Materi Lanjutan Kartografi
Transcript of Materi Lanjutan Kartografi
-
Kartografi
BY SILVESTER SARI SAI
-
Apakah Kartografi itu ?
Dalam pengertian sederhana Ilmu membuat Peta
Orang yang membuat peta disebut dengan Kartografer
Seni,ilmu dan teknik pembuatan peta (The art and science of making maps) yang melibatkan disiplin ilmu
geodesi, fotogrametri, penginderaan jauh (The science
of making maps/Technical aspect of acquisition data)
kompilkasi dan repdosuksi peta (The art of making
maps) (Aryono P,1989)
Pengoraganisasian,penyajian,pengkomunikasian dan pemeliharaan geo-informasi dalam bentuk
grafis,digital dan taktis; termasuk semua tahap dan
penyiapan data hingga penggunaan akhir dalam
pembuatan peta (Taylor,1991)
-
Konsep Kartografi
Konsep kartograrfi meliputi beberapa fokus
diantaranya adalah (Robinson,dkk 1985):
1. Fokus Geometris merupakan fondasi untuk
proses pengembangan sistem informasi yang
berkaitan dengan lokasi lintang&bujur, serta
berbagai grid rektangular. Konsep ini mengantar
kartografer kepada ketelitian pemetaan pada
umumnya.
2. Fokus Teknologi, konsep teknologi disini adalah
kartografi sebagai media menyimpan informasi
spasial
-
3. Fokus Penyajian, konsep penyajian ini dilatar
belakangi oleh suatu kepentingan tentang disiplin
pemetaan dan disiplin ilmu yang terkait lainnya.
4. Fokus Artistik, tujuaan utama konsep ini adalah
untuk menerapkan pengertian tentang kualitas
visual (warna,keseimbangan kontras dsb) dengan
maskud untuk menciptakan bentk dan hubungan
yang menanamkan kesan sensasi yang ssesuai
(realistis) dengan lingkungan yang dipetakan
5. Fokus Komunikasi, konsep ini merupakan tugas
pokok kartografi sebagai sarana yang efektif dalam
menyampaikan informasi melalui penggunaan
peta. Desain peta dilakukan seemikian rupa
sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pengguna peta untuk menerima dan memahami
informasi dari suatu bentuk peta.
-
Koleksi Data Manipulasi Data
Ketelitian Pemetaan
Pengambaran Data
Koleksi Data Desain Peta
Ketelitian Pemetaan
Reproduksi Peta
Penyimpanan peta Produksi peta
Diagram 1. Alur konsepsi kartografi fokus geometris
Diagram 2. Alur konsepsi kartografi fokus teknologi
-
Desain Peta
Diagram 3. Alur konsepsi kartografi fokus penyajian
Perencanaan
Produksi Peta Kondisi Peta
Generalisasi
Teknologi
Isi peta
Layout Peta
Seni Grafis
Desain
simbol
Persepsi visual
Data Spasial
-
Warna
Efek Persepsi
Seni grafis
Diagram 4. Alur konsepsi kartografi fokus artistik
Persepsi Ruang
Keseimbangan
Seleksi
Oreantasi
Pola
Hirarki
Klasifikasi
Simbolisasi
Efek Persepsi
Koleksi Data Seleksi
Penyederhanaan
Keefektifan Peta
Pemakai Peta
Interpretasi
Membaca Analisa
Diagram 5. Alur konsepsi kartografi fokus komunikasi
-
Hubungan Geodesi, Proyeksi Peta
dan Sistem Koordinat
Geodesi Ilmu yang mempelajari tentang penentuan posisi untuk menentukan
bentuk dan ukuran bumi dan
pendefensian Datum
Proyeksi Peta Proses transformasi posisi dari bidang lengkung ke atas
bidang datar
Sistem Koordinat Sistem yang menyatakan besaran untuk
merepresentasikan posisi dan bentuk
representasi dari bumi serta arah
oreantasi sumbu koordinat
-
Keilmuan Dasar Geodesi Dalam Kaitannya
Dengan Peta
1. Pemetaan (mapping) merupakan proses
penentuan posisi geografis dari obyek yang
terletak di atas (on), dibawah (under) dan
diantara (beneath) dari permukaan bumi. Proses
penentuan posisi dilakukan melalui kegiatan
survei penentuan posisi.
2. Untuk menenentukan posisi dari obyek tersebut
diatas permukaan bumi maka diperlukan
pengetahuan terkait bentuk dan ukuran bumi
serta sistem koordinat
3. Bentuk permukaan bumi dapat diketahui baik
secara geometrik maupun maupun fisis
-
PENENTUAN POSISI (POINT POSITIONING)
Dimana
Posisi saya?
Where is my
position?
wo ist meine
Position?
X,Y,Z
E,N,H
f, l,h
LOKASI
-
Menentukan posisi relatif suatu obyek di atas,bawah,antara
permukaan bumi dalam dimensi horisontal dan vertikal dalam suatu
sistem koordinat / datum
Kadastral Batas
Wilayah Topografi Hidrografi Tambang Konstruksi
Jalan raya
Fotogrametri
SURVEI PENENTUAN POSISI (POINT POSITIONING)
Survei Penentuan Posisi
-
1. Lebih dari 2000 tahun lalu orang
mempercayai bahwa bentuk
bumi adalah bola yang berputar
2. Teori bumi berbentuk bola juga
dinyatakan oleh Aristoteles (4th
B.C.) . Argumen yang
disampaikan adalah ketika
kapal berlayar pada saat posisi
di horison akan menghilang
pada bagian badan kapal dan
yang terakhir adalah tiang
kapal. Hal ini akan berbeda jika
bumi adalah datar maka kapal
ketika berada pada ujun horison
akan terjatuh dan hilang secara
keseluruhan secara cepat
Bumi Berbentuk Bola (Spherical Earth)
Aristotle
Bumi
Berbentuk
Bola
-
Penentuan Ukuran Bumi Berbentuk Bola
1. Penentuan ukuran (size) bumi pertama kali
dilakukan oleh erastotenes pada abad 250 B.C
2. Erastotenes melakukan pengukuran sudut pada
saat musim panas (summer soltice / 21 Juni)
dimana posisi matahari berada paling jauh
dilangit pada siang hari atau posisi matahari
tepat diatas kepala, terlihat bayangan matahari
pada sebuah sumur di kota syene tegak lurus
3. Pada saat yang sama yaitu pada waktu panas
(summer soltice) pengukuran di lakukan di kota
aleksandria (diasmusikan syene dan
aleksandira berada pada satu garis meridian)
terlihat bayangan sebuah tiang tidak tegak lurus
tetapi membentuk sudut sebesar 7.20
4. Erastotenes juga melakuan pengukuran jarak
dari syene menuju aleksandria dan diperoleh
jarak sejauh 5000 stadia = 925 KM
Eratosthenes
-
7.2
7.2
7.2
Alexandria
Syene
Distance
925 km
7.2
360
= 925 km
X
7.2X = 333,000
X = 46,250 km
-
Bumi Berbentuk Ellips (Ellipsoidal Earth)
1. Sampai pada akhir tahun 1600s bumi masih
dinyatakan sebagi bola. Perubahan terjadi
sekitar tahun 1670 ketika Isac Newton
menyatakan teori gaya berat yang
mengindikasikan adanya
penonjolan/mengembung pada ekuator yagn
disebabkan oleh gaya sentrifugal yang
dihasilkan pada saat bumi berotasi
2. Pengembungan pada ekuator menyebabkan
adanya pengepengan pada kutub. Isac newton
mempredisikan pengepengan sebesar 1/300th
dari radius ekuator.
3. Prediksi tersebut dibuktikan dengan melakukan
pengukuran jarak diatas permukaan tanah dari
ekuador ke finlandia untuk mengetahui jarak 10 lintang di ekuator dan di kutub. Jarak di kutub
lebih besar disebabkan oleh adanya
pengepengan
-
Ellips
P
F2
O
F1
a
b
X
Z
Elips didefensikan oleh
Focal length =
jarak (F1, P, F2) konstan
untuk setiap titik di ellips
ketiak = 0, ellip =
lingkaran
Bumi berbentuk ellpisoid:
Sumbu mayor, a = 6378 km
Sumbu minor, b = 6357 km
Ratio penggepengan, f = (a-b)/a
~ 1/300
-
Bumi Berbentuk Geoid (Geodical Earth)
1. Bentuk bumi yang sebenarnya jika didekati
secara fisis adalah berbentu geoid
2. Geoid merupakan bidang equipotensial yaitu
bidang yang memiliki nilai potensial gaya berat
yang sama
3. Perbedaan bentuk topografi bumi yang ditandai
dengan obyek lembah, gunung dsb menyatakan
perbedaan nilai potensial gaya berat
4. Sebagai bidang khayal pendekatan bentuk
geoid adalah bidang Mean Sea Level (MSL)
yaitu bidang level yang dinyatakan sebagai
kedudukan permukaan air laut rata-rata
5. Jika bumi memiliki komposisi geologis yang
sama dan bentuk topografi lembah, gunung dsb
dihilangkan maka bentuk geoid sama dengan
elliposid
-
Earth surface
Ellipsoid Sea Surface
Geoid
Hubungan Permukaan Bumi, Ellipsoid,
Geoid dan Permukaan Laut
-
Bumi Sebagai Bola, Ellipsoid dan Geoid dalam
Bidang Kartogafi
1. Seorang kartografer harus memahami bentuk-
bentuk representasi dari permukaan bumi dalam
kaitannya dengan pembuatan peta. Salah satu
bentuk spheroid yang digunakan dalam pemetaan
skala kecil adalah authalic sphere dimana authalic
sphere memiliki kesamaan bentuk dengan ellipsoid.
2. Dalam pemetaan skala besar seperti halnya peta
topografi dan nautical chart perbedaan posisi suatu
obyek diatas permukaan bola dan ellipsoid tidak
dapat diabaikan
3. Untuk penentuan posisi pada peta skala besar
dimensi arah, sudut dan jarak seorang kartografer
harus menggunakan ellipsoid sebagai representastif
bentuk permukaan bumi
-
Sistem Koordinat Dalam Peta
Koordinat
adalah suatu nilai atau besaran untuk menyatakan
letak atau posisi suatu titik dalam suatu sistem
koordinat tertentu.
DATUM
bidang matematis bumi yang dipakai dasar
menentukan suatu sistem koordinat (pemetaan)
yang terkait dengan :
Titik nol (origin) dari sistem koordinat
Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat
Model matematis bumi (elipsoida)
-
1. Kartesian 3D (X, Y, Z)
2. Geografis Geodetik (, l, h)
3. Kartesian 2D (X,Y) pada Proyeksi
Peta contoh :
(Polieder, Mercator, UTM, TM3, dll)
Macam Sistem Koordinat Dalam Peta
-
Posisi 3 - D X, Y, Z atau , l , h
A
Z
Y
X
Y A
X A
Z A
A
A
permukaan bumi
bujur Greenwich
h A
elipsoid
bidang ekuator
V A
l
a
b
Pusat elipsoid berimpit dengan pusat bumi
Posisi 3 - D X, Y, Z atau , l , h Kartesian 3D (XYZ) Dan Geodetik
A
Z
Y
X
Y A
X A
Z A
A
A
permukaan bumi
bujur Greenwich
h A
elipsoid
bidang ekuator
V A
l
a
b
A
Z
Y
X
Y A
X A
Z A
A
A
permukaan bumi
bujur Greenwich
h A
elipsoid
bidang ekuator
V A
l
a
b
Pusat elipsoid berimpit dengan pusat bumi
(XA, YA, ZA)
(A, lA, hA)
Ref. Abidin HZ.
(A, lA, hA)
-
Koordinat Geografis Bumi Berbentuk Bola
l
X
Y
Z
N
E W
P
O
Greenwich
meridian
l=0
Ekuator =0
l - Bujur geografis - Lintang Geografis
R - Mean earth radius
O - Geocenter
R
Garis meridian
Garis Paralel
-
Koordinat Geografis Bumi Berbentuk Ellipsoid
Garis meridian
Garis Paralel
l
X
Y
Z
N
E W
P
O
Meridian Greenwich
l=0
Ekuator =0
l - Bujur Geodetik - Lintang Geodetik
R Rata-rata radius bumi
O Pusat Geosentrik
-
Garis meridian
Garis Paralel
X
Y
Z N
E W O
Karakteristik Garis Meridian dan Paralel
Karakteristik Garis Meridian
1. Semua meridian ditarik dari
kutub arah utara ke kutub
selatan
2. Jarak antara meridian akan
menjauh di ekuator dan akan
berkumpul jadi satu titik di kutub
utara dan selatan
3. Jumlah yang tak terhingga dari
meridian bisa digambar pada
suatu globe (bola bumi). Tetapi
untuk penyajiannya di peta
meridian digambar 100
Garis
Meridian
Garis
Meridian
-
Garis meridian
Garis Paralel
X
Y
Z N
E W O
Karakteristik Garis Meridian dan Paralel
Karakteristik Garis Paralel
1. Masing-masing paralel selalu
sejajar satu sama lain
2. Paralel selalu kearah timur-
barat
3. Paralel berpotongan dengan
meridian dengan sudut 900 .
4. Semua paralel kecuali ekuator
adalah lingkaran kecil kecuali
ekuator. Ekuator merupakan
lingkaran paralel terbesar (great
circle)
5. Setiap titik pada bola bumi akan
terletak pada suatu paralel
kecuali pada kedua kutub
Garis Paralel
Garis Paralel
-
Defenisi Lintang
Garis meridian
Garis Paralel
X
Y
Z N
E
1
O
Ekuator =0
l - Bujur Geodetik
- Lintang Geodetik
Lintang suatu titik adalah busur
yang diukur dalam satuan derajat
pada suatu meridian antara tempat
tersebut dengan ekuator sebagai
titik nolnya.
Dari defenisi tersebut diketahui
bahwa lintang dibentuk oleh dua
garis dan tiga titik. Titik 1 (pertama)
adalah titik obyek yang terletak
pada garis meridian, titik 2 (kedua)
adalah proyeksi garis normal (untuk
bumi berbentuk bola garis normal
menuju pusat masa bumi dan bumi
berbentuk ellipsoid garis normal
tegak lurus garis meridian tidak
menuju pusat ellipsoid) dan titik 3
(ketiga) merupakan titik 00 lintang
yang terletak pada ekuator
2
3
-
Defenisi Bujur
Bujur suatu titik adalah busur yang
diukur dalam satuan derajat pada
suatu paralel antara meridian
tempat tersebut dengan meridian
greenwich (prime meridian)
Dari defenisi tersebut diketahui
bahwa bujur dibentuk oleh dua
garis dan tiga titik. Titik I (pertama)
adalah titik obyek yang terletak
pada garis paralel atau , titik II
(kedua) adalah meridian greenwich
pada dan titik III (ketiga)
merupakan proyeksi pusat 0,0,0
dari sistem geosentrik
Garis meridian
Garis Paralel
l
X
Y
Z N
E W P
O
Meridian Greenwich
l=0
Ekuator =0
l - Bujur Geodetik
- Lintang Geodetik
1 2
3
-
Posisi Bujur dan Lintang
600
Ilustrasi posisi suatu titik pada
lintang 400 Utara dan Bujur 600
Barart
-
Jarak Pada Garis Meridian dan Paralel
Df Re
Re
R
R
A
B C
Dl
(Lat, Long) = (f, l)
Jarak pada garis meridian:
AB = Re Df
(sama untuk semua lintang)
Jarak pada garis paralel:
CD = R Dl = Re Dl Cos f
(bervariasi sesuai lintang)
D
-
Example: berapa jarak dari 1 sepanjang garis
Meridian dan garis paralel pada posisi 30N, 90W?
Radius bumi = 6370 km.
Solusi:
1 sudut diubah kedalam satuan radian p radian = 180 , sehingga 1 = p/180 = 3.1416/180 = 0.0175 radians
Untuk garis meridian, DL = Re Df = 6370 * 0.0175 = 111 km
Untuk garis paralel, DL = Re Dl Cos f = 6370 * 0.0175 * Cos 30
= 96.5 km
Jarak Pada Garis Meridian dan Paralel
-
Contoh: berapa jarak dari 1 sepanjang garis
Meridian dan garis paralel pada posisi 30N, 90W?
Radius bumi = 6370 km.
Solusi:
1 sudut diubah kedalam satuan radian p radian = 180 , sehingga 1 = p/180 = 3.1416/180 = 0.0175 radians
Untuk garis meridian, DL = Re Df = 6370 * 0.0175 = 111 km
Untuk garis paralel, DL = Re Dl Cos f = 6370 * 0.0175 * Cos 30
= 96.5 km
Jarak Pada Garis Meridian dan Paralel
-
Great Circle
1. Great Circle merupakan bidang
lingakaran yang membagi bumi
mejadi belahan bumi utara dan
selatan
2. Semua garis paralel merupakan
great circle, demikian pula
dengan setengan garis merisian
merupakan great circle
3. Great circle yang terbesar adalah
ekuator
4. Jarak terpendek pada bumi
dalam 3 dimensi adalah arc
(busur) yang terletak pada great
circle
Great Circle
terbesar =
Equator
Garis
Meridian =
Great Circle
Jarak
Terpendek
-
Jarak Pada Great Circle
Contoh: berapa jarak pada great circle antara Washington
D.C. (38050N, 770 00W) dan Moscow (55045N, 370 37E)
Solusi:
Cos D = (sin A sin B) + (cos A cos B cos ||
Dimana :
D adalah jarak antara dua titik pada great circle
A dan B adalah lintang titik A dan titik B
|| nilai mutlak dari interval dari bujur A dan B Catatan : Jika A dan B memiliki nilai bujur yang berlawanan
-barat atau barat-timur maka nilai sinus adalah negatif
HASIL PERHITUNGAN DAPAT DILIHAT DI BUKU ELEMEN
CARTOGRAPHY BY ARTHUR H ROBINSON ET.AL
-
Rhumb Line
1. Rhumb line atau loxodrome merupakan garis khayal yang memotong tiap garis meridian
pada azimuth yang sama besar
2. Untuk aspek praktis rhumb line merupakan arah terbaik dalam navigasi dimana jika
menggunakan rhumb line maka tidak diperlukan perubahan arah ketika berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya
3. Untuk aspek ekonomis great circle route merupakan arah terbaik dalam melakukan
navigasi namun tidak efisien
-
Azimuth Pada Peta
1. Azimuth merupakan sudut arah yang
digunakan untuk kepentingan
penentuan posisi maupun navigasi.
Azimuth selalu dimulai dari arah
utara sebagai 00
2. Azimuth dibagai atas true azimut (
utara sebenarnya) untuk koordinat
geografis geodetik, Grid Azimuth
(untuk azimuth pada peta atau
bidang datar) dan magnetik azimuth
untuk azimuth menggunakan kompas
3. Perbedaan antara utara sebenarnya
dan utara grid disebut dengan
konvergensi meridian dan perbedaan
arah utara sebenarnya dan utara
magnetik disebut dengan deklinasi
magnetik
-
Menghitung Utara Sebenarnya
Contoh: Hitung azimuth sebenarnya pada antara Washington
D.C. (38050N, 770 00W) dan Moscow (55045N, 370 37E)
Solusi:
Cos Z = (cos A tan B cosecant ||) - (sin A cotangent ||
Dimana :
A dan B adalah lintang titik A dan titik B
|| nilai mutlak dari interval dari bujur A dan B
HASIL PERHITUNGAN DAPAT DILIHAT DI BUKU ELEMEN
CARTOGRAPHY BY ARTHUR H ROBINSON ET.AL
-
Posisi titik - titik diatas permukaan bumi (dalam hal ini diatas
ellipsoid referensi ), apabila akan digambar diatas peta maka harus di
transformasikan ke sistem koordinat proyeksi peta.
Koordinat Proyeksi Peta
Bumi Peta (Bid. Datar)
Pembagian Proses Proyeksi :
-Berdasarkan Bid. Proyeksi (Selinder, Kerucut, Azimuthal.)
-Sifat distorsi (Konform, ekuivalen,ekuidistant dll)
-Kedudukan bidang proyeksi atau persingungan (tangent,
Secant,Polysuperficial)
-Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu
bumi (Normal, Miring dan tranversal)
-
1. Ditinjau dari macam bidang proyeksi yang digunakan
a. Proyeksi azimuthal/zenital, bidang proyeksi adalah bidang datar
b. Proyeksi kerucut, bidang proyeksi adalah kerucut
c. Proyeksi selinder, bidang proyeksi adalah bidang selinder
2. Ditinjau dari persinggungan bidang proyeksi terhadap bola bumi
a. Tangent apabila bola bumi bersinggungan dengan bidang proyeksi
b. Secant apabila bola bumi berpotongan dengan bidang
3. Ditinjau dari posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap bumi
a. Proyeksi normal, sumbu simetri berimpit dengan sumbu bumi
b. Proyeksi miring, sumbu simetri membentuk sudut dengan sumbu bumi
c. Proyeksi tranversal, sumbu bumi simetri tegak lurus sumbu bumi atau
terletak pada bidang ekuator
Klasifikasi dari Proyeksi Peta
-
1. Ditinjau dari sifat-sifat asli yang dipertahankan
a. Proyeksi ekuivalen, dalam hal ini luas daerah dipertahankan sama
artinya luas diatas peta sama dengan luas diatas permukaan bumi
setelah dikalikan skala
b. Proyeksi konform, dalam hal ini sudut-sudut dipertahankan sama
c. Proyeksi ekuidistant, dalam hal ini jarak dipertahankan sama, artinya
jarak diatas peta sama dengan jarak diatas permukaan bumi setelah
dikalikan skala
Klasifikasi dari Proyeksi Peta
-
Proyeksi Bidang Kerucut (Albers, Lambert)
-
Proyeksi Bidang Slinder (Mercator)
Transverse
Oblique
-
Azimuthal (Lambert)
-
Sistem proyeksi UTM adalah salah satu macam proyeksi peta, dimana
bidang proyeksinya silinder, kedudukan bidang proyeksi transversal
(garis karakteristik membentuk sudut 90 dengan sumbu putar bumi) dan
sifat distorsinya konform.
Koordinat Proyeksi Peta UTM
Gambar .Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)
85 LS
85 LU
Sumbu putar bumi
-
KETENTUAN SISTEM PROYEKSI UTM :
1. Seluruh wilayah permukaan bidang datum (ellipsoid) dibagi
dalam 60 wilayah. Wilayah tersebut disebut zone UTM. Masing-
masing zone UTM dibatasi oleh 2 meridian dengan lebar 6 derajat
bujur. Zone UTM ini diberi nomor dari 1 hingga 60. Zone nomor 1
dimulai dari bujur 180 BB sampai 174 BB, terus ke timur hingga
zone nomor 60, yang dibatasi oleh 174 BT sampai 180 BT.
2. Perbesaran (faktor skala) dimeridian sentral adalah ko = 0.9996
-
3. Masing-masing zone UTM mempunyai sistem koordinat sendiri-
sendiri, sebagai sumbu X diambil proyeksi ekuator sedangkan
sumbu Y diambil proyeksi meridian sentral. Titik potong antara
sumbu X dan sumbu Y disebut titik nol sejati.
4. Untuk menghindari harga koordinat yang bertanda negatif, maka
meridian sentral diberi absis fiktif 500.000 m. Ekuator diberi
ordinat fiktif 0 meter untuk titik disebelah utara ekuator dan
10.000.000 meter untuk titik disebelah selatan ekuator.
-
500.000
10.000.000
(Nol semu I) 0' (Nol sejati)
(Nol semu II)
0
0
X
YY'
Gambar. Sistem Koordinat UTM
-
Ketentuan Proyeksi Transverse Merkator Nasional :
Proyeksi adalah Transverse Merkator.
Lebar zona 3 O .
Titik awal setiap zona adalah perpotongan meredian tengah dan ekuator.
Faktor skala pada meredian tengah ko = 0.9999.
Timur (T) didefinisikan dengan penambahan 200.000 meter kepada nilai y yang dihitung dari meredian tengah.
Utara (U) didefinisikan dengan penambahan 1.500.000 meter kepada nilai x yang dihitung dari ekuator.
Zona mempunyai nomor yang berelasi kepada nomor zona UTM. Setiap zona UTM dibagi dalam 2 bagian 3O . Penomoran zona TMN terdiri dari bagian pertama adalah penomoran UTM dan bagian kedua, dipisahkan oleh titik, adalah nomor zona TMN.
Satuan dalam meter .
Batas Lintang 6O Utara dan Lintang 11O Selatan.
Notasi koordinat TMN, Timur (T) diletakan di depan Utara (U).
Datum GDN - 95.
KETENTUAN SISTEM PROYEKSI TM 3
-
No Zona
TMN Batas Zona
Meredian
Tengah
46.2 093 096 O 094 O 30
47.1 096 099 O 097 O 30
47.2 099 102 O 100 O 30
48.1 102 105 O 103 O 30
48.2 105 108 O 106 O 30
49.1 108 111 O 109 O 30
49.2 111 114O 112 O 30
50.1 114 117 O 115 O 30
50.2 117 120 O 118 O 30
51.1 120 123 O 121 O 30
51.2 123 126 O 124 O 30
52.1 126 129 O 127 O 30
52.2 129 132 O 130 O 30
53.1 132 135 O 133 O 30
53.2 135 138 O 136 O 30
54.1 138 141 O 139 O 30
PEMBAGIAN ZONE TM3
-
Angka Perbesaran (Scale factor)
Angka perbesaran (scale factor) adalah perbandingan elemen garis
pada bidang proyeksi dengan elemen garis yang bersangkutan di
ellipsoid. Untuk mendapatkan jarak diatas bidang proyeksi maka
jarak di ellipsoid dikali dengan faktor skala.
Konvergensi Grid
Konvergensi grid di suatu titik adalah menyatakan besarnya sudut
antara utara grid (sumbu Y) dan utara sebenarnya (proyeksi
meridian) di titik tersebut. lihat gambar berikut :
Joni Efendi, 2001
-
Faktor Skala Universal Transvere Mercator
-
FAKTOR SKALA = hubungan jarak ukuran yang direduksi
ke bidang Elipsoid, dan jarak yang sama pada bidang proyeksi
-
Gambar. Konvergensi Grid
-
Sistem Koordinat Nasional :
Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN 1995)
Ellipsoid referensi yang digunakan adalah WGS84.
dengan parameterer :
Setengah sumbu panjang (a) = 6378137.000 meter
Pegepengan (1/f) = 298.257223563 meter
Realisasi DGN95 dilapangan diwakili oleh jaring kontrol horisontal orde nol, orde satu, orde 2 dan orde 3 yang tersebar di seluruh indonesia
dalam bentuk pilar-pilar permanen dilapangan.
Universal Transverse Mercator (UTM) Transverse Mercator 3 (TM3), untuk keperluan pendaftaran tanah
(BPN)
Proyeksi PETA