Materi Refresh+Level+1
Transcript of Materi Refresh+Level+1
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
1/100
BSMR LEVEL 1
T-2!!
Nyoman Duari
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
2/100
Chapter 1, 2 & 3:
Bank & Regulasi Perbankan
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
3/100
1-3
Industri jasa keuangan, bank, dan regulasi
Bank adalah institusi yang memiliki lisensi perbankan, menerima deposit,membuat loan, menerima serta menerbitkan check.
Risiko adalah kemungkinan hasil buruk atau negatif, dan kemungkinan hasil
tersebut bisa diprediksi.
Risk event adalah terjadinya suatu keadaan yang mengakibatkan adanya
potensi kerugian (bad outcome)
Risk loss adalah kerugian yang terjadi sebagai akibat dari risk event. Kerugian
tersebut bisa berupa kerugian finansial atau kerugian non-finansial
Bank di-regulasi pada institusinya, bukan hanya produk dan jasanya, karena
kegagalan bank bisa menyebabkan systemic risk (dampak ke ekonomi dalam
jangka panjang).
Bank tidak bebas menentukan capital structure-nya : ada minimum capital
requirement dan minimum liquidity.
Basel II berhubungan dengan bank (internasional), kecuali di EU.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
4/100
1-4
Mengapa diperlukan regulasi perbankan
Systemic risk : kegagalan bank menyebabkan dampak lebih dari sekedar
ke stakeholder langsung (karyawan, pemegang saham, pelanggan), namun
juga ke seluruh ekonomi.
Solvency bank menjadi concern bagi : karyawan, pemegang saham,
nasabah, dan juga pengelola ekonomi negara
Dahulu kebutuhan modal dinyatakan sebagai persentase dari kredit
Kebutuhan modal untuk bank dengan risiko rendah (memiliki banyak surat
hutang pemerintah) dengan yang berisiko tinggi sama besarnya.
Diperlukan regulasi yang menghubungkan kebutuhan modal dengan risiko
yang diambil bank. Semakin besar risiko yang diambil bank semakin besar modal yang
diperlukan
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
5/100
1-5
Regulasi Bank
Basel Committee on Banking Supervision berusaha melakukan
standarisasi perhitungan risk-based capital bagi bank
Basel Capital Accord yang pertama pada 1988 hanya mengcover credit
risk. Hanya boleh menggunakan standardized approach.
Hubungan modal dan risiko masih lemah
Market Risk Amendment (1996) ditujukan untuk memperbaiki sensitivitas
risiko dari Basel I.
Bank boleh menggunakan model internal untuk menghitung market risk, selain
standardized approach.
New Accord (Basel II) diadopsi pada 2004 dan akan diimplementasikan
pada 2006/7 Menghubungkan capital bank langsung dengan risiko yang dimilikinya
Market risk tidak berubah dari Amendment 1996 dan revisi berikutnya
Provisi untuk risiko lainnya ketika menghitung risk-based capital bank; namun ini
tidak di-cover oleh pendekatan model (Pillar 2)
Risiko yang dicover : credit risk, market risk, operational risk, other risk
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
6/100
1-6
Basel I vs II
Basel I Accord Basel II Accord
Fokus pada ukuran tunggal Fokus pada metodologi internal
Memiliki pendekatan sederhana terhadap
sensitivitas risiko
Memiliki tingkat sensitivitas risiko yang
lebih tinggi
Menggunakan pendekatan satu ukuran
untuk semua untuk risiko dan capital
Fleksibel terhadap kebutuhan berbagai
bank
Meng-cover credit risk dan market risk Mengcover credit risk, market risk,
operational risk, dan other risk
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
7/100
1-7
Market risk
Market risk adalah risiko kerugian pada posisi on- dan off-
balance sheet yang timbul karena pergerakan harga pasar.
Kelompok risiko yang berasal dari perubahan suku bunga, nilai tukar,
harga pasar untuk saham dan komoditas.
Risiko pasar dapat berasal dari : Traded market risk dari perdagangan instrumen di pasar, seperti
bond.
Interest rate risk in the banking book karena struktur dari bisnisnya,
misalnya pada aktivitas lending dan deposit taking.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
8/100
1-8
RISIKO PASAR
KELOMPOK (GENERAL MARKET RISK):
Kepala Suku, Punya Saham (TRADING BOOK)
Ditukar, Komoditi (TRADING dam BANKING BOOK)
SUMBER : Traded Market Risk (trading book)
Interest Rate Risk in the Banking Book (banking book)
KOMPONEN:
General Specific (rating)
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
9/100
1-9
Credit Risk
Credit risk adalah risiko kerugian berhubungan dengan kemungkinan suatu
counterparty akan gagal memenuhi kewajibannya
Teknik dan kebijakan untuk mengelola risiko kredit guna meminimalkan
kemungkinan atau akibat dari kerugian kredit disebut credit risk mitigation
Grading model untuk masing-masing loan
Menentukan PD dari setiap debt
Digunakan untuk pengukuran risiko kredit
Portfolio management dari loan
Lending tidak terkonsentrasi pada satu industri atau area geografis
Menggunakan cohort analysis
Securitization
Mem package dan menjual portfolio kredit sebagai sekuritas
Collateral
Cash flow monitoring
Recovery management
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
10/100
1-10
Operational risk
Operational risk adalah risiko kerugian akibat kegagalan proses internal, akibatfaktor manusia dan sistem, atau akibat kejadian eksternal
Ada 5 subkategori : proses, manusia, sistem, kejadian eksternal, legal (hukum)
Basel II mengharuskan bank mengkuantifikasi operational risk, mengukurnya danmengalokasikan modal untuk operational risk sama dengan credit dan market risk.
Kejadian high frequency/low impact diganti kejadian low frequency/high impact,karena
otomatisasi
ketergantungan pd teknologi
outsourcing
terorisme
meningkatnya globalisasi insentif dan tradingrogue trader
kenaikan nilai dan volume transaksi
kenaikan litigasi.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
11/100
1-11
Other risk
Definisi operational risk Basel II tidak memasukan business, strategic, danreputational risk. Dimasukkan dalam pilar 2
Risiko Bisnis (Business risk) : risiko berhubungan dengan posisi kompetitifbank, dan prospek bank untuk berhasil dalam pasar yang terus berubah
Misal, bank yang memberikan kredit kepada nasabah berkualitas rendah (Best
Bank, Boulder) Strategic risk adalah risiko berhubungan dengan keputusan bisnis jangka
panjang. Berhubungan dengan investasi, akuisisi, dan divestasi.
Contoh : kerugian ketika Midland Bank membeli Crocker Bank
Reputational risk adalah risiko dari potensi kerugian bagi perusahaan
karena opini publik yang negatif. Contoh : masalah software pada internet bank yang menyebabkan nasabahbisa melihat account nasabah lainnya. Bisa menyebabkan ketakutan padainternet banking.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
12/100
1-12
Konsekuensi kegagalan mengelola risiko bank
Selain kerugian finansial secara langsung, risk event dapat menimbulkan
dampak pada stakeholder bank pemegang saham, karyawan, pelanggan
juga ekonomi.
Kerugian pemegang saham (contoh kolapsnya BCCI, 1991) :
Kerugian total dari investasi apabila bank kolaps Pengurangan nilai investasi
Kehilangan dividen karena penurunan profit perusahaan
Kewajiban dari kerugian pemegang saham mungkin ikut bertanggung jawab
atas kerugian yang terjadi.
Kerugian karyawan : internal disciplinary proceedings
kehilangan pendapatan, misal pengurangan bonus atau gaji
kehilangan pekerjaan, misal bangkrutnya Orange County menyebabkan
pemecatan sejumlah karyawan.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
13/100
1-13
Konsekuensi kegagalan mengelola risiko bank
Konsekuensi risk event bagi nasabah ikut meningkatkan
kebutuhan akan regulasi bank secara spesifik, bukan regulasi
untuk industri jasa keuangan secara keseluruhan
Risiko yang langsung dirasakan dampaknya oleh nasabah
adalah operational risk. Nasabah bisa merasakan melalui :
kualitas servis yang buruk atau salah
interupsi pelayanan parsial
persepsi kurangnya keamanan ataupun yang sesungguhnya
Menurunnya pelayanan secara keseluruhan.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
14/100
1-14
Dampak ekonomi dari risk event
Pro-cyclicality effect : banks over lent pada saat boom dan under lendpada saat resesi.
Menyebabkan bubble pada saat boom.
Basel II dikritik menyebabkan procyclicality karena menghu-bungkanregulatory capital dengan credit grading model.
Contoh dampak ke ekonomi : Long Term Capital Mgmt (LTCM) Krisis likuiditas jarang terjadi pada retail banking, namun lebih sering
terjadi pada wholesale banking.
Untuk mengurangi dampak dari krisis likuiditas diperlukan :
Meningkatkan kewaspadaan bagi supervisor
Reaksi yang cepat dari bank sentral Monitoring ketat oleh manajemen bank.
Sarbanes Oxley Act : tanggungjawab dan akuntabilitas korporat
Dikeluarkan karena kasus Enron, Worldcom
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
15/100
1-15
Regulasi bank di Indonesia
Undang-undang perbankan (1992 dan 1998) : dua
jenis bank
Bank komersial (commercial bank) : memberikan jasa
keuangan lengkap termasuk jasa foreign exchange,memiliki akses ke sistem pembayaran dan memberi jasa
perbankan yang umum.
Bank Perkreditan Rakyat, atau BPR, jauh lebih kecil dari
bank komersial dan biasanya beroperasi secara lokal.
Menerima deposit tapi tidak memiliki akses pada sistem
pembayaran.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
16/100
1-16
Regulasi
Indonesian Banking Architecture (API) : menentukan arah,ringkasan, dan struktur kerja untuk industri perbankan dalamlima sampai sepuluh tahun ke depan.
Perubahan tersebut akan diimplementasikan secara bertahap
meliputi obyektif berikut : menguatkan struktur sistem perbankan nasional
meningkatkan kualitas regulasi perbankan
meningkatkan fungsi pengawasan
meningkatkan kualitas manajemen dan operasi bank
mengembangkan infrastruktur perbankan
mengembangkan proteksi pelanggan.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
17/100
Risk Management dan Regulasi
di Perbankan
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
18/100
1-18
Modal dan likuiditas
Bank adalah spesial karena permasalahan di sektor perbankan
bisa berdampak serius ke keseluruhan ekonomi
Masalah bank kehilangan dana depositor diperberat gearing
yang tinggi dari bank (highly geared/highly leveraged).
Sumber daya utama untuk memastikan solvency bank adalahkecukupan modal (capital).
Insolvency adalah ketidakmampuan suatu perusahaan
membayar klaim yang jatuh tempo
Tanpa mekanisme manajemen likuiditas, kondisi illiquiditybisa menyebabkan insolvency
Diperlukan dukungan bank sentral sebagai lender of last resort untuk
menjaga kestabilan sistem finansial.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
19/100
1-19
Stabilitas finansial dan moneter
Financial stability adalah pemeliharaan kondisi dimana kapasitas institusi finansialdan pasar untuk memobilisasi dana secara efisien, menyediakan likuiditas, danmengalokasikan investasi tidak terganggu
Financial stability bisa terjadi meski ada kegagalan periodik dari individu institusikeuangan.
Stabilitas moneter (Monetary stability) : stabilitas nilai uang (yaitu inflasi yang
rendah dan stabil).
Meski keduanya sering terjadi pada saat bersamaan, kadang-kadang keduanyatidak terjadi secara bersamaan.
Satu alasan mengapa kebijakan moneter yang sukses tidak menciptakan financialstability adalah gelombang liberalisasi yang pada 1970-an dan 1980-an ygmeningkatkan kompetisi
Liberalisasi pasar keuangan meningkatkan tekanan kompetisi pada bank melalui :
mengurangi margin dari bisnis mereka
menciptakan gelombang pemain barumeningkatkan kompetisi.
Liberalisasi mendorong bank mencari risk yang lebih tinggi demi return yangtinggi. Regulator menyadari perlu regulasi yang baru.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
20/100
1-20
Original Basel Accord
Basel Committee terdiri dari perwakilan bank sentral dan supervisorperbankan dari 11 negara G10 ditambah Spanyol dan Luxemburg.
Tujuan Basel I Accord :
Memperkuat daya tahan (soundness) dan stabilitas sistem perbankaninternasional
Menciptakan framework yang adil untuk mengukur kecukupan modal padabank yang aktif secara internasional
Mengupayakan framework yang bisa diaplikasikan secara konsisten denganprinsip mengurangi ketidakadilan persaingan antar bank-bank yang aktifsecara internasional
Basel I menggunakan risk-weighted asset, yaitu kategori aset neraca
dikalikan dengan risk-weight. RWA digunakan untuk menghitung kebutuhan modal.
Risk weight (0%, 10%, 20%, 50%, 100%) didasarkan pada persepsi relatif creditrisk yang terkait dengan tiap kategori aset.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
21/100
1-21
Menghitung RWA & kebutuhan modal
Bank A wajib mengikuti aturan Basel I, dan memberikan kredit sebesarUSD 100 juta pada bank non OECD untuk jangka waktu enam bulan. Risk-weighed asset & kebutuhan modal dari kredit adalah :
Kredit yang diberikan USD 100m
Risk weight 20%
RWA USD 20m (100m * 20%) Target capital ratio adalah rasio capital yang memenuhi syarat terhadap
risk-weighted asset (RWA) bagi bank internasional. Target capital ratiominimal = 8%
Kebutuhan modal USD 1.6m (USD20m x 8%)
Basel tidak menetapkan bahwa ketentuan 8% harus diterapkan secarauniversal pada semua bank dalam jurisdiksi supervisor nasional, karenaminimum regulatory capital ratio untuk bank harus merefleksikan risikoselain credit risk.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
22/100
1-22
Credit risk equivalence
Bank perlu memasukan eksposure off-balance sheet (OBS) dalam RWA
Contingent liability, seperti misalnya guarantees, options, acceptances atauwarranties
Neraca tidak mencatat kontrak, hanya hasilnya
Basel Committee menentukan konsep credit risk equivalence untuk meng-konversiOBS menjadi loan equivalent.
Derivatif adalah instrumen finansial dimana jumlah pokok dari transaksi biasanyatidak dipertukarkan. Jenis-jenis derivatif.
interest rate swaps dan options, forward rate agreements, interest rate futures
exchange rate swaps dan options, forward foreign exchange contracts, currencyfutures (tidak termasuk kontrak dengan original maturity kurang dari 14 hari)
Kontrak terkait precious dan non-precious metals mirip dengan di atas equity contracts mirip dengan di atas
Perhitungan loan equivalent untuk derivatif menggunakan : (1) current exposuremethod, atau (2) original method
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
23/100
1-23
Menghitung Beban Modal (BM)
POSISI DIRECT/ON BALANCE SHEET
BM = RW X A X 8% (ATMR = RW X A)
POSISI OFF BALANCE SHEET CONTINGENT:
BM = CF X RW X A X 8%
(ATMR = CF X RW X A)
POSISI OFF BALANCE SHEET DERIVATIVES:
BM = 50% X RW X CE X 8%(ATMR = 50% X RW X CE)
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
24/100
1-24
Menghitung Beban Modal (BM)
POSISI OFF BALANCE SHEET DERIVATIVES:
BM = 50% X RW X CE X 8%
CREDIT EQUIVALENT (CE):
CURRENT EXPOSURES METHOD:CE = MTM +NOTIONAL AMOUNT X TABEL
ORIGINAL EXPOSURES METHOD:
CE = NOTIONAL AMOUNT X TABEL
ADD ON
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
25/100
1-25
Return on regulatory capital
Return on regulatory capital adalah ukuran
kinerja yang digunakan untuk memastikan
bahwa suatu transaksi mendatangkan return
yang cukup bagi bank untuk menghasilkancapital baru.
ROEC = NI/RC
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
26/100
1-26
Struktur modal
Dalam Basel I juga ditetapkan kerangka untuk struktur capital bank, sering disebuteligible capital
Untuk kebutuhan regulatory capital, bank dapat memiliki capital dalam dua tier : Tier 1 saham biasa yang diterbitkan dan dibayar penuh dan non-cumulative
perpetual preferred stock dan disclosed reserves.
Tier 2 - undisclosed reserves, asset revaluation reserves, general provisions dan
general loan loss reserves, hybrid capital instruments dan subordinated debt. Tier 2 capital tidak boleh lebih dari 50% total capital untuk credit risk. Tier 3 capital : hanya bisa digunakan untuk market risk
Capital base tidak boleh memasukan: goodwill
investasi pada bank dan perusahaan keuangan yang tidak dikonsolidasi
investasi pada capital dari bank dan perusahaan keuangan lainnya (tergantung
diskresi supervisor nasional) investasi minoritas pada entitas tidak terkonsolidasi (misal associate bank)
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
27/100
1-27
T1, T2, T3
BASEL: BI (PBI):
250%T1T3
T1T2
T1T3T2
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
28/100
1-28
Market risk amendment Basel I sering dikritik karena kurang sensitif terhadap risiko
Diperbaiki dengan Market Risk Amendment (1996)
Pengukuran market risk boleh menggunakan internal model.
Pertama kali regulasi berdasarkan risiko yang sesungguhnya.
Yang boleh digunakan adalah model Value at Risk (VaR)
Model VaR memperkirakan kemungkinan kerugian maksimum pada portfolio
yang terkena market risk dari bank untuk suatu periode waktu tertentu
dengan suatu degree confidence statistik tertentu
Periode holding dari transaksi dikenal sebagai VaR Horizon : ukuran yangsering digunakan adalah daily value at risk (DVAR)
Portfolio trading memiliki DVaR USD 5 juta pada level 95%
Selama periode satu hari trading ada 5% kemungkinan (100% - 95%) kerugian portfoliomelebihi USD 5 juta
Tidak ada perkiraan seberapa besar kerugian melewati $5 juta.
Pendekatan twin-track menilai kelayakan bank dalam penerapan modelkuantitatif, dan penilaian kualitas dari proses yang mendukung implementasimodel di bank.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
29/100
1-29
Kelemahan Basel I Basel I Accord tidak melihat bahwa modal yang dimiliki bank
harus sebagian terkait dengan kualitas kredit dari debitur,penerbit sekuritas, dan counterparty penjamin. Bank dengan lending ke perusahaan berkualitas kredit tinggi memerlukan
modal yang sama dengan ke perusahaan yang berkualitas rendah.
Pada tahun 1999, Basel Committee mulai bekerja dengan bank-
bank utama dari negara anggota untuk pengembangan CapitalAccord baru.
Ada potensi bahwa EU akan mengadopsi Basel II Accord sebagaidasar bagi regulasi capital dari bank dan perusahaan jasa
keuangan Karena tidak adanya definisi mengenai bank yang seragam di antaranegara-negara anggota
Basel II Accord akan menjadi dasar arahan bagi aturan kecukupan modal diEU the Capital Requirement Directive (CRD).
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
30/100
BASEL II CAPITAL ACCORD
PILLAR 1:
ICAAP (KPMM)
PILLAR 2:
SPV. REVIEW PROCESS
PILLAR 3:
MARKET DISCIPLINE
1. Kepatuhan pada
ketentuan modal
minimum
2. Risiko-risiko di luar
risiko di Pilar 1 (dan
bukan risiko likuiditas3. Kepatuhan pada
ketentuan model
internal
PASAR: SA
IMA
KREDIT: SA
FIRB
AIRB
OPERASIONAL: BIA
SA
AMA
SREP
(SUPERVISORY
REVIEW AND
EVALUATION
PROCESS):
DISCLOSURES
1. Diseminasi
informasi material
ke publik2. Memungkinkan
masyarakat
mengevaluasi
bank
3. Pasar ikut
mendisiplinkanbank
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
31/100
1-31
Modal Minimum dan Modal aktual Dalam praktek banyak bank yang saat ini memiliki rasio
permodalan minimum sebesar 10% sampai 12%, jauh di ataskebutuhan modal minimum. Ada beberapa alasan : Regulatory ratio adalah batas minimum. Oleh karena itu pengelolaan bank
pada umumnya memilih menjaga ratio capital berada di atas angkaminimum yang ditentukan oleh supervisor
Di AS dan UK misalnya, supervisor menentukan rasio modal terhadap RWAsecara spesifik untuk masing-masing bank, biasanya melebihi minimumdari yang ditetapkan Basel. Sehingga surplus tsb tidaklah terlalu besarbila dibandingkan dengan ratio dari regulator.
Model economic capital ini dapat saja menghasilkan kebutuhan modal
yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang diatur dalam Basel II. Rencana pertumbuhan bank baik secara organik maupun melalui akuisisi,
kemungkinan akan membutuhkan modal yang lebih banyak untukmendukung rencana pertumbuhan tersebut.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
32/100
Chapter 4 - Konsep dasar dari
Market risk dan Treasury risk
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
33/100
1-33
Market Risk
Market risk = Risiko kerugian akibat posisi yang tercatat pada on- dan off-balance
sheet karena pergerakan faktor pasar
Komponen Market risk :
Risiko Spesifik (specific risk)akibat faktor issuer dari sekuritas. Contoh: Harga
turun karena rating dari issuer memburuk. Dampak: hanya pada sekuritas yang
diterbitkan issuer ini. Risiko pasar secara umum (general market risk)pada kelompok jenis instrumen
tertentu. Contoh: Kenaikan bunga SBI menyebabkan harga pasar bond turun
General market risk dapat dibagi menjadi: risiko suku bunga (interest rate risk),
risiko posisi ekuitas (equity position risk), risiko nilai tukar (foreign exchange risk),
risiko posisi komoditas (commodity position risk).
Interest rate risk : potensi kerugian akibat perubahan tingkat bunga, yang
menyebabkan perubahan harga pasar dari posisi. Contoh : Orange County (1994)
ketika berspekulasi bahwa bunga akan turun atau tetap rendah.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
34/100
1-34
Market Risk
Equity position risk : potensi kerugian akibat fluktuasi harga saham. Contoh :
Morgan Grenfell Private Equity (2001) menderita kerugian dari saham EM.TV
Foreign exchange risk : potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar. Contoh : PT
Telkom (1998) yang meminjam dalam $ kemudian dikonversi ke rupiah.
Commodity position risk : potensi kerugian akibat fluktuasi harga komoditas.
Contoh : Sumitomo (1996) merugi akibat perdagangan tembaga yang tidak saholeh trader-nya.
Harga pasar dipengaruhi oleh :
Supply dan demand
Liquidity
Intervensi pemerintah/BI Arbitrage
Event ekonomi/politik dan bencana alam : berdampak jangka pendek
Fundamental ekonomi : berdampak jangka panjang
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
35/100
1-35
Perkembangan aktivitas trading:
strategi trading
Strategi matched book strategy : posisi bank dibuat selalu square. Risiko
yang tersisa: beda waktu saat transaksi dengan nasabah dilakukan dan
saat upaya squaring dilakukan
Strategi kedua: Mengelola posisi dengan melakukan covering deals atau
hedging, dengan wewenang trading desk, yang dapat melakukan tradekalau pasar sedang menguntungkan.
Ditetapkan market risk limit/ untuk membatasi risiko kerugian setiap saat
Posisi bank dapat untuk kepentingan nasabah, atau untuk kepentingan bank
sendiri/ proprietary trading.
Strategi ketiga: Bank menjadi market maker untuk produk tertentu.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
36/100
1-36
Manajemen posisi dan hedging
Trader diberi wewenang untuk memelihara posisi, dan melakukan pengelolaan
market risk pada trading book secara terus menerus pada dealing rooms.
Aktivitas ini memerlukan pengawasan melekat oleh pihak independen
Traders dapat melakukan hedge dengan mengambil posisi tertentu pada
underlying instrument maupun instrumen yang berbeda.
Hedging bisa dilakukan secara penuh atau sebagian (bila traders memilikipandangan bahwa posisi akan menguntungkan).
Bank melakukan hedging melalui transaksi derivative karena : credit risk lebih
kecil, kebutuhan dana lebih kecil, kebutuhan modal lebih kecil, likuiditas lebih
baik, dan biaya transaksi lebih murah.
Biasanya akan selalu terdapat residual risk yang tidak terlindung yang harusdikelola dan dimonitor. Salah satu residual risk adalah basis risk.
Basis risk adalah risiko perubahan hubungan antara nilai pasar posisi risiko dan nilai
pasar instrumen hedge
Contoh basis risk : financing dengan LIBOR dan aset prime rate.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
37/100
1-37
Pengembangan produk baru
Unsur penting untuk mengawasi aktivitas
trading adalah adanya unit independen yang
menentukan prosedur persetujuan yang ketat
yang melibatkan berbagai unit dalam bankkalau bank ingin meluncurkan produk baru.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
38/100
1-38
Instrumen trading : transaksi valas
vanilla : instrumen yang paling sederhana Spot foreign exchange : transaksi yang akan menjadi efektif dua hari
kemudian, yang disebut dengan spot date
Forward foreign exchange adalah transaksi dengan settlement lebih daridua hari.
Jangka waktu settlement sampai 1 tahun, beberapa lebih dari setahun
Risiko nilai tukar dan risiko suku bunga
Foreign exchange rate swap adalah kombinasi dari transaksi spot danforward.
Kedua pihak melakukan transaksi spot pada spot rate dan pada saat yangsama melakukan transaksi forward pada forward rate, dengan jumlah pokok
yang sama dalam mata uang lokal Beda antara rate spot dan forward mencerminkan beda suku bunga dari dua
valuta
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
39/100
1-39
Instrumen Trading
Loans dan deposits adalah transaksi antar bank dengan bunga fixed untuk
periode sesuai perjanjian.
Jangka waktu mulai overnight s/d 5 th, sebagian besar < 1 th
Pasar uang antar bank adalah tempat dimana bank melakukan transaksi
(pinjaman dan penempatan). Tujuan : 1) memperoleh likuiditas dan 2)
spekulasi pergerakan bunga
Risiko suku bunga.
Obligasi atau bond adalah surat hutang jangka panjang yang dapat
diperdagangkan, diterbitkan oleh penerbit (issuer).
Investor (holder) membayar sebesar pokok obligasi tersebut.
Penerbit bond berkewajiban membayar holder bunga (coupon) secara
periodik sebelum bond jatuh tempo, dan membayar pokok hutang pada saat
bond jatuh tempo.
Risiko : interest rate risk, credit risk (kualitas rating dari issuer)
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
40/100
1-40
Instrumen trading: equity & commodity trading
Equity trading adalah jual beli saham perusahaan yang
diperdagangkan di bursa.
Saham biasa adalah bukti kepemilikan perusahaan.
Pemilik menerima dividen dan kenaikan harga saham (capital gain)
Risiko : risiko ekuitas umum (general equity risk), dan risiko spesifik
Commodity trading adalah transaksi jual beli komoditas yang
diperdagangkan pada pasar sekunder
Tersedia pasar spot dan forward untuk berbagai macam komodiitas
Posisi spot komoditas : risiko komoditas ; posisi forward : risikokomoditas + suku bunga.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
41/100
1-41
Instrumen Derivatif: Futures
Fitur utama dari kebanyakan produk derivatif adalah bahwa tidak ada
transaksi pada pokok instrumen.
Mengurangi risiko kredit dan risiko settlement
Kontrak mengenai selisih harga (contracts for difference)
Derivatives bisa diperdagangkan pada bursa (exchanges) dan over-the-
counter (OTC) market
Kontrak futures (janji penyerahan di masa depan) diperdagangkan di
bursa
Jumlah fixed per contract
Tanggal penyerahan fixed
Syarat penyerahan sudah ditetapkan
Mark to market harian dan adanya sistim margin calls
Penyerahan fisik jarang dilakukan, biasanya settelement dilaksanakan secara
tunai
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
42/100
1-42
Interest rate swap, currency swap &
FRA Interest rate swap : kedua belah pihak saling menukar arus kas dari suku
bunga tanpa perlu menukar pokoknya.
Vanilla swaps pada umumnya meliputi pembayaran bunga fixed yangdipertukarkan dengan floating rate index
Interest rate swaps menimbulkan risiko suku bunga
Currency swap : bunga dalam US dollar ditukar dengan bunga dalamvaluta euro (berbeda mata uang)
Pokok dipertukarkan pada spot rate
Menimbulkan interest rate risk pada kedua valuta dan risiko nilai tukar
Forward rate agreements (FRAs) memungkinkan bank mengambil posisipada forward interest rates.
Tidak ada pertukaran pokok, pada saat kontrak jatuh tempo, dilakukan cashsettlement, yaitu selisih dari rate dalam kontrak dengan rate LIBOR rate
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
43/100
1-43
Option contract Option memberi hak pada pembeli, tapi bukan kewajiban
Transaksi dasar (underlying transaction) akan terlaksana apabila ratemenguntungkan bagi pembeli opsi
Penjual mempunyai risiko tak terbatas, menerima premi
call call option memberikan pembeli hak untuk membeli underlying instrument
put Put option memberikan pembeli hak untuk menjual underlying instrument
premium Biaya yang dibayar oleh buyer pada seller
strike price Harga dimana dilaksanakan eksekusi dari underlying transaction
exercise Pembeli options mengeksekusi option dan melaksanakan underlying
contract
expiry date Tanggal terakhir option pelaksanaan eksekusi
American Option yang dapat dilakukan eksekusi setiap saat selama options belum
jatuh tempo
European Option yang hanya dapat dilakukan eksekusi pada saat jatuh tempo
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
44/100
1-44
Option contract
Harga Option didasarkan pada kemungkinan option tersebut dilakukan
eksekusi. Unsur utama dari nilai option adalah:
Tingkat strike price relatif terhadap harga pasar berlaku.
Jangka waktu berlakunya option : semakin panjang waktu ke maturity
semakin tinggi nilai option
Volatilitas dari harga pasar. Semakin volatile harga, semakin tinggi harga
option
Pembeli option harus memilih Strike price dan jangka waktu option.
Volatility adalah ukuran statistik yang diperoleh dari data historis
perubahan harga, meski pasar sering menggunakan expected volatility.
Volatilitas meningkat dengan peningkatan waktu ke maturity
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
45/100
1-45
Pricing mark-to-market
Fungsi kontrol untuk mengelola operasional trading adalah memastikan bahwaterhadap posisi terbuka trading setiap hari dilakukan penilaian kembali sesuaidengan harga pasar yang berlaku : marking-to-market.
Instrumen finansial dgn arus kas dimasa depan dinilai dengan cara menghitungpresent value dari future cash flows
Produk dengan cash flow dimasa depan sensitif terhadap perubahan satu atau
lebih titik pada yield curve. Jenis utama dari yield curves terkait dengan bunga adalah:
Cash
Derivatives
Bond
Basis
Bond, equity, spot foreign exchange dan transaksi spot commodity dinilai atasdasar selisih antara original traded price dan current market price
Forward foreign exchange rates ditentukan dengan menyesuaikan current spotrate dengan suatu forward margin tertentu
Forward margin = spot x interest differential x (day / 360)
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
46/100
1-46
Proses mark-to-market
Harga pasar bisa diperoleh dari :
Broker yang aktif di pasar
Harga resmi :
LIBOR dari British Bankers Association
Futures dan options on futures diperoleh dari bursa berjangka (futuresexchanges)
Harga pasar dari transaksi digunakan untuk berbagai tujuan:
Perhitungan rugi laba
Perhitungan counterparty risk
Perhitungan collateral untuk transaksi OTC
Margin call oleh bursa berjangka
Settlement transaksi dengan counterparty
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
47/100
1-47
Nature treasury risk
Treasury risk adalah risiko kerugian pada aktivitas Treasury dari bank.
Treasury sebenarnya dapat mengelola berbagai risiko pada unit treasury
risk management, tetapi program sertifikasi hanya akan mengcover:
interest rate risk pada banking book
liquidity risk
capital management.
Risiko tersebut diatas dan masalah terkait (seperti konsentrasi asset dan
liability, kemampuan akses pada dana bank sentral, payment systems,
kebutuhan agunan dsb.) dicover oleh fungsi asset and liability
management (ALM).
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
48/100
1-48
Asset Liability Management
Tujuan utama dari asset and liability management : mengelola risiko pada neraca
bank dan memastikan bahwa interest rate risk yang melekat pada aktifitas bisnis
bank tidak menurunkan stabilitas pendapatan bank.
Pendapatan bank terutama adalah Net Interest Income (NII) dari bank
Nilai tunai (net present value) dari arus NII selama periode tertentu merupakan
komponen utama dari nilai pasar bank. Stabilisasi NII stabilisasi nilai bisnis (business value) bank
ALM mencakup interest rate risk in the banking book dan liquidity risk.
Interest rate risk in the banking book : risiko kerugian akibat bank memiliki posisi
yang terpengaruh pergerakan suku bunga karena struktur bisnis bank, seperti
aktifitas memberikan kredit dan menghimpun dana pihak ketiga
Contoh : Savings and Loan : mark-up nilai properti dan mismatch antara kewajiban
dan aset S&L.
Interest rate risk in the banking book tidak dibahas secara detil pada Basel II,
namun pada paper yang diterbitkan Juli 2004.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
49/100
1-49
Aktivitas ALM
Selain stabilisasi nilai bisnis, ALM juga memperhatikan:
Pemeliharaan struktur likuiditas dari bisnis
Masalah yang dapat mempengaruhi struktur neraca bank.
Masalah yang memberikan dampak pada stabilitas pendapatan pada periode
mendatang.
Bank International mempunyai struktur modal dengan dominasi valuta
domestik, tapi pendapatan dan aset terdiri dari valuta lainnya. Kondisi ini
menimbulkan risiko nilai tukar pada pendapatan bank.
Present dan future profits dari aktifitas internasional menjadi volatile ketika
dihitung dalam mata uang domestik
Modal dalam valuta domestic yang dialokasikan pada aktifitas internasionalmenyebabkan rasio capital to assets menjadi volatile ketika nilai tukar
berubah.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
50/100
1-50
Aktivitas ALM (2)
Pengelola aktiva passiva harus memahami: Neraca bank komersial tidak terdiri dari kumpulan aktiva dan passiva yang
stabil (kredit baru dan deposits terus berubah)
Repricing dari aktiva dan passiva pada neraca bank komersial tidak dapatdihitung secara kontraktual (ada perbedaan timing yang cukup besar antaraperubahan rate pasar dan perubahan bunga kredit serta bunga dana).
Seringkali tidak terdapat korelasi antara produk retail dan wholesale ratesuntuk menetapkan pricing dari assets dan liabilities (sejumlah masalahpemasaran mempengaruhi keputusan repricing dari produk retail yang tidakmempengaruhi harga produk wholesale)
Produk retail sering termasuk unsur opsi yang melekat (embedded options)yang seringkali dilakukan exercise secara tidak rasional. (nasabah retail
seringkali mempunyai hak untuk melakukan terminasi kontrak kapan saja)
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
51/100
1-51
Aktivitas ALM (3)
Bank komersial dengan jumlah nasabah retail besar
mempunyai struktur neraca yang sulit untuk dikelola, karena
Bank komersial seringkali lebih mementingkan unsur relationship dan
mengabaikan kewajiban kontrak, antara lain terlalu fokus pada
nasabah Dalam upaya menarik dan mempertahankan nasabah seringkali
produk retail memiliki fitur berbeda dengan produk wholesale,
sehingga sulit untuk mengelola risiko dengan menggunakan produk
wholesale.
Pricing pada produk retail seringkali menitikberatkan padapertimbangan marketing daripada market price
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
52/100
Chapter 5 Credit Risk
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
53/100
1-53
Credit Risk dan Sovereign risk
Credit risk : risiko kerugian karena potensi counterparty gagal memenuhikewajibannya ketika jatuh tempo.
Contoh : Peregrine (1998) yang meminjamkan 20% dari modalnya ke Steady
Safe yang kemudian default.
Sovereign risk adalah risiko kerugian karena potensi suatu negara gagal
membayar kewajiban bunga atau pokok dari pinjaman nya
Negara penghutang meyatakan tidak mau membayar (Rusia 1917, 1998 dan
Afrika dan Amerika Latin 1960 dan 1970-an)
Debt rescheduling : jalan yang banyak dipakai
Pembedaan sovereign debt bond dilakukan antara :
hutang negara dalam mata uang domestik (jarang default, bisa cetak uang)
hutang dalam valuta asing
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
54/100
1-54
Sovereign risk : analisa rasio keuangan
Debt service ratio : kewajiban bunga dan pokok pinjaman
valuta asing dibagi income dari export dan capital inflow.
Inward investment digabungkan dengan kebijakan ekonomi
domestik bisa menciptakan bubbles (valuasi terlalu tinggi
untuk aset tertentu yang tidak bisa bertahan dalam jangkapanjang), contoh property Tokyo (1990-an) dan saham Asia
(mid 1990).
Kualitas data pemerintah yang buruk seringkali membuat
proses penilaian sovereign risk sulit. Pinjaman swasta dalam bentuk valuta asing, yang datanya seringkali
buruk, bisa mempengaruhi total hutang yang menjadi kewajiban suatu
negara.
Sovereign risk : faktor kualitatif &
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
55/100
1-55
Sovereign risk : faktor kualitatif &
country risk
Ada sejumlah faktor kualitatif yang harus dipertimbangkan saat menilai sovereignrisk :
efisiensi sistem perbankan
efisiensi sistem perpajakan
kemampuan bank sentral mempengaruhi kurs mata uang
peran suku bunga domestik yang tinggi yang mendorong pinjaman dalam valuta
asing, dan mendorong tekanan inflasi.
transparansi ekonomi dan pemisahan yang jelas antara tugas pemerintah, banksentral, supervisor, sistem hukum dan bisnis
Sovereign risk adalah bagian dari country risk
Country risk mencakup hukum, politik, lingkungan ekonomi domestik danbagaimana semuanya ini mempengaruhi sektor swasta dalam ekonomi.
Dalam Basel I Accord, sovereign risk diukur dengan menetapkan bobot risikosecara sederhana, yaitu berdasarkan kategori peminjam (misalnya pemerintah)dan jenis instrumen (misal, jaminan, kredit, dsb).
Dalam Basel II, Standardised Approach menggunakan credit rating untuk menilaidan menetapkan sovereign risk
Corporate credit dan retail credit
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
56/100
1-56
Corporate credit dan retail credit
risk Corporate credit risk berhubungan default risk dari hutang yang diterbitkan
perusahaan.
Lebih besar daripada sovereign risk
Analisa rasio laporan keuangan untuk proses keputusan kredit digunakan secaraluas dikalangan perbankan.
Basel II memberi insentif bagi untuk meningkatkan kualitas keputusan kredit
melalui penggunaan teknik metode statistik untuk kalibrasi dan back testing thdpmodel credit grading
Juga mendorong bank untuk memperkaya informasi melalui penggunaan option-based model, bila data tersedia
Teknik penilaian kredit perorangan telah berubah banyak Dari berdasarkan wewenang pada cabang menjadi sistim perkreditan
tersentralisasi menggunakan credit scoring model Dua jenis credit personal finance : credit dengan agunan real estate (rumah) dan
unsecured consumer finance (credit card). Perkembangan berbagai bentuk pinjaman yg dijamin properti didorong oleh Basel
II yang memperhitungkan agunan sebagai pengurang risiko. Credit scoring model digunakan untuk kredit tanpa agunan.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
57/100
1-57
Probability of default
Model-model yang sudah dibahas digunakan bank untuk
mendukung proses keputusan kredit dan berciri bimodal
(setuju atau menolak).
Namun, bank ingin lebih memahami mengenai risiko, return (misal
margin dan fee dari loan), dan modal yang dibutuhkan. Keputusan pemberian kredit dibuat dengan mempertimbangkan risiko
dan return.
Basel II, melalui penggunaan public credit grade (Standardized
Approach) atau grading model (Internal Rating-Based approach),
mendorong bank menggunakan model credit appraisal dalammembuat keputusan risiko imbal hasil.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
58/100
1-58
Traded market counterparty credit risk
Traded markets counterparty credit risk timbul apabila ketika
counterparty tidak langsung membayar jumlah yang
terhutang dalam satu transaksi.
Pada berbagai produk pasar, jumlah terhutang pada counterparty
dapat terus berubah selama umur kontrak. Tingkat counterparty credit risk bisa dikurangi dengan :
membuat pembayaran regular diantara pihak dalam kontrak
pihak penghutang menjaminkan security untuk menjamin apa yang
dihutangkan (collateral)
netting : offsetting keuntungan atau kerugian di antara sejumlah
kontrak yang sejenis atau di antara berbagai jenis kontrak.
Nilai mark-to-market merupakan dasar perhitungan
counterparty credit risk.
Analisa sovereign risk & corporate
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
59/100
1-59
Analisa sovereign risk & corporate
credit risk Sovereign risk :
Dilakukan perusahaan pemeringkat seperti Standard & Poors, Moody'sInvestors Services dan Fitch, juga badan pemerintah seperti Export CreditAgencies (ECA).
Analisis sovereign risk dapat didasarkan dari perhitungan angkakuantitatif, maupun analisa kualitatif.
Data kuantitatif bisa diperoleh dari BIS. Corporate risk :
Pendekatan tradisional menggunakan analisa laporan keuangan, disebutdengan analisa kredit.
Komponen laporan keuangan yang digunakan : neraca
Laporan rugi laba (income statement) laporan arus kas (cash flow statement)
laporan pajak (tax statement)
Analisa biasanya melihat kinerja historis tiga tahun terakhir
Ratio yang biasa digunakan : operating performance (ROE), debt servicecapability (cash flow/ interest), financial gearing (deb/equity), dan currentratio.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
60/100
1-60
Teknik baru options-based
Dikembangkan Robert C. Merton.
Kredit pada perusahaan : debitur membeli put
option pada perusahaan, bila nilai perusahaan
negatif (PV perusahaan < PV debt) ia akan menjualperusahaan ke kreditur senilai hutang-nya.
Perbedaan nilai perusahaan dan nilai pasar hutang
bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan
probability of default.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
61/100
1-61
Risiko kredit perorangan Beberapa hal yang dicermati dalam analisa kredit perorangan
Personal budgets : jumlah pemasukan tunai dan pembelanjaan tunai dari danke rumah tangga
Credit scoring models : sejarah kredit calon debitur, bersama detil lainnya yang
disampaikan nasabah potensial, dimasukkan kedalam scoring model untuk
memprediksi kualitas kredit
Credit reference agencies (agen pengelola data) : memelihara catatan sejarahkredit seseorang
Lifetime consumption : penilaian mengenai profil penerimaan dari income
selama hidup dan profile pengeluaran dari debitur (usia 30 tahun vs 60 tahun
untuk mortgage kredit)
Nilai aset Bersih : posisi aset dan kewajiban debitur juga turut menentukankelayakan debitur
Peran lembaga asuransi : mempertahankan pembayaran pada saat debitur
menderita sakit dan tidak bisa bekerja
Affordability assessment (analisis kemampuan membayar) :
income/pembayaran
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
62/100
1-62
Kredit konsentrasi dan pengukuran
Credit concentration risk : konsentrasi kredit pada berbagai area bisnis sepertigeografis, sektor industri dan kualitas rating kredit.
Risiko konsentrasi dimasukan dalam Pillar 2. Dibutuhkan tambahan modal bila adaconcentration risk.
Konsentrasi termasuk eksposur yang signifikan pada :
suatu counterparty atau grup
sektor ekonomi atau daerah geografis
ketergantungan pada suatu aktivitas atau komoditas
jenis agunan
Cohort adalah pengelompokan aset berdasarkan kriteria tertentu untukmengetahui konsentrasi kredit.
Dalam Basel II, ada tiga pendekatan untuk menghitung kebutuhan modal untukcredit risk: standardized approach, IRB foundation, dan IRB advanced.
Basel II juga menentukan kriteria yang harus dipenuhi bank untuk menggunakanpendekatan yang lebih advance.
Persyaratan utama dari supervisor adalah bahwa bank menggunakan pendekatanIRB untuk memutuskan kredit secara internal.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
63/100
Chapter 6 Operational risk
Otomasi
Teknologi
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
64/100
HFHIF
I
LFLI LFHI
HFLI
Tools:
End to End
Process Mapping
Six Sigma
PENINGKATAN
EFISIENSI
Insurance
Business
Continuity
Planning
Expected Loss
Data Internal
Unexpected Loss
Data EksternalSkenario
Teknologi
Outsourcing
Terorisme
Globalisasi
Insentif & Trading
Volume Trasaksi
Litigasi
Kategori Operational risk event, internal process
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
65/100
1-65
g p , p
Penting bagi bank untuk memahami mengenai event, dan tidak sekedarmencatat kerugian yang ditimbulkan (ingat kasus trader salah beli $).
Event operational risk dapat dibagi dalam kategori sbb: Risiko proses internal
Risiko SDM (people risk)
Risiko Kegagalan sistim (systems risk)
Risiko eksternal (external risk)
Legal risk
Risiko proses internal : risiko terkait kegagalan proses dan prosedur bank.Diperbaiki dengan meningkatkan efisiensi dan mengurangi kerumitan proses.Beberapa contoh kegagalan proses internal :
Dokumentasi tidak memadai, tidak mencukupi atau salah
Kurang adanya sistim pengawasan
Kesalahan marketing
Kesalahan dalam menjual (misselling) Pencucian uang (money laundering)
Laporan tidak akurat atau tidak cukup (contoh. Laporan BI)
Kesalahan transaksi (transaction error)
Contoh kasus proses internal : trader Daiwa yang bisa melakukan transaksiilegal selama 11 tahun tanpa terdeteksi.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
66/100
1-66
Risiko SDM, sistem dan external events
Risiko SDM (people risk) : risiko terkait dengan pegawai bank.
Contoh : trader dari UBS Warburg (2001) Tokyo menjual 610,000 saham
Dentsu pada harga 16 yen per saham, padahal seharusnya 16 saham pada
harga 610,000 yen
System risk adalah risiko terkait dengan penggunaan sistim dan teknologi
Contoh Bank of Scotland (2000) mengalami kegagalan nyaris total pada sistem
komputer yang menghambat ATM dan fasilitas internet banking.
External risk : risiko terkait events yang berada diluar kemampuan kontrol
secara langsung dari bank. Misal, perampokan, teroris. Biasanya low
frequency/high impact dan menimbulkan unexpected loss. Contoh : NatWest (1993) yang gedung-nya dibom teroris.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
67/100
1-67
Risiko legal dan Boundary events
Legal risk : risiko ketidakpastian melakukan tindakan hukum, atauketidakpastian bahwa kontrak mempunyai kepastian interpretasihukum atau regulasi Meningkat dengan adanya KYC dan proteksi data nasabah dari
penggunaan untuk marketing.
Bear Sterns (1999) membayar SEC USD 25 juta. Sebagai clearing agent A.R.Baron, pialang kecil yang bangkrut tahun 1996, Bear Sterns tidak memberiperingatan pada pengawas aktifitas trading Baron yang diidentifikasikanfraud.
Boundary events : risiko kerugian timbul dari berbagai kombinasijenis risiko dan bukan satu faktor tunggal.
Contoh : kasus Barings bisa operational risk (internal process: tradermenyetujui trade-nya), market risk (rugi dari pergerakan harga pasar),business risk (manajemen di London masih melakukan top up pada saatmargin call).
Akar penyebab adalah operational risk, karena bila proses internal benar,
kerugian besar bisa terdeteksi awal dan Barings tidak collapse.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
68/100
1-68
Basel II dan operational risk
Basel II memasukkan operational risk dalam Pillar 1, dimanabank harus mengukur besarnya operational risk, dan
mengalokasikan modal. Bank juga diharapkan mengelola
operational risk untuk mengurangi peluang timbulnya event
operational risk. Diperkirakan bahwa secara rata-rata sekitar 12% dari modal
dialokasikan untuk mengcover risiko operasional.
Basel II memperbolehkan bank menggunakan satu dari tiga
pendekatan untuk menghitung modal untuk mengcoveroperational risk : basic indicator approach, standardized
approach, dan advanced measurement approach.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
69/100
Chapter 7 Supervisory review
dan disclosure
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
70/100
1-70
Pengawasan supervisor
Supervisor mengawasi bank untuk memastikan kepatuhan bank pada
ketentuan kecukupan modal, serta meyakinkan bahwa bank mengembangkandan menggunakan teknik manajemen risiko yang terbaik.
Pillar 2 membahas tiga area yang diluar lingkup Pillar 1 :
risiko konsentrasi kredit
risiko suku bunga pada banking book
faktor ekstern yang mempengaruhi operasional bank (mis. siklus bisnis). Pilar 2 juga menilai kepatuhan pada standar minimal bila bank menggunakan
advanced methods dalam Pillar 1.
Direksi dan senior manajemen bank bertanggung jawab memastikan bankmempunyai modal yang cukup, termasuk untuk risiko yang tidak dicoverdalam Pillar 1.
Proses evaluasi tidak hanya pada kebutuhan modal sekarang namun jugamemperkirakan kebutuhan modal yg akan datang.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
71/100
1-71
Supervisory review dan action
Supervisor akan mengevaluasi kualitas proses perhitungan kebutuhan modalintern.
Kelemahan dalam proses akan meningkatkan rasio modal sehingga mengurangitingkat aktivitas yang dapat didukung oleh modal bank.
Perlu dicatat bahwa peningkatan modal tidak menggantikan kewajiban bankuntuk memperbaiki kelemahan sistim pengendalian kontrol yang tidak
memadai atau gagal. Supervisor juga dapat menggunakan cara lain untuk memperbaiki kelemahan
tersebut, yaitu:
menetapkan target untuk memperbaiki struktur manajemen risiko
mensyaratkan prosedur internal yang lebih ketat
memperbaiki kualitas staff melalui pelatihan atau penerimaan baru Dalam hal yg ekstrim, supervisor dapat membatasi tingkat risiko atau aktivitas
bisnis bank hingga masalah diatasi.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
72/100
1-72
4 Prinsip Utama
Basel Committee menetapkan 25 prinsip utama pengawasan pada CorePrinciples for Effective Banking Supervision, yang dikeluarkan pada September1997.
Pilar 2 mengidentifikasikan empat prinsip utama dari sistim pengawasan bankuntuk melengkapi 25 prinsip utama tersebut
Prinsip 1 : bank harus mempunyai proses untuk menilai kecukupan modalsesuai dengan profil risiko bank, dan mempunyai strategi untukmempertahankan tingkat kecukupan modalnya.
Manajemen bank bertanggung jawab memastikan bank memiliki modal cukupuntuk mendukung kegiatan saat ini dan mendatang sesuai dengan profil risiko dansistem kontrol bank
Lima fitur proses penilaian modal yang baik : pengawasan board dan manajemensenior, penilaian modal yang baik, penilaian risiko yang menyeluruh, pemantauandan pelaporan, evaluasi pengendalian internal.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
73/100
1-73
Prinsip 2
Prinsip 2 : supervisor harus mengevaluasi perhitungan dan strategikecukupan modal, dan menilai kemampuan bank untuk memonitor dan
mematuhi ketentuan kecukupan modal
Supervisor harus melakukan tindak lanjut apabila menilai proses tersebut di
bank tidak berjalan dengan baik.
Proses pengawasan rutin supervisor harus: menguji perhitungan eksposurrisiko bank dan konversinya ke kebutuhan modal, fokus pada kualitas proses
dan kualitas pengawasan intern terhadap proses tersebut, menguji kerangka
penilaian modal untuk mengdapatkan kekurangannya, tidak memberikan
rekomendasi atas struktur kerangka kerja.
Evaluasi dimungkinkan melalui kombinasi metode pengumpulan data sbb
: kunjungan lapangan, off-site reviews, pertemuan dengan manajemen bank,
mengevaluasi hasil kerja pemantauan periodik oleh external auditor.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
74/100
1-74
Prinsip 3 & 4
Prinsip 3 : supervisor mengharapkan bank beroperasi diatas kebutuhanmodal minimum dan berwenang meminta bank mempertahankan
modalnya diatas minimum.
Pillar 1 dirancang untuk menentukan kebutuhan modal minimum standar
bank yang:
mempunyai sistim pengendalian kuat mempunyai portofolio dengan risiko yang terdiversifikasi
risiko kegiatan usahanya yang sudah dicover pada pillar 1
Prinsip 4 : supervisor harus segera mengintervensi untuk mencegah
turunnya modal bank dibawah minimum, sesuai dengan risikonya. Ia
harus meminta tindakan korektif secepatnya bila modal tidakdipertahankan atau ditambah.
Supervisor dapat meningkatkan syarat modal minimum bank sebagai
pemecahan jangka pendek sambil mengatasi permasalahan yg ada.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
75/100
1-75
Disclosure
Disclosure adalah penyediaan informasi yang cukup material kepada publik untukdapat mengevaluasi usaha perusahaan
Perusahaan publik memiliki syarat disclosure lebih ketat daripada non publik
Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa harus memenuhi syaratketerbukaan yang ditetapkan oleh bursa.
Otoritas bursa juga bertanggung jawab agar emiten melaksanakan ketentuanketerbukaan yang diwajibkan oleh lembaga lain yang mengatur hal tersebut.
US SarbanesOxley Act 2002 secara hukum menetapkan tanggung jawabperusahaan atas keterbukaan CEO dan CFO dari perusahaan yang telah IPO, harus menyatakan secara terbuka
(public disclosure) mengenai kebenaran laporan keuangannya.
Section 404 of the Act, juga mensyaratkan keterbukaan dokumentasi, verifikasiauditor extern terhadap kualitas pengendalian intern perusahaan dalam halpelaporan keuangannya.
Ketentuan tersebut diimplementasikan melalui SEC, lembaga pengatur bursasaham di USA.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
76/100
1-76
Disclosure : manajemen dan issue lain
Aktivitas mana yang dipilih oleh manajemen untuk dilaporkanmemberikan masukan kepada stakeholders mengenai
bagaimana perusahaan dikelola
Bank-bank besar dunia menetapkan standar yang tinggi untuk
memberikan gambaran bagaimana perusahaan dikelola. Di beberapa negara, misal UK, ketentuan mengenai
transparansi perusahaan relatif lebih ringan.
Persyaratan hukum berfokus pada ketentuan pelaksanaan codes of
practice, (The Combined Code, dan principles of disclosure).
Combine Code kurang, bila dilihat dari keseragaman dibandingkan
aturan disclosure yang detail, namun ia lebih fleksibel dan mudah
kalau diperlukan perubahan.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
77/100
Chapter 8 Corporate
Governance in Banks
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
78/100
1-78
Konsep dasar corporate governance
Tata kelola perusahaan didefinisikan sebagai hubungan antara manajemen,direksi, stake holder dan pemilik dari suatu perusahaan.
Beberapa teknik dan strategi untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang baik:
Tata nilai perusahaan (corporate values), code of conduct
Strategi perusahaan yang dijabarkan secara jelas
Pemberian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam pengambilankeputusan
menetapkan mekanisme interaksi dan kerja sama diantara dewan komisaris,
Direksi, manajemen senior dan auditor
sistim pemantauan yang kuat
pemantauan risiko khusus apabila diperkirakan akan terjadi benturan kepentingan
Imbalan berupa uang atau bersifat manajerial bagi pegawai yang berperilaku
sebagaimana mestinya
arus informasi intern dan ekstern yang memadai
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
79/100
1-79
Struktur tata kelola perusahaan
Struktur tata kelola pada bank bervariasi, tergantung darikebiasaan, batasan hukum dan sejarah perkembangan
masing-masing bank. Namun harus dipastikan ada sistem
periksa silang dalam struktur.
Pengawasan oleh dewan komisaris, direksi dan badan pengawas Pengawasan oleh individu yang tidak terlibat dalam menjalankan
bisnis sehari-hari.
Supervisi langsung dari berbagai area bisnis.
Fungsi audit dan manajemen risiko yang independen
Personel kunci fit dan proper untuk pekerjaannya
Pelaporan secara regular
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
80/100
1-80
Tujuan strategis, wewenang, tugas direksi
Bank perlu menetapkan tujuan strategis yang jelas dan etos perusahaan. Nilai-nilai perusahaan harus diterapkan disemua jajaran bank termasuk
direksi.
Melaporkan masalah secara tepat waktu dan melarang korupsi.
Direksi harus menjamin proses pemantauan dan pelaporan terhadap kebijakantersebut yang berfungsi dengan baik.
Direksi harus menetapkan garis yang jelas antara kewenangan dantanggung jawab. Direksi sendiri harus mengikuti proses ini.
Direksi adalah penanggung jawab akhir atas pengelolaan dan kinerja bank.Maka seorang direktur harus :
memenuhi kualifikasi minimal sesuai jabatannya
memahami peranannya dalam kerangka tata kelola perusahaan tidak terpengaruh oleh pihak dalam maupun luar perusahaan.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
81/100
Komite khusus, pengawasan manajer
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
82/100
1-82
Komite khusus, pengawasan manajer
senior
Komite dapat dibentuk untuk bidang: Risk Management : mengawasi aktivitas manajemen senior dalam
mengelola risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, legal dan risikolainnya.
Audit : mengawasi auditor bank, internal dan external, serta memastikanmanajemen sudah melakukan tindakan korektif terhadap kelemahan
kontrol, tidak patuh pada kebijakan, hukum dan ketentuan regulasi. remuneration : mengawasi kebijakan kompensasi bagi manajemen seniordan personal kunci lainnya, serta memastikan bahwa sistim kompensasisesuai dengan budaya kerja bank, tujuan, strategi dan kontrol.
Manajemen senior harus melakukan pengawasan komprehensif atasbawahannya, seperti yang dilakukan BOD.
Keputusan penting diputuskan oleh lebih dari satu manajer.
Perlu dihindarimanajer senior yang : Terlibat dalam keputusan manajer lini secara berlebihan
Tidak memiliki keahlian
Tidak berani mengendalikan karyawan kunci karena takut kehilangan.
di i d k
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
83/100
1-83
Peran auditor intern dan ekstern
Hasil pekerjaan auditor hendaknya digunakan sebagai validasiinformasi yang diberikan oleh manajemen senior.
Proses tersebut dapat ditingkatkan oleh Direksi :
mengakui pentingnya proses audit dan mengkomunikasikannya pada
seluruh jajaran bank meningkatkan independensi dan status dari auditor.
menggunakan temuan auditor secara efektif dan tepat waktu.
memastikan independensi dari kepala audit dengan pelaporan pada
direksi atau pada komite audit.
menggunakan jasa auditor eksternal untuk menilai efektivitas kerja
auditor internal
melakukan tindakan korektif segera terhadap setiap masalah yang
ditemukan oleh auditor,
K bij k k i di l
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
84/100
1-84
Kebijakan kompensasi, disclosure
Kebijakan kompensasi harus mencerminkan budaya, tujuan, strategi dan fungsikontrol. Direksi harus menetapkan kompensasi bagi manajemen senior dan
personal kunci.
Kompensasi harus dibuat agar memotivasi manajemen senior bertindak bagi
kepentingan bank.
Menghindari pengukuran kinerja jangka pendek yang akan membawa risiko pada
jangka panjang
Tata kelola perusahaan yang baik perlu keterbukaan yang mencakup :
struktur board(jumlah, keanggotaan, kualifikasi dan komite)
struktur manajemen senior (tanggung jawab, garis pelaporan, kualifikasi dan
pengalaman)
struktur organisasi dasar (struktur usaha, struktur legal perusahaan) informasi mengenai struktur insentif (kebijakan gaji, kompensasi eksekutif, bonus,
opsi saham)
transaksi-transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
85/100
Chapter 9 Regulasi Indonesia
BI d k bij k t
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
86/100
1-86
BI dan kebijakan moneter
Bank Indonesia (BI) : bank sentral pada sistim perbankan Indonesia ; independendari kontrol pemerintah. Tujuan BI adalah menciptakan stabilitas nilai rupiah.
Untuk mencapai tujuan ini, BI bertanggung jawab untuk:
Melakukan formulasi dan implementasi kebijakan moneter
Menyelenggarakan dan mengamankan sistim pembayaran
Mengatur dan melakukan pengawasan bank-bank.
BI melaksanakan kebijakan moneter dengan menetapkan BI Rate, setiap 3 bulansekali pada pertemuan gubernur dan deputy (bila dipandang perlu bisa dilakukansetiap bulan).
Operasi pasar BI lainnya meliputi :
operasi pasar terbuka untuk mempengaruhi likuiditas pasar.
menetapkan giro wajib minimum (reserve requirements)
bertindak sebagai lender of last resort
melaksanakan kebijakan nilai tukar
mengelola cadangan devisa negara untuk mendukung perdagangan internasional..
Si t b
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
87/100
1-87
Sistem pembayaran, pengawasan
BI merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk menerbitkan danmendistribusikan rupiah serta bertanggung jawab dalam kliring
Bank Indonesia telah mengembangkan sistem pembayaran nasional, meliputi subsistem :
Sistim kliring elektronik nasional
Sistim Skedul kliring T+0
Sistim transaksi elektronik antar bank dan Sistim jasa informasi (InformationService System)/ (BI-LINE)
Sistim Real Time Gross Settlement System (RTGS)
Sistim transfer dana US Dollar (Fund Transfer System).
BI membuat peraturan perbankan dan mengeluarkan ijin operasional bank. Selainitu BI juga :
menyetujui pembukaan atau penutupan kantor cabang bank
menyetujui kepemilikan dan manajemen bank
memberikan ijin untuk kegiatan tertentu bank.
BI melakukan pengawasan melalui pengawasan langsung, yaitu on-siteexamination dan on-site presence (OSP) selain pengawasan secara off-sitemelalui laporan-laporan bank yang disampaikan ke BI
K t t j i ik
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
88/100
1-88
Ketentuan manajemen risiko
Ketentuan manajemen risiko : PBI no 5/8/PBI/2003: PedomanPelaksanaan manajemen Risiko untuk bank umum.
Menekankan pada risiko yang melekat pada aktivitas bank dan strukturkontrol untuk mengendalikan risiko tersebut, termasuk proses :identifikasi, pengukuran, pemantauan (monitor), dan pengendalian(kontrol).
Pengelolaan risiko yang terintegrasi mengharuskan bank : mengelola risikonya dalam suatu struktur manajemen yang terintegrasi membangun sistem informasi dan struktur manajemen yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk mengelola risiko diperlukan:
Pengawasan aktif dewan Komisaris dan Direksi
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko Sistim informasi yang memadai untuk pengelolaan risiko Sistim pengendalian intern yang menyeluruh
St kt j i ik
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
89/100
1-89
Struktur manajemen risiko
Kebijakan manajemen risiko yang efektif harusmemperhitungkan :
Tujuan dan kebijakan bank
kompleksitas dari model bisnis bank
kemampuan bank dalam mengelola risiko usaha. Bank yang mempunyai kegiatan usaha yang kompleks, harus
memiliki struktur manajemen risiko yg lebih kompleks
dibanding bank yang kegiatannya sederhana.
Dalam struktur, setiap unit bisnis terpisah dari internal auditdan unit risk management.
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
90/100
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
91/100
1-91
Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab menetapkanrisiko yang perlu dikelola dikaitkan dengan kompleksitas
kegiatan bank. Mereka juga harus menetapkan pembagian
wewenang dan tanggung jawab pengelolaan risiko tersebut
diantara Direksi dan manajemen senior. Kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi meliputi :
Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko.
Pembagian tanggung jawab manajemen untuk pelaksanaan
Manajemen Risiko.
Menentukan transaksi-transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi
atau komisaris.
P t li it
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
92/100
1-92
Penetapan limit
Kebijakan Manajemen Risiko harus memuat penilaian risikoyang berhubungan dengan setiap produk dan transaksi.
Direksi dan manajemen senior harus menciptakan proses
untuk menetapkan toleransi risiko (risk appetite) dari bank,
yang selanjutnya menjadi dasar penetapan limit risiko. Limit risiko harus ditetapkan :
secara keseluruhan, misalnya toleransi risiko
masing-masing jenis risiko, (misalnya risiko kredit, risiko pasar, risiko
operasional, risiko likuiditas dsb) berdasarkan fungsi, (misalnya Treasury, cabang, Unit Manajemen
Risiko dan Direksi).
Identifikasi, implementasi dan
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
93/100
1-93
, p
pemantauan
Direksi mempunyai tugas umum untuk memastikan bahwa: semua risiko (risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko likuiditas, dsb) dapat
diidentifikasi
semua risiko utama dapat diukur, dimonitor dan dikendalikan dengan baik.
pengukuran risiko tersebut ditunjang oleh sistim informasi yang up to date, akurat
dan lengkap.
Proses analisa risiko harus mengidentifikasi semua karakteristik risiko bank
(biasanya dimulai dengan menguraikan semua jenis usaha yang dilakukan) dan apa
saja risiko yang melekat pada setiap produk dan kegiatan usaha bank tersebut.
Pengukuran risiko atas dasar produk dan aktivitas bisnis harus :
dilaporkan berdasarkan periode waktu (apabila relevan)
menjelaskan sumber data yang digunakan
menjelaskan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko
dapat menunjukan kapan setiap perubahan profil risiko bank terjadi.
Manajemen dan kontrol, sistem
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
94/100
1-94
j
informasi
Proses manajemen risiko harus menciptakan struktur yang dapatmengelola setiap risiko yang diperkirakan berpotensi mengancam
kelangsungan usaha bank.
Akhir nya proses kontrol risiko harus meliputi proses manajemen aset dan
liability (ALM) untuk mengelola : risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko
likuiditas. Sistim informasi manajemen risiko harus mampu memberi informasi:
semua eksposur risiko
eksposur risiko yang terjadi dibandingkan dengan limit yang ditetapkan
kerugian aktual yang terjadi akibat mempertahankan posisi risiko
dibandingkan dengan tingkat kerugian yang ditetapkan atas dasar toleransirisiko (risk appetite).
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
95/100
Pengawasan intern dalam manajemen
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
96/100
1-96
risiko
Internal audit menilai secara terus menerus, melalui laporan,analisa metodologi, prosedur dan proses pada organisasi
manajemen risiko bank.
Pelaporan Internal Audit langsung ke Direktur Utama dan
tidak kepada Chief Risk Officer Laporan Internal Audit pada umumnya meliputi :
kesesuaian Sistim Pengendalian Intern dengan risiko yang dihadapi
oleh bank
penilaian kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur dan limit yang
telah dibuat dan disetujui oleh Bank Indonesia
fungsi pengendalian manajemen risiko yang independen/terpisah dari
fungsi manajemen bisnis.
Organisasi manajemen risiko
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
97/100
1-97
Organisasi manajemen risiko Struktur organisasi untuk mengelola risiko bank meliputi Komite Manajemen
Risiko dan Unit Manajemen Risiko.
Keanggotaan Komite Manajemen Risiko harus terdiri dari mayoritas Direksidan senior manajemen yang terlibat..
Komite Manajemen Risiko harus memberikan rekomendasi kepada DirekturUtama mengenai hal sebagai berikut :
Kebijakan risiko, strategi dan implementasi.
setiap perubahan proses yang direkomendasikan oleh Internal Audit atau evaluasiproses manajemen risiko lainnya.
menjelaskan kepada Bank Indonesia dan kepada Direksi setiap keputusan bankyang bertentangan dengan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan.
Persyaratan utama struktur unit manajemen risiko :
cukup memadai dibandingkan kompleksitas dan risiko unit operasional dan pelaporan yang terpisah dari unit bisnis
melapor kepada direktur manajemen risiko ( Chief Risk Officer).
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
98/100
Produk dan jasa baru
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
99/100
1-99
Produk dan jasa baru
Banks harus mendokumentasikan proses dan prosedurproduk dan jasa baru yang akan diluncurkan, termasuk
otorisasi manajemen.
Dokumentasi tersebut harus meliputi:
sistem dan prosedur serta kewenangan dalam pengelolaan produkdan aktivitas baru
identifikasi seluruh risiko yang terkait dengan produk dan aktivitas
baru.
analisa aspek hukum yang berhubungan dengan produk dan jasa baru
tersebut sistim informasi akuntansi untuk produk dan aktivitas baru
Pelaporan
-
7/23/2019 Materi Refresh+Level+1
100/100
Pelaporan
Bank harus melaporkan profile risikonya kepada Bank Indonesia. Laporantersebut harus memuat informasi yang sama dengan laporan UnitManajemen Risiko kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko.
Laporan dibuat per-triwulan dan disampaikan kepada Bank Indonesiaselambat-lambatnya 7 hari setelah akhir triwulan.
Bank harus melaporkan produk dan aktivitas baru kepada Bank Indonesia
setiap triwulan dalam waktu 7 hari setelah triwulan berakhir.
Setiap kerugian yang dialami dan jumlahnya material harus dilaporkankepada Bank Indonesia segera.
Bank harus menerbitkan laporan yang memadai mencakup kebijakanmanajemen risiko dan strategi, serta ketaatan terhadap limit risiko,
sebagai tambahan laporan mengenai kondisi keuangan. Laporan harusdisetujui oleh BI.