Makalah Kip

14
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Budidaya Ikan Air tawar seringkali kita dihadapkan pada suatu persoalan yang lumayan rumit. Persoalan yang sering terjadi dalam usaha budidaya perikanan bukanlah masalah teknis, akan tetapi terdapat pada bagian dari proses produksi. Salah satu yang menjadi hambatan yang sering kita temui dan menjadi keluhan mereka seringkali pada masalah pakan buatan atau yang sering disebut pelet. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam rangka mempercepat proses pembesaran pada usaha budidaya melalui pembesaran ialah dengan memberikan makanan secara intensif. Sampai saat ini makanan jenis ikan yang sangat digemari oleh para pelaku usaha yaitu pellet. Selain itu makanan alami seperti dari kolam itu sendiri yang terdiri dari jenis plankton baik zooplankton maupun phitoplankton sebagai makanan alami dari jenis tumbuhan maupun binatang yang merupakan jasad renik, tapi itu sangat lambat bila di bandingkan dengan makanan buatan seperti pelet. Tingginya harga pakan ikan sebenarnya disebabkan oleh besarnya biaya produksi bagi pengadaan bahan baku. Jika bahan baku pembuatan pakan ikan disubstitusi dengan bahan yang tersedia di daerah sekitar, maka harga pengadaan bahan baku pakan bagi kelangsungan usaha budidaya ikan dapat ditekan. Bahan baku pakan yang utama adalah komponen protein yang biasa diperoleh dari sumber hewani ataupun nabati. Kondisi diatas menyebabkan kebanyakan orang belakangan ini berpendapat bahwa budidaya lele memiliki keuntungan yang sedikit di karenakan tingginya harga pakan ikan berupa pelet yang di beli dari toko atau pabrik. Penggunaan pakan pada budidaya lele yang kebanyakan masih menggunakan pellet ini otomatis tidak begitu menguntungkan bagi para pembudidaya lele skala kecil. Hal ini disebabkan harga pellet cenderung mahal padahal jumlah yang dibutuhkan lumayan banyak untuk satu kali masa panen. Karena memang biaya terbesar

description

pakan lele

Transcript of Makalah Kip

Page 1: Makalah Kip

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam Budidaya Ikan Air tawar seringkali kita dihadapkan pada suatu persoalan yang

lumayan rumit. Persoalan yang sering terjadi dalam usaha budidaya perikanan bukanlah masalah teknis, akan tetapi terdapat pada bagian dari proses produksi. Salah satu yang menjadi hambatan yang sering kita temui dan menjadi keluhan mereka seringkali pada masalah pakan buatan atau yang sering disebut pelet. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam rangka mempercepat proses pembesaran pada usaha budidaya melalui pembesaran ialah dengan memberikan makanan secara intensif. Sampai saat ini makanan jenis ikan yang sangat digemari oleh para pelaku usaha yaitu pellet. Selain itu makanan alami seperti dari kolam itu sendiri yang terdiri dari jenis plankton baik zooplankton maupun phitoplankton sebagai makanan alami dari jenis tumbuhan maupun binatang yang merupakan jasad renik, tapi itu sangat lambat bila di bandingkan dengan makanan buatan seperti pelet.

Tingginya harga pakan ikan sebenarnya disebabkan oleh besarnya biaya produksi bagi pengadaan bahan baku. Jika bahan baku pembuatan pakan ikan disubstitusi dengan bahan yang tersedia di daerah sekitar, maka harga pengadaan bahan baku pakan bagi kelangsungan usaha budidaya ikan dapat ditekan. Bahan baku pakan yang utama adalah komponen protein yang biasa diperoleh dari sumber hewani ataupun nabati. Kondisi diatas menyebabkan kebanyakan orang belakangan ini berpendapat bahwa budidaya lele memiliki keuntungan yang sedikit di karenakan tingginya harga pakan ikan berupa pelet yang di beli dari toko atau pabrik.

Penggunaan pakan pada budidaya lele yang kebanyakan masih menggunakan pellet ini otomatis tidak begitu menguntungkan bagi para pembudidaya lele skala kecil. Hal ini disebabkan harga pellet cenderung mahal padahal jumlah yang dibutuhkan lumayan banyak untuk satu kali masa panen. Karena memang biaya terbesar dalam budidaya ikan lele adalah pakan. Bayangkan dengan harga pakan pelet pabrikan yang mencapai 10 ribu per kg, maka apabila kita memilki banyak kolam lele dan ditebar ribuan benih lele untuk di besarkan, biaya produksinya akan sangat mahal untuk pembelian pelletnya saja. Hal tersebut belum termasuk biaya pembelian benih ikan lele, obat-obatan dan lain-lain. Guna mengurangi masalah tersebut maka sebaiknya melakukan pembuatan pakan organikyang diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya produksi bagi para pembudidaya lele. Karena dengan menggunakan pakan lele organik ini kita bisa mensiasati untuk memperoleh hasil maksimal dengan modal minimal walau hanya menggunakan bahan pakan yang biasa-biasa saja tetapi hasilnya kita harapkan bisaluar biasa.

II. PEMBAHASAN

Page 2: Makalah Kip

A. Pakan OrganikBerdasarkan pengamatan dan praktek langsung dilapangan ternyata kita bisa

memanfaatkan limbah organik berupa kotoran sapi/kotoran kambing dan ampas tahu sebagai alternatif pakan untuk ikan lele. Sehingga kita tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak untuk pembelian pakan pellet karena kotoran sapi/kotoran kambing dan ampas tahu bisa dengan mudah kita temukan. Kalau dijual pun kedua bahan tersebut relatif lebih murah dibandingkan dengan harga pellet. Kita hanya perlu menyiapkan kotoran ternak sapi/kambing/kelinci dan Probiotik serta tetes tebu/gula/molases.

Pakan organik ini diolah dari kotoran sapi/kotoran kambing yang difermentasi terlebih dahulu yang mana mudah didapatkan di sekitar tempat tinggal para pembudidaya lele. Selain itu pembuatan pakan lele organik dari ampas tahu juga bisa dilakukan karena pakan organik yang berasal dari kotoran sapi sebaiknya hanya diberikan kepada lele yang berumur kurang dari satu bulan pada ukuran tebar benih ikan lele 4 - 6. Bahan dasar pakan organik ini harganya relatif lebih murah dan menghasilkan pakan yang lebih banyak, sehingga Pembudidaya lele terbantu dengan semakin mahalnya pakan sekarang ini. Sehingga biaya untuk membeli pakan pelet bisa dipangkas dan menghematnya dengan pakan organik agar pendapatan yang mereka dapatkan lebih banyak dan dapat mensejahterakan para pembudidaya ikan lele.

kebanyakan orang pada saat ini berpendapat bahwa Budidaya lele memiliki keuntungan yang sedikit di karenakan tingginya harga pakan ikan berupa pelet yang di beli dari toko atau pabrik. Karena memang biaya terbesar dalam Budidaya ikan lele adalah pakan. Bayangkan dengan harga pakan pelet jenis F99 seharga 12 ribu per kilo dan 1 karungnya 210 ribu, maka apabila kita memilki banyak kolam lele dan ditebar ribuan benih lele untuk di besarkan, biaya produksinya akan sangat mahal untuk pembelian pelletnya saja. Hal tersebut belum termasuk biaya pembelian benih ikan lele, obat-obatan dan lain-lain. Oleh karena itu kita harus bisa mensiasatinya untuk memperoleh hasil maksimal dengan modal minimal walau hanya menggunakan bahan pakan yang biasa-biasa saja tetapi hasilnyakita harapkan bisa luar biasa.

B. Memanfaatkan Kotoran Sapi Untuk Pakan Ikan Lele

Dalam budidaya ikan air tawar kita sering dihadapkan pada suatu persoalan yang lumayan  rumit, bukanlah masalah teknis ,tapi justru pada bagian proses produksi  itu sendiri,salah satu hambatan yang sering kita temui dan menjadi keluhan adalah soal pakan,pakan pabrikan pelet yang hanya selisih sedikit dengan harga nilai jual ikan di tingkat petani,bahkan banyak yang menilai budidaya ikan  untuk pembesaran  sangat sedikit untungnya bahkan bisa bisa merugi,pakan alternatif adalah jalan agar produksi pakan ikan dapat di tekan, untuk menekan biaya produksi tidak ada salahnya para pembudidaya memanfaatkan limbah kotoran sapi.

Page 3: Makalah Kip

Kotoran sapi Tidak hanya dapat diolah menjadi bio gas, kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan, Dengan menggunakan bahan baku kotoran sapi, yang kemudian dicampur dengan kulit padi (sekam) dan serbuk kayu, Bahkan, menggunakan pakan berbahan kotoran sapi ini membuat kondisi ikan lebih sehat dan lebih besar dibanding ikan yang dihasilkan menggunakan pakan pabrikan. Pakan berbahan kotoran sapi ini bisa dikonsumsi untuk semua jenis ikan, seperti lele, patin,bandeng dan lainnya. Ikan  lebih berkembang dan lebih sehat karena setelah kotoran sapi tersebut dicampur dan diaduk dengan bahan lainnya sepertikotoran sapi 60% ,bekatul 30% dan tetes tebu atau ampas kelapa 10%,semua bahan tersebut di campur dan  dikeringkan terlebih dahulu, kemudian diolah dan dicampur lagi dengan tepung ikan yang mengandung kalsium, karbon (penyerap racun), silikat (pertumbuhan tulang), nitrogen (sirkulasi udara), dan tetes tebu atau ampas kelapa. Setelah menjadi adonan,selanjutnya dicetak bulat-bulat kecil seperti pakan ikan lainnya yang dihasilkan oleh pabrikan.

Cara fermentasi kotoran sapi

Memang gagasan yang sudah dioperasionalkan tersebut memberikan berbagai manfaat atau memiliki beberapa kelebihan. Dan gagasan ini bisa menarik, karena saat ini berbagai pihak yang terkait dengan akuakultur ,Keberhasilan menekan harga pakan merupakan komponen biaya produksi terbesar peneliti, akademisi, pengusaha, maupun pembudidaya ikan, sedang getol mencari solusi untuk memperoleh pakan alternatif yang harganya lebih murah, agar dapat mendatangkan untung bagi para pelaku usaha, maupun berdayasaing di dunia internasional.

pelet ikan di pasaran yang biasanya Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per kg, menjadi terlalu mahal bila dibandingkan dengan pelet ikan dari kotoran ternak yang bisa dipasarkan dengan harga Rp 3.000 atau Rp 4.000 per kg. Dalam kondisi kering, kadar proteinnya adalah 10,11 persen. Dijelaskan pula bahwa pada uji coba budidaya lele yang di lakukan, dengan pelet biasa, masa panen memerlukan 3sampai 4bulan, sedangkan dengan pelet kotoran sapi , ikan bisa dipanen lebih cepat, yakni sekitar 2bulan.

Page 4: Makalah Kip

Untuk menghilangkan bau tidak sedap, ditambahkan dalam proses produksinya sebuah cairan organik, atau cairan probiotik. Sayangnnya kita semua belum dapat mempertimbangkan efek negatif yang bisa timbul, dan bahkan bisa fatal terhadap kelangsungan kegiatan budidaya perikanan. Yang disampaikan hanyalah faktor  ekonomi mikro, tanpa melihat dampak ekonomi makro, maupun ekses psycho-sosialnya. Penggunaan kotoran ternak untuk bahan pakan ikan ini bisa memberikan dampak negatif bagi pasar ikan domestik maupun luar negeri.

Pemberian pakan ikan dengan kotoran sapi yang di olah menjadi pelet memang belum di rekomendasikan secara kusus namun sebagai informasi bahwa sudah ada petani ikan yang melakukannya. Tentunya kita semua bermaksud  dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan, juga sekaligus mendukung ketahanan

pangan (food security). Apalagi ikan dikenal sebagai sumber protein yang positif Terkait dengan pencitraan ikan penggunaan kotoran ternak sebagai pakan ikan, bisa merupakan “pembenaran” bahwa ikan merupakan hidangan yang menjijikkan, karena suka memakan kotoran. Hal inilah yang saat ini sedang banyak diupayakan untuk dihapus dari opini masyarakat.

Pakan lele dengan kotoran sapi

Manfaat beternak ikan lele dengan pakan organik, :

1. Limbah kotoran sapi menjadi bermanfaat 2. Air kolam tidak berbau busuk 3. Hemat biaya pemeliharaan 4. Tidak perlu mengganti air kolam 5. Ikan lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih 6. Bobot ikan lebih berat per ekornya 7. Lebih aman dari segi kesehatan manusia 8. Nilai gizi lebih tinggi dan kolesterol lebih rendah 9. Air bekas lele organik dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman 10. Dapat menolong peternak sapi

Page 5: Makalah Kip

C. Keuntungan pakan alami

Penggunaan pakan alami untuk budidaya ikan memang banyak yang mempertimbangkan untuk membuat dan mengaplikasikannya, terlebih hal ini banyak bermanfaat bagi ikan yang masih dalam pertumbuhan (burayak), berikut adalah keunggulan pakan alami dibanding buatan :

1. Tidak Menurunkan Mutu Air

Hal semacam ini berlaku terlebih utk type pakan alami hidup di karenakan tidak sama dng pakan buatan yg dapat mengedap di basic perairan. Pakan buatan yg tersisa dapat terurai jadi Amonia, Nitrit, Nitrat serta lain lain. Sistem Penguraian itu memerlukan Oksigen hingga kandungan Oksigen di perairan dapat alami penurunan. Amonia yg dihasilkan yaitu senyawa yg karakternya racun utk ikan.

2. Tidak Mudah Rusak

Pakan alami yg berupa organism hidup relatif lebih tahan lama serta gampang rusak dng sarat dipeluhara bukan hanya dlm lingkungan yg cocok dng habitat aslinya.

3. Gampang Dicerna Ikan

Pakan alami gampang di cerna dlm saluran pencernaan ikan serta gampang di serap oleh usus halus ikan.4. Cepat Berkembang BiakPakan alami amat cepat berkembang biak di lingkungan yg kaya bahan organik. Baiknya perubahan pakan alami ini juga diawasi agar tak terlepas control.

Penggunaan pakan alami memang banyak keunggulannya, namun disisi lain ketika menggunakan pakan alami, budidaya ikan akan lebih menguras tenaga dan pikiran karena lebih mudah ketika kita menggunakan pakan buatan. Kotoran sapi bisa didapatkan dari para peternak sapi yang ada di sekitar anda. Dan jangan khawatir bakteri yang ada di kotoran sapi sudah tidak berbahaya bagi  kita karena sudah melalui proses fermentasi. Jadi sekarang kita bisa dengan mudah berbudidaya ikan lele  nila gurami ikan mas ikan patin ikan koan ikan bawal sertaikan bandeng ,dengan pakan murah tetapi hasilnya tidak murahan. Dan bisa menggunakan pakan organik dari bahan yang biasa saja tetapi hasilnya luar biasa.

Alternatif pakan buatan dari kotoran sapi untuk budidaya ikan lele. Dengan banyaknya jenis pakan alternatif untuk lele, karena lele merupakan ikan yang cukup rakus. Untuk pembesaran ikan lele perlu diperhatikan biaya yang akan dikeluarkan terutama dalam hal pakan. Untuk mengurangi biaya pakan antara lain adalah dengan mengolah limbah atau kotoran sapi menjadi pakan alternatif untuk lele. Seperti cara Cara Ampas Tahu menjadi Pakan Alternatif

Page 6: Makalah Kip

Lele, dan Cara Limbah Pasar menjadi Pakan Lele. Alasan mengapa yang digunakan adalah kotoran sapi? Hal ini karena kotoran sapi lebih cepat diuraikan dan menghasilkan organisme dengan bantuan probiotik sehingga bisa digunakan sebagai pakan utama lele.

D. Pembuatan Pakan Lele Dari Kotoran Sapi

Bahan

70 kg kotoran sapi diayak sampai halus 2. 30 kg dedak (bekatul) 3. 100 liter air dicampur dengan 1 liter biodycon CF

Cara membuat

Campurkan kotoran sapi dan bekatul menjadi satu sampai rata. Air yang sudah dicampur biodycon lalu semprotkan ke dalam pakan sampai rata hingga

basah. Kemudian, campuran dimasukkan ke dalam karung atau plastik, ikat sampai rapat. Biarkan pakan tersebut berfermentasi selama 7 hari. Setelah itu pakan dibuka dan dikeringkan atau diangin-anginkan selama 1 hari. Setelah agak kering, pakan siap dimasukkan ke dalam kolam. Setiap 1000 ekor ikan lele membutuhkan 50 kg pellet sampai panen. Berilah pakan pellet dan pakan ini dicampurkan dengan perbandingan 50:50 setiap

harinya. Dalam budidaya lele, pemberian pakan merupakan hal yang sangat mudah namun juga

membutuhkan pengetahuan yang lebih. Hali ini dimaksudkan agar lele hasil budidaya dapat tumbuh maksimal. Selain pemberian pakan alternatif, pemberian pakan lele meliputi waktu pemberian pakan, persiapan pemberian pakan dan cara pemberian pakan.

Page 7: Makalah Kip

Pembuatan pakan lele dengan kotoran sapi

E. Waktu Pemberian Pakan

Mengetahui waktu pemberian pakan dalam budidaya lele merupakan hal yang sangat penting. Waktu pemberian pakan lele harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, baik itu tiga kali sehari atau lima sampai dengan enam kali sehari (Setiap 3 jam). Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemberian pakan lele tidak boleh terlalu pagi, atau kurang dari jam sembilan pagi. Berdasarkan penelitian, sebelum jam sembilan pagi, permukaan air kolam masih tercemar oleh zat-zat merugikan yang dibawa oleh udara. Jadi jika pakan diberikan pada saat terlalu pagi, maka pakan akan bercampur dengan zat-zat tersebut sehingga menjadi racun dan berbahaya bagi kesehatan ikan. Adapun penyakit yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan memberikan pakan yang terlalu pagi adalah radang insang, diakibatkan oleh parasit karena ikan memakan pakan yang telah tercemar oleh zat-zat yang merugikan.

Waktu Pemberian Pakan

F. Persiapan Pemberian Pakan

Dalam tata cara pemberian pakan lele terdapat hal-hal yang harus dipersiapkan. Untuk perisapan pemberian pakan pelet, sebaiknya para peternak harus membiasakan membasahi pelet

Page 8: Makalah Kip

dengan air hangat. Hal ini dimaksudkan agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang mempunyai sifat rakus tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan. Jika kita memberikan pelet dalam kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus. Pelet kering yang belum mengembang akan berakibat fatal jika dimakan oleh ikan, karena pelet-pelet tersebut akan mengembang dalam perut lele. Tentu saja kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan lele bahkan bisa mengakibatkan kematian. Adapun tata cara pemberian pakan lele untuk pakan tambahan persiapannya adalah dengan cara mengolah atau membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita membeli cacing sutera dari toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing tersebut dicuci atau dibilas sebelum ditebar ke kolam.

E. Cara Memberikan Pakan

Cara memberikan pakan juga harus diketahui oleh para petani lele. Hal ini dimaksudkan agar tata cara pemberian pakan lele menjadi lengkap dan tepat guna.

a) Cara memberikan pakan yang berbentuk pelet apung dilakukan dengan cara  menyebar pelet menjadi tiga bagian. Misalnya, langkah pertama adalah sebar pelet secukupnya pada sisi ujung kanan kolam, setelah pelet habis sebar lagi  secukupnya pada sisi tengah kolam. Kemudian, setelah pelet habis sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam. Proses tersebut dapat dilakukan sampai ikan lele kenyang. Ikan lele yang kenyang memiliki ciri-ciri di permukaan kolam terlihat beberapa butir pelet yang tersisa. Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak, sehingga membantu pertumbuhan ikan. Selain itu, dengan cara ini para pelaku usaha ternak lele juga dapat mengontrol tingkat responsif ikan lele.

b) Sementara itu untuk pelet tenggelam dengan cara memberikannya tidak disebar, melainkan hanya ditebarkan pada satu titik. Pelet tenggelam ini akan tenggelam pada saat ditebar. jadi disarankan pallet ditebar sedikit_sedikit. hal ini dimaksudkan karena lele termaksud ikan yang suka mengejar pakan, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tidak akan dinakan. pada saat respon ikan sudah tampak menurut, sebaiknya pemberian pakan dihentikan.

c) Pada segmen pembenihan, pakan alami seperti cacing sutera diberikan dengan cara disebar disudut, dibagian sisi dan dibagian tengah kolam. Caranya yaitu cacing sutera yang telah dibersihkan atau dibilas lalu diambil kemudian diletakkan pada sisi yang berbeda. Dengan teknik ini maka larva lele yang berjumlah ribuan yang tersebar di seluruh bagian kolam akan rata mendapatkan makanan.

d) Sementara pada segman pembesaran, pemberian pakan tambahan seperti ayam tiren sebaiknya di gantung. Hal ini di lakukan untuk meminimalisasi sisa tulang yang berserakan pada dasar kolam.

Page 9: Makalah Kip

Cara Pemberian Pakan Lele

Page 10: Makalah Kip

DAFTAR PUSTAKA

http://chyrun.blogspot.co.id/2014/01/pakan-lele-dari-kotoran-sapi.html

http://www.alamikan.com/2012/05/cara-membuat-pakan-alami-lele-dari.html

http://chyrun.blogspot.co.id/2014/01/pakan-lele-dari-kotoran-sapi.html