MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

69
MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT BY:Retno Ningtyas FKIP MATEMATIKA

description

MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT. BY:Retno Ningtyas FKIP MATEMATIKA. LOGARITMA. Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan. Kegunaan logaritma - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

Page 1: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• BY:Retno Ningtyas• FKIP MATEMATIKA

Page 2: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

LOGARITMA

Page 3: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.

Page 4: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Kegunaan logaritma• Logaritma sering digunakan untuk

memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi eksponensial.

Page 5: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Rumus dasar logaritma:• bc= a ditulis sebagai blog a = c (b disebut basis)• Beberapa orang menuliskan blog a = c sebagai logba = c.• xlog x = 1• x^nlog xm = m/n• blog x + blog y = blog (x.y)• blog x - blog y = blog (x:y)• (alog b)(blog c) = alog c• b log xn = n.blog x• b log x = klog x : klog b

Page 6: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Penghitungan yang lebih mudah• Logaritma memindahkan fokus penghitungan

dari bilangan normal ke pangkat-pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma::

• Penghitungan dengan angka• Penghitungan dengan eksponen• Identitas Logaritma

Page 7: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.

Page 8: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Penghitungan yang lebih mudah• Logaritma memindahkan fokus penghitungan

dari bilangan normal ke pangkat-pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma::

Page 9: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

HIMPUNAN

Page 10: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• PENGERTIAN• Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang

keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.• Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi

benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.

Page 11: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan hanya membicarakan objek-objek yang berlainan saja.

• Metode Rosteryaitu dengan menuliskan semua anggota himpunan di dalam tanda kurung {...........}contoh: himpunan bilangan ganjil N = {1,3,5,7,9,.......}

• Metode Ruleyaitu dengan menyebutkan syarat keanggotaannyacontoh: N = {x½x adalah bilangan asli}

Page 12: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Elemen (Anggota) notasi : Îsetiap unsur yang terdapat dalam suatu himpunan disebutelemen/anggota himpunan itu.contoh:A ={a,b,c,d}a Î A (a adalah anggota himpunan A)e Ï A (e bukan anggota himpunan A)

• Himpunan kosong notasi : f atau {}yaitu himpunan yang tidak mempunyai anggotacontoh :A = { x | x² = -2; x riil}A = f

Page 13: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan.

Page 14: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Notasi Himpunan• Hubungan di antara 8 buah set dengan

menggunakan diagram Venn

Page 15: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Cara penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang umum dipakai.

Page 16: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan sebagainya, menggunakan notasi yang khusus.

• Bilangan• Asli =• Bulat =• Rasional=• Riil =• Kompleks=

Page 17: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Enumerasi, yaitu mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau banyak tetapi mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis (...).

Page 18: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Pembangun himpunan, tidak dengan mendaftar, tetapi dengan mendeskripsikan sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh setiap elemen himpuan tersebut.

Page 19: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan A tidak mungkin ada, karena jika A ada, berarti harus mengandung anggota yang bukan merupakan anggotanya. Namun jika bukan anggotanya, lalu bagaimana mungkin A bisa mengandung anggota tersebut.

Page 20: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan kosong• Himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang} memiliki

anggota-anggota apel, jeruk, mangga, dan pisang. Himpunan lain, semisal {5, 6} memiliki dua anggota, yaitu bilangan 5 dan 6. Kita boleh mendefinisikan sebuah himpunan yang tidak memiliki anggota apa pun. Himpunan ini disebut sebagai himpunan kosong.

• Himpunan kosong tidak memiliki anggota apa pun, ditulis sebagai:

Page 21: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan semesta notasi : Syaitu himpunan yang memuat seluruh objek yang dibicarakancontoh :K = {1,2,3}S = { x | x bilangan asli } atauS = { x | x bilangan cacah } atauS = { x | x bilangan positif } dsb.

Page 22: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan bagian notasi : Ì atau É

Himpunan A adalah himupnan bagian dari himpunan B, jika setiap anggota A adalah anggota B.

Ditulis : A Ì Bf atau B É A

contoh:A={a,b}; B={a,b,c}; C={a,b,c,d}maka A Ì B ; A Ì C ; B Ì C

ketentuan :– himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari sembarang

• himpunan ( f Ì– himpunan A sendiri ( A Ì A)jika anggota himpunan A ada sebanyak n, maka

banyaknya himpunan bagian dari A adalah HB = 2n•

A )himpunan A adalah himpunan bagian dari

Page 23: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• HB = 2n

contoh: jika A = {a,b,c}maka himpunan bagian dari A adalah :{a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c}, {a,b,c} dan f

seluruhnya ada 2³ = 8

POWER SET 2shimpunan yang elemennya adalah himpunan-himpunan bagian dari S

contoh:S = {a,b,c}2s = { {a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c}, {a,b,c}, f }

Page 24: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan sama notasi : =

Dua himpunan A dan B adalah sama, jika setiap elemen A adalah elemen B, dan setiap elemen B adalah elemen A.

Ditulis A = B

contoh:K = {x | x²-3x+2=0}L = {2,1}maka K = L

• Himpunan lepas notasi : //

Dua himpunan A dan B disebut saling lepas, jika himpunan A tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan B.

Ditulis A // B

contoh:A = {a,b,c}B = {k,l,m}Maka A // B

Page 25: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Gabungan (union) notasi:È

Gabungan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang terdiri dari semua elemen yang menjadi anggota A atau menjadi anggota B.

A È B = { x | x Î A atau x Î B }

Page 26: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Irisan (intersection) notasi : Ç

Irisan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang terdiri dari semua elemen persekutuan dari himpunan A dan B.

A Ç B = { x | x Î A dan x Î B }

Page 27: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Komplemen notasi: A', Ac, A

Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang terdiri dari semua anggota himpunan S yang bukan anggota A.

A'= { x | x Î S dan x Ï A }

Page 28: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• 1. Komutatif• A Ç B = B Ç A

A È B = B È A• • 2. Asosiatif• A Ç (B Ç C) = (A Ç B) Ç C

A È (B È C) = (A È B) È C• • 3. Distributif• A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A Ç C)

A È (B Ç C) = (A È B) Ç (A È C)• •

4. De Morgan• ____ _ _

(A È B)= A Ç B ____ _ _(A Ç B)= A È B

Page 29: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Jika n menyatakan banyaknya anggota himpunan, maka berlaku hubungan :

• 2 HIMPUNAN ____n(s) = n (A È B) + n (A È B)

• 3 HIMPUNAN ________n(S) = n (A È B È C) + (A È B È C)

• di mana• n (A È B) = n (A) + n (B) - n (A Ç B)• di mana• n (A È B È C) = n (A) + n (B) + n (C) - n (A Ç B) - n (A Ç C) - n (B Ç C) + n

(A Ç B Ç C)

Page 30: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan bilangan asliHimpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan bilangan bulat positif.

N = {1,2,3,4,5,6,......}• Himpunan bilangan prima

Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan-bilangan asli yang hanya dapat dibagi dirinya sendiri dan satu, kecuali angka 1.

P = {2,3,5,7,11,13,....} • Himpunan bilangan cacah

Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan bilangan bulat positif digabung dengan nol.

C = {0,1,2,3,4,5,6,....}

Page 31: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan bilangan bulatHimpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya seluruh bilangan bulat, baik negatif, nol, dan positif.

B = {...,-3,-2,-1,0,1,2,3,...} • Himpunan bilangan rasional

Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang anggota-anggonya merupakan bilangan yang dapat dinyatakan sebagai:p/q dimana p,q Î bulat dan q ¹ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu desimal berulang.

contoh: 0,-2, 2/7, 5, 2/11, dan lain lain• Himpunan bilangan irasional

Himpunan bilangan irasional adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya tidak dapat dinyatakan sebagai sebagai p/q atau tidak dapat dinyatakan sebagai suatu desimal berulang.

contoh: log 2, e, Ö7

Page 32: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan bilangan riilHimpunan bilangan riil adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan irasional.

contoh: log 10, 5/8, -3, 0, 3• Himpunan bilangan imajiner

Himpunan bilangan imajiner adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan i (satuan imajiner) dimana i merupakan lambang bilangan baru yang bersifat i² = -1

contoh: i, 4i, 5i• Himpunan bilangan kompleks

Himpunan bilangan kompleks adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya (a + bi) dimana a, b Î R, i² = -1, dengan a bagian riil dan b bagian imajiner.

contoh: 2-3i, 8+2

Page 33: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• ] Himpunan Kuasa• Himpunan kuasa atau himpunan pangkat (power set) dari

A adalah himpunan yang terdiri dari seluruh himpunan bagian dari A. Notasinya adalah .

• Jika A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, maka :• { { },• {apel}, {jeruk}, {mangga}, {pisang},• {apel, jeruk}, {apel, mangga}, {apel, pisang},• {jeruk, mangga}, {jeruk, pisang}, {mangga, pisang},• {apel, jeruk, mangga}, {apel, jeruk, pisang}, {apel,

mangga, pisang}, {jeruk, mangga, pisang},• {apel, jeruk, mangga, pisang} }

Page 34: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• ] Himpunan Denumerabel• Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan

, yaitu himpunan bilangan asli, maka himpunan tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas dari himpunan tersebut disebut sebagai kardinalitas .

• Himpunan semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerabel, karena memiliki korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli, yang dinyatakan oleh

Page 35: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan Tercacah• Himpunan disebut tercacah jika himpunan

tersebut adalah berhingga atau denumerabel

Page 36: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Himpunan Non-Denumerabel• Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan non-

denumerabel. Contoh dari himpunan ini adalah himpunan semua bilangan riil. Kardinalitas dari himpunan jenis ini disebut sebagai kardinalitas . Pembuktian bahwa bilangan riil tidak denumerabel dapat menggunakan pembuktian diagonal.

• Himpunan bilangan riil dalam interval (0,1) juga memiliki kardinalitas , karena terdapat korespondensi satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan seluruh bilangan riil, yang salah satunya adalah .

Page 37: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Subhimpunan• Dari suatu himpunan, misalnya A = {apel, jeruk, mangga,

pisang}, dapat dibuat himpunan-himpunan lain yang elemen-elemennya adalah diambil dari himpunan tersebut.

• {apel, jeruk}• {jeruk, pisang}• {apel, mangga, pisang}• Ketiga himpunan di atas memiliki sifat umum, yaitu setiap

anggota himpunan itu adalah juga anggota himpunan A. Himpunan-himpunan ini disebut sebagai subhimpunan atau himpunan bagian dari A. Jadi dapat dirumuskan:

• B adalah himpunan bagian dari A jika setiap elemen B juga terdapat dalam A.

Page 38: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Superhimpunan• Kebalikan dari subhimpunan adalah

superhimpunan, yaitu himpunan yang lebih besar yang mencakup himpunan tersebut.

Page 39: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Kesamaan dua himpunan• Himpunan A dan B disebut sama, jika setiap

anggota A adalah anggota B, dan sebaliknya, setiap anggota B adalah anggota A.

Page 40: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Kelas• Suatu himpunan disebut sebagai kelas, atau

keluarga himpunan jika himpunan tersebut terdiri dari himpunan-himpunan. Himpunan adalah sebuah keluarga himpunan. Perhatikan bahwa untuk sembarang himpunan A, maka himpunan kuasanya, adalah sebuah keluarga himpunan.

• Contoh berikut, bukanlah sebuah kelas, karena mengandung elemen c yang bukan himpunan.

Page 41: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Kardinalitas• Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat dimengerti

sebagai ukuran banyaknya elemen yang dikandung oleh himpunan tersebut. Banyaknya elemen himpunan {apel,jeruk,mangga,pisang} adalah 4. Himpunan {p,q,r,s} juga memiliki elemen sejumlah 4. Berarti kedua himpunan tersebut ekivalen satu sama lain, atau dikatakan memiliki kardinalitas yang sama.

• Dua buah himpunan A dan B memiliki kardinalitas yang sama, jika terdapat fungsi korespondensi satu-satu yang memetakan A pada B. Karena dengan mudah kita membuat fungsi

Page 42: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• logika

Page 43: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Apakah logika itu ?

Page 44: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Seringkali Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar (sehingga didapatkan kesimpulan yang absah).

– Manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena mempunyai bahasa dan kemampuan menalar. Untuk dapat menarik konklusi yang tepat, diperlukan kemampuan menalar. Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik konklusi yang tepat dari bukti-bukti yang ada, dan menurut aturan-aturan tertentu.

Page 45: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• Logika matematika adalah cabang logika dan matematika yang mengandung kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis. Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori model, teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika konstruktif. Bidang-bidang ini memiliki hasil dasar logika yang serupa.

Page 46: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Sejarah Ringkas dan Perkembangan Logika

Page 47: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Manusia belajar logika sejak jaman Yunani Kuno. Aristoteles (384 - 322 SM) adalah seorang filsuf yang mengembangkan logika pada jaman itu, yang pada waktu itu dikenal dengan sebutan logika tradisional.

– Terdapat 5 aliran besar dalam logika, yaitu : – 1. Aliran Logika Tradisional – Logika ditafsirkan sebagai suatu kumpulan aturan praktis yang menjadi petunjuk pemikiran. – 2. Aliran Logika Metafisis – Susunan pikiran itu dianggap kenyataan, sehingga logika dianggap seperti metafisika. Tugas

pokok logika adalah menafsirkan pikiran sebagai suatu tahap dari struktur kenyataan. Sebab itu untuk mengetahui kenyataan, orang harus belajar logika lebih dahulu.

– 3. Aliran Logika Epistemologis – Dipelopori oleh Francis Herbert Bradley (1846 - 1924) dan Bernard Bosanquet (1848 - 1923).

Untuk dapat mencapai pengetahuan yang memadai, pikiran logis dan perasaan harus digabung. Demikian juga untuk mencapai kebenaran, logika harus dihubungkan dengan seluruh pengetahuan lainnya.

• 8 •

Page 48: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– 4. Aliran Logika Instrumentalis (Aliran Logika Pragmatis) – Dipelopori oleh John Dewey (1859 - 1952). Logika

dianggap sebagai alat (instrumen) untuk memecahkan masalah.

– 5. Aliran Logika Simbolis • Dipelopori oleh Leibniz, Boole dan De Morgan. Aliran ini

sangat menekankan penggunaan bahasa simbol untuk mempelajari secara terinci, bagaimana akal harus bekerja. Metode-metode dalam mengembangkan matematika banyak digunakan oleh aliran ini, sehingga aliran ini berkembang sangat teknis dan ilmiah serta bercorak matematika, yang kemudian disebut Logika Matematika (Mathematical Logic). G.W. Leibniz (1646 - 1716) dianggap sebagai matematikawan pertama yang mempelajari Logika

Page 49: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Sebelum membahas tentang pernyataan, akan kita bahas terlebih dahulu apa yang disebut kalimat . Kalimat adalah kumpulan kata yang disusun menurut aturan tata bahasa. Kata adalah rangkaian huruf yang mengandung arti. Kalimat berarti rangkaian kata yang disusun menurut aturan tata bahasa dan mengandung arti. Dalam logika matematika hanya dibicarakan kalimat-kalimat berarti yang menerangkan (kalimat deklaratif/indicative sentences).

– Contoh : – 1. 4 kurang dari 5 – 2. Indonesia terdiri atas 33 propinsi – 3. 2 adalah bilangan prima yang genap – 4. 3 adalah bilangan genap – dan tidak akan dibicarakan kalimat-kalimat seperti : – 5. Berapa umurmu ? (Kalimat tanya) – 6. Bersihkan tempat tidurmu ! (Kalimat perintah) – 7. Sejuk benar udara di sini ! (Kalimat ungkapan perasaan) – 8. Mudah-mudahan terkabul cita-citamu. (Kalimat pengharapan) – Dari contoh-contoh di atas, terlihat bahwa kalimat 1, 2, dan 3, bernilai benar, sedang kalimat

4 bernilai salah. Kalimat 5, 7, dan 8, tidak dapat ditentukan nilai benar atau salahnya. Nilai benar artinya ada kesesuaian antara yang dinyatakan oleh kalimat itu dengan keadaan sesungguhnya (realitas yang dinyatakannya), yaitu benar dalam arti matematis.

Page 50: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– 1. Pernyataan – Definisi : Suatu pernyataan (statement) adalah

suatu kalimat deklaratif yang bernilai benar saja, atau salah saja,

– tetapi tidak sekaligus benar dan salah. – Contoh : – Kalimat 1, 2, 3, dan 4 – Benar atau salahnya sebuah pernyataan disebut

nilai kebenaran pernyataan itu.

Page 51: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Variabel dan Konstanta – Definisi : Variabel adalah simbol yang menunjukkan suatu anggota yang belum

spesifik dalam semesta – pembicaraan. – Definisi : Konstanta adalah simbol yang menunjukkan anggota tertentu (yang

sudah spesifik) dalam semesta – pembicaraan. – Perhatikan kalimat berikut ini : – a. Manusia makan nasi. – b. . . . memakai sepatu – c. 4 + x = 7 – d. 4 + . . . = 7 – e. p < 5 – Ada yang mengatakan bahwa kalimat a benar, tetapi ada juga yang

mengatakan bahwa kalimat itu salah, tergantung pada kesesuaian kalimat itu dengan keadaan sesungguhnya. Kalimat seperti ini disebut pernyataan faktual.

Page 52: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Kalimat Terbuka – Kalimat-kalimat seperti a sampai dengan e di atas disebut kalimat terbuka.

Jika variabel dalam kalimat terbuka sudah diganti dengan konstanta yang sesuai, maka kalimat yang terjadi dapat disebut kalimat tertutup.

– Definisi : Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung variabel, dan jika variabel tersebut diganti konstanta dari

– semesta yang sesuai maka kalimat itu akan menjadi kalimat yang bernilai benar saja atau

– bernilai salah saja (pernyataan). – Kalimat terbuka seperti c, d, dan e, disebut kalimat matematika (ada yang

menyebut kalimat bilangan). Kalimat matematika yang masih mengandung variabel dan menggunakan tanda “=” seperti kalimat c dan d disebut persamaan. Kalimat e yang menggunakan tanda “<” disebut pertidaksamaan (sebutan ini juga berlaku untuk kalimat matematika yang masih mengandung variabel dan menggunakan tanda ”>” atau “≠”

Page 53: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• KATA HUBUNG KALIMAT

Page 54: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– 1. Negasi (Ingkaran, atau Penyangkalan) – Perhatikan pernyataan : “Sekarang hari hujan” bagaimana ingkaran pernyataan

itu ? Anda dapat dengan mudah menjawab : &quot;Sekarang hari tidak hujan”. Jika pernyataan semula bernilai benar maka ingkaran pernyataan itu bernilai salah.

– Definisi : Ingkaran suatu pernyataan adalah pernyataan yang bernilai benar, jika pernyataan semula salah,

– dan sebaliknya. Ingkaran pernyataan p ditulis ~ p – Contoh : – 1. Jika p : Jakarta ibu kota RI (B) – maka ~ p : Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota RI (S) – atau ~ p : Jakarta bukan ibu kota RI (S) – 2. Jika q : Zainal memakai kaca mata – maka ~ q : Tidak benar bahwa Zainal memakai kaca mata – atau ~ q : Zaibal tidak memakai kaca mata – ~ q akan bernilai salah jika Zainal benar-benar memakai kaca mata.

Page 55: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– 2. Konjungsi (dan) – Contoh : – 1. Jika r : Ima anak pandai, dan – s : Ima anak cekatan. – maka r s : Ima anak pandai dan cekatan ∧– Pernyataan r s bernilai benar jika Ima benar-benar anak pandai dan ∧

benar-benar anak cekatan. – 2. Jika a : Bunga mawar berbau harum (B), dan – b : Bunga matahari berwarna biru (S) – maka a b : Bunga mawar berbau harum dan bungan matahari berwarna ∧

biru (S) – 3. Jika p : 2 + 3 < 6 (B), dan – q : Sang Saka bendera RI (B) – maka p q : 2 + 3 < 6 dan Sang Saka bendera RI (B) ∧

Page 56: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– 3. Disjungsi (atau) – Disjungsi inklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p q, dan disjungsi eksklusif dari dua ∨

pernyataan p dan q ditulis p q, dan dibaca : p atau q. pernyataan p q juga disebut sebagai ∨ ∨pernyataan disjungtif.

– Contoh : – 1. Jika p : Aku tinggal di Indonesia – q : Aku belajar Bahasa Inggris sejak SMP – maka p q : Aku tinggal di Indonesia atau belajar Bahasa Inggris sejak SMP ∨– Pernyataan p q bernilai benar jika Aku benar-benar tinggal di Indonesia atau benar-benar belajar ∨

Bahasa Inggris sejak SMP. – 2. Jika r : Aku lahir di Surabaya, dan – s : Aku lahir di Bandung, – maka r s : Aku lahir di Surabaya atau di Bandung. ∨– Pernyataan r s bernilai benar jika Aku benar-benar lahir di salah saaatu kota Surabaya atau ∨

Bandung, dan tidak di kedua tempat itu. Mustahil bukan bahwa aku lahir di dua kota ? – Definisi : Suatu disjungsi inklusif bernilai benar apabila paling sedikit satu komponennya bernilai

benar.

Page 57: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

KONDISIONAL

– Perhatikan pernyataan berikut ini: “Jika matahari bersinar maka udara terasa hangat”, jadi, bila kita tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa hangat. Karena itu akan sama artinya jika kalimat di atas kita tulis sebagai:

– “ Bila matahari bersinar, udara terasa hangat”. – ” Sepanjang waktu matahari bersinar, udara terasa hangat”. – “ Matahari bersinar berimplikasi udara terasa hangat”. – “ Matahari bersinar hanya jika udara terasa hangat”. – Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa udara tersebut hangat

adalah cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar atau matahari bersinar merupakan syarat cukup untuk udara terasa hangat.

– Sedangkan untuk menunjukkan bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan menunjukkan udara menjadi hangat atau udara terasa hangat merupakan syarat perlu bagi matahari bersinar. Karena udara dapat menjadi hangat hanya bila matahari bersinar.

– implikatif atau pernyataan kondisional. Pernyataan p q dapat dibaca: ⇒– a. Jika p maka q – b. p berimplikasi q – c. p hanya jika q – d. q jika p

Page 58: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Dalam implikasi p q, p disebut hipotesa (anteseden) dan q disebut konklusi (konsekuen). ⇒– Bila kita menganggap pernyataan q sebagai suatu peristiwa, maka kita melihat bahwa “Jika p

maka q” dapat diartikan sebagai “Bilamana p terjadi maka q juga terjadi” atau dapat juga, diartikan sebagai “Tidak mungkin peristiwa p terjadi, tetapi peristiwa q tidak terjadi”.

– Definisi : Implikasi p q bernilai benar jika anteseden salah atau konsekuen benar. ⇒– Berbeda dengan pengertian implikasi sehari-hari maka pengertian implikasi disini hanya

ditentukan oleh nilai kebenaran dari anteseden dan konsekuennya saja, dan bukan oleh ada atau tidak adanya hubungan isi antara anteseden dan konsekuen. Implikasi ini disebut implikasi material. Sedang implikasi yang dijumpai dalam percakapan sehari-hari disebut implikasi biasa (ordinary implication).

– Contoh: – 1. jika p : burung mempunyai sayap (B), dan – q : 2 + 3 = 5 (B) – maka p q : jika burung mempunyai sayap maka 2 + 3 = 5 (B) ⇒– 2. jika r : x bilangan cacah (B), dan – s : x bilangan bulat positif (S) – maka p q : jika x bilangan cacah maka x bilangan bulat positif (S). ⇒

Page 59: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Konvers, Invers, dan Kontraposisi – Andaikan pernyataan “Jika hari hujan, saya memakai jas hujan” bernilai benar,

maka itu tidak berarti bahwa pernyataan “Saya memakai jas hujan berarti hari hujan” juga bernilai benar; sebab mungkin saja saya memakai jas hujan walaupun hari tidak hujan.

– Demikian pula pernyataan “Jika hari tidak hujan, saya tidak memakai jas hujan” belum tentu bernilai benar.

– Sedangkan pernyataan “Jika saya tidak memakai jas hujan, hari tidak hujan” akan bernilai benar.

• 19 B S B B B S B S B B S S p q q p Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel ⇒kebenaran untuk implikasi seperti disamping.

• – Definisi : Konvers dari implikasi p q adalah q p ⇒ ⇒– Invers dari implikasi p q adalah ~ p ~ q ⇒ ⇒– Kontraposisi dari implikasi p q adalah ~ q ~ p ⇒ ⇒– Hubungan antara implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi dapat

ditunjukkan dengan skema berikut ini:

Page 60: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Bikondisional (Biimplikasi Atau Pernyataan Bersyarat Ganda)

• Perhatikan kalimat: ”Jika segi tiga ABC sama kaki maka kedua sudut alasnya sama besar”. Jelas implikasi ini bernilai benar. Kemudian perhatikan: “Jika kedua sudut alas segi tiga ABC sama besar maka segi tiga itu sama kaki”. Jelas bahwa implikasi ini juga bernilai benar. Sehingga segi tiga ABC sama kaki merupakan syarat perlu dan cukup bagi kedua alasnya sama besar, juga kedua sudut alas sama besar merupakan syarat perlu dan cukup untuk segi tiga ABC sama kaki. Sehingga dapat dikatakan “Segi

Page 61: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Definisi : Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen-komponennya bernilai sama.

– Contoh: – 1. Jika p : 2 bilangan genap (B) – q : 3 bilangan ganjil (B) – maka p q : 2 bilangan genap jhj 3 bilangan ganjil (B) ⇔– 5 (B)2. Jika r : 2 + 2 – s : 4 + 4 < 8 (S) – 5 jhj 4 + 4maka r s : 2 + 2 < 8 (S) ⇔– 3. Jika a : Surabaya ada di jawa barat (S) – b : 23 = 6 (S) – maka a b : Surabaya ada di jawa barat jhj 23 = 6 (B) ⇔– Apakah pernyataan berikut ini merupakan pernyataan bikondisional atau bukan? – a. Setiap segi tiga sama sisi merupakan segi tiga sama kaki. – b. Sudut-sudut segi tiga sama sisi sama besarnya. – c. Sepasang sisi yang berhadapan pada sebuah jajaran genjang sama panjangnya. – d. Sebuah segi tiga sama kaki mempunyai dua sisi yang sama panjang. – (Keempat kalimat diatas berkenaan dengan bangun-bangun geometri) – e. Seorang haji beragama islam

Page 62: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• – 7. Kesepakatan Penggunaan Kata Hubung Kalimat – Untuk itu disepakati penggunaan urutan pengerjaan (urutan

kuat ikat) seperti berikut ini: – 1. negasi ~ – 2. konjungsi , disjungsi ∧ ∨– 3. kondisional ⇒– 4. bikondisional ⇔– Contoh : – 1. ~ p q berarti ( ~ p) q merupaka kalimat disjungtif. ∨ ∨– 2. p q r berarti (p q) r merupakan kalimat kondisional. ∧ ⇒ ∧ ⇒– 3. p q r berarti p (q r) merupakan kalimat ⇔ ⇒ ⇔ ⇒

bikondisional.

Page 63: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• TAUTOLOGI, EKIVALEN DAN KONTRADIKSI – 1. Tautologi – Perhatikan bahwa beberapa pernyataan selalu

bernilai benar. Contoh pernyataan: “Junus masih bujang atau Junus bukan bujang” akan selalu bernilai benar tidak bergantung pada apakah junus benar-benar masih bujang atau bukan bujang.

– Jika p : junus masih bujang, dan ~p : junus bukan bujang, maka pernyataan diatas berbentuk p ~p. ∨(coba periksa nilai kebenarannya dengan menggunakan tabel kebenaran). Setiap pernyataan yang bernilai benar, untuk setiap nilai kebenaran komponen-komponennya, disebut tautologi.

Page 64: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

2. Ekivalen

– Perhatikan kalimat: “Guru pahlawan bangsa” dan “tidak benar bahwa guru bukan pahlawan bangsa”. Kedua kalimat ini akan mempunyai nilai kebenaran yang sama, tidak perduli bagaimana nilai kebenaran dari pernyataan semula. (Coba periksa dengan menggunakan tabel kebenaran).

– Definisi : Dua buah pernyataan dikatakan ekivalen (berekivalensi logis) jika kedua pernyataan itu mempunyai – nilai kebenaran yang sama. – q.Pernyataan p ekivalen dengan pernyataan q dapat ditulis sebagai p – Berdasarkan definisi diatas, sifat-sifat pernyataan-pernyataan yang ekivalen (berekivalensi logis) adalah: – p1. p – p q maka q 2. jika p – r r maka p q dan q 3. jika p – Sifat pertama berarti bahwa setiap pernyataan selalu mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan dirinya

sendiri. Sifat kedua berarti bahwa jika suatu pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan suatu pernyataan yang lain, maka tentu berlaku sebaliknya. Sedangkan sifat ketiga berarti bahwa jika pernyataan pertama mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan pernyataan kedua dan pernyataan kedua mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan pernyataan ketiga maka nilai kebenaran pernyataan pertama adalah sama dengan nilai kebenaran pernyataan ketiga.

• 23 •

– Jika pernyataan tertentu p ekivalen dengan pernyataan q, maka pernyataan p dan q dapat saling ditukar dalam pembuktian. Ingat pada pernyataan “segi tiga sama sisi” yang ekivalen dengan “segi tiga yang sudutnya sama besar”. Dalam pembuktian pada geometri sering kali kita menggunakan kedua pernyataan itu dengan maksud yang sama.

Page 65: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– 3. Kontradiksi – Sekarang perhatikan kalimat : “Pratiwi seorang mahasiswa

dan bukan mahasiswa”. Pernyataan ini selalu bernilai salah, tidak tergantung pada nilai kebenaran dari “Pratiwi seorang mahasiswa” maupun “Pratiwi bukan mahasiswa”.

– Jika r : Pratiwi mahasiswa maka ~ r : Pratiwi bukan mahasiswa maka pernyataan di atas berbentuk r ~ r ∧(Coba periksa nilai kebenarannya dengan menggunakan tabel kebenaran).

– Setiap pernyataan yang selalu bernilai salah, untuk setiap nilai kebenaran dari komponen-komponen disebut kontradiksi. Karena kontradiksi selalu bernilai salah, maka kontradiksi merupakan ingkaran dari tautologi dan sebaliknya.

Page 66: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• KUANTOR – 1. Fungsi Pernyataan – Definisi : Suatu fungsi pernyataan adalah suatu kalimat terbuka

di dalam semesta pembicaraan (semesta – pembicaraan diberikan secara eksplisit atau implisit). – Fungsi pernyataan merupakan suatu kalimat terbuka yang

ditulis sebagai p(x) yang bersifat bahwa p(a) bernilai benar atau salah (tidak keduanya) untuk setiap a (a adalah anggota dari semesta pembicaraan). Ingat bahwa p(a) suatu pernyataan.

– Contoh : – 1. p(x) = 1 + x > 5 – p(x) akan merupakan fungsi pernyataan pada A = himpunan

bilangan asli. Tetapi p(x) bukan merupakan fungsi – pernyataan pada K = himpunan bilangan kompleks.

Page 67: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

• VALIDITAS PEMBUKTIAN – 1. Premis dan Argumen – Logika berkenaan dengan penalaran yang dinyatakan dengan

pernyataan verbal. Suatu diskusi atau pembuktian yang bersifat matematik atau tidak, terdiri atas pernyataan-pernyataan yang saling berelasi. Biasanya kita memulai dengan pernyataan-pernyataan tertentu yang diterima kebenarannya dan kemudian berargumentasi untuk sampai pada konklusi (kesimpulan) yang ingin dibuktikan.

– Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan disebut premis, sehingga suatu premis dapat berupa aksioma, hipotesa, definisi atau pernyataan yang sudah dibuktikan sebelumnya.

– Sedang yang dimaksud dengan argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan suatu (satu) konklusi. Konklusi ini selayaknya (supposed to) diturunkan dari premis-premis.

Page 68: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT

– Validitas Pembuktian (I) – Konklusi selayaknya diturunkan dari premis-premis atau premis-premis selayaknya

mengimplikasikan konklusi, dalam argumentasi yang valid, konklusi akan bernilai benar jika setiap premis yang digunakan di dalam argumen juga bernilai benar. Jadi validitas argumen tergantung pada bentuk argumen itu dan dengan bantuan tabel kebenaran.

– Bentuk kebenaran yang digeluti oleh para matematikawan adalah kebenaran relatif. Benar atau salahnya suatu konklusi hanya dalam hubungan dengan sistem aksiomatik tertentu. Konklusi itu benar jika mengikuti hukum-hukum logika yang valid dari aksioma-aksioma sistem itu, dan negasinya adalah salah.

– Untuk menentukan validitas suatu argumen dengan selalu mengerjakan tabel kebenarannya tidaklah praktis. Cara yang lebih praktis banyak bertumpu pada tabel kebenaran dasar dan bentuk kondisional. Bentuk argumen yang paling sederhana dan klasik adalah Modus ponens dan Modus tolens.

– Modus Ponen – qPremis 1 : p – Premis 2 : p – Konklusi : q – Cara membacanya : Apabila diketahui jika p maka q benar, dan p benar, untuk

menyatakandisimpulkan q benar. (Notasi : Ada yang menggunakan tanda q) q, p konklusi, seperti p

Page 69: MATERI PEMBELAJARAN POWERPOINT