MAteri KEL.3 tumbang & komunikasi Toddler.docx

download MAteri KEL.3 tumbang & komunikasi Toddler.docx

of 14

Transcript of MAteri KEL.3 tumbang & komunikasi Toddler.docx

TUMBUH KEMBANG DAN KOMUNIKASI PADA USIA TODDLER Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan AnakDosen pengampu : Ns. Zubaidah S.Kep. Sp.Kep.An

Disusun oleh : Kelompok 3

Indah Ayu22020115183010Caslina 22020115183009Wiwik Sumbogo22020115183006Yurongki Donana 22020115183025Elias Johan22020115183007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN2016

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER

A. Pengertian Tumbuh KembangIstilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:1. Pertumbuhan (growth)Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter).2. Perkembangan (development)Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspekfisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu. Sedangkan untuk tercapai tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.

B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Toddler1. Pengertian ToddlerAnak usia toddler adalah anak usia 12 36 bulan ( 1 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, penegelompokkan tersebut ialah:a. Anak usia 12-18 bulanb. Anak usia 18-24 bulanc. Anak usia 24-36 bulan2. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 12-18 Bulana. Fisik Tingkat pertumbuhan lebih lambat pada umur tahun ke dua dan nafsu makan menurun. Lemak bayi dibakar oleh gerakan yang bertambah. Lumbar lordosisberlebihan membuat perut menonjol. Pertumbuhan otak, disertai mielinisasi yangberlanjut, menghasilkan penambahan lingkar kepala lebih dari 2 cm dalam 1 tahun. Sebagian besar anak mulai berjalan sendiri mendekati usia satu tahun, sebagian lagi tidak dapat berjalan sampai usia 15 bulan. Bayi yang sangat aktif dan berani cenderung berjalan lebih awal, bayi kurang aktif, lebih penakut dan yang terikat dengan menyelidiki obyek-obyek secara terperinci barjalan lebih lambat. Berjalan lebih awal tidak berkaitan dengan perkembangan di bidang-bidang lain. Ketika anak dapat berjalan secara bebas, anak dapat berjalan menjauhi orangtuanya dan menjelajahi lingkungannya. Meskipun anak menggunakan ibunya sebagai tempat perlindungan untuk menentramkan hati.b. Perkembangan Kognitif Penjelajahan benda mempercepat jalannya karena pendekatan, pemegangan, danpelepasan hampir sepenuhnya matur dan berjalan bertambah ke hal-hal yang menarik. Anak yang baru berjalan menggabungkan objek-objek dengan cara-cara baru untukmenciptakan hal-hal menarik, seperti menumpuk balok-balok atau meletakan barang kedalam tempat kaset video. Alat-alat mainan juga lebih mungkin untuk digunakan pada maksud-maksud tujuannya (sisir untuk rambut, cangkir untuk minum). Meniru orangtua dan anak-anak yang lebih dewasa adalah cara belajar yang penting. Permainan khayalan yang berpusat pada tubuh anak itu sendiri (pura-pura minum dari cangkirkosong).c. Perkembangan EmosiBayi-bayi yang mungkin telah mencapai dan melakukan hal yang baru bagi dirinya cenderung memiliki sifat emosi yang lebih tinggi.. Bila mereka mulai berjalan,perubahan suasana hati utama mereka nyata sekali. Anak yang baru belajar berjalan digambarkan seperti orang yang dimabukan oleh kemampuan mereka yang baru .Kemampuan anak untuk menggunakan orang tua sebagai tempat aman untukpenjelajahan merupakan hal yang penting bagi anak untuk dapat mengeksplorasi dirinya, tergantung pada hubungan kasih sayang. Kasih sayang baik dan lebih dapat memberikan pengaruh positif dan menjadikan anak itu memiliki sifat yang baik. Anak yang mendapat kasih sayang yang baik tentunyha akan memiliki perkembangan emosi yang baik karena telah terbiasa dengan kasih dan sayang yang didaptkannya sebelumnya.d. Perkembangan BahasaKomunikasi penting sejak lahir, khususnya nonverbal sebagai interaksi antarabayi dan yang merawatnya. Penerimaan bahasa mendahului perasaan. Kata-katapertama mulai muncul pada usia 9-18 bulan, kebanyakan anak dapat mengucapkan setidaknya 1 sampai 2 kata pada usia 1 tahun. Ketika bayi mulai mengucapkan kata-kata pertamanya, kira-kira 12 bulan , mereka mulai menanggapi dengan tepat beberapa contoh pernyataan sederhana.Pada usia 15 bulan, rata-rata anak menunjuk pada bagian utama tubuh dan menggunakan 4-6 kata-kata secara spontan dan benar, termasuk kata benda dan nama sendiri. Anak yang baru berjalan juga menikmati berkata-kata dengan suku kata yang banyaktetapi tidak tampak marah ketika tidak ada yang mengerti. Sebagian besar komunikasi keinginan dan ide berlanjut menjadi non-verbal.3. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 18-24 Bulana. Pertumbuhan FisikPerkembangan motorik ialah suatu kemajuan pada usia ini, pada usia ini terjadi perkembangan keseimbangan dan kelincahan serta kemampuan untukberlari dan menaiki tangga. Berat dan tinggi meningkat secara bertahap meskipunpertumbuhan kepala terjadi agak lambat. 90% dari lingkar kepala dewasa didapatkanpada usia 2 tahun, dengan pertambahan hanya 5 cm yang didapat pada beberapa tahun ke depan.b. Perkembangan KognitifPada usia kira-kira 18 bulan, beberapa perubahan kognitif datang menandai kesimpulan periode sensorimotor. Obyek permanen benar-benar didirikan Anak yangbaru belajar berjalan mengharapkan adanya obyek yang dapat digerakan walaupunbenda itu tidak dapat dilihat karena sedang bergerak. Sebab dan akibat dimengerti dengan lebih baik, dan anak memperlihatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Menggunakan tongkat untuk menggunakan mainan yang ada di luarjangkauannya. Perubahan bentuk secara simbolik dalam permainan yang tidak lagi terikat pada tubuh balita itu sendiri (mulai bermain imajinasi dengan objek lain)c. Perkembangan EmosiPada banyak anak, kebebasan relatif pada periode sebelumnya memberi jalan untuk menambah keterikatannya pada usia sekitar 18 bulan. Pada fase ini digambarkan sebagai penyesuaian yang mungkin merupakan reaksi tumbuhya kesadaran dari kemungkinan berpisah. Banyak orang tua yang mengatakan bahwa mereka tidak bisakemana-mana tanpa bersama-sama anaknya. Tidur sendiri seringkali sangat sulit,dengan banyaknya kesalahan awal dan kemarahan. Anak-anak terkadan membutuhka objek atau barang transisi yang dapat digunakan untuk memberikan perasaan tenang dan aman seperti yang diberikan oleh orang tua.Saat perasaan anak berkembang akan dirinya, mereka mulai mengerti perasaanorang lain dan membangun rasa empati. Anak dapat memeluk anak lainnya yangmendapatkan distress atau menjadi perhatian ketika seseorang sedang sakit. Merekamulai mengerti perasaan anak lainnya jika disakiti, dan kesadaran ini mendorongmereka untuk menahan perilaku agresif mereka.d. Perkembangan BahasaMungkin perkembangan yang paling dramatik pada periode ini ialah bahasa. Memberi nama objek bertepatan dengan kedatangan pemikiran simbolistik. Setelah menyadari bahwa kata-kata dapat berarti benda, perbendaharaan kata anak berkembang dari 10-15 kata-kata pada usia 18 bulan menjadi 50-100 pada usia 2 tahun. Setelah mendapat perbendaharaan kata kira-kira 50 kata, anak-anak mulai menggabungkan kata-kata tersebut untuk memulai kalimat sederhana, permulaan tata bahasa. Pada tingkat ini, anak mengerti perintah 2 tahap, seperti berikan bola itu dan pakai sepatumu. Bahasa juga memberikan anak perasaan mengontrol lingkuangan sekitarnya,seperti selamat tinggal atau malam-malam. Kemunculan bahasa lisan menandakanberakhirnya periode sensorimotor. Seperti anak-anak yang baru berjalan-jalan Anak-anak belajarmenggunakan simbol-simbol untuk mengungkapkan ide-ide dan menyelesaikanmasalah, kebutuhan untuk kognisi didasarkan pada perasaan langsung dan gerakan manipulasi berkurang.

4. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 24-36 Bulana. Perkembangan motorikAnak umur 2-3 tahun dapat berjalan berjinjit, menyusun 7-8 balok, memegang pensil dengan baik, naik tangga, menaruh pensil kedalam botol, memakai sepatu sendiri.b. Perkembangan bahasaPada usia ini si anak biasanya sudah mulai dapat mengetahui satu warna, menyebutkan nama lengkap, nama panggilannya sendiri, mengerti arti lelah dan lapar, aktif bertanya dan berbicara, penambahan artikulasi.c. Perkembangan kognitifPada umur 3 tahun dia dapat bermain imajinasi sendiri, mengetahui jenis kelamin sendiri, dapat memanjat dengan kaki bergantian, malatakkan kedua kakinya pada masing-masing tangga sambil melompat. Anak-anak pada usia 3 tahun mempunyai keinginan yang besar untuk bebas melakukan hal-hal yang disukainya. d. Keterampilan utama Sudah bisa menyebutkan kurang lebih 6 anggota tubuhnya, apap yang diucapkannya sudah mulai dapat dipahami, dan dapat mengucapkan kalimat sebanyak 2-3 kata. Bisa menyusun balok sebanyak 6 buah, dan cara berjalan lebih tertata. Bisa melompat dengan kedua kakinya, dan bisa membukakan pintu. Bisa menggosok gigi, tetapi masih dengan bantuan orang lain. Sudah bisa menyebutkan namanya sendiri. Sudah bisa melakukan percakapan sederhana. Sudah bisa mengenali kegunaan 2 benda yang dikenalnya, kalimatnya sudah terdiri dari 3-4 kata, dan dapat menyebutkan 2 kegiatan seperti, melompat dan meloncat.e. Keterampilan yang akan dikuasai Membicarakan tentang dirinya sendiri, bisa menyesuaikan benda-benda berdasarkan kategori, dan sudah bisa berjalan menuruni tangga. Bisa menggunakan kata ganti seperti, saya dan kamu, serta dapat mencuci dan membersihkan tangan sendiri. Sudah mulai mengerti dengan istilah seperti, besar, halus, dll. Senang menggambar lingkaran. Bisa berdiri dengan satu kaki secara bergantian dalam beberapa saat, mengenal alfabet lebih banyak, dan sudah bisa menggosok giginya sendiri. Bisa melakukan naik turun tangga dengan lancar, sudah mulai menggunakan istilah diatas, didalam, disana, 75% ucapannya sudah mulai bisa dimengerti dengan jelas, dan dapat menyusun balok sebanyak 8 buah. Bisa melakukan lompat di tempat dan melompati sesuatu, sudah mengerti 2/3 permintaan atau perintah, dan sudah bisa mengendarai sepeda roda 3.

f. Keterampilan lebih lanjut Sudah mulai mengerti kata-kata seperti, 'nanti' atau 'sebentar lagi', sudah mengerti perbedaan gender laki-laki dan perempuan, serta mulai belajar melompat. Sudah bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas, dan bisa membuat gambar garis vertikal. Sudah mulai mengenal alfabet, serta dapat menjaga keseimbangan seperti berdiri dengan satu kaki. Bisa mengenakan pakaiannya sendiri, menyebutkan beberapa warna, dan sudah tahu tentang nama temannya. Bisa menggunakan 2 kata sifat, bisa menggambar silang, dan sudah mulai mengerti jika orang lain menanyakan fungsi tempat. Sudah bisa melakukan toilet training, bisa menggoyang-goyangkan ibu jari (jempol), bisa melakukan berbagai ekspresi emosi seperti, senang, marah, sedih, takut dsb, serta bisa menggambar seperti orang yang digambar hanya dengan lingkaran dan garis silang saja. Bisa melakukan berdiri di atas satu kaki secara bergantian selama 3 detik, dan sudah bisa mengenakan pakaiannya sendiri baik celana maupun baju.

TINJAUAN TEORI KOMUNIKASI PADA TODDLER

A. DefinisiKomunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Nursalam (2007) menyatakan, komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan.Komunikasi terapeutik adalah hubungan interpersonal perawat-klien (anak) merupakan proses belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien. ( Stuart G. W. 1998). Secara umum komunikasi kesehatan merupakan upaya sistematis yang secara positif mempengarui praktek-praktek kesehatan populasi besar. Sasaran utama komunikasi kesehatan adalah melakukan perbaikan kesehatan yang berkaitan dengan praktek dan pada gilirannya status kesehatan. Komunikasi kesehatan yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni dan ilmu.Pendekatan komunikasi kesehatan diturunkan dari disiplin ilmu meliputi pemasaran sosial, antropologi, analisis perilaku, periklanan, komunikasi pendidikan, serta ilmu-ilmu sosial yang lain. Hal ini saling melengkapi, saling tukar menukar prinsip dan tehnik umum satu sama lain sehingga masing-masing memberikan sumbangan yang unik bagi metodelogi komunikasi kesehatan.

B. Prinsip-prinsip komunikasi pada anakDalam komunikasi pada anak membutuhkan pertimbangan khusus sehingga perawat dapat mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan anak maupun dengan keluarga. Perawat banyak menerima informasi dari orang tua, karena kontak antara orang tua dengan antar umum akrab, informasi yang diberikan orang tua dapat diasumsikan dan diandalkan dengan baik.Perawat memberikan perhatian periodik kepada bayi dan anak ketika mereka bermain untuk membuat mereka berpartisipasi. Anak yang lebih besar dapat secara aktif terlibat dalam komunikasi. Anak-anak umumnya responsive terhadap pesan non verbal,gerakan yang tiba-tiba atau mengancam akan membuat mereka takut. Perawat memasuki ruang dengan senyum yang lebar dan gerakan tangane tertentu akan menghalangi terbentuknya hubungan. Perawat harus tetap anggun dan tenang, membirkan anak terlebih dahulu bertindak dalam hubungan interpersonal. Nada suara yang tenang, bersahabat dan yakin adalah yang terbaik.Anak tidak suka dipandangi. Ketika berkomunikasi, perawat harus melakukan kontak mata. Anak kecil sering kali merasa tidak dapat berbuat apa-apa terutama dalam situasi yang meliputi interaksi dengan personal perawatan kesehatan(W haley dan Wong, 1995)Ketika diperlukan penjelasan atau petunjuk, perwat menggunakan bahasa yang langsung dan sederhana, harus jujur, membohongi anak dengan mengatakan bahwa prosedut yang menyakitkan tidak menyakitkan hanya akan membuat mereka marah. Untuk meminimalkan ketakutan dan kecemasan perawat harus selalu dengan segera mengatakan pada mereka apa yang akan terjadi. Menggambar dan bemain adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan anak. Hal ini memberikan kesempatan bagi anak untuk berkomunikasi secara non-verbal [membuat gambar] dan secara verbal [menjelaskan gambar]. Perawat dapat menggunakan gambar tersebut sebagai dasar untuk memulai komunikasi.

C. Strategi/Tehnik komunikasi pada anak.Tehnik berkomunikasi dengan anak kecil sangat bervariasi, bergantung pada umur dari anak tersebut. Toddler [1-3 tahun] /anak-anaki pra sekolah [3-5 tahun]. Anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Anak bersifat egosentris dan hanya memahami hal-hal yanug berhubungan dengan dirinnya. Anak tidak dapat membedakan fantasi dan kenyataan. Anak memahami anologi secara literal [mis. Anak harus di izinkan untuk melakukan eksplorasi pada lingkungan]. Anak harus di izinkan menjelajahi lingkungan. Anak memahami kalimat yang pemdek dan sederhana, kata-kata yang dipahami dan penjelasan yang konkrit. Tehnik dan alat untuk meningkatkan komunikasi.a. Papan komunikasi dengan kata - kata, huruf/gambar yang menunjukan kebutuhan dasar (toilet, air)b. Kertas dan pensil untuk menunjukan ekspresi dari kebutuhan / pikiran.c. Melibatkan keluarga dan teman dalam pengiriman perawatan jiwa.d. Penggunaan sikap non verbal seperti kedipan mata /gerakan jari untuk merespon.e. Menggunakan kata yang dapat dipahami anak, menghindari terminology medis.

D. Hambatan komunikasi pada anak.Dalam berkomunikasi dengan anak perawat akan menemui beberapa hambatan dalam proses komunikasi tersebut hal ini meliputi:1. Keterbatasan dalam perkembangan bahasa, konsep dan pengalaman.2. Keterbatasan dalam memahami konsep abstrak.3. Kadangkala kurang atau tidak tanggap dalam diajak bicara.4. Ucapan kata tidak jelas.

PROSES KEPERAWATANA. Pengkajian.Hal yang dilakukan adalah wawancara dan pengambilan riwayat (identitas anak), pemeriksaan fisik (penggunaan saluran visual, auditari, dan taktil), observasi tingkah laku non verbal, pengulangan catatan medis, literature, dan tes diagnostic. Dalam kasus ini, perawat mengkaji kemampuan anak untuk berkomunikasi, meliputi observasi suara, gaya, dan kosa kata yang digunakan. Kendala fisik menyebkan ketidak mampuan untuk menemukan nama atau kata. Penyakit psikologis atau depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi. Dalam hal ini, perawat mengisolasi penyebab psikologis masalah wicara dengan penyebab neurologist yang mungkin.

B. Diagnosa KeperawatanKeberhasilan perawat dalam mengindetifikasi masalah komunikasi klien akan menjamin perumusan diagnosa keperawatan yang akurat. Factor-faktor yang berhubungan dengan diagnosa harus difokuskan pada penyebab kegagalan komunikasi sehingga intervensi yang tepat dapat dipilih. Factor-faktor pendukung yang akurat juga harusdidefinisikan. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah sebaiknya perawat menganalisis secara tertulis dari penemuan pengkajian, dan mendiskusikan kebutuhan perawatan kesehatan dan prioritas dengan klien dan keluarga.

C. IntervensiPerawat merencanakan asuhan tertulis mendiskripsikan dengan klien untuk menentukan metode implementasi, komunikasi interpersonal yang memenuhi tujuan perawatan klien di bawah ini:1. Mentransmisikan pesan yang jelas, ringkas,dan dapat di pahami.2. Klien meningkatkan rasa percaya kepada perawat sebagai pemberi perawatan.3. Perawat dank lien memberi dan menerima respon.Setelah keberhasilan di tentukan bersama, hasil yang di harapkan di polakan dan intervensispesifik di rencanakan.D. ImplementasiPerawat harus mencoba untuk mengembangkan hubungan terabiotik yang membantu hal ini di harapkan, akan merasa nyaman dalam melakukan interaksi meskipun terjadi perubahan selain itu yang harus di lakukan adalah mendiskusikan dengan profesional kesehatan lainnya, pengajaran kesehatan,penetapan dukungan terapeutik, kontak dengan sumber kesehatan lainnya, mencTt perkembangan klien dalam rencana keperawatan dan catatan perawat.E. EvaluasiKomunikasi yang berhasil di evaluasi melalui observasi perawat terhadap interaksi kx. Perawat mengevaluasi intervensi keperawatan berdasarkan penetapan keberhasilan kx sebelumnya untuk menentukan apakah strategi atau intervensi telah efektif dan apakah perubahan kx di hasilkan karena intervensi. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam mengevaluasi yaitu: kemahiran untuk memberikan respon verbal dan non verbal, hasil tertulis tentang akibat yang di harapkan, memperbaharui rencana tertulis, dan penjelasan revisi kepada anak.

DAFTAR PUSTAKA.

Narendra MB, suryawan A, irwanto. 2006. Naskah lengkap continuing education ilmu kesehatan anak XXXVI penyimpangan tumbuh kembang anak. bag/SMF ilmu kesehatan anak FK UNAIR. Surabaya.

Soetjiningsih.2002.Perkembangan Anak dan Permasalahannya, Dalam : Tumbuh kembangAnak dan Remaja. Penyunting : Narendra M, Sularyo T, Suyitno H, Gde Ranuh.Sagung Seto.Jakarta:EGC

Graeff, AJudith, dkk. 1996 . Komunikasi dalam kesehatan dan perubahan perilaku. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.