MATERI TERLAMPIR.docx

12
MATERI PENYULUHAN A. Definisi Diare Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Pengertian lain diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. B. Penyebab Timbulnya Penyakit Diare Penyakit Diare ditimbulkan oleh Makan tanpa cuci tangan dengan sabun Minum air mentah Makan makanan yang dihinggapi lalat Keracunan makanan Beberapa infeksi virus tetapi juga sering kali akibat dari racun Bakteri. Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makanan. C. Penularan Kuman Penyakit Diare

Transcript of MATERI TERLAMPIR.docx

MATERI PENYULUHAN

A. Definisi DiareDiare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Pengertian lain diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan.

B. Penyebab Timbulnya Penyakit DiarePenyakit Diare ditimbulkan oleh Makan tanpa cuci tangan dengan sabun Minum air mentah Makan makanan yang dihinggapi lalat Keracunan makanan Beberapa infeksi virus tetapi juga sering kali akibat dari racun Bakteri. Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makanan.

C. Penularan Kuman Penyakit DiareKuman penyakit diare dapat ditularkan melalui : Air dan makanan yang tercemar Tangan yang kotor Berak disembarang tempat Botol susu yang kurang bersih

D. Macam-macam penyakit diareDiare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya yaitu :1) Diare akutDiare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.a. EtiologiInfeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah toksin dan obat, nutrisi eteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi tekal (overflow diarrhea) atau berbagai kondisi lain.b. PatogenesisDiare akibat infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan minuman atau makanan yang terkontaminasi tinja ditambah dengan ekresiyang buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularannya adalah transmisi orang ke orang melalui aeorosolisasi (Morwalk, Rotavirus), tangan yang terkontaminasi (Clostridium diffecile), atau melalui aktivitas seksual. Faktor penentu terjadinya diare akut adalah faktror penyebab (agent) dan faktor penjamu (host). Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap organisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumen saluran cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga mencakup lingkongan mikroflora usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, serta daya lekat kuman-kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare.

Patogenesis diare yang disebabkan infeksi bakteri terbagi dua, yaitu:1. Bakteri noninvasit (enterotoksigenik)Toksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Toksin meningkat kadar siklik AMP di dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air, ion karbonat, kation natrium, dam kalium.2. Bakteri enteroinvasifDiare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah. Bakteri yang termasuk dalam golongan ini adalah Enteroinvasive E. Coli (EIEC). S. Paratyphi B, S. Typhimurium, S. enteriditis, S. choleraesuis, Shigela, Yersinia, dan C. Pertringens tipe C. penyebab diare lainnya seperti parasit menyebabkan kerusakan berupa ulkus besar (E. histolytica), kerusakan vilia yang penting untuk penyerapan air, elektrolit, dan zat makanan (G. Lambdia)

c. Manifestasi klinisSecara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan yaitu :1. Koleriform, dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja2. Disentriform, pada diare di dapat lendir kental dan kadang-kadang darah.

d. PenatalaksanaanPada orang dewasa, penata laksanaan diare akut akibat infeksi terdiri dari :1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatanEmpat hal penting yang perlu diperhatikan adalah :1) Jenis cairan2) Jumlah cairan3) Jalan masuk atau cara pemberian cairan4) Jadwal pemberian cairan.2. Identifikasi penyebab diare akut karena infeksi3. Terapi simtomatik4. Terapi defenitif

2) Diare kronikDiare kronik ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yaitu diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu dua minggu.a. EtiologiDiare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui.b. PatofisiologiProses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi feses dan motilitas usus, umumnya terjadi akibat pengaruh keduanya. Gangguan proses mekanik dan ensimatik, disertai gangguan mukosa, akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit, sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.Diare kronik dibagi tiga yaitu :1. Diare osmotikDijelaskan dengan adanya faktor malabsorpsi akobat adanya gangguan absorpsi karbohidrat, lemak atau protein, danb tersering adanya malabsorpsi lemak. Teses berbentuk steatore.

2. Diare sekretorikTerdapat gangguan tranpor akibat adanya perbedaan osmotif intralumen dengan mukosa yang besar sehungga terjadi penarikan cairan dan alektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Teses akan seperti air. Diare sekresi terbagi dua berdasarkan pengaruh puasa terhadap diare :1. Diare sekresi yang dipengaruhi keadaan puasa berhubungan dengan proses intralumen, dan diakibatkan oleh bahan-bahan yang tidak dapat diabsorpsi, malabsorpsi karbohidrat, letesiensi laktosa yang mengakibatkan intolerassi laktosa.2. Diare cair yang tidak dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada sidrom korsinoid, VIP (Vasoactive Inkestinal Polypeptida) oma, karsinoma tiroid medular, adenoma vilosa, dan diare diabetik.3. Diare inflamasiDiare dengan kerusakan kematian enterosit disertai peradangan. Fese berdarah. Klompok ini paling sering ditemukan. Trbagi dua yaitu nonspesitik dan spesitik.c. Penatalaksanaana. Simtomatis1. Rehidrasi2. Antipasmodik, antikolinergik3. Obat anti diarea. Obat antimotilitas dan sekresi usus : Laperamid, ditenoksilat, kodein fosfat.b. Aktreotid (sadratatin)c. Obat anti diare yang mengeraskan tinja dan absorpsi zat toksin yaitu Arang, campura kaolin dan mortin.4. Antiemetik (metoklopromid, proklorprazin, domperidon).5. Vitamin dan mineral, tergantung kebutuhan, yaitu:a. Vitamin Bie, asam, vitamin A, vitamin Kb. Preparat besi, zinc,dan lain-lain.6. Obat ekstrak enzim pankreas.7. Aluminium hidroksida, memiliki efek konstifasi, dan mengikat asam empedu.8. Fenotiazin dan asam nikotinat, menghambat sekresi anion usus.b. KausalPengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi Pada diare kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan berdasarkan etiologinya.

E. Tanda-Tanda Penyakit DiareBerak encer, biasanya 3X atau lebih dalam sehari, kadang-kadang disertai :a. Muntahb. Badan lesu dan lemahc. Tidak mau makand. Panas

F. Bahaya Dari Diare1. Penderita akan kehilangan cairan tubuh2. Penderita akan menjadi lesu dan lemah3. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak

G. Usaha Untuk Mengatasi DiarePenderita diberi minim, larutan yang terbaik untuk penderita diare adalah Oralit, kalau tidak ada boleh diberi larutan Gula, Garam (LGG), bisa juga diberi air the, air kelapa.

H. Cara Membuat Larutan Oralit dan LGG1. Larutan OralitBubuk oralit 1 bungkus dilarutka kedalam 1 gelas air masak aduk sampai semua larutan larut dalam air.2. Larutan Gula, Garam (LGG)Gula 1 sendok the, garam sendok the dilarutkan kedalam 1 gelas air masak, kemudian diaduk sampai.I. Cara Memberikan Larutan Oralit1. Minumkan segera larutan sampai penderita tidak merasa haus lagi (pada anak balita diasanya memerlukan 3 bungkus oralit 200 CC dalam 3 jam pertama)2. Jika anak muntah pemberian oralit dihentikan dulu, lau kemudian dilanjutkan lagi.3. Bila sampai hati ke-2 anak masih terus diare atau keadaan anak bertambah parah maka dengan segera dibawah ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Selam perjalanan pemberian oralit harus terus diberikan.

J. Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Makanan dan Minuman pada Penderita Selama dan Sesudah Diare :1. Penderita diare dangan dipuaskan2. Bagi yang masih menetek, pemberian ASI diteruskan.3. Berikan segera cairan Rumah tangga seperti ait kelapa, air sayur, air buah bila penderita mulai menimbulkan gejala Diare.4. Makanan pendamping ASI yang lunak seperti bubur5. Teruskan pemberian makanan. Makanan sebaiknya nudah dicerna dan tidak merangsang6. Sesudah diare pemberian makanan diteruskan dan perlu ditambah.

K. Cara Pencegahan Penyakit Diare1. Pemberian ASIDapat mencegah Diare karena terjamin kebersihannya serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh baalita.2. Pemberian makananBerilah anak balita makanan yang bersih dan bergizi.3. Pemakaian air besihGunakan air bersih untuk membersihkan makanan dan minuman bayi.4. Berak pada tempatnyaBiasakanlah anak anda buang kotoran pada jamban (kakus)5. Kebersihan peroranganBiasakanlah mencuci tangan sebelm makan serta sesudah buang kotoran.6. Kebersihan makanan dan minumanPerhatikan kebersihan makanan dan minuman mulai dari cara-cara mencuci, memasak, menghidangkan dan cara menyimpan makanan.