Materi Kip Kominfo Badan Publik

30
 Standar Layanan Informasi & Sengketa Informasi Disusun oleh Ramly Amin Simbolon Komisioner Komisi Informasi Pusat (2009-2013) Disampaikan pada acara Sosialisasi Pelayanan Informasi Kementerian ESDM di Pontianak, 23 Mei 2013

description

Project

Transcript of Materi Kip Kominfo Badan Publik

  • Standar Layanan Informasi & Sengketa InformasiDisusun oleh Ramly Amin Simbolon

    Komisioner Komisi Informasi Pusat

    (2009-2013)

    Disampaikan pada acara Sosialisasi Pelayanan Informasi KementerianESDM di Pontianak, 23 Mei 2013

  • Bio Data Nama : H. Ramly Amin, S, SSos, Msi

    Jabatan : Komisioner KIP (2009 2013)

    Pendidikan

    Terakhir : Magister Kriminologi

    FISIP - Universitas Indonesia.

    Pengalaman : Wartawan di Grup Pos Kota Jakarta.

    Jabatan Terakhir: Wk Pemred Harian Terbit.

    Email : [email protected]

  • Pasal 3 -Undangundang ini bertujuan untuk: 1.Menjamin hak warga negara untuk mengetahui

    rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses serta alasanpengambilan suatu keputusan publik;

    2. MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK.

    3.meningkatkan peran aktif masyarakat dalampengambilan kebijakan publik dan pengelolaanBadan Publik yg baik;

    4.MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BAIK, YAITU YANG TRANSPARAN, EFEKTIF DAN EFISIEN, AKUTABEL, SERTA DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN.

    5. Mengetahui alasan kebijakan publik ygmempengaruhi hajat hidup orang banyak

    6.Mengembangkan ilmu pengetahuan danmencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau

    7.Meningkatkan pengelolaan danpelayanan informasi di lingkunganBadan Publik untuk menghasilkanlayanan informasi yang berkualitas.

    Tujuan UU

  • Beberapa Pengertian

    Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antarabadan publik dan pengguna informasi publik yang berkaitan dengan hakmemperoleh dan menggunakan informasi berdasarkan perundangundangan

    Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsimenjalankan UndangUndang ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkanpetunjuk teknis standar layanan informasi publik danmenyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atauajudikasi nonlitigasi.

    Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihakmelalui bantuan mediator komisi informasi. Mediasi bersifat sukarela.

    Ajudikasi non litigasi adalah penyelesaian sengketa informasipublik di luar pengadilan yang diputus oleh komisi informasi yang putusannyamemiliki kekuatan setara dengan putusan pengadilan

  • Ditolak/Dicabut

    36%

    PemeriksaanPendahuluan

    12%

    Mediasiberjalan

    18%

    MediasiSelesai

    20%

    Ajudikasiberjalan

    6%

    Ajudikasiselesai

    8 %

    Kinerja Penanganan Sengketa di KIP perkembangan perkara hingga akhir tahun 2012

    817perkara

    Dari 817 permohonan sengketa informasi yang masuk, 426 pengaduanyang layak sengketa, selebihnya 97 sengketamasih dalam proses.

  • Kenapa Terjadi Sengketa ?

    Pasal 1 ayat 5 UU No.14 /2008

    - Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara badan publik dan pengguna informasi publik yang berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakan informasi berdasarkan undang-undang.

    Kenapa Sengketa Informasi terjadi?

    1. Penolakan permintaan IP dengan alasan pengecualian;

    2. Tidak disediakannya informasi publik secara berkala

    3. Tak ditanggapinya permintaan IP;

    4. Permintaan IP tidak ditanggapi sebagaimana diminta;

    5. Tak dipenuhinya permintaan informasi;

    6. Pengenaan biaya perolehan yang tidak wajar; dan/atau

    7.Penyampaian informasi melebihi waktu yang diatur dalam UU KIP.

    8. Akses informasi publik yang asimetris (tidak sama)

    Menghindari sengketa ?

  • Perki No.1 Tahun 2010 tentang

    Standar Layanan Informasi

    Bab I Ketentuan Umum... 2Bab II Badan Publik...............4Bab III Informasi yang wajib

    disediakan dandiumumkan.................10

    Bab IV Informasi yang dikecualikan................17

    Bab V Standar Layanan InformasiPublik..........19

    Bab VI Tata Cara PengelolaanKeberatan.................. 30

    Bab VII Laporan dan Evaluasi..35Bab VIII Penyusunan Standar

    Prosedur OperasionalLayanan Informasi OlehBadan Publik........... 38

    Bab IX Ketentuan Peralihan...39Bab X Ketentuan Penutup.....39

    Batang Tubuh Peraturan KI Peraturan Komisi Informasi Pusat tentangStandar Layanan Informasi bertujuan:

    a. Memberikan standar bagi badan publikdalam melaksanakan kegiatanpelayanan informasi publik.

    b. Meningkatkan pelayanan informasi dilingkungan badan publik untukmenghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

    c. Menjamin pemenuhan hak warganegara untuk memperoleh aksesinformasi publik.

    d. Menjamin terwujudnya tujuanpenyelenggaraan keterbukaan informasisebagaimana diatur dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik.

  • Bertanggung jawab atas pelayanan informasi di lingkungan Unit Layanan

    List inf. Yg

    dikecualikan

    List inf. Yg

    dikecualikan

    Pimpinan Badan Publik

    PimpinanSatuan Kerja

    Pimpinan Unit Pelayanan

    Melakukan uji konsekuensi

    Menyusun kebijakan pe-ngelolaan informasi BP

    Bertanggung jawab atas kinerja pelayanan infor-masi di lingkungan BP

    PPIDkepala

    PPID pelaksana

    PPID pelaksana

    Bertanggung jawab atas pelayanan informasi di lingkungan Satker

    Penetapan(Tim Pertim-

    bangan?)

    1.PPID bertugas dan bertanggungjawab melakukan pelayanan informasi yang meliputi proses penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan pelayanan informasi.

    2.Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, PPID berwenang:a. Mengkoordinasikan setiap unit/satuan

    kerja di badan publik dalam melaksanakanpelayanan IP;

    b. Memutuskan suatu informasi dapat diakses publik atau tidak;

    c. Menolak permohonan informasi secara tertulis apabila informasi yang dimohon termasuk informasi yang dikecualikan/rahasia disertai alasan serta pemberitahuan tentang hak dan tata cara bagi pemohon untuk mengajukan keberatan atas penolakan tersebut.

    d. Menugaskan pejabat fungsional dan/atau petugas informasi di bawah wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara, dan/atau memutakhirkandaftar IP secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan dalamhal Badan Publik memiliki pejabatfungsional dan/atau petugas informasi;

    Apa dan Siapa PPID?

  • Badan Publik & Informasi Publik

    Badan Publik adalah: eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas

    pokoknya berkaitan denganpenyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananyabersumber dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara dan/atauAnggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah, atau

    organisasi nonpemerintah sepanjangsebagian atau seluruh dananyabersumber dari APBN dan/atauAnggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

    Informasi PublikInformasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badanpublik yang berkaitan denganpenyelenggara dan penyelenggaraannegara dan/atau penyelenggara danpenyelenggaraan badan publik lainnyayang sesuai dengan UndangUndang iniserta informasi lain yang berkaitandengan kepentingan publik.

    Pasal 1 ayat 3 UU KIP

    Pasal 1 ayat 2 UU KIP

  • Informasi yang dikecualikan (Pasal 17), karena memiliki konsekuensi sbb:a.Dapat menghambat proses penegakan hukum,b.Dapat mengganggu kepentingan perlindunganhak atas kekayaan intelektual dan perlindungandari persaingan usaha tidak sehat; c.Dapat membahayakan hankamneg;d.Dapat mengungkapkan kekayaan alam RI; e.Dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional: f. Dapat merugikan kepentingan hubungan LN :g.Dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupunwasiat seseorang; h.Dapat mengungkap rahasia pribadi (misalrekaman medik).

    i. Memorandum atau suratsurat antarBadan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakankecuali atas putusan Komisi Informasiatau pengadilan;

    j. Informasi yang tidak bolehdiungkapkan berdasarkan UU.

    Klasifikasi Informasi

  • INFORMASI YG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN (Pasal 9 UU KIP):

    BAGIAN SATU: SECARA BERKALA (ayat 1 s/d 6).

    Ayat (1) Setiap Badan Publik wajib mengumumkan InformasiPublik secara berkala.

    Ayat (2) mengatur ttg informasi: (a) yg berkaitan dgn Badan Publik (BP), (b) mengenai kegiatan dan kinerja BP, (c)info laporan keuangan, (d) info lain yg diatur dlm peraturan perundangan.

    Kewajiban menyampaikan informasi ini paling sedikit 6 bulan sekali (ayat 3), disampaikan dgn cara mudah dijangkau dan mudah dipahami (ayat 4).

    Kewajiban yg dimaksud (ayat 1; 2 dan 3 )diatur lebih lanjut dgn Petunjuk Teknis yg disusun KI.

  • BAGIAN KEDUA: SECARA SERTA MERTA

    (Pasal 10 ayat 1 dan ayat 2 UU KIP):

    BP wajib mengumumkan secara serta merta suatu informasi yg dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.

    Kewajiban menyebarluaskan informasi sbgmana dimaksud pd ayat (1) disampaikan dengan cara yg mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yg mudah dipahami.

  • BAGIAN KETIGA: TERSEDIA SETIAP SAAT

    (Pasal 11 ayat 1, ayat 2 dan 3)

    Meliputi: (1 a) daftar seluruh IP yg berada di bawah penguasaannya, tak termasuk yg dikecualikan; (1 b) hasil keputusan BP dan pertimbangannya; (1 c) seluruh kebijakan yg ada berikut dokumen pendukung; (1 d) rencana kerja proyek termasuk perkiraan pengeluaran tahunan BP; (1 e) perjanjian BP dgn pihak ke-3; (1 f) informasi & kebijakan yg disampaikan pejabat publik dlm pertemuan terbuka utk umum........ dst (1 g) dan (1 h).

    Ayt 2: IP yg telah dinyatakan terbuka bagi masyarakatberdasarkan sengketa dinyatakan sbg IP yg dpt diaksespengguna IP

    Ayt 3: Ketentuan ayat 1 dan 2 diatur dgn juknis KIP.

  • Permohonan PPID

    Mencatat:NamaAlamat Subyek Format Carapenyampaian informasi yang diminta

    Memberi: Tanda bukti

    penerimaan permintaan

    Nomor pendaftaran

    Saat menerima permintaan (langsung/elektronik)Saat pengiriman informasi (surat).

    Pemberitahuan tertulis &

    Pemberian informasi

    Informasi berada dibawah penguasaannya/tidak;Memberitahu keberadaan info yang diminta jika

    tidak berada di bawah penguasaannya;Menerima/menolak permintaan jika diterima

    (sebagian/seluruhnya) dicantumkan informasi yang diminta;

    Menghitamkan/mengaburkan dokumen yang mengandung informasi yang dikecualikan

    Alat penyampaian dan format informasi;Biaya dan cara pembayaran;Pemberitahuan perpanjangan waktu dan

    alasannya

    Maksimal 10 hari kerja+

    Perpanjangan 7 hari kerja

    Mekanisme Memperoleh Informasi

    Wajib menyertakan

    alasan

  • Siapa yg Berhak Meminta Informasi?

    Pasal 4 UU KIP:

    Ayat 1: Setiap orang berhak memperoleh informasi publik sesuai ketentuan UU ini.

    Ayat 2: Setiap orang berhak:a. Melihat dan mengetahui informasi publik

    b. Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk

    memperoleh informasi publik.

    c. Mendapatkan salinan informasi publik melalui permohonan sesuai dengan

    UU ini, dan/ atau

    d.menyebarluaskan informasi publik sesuai peraturan perundang-undangan.

    Ayat 3: Setiap pemohon informasi publik berhak mengajukan permintaan

    informasi publik disertai alasan permintaan tersebut.

    Ayat4: Setiap pemohon informasi publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan

    apabila dalam memperoleh informasi publik mendapatkan hambatan atau

    kegagalan sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.

  • Siapa yang Dimaksud dgn Orang?

    Pasal 1 UU KIP yang mengatur tentang Ketentuan Umum, pada ayat 10 menyebutkan: Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum atau badan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini.

    Pasal 1 ayat 6 Peraturan Komisi Informasi No.2 Tahun 2010 (Perki 2/2010) tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi menyebutkan: Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi ... Adalah orang perseorangan warga Indonesia, kelompok orang Indonesia, atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permohonan penyelesaian PSI. (Jadi, badan hukum asing atau pun warga negara asing tidak termasuk)

    (Dalam praktek: saat bersengketa pemohon selalu dimintakan legal standing-nya seperti kartu identitas bagi individu atau pun kelompok orang, akte pendirian bagi badan hukum atau LSM. Karenanya tidak salah, jika ketika meminta informasi Badan Publik memintakan hal serupa).

  • PengajuanPermohon

    an

    Puas?

    PengajuanKeberatanke Atasan

    Puas?

    Selesai (10 + 7) hari kerja

    14 hari kerja

    Jika PPID tidakmemberitahukankebutuhan perpanjangan, pemohon dapatmengajukan kpd atasanPPID

    Maksimum waktuperpanjangan 7 hari kerja

    Jika Atasan PPID tidakmemberikan jawaban, berarti sama denganpenolakan

    Pemohon diberikan waktumaksimum 14 hari kerjauntuk mengajukankeberatan melalui komisiinformasi

    PengajuanSengketa

    T

    T

    Y

    SelesaiY

    30 hari kerja

    Banding Internal & Pengajuan Sengketa

  • Siapa yang bersengketa?

    Pasal 44 ayat 2 UU KIP menetapkan: Pihak termohon...adalah pimpinan Badan Publik atau pejabat terkait yang ditunjuk yang didengar keterangannya dalam proses pemeriksaan.

    Tanggung jawab pimpinan Badan Publik ini juga diisyaratkan melalui pasal 52 UU KIP, yaitu di bagian penjelasannya. Pasal itu mengatur ketentuan Pidana, yg menyebutkan BP yg dengan sengaja tak menyediakan, tak memberikan, dan/ atau tdk menerbitkan Informasi Publik...dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 5000.000.

    Dalam praktik, kewajiban pimpinan ini sering terabaikan. Yang datang ke acara mediasi/ajudikasi sering pejabat bawahan yang bahkan tak dibekali surat kuasa/surat tugas.

  • 1. Melakukan assesment cepat kestakeholders tentang kebutuhaninformasi prioritas

    2. Menetapkan Struktur PejabatPengelola Informasi danDokumentasi (PPID)

    3. Mengklasifikasikan informasi(mendaftar informasi yang dikecualikan bila ada)

    4. Menyusun SOP pelayananInformasi

    5. Menyiapkan Personal (pengetahuan dan skill)

    6. Memanfaatkan dan mengembang-kan infrastruktur yang telah ada.

    Apa Yang Harus Dilakukan Badan Publik ?

  • Apa yang dimaksud dgn SOP

    Standar Operating Procedure atau sebut saja dengan Prosedur Tetap (Protap), yaitu suatu ketentuan intern atau peraturan yang menjadi standar bagi Badan Publik (BP) dalam melaksanakan pelayanan informasi publik;

    Ketentuan itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan informasi publik di lingkungan BP.

    Menjamin pemenuhan hak warga negara untuk memperoleh akses informasi publik;

    Menjamin terwujudnya tujuan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik sebagaimana diatur dan diharapkan UU KIP.

  • Hal-hal yang perlu dimuat SOP

    Kejelasan tentang pejabat yang ditunjuk sebagai PPID;

    Kejelasan pembagian tugas, tanggungjawab, dan kewenangan PPID dalam hal terdapat lebih dari satu PPID;

    Kejelasan tentang pejabat yang menduduki kedudukan sebagai atasan PPID yang bertanggungjawab mengeluarkan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh pemohon informasi;

    Standar layanan informasi publik Tata cara pengelolaan keberataan di lingkungan

    internal BP; Tata cara pembuatan laporan tahunan tentang

    layanan informasi publik.

  • No

    Ringkasan Isi Informasi

    Pejabat/Unit/Satker yg Menguasai

    Penanggungjawab

    Pembuatan/Penerbitan Informasi

    Waktu & Tempat

    Pembuatan Informasi

    Format Informasi yang

    Tersedia

    Jangka Waktu

    Penyimpan

    1. Perda

    2. DIPA

    3. RKAKL

    4. Renstra

    5. Laporan Pengadaan Barjas

    6. Dst

    DAFTAR INFORMASI PUBLIK

  • Kategori

    Ringkasan Isi Infor-

    masi

    Pejabat/ Unit/Satker yg Mengu-

    asai

    Penanggung-jawab Pem-

    buatan/Pe-nerbitan Informasi

    Waktu & Tempat

    Pembuatan Informasi

    Format In-formasi

    yang Tersedia

    Dasar/Alasan Penge-

    cualian

    Masa retensi

    Umum DP3

    dst

    Khusus Studi Kelayakan Pemohon Izin

    dst

    DAFTAR INFORMASI YANG DIKECUALIKAN

    Catatan:Kategori umum = Semua dokumen informasi yang dimiliki setiap Satker (Misal: Anggaran/Keuangan, Kepegawaian, Daftar Inventaris, Aset, dllKategori Khusus = Dokumen informasi yang sesuai tupoksi satker

    -

  • Pengecualian InformasiPengecualian berdasarkan daftar vs pengecualian berdasarkan permintaan

    KLARIFIKASI PERMOHONAN INFORMASI

    MENGIDENTIFIKASI DASAR HUKUM PENGECUALIAN

    MENGIDENTIFIKASI KONSEKUENSI YANG TIMBUL (UJI KONSEKUENSI)

    MENGKAJI KEPENTINGAN PUBLIK*

    1

    2

    3

    4 Mempertimbangkan apakah menutup informasi dapat melindungikepentingan yang lebih besar atau sebaliknya. Untuk itu perludilakukan:a.mengidentifikasi faktor yang relevan.b. mempertimbangkan apakah faktor tersebut dapat terpenuhi.

    Mengidentifikasi informasi yang dimohon dan melakukan klarifikasi kepada pemohon untuk memperjelas informasi apa yang sesungguhnya mereka minta, sehingga dapat diketahui dokumen mana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    Mengidentifikasi tujuan pengecualian atas dasar konsekuensi yang ditimbulkan (relevansi terhadap pasal 17 UUKIP):a.Memanfaatkan risalah pembahasan UU atau pendapat ahli (Untukpengecualian berdasarkan UU lain)b. Menetapkan tujuan pengecualian dan relevansinya terhadap pasal17 UU KIP.

    Mengidentifikasi ketentuan legal yang menjadi dasar pengecualian (dapat bersumber dari UU KIP atau UU lain), dan pasal balancing(pengecualian atas pengecualian) jika ada.

    *) Pengujian atas kepentingan publik (Public Interest Test) hanya relevan dilakukan jika hasil pengujian atas konsekuensimembuktikan bahwa informasi yang dimohon termasuk dikecualikan.

  • Bertujuan untuk menyelesaikan sengketa melalui kesepakatan antara para pihak terkait dengan pokok perkara yang terdapat dalam Pasal 35 ayat (1) huruf b sampai huruf g.

    Pasal 35 UU KIP

    1. Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada

    atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan alasan berikut:

    a. penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 17;

    b. tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9;

    c. tidak ditanggapinya permintaan informasi;

    d. permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta;

    e. tidak dipenuhinya permintaan informasi;

    f. pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau

    g. penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam UndangUndang ini.

    2. Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf g dapat

    diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak.

    Mediasi

  • 1. Ajudikasi untuk jenis informasi yang dikecualikan: Bertujuan untuk melakukan uji kepentingan publik dengan hasil putusan: (i)

    membuka sebagian atau seluruh informasi untuk melindungi kepentingan publik yang lebih luas; dan/atau (ii) menutup sebagian atau seluruh informasi untuk melindungi kepentingan publik yang lebih luas.

    Hanya dilakukan jika informasi yang disengketakan memang termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam pasal 17 UU KIP dan telah dilakukan pengujian konsekuensi oleh badan publik.

    2. Ajudikasi untuk jenis informasi yang terbuka namun tak diperoleh kesepakatan dalam proses mediasi: Ajudikasi tidak dapat mengubah status informasi yang terbuka menjadi

    informasi yang dikecualikan (dirahasiakan). Bertujuan untuk memutuskan pokok perkara yang terdapat dalam Pasal 35 ayat

    (1) huruf b sampai huruf g, dengan putusan:a. memerintahkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi untuk

    menjalankan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam UU ini; b. memerintahkan Badan Publik untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka

    waktu pemberian informasi sebagaimana diatur dalam UU; atauc. mengukuhkan pertimbangan atasan Badan Publik atau memutuskan

    mengenai biaya penelusuran dan/atau penggandaan informasi.

    Ajudikasi

  • Prinsip Penyelesaian Sengketa Informasi

    Membatalkan putusan atasan BP dan memutuskan untuk memberikansebagian atau seluruh informasi yang diminta oleh pemohon

    Mengukuhkan putusan atasan PPID untuk tidak memberikan informasiyang diminta sebagian atau seluruhnya sebagaimana dimaksud dalampasal 17

    Putusan KI diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, kecuali putusanyang menyangkut informasi yang dikecualikan

    PUTUSAN KOMISI INFORMASI

    Penyelesaian Sengketa Informasi di Komisi

    Informasi hanya dapat dilakukan apabila Pemohon

    telah menempuh proses pengajuan keberatan di

    internal Badan Publik

  • Perma No.2 Tahun 2011 KEWENANGAN (Pasal 3)

    Sesuai dengan Pasal 47 dan Pasal 48 UU NO.14 Tahun 2008 tentang KIP:

    a. Pengadilan Negeri berwenang untuk mengadili sengketa yangh diajukan oleh

    Badan Publik selain Badan Publik Negara dan/atau Pemohon Informasi yang

    meminta informasi kepada Badan Publik selain Badan Publik Negara.

    b. PTUN berwenang untuk mengadili sengketa yang diajukan oleh Badan Negara

    dan/atau Pemohon lnformasi yang meminta informasi kpd BP Negara.

    TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN (Pasal 4):

    (1) Salah satu atau para pihak yang tidak mener ima putusan Komisi Informasi

    dapat mengajukan keberatan secara tertulis ke Pengadilan yang berwenang.

    (2) Keberatan sebagaimana dimaksud ayat( 1) diajukan dalam tenggang w aktu

    14 (empat belas) hari sejak salinan putusan Komisi Informasi diterima oleh para

    pihak berdasarkan tanda bukti penerimaan.

    (3) Dalam hal salah satu satu atau para pihakt idak mengajukan keberatan

    sebagaimana dimaksud ayat( 2) maka putusan Komis Informasi berkekuatan

    hukum tetap.

  • PASAL 51-57 UU No. 14 thn 2008

    Sengaja menggunakan informasi secara melawan hukum dipidana 1 tahun penjara dan/atau denda maksimal 5 juta; (Pasal 51)

    Sengaja tidak menyediakan, memberikan, dan/atau tidak menerbitkan informasi publik secara berkala, yang wajib diumumkan secara serta merta, dan tersedia setiap saat, yang mengakibatkan kerugian orang lain dipidana 1 tahun kurungan dan/atau denda maksimal 5 juta; (Pasal 52)

    Sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak, menghilangkan dokumen yang dilindungi negara dan/atau terkait dengan kepentingan umum dipidana 2 tahun penjara dan/atau denda maksimal 10 juta; (Pasal 53)

    Sengaja dan tanpa hak mengakses/memperoleh/memberikan informasi yang dikecualikan dipidana 2 th penjara dan denda maksimal 10 juta serta 3 tahun penjara dan denda maksimal 20 juta untuk kerahasiaan pertahanan dan keamanan dan ketahanan ekonomi nasional; (Pasal 54)

    Sengaja membuat informasi yang tidak benar atau menyesatkan yang mengakibatkan kerugian orang lain dipidana 1 tahun penjara dan/atau denda maksimal 5 juta; (Pasal 55)

    Setiap pelanggaran yg dikenai sanksi pidana dlm UU ini dan juga diancam dgn sanksi pidana dlm UU lain yg bersifat khusus, yg berrlaku adalah sanksi pidana dari UU yg lebih khusus tersebut. (ps 56)

    Tuntutan pidana dalam UU KIP adalah delik aduan dan diajukan melalui peradilan umum (ps 57)

  • Pasal 52 : Siapa yang menanggung pidana?

    Yang dapat dikenakan sanksi pidana terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi dijatuhkan kepada; a. badan hukum, perseroan, perkumpulan, atau yayasan; b. mereka yang memberi perintah melakukan tindak pidana atau yang bertindak sebagai

    pimpinan dalam melakukan tindak pidana; atau c. Kedua-duanya.

    Pasal 54 : Siapa yang menerima sanksi? Ayat (1) ayat (2):

    Yang dikenakan sanksi dalam ketentuan ini meliputi setiap orang perseorangan atau kelompok orang atau badan hukum atau Badan Publik sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

    Pasal 56 :Misalnya, penghancuran dokumen sebagaimana dimaksud Pasal 53 UU KIP, sanksi yang

    akan dikenakan adalah sanksi sebagaimana diatur UU Kearsipan (No.43 Tahun 2009).

    Terimakasih

    Penjelasan Pasal Pidana