran tentang model pengembangan yang berkaitan dengan kesejahteraan

masyarakat maka pertumbuhan ekonomi berubah menjadi pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas yang diartikan sebagai pertumbuhan yang mendukung pencapaian

pembangunan manusia yang tinggi. Korelasi positif pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan manusia tercermin dalam wujud perbaikan kualitas kehidupan seluruh

masyarakat secara lebih merata (Badrudin, 2011:227).

Contoh 4.13:Jelaskan implementasi teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Jawab:Semua pemerintahan kabupaten/kota di Indonesia umumnya ketika menyusun target-target hasil pembangunan ekonomi menggunakan salah satu asumsi, yaitu pencapaian pertumbuhan ekonomi dalam persentase tertentu. Apabila target pertumbuhan ekonomi tersebut mampu dicapai bahkan terlewati, maka dikatakan pemerintahan kabupaten/kota berhasil dalam mengelola pemerintahan, sebaliknya apabila target pertumbuhan ekonomi tersebut tidak mampu dicapai, maka dikatakan pemerintahan kabupaten/kota belum berhasil dalam mengelola pemerintahan bahkan dikatakan gagal. Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh percepatan pertumbuhan ekonomi, amun lebih pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih utuh. Oleh karena itu, pemerintahan kabupaten/kota di Indonesia sebaiknya perlu membedakan pengertian antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi karena kedua istilah tersebut di samping berbeda secara definisi juga berbeda dalam dampak yang ditimbulkannya terhadap perekonomian suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan produksi barang terlepas dari apa yang terjadi pada orang-orang yang memproduksi dan mengkonsumsi barang tersebut, sedang pembangunan (perkembangan) ekonomi adalah pengembangan kemampuan manusia yang berupa peningkatan harapan

41

Page 43: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

hidup, bebas buta huruf, serta peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan ekonomi. Hasil pembangunan ekonomi tidak hanya berorientasi pada pencapaian angka pertumbuhan ekonomi tertentu. Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh percepatan pertumbuhan ekonomi, namun lebih pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih utuh.

GLOSSARY

Capital Intensive: Jika pada suatu proses produksi lebih banyak menggunakan input Kapital daripada input Labor. Disebut juga dengan padat modal.

Capital-Output Ratio: Rasio antara kapital dengan output. Semakin kecil nilai COR semakin bagus produksi yang dilakukan.

Constant Return To Scale: Proses produksi yang apabila teknologi tidak berubah sedangkan input L dan input K masing-masing ditambah 1% maka output akan meningkat sebesar 1%.

Decreasing Return To Scale: Proses produksi yang apabila teknologi tidak berubah sedangkan input L dan input K masing-masing ditambah 1% maka output akan meningkat kurang daripada 1%.

Economies of Scale: Menurunnya biaya produksi rata-rata sebagai akibat meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan karena adanya efisiensi dalam proses produksi.

Entrepenuer: Inovator yang melakukan kegiatan inovasi, yaitu 1) diperkenalkannya produk baru yang sebelumnya tidak ada, 2) diperkenalkannya cara berproduksi baru, 3) pembukaan daerah pasar baru, 4) penemuan sumber bahan mentah baru, dan 5) perubahan organisasi industri sehingga menjadi undustri yang efisiensi.

Free Trade: Perdagangan bebas tanpa hambatan dengan kesepakatan transaksi sebagai hasil tawar menawar antara penjual dan pembeli.

Full Employment: Asumsi ekonomi mashab Klasik, yaitu kondisi perekonomian dalam kesempatan kerja penuh, tidak terjadi pengangguran faktor produksi.

Gross Domestic Product: Penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan domestik atau kewilayahan, yaitu pendapatan yang hanya dihitung dari penduduk yang berpendapatan di wilayah tersebut tanpa mempertimbangkan status kewarganegaraan.

42

Page 44: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Gross National Product: Penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan politis atau kewarganegaraan, yaitu pendapatan yang hanya dihitung dari penduduk yang berkewarganegaraan tertentu, sedangkan penduduk dari warganegara asing tidak dipertimbangkan.

Human Development Index: Merupakan indikator keberhasilan pembangunan yang dihitung dengan mempertimbangkan indeks komposit dari 3 dimensi, yaitu dimensi umur, dimensi manusia terdidik, dan dimensi standar hidup yang layak. Dimensi umur dalam menjalani hidup sehat diukur dengan usia harapan hidup, dimensi manusia terdidik diukur dengan tingkat kemampuan baca-tulis orang dewasa dan lamanya sekolah di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, serta dimensi standar hidup yang layak yang diukur dengan paritas daya beli dan pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan. Dengan demikian, konsep kesejahteraan masyarakat dalam IPM telah memasukkan aspek kesehatan dan pendidikan bersama dengan aspek pangan, sandang, dan perumahan menjadi kesatuan dengan tingkat pendapatan. Formula penghitungan IPM adalah IPM = 1/3 [ X1 + X2 + X3], yang menunjukkan bahwa X1, X2, dan X3 masing-masing adalah indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks tingkat kehidupan yang layak

Incremental Capital-Output Ratio: Rasio perubahan kapital dengan perubahan output. Semakin kecil nilai incremental capital-output ratio maka proses produksi semakin efisien.

Increasing Return To Scale: Proses produksi yang apabila teknologi tidak berubah sedangkan input L dan input K masing-masing ditambah 1% maka output akan meningkat lebih daripada 1%.

Inverted U Curve: Merupakan fenomena kontradiktif antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan ketidakmerataan pembangunan yang terjadi di negara sedang berkembang, karena pada tahap awal pembangunan ditandai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang disertai tingkat ketimpangan pendapatan yang tinggi pula. Kondisi tersebut akan berlangsung sampai pada titik krisis tertentu, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan diikuti oleh menurunnya tingkat ketimpangan pendapatan.

Labor Intensive: Jika pada suatu proses produksi lebih banyak menggunakan input Labor daripada input Kapital. Disebut juga dengan padat karya.

Laissez-Faire: Merupakan mashab pemikiran ekonomi neoklasik yangh memegang pandangan pasar yang murni atau liberal secara ekonomi. Pasar sebaiknya dibiarkan bebas seperti apa adanya.

Marginal Propensity to Save: Perubahan tabungan sebesar tertentu sebagai akibat perubahan pendapatan sebesar 1 satuan.

MP3EI: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi

43

Page 45: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

melalui pengembangan 8 (delapan) program utama yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama. Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama yaitu 1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi Papua–Kepulauan Maluku,2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected), dan 3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi. Penyusunan MP3EI dimaksudkan bukan untuk mengganti dokumen perencanaan pembangunan yang telah ada seperti RPJPN dan RPJMN, namun akan menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer, serta penting dan khusus untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia.

Necessary: Keperluan atau kebutuhan, pengertian dalam pertumbuhan yang berkualitas.

Profit Share: Kontribusi keuntungan dari sektor atau pelaku ekonomi yang berperan dalam pembentukan keuntungan.

Purchasing Power Adjusted Real: Merupakan formulasi PDB per kapita dengan memperhitungkan daya beli yang mengakibatkan PDB suatu wilayah menjadi lebih obyektif jika dibandingkan dengan PDB wilayah lain. Formulasi ini merupakan pengembangan model yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan dengan memasukkan aspek harga lokal ke dalam PDB.

Stationary State: Perubahan yang hanya terjadi di sekitar titik keseimbangan. Merupakan asumsi teori pertumbuhan dan pembangunan mashab Klasik.

Stylized Facts: Langkah Nicholas Kaldor dalam menjelaskan teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, yaitu dapat diuji secara empiris-kuantitatif berdasarkan data konkrit yang ditemukan dalam perkembangan selanjutnya. Ada dua sisi pendekatan teori pertumbuhan ekonomi menurut Nicholas Kaldor berdasarkan stylized facts. Sisi pertama adalah menjembatani perbedaan antara pendekatan Neo-Keynes dan Neo-Klasik dan sisi kedua adalah perkembangan pemikiran Nicholas Kaldor tentang pertumbuhan ekonomi semakin mendekati kerangka pemikiran yang berkisar pada masalah-masalah pembangunan ekonomi. Pembahasan mengenai pertumbuhan antarsektoral dan pertumbunan antarregional sudah menyangkut beberapa masalah penting dalam pembangunan ekonomi negara-negara sedang berkembang.

Sufficient: Mencukupi atau memenuhi,. pengertian dalam pertumbuhan yang berkualitas.

Supply Creates Its Own Demand: Asumsi mashab ekonom Klasik yang menyatakan bahwa penawaran akan menciptakan permintaan dengan sendirinya.

The Law of Diminishing Return: Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun, yaitu pertambahan input variabel pada sejumlah input tetap akan mengakibatkan output

44

Page 46: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

bertambah dengan pertambahan yang semakin menurun.

The Natural Rate of Growth: Merupakan laju pertumbuhan produksi dan pendapatan sebagaimana yang ditentukan oleh kondisi dasar yang menyangkut bertambahnya angkatan kerja karena pertambahan penduduk dan meningkatnya produktivitas karena kemajuan teknologi.

The Warranted Rate of Growth: Merupakan laju pertumbuhan produksi dan pendapatan pada tingkat yang dianggap memadai berdasarkan sudut pandang pengusaha atau investor.

Vent for Surplus: Perluasan pasar sebagai akibat kenaikan pendapatan nasional dan perkembangan penduduk yang terjadi secara bersama-sama.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin, 2004, Ekonomi Pembangunan, Edisi 4, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Badrudin, Rudy, 2011, ”Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah”, Disertasi, Tidak Dipublikasikan, Surabaya: Universitas Airlangga Program Doktor Ilmu Ekonomi, hlm. 227 dan 246.

Budiono, 1992, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 4: Teori Pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE.

Djojohadikusumo, Sumitro, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, Jakarta: LP3ES.

Jhingan, ML, 1994, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad, 1997, Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan, Yogyakarta: Unit Percetakan dan Penerbitan AMP YKPN Yogyakarta.

________________, 2010, Ekonomika Pembangunan: Masalah, Kebijakan, dan Politik, Ed.5, Yogyakarta: Penerbit Erlangga.

Kusreni, Sri, 2009, ”Pengaruh Perubahan Struktur Ekonomi terhadap Spesialisasi Sektoral dan Wilayah serta Struktur Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral untuk Daerah Perkotaan di Jawa Timur”, Majalah EKONOMI, Vol. XIX, No. 1, April 2009:20-31.

45

Page 47: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Malizia, Emil E. dan Edward J. Feser. 1999. Understanding Local Economic Development. Center for Urban Policy Research. New Brunswick, New York: CUPR Press.

Pressman, Steven, 2000, Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta: Murai Kencana PT RadjaGrafindo Persada.

Setyowati, Endang, dkk, 2004, Ekonomi Makro Pengantar, Edisi 2, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Yogyakarta.

Sukirno, Sadono, 2006, Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan, Ed. 2, Jakarta: Prenada Media Group.

Todaro, Michael P. and Stephen C. Smith, 2006, Economic Development, 9th Edition, New York: Pearson Addison Wesley.

Waluyo, Joko, 2007, “Fiscal Decentralization: Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antardaerah di Indonesia”, Makalah Pusat Studi Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, download tanggal 28 Juli 2010, hlm. 1-21.

[http://www.pikiran-rakyat.com/node/177160 ]

46

Page 48: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN MEMBERI TANDA SILANG PADA JAWABAN YANG BENAR

1. Pernyataan benar tentang MP3EI berikut ini adalah:A. merupakan program percepatan pembangunan di IndonesiaB. merupakan program perluasan pembangunan di IndonesiaC. jawaban A dan B benarD. jawaban A dan B salah

2. Menurut Arsyad, pengertian ekonomi pertumbuhan adalah ilmu yang mempelajari: A. kenaikan Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP)

dengan memandang kenaikan GDP/GNP itu lebih besar daripada tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.

B. kenaikan Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP) dengan memandang apakah kenaikan GDP/GNP itu lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.

C. kenaikan Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP) tanpa memandang apakah kenaikan GDP/GNP itu lebih besar atau lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan penduduk, dan terjadi perubahan struktur ekonomi.

D. kenaikan Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP) tanpa memandang apakah kenaikan GDP/GNP itu lebih besar atau lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.

3. Menurut Friedrich List, perkembangan ekonomi yang didasarkan pada cara produksi dan hanya terjadi apabila dalam kehidupan masyarakat terdapat kebebasan perorangan dan kebebasan dalam berorganisasi politik meliputi tahapan: A. tiga perkembangan ekonomi, yaitu tahap perekonomian produksi untuk kebutuhan

sendiri (subsisten), tahap perekonomian kota karena pertukaran sudah meluas, dan tahap perekonomian nasional sebagai perluasan pertukaran antarperekonomian kota.

B. tiga perkembangan ekonomi, yaitu tahap perekonomian barter (natura), tahap perekonomian uang, dan tahap perekonomian kredit

C. lima perkembangan ekonomi, yaitu tahap masyarakat tradisional, tahap prasyarat untuk tinggal landas, tahap tinggal landas, tahap menuju kekedewasaan, dan tahap masa konsumsi tinggi

D. lima perkembangan ekonomi, yaitu tahap primitif, tahap beternak, tahap pertanian, tahap pertanian dan industri pengolahan, serta tahap pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.

4. Pernyataan benar tentang teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi menurut Adam Smith adalah:

47

Page 49: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

A. ada dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk.

B. unsur pokok dalam pertumbuhan output total adalah sumberdaya alam yang tersedia (faktor produksi tanah), sumberdaya insani (jumlah penduduk), dan stok barang modal yang ada

C. pembatas pertumbuhan output total adalah faktor produksi tanah.D. jawaban A, B, dan C benar

5. Pernyataan benar tentang teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Arthur Lewis adalah: A. membahas proses transformasi industrialisasi pada tahap awal pembangunan

kapitalis di Eropa dengan melihat hubungan antara sektor pertanian (tradisional) dan industri (modern) dalam perekonomian yang terjadi antara daerah perdesaan dan perkotaan dengan memasukkan proses migrasi yang terjadi dari kota ke desa.

B. sektor perdesaan merupakan sektor pertanian (tradisional) yang subsisten dengan jumlah penduduk yang sedikit yang ditandai dengan produktivitas marginal tenaga kerja lebih besar daripada nol dan tingkat upah riil yang tinggi.

C. sektor perkotaan merupakan sektor industri (modern) yang produktivitas marginalnya tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang dialihkan sedikit demi sedikit dari sektor pertanian yang terjadi kelebihan jumlah tenaga kerja.

D. jawaban A, B, dan C benar

6. Apabila besarnya MPS = 0,15 dan COR = 0,90, maka laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut adalah:A. 10%B. 12,5%C. 15%D. 20%

7. Apabila elastisitas input Labor = 0,3 dan elastisitas input Kapital = 0,8, maka skala produksi yang terjadi adalah:A. increasing return to scaleB. capital intensiveC. jawaban A dan B benar D. jawaban A dan B salah

8. Apabila elastisitas input Labor = 0,3 dan elastisitas input Kapital = 0,8, maka intensitas penggunaan faktor produksi yang terjadi adalah:A. increasing return to scaleB. capital intensiveC. jawaban A dan B benar D. jawaban A dan B salah

48

Page 50: MATERI VII - septiyami.files.wordpress.com€¦  · Web viewPadahal di luar Jawa belum tentu cocok untuk lahan pertanian," katanya. Bukan hanya itu, menurut Fadhil, dengan hadirnya

BAB 4: Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

9. Apabila MPS kelompok kapitalis = 0,6, MPS kelompok buruh = 0,4, output kelompok kapitalis = 80, output kelompok buruh = 20, dan output capital ratio atau efisiensi pengeluaran investasi = 0,2, maka laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut adalah:A. 8,9%B. 11,2%C. 15,2%D. 15%

10. Pernyataan benar tentang pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah:A. pertumbuhan yang mendukung pencapaian pembangunan manusia yang tinggi.B. pertumbuhan ekonomi sebagai hasil pembangunan ekonomi yang tidak hanya

berorientasi pada pencapaian angka.C. merupakan ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi.D. jawaban A, B, dan C benar

SOAL URAIAN

1. Jelaskan perbedaan pengertian antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.

2. Mengapa dalam tahap tinggal landas ditandai dengan 3 ciri. Jelaskan.3. Apabila MPS kelompok kapitalis = 0,7, MPS kelompok buruh = 0,4, output

kelompok kapitalis = 70, output kelompok buruh = 30, dan output capital ratio atau efisiensi pengeluaran investasi = 1,2, maka hitunglah pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut. Hitung pula pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian tersebut apabila MPS kelompok kapitalis = 0,7, MPS kelompok buruh = 0,4, output kelompok kapitalis = 55, output kelompok buruh = 45, dan output capital ratio atau efisiensi pengeluaran investasi = 1,2. Simpulkan hasil dari kedua perhitungan laju pertumbuhan ekonomi tersebut.

4. Jelaskan jenis inovasi dan dampak inovasi terhadap perekonomian menurut Joseph Schumpeter.

5. Jelaskan pengaruh kebijakan pemerintah kabupaten/kota di Indonesia yang lebih mementingkan hasil dari pertumbuhan ekonomi daripada pembangunan ekonomi.

49