Materi Pelatihan Siswa Materi las
-
Upload
deri-tria-pratama -
Category
Documents
-
view
1.011 -
download
270
description
Transcript of Materi Pelatihan Siswa Materi las
BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKANBALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKANDINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARATDINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Jalan Pahlawan No. 70 BandungJalan Pahlawan No. 70 Bandung
1. Lembaran kerja , berisikan informasi pekerjaan yang terdiri dari :a. Bentuk yang akan dibuatb. Ukuranc. Simbol pekerjaand. Bahan dan ukuran bahane. Perintah-perintah kerja
2. Lembar informasi, berisikan informasi pekerjaan secara detil yang beriskan :a. Bagian-bagian pekerjaanb. Proses pekerjaan yang dilaksanakanc. Mesin dan alat yang digunakand. Waktu yang digunakan
3. Lembar operasi, berisikan informasi tentang langkah-langkah pengoperasian mesin dan penggunaan alat tertentu
4. Lembar evaluasi, berupa blangko-blangko catatan pelaksanaan pekerjaan yang dimaksudkan untuk bahan laporan, evaluasi dan perbaikan pekerjaan
Persiapan alat-alat penunjang pekerjaan
Persiapan material Persiapan mesin dan alat
bantunya Pengesetan mesin dan alat
bertenaga Persiapan tempat
a. Sambungan tumpul
b. Sambungan T
c. Sambungan silang
d. Sambungan sudut
e. Sambungan dengan penguat
g. Sambungan tumpang
f. Sambungan sisi
No. Nama Sambungan Las Bentuk Sambungan Lambang
1. Las pinggir /sisi
(Edge flanged weld)
2. Las tumpul kampuh
persegi
(Square butt weld)
3. Las tumpul kampuh V tunggal
(Single V butt weld)
4. Las tumpul kampuh tirus
Tunggal
(Single-bevel butt weld)
5. Las tumpul V tunggal dengan
Akar las (Single V butt weld
with broad root face)
4. Las tumpul kampuh tirus
Tunggal dengan akar las
(Single bevel butt weld with broad
root face)
7. Las tumpul U tunggal
(Single U butt weld)
8.Las tumpul J
(Single J butt weld)
9. Las Sudut (Fillet weld)
10. Las Sumbat (Plug
weld)
11. Las Jahitan (Seam
weld)
12. Las tahanan titik
(Spot weld)
PerspektifPenunjuk dengan lambang
Metoda Amerika Metoda Eropa
SMAW
SMAW
SMAW
SMAW
No. Posisi Pengelasan Proses Pengelasan
1. Di bawah
Tangan (Flat)
Kode Posisi 1G
Pengelasan dilakukan
di bawah tangan,
sumbu las pada benda
kerja horizontal.
2. Mendatar
(Horizontal)
Kode Posisi
2G
Pengelasan dilakukan
mendatar, sumbu las
pada benda kerja
horizontal.
3. Tegak (Vertikal)
Kode Posisi 3G
Pengelasan dilakukan
dari bawah ke atas,
sumbu las pada
benda kerja vertikal.
4. Di atas Kepala
(Overhead)
Kode Posisi 4G
Pengelasan dilakukan
di atas kepala, sumbu
las pada benda kerja
horizontal.
No. Posisi Pengelasan Proses Pengelasan
1. Di bawah Tangan
Kode Posisi 1F
Pengelasan dilakukan
di bawah tangan,
sumbu las pada benda
kerja horizontal.
2. Mendatar
(Horizontal) Kode
Posisi 2F
Pengelasan dilakukan
mendatar, sumbu las
pada benda kerja
horizontal.
3. Tegak (Vertikal)
Kode Posisi 3F
Pengelasan dilakukan
dari bawah ke atas,
sumbu las pada benda
kerja vertikal.
4. Di atas Kepala
(Overhead) Kode
Posisi 4F
Pengelasan dilakukan
di atas kepala, sumbu
las pada benda kerja
horizontal.
No. Posisi Pengelasan Pipa Proses Pengelasan
1. Posisi 1GPengelasan dilakukan di bawah
tangan, sumbu pipa mendatar,
pipa boleh diputar.
2. Posisi 2GPengelasan dilakukan mendatar,
sumbu pipa tegak, pipa boleh
diputar
3. Posisi 5G
Pengelasan dilakukan di bawah
tangan, tegak dan di atas
kepala, sumbu pipa mendatar,
pipa tidak boleh diputar.
4. Posisi 6G
Pengelasan dilakukan bawah
tangan, tegak dan atas kepala,
sumbu pipa miring 450, pipa
tidak boleh diputar.
Las catat
Dilas dua sisi
90.0°
Dilas satu sisi
3°-5°
KAMPUH V
30°-35°
30°-35
°
KAMPUH X
KAMPUH V 1-3
mm
KAMPUH X
1-3
mm
3°-5°
1 2 3
Pengesetan bahan dan alat bantunya Pelaksanaan pengelasan Pemeriksaan kesalahan konstruksi dan
kesalahan las Perbaikan kesalahan konstruksi dan
kesalahan las Penyelesaian pekerjaan las Penyimpanan dan penggudangan
Primer Sekunder
Input Output
Transformer Step Down
SW STD REC
IN OUT
Primer Sekunder
+
-In put
Output
IND
Diode Rectifier
AC OUT-PUT DC OUT-PUT
Kabel tenaga
Elektroda
Klem massa
Kutub (-)
Elektroda kutub (+)
Klem massa (-)
Pesawat DC
DC SP / DCEN / Pengutuban Langsung
DC RP / DCENP/ Pengutuban Terbalik
Keterangan :a = inti elektrodab = selaput/fluxc = panjang selaput/fluxd = panjang elektrodae = diameter elektroda
KEKU ATAN TAR IK
ELEKTR OD AMEN U N JU KKAN POSISI LAS
TYPE SELAPU T AR U S L ISTR IK AC atau D C
=60 X Angka ke te tapan 1000= 60 .000 ps i(lb /s q inch )
=6 X Angka ke tetapa n 7= 42 kg /m m 2 ke kua ta nta rik m in im um untuk logam yang d iendapkan
{ E 6013
Kekuatan
tarik
Klasifikasi
lb/inchi² kg/mm²
E 60xx
E 70xx
E 80xx
E 90xx
E 100xx
E 110xx
E 120xx
60.000,-
70.000,-
80.000,-
90.000,-
100.000,-
110.000,-
120.000,-
42
49
56
63
70
77
84
Angka keempa
tJenis selaput Pemakaian arus
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Selulosa-Natrium
Selulosa-Kalium
Rutil-Natrium
Rutil-Kalium
Rutil-serbuk besi
Natrium—Hydrogen rendah
Kalium-Hydrogen rendah
Serbuk besi-oksida besi
Serbuk besi-Hydrogen rendah
DC +
AC, DC +
AC, DC –
AC, DC + atau –
AC, DC + atau –
AC, DC +
AC, DC +
AC, DC + atau –
AC, DC +
Kriteria sebagai berikut :•Lebar jalur las + 2, 0,5mm•Tinggi jalur las 1,5 0,5mm •Samb. jalur las Sama tinggi, 0,5mm•Beda perm. Jalur 0, 0,25mm•Kedalaman undercut 0, tol 0,25 mm•Panjang undercut 100%, tol –2,5%•Tinggi penetrasi 1,0 0,25mm•Panjang penetrasi 100%, tol –2,5%•Penyimp. Sudut Rata, tol. Dev. 2,50 •Porositas 0, tol. + 1 mm2
•Terak terperangkap 0, tol. + 1 mm2
•Percikan terak dalam permukaan 0, tol. + 2 bh•Bekas pukulan 0, tol. + 2 bh
A (1 : 1)
100100
60O
MMAW
A
Tebal 8
MMAW
A
A (1 : 1)
100 100
60O
Tebal 8
4G
2G
3G
1G
Unit pengontrol kawat (wire feeder)
Tanglas (welding gun/toch) Kabel las Regulator gas Botol gas
External Wire Feeder
Internal Wire Feeder
Kabel massaKabel las
sekunder
Selang gas
Flow Meter
Pressure Gauge
Pressure Regulator
Flow Meter Valve
Gas Inlet
Gas Pelindung Penggunaan Dalam Pengelasan
Argon Untuk pengelasan semua jenis logam.Helium Untuk pengelasan alumunium dan paduan tembaga
untuk panas yang lebih tinggi dan porositas minimum.(75+25 He) – (25+75 He) Sama seperti helium tetapi busur listrik akan lebih
tenag dan lebih terkontrol.Helium +10% Argon Untuk pengelasan paduan nikel tinggi.Nitrogen Untuk pengelasan tembaga, dengan menghasilkan
busur listrik yang sangat kuat.Argon + (25-30%) Nitrogen
Untuk pengelasan tembaga, mengahasilkan busur listrik yang sangat yang sangat kuat tetapi halis lasan lebih halus.Pengoperasian pada pengelasan lebih terkontrol.
Argon + (1-2%) Oksigen Untuk pengelasan paduan stainless steelArgon + (3-5%) Oksigen Untuk pengelasan baja karbon, paduan dan stainless
steel, menggunakan kawat pengoksidasiArgon + (5-10%) Oksigen Untuk pengelasan baja dengan menggunakan kawat elektroda
pengoksidasiArgon + (20-30%) CO2
Untuk pengelasan baja dengan busur hubungan pendek
Argon + 5% O2 + 15% CO2Untuk pengelasan baja dengan menggunakan elektroda pengoksidasi
CO2Untuk pengelasan baja paduan rendah dengan menggunakan kawat elektroda pengoksidasi
CO2 + (3-10%) Oksigen Untuk pengelasan baja dengan busur hubungan pendek
CO2 + 20% Oksigen Untuk pengelasan baja
E = kawat las 60 / 70 = minimum tahanan tarik 1000 PSIS = menunjukan pejal/solid T = menunjukan flux cared U = menunjukan salutan emicive
Contact tip
Nozle
Stick Out
Arc Lenght
Tip to workdistance
TEBAL BAHANØ KAWAT
(mm)
KONDISI PENGELASAN DCRP
ALIRAN GAS/MENIT
KECEPATAN KAWAT/MENITUkuran mm
Tegangan busur
Arus
24 0,63 0,8 15 - 17 30 - 50 7 - 10 40 cm
22 0,79 0,8 15 - 17 40 - 60 7 - 10 50 cm
20 1,00 0,9 15 - 17 65 - 85 7 - 10 90 cm
18 1,26 0,9 17 - 19 80 - 100 7 - 10 90 cm
16 1,59 0,9 17 - 19 90 - 110 10 - 12 85 cm
14 1,99 0,9 18 - 20 110 - 130 10 - 12 65 cm
12 2,25 0,9 19 - 21 115 - 135 10 - 12 60 cm
11 2,83 0,9 19 – 22 120 - 140 10 - 12 60 cm
10 3,18 1,2 19 – 23 140 - 180 10 - 12 80 cm
6 5,03 1,2 19 – 23 180 - 200 10 - 12 50 cm
4 6,35 1,2 20 - 23 180 - 200 10 - 12 40 cm
Arah maju Ara mundur