Materi Kuliah 8 Al Islam

6
METODOLOGI PEMAHAMAN ISLAM Sebelum kajian ini dikupas lebih jauh, ada bebereapa peristilahan yang perlu diterangkan agar terhindar dari kesalah pahaman mengenai makna istilah yang hendak digunakan. Metodologi Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata meta, hodos, dan logos. Meta berarti melalui atau melampui; meta, hodos, dan logos. Meta berarti melalui atau melampui; hodos berarti jalan, sedangkan logos artinya ilmu atau cara. hodos berarti jalan, sedangkan logos artinya ilmu atau cara. Jadi metodologi artinya ilmu atau cara tentang bagaimana Jadi metodologi artinya ilmu atau cara tentang bagaimana sesuatu dicapai, atau melalui jalan mana sesuatu bisa dicapai. sesuatu dicapai, atau melalui jalan mana sesuatu bisa dicapai. Katan Katan penelitian penelitian , dalam penggunaannya lebih mengandung konotasi , dalam penggunaannya lebih mengandung konotasi akademik, yaitu usaha untuk mengungkap sesuatu secara benar akademik, yaitu usaha untuk mengungkap sesuatu secara benar menurut ukuran-ukuran tertentu dengan melalui ukuran ilmiah. menurut ukuran-ukuran tertentu dengan melalui ukuran ilmiah. Di sini faktor objektifitas lebih diutamakan. Di sini faktor objektifitas lebih diutamakan. Kata Kata pemahaman pemahaman mengandung konotasi yang lebih dari sekedar mengandung konotasi yang lebih dari sekedar mengungkap dan menyajikan sesuatu apa adanya, dalam pemahaman mengungkap dan menyajikan sesuatu apa adanya, dalam pemahaman diikuti dengan upaya untuk lebih mendalami dan meresapi apa diikuti dengan upaya untuk lebih mendalami dan meresapi apa yang ditemukan. Namun unsur subjektifitas dimungkinkan larut yang ditemukan. Namun unsur subjektifitas dimungkinkan larut dalam apa yang diketahuinya. dalam apa yang diketahuinya. Sedangkan Sedangkan penghayatan penghayatan mengandung konotasi usaha untuk mengandung konotasi usaha untuk mengetahui sesuatu, kemudian apa yang diketahui itu mengetahui sesuatu, kemudian apa yang diketahui itu terinternalisasi pada pribadi si subjek, dan pada gilirannya terinternalisasi pada pribadi si subjek, dan pada gilirannya mampu menggerakkan diri individu untuk mengerjakan atau tidak mampu menggerakkan diri individu untuk mengerjakan atau tidak

description

agama islam

Transcript of Materi Kuliah 8 Al Islam

Page 1: Materi Kuliah 8 Al Islam

METODOLOGI PEMAHAMAN ISLAM

Sebelum kajian ini dikupas lebih jauh, ada bebereapa peristilahan yang perlu diterangkan agar terhindar dari kesalah pahaman mengenai makna

istilah yang hendak digunakan.

MetodologiMetodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata meta, berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata meta, hodos, dan logos. Meta berarti melalui atau melampui; hodos berarti jalan, hodos, dan logos. Meta berarti melalui atau melampui; hodos berarti jalan, sedangkan logos artinya ilmu atau cara. Jadi metodologi artinya ilmu atau sedangkan logos artinya ilmu atau cara. Jadi metodologi artinya ilmu atau cara tentang bagaimana sesuatu dicapai, atau melalui jalan mana sesuatu cara tentang bagaimana sesuatu dicapai, atau melalui jalan mana sesuatu bisa dicapai.bisa dicapai.

Katan Katan penelitianpenelitian, dalam penggunaannya lebih mengandung konotasi , dalam penggunaannya lebih mengandung konotasi akademik, yaitu usaha untuk mengungkap sesuatu secara benar menurut akademik, yaitu usaha untuk mengungkap sesuatu secara benar menurut ukuran-ukuran tertentu dengan melalui ukuran ilmiah. Di sini faktor ukuran-ukuran tertentu dengan melalui ukuran ilmiah. Di sini faktor objektifitas lebih diutamakan.objektifitas lebih diutamakan.Kata Kata pemahamanpemahaman mengandung konotasi yang lebih dari sekedar mengandung konotasi yang lebih dari sekedar mengungkap dan menyajikan sesuatu apa adanya, dalam pemahaman mengungkap dan menyajikan sesuatu apa adanya, dalam pemahaman diikuti dengan upaya untuk lebih mendalami dan meresapi apa yang diikuti dengan upaya untuk lebih mendalami dan meresapi apa yang ditemukan. Namun unsur subjektifitas dimungkinkan larut dalam apa yang ditemukan. Namun unsur subjektifitas dimungkinkan larut dalam apa yang diketahuinya.diketahuinya.

Sedangkan Sedangkan penghayatanpenghayatan mengandung konotasi usaha untuk mengetahui mengandung konotasi usaha untuk mengetahui sesuatu, kemudian apa yang diketahui itu terinternalisasi pada pribadi si sesuatu, kemudian apa yang diketahui itu terinternalisasi pada pribadi si subjek, dan pada gilirannya mampu menggerakkan diri individu untuk subjek, dan pada gilirannya mampu menggerakkan diri individu untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu.mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu.

Page 2: Materi Kuliah 8 Al Islam

Kawasan Ke-IslamanKawasan Ke-Islaman..

A. Kawasan DoktrinalA. Kawasan Doktrinal..

1.1.Aqidah (Keyakinan Islam)Aqidah (Keyakinan Islam)

Istilah ini berasal dari bahasa Arab ‘aqada yang berarti mengikat. Istilah ini berasal dari bahasa Arab ‘aqada yang berarti mengikat. Dengan demikian, aqidah dapat diterjemahkan dengan ikatan atau Dengan demikian, aqidah dapat diterjemahkan dengan ikatan atau buhul. Jadi aqidah Islam adalah bahwa Islam merupakan ikatan yang buhul. Jadi aqidah Islam adalah bahwa Islam merupakan ikatan yang mengikat setiap pemeluknya untuk berpegang teguh pada ajaran-mengikat setiap pemeluknya untuk berpegang teguh pada ajaran-ajarannya.ajarannya.

2.2. Syari’ah (Hukum Islam)Syari’ah (Hukum Islam)

Syari’ah berasal dari bahasa Arab yang berarti jalan. Artinya syari’ah Syari’ah berasal dari bahasa Arab yang berarti jalan. Artinya syari’ah mencakup segenap aturan yang mendasari perilaku, budaya dan mencakup segenap aturan yang mendasari perilaku, budaya dan seleuruh aspek kehidupan manusia.seleuruh aspek kehidupan manusia.

3.3. Akhlak (Etikan Islam)Akhlak (Etikan Islam)

Dasar akhlak Islam sama dan sebangun dengan landasan syari’ah Dasar akhlak Islam sama dan sebangun dengan landasan syari’ah Islam. Artinya orang yang meniti jalan hidupnya atas dasar pijakan Islam. Artinya orang yang meniti jalan hidupnya atas dasar pijakan syari’ah, sebenarnya ia sekaligus mewujudkan perilaku etis yang syari’ah, sebenarnya ia sekaligus mewujudkan perilaku etis yang berlandaskan Islam. berlandaskan Islam. B. Kawasan FenomenalB. Kawasan Fenomenal..

Ajaran Islam terwujud dalam berbagai macam gejala kehidupan yang Ajaran Islam terwujud dalam berbagai macam gejala kehidupan yang muncul dari perilaku ummat Islam. Termasuk didalamnya adalah aspek muncul dari perilaku ummat Islam. Termasuk didalamnya adalah aspek kognitif mereka ter hadap Islam. Aspek kognitif ini merupakan titik pijak kognitif mereka ter hadap Islam. Aspek kognitif ini merupakan titik pijak kehadiran berbagai perilaku ummat Islam, baik yang bersifat vertikal kehadiran berbagai perilaku ummat Islam, baik yang bersifat vertikal maupun horisontal.maupun horisontal.

Page 3: Materi Kuliah 8 Al Islam

1.1.Habl Min Allah (Hubungan Vertikal), Habl Min Allah (Hubungan Vertikal), yaitu fenomena hubungan yaitu fenomena hubungan manusia dengan Allah yang sering disebut dengan “ibadah mahdloh”, manusia dengan Allah yang sering disebut dengan “ibadah mahdloh”, dalam banyak hal rincian fenomena yang tampak dari ibadah ini tidak dalam banyak hal rincian fenomena yang tampak dari ibadah ini tidak dapat terjangkau rasio. Jadi, setipa muslim lebih dituntut untuk dapat terjangkau rasio. Jadi, setipa muslim lebih dituntut untuk melakukannya atas dasar keyakinan, bukan pembukytian empiris.melakukannya atas dasar keyakinan, bukan pembukytian empiris.

2.2. Habl Min al-Khalq (Hubungan Horisontal), Habl Min al-Khalq (Hubungan Horisontal), adalah adalah hubungan antara manusia dengan sesama makhluk. Dalam menjalin hubungan antara manusia dengan sesama makhluk. Dalam menjalin hubungan horisontal ini manusia dituntut untuk mendayagunakan hubungan horisontal ini manusia dituntut untuk mendayagunakan rasionya. rasionya. Metode Pemahaman IslamMetode Pemahaman Islam..

Menurut Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, terdapat tiga cara dalam memahami Menurut Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, terdapat tiga cara dalam memahami Islam, yaitu secara naqli (tradisional), aqli (rasional), dan kasyfi (mistis). Islam, yaitu secara naqli (tradisional), aqli (rasional), dan kasyfi (mistis). Dalam pandangan beliau, ketiga pendekatan tersebut tampaknya sudah Dalam pandangan beliau, ketiga pendekatan tersebut tampaknya sudah ada dalam pikiran Nabi Muhammad SAW, dan terus dipergunakan oleh ada dalam pikiran Nabi Muhammad SAW, dan terus dipergunakan oleh ulama-ulama Islam setelah beliau wafat. Ketiga pendekatan ini masih ulama-ulama Islam setelah beliau wafat. Ketiga pendekatan ini masih terus berlangsung hingga sekarang ini. terus berlangsung hingga sekarang ini.

Dalam kerangka pemahaman Islam secara naqli, aqli, dan kasyfi, ada Dalam kerangka pemahaman Islam secara naqli, aqli, dan kasyfi, ada usaha besar telah dilakukan untuk mengkompromikan pendekatan itu, usaha besar telah dilakukan untuk mengkompromikan pendekatan itu, umpamanya yang dilakukan oleh Al Asy’ari dalam mengkompromikan umpamanya yang dilakukan oleh Al Asy’ari dalam mengkompromikan antara pendekatan tradisional dengan rasionalis, dan usaha yang antara pendekatan tradisional dengan rasionalis, dan usaha yang dilakukan al-Ghazali dalam mengharmoniskan antara pendekatan dilakukan al-Ghazali dalam mengharmoniskan antara pendekatan tradisional dan mistis. tradisional dan mistis.

Page 4: Materi Kuliah 8 Al Islam

Pemahaman Islam yang dilakukan secara komprehensif dengan Pemahaman Islam yang dilakukan secara komprehensif dengan memadukan pendekatan-penedekatan yang sesuai dengan jiwa ajaran memadukan pendekatan-penedekatan yang sesuai dengan jiwa ajaran Islam, dalam perkem- bangan sejarah pemikiran Islam tampaknya Islam, dalam perkem- bangan sejarah pemikiran Islam tampaknya merupakan jalan yang banyak ditem- puh, lebih-lebih dalam menghadapi merupakan jalan yang banyak ditem- puh, lebih-lebih dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks saat ini.kehidupan yang semakin kompleks saat ini.

Metode Penelitian IslamMetode Penelitian Islam..

Berdasarkan kerangka pola pikir di atas, penelitian Islam dapat dilakukan Berdasarkan kerangka pola pikir di atas, penelitian Islam dapat dilakukan dengan berbagai ragam metode, antara lain : dengan berbagai ragam metode, antara lain : 1.1.Pendekatan Sejarah. Pendekatan Sejarah. Yaitu berusaha melacak asal-usul serta Yaitu berusaha melacak asal-usul serta

pertumbuhan berbagai pemikiran dan lembaga keagamaan dalam pertumbuhan berbagai pemikiran dan lembaga keagamaan dalam periodesasi sejarahnya.periodesasi sejarahnya.

2.2. Pendekatan Psikologi. Pendekatan Psikologi. Yaitu berusaha menelusuri berbagai Yaitu berusaha menelusuri berbagai aspek batin pengalaman keagamaan seseorang.aspek batin pengalaman keagamaan seseorang.

3.3. Pendekatan Sosiologi. Pendekatan Sosiologi. Yaitu berusaha meneliti fenomena Yaitu berusaha meneliti fenomena sosiologis perilaku umat Islam. Misalnya, dampak sosiologis shalat sosiologis perilaku umat Islam. Misalnya, dampak sosiologis shalat secara individu maupun berjamaah, aspek sosial perilaku zakat, dan secara individu maupun berjamaah, aspek sosial perilaku zakat, dan sebagainya. sebagainya.

4.4. Pendekatan FenomenologiPendekatan Fenomenologi. Yaitu penelitian terhadap . Yaitu penelitian terhadap gejala-gejala agama. Misalnya, fenomena teks al-Quran dan Sunnah.gejala-gejala agama. Misalnya, fenomena teks al-Quran dan Sunnah.

5.5. Pendekatan TipologiPendekatan Tipologi. Yaitu memerankan diri sebagai . Yaitu memerankan diri sebagai jembatan penghubung antara penelitian empiris dan normatif. Tugas jembatan penghubung antara penelitian empiris dan normatif. Tugas pendekatan ini adalah mengorganisir berbagai fenomena yang pendekatan ini adalah mengorganisir berbagai fenomena yang bergulir dalam sejarah, psikologi, sosiologi agama. bergulir dalam sejarah, psikologi, sosiologi agama.

Page 5: Materi Kuliah 8 Al Islam

Pemahaman Islam Dalam MuhammadiyahPemahaman Islam Dalam Muhammadiyah..

Muhammadiyah dalam memahami dan mengamalkan Islam berdasarkan Muhammadiyah dalam memahami dan mengamalkan Islam berdasarkan al-Quran dan Sunnah Rasul dengan menggunakan akal fikiran sesuai al-Quran dan Sunnah Rasul dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan ajaran Islam. Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam adalah Kitab dengan ajaran Islam. Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam adalah Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan Sunnah Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan Sunnah Rasul adalah sumber ajaran Islam berupa penjelasan dan pelaksanaan Rasul adalah sumber ajaran Islam berupa penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.ajaran-ajaran al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Bagi Muhammadiyah, memahami Islam secara benar sangatlah Bagi Muhammadiyah, memahami Islam secara benar sangatlah menentukan untuk beragama secara benar pula. Apabila faham tentang menentukan untuk beragama secara benar pula. Apabila faham tentang Islam itu tidak benar, maka tidak akan menangkap hakekat dan citra Islam itu tidak benar, maka tidak akan menangkap hakekat dan citra ajaran Islam secara benar, sehingga berpengaruh pada bentuk ajaran Islam secara benar, sehingga berpengaruh pada bentuk pengamalannya dalam kehidupan. Karena itu untuk memahami Islam pengamalannya dalam kehidupan. Karena itu untuk memahami Islam secara benar, yang kemudian berpengaruh terhadap pengamalan nya secara benar, yang kemudian berpengaruh terhadap pengamalan nya dalam kehidupan secara benar pula, perlu dasar dalam memahami Islam dalam kehidupan secara benar pula, perlu dasar dalam memahami Islam yang kokoh dan benar.yang kokoh dan benar.

Beberapa prinsip yang menjadi dasar bagi paham agama Islam dalam Beberapa prinsip yang menjadi dasar bagi paham agama Islam dalam Muhammadi yah sebagaimana disebutkan dalam Penjelasan Matan Muhammadi yah sebagaimana disebutkan dalam Penjelasan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah adalah sebagai berikut : Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah adalah sebagai berikut : 1.1.Agama Islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya, Agama Islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya,

sejak Nabi Adam sampai Nabi terakhir, yaitu Muhammad SAW.sejak Nabi Adam sampai Nabi terakhir, yaitu Muhammad SAW.

2.2.Dasar agama Islam adalah al-Quran (kita Allah yang diwahyukan Dasar agama Islam adalah al-Quran (kita Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW) dan Sunnah Rasul (penjelasan dan kepada Nabi Muhammad SAW) dan Sunnah Rasul (penjelasan dan pelaksanaan ajaran al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad pelaksanaan ajaran al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW).SAW).

Page 6: Materi Kuliah 8 Al Islam

3.Al Quran dan Sunnah Rasul sebagai penjelasan adalah pokok dasar 3.Al Quran dan Sunnah Rasul sebagai penjelasan adalah pokok dasar hukum/ajaran Islam yang mengandung ajaran yang benar.hukum/ajaran Islam yang mengandung ajaran yang benar.

Akal fikiran/ar-Ra’yu adalah alat untuk; Akal fikiran/ar-Ra’yu adalah alat untuk; pertamapertama, mengungkap dan , mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-Quran dan Sunnah mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-Quran dan Sunnah Rasul. Rasul. KeduaKedua, mengetahui maksud-maksud yang tercakup dalam , mengetahui maksud-maksud yang tercakup dalam pengertian al-Quran dan Sunnah Rasul. pengertian al-Quran dan Sunnah Rasul.

4.4.Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihad senantiasa terbuka.Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihad senantiasa terbuka.

5.5.Muhammadiyah berpendirian bahwa orang dalam beragama Muhammadiyah berpendirian bahwa orang dalam beragama hendaklah berdasarkan pengertian yang benar, dengan ijtihad atau hendaklah berdasarkan pengertian yang benar, dengan ijtihad atau ittiba’.ittiba’.

6.6.Muhammadiyah dalam menetapkan tuntunan yang berhubungan Muhammadiyah dalam menetapkan tuntunan yang berhubungan dengan masalah agama, ialah dengan cara membanding-bandingkan dengan masalah agama, ialah dengan cara membanding-bandingkan pendapat-pendapat dalam musyawarah (sidang Tarjih) dan kemudian pendapat-pendapat dalam musyawarah (sidang Tarjih) dan kemudian mengambil mana pendapat yang mempunyai alasan yang lebih kuat.mengambil mana pendapat yang mempunyai alasan yang lebih kuat.

7.7.Dengar dasar dan cara memahami agama seperti itu, Muhammadiyah Dengar dasar dan cara memahami agama seperti itu, Muhammadiyah berpendiri an bahwa ajaran Islam merupakan “kesatuan ajaran” yang berpendiri an bahwa ajaran Islam merupakan “kesatuan ajaran” yang tidak boleh dipisah-pisahkan dan meliputi : Aqidah (ajaran yang tidak boleh dipisah-pisahkan dan meliputi : Aqidah (ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan), akhlak (ajaran yang berhubungan berhubungan dengan kepercayaan), akhlak (ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap mental), ibadah (ajaran yang dengan pembentukan sikap mental), ibadah (ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tata cara hubungan manusia berhubungan dengan peraturan dan tata cara hubungan manusia dengan Tuhan), dan mua’malah (ajaran yang berhubungan dengan dengan Tuhan), dan mua’malah (ajaran yang berhubungan dengan duniawiyah dan pembinaan masyarakat. Semua aspek tersebut duniawiyah dan pembinaan masyarakat. Semua aspek tersebut bertumpu dan untuk mencerminkan kepercayaan “Tauhid” dalam bertumpu dan untuk mencerminkan kepercayaan “Tauhid” dalam hidup dan kehidupan manusia.hidup dan kehidupan manusia.