MATERI KEMEDISAN.docx

17
KASUS YANG TERJADI SAAT PERTOLONGAN A.KASUS MEDIS (Kasus yang terjadi dikarenakan penyakit dan kondisi internal kesehatan korban) * Gejala dan Cara Penanganannya 1)Alergi A.Gejala Alergi Dingin (Urtikaria Dingin) Berikut ini adalah beberapa gejala alergi dingin yang dapat terjadi. Saat memegang benda dingin, tangan terasa bengkak. Muncul bilur yang terasa gatal. Saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin, bibir dan tenggorokan terasa bengkak. Kulit berwarna kemerahan. Pencegahan alergi dingin dapat dilakukan dengan beberapa hal seperti di bawah ini. Untuk mencegah membengkaknya tenggorokan, hindari mengonsumsi makanan dan minuman dingin. Mengonsumsi obat seperti yang telah diberikan dokter. Beri tahu dokter atau petugas medis jika Anda akan menjalani operasi untuk mencegah timbulnya gejala alergi dingin di ruang operasi. Sebelum terpapar cuaca dingin, disarankan untuk mengonsumsi antihistamin. Lindungi kulit dari suhu yang menurun drastis atau cuaca dingin. Membawa suntikan adrenalin ke mana saja Anda pergi untuk mencegah reaksi anafilaksis terjadi. B. Alergi Debu

Transcript of MATERI KEMEDISAN.docx

Page 1: MATERI KEMEDISAN.docx

KASUS YANG TERJADI SAAT PERTOLONGAN

A.KASUS MEDIS

(Kasus yang terjadi dikarenakan penyakit dan kondisi internal kesehatan korban)

* Gejala dan Cara Penanganannya

1)Alergi

A.Gejala Alergi Dingin (Urtikaria Dingin)

Berikut ini adalah beberapa gejala alergi dingin yang dapat terjadi.

Saat memegang benda dingin, tangan terasa bengkak. Muncul bilur yang terasa gatal. Saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin, bibir dan tenggorokan terasa bengkak. Kulit berwarna kemerahan.

Pencegahan alergi dingin dapat dilakukan dengan beberapa hal seperti di bawah ini.

Untuk mencegah membengkaknya tenggorokan, hindari mengonsumsi makanan dan minuman dingin.

Mengonsumsi obat seperti yang telah diberikan dokter. Beri tahu dokter atau petugas medis jika Anda akan menjalani operasi untuk mencegah

timbulnya gejala alergi dingin di ruang operasi. Sebelum terpapar cuaca dingin, disarankan untuk mengonsumsi antihistamin. Lindungi kulit dari suhu yang menurun drastis atau cuaca dingin. Membawa suntikan adrenalin ke mana saja Anda pergi untuk mencegah reaksi anafilaksis

terjadi.

B. Alergi Debu

Berikut adalah daftar gejala lain yang mungkin dialami:

– Kemerahan di mata– Eksim– Alergi serbuk bunga– Gatal-gatal– Sinus– Bengkak di bawah mata

Pengobatan Alergi Debu

Page 2: MATERI KEMEDISAN.docx

Obat antihistamin merupakan salah satu pilihan untuk meredakan alergi debu. Dekongestan akan membantu meringankan masalah hidung tersumbat.

Obat semprot hidung dan tetes mata juga bisa dijadikan alternatif meredakan gejala alergi debu.

Menyingkirkan tungau debu akan memastikan Anda tidak mengalami gejala alergi lagi.

2.Sesak Nafas

Gejala : -Muka pucat

- Nafas tersenggal-sengggal dan kesulitan bernafas

-Tubuh lemas

- Ada suara pengik saat korban bernafas

Penanganan : - Tenangkan korban agar bisa mengatur nafasnya dengan baik

-Kondisikan korban dalam posisi setengah duduk- Kondisikan kepala korban menengadah keatas untuk membuka jalur nafas korban -buka mulut korban agar nafas bisa teratur -tarik kebelakang kedua lengan korban,untuk membuka rongga dada untuk bernafas bebas

3.Hipotermia

Gejala :

-Bicara tidak jelas atau bergumam.

-Linglung dan bingung.

-Kesulitan bergerak dan koordinasi tubuh yang menurun.

-Napas yang pelan dan pendek.

-Jika tidak segera ditangani, suhu tubuh akan makin menurun dan menyebabkan gejala-gejala berikutini:

-Kesadaran yang terus menurun hingga pingsan.

-Pupil mata yang melebar.

Page 3: MATERI KEMEDISAN.docx

Napas yang pendek atau sama sekali tidak bernapas.

Denyutnadi yang lemah, tidak teratur, atau bahkan sama sekali tidak ada denyut nadi.

Penanganan:

-Memantau pernapasan pengidap.

-Segera berikan napas buatan jika pengidap berhenti bernapas.

-Perlakukan pengidap dengan hati-hati. Gerakan yang kasar atauberlebihan dapat memicu serangan jantung . Menggosok tangan atau kaki pengidap juga sebaiknya dihindari.

-Pindahkan pengidap kedalam ruangan atau tempat yang hangat jika memungkinkan. Tetapi jangan --langsung memandikan pengidap dengan air hangat.

-Lepaskan pakaian pengidap jika basah dangan pakaian yang kering.

-Tutupi tubuh pengidap (terutama bagian perut dan kepala) dengan selimut atau pakaian agar hangat.

4.Vertigo

Gejala

1. Gangguan telinga bagiand alam2. Penyakit system saraf pusat3. Migrain4. Peradangan atau infeksi5. Gangguan penglihatan6. Penyakit meniere7. Menyebabkan Tumor sudut cerebellar-pontine

 Cara Mengatasi Vertigo 

1. Berdiri tegak, buka mata dankemudian tutup. Lakukan 5 kali.2. Gerakan kepala berputar. Pasang dagu ke dada, putar kepala kekiri, dan mengubah kearah

kanan, lakukan 3 kali.3. Gerakan wajah menghadap ke atas, lalu turun dengan perlahan-lahan sampai menghadap

kebawah. Kemudian naik lagi menghadap keatas perlahan-lahan dan lakukan 3 kali.4. Melatih gerakan kepala miring, yaitu dengan mencobauntuk tetap telinga bagian kiri

kebahu kiri. Tahan sampai 15 detik, kemudian lakukan pada telinga sebaliknya. Ulangi setiap bagian telinga masing 3 kali.

5. Duduk dengan posisi punggung lurus dan mata terbuka. Lalu berdiri. Pada saat Anda berdiri, tutup mata dan Ulangi 3 kali.

Page 4: MATERI KEMEDISAN.docx

6. Istirahatkan korban dan berikan obat yang biasa menanganinya ketika penyakitnya kambuh.

5.Kejang-kejang

Gejala :

Perubahan gerakan bola mata. Mengiler atau mulut berbusa. Perubahan suasana hati, misalnya mendadak marah atau panik. Gemetaran di seluruh tubuh. Tiba-tiba jatuh. Mulut terasa pahit atau ada sensasi rasa logam pada mulut. Kejang otot yang disertai gerakan-gerakan ritmis pada lengan dan kaki.

Yang terpenting segera bawa penderita ke rumah sakit untuk menjalani penanganan darurat, terutama jika:

Ini adalah kejang pertama yang dialami penderita. Penderita tidak sadarkan diri selama lebih dari 10 menit. Durasi kejang melebihi lima menit. Kejang kembali terulang.

Langkah Penanganan Untuk Kejang

Hampir semua penderita kejang akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Tetapi selama mengalami reaksi otot yang tidak terkendali, penderita mungkin saja dapat terluka.

Tujuan utama penanganan kejang adalah untuk mencegah cidera pada penderitanya. Beberapa langkah sederhana yang bisa diambil meliputi:

Baringkan penderita agar tidak jatuh, tapi jangan memindahkannya. Letakkan alas yang empuk di bawah kepala penderita, misalnya bantal atau jaket, jika

memungkinkan. Jangan memasukkan sesuatu dalam mulut penderita, misalnya sendok atau jari. Jauhkan benda-benda berbahaya dari penderita, misalnya benda tajam. Jangan memakai kekerasan untuk menahan gerakan penderita. Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher penderita. Miringkan kepala penderita. Posisi ini akan mencegah penderita untuk menelan

muntahnya jika dia muntah. Hindari menyuapi penderita dengan apa pun sebelum kejang berhenti dan sepenuhnya

sadar. Temani penderita sampai kejangnya berhenti atau sampai petugas medis datang

Page 5: MATERI KEMEDISAN.docx

6.Kram

Gejala

Kram dapat menimpa siapapun dan juga tanpa batasan usia, berikut ini merupakan

tanda dan gejala kram, antara lain :

1. Kelemahan

2. Mati rasa

3. Pendarahan

4.Otot menegang

Penanganan :

1. Kompres dengan air hangat pada area otot yang mengalami kram

2. Pijat ringan daerah yang mengalami kram, awalnya akan terasa sakit, namun lama-

kelamaan tidak sakit

3. Lakukan peregangan pada otot yang sedang mengalami kram

4. Olesakan obatgosok pada area kram

5. Rendam kaki dengan air hangat selama kurang lebih 15 menit.

Cara yang sering kita lihat dalam pertandingan adalah medis menyemprotkan spray

ke pemain yang terkapar karena kram atau cedera. semprotan itu bernama chlor ethyl.

Dimana spray berguna untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal.

7.Anemia

Gejala :

Berikut tanda-tanda dalam tubuh yang dapat mengarah kepada anemia:• Cepat lelah. Hal ini disebabkan kurangnya asupan oksigen akibat rendahnya jumlahsel darah merah, maka tubuh mudah terasa lelah.• Kelopak mata pucat. Salah satu cara mudah mendeteksi kurangnya sel darahmerah adalah memperhatikan kelopak mata bagian bawah jika pucat berarti adakemungkinan menderita anemia.• Detak jantung cepat atau tidak teratur. Hal ini disebabkan kurangnya oksigen yangmengalir dalam tubuh.• Sesak napas. Mudah terengah-engah saat melakukan aktivitas harian.• Mual. Saat bangun tidur, penderita anemia sering merasa mual.

Page 6: MATERI KEMEDISAN.docx

• Menurunnya kekebalan tubuh. Fungsi organ tubuh menjadi tidak maksimal karenakurangnya oksigen. Alhasil daya tahan tubuh menurun.• Rambut rontok, muka pucat, sakit kepala, ujung jari pucat, nyeri di dada, tangandan kaki dingin, juga termasuk gejala dari anemia.

Penanganan :

1.Berikan munuman yang mengandung oksigen untuk korban

2.Baringkan korban dalam posisi yang nyaman

3.Berikan vitamin yang biasa dikonsumsi oleh korban

4.Biarkan korban beristirahat sejenak

8.Sinus

Gejala awal sinusitis

Pertolongan pertama menyembuhkan sinusitis perlu dilakukan apabila terjadi gejala-gejala awal berikut ini, seperti :

1. Gejala awal yang dapat ditemui pada penderita sinusitis biasanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan atas, berupa batuk dan pilek lebih dari 7 hari.

2. Demam.3. Hidung tersumbat.4. Ingus kental, kadang berbau dan mengalir ke area nasofaring.5. Sakit kepala yang lebih berat terasa pada pagi hari.6. Nyeri pada area sinusitis.7. Bersin terus-menerus

Penanganan :

1. Kompres menggunakan air hangat area sinus dengan menggunakan alat bantu berupa kain atau handuk kecil yang direndam air hangat dan diletakkan pada area hidung.

2. Gunakan masker ketika bersin berulang akibat terpapar debu, bulu binatang peliharaan, ataupun ketika sedang berada di tempat yang berpolusi udara, hal ini menandakan telah terjadi rinitis alergi.

3. Minum air hangat, dengan air hangat diharapkan dapat membuka area sinus yang tersumbat melalui rongga mulut menuju rongga hidung.

4. Istirahatkan dan Gunakan pakaian hangat seperti sweater ataupun jaket

Page 7: MATERI KEMEDISAN.docx

9.Asma

Gejala :

1.Kesulitanh mengatur nafas

2.Nafas tersenggal-senggal

3.Ada suara mengekik ketika korban menarik nafas

4.wajah pucat

Penanganan:

1. Evakuasi korban ke tempat yang nyaman dan sejuk 2. Posisikan si penderita dalam keadaan setengah duduk dan sambil bersandar.Biarkan kepala korban

bersanda di pundak untuk membuka jalaur nafasnya. Jangan sekali-kali memposisikan penderita dalam keadaan berbaring/tidur.

3. Tarik kedua tangan korban kebelakang secara perlahan untuk membuka ronggga dada korban4. Ajak korban untuk bias tenang dan mengatur nafasnya dengan baik5. Bila kondisi korban sudah lebih baik tanyakan pada korban apa ingin menggunakan inhaler atau

oxycan yang biasa ia pakai.

10.Mimisan

Gejala :

1. Jantung berdenyut cepat dan kuat2. Hidung mampet3. Pusing kepala4. Wajah pucat5. Keluar darah segar dari hidung

Penanganan :

1.Biarkan penderita duduk.

2.Sumpal hidung dengan tissue atau daun sirih yang bersih dan sudah digulung

3.Suruh korban bernafas lewat mulut

4.Tekanlah cuping telingan +-150 menit

5.Tundukan kepala

Page 8: MATERI KEMEDISAN.docx

11.Pingsan

Gejala :

1. Kehilangan keseimbangan saat jalan/berdiri2. Mual3. Berkeringat4. Jantung berdebar5. Pucat6. Tangan dingin’7. Penglihatan kabur8. Tak sadarkan diri

Penanganan:

1. Baringkan penderita2. Naikkan kaki. Posisi kaki lebih atas dari kepala +- 20 cm dari tanah3. Longgarkan pakaian seperti sabuk, kancing tangan, dll4. Lakukan tahap ADTD(angkat dagu,tekan dahi) dan buka mulut korban untuk

membantu korban mensuplay oksigen keotak 5. Periksa TTV dari sirkulasi,nafas dan nadi korban per menit 6. Terus rangsang korban sampai ia tersadar

12. Kambuh Penyakit Jantung

Gejala :

-Kesulitan bernafas

-Rasa sakit yang amat pada bagian dada sampai kepunggung

Penaganan:

-Longgarkan aksesoris yang m,engikat pada tubuh korban

-Jangan melakukan banyak pergerakan pada korban

-Biarkan korban merungkuk agar mereflexikan otot jantung

-Segera bawa kedokter

Page 9: MATERI KEMEDISAN.docx

B.KASUS TRAUMA

(Kasus yang dialami korban diakibatkan kecelakaan atau dari kondisi eksternal )

>Kasus yang biasanya terjadi karna benturan atau terkena benda tajam dan kecelakaan berbahaya yang mengenai atau menimpa korban

1.PATAH TULANG

a.Patah Tulang Tertutup

>korban mengalami patah tulang dengan ditandai:

-posture tulang yang takwajar atau terjadi perubahan struktur kondisi tulang/bengkok

-bagian yang patah membengkak/memar

-tak bias menggerakan bagian tubuh yang patah

>Penaganan :

-Jangan coba-coba mengerakan bagian tubuh yang patah

-Kompres bagian yang mengalami bengkak

-Bidai

b.Patah Tulang Terbuka

.Gejala:

-terjadinya perdarahan dan luka pada bagian tubuh yang patah

-Adanya tulang yang menjorok keluar

-Bagian patah mengalami bengkak

Page 10: MATERI KEMEDISAN.docx

Penanganan :

-Jangan coba mengerakan bagian tubuh yang patah

-Pasang ring(mitela berbentuk donat)pada tulang yang menjorok keluar

-Hentikan perdarahan dengan melakukan tahap TET

T = Tekan > menekan luka yang mengalami perdarahan dengan pembalut cepat

E = Elevasi >menionggikan bagian tubuh yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari

jantung,agar darah kembali kejantung dan mengalami pemompaan darah

T = Tekan > melakukan fiksasi dengan menekan nadi diantara luka dan jantung korban (bila

patah tulang di tangan menekan nadi bagian depan ketiak,, bila patah tulang di bagian kaki tekan

nadi di bagian depan selangkangan kaiki)

-Balut bagian luka dan bidai

2. JENIS LUKA

PENDARAHAN

Pendarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa (trauma) atau penyakit.

Klasifikasi sumber pendarahan / golongan pendarahan1. Perdarahan nadi (arteri)Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar memancar sesuai dengan denyutan nadi dan berwarna merah terang.

2. Perdarahan balik (vena)Darah yang keluar dari pumbuluh balik, mengalir, berwarna merah gelap.

3. Perdarahan rambut (kapiler)Berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan.

Page 11: MATERI KEMEDISAN.docx

Arteri Vena Kapiler

Jenis-jenis perdarahan

1. Peredaran darah luarPeredaran yang tampak / terlihat jelas keluar dari luka terbuka.2. Peredaran darah dalamPeredaran dalam, biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak. Kadang-kadang terlihat berada dibawah permukaan kulit tanpa memar.

Waspadai adanya perdarahan dalam, bila terjadi:1. Luka tusuk2. Darah / cairan yang keluar dari telinga atau hidung3. Muntah atau batuk darah4. Memar luas pada batan tubuh5. Luka tembus dada atau perut6. Nyeri tekan, kaku atau kejang pada dinding perut7. BAK / BAB berdarah

PenangananA. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan:a. Pakai APD agar tidak terkena darah / cairan tubuh korbanb. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberikan perawatanc. Cucilah tangan segera setelah selesai merawatd. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban

Page 12: MATERI KEMEDISAN.docx

B. Mengendalikan perdarahan luar1. Tekan langsung

Tekan bagian yang berdarah tepat diatas luka, umumnya perdarahan akan berhenti setelah 5-15 menit. Bila belum berhenti dapat ditambah penutup lain, tanpa melepas penutup pertama. 2. Elevasi ( tinggikan posisi luka dan lakukan bersamaan dengan tekanan langsung ).3. Tekan pada titik tekanArteri Brakialis ( pembuluh nadi di legan atas )Arteri Femoralis ( pembuluhnadi di lipat paha )

Perawatan perdarahan1. Pada perdarahan besar:a. Jangan buang waktu hanya untuk mencari penutup lukab. Tekan langsung dengan tangan ( sebaiknya menggunakan sarung tangan )c. Pertahankan dan tekan cukup kuatd. Rawat luka setelah perdarahan terkendali2. Pada perdarahan ringan atau terkendali:a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup lukab. Tekan sampai perdarahan terkendalic. Pertahankan penutup luka dan balutd. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama3. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam:a. Baringkan dan istirahatkan penderitab. Buka jalan nafas dan pertahankan c. Periksa berkala pernafasan dan denyut nadid. Perawatan syok bila terjadi atau akan terjadi syoke. Jangan beri makan dan minumf. Rawatlah cedera berat lainnya bila adag. Bila ada berikan oksigenh. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Penanganan perdarahan berarti mengendalikan perdarahan, bukan berarti menghentikan perdarahan sama sekali

Page 13: MATERI KEMEDISAN.docx

PENANGANAN LUKA DALAM

a.Memar

terjadi pembengkakkan dan kulit kebiruan karna terkena benturan atau karna cidera

Tanagnai dengan konsep RICE

R=Reast > Istirahatkan bagian tubuh korban agar relax

I = Ice pack > siapkan kompkres es untuk korban

C = Compress > kompres dengan es dalam ice pack

E = Elevasi >Mengangangkat bagian tubuh korban lebih tinggi dari jantung agar darah lancer

b.Dislokasi

Terjadi pergeseran sendi kondisi dalam otot Yang tak sesai pada tempatnya terjadi pada bagian

alat gerak tubuh

Maka akan mengakibatkan :

-bagian tubuh tak bias digerakan pada bagian dislokasi

-adanya bengkak pkada bagian tubuh atau alat gerak yang terjadi dislokasi

*pkenanganan :

-Jangan gerakan bagian gerak tubuh yang dislikasi

- pasang pembalut elastis pada bagaian tubuh yang mengalami dislokasi dengan simpul X atau

silang

SELAMAT MEMPELAJARI TEMAN-TEMAN MEDISKU Semoga bermanfaat

Disusun Oleh : Annisa Aulia

Page 14: MATERI KEMEDISAN.docx