Materi Kuliah Sistem Informasi - 04lib.mic.ac.id/perpus/Modul/Basis Data-1.pdf · Hand Out – Mata...
-
Upload
trinhkhanh -
Category
Documents
-
view
232 -
download
1
Transcript of Materi Kuliah Sistem Informasi - 04lib.mic.ac.id/perpus/Modul/Basis Data-1.pdf · Hand Out – Mata...
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -1
Basisdata
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -2
A. Pengertian Basisdata
Basisdata merupakan kumpulan data non-redundant yang dapat digunakan bersama
(shared) oleh sistem-sistem aplikasi yang berbeda. Dengan kata lain, basisdata
adalah kumpulan data-data (file) non-redundant yang saling terkait satu sama
lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya / struktur data dan
relasi-relasi) dalam membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise). Di
dalam pustaka lain, basisdata dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang
seperti :
atau;
atau;
Model basisdata menunjukkan suatu cara/mekanisme yang digunakan untuk
mengelola data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula
pada bagaimana cara pengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang
terkait dalam sistem. Di dalam model keterkaitan ini, basisdata akan disebar (dipilah-
pilah) ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur
mendatar yang disebut dengan baris data (row/record) dan lajur vertikal yang biasa
disebut dengan kolom (column/field). Di setiap pertemuan baris data dan kolom
itulah, item-item data yang merupakan satuan terkecil ditempatkan dalam
penggunaan di lapangan. Tabel merupakan bentuk natural dalam menyatakan
fakta/data yang sering digunakan. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
Himpunan kelompok data (file/arsip) yang saling berhubungan dan
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
Kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redundancy) untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam
media penyimpanan elektronik.
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -3
menghilangkan pemborosan data dan menggunakan kunci tamu (foreign key) untuk
berhubungan dengan relasi lain.
Kehadiran basisdata mengimplikasikan adanya pengertian keterpisahan antara
penyimpanan (storage) fisik data yang digunakan dengan program-program aplikasi
yang mengaksesnya untuk mencegah saling ketergantungan (dependance) antara
data dengan program-program yang mengaksesnya. Dengan menggunakan sistem
basisdata, pengguna, pemrogram, atau developer program aplikasi tidak perlu
mengetahui informasi detil mengenai bagaimana data-datanya disimpan.
Dengan basisdata, perubahan, editing, dan updating data dapat dilakukan tanpa
mempengaruhi komponen-komponen lainnya di dalam sistem yang bersangkutan.
Perubahan ini mencakup perubahan format data (konversi), struktur file, atau
relokasi data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
B. Keuntungan Basisdata
Bila dibandingkan dengan sistem pemrosesan file yang didukung oleh sistem operasi
konvensional, maka penggunaan basisdata akan memperoleh keuntungan-
keuntungan seperti berikut :
þ Reduksi duplikasi data (minimum redundancy data yang pada gilirannya akan
mencegah inkonsistensi dan isolasi data).
þ Kemudahan, kecepatan dan efisiensi (data sharing dan availability) akses
(pemanggilan) data.
þ Penjagaan integritas data.
þ Menyebabkan data menjadi self-documented dari self-descriptive.
þ Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak.
þ Meningkatkan faktor keamanan data (security).
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -4
C. Hirarki dan Manajemen Data Hiraraki data terdiri dari :
þ Elemen data (data elemen) adalah unit data terkecil, tidak dapat dibagi lagi
menjadi unit yang berarti. Dalam record mahasiswa, elemen data berupa nama,
nomor mahasiswa, jenis kelamin, tahun angkatan, dan asal .
þ Record terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek
atau kegiatan tertentu. Misalnya ada record yang menjelaskan tiap nomor
mahasiswa dan mata kuliah.
þ File adalah kumpulan record data yang berhubungan dengan suatu subjek
tertentu. Misalnya file mahasiswa menjelaskan nama, nomor, tahun angkatan
dan asal mahasiswa.
Sedangkan manajemen data adalah bagian dari manajemen sumberdaya informasi
yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumberdaya data
perusahaan akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai.
Kegiatan manajemen data mencakup :
þ Pengumpulan data. Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam
sebuah formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input
bagi sistem. Misalkan, data yang menjelaskan mahasiswa dimasukkan ke
formulir mahasiswa.
þ Integritas dan pengujian. Data tersebut diperiksa untuk menyakinkan
konsisten dan akurasinya berdasarkan peraturan dan kendala yang telah
ditentukan sebelumnya.
þ Penyimpanan. Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau
piringan magnetik.
þ Pemeliharaan. Data baru ditambah, data yang ada diubah, dan data yang tidak
lagi diperlukan dihapus agar sumber daya data tetap mutakhir.
þ Keamanan. Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau
penyalahgunaan.
þ Organisasi. Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai.
þ Pengambilan. Data tersedia bagi pemakai.
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -5
File SKS
File Statistik
File Dosen
File Mahasiswa
File R. Kuliah
File Matakuliah
Gambar 3. Basisdata berisikan satu atau lebih file
D. Konsep Basisdata
Basisdata adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan
dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi
logis dari catatan-catatan dalam banyak file disebut konsep basisdata. Tujuan
utama dari konsep basisdata adalah meminimumkan pengulangan data dan
mencapai independasi data. Pengulangan data adalah duplikasi data, artinya data
yang sama disimpan dalam beberapa file. Independensi data adalah kemampuan
untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada
program yang memproses data (Gambar 3).
E. Struktur Basisdata
Integrasi logis file dapat dicapai secara eksplisit atau implisit. Adapun penjelasan
singkatnya adalah sebagai berikut.
a. Hubungan Eksplisit
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -6
Inverted index dan link field menetapkan hubungan eksplisit antara data yang
terintegrasi secara logis dalam file yang sama. Satu pendekatan untuk menetapkan
hubungan eksplisit antara record dari beberapa file adalah dengan menyusun record-
record tersebut dalam suatu hirarki. Hal ini disebut struktur hirarkis. Dalam struktur
seperti ini, setiap record pada satu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai record
yang setingkat lebih rendah. Record yang memiliki anak record disebut parent, dan
anak record itu disebut children. Gambar 4 memberikan contoh dari struktur
hirarkis. Sekalipun struktur hirarkis merupakan langkah raksasa menuju
penghapusan kendala-kendala fisik, penggunaan hubungan eksplisit memiliki
kelemahan. Kelompok file yang harus terintegrasi secara logis perlu diindetifikasi
sebelum dibuat basisdata. Hal ini membatasi manager untuk membuat permintaan
khusus untuk mengkombinasikan informasi yang tidak ditentukan sebelumnya.
b. Hubungan Implisit
Hubungan implisit ialah hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari
catatan data yang telah ada. Hubungan implisist antara dua tabel pada Tabel 1,
Tabel 1.A menunjukkan nomor mahasiswa dengan Indek Prestasi, sedang Tabel
1.B menyediakan nama-nama mahasiswanya. Keuntungan utama dari struktur
relational adalah fleksibilitas yang ditawarkannya dalam rancangan dan penggunaan
basisdata.
File Mahasiswa
File Statistik
File SKS
File Matakuliah
Gambar 4. Hubungan eksplisit diantara file
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -7
FILE MAHASISWA FILE SKS
Nomor Mahasiswa Kode Matakuliah
Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa
Jenis Kelamin Nilai
Tahun Angkatan Keterangan
Dll Link ke file mahasiswa
Link ke file statistik mahasiswa
FILE STATISTIK FILE MATA KULIAH
Nomor Mahasiswa Kode Matakuliah
Jumlah SKS Nama Matakuliah
Indek Prestasi SKS
Link ke file mahasiswa Prasyarat
Link ke file SKS
Sedangkan flat file adalah penyusunan data dua dimensi dalam kolom dan baris.
Tabel 1. Dua flat file (hubungan implisit)
Tabel 1.A Tabel 1.B
Nomor Mahasiswa
Indek Prestasi
Nomor Mahasiswa
Nama
6785 3.25 6785 Ali
6788 3.00 6788 Siti
6789 2.75 6789 Budi
6790 2.55 6790 Eko
6791 2.80 6791 Nyoto
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -8
F. Menciptakan Basisdata
Proses menciptakan basisdata mencakup tiga langkah utama sebagai berikut :
1. Menentukan Kebutuhan Data
kebutuhan data adalah langkah kunci mencapai sistem informasi berbasis komputer
(computer-based information system – CBIS). Ada dua pendekatan dasar, yaitu :
þ Pendekatan berorientasi proses, langkah pertama mendifinisikan masalah,
langkah kedua indentifikasikan keputusan yang perlu, langkah ketiga gambarkan
kebutuhan informasi, langkah keempat tentukan pengolahan yang perlu, langkah
kelima spesifikasikan kebutuhan data, langkah keenam spesifikasikan data.
Pendekatan berorientasi proses, juga disebut pendekatan berorientasi masalah
dan model proses (Gambar 5).
Definisikan masalah
Identifikasi keputusan yang perlu
Gambarkan kebutuhan informasi
Tentukan pengolahan yang perlu
Spesifikasikan kebutuhan data
data
Spesifikasi data
Gambar 5. Pendekatan berorientasi proses
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -9
þ Pendekatan model perusahaan, meskipun pendekatan berorientasi masalah
memungkinkan kebutuhan data dari tiap sistem didefinisikan secara logis,
kelemahan pendekatan berorientasi proses adalah sukar mengaitkan data suatu
sistem ke data sistem lainnya. Dan sistem tidak mudah berbagi data. Kelemahan
ini diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan
kemudian menyimpan data tersebut dalam basisdata. Inilah logika yang
mendasari pendekatan model perusahaan. Usaha pengembangan sistem
selanjutnya kemudian mengambil data yang telah ada dalam basisdata (Gambar
6).
2. Menjelaskan Data
Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka elemen data tersebut
dijelaskan dalam bentuk kamus data. Kamus data adalah suatu ensiklopedia dari
informasi yang berkenaan dengan data perusahaan.
Perencanaan strategis sumber daya informasi
Menciptakan model data
Model data perusahaan
Mengembangkan basisdata
Basisdata
Gambar 6. Model data perusahaan
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -10
þ Sistem kamus data, kamus data dapat berupa kertas atau file komputer. Jika
berupa file, sistem kamus data, diperlukan untuk menciptakan dan
memeliharanya, serta mempersiapkannya untuk digunakan.
þ Data description language , DBMS menyertakan data description language
(DDL) yang digunakan untuk menjelaskan data. Dalam gambar, bagaimana DDL
menggunakan kamus data untuk menghasilkan skema. Skema bukanlah data itu
sendiri tetapi penjelasan dari data. Skema biasanya menentukan atribut atau
karakteristik data seperti :
Ø Nama elemen data
Ø Alias (nama lain yang digunakan untuk elemen data yang sama)
Ø Jenis data (angka, abjad, dan lain-lain)
Ø Jumlah posisi
Ø Jumlah posisi dsimal (hanya untuk data angka)
Ø Berbagai aturan integritas data
Istilah sub-skema digunakan untuk subset dari keseluruhan deskripsi yang
berhubungan dengan pemakai tertentu. Tiap pemakai memiliki kebutuhan data
khusus, dan deskripsi elemen data tersebut diwakili oleh satu atau beberapa
subskema. Kombinasi dari skema, subskema dan kamus data mempersiapkan
sistem bagi independensi data dan mengurangi pengulangan dengan
mengarahkan semua pemakai database untuk melihat database sentral. Tidak
perlu dibuat file tersendiri untuk tiap pemakai (Gambar 7 ).
3. Memasukkan Data
Setelah skema dan sub skema diciptakan, data dapat dimasukkan ke dalam
basisdata. Dapat dilakukan dengan mengetik langsung ke dalam Sistem Manajemen
Basisdata (DBMS – Data Base Management System), membaca data dari pita atau
piringan atau men-scan data secara optis. Data siap untuk digunakan setelah berada
dalam basisdata.
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -11
G. Komponen Basisdata
Sebagai suatu sistem basisdata terdiri dari komponen-komponen yang
membentuknya. Komponen-komponen tersebut adalah:
þ Perangkat Keras
þ Pengguna (user)
þ Sistem Operasi
þ Sistem Pengelolaan Basisdata (DBMS)
þ Program Aplikasi Lain
þ Database
1. Perangkat Keras
Data description language
(DDL)
Kamus data
Memasukkan data kamus
Skema
Gambar 7. Isi basisdata
Langkah 1
Langkah 2
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -12
Komponen perangkat keras yang umum digunakan untuk sistem basisdata meliputi
CPU (processor), memori (RAM), storage (harddisk, disket, CD, dll), keyboard,
monitor, mouse, media pendukung jaringan (jika komputernya merupakan bagian
dari suatu network, maka memerlukan kabel-kabel jaringan beserta card
pendukungnya), beserta pheripherals lainnya.
2. Pengguna
Komponen pengguna sistem basisdata terbagi dalam beberapa kelompok seperti
berikut:
a Database administrator : pengguna yang memiliki kewenangan sebagai
pusat pengendali seluruh sistem baik
basisdata maupun program-program yang
mengaksesnya. Selain itu, pengguna inipun
berwenang di dalam menentukan pola struktur
basisdata, mendefinisikan struktur penyimpan
-an dan metode akses, memodifikasi pola dan
organisasi fisik, memberikan hak-hak akses
data terhadap pengguna-pengguna lain yang
berwenang, mempertahankan integritas di
dalam basisdata.
b Aplication programmers : pengguna ini merupakan para programmer
aplikasi yang professional berinteraksi dengan
sistem melalui pemanggilan DML (data
manipulation language) yang dimasukkan
(embedded) ke dalam program yang ditulis
dalam bahasa pemrograman (misalnya, C,
pascal, PL/I, Cobol, dll). Program ini kemudian
disebut sebagai program aplikasi. Contoh
program-program aplikasi di dalam sistem
perbankan adalah program-program yang
untuk membuat payroll checks, debit
accounts, credit accounts, transfer dana dari
suatu account ke account lainnya, dan
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -13
sebagainya.
c Shopisticated users : pengguna ini berinteraksi dengan sistem
tanpa harus menuliskan sendiri programnya.
Tetapi sebagai gantinya, mereka menyatakan
permintaannya (request) di dalam bentuk
bahasa query basisdata. Setiap query ini
dikirimkan ke query processor yang berfungsi
untuk mengambil perintah-perintah DML dan
menguraikannya ke dalam instruksi-instruksi
sederhana yang dapat dimengerti oleh
manajer basisdata.
d Specialized users : pengguna ini termasuk dari sophisticated user
yang menuliskan program aplikasi basisdata
khusus yang tidak sesuai dengan framework
pemrosesan traditional. Aplikasi khusus ini
diantaranya adalah CAD (computer aided
design), sistem pakar, multi-media, sistem
pemodelan lingkungan, dan sebagainya.
e Native users : pengguna ini merupakan kebanyakan
pengguna yang berinteraksi dengan sistem
dengan cara memanggil salah satu program
aplikasi yang telah disediakan. Sebagai
contoh yang masuk ke dalam pengguna ini
adalah seorang bank teller yang memanggil
program “transfer.exe” (excecutable file) untuk
mentransfer uang dari account A ke account
B.
3. Sistem Operasi
Komponen sistem operasi merupakan program-program dasar yang diperlukan oleh
komputer untuk memulai pekerjaan, mengawasi dan mengontrol semua operasi yang
dilakukan oleh perangkat lunak dan perangkat keras sistem komputer, dan
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -14
mengendalikan semua masukan dan keluaran dari dan ke sistem komputer. Sistem
operasi yang digunakan oleh sistem komputer telah mengalami evolusi yang cepat
dari 1980-an hingga akhir 1990-an: dari mulai DOS (PC-DOS, MS-DOS), Mac, UNIX,
Windows 3x, Windows 9x, Windows NT, Linux, dan sebagainya. Setiap sistem
operasi digunakan sesuai dengan kebutuhan sistem komputer nasing-masing.
4. Pengelolaan Basisdata
Komponen pengelolaan basisdata secara fisik tidak dilakukan secara langsung oleh
pengguna, tetapi ditangani oleh sistem perangkat lunak khusus (database
management system – DBMS) yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasikan, disimpan, diubah, dan dipanggil. Perangkat lunak ini pula
menerapkan mekanisme pengamanan data, penggunaan data bersama (data
sharing), konsistensi data, dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS
adalah keluarga dBase (II, III+, IV, dll.) atau Xbase, FoxBase, FoxPro, Paradoks,
Clipper, Acces, Oracle, Sybase, DB2, dan sebagainya.
5. Program Aplikasi
Komponen program aplikasi (optional) adalah program yang dibuat oleh programmer
untuk kepentingan tertentu. Salah satu contoh program aplikasi adalah yang
dibuatkan untuk pengisian formulir-formulir dalam pengumpulan data. Selain itu,
program aplikasi juga biasa digunakan untuk pemilihan proses yang akan dilakukan
(menu-menu) dan laporan-laporan (reports) yang diinginkan oleh pengguna.
6. Database
Semua data yang diperlukan, dipelihara dan dikelola oleh sistem basisdata yang
disimpan di dalam komponen basisdata yang terdiri dari tabel-tabel berikut relasi-
relasi antar tabel yang dimilikinya.
Komponen Fungsional Sistem Basisdata. Sistem basisdata terbagi dalam
beberapa modul yang masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab tersendiri
di dalam sistem secara keseluruhan. Biasanya, sistem operasi komputer hanya
menyediakan pelayanan-pelayanan (services) yang paling mendasar, tetapi sistem
basisdata harus dibangun berdasarkan services ini. Dengan demikian, perancangan
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -15
sistem basisdata harus juga mempertimbangkan masalah interface antara sistem
basisdata dengan sistem operasi komputernya.
Sistem basisdata memiliki sejumlah komponen yang terdiri dari:
a File Manager : Mengelola alokasi kebutuhan ruang penyimpanan
(storage) basisdata beserta struktur-struktur data yang
digunakan untuk mempresentasikan informasi yang
disimpan di dalam disk. Tugas pengelola basisdata
(database manager) terbagi dalam empat bidang utama :
þ Perencanaan basisdata, mencakup sama dengan
para manajer untuk mendifinisikan skema
perusahaan dan dengan para pemakai untuk
mendifinisikan sub-skemanya. Juga berperan
penting dalam memilih DBMS.
þ Penerapan basisdata, terdiri dari menciptakan
basisdata yang sesuai dengan spesifikasi DBMS
yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan
kebijakan dan procedure penggunaan basisdata.
þ Operasi basisdata, mencakup menawarkan
program pendidikan kepada pemakai basisdata, dan
menyediakan bantuan saat diperlukan.
þ Keamanan basisdata, meliputi pemantauan
kegiatan basisdata dengan menggunakan statistik
yang disediakan DBMS, selain itu pengelola
basisdata memastikan bahwa basisdata tetap aman.
b Database : menyediakan interface antara data low-level yang
disimpan di dalam basisdata dengan program-program
aplikasi dan queries yang dikirimkan ke sistem.
c Query processor : menterjemahkan pernyataan - pernyataan bahasa query
ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti
oleh database manager.
d DML precompiler : mengkonversi pernyataan-pernyataan DML (data
manipulation language) yang dimasukkan di dalam
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -16
program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal
di dalam bahasa induknya. Precompiler harus
berinteraksi dengan query processor untuk membuat
kode-kode yang diperlukan.
e DDL compiler : mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan
tabel yang mengandung metadata atau “data mengenai
data”.
Sebagai tambahan, beberapa struktur juga diperlukan sebagai bagian dari
implementasi sistem fisik. Struktur-struktur tersebut mencakup:
1. File data : menyimpan basisdata itu sendiri.
2. Kamus data : menyimpan metadata mengenai struktur basisdata
3. File indeks : mendukung pengaksesan data dengan cepat
H. Perencanaan Basisdata
1. Tipe File
Basisdata dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat
dikatagorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya yaitu sebagai berikut :
þ File induk, di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap
terus ada selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan: (i) file
induk acuan yaitu file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya,
contoh file daftar gaji, file daftar matakuliah, (ii) file induk dinamis yaitu file induk
yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan
sebagai akibat dari suatu transaksi, contoh file induk persediaan, file induk
langganan, file induk mahasiswa.
þ File transaksi, file ini digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi
yang terjadi. Misalkan nilai unit suatu barang dapat diketahui dari file induk
persediaaan.
þ File laporan, file yang berisi dengan informasi yang akan disampaikan.
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -17
þ File sejarah, file sejarah disebut juga dengan file arsip, yaitu file yang berisi
dengan data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk
keperluan mendatang.
þ File pelindung, file pelindung merupakan salinan dari file -file yang masih aktif di
database pada suatu saat tertentu, file ini digunakan sebagai cadangan atau
pelindung bila file database yang aktif rusak atau hilang.
þ File kerja, file kerja disebut juga file sementara. File ini dibuat oleh suatu proses
program secara sementara karena memori komputer tidak mencukupi atau untuk
menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses
telah selesai.
2. Akses dan Organisasi File
Akses file adalah suatu metoda yang menunjukkan bagaimana suatu program
komputer akan membaca record-record dari suatu file. File dapat diakses dengan
dua cara yaitu secara urut atau secara langsung.
Organisasi file adalah pengaturan dari record secara logika di dalam file
dihubungkan satu dengan lainnya. File dapat diorganisasikan secara urut atau
secara acak. Organisasi file dan pengaksesan dapat dipandang secara terpisah,
tetapi dalam pembahasan mengenai file menyangkut keduanya.
þ File urut merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara urut.
þ File urut berindek merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan
secara langsung.
þ File akses langsung atau disebut juga file alamat langsung merupakan file
dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung.
Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi file tradisional atau konvensional,
karena telah ada sebelum struktur database dikembangkan. Organisasi file database
dapat berbentuk struktur data berjenjang, struktur data jaringan dan struktur data
hubungan. Struktur data hubungan merupakan organisasi file databases yang
terbaru dan mudah dipahami. Struktur data berhubungan mempunyai karakteristik
sebagai berikut : file dalam bentuk tabel yang persis dengan file urut hubungan
antara record didasarkan pada nilai dari field kunci, bukan berdasarkan alamat atau
pointer.
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -18
3. Langkah Perancangan Basisdata
Dengan menggunakan Diagram Arus Data (DAD) untuk masing-masing file
basisdata dengan semua arus data yang mempengaruhinya. Sebagai contoh adalah
file basisdata A (Gambar 8 ).
Item-item data untuk arus data X1, X2, X3, X4 dan X5 adalah sebagai berikut :
X1 (arus data ke
D1)
X2 (arus data ke
D1)
X3 (arus data dari
D1)
X4 (arus data dari
D1)
X5 (arus data ke
D1)
A B C D
B C X Y Z
E H K
A L X
K L A Z
Supaya file A ini dapat menampung input yang masuk dan menghasilkan keluaran
yang diinginkan, maka struktur file A harus berisi dengan elemen-elemen data
gabungan dari arus-arus data tersebut. Struktur file A ini kemudian dapat di desain
sebagai berikut :
Proses A
D1 File A
Proses B
X1 X2
X3 X4 X5
Gambar 8. Diagram arus data
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -19
Struktur File A
A
B
C
D
E
H
K
L
X
Y
Z
Contoh :
Merekam mahasiswa baru
D5 Mahasiswa
Mencetak lap. mahasiswa
Mahasiswa baru
Perubahan KRS
Perubahan alamat
Rincian mahasiswa
Laporan mahasiswa
Merekam mahasiswa DO
Merekam mahasiswa pindah
2.1
2.2
2.3
3
Merekam mahasiswa baru
Dekan
4
Mahasiswa DO
Gambar 9. Contoh diagram arus data mahasiswa
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -20
Mahasiswa Baru (2.1 – D5)
Perubahan KRS (3 –D5)
Mahasiswa DO (2.2 – D5)
Tanggal-Masuk Nomor-Test Nomor-Mahasiswa Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan Tgl-Lahir Alamat Jurusan
Nomor-Mahasiswa Jumlah-SKS IPK
Tanggal-Keputusan Nomor_Keputusan Nomor-Mahasiswa Status
Perubahan Alamat
(2.3-D5) Rincian Mahasiswa
(D5-4)
Nomor-Mahasiswa Alamat
Nomor-Mahasiswa Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan Jurusan Jumlah-SKS IPK
Dari analisis arus data yang masuk dan arus data yang keluar, selanjutnya file
mahasiswa dapat difinisikan dengan struktur sebagai berikut :
Struktur File Mahasiswa
Nomor-Mahasiswa Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan Tgl-Lahir Alamat Tanggal-Masuk Nomor-Test Tanggal-Keputusan Nomor-Keputusan Jurusan Jumlah-SKS IPK Status
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -21
Normalisasi
Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup
elemen yang berulang-ulang.
Struktur File Mahasiswa
File Induk Mahasiswa dengan struktur
Nomor-Mahasiswa Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan Tgl-Lahir Alamat Tanggal-Masuk Nomor-Test Tanggal-Keputusan Nomor-Keputusan Jurusan Jumlah-SKS IPK Status
Nomor-Mahasiswa Nama-Mahasiswa Tahun-Angkatan Tgl-Lahir Alamat Tgl-Masuk Nomor-Test Jurusan Jumlah-SKS IPK Status
File-SEJARAH-MAHASISWA dengan struktur
Nomor-Mahasiswa Tanggal-Keputusan Nomor-Keputusan Jumlah-SKS IPK Status
I. View Basisdata
Karena tidak semua pengguna sistem basisdata terlatih dengan baik dan
penggunanya terbagi dalam beberapa tingkatan, maka kompleksitas basisdata akan
tersembunyi dari para penggunanya melalui beberapa level abstraksi data. Hal ini
dibuat untuk menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya.
Karena itu, basisdata dapat mempresentasikan views yang berbeda kepada para
pengguna, programmer, dan administratornya. Representasi level fisik (internal)
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -22
pada umumnya tidak terlihat oleh pengguna atau programmer aplikasinya.
Sedangkan view konseptual (level lojik atau level konseptual) adalah cara utama
dimana administrator basisdata (DBA) membangun dan mengelola basisdata. Selain
itu, sistem manajemen basisdata dapat menyajikan multi-view skema konseptual
(eksternal views atau level view) kepada programmer dan pengguna aplikasi.
Level fisik, merupakan tingkat yang terendah di dalam abstraksi data, menunjukkan
bagaimana sesungguhnya data disimpan. Pada level ini, pengguna melihat data
sebagai gabungan struktur berikut datanya sendiri. Pengguna juga mengetahui
bagaimana representasi fisik dari penyimpanan dan pengorganisasian data sebagai
teks (karakter dan string), angka (bilangan), atau sebagai kumpulan bit-bit data.
Level konseptual menggambarkan data apa saja yang sebenarnya (secara
fungsional) disimpan di dalam basisdata beserta hubungannya (relasi-relasi) di
dalam basisdata. Para pengguna yang terdapat pada level ini akan mengetahui,
sebagai contoh, bahwa data penjualan disimpan atau dipresentasikan di dalam tabel-
tabel (files) barang, produksi, keuangan, marketing, dan yang lainnya.
Level view merupakan tingkatan yang tertinggi. Pada level ini, pengguna hanya
mengenal struktur data yang sederhana dan sangat berorientasi pada pengguna.
Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna (misalnya bagian marketing,
keuangan, atau produksi) kemungkinan besar akan berbeda satu sama lainnya dan
hanya mencakup sebagian dari basisdat keseluruhan.
J. Enterprise
Enterprise adalah bagian dunia nyata (objek yang penting) yang dimodelkan dengan
menggunakan basisdata. Bentuk enterprise dapat berupa individu atau badan hukum
yang menjalankan tugas-tugasnya sehubungan dengan aktivitasnya sehari-hari.
Sebagai contoh enterprise adalah objek-objek yang penting seperti perpustakaan,
sekolah, perusahaan, rumah sakit, bank dan sebagainya. Sedangkan aktivitas
akademik, pengelolaan keuangan di dalam sebuah toko, dan manajemen &
inventarisasi obat-obatan suatu apotik juga merupakan aktivitas-aktivitas organisasi
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -23
yang dapat disebut enterprise. Badan hukum seperti SCA (social security
administration), juga merupakan suatu enterprise yang tugas-tugasnya melibatkan
pengumpulan data, perekaman data, dan melakukan pembayaran untuk biaya-biaya
keamanan sosial. Sedangkan sebuah apotik juga merupakan suatu enterprise yang
tugas-tugasnya antara lain melibatkan pembelian bahan baku, peracikan, dan
penjualan obat-obatan. Dengan demikian, yang dapat disebut sebagai enterprise
adalah objek-objek penting, organisasi, proses yang bekerja pada suatu sistem atau
sistem itu sendiri.
K. Enterprise Rules
Enterprise rules adalah aturan-aturan yang digunakan untuk mendefinisikan
hubungan-hubungan (keterkaitan atau relasi) antara entity satu dengan entity lainnya
(entity relationship) beserta operations-nya (prosedur atau fungsi yang dapat
dikenakan terhadap entities yang bersangkutan). Atau dengan kata lain, enterprise
rules adalah aturan-aturan yang dipakai untuk menegaskan hubungan antar entitas.
Penegasan ini sangat berguna di dalam melihat apakah suatu entity bersifat
obligatory (harus ada) atau non-obligatory (tidak harus ada). Dengan demikian,
enterprise rules yang dibuat oleh administrator basisdata sangat erat kaitannya
dengan masalah-masalah model (diagram) entity relationship dan tingkat relasi pada
entity set yang pernah dibahas sebelumnya dan proses normalisasi tabel-tabel
basisdata. Dengan mengacu pada enterprise rules ini, maka dapat dibuat program
ER (entity-relationship)-nya secara lengkap yang kemudian dapat diteruskan pada
proses normalisasi untuk mendapatkan tabel-tabel basisdata dengan struktur yang
sederhana dan kompak.
Berikut adalah beberapa contoh enterprise berikut contoh-contoh enterprise rules-
nya:
1. Enterprise : administrasi pertanahan
a. Satu kabupaten atau kotamadya terdiri dari beberapa kecamatan.
b. Satu kecamatan terdiri dari beberapa desa.
c. Setiap desa terdiri dari beberapa persil tanah milik.
d. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu persil tanah milik.
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -24
e. Setiap persil tanah hanya dapat dimiliki oleh seorang pemilik hak.
2. Enterprise : aktivitas perkuliahan (akademis)
a. Kompleks sekolah (kampus) terdiri dari beberapa gedung.
b. Semua gedung perkuliahan dan administrasi terletak di dalam
kompleks kampus.
c. Setiap gedung hanya memiliki satu lantai (tidak bertingkat) .
d. Setiap gedung memiliki beberapa ruangan.
e. Setiap ruang terdiri di dalam gedung.
f. Setiap ruangan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas perkuliahan
secara bergantian.
g. Suatu perkuliahan hanya dapat dilakukan di dalam satu ruangan
h. Setiap matakuliah memiliki satu jadwal kuliah.
i. Setiap dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah.
j. Setiap mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah.
k. Setiap mahasiswa paling banyak dapat mengambil 7 mata kuliah dan
24 SKS.
l. Setiap mata kuliah hanya dapat diajarkan oleh seorang dosen.
3. Enterprise : rumah sakit
a. Rumah sakit terdiri dari beberapa gedung.
b. Apotik menempati gedung tersendiri di dalam rumah sakit.
c. Setiap gedung terdiri dari beberapa ruang.
d. Setiap ruang dapat menampung beberapa orang pasien.
e. Setiap pasien hanya dapat dilayani oleh seorang asisten dokter
f. Setiap dokter dapat dibantu oleh beberapa orang asisten.
g. Setiap pasien dapat dilayani oleh beberapa orang perawat.
h. Setiap pasien hanya dapat dilayani oleh seorang asisten dokter.
i. Setiap dokter hanya menguasai satu bidang keahlian (spesialis).
j. Setiap keahlian memiliki gedung (klinis) tersendiri.
k. Setiap pasien diharuskan membeli obat di apotik yang terdapat di
dalam rumah sakit.
Berikut adalah contoh-contoh diagram ER hasil implementasi enterprise rules :
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -25
Enterprise : aktivitas perkuliahan (Gambar 10 dan 11)
1. Enterprise rules :
þ Setiap dosen harus mengampu minimal (boleh lebih dari) satu mata kuliah.
þ Setiap mata kuliah harus diampu oleh minimal seorang pengajar (dosen).
Gambar 10. ER aktivitas perkuliahan dosen
2. Enterprise rules :
þ Setiap mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah.
þ Setiap matakuliah dapat diambil oleh beberapa orang mahasiswa.
Gambar 11. ER aktivitas perkuliahan mahasiswa
Keterangan :
Obligatory (harus ada)
Non-Obligatory (tidak harus ada)
DOSEN
MATAKULIAH
mengampu
diampu
MAHASISWA
MATAKULIAH
mengambil
diambil
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -26
L. Skeleton Table
Skeleton table adalah kumpulan tabel-tabel yang menjelaskan hubungan antar
entitas yang digunakan di dalam suatu enterprise. Tabel-tabel ini dipresentasikan
dengan menggunakan nama-nama tabel-tabel tersebut berikut fields yang dimilikinya.
Hubungan antar tabel tersebut dapat diketahui dengan melihat field kunci (primary
key dan foreign key) pada masing-masing tabelnya. Setiap primary key diberi garis
bawah, sedangkan foreign key diberi garis bawah dan miring (italic).
Berikut merupakan contoh skeleton tables untuk enterprise aktivitas perkuliahan
seperti di atas :
þ Dosen (KodeDosen, NamaDosen, AlamatDosen, GolonganDosen,
TglLahirDosen).
þ Mahasiswa (Nim, NamaMahasiswa, AlamatMhs, TglLahirMhs).
þ Gedung (KodeGedung), NamaGedung, LuasGedung).
þ Ruang (KodeRuang, NamaRuang, LuasRuang, KodeGedung).
þ MataKuliah (KodeMataKuliah, NamaMataKuliah, BobotSks, HariKuliah,
JamKuliah, KodeRuang, KodeDosen).
þ NilaiPerkuliahan (Nim, KodeMataKuliah, Nilai).
M. Aplikasi
Aplikasi (program) merupakan tugas khusus yang akan dijalankan oleh enterprise
baik secara otomatis maupun semi-otomatis. Berikut merupakan beberapa contoh
aplikasi yang dimiliki oleh enterprise:
Hand Out – Mata Kuliah Sistem Informasi – Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM -27
Perusahaan asuransi : melakukan pemeliharaan data-data pembayaran,
klaim, dan keuntungan.
Perusahaan telekomunikasi : menentukan lokasi mana saja (rumah kabel) yang
masih dapat melayani sambungan telepon ke
pelanggan baru yang posisinya diketahui.
Perusahaan jasa air minum : menentukan perkiraan jumlah kebocoran air
beserta distribusinya dengan membandingkan
jumlah produksi (kapasitas) air bersih dengan
jumlah pembayaran dari pelanggannya di suatu
daerah.
Perusahaan listrik : menentukan kelayakan pembangunan infra
struktur baru (jaringan) yang dapat melayani
kebutuhan-kebutuhan listrik suatu kawasan
industri.