Materi Kaka Ilo

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit merupakan komponen terbesar dari sistem pelayanan kesehatan yang secara integral. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan dari masyarakat, maka rumah sakit sebagai tempat layanan kesehatan dan layanan keperawatan di tuntut mampu untuk mengimbangi harapan dan kebutuhan masyarakat tersebut, dengan pelayanan yang profesional dan berkualitas. Untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas perlu didukung oleh beberapa faktor baik fasilitas maupun sumber daya manusia secara kualitas maupun kuantitas yang tersedia di unit pelayanan rumah sakit. Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu di unit pelayanan rumah sakit adalah dengan mengembangkan kemampuan individu dan perencanaan tenaga keperawatan’ yang sesuai dengan tujuan organisasi. Perencanaan ketenagaan harus sesuai kebutuhan dan 1 Manajemen Keperawatan

description

qa

Transcript of Materi Kaka Ilo

Page 1: Materi Kaka Ilo

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan. Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit merupakan komponen

terbesar dari sistem pelayanan kesehatan yang secara integral.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta

meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan dari masyarakat, maka

rumah sakit sebagai tempat layanan kesehatan dan layanan keperawatan di

tuntut mampu untuk mengimbangi harapan dan kebutuhan masyarakat

tersebut, dengan pelayanan yang profesional dan berkualitas.

Untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas perlu

didukung oleh beberapa faktor baik fasilitas maupun sumber daya manusia

secara kualitas maupun kuantitas yang tersedia di unit pelayanan rumah sakit.

Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan yang

bermutu di unit pelayanan rumah sakit adalah dengan mengembangkan

kemampuan individu dan perencanaan tenaga keperawatan’ yang sesuai

dengan tujuan organisasi. Perencanaan ketenagaan harus sesuai kebutuhan

dan tujuan pelayanan keperawatan yaitu pelayanan keperawatan yang optimal

dan efektif.

Perencanaan ketenagaan merupakan proses yang komplek, perlu

ketelitian dalam menerapkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk

melaksanakan kegiatan dalam pencapaian tujuan. Kualitas dan kuantitas

tenaga perlu ditata dalam melaksanakan kegiatan melalui penjadualan yang

1 Manajemen Keperawatan

Page 2: Materi Kaka Ilo

sistimatis dan terencana dengan baik sehingga kegiatan yang dilakukan dapat

berhasil guna dan berdaya guna.

Perencanaan tenaga ( staffing ) merupakan salah satu fungsi yang

penting dalam organisasi, termasuk organisasi keperawatan. Keberhasilan

organisasi juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang ada.

Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan

dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi

sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang

diambil dan jadwal yang diikuti. Dalam perencanaan keperawatan, perawat

memilih metode khusus dan sekumpulan tindakan alternatif untuk menolong

pasien mempertahankan kesejahteraan yang optimal.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan

organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan

rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting

dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana

informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan

bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana

tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu

tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,

artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu.

Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan

kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

2 Manajemen Keperawatan

Page 3: Materi Kaka Ilo

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Perencanaan Manajemen Keperawatan?

2. Bagaimana Komponen Penerepan 5W1H?

3. Bagaimana Kriteria Penerapan SMART?

4. Bagaimana Penerapan Lingkup Aplikasi Rencana Strategi Keperawatan?

5. Bagaimana Perhitungan Tenaga Kepewatan Menurut Direktorat

Pelayanan Keperawatan, Dirjen Pelayanan Medik, Depkes 2002?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Perencanaan Manajemen Keperawatan

2. Untuk Mengetahui Komponen Penerepan 5W1H

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Kriteria Penerapan SMART

4. Untuk Mengetahui Penerapan Lingkup Aplikasi Rencana Strategi

Keperawatan

5. Untuk Mengetahui Perhitungan Tenaga Kepewatan Menurut Direktorat

Pelayanan Keperawatan, Dirjen Pelayanan Medik, Depkes 2002

3 Manajemen Keperawatan

Page 4: Materi Kaka Ilo

BAB IIPEMBAHASAN

A. Defenisi Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan

Tjokroamidjojo (1992) mendefinisikan perencanaan sebagai suatu

cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maximum output) dengan

sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Selanjutnya

dikatakan bahwa perencanaan merupakan penentuan tujuan yang akan dicapai

atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa. Dengan

demikian, menurut Tjokroamidjojo (1992) terdapat 5 hal pokok yang perlu

diketahui dalam perencanaan ataupun perencanaan pembangunan, yakni :

1. Permasalahan-permasalahan pembangunan suatu negara/masyarakat

yang dikaitkan dengan sumber-sumber pembangunan yang dapat

diusahakan, dalam hal ini sumber-sumber daya ekonomi dan sumber-

sumber daya lainnya.

2. Tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.

3. Kebijaksanaan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana

dengan melihat penggunaan sumber-sumbernya dan pemilihan alternatif-

alternatifnya yang terbaik.

4. Penterjemahan dalam program-program atau kegiatan-kegiatan usaha

5. Jangka waktu pencapaian tujuan.

Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang

penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita

dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau

tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat

realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat

4 Manajemen Keperawatan

Page 5: Materi Kaka Ilo

perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada

pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu

berlangsung.

Ada dua tipe perencanaan dasar yaitu : (James Af Stoner dan R .

Edward Freeman, 1994) :

1. Perencanan strategis, perencanaan yang dilakukan oleh para manajer

puncak dan menengah untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas,

dan

2. Perencanaan operasional, perencanaan yang memperlihatkan bagaimana

perencanan strategis akan diimplementasikan dalam kegiatan sehari –

hari.

Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan

apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan

serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan

melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.

Landasan dasar setiap perencanaan adalah kemampuan manusia untuk

secara sadar memilih alternatif masa depan yangdikehendakinya dan

kemudian mengarahkan daya upayanyauntuk mewujudkan masa depan yang

dipilih tersebut. Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam

keseluruhan proses manajemen agar factor produksi yang terbatas dapat

diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan merupakan spesifikasi dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai

serta cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, hal ini

berarti mengandung arti :

1. Penentuan tujuan

2. Pemilihan dan penentuan cara yang akan ditempuh

5 Manajemen Keperawatan

Page 6: Materi Kaka Ilo

3. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut.

Kegunaan perencanaan/rencana kerja:

1. Dapat membedakan arah bagi setiap kegiatan denganjelas.

2. Dapat mengetahui apakah tujuan tersebut telah dicapai.

3. Dapat memudahkan mengindentifikasikan hambatan

B. Komponen 5 W + 1 H Dalam Manajemen Keperawatan

Ada suatu target yang akan dicapai yaitu program. Di dalam suatu

perencanaan ada 5 W dan 1H yaitu: What, where, who, when. why. Tiga

kegiatan yang dilakukan didalam perencanaan yaitu:

1. Kegiatan pokok apa yang akan dilakuakn secara langsung dikerjakan pada

pencapaian tujuan yang akan dicapai.

2. Kegiatan yang menunjang aktivitas yang mendukung tujuan teersebut.

3. Kegiatan Veterial : kegiatan yang tidak menunjang tetapi tidak sering

dihindarkan yaitu: ppl dan pkl.

Adapun komponen 5 W + 1 H meliputi :

1. What

a. Apa yang akan dilakukan atau dikerjakan.

b. Dana sumber yang didapat.

c. Dana apa yang akan dihubungkan.

d. Sumber daya manusia

e. Sarana dan prasarana agar tercapai.

2. Where

a. Dimana kita melakukan kegiatan.

b. Berpegang kepada aspekbilitas (kemampuan untuk menyelesaiakan

diri).

6 Manajemen Keperawatan

Page 7: Materi Kaka Ilo

c. Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan guna

menjamin kelancaran tugas.

3. When:

a. Kapan kita melakukan tugas.

b. Kemampuan untuk mengelola waktu.

c. Memilih waktu yang tepat untuk mengisi waktu yang luang.

4. Who

a. Menganalisis kebutuhan tenaga kerja baik kuantitatif maupun

kualitatif.

b. Pola pembinaan karier.

c. Kebijaksanaan didalam pengolahan dan pengajian.

d. Metode dan teknik tentang pengadaan tenaga kerja yang akan

dilaksanakan.

5. Why

a. Rencana itu harus mempermudah suatu pekerjaan sehingga mudah

dilaksanakan.

b. Rencana itu harus mempunyai rincian yang cermat.

Perencanan bukan merupakan suatu tindakan melainkan suatu

proses. Suatu proses yang masih mempuyai suatu tindakan –tindakan

untuk menuju suatu tujuan. Tidak dibatasi atas startegi yang akan

dilakukan sebelum diambil suatu keputusan karena bisa saja terjadi

perubahan.

7 Manajemen Keperawatan

Page 8: Materi Kaka Ilo

C. Kriteria Perencanaan

Pedoman penulisan kriteria hasil berdasarkan SMART :

1. Spesifik ( tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda )

Spesifik  berarti tujuan itu hendaknya merupakan hal yang sangat rinci,

bukan hal yang masih umum.

2. Measurable ( tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang

Perilaku klien; dapat di lihat, didengar, diraba, dirasakan dan dibau )

Tujuan yang ingin dicapai itu memiliki kriteria-kriteria yang mampu

menjelaskan sejauh mana telah tercapai. Kriteria terukur ini bisa berupa

kualitas, kuantitas, hingga biaya yang dikeluarkan.

3. Achievable ( tujuan harus di capai )

Dapat dicapai, tujuan yang dapat dicapai biasanya diketahui dari jalan

untuk mencapainya, langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai

cita-cita itu. Langkah-langkah ini tentu belum kita buat saat

mendeskripsikan tujuan, langkah-langkah ini diketahui dari pengalaman

orang lain dan juga informasi-informasi yang berhubungan.

4. Realistic ( Tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah)

Tujuan yang realistis juga tidak jauh berbeda dengan dapat dicapai,

realistis berhubungan dengan kesanggupan diri, seperti kemampuan yang

dimiliki, dukungan orang lain, serta kemampuan finansial.

5. Time ( Tujuan keperawatan )

Tujuan yang akan dicapai dibatasi oleh waktu yang kita tentukan sendiri.

Batasan waktu ini merupakan hasil kompromi antara banyaknya waktu

yang kita miliki dan juga gambaran waktu yang dibutuhkan untuk

mencapainya, apakah akan menjadi seminggu, atau sebulan, atau setahun

itu tergantung kompromi antara dua hal tersebut.

8 Manajemen Keperawatan

Page 9: Materi Kaka Ilo

D. Lingkup Aplikasi Rencana Strategi

1. Kepala Bidang

Peran kepala bidang keperawatan

a. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan pembinaan penerapan asuhan keperawatan,

pembinaan peningkatan pelayanan keperawatan dan bimbingan mutu

keperawatan serta pengawasan penerapan etika keperawatan

b. Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur

Kepala Bidang Keperawatan.

c. Kepala Bidang Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu

Wakil Direktur Pelayanan dalam melaksanakan kegiatan bidang

keperawatan.

2. Kepala Bangsal

Kepala bangsal mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja dan kebutuhan tenaga keperawatan

b. Menyusun rencana dan menyiapkan bahan pembinaan tenaga

keperawatan dalam rangka melaksanakan asuhan keperawatan sesuai

standar

c. Melakukan kegiatan untuk pengembangan profesi tenaga

keperawatan

d. Melakukan pengawasan dan pengendalian tenaga keperawatan

dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan

3. Penanggung Jawab Shift

a. Membantu kepala ruangan dalam mengelola dan mengawasi

pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga

9 Manajemen Keperawatan

Page 10: Materi Kaka Ilo

b. Membantu kelancaran tersedianya alat-alat medis dan alat kesehatan

lainnya sesuai dengan standar

c. Memberikan tugas kepada perawat pelaksana agar memberikan

asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien serta selalu

mendokumentasikannya sesuai SAK yang berlaku pada format yang

sudah tersedia

d. Memberikan pelayanan keperawatan diunit kerjanya dan

bekerjasama dengan tim medis dan non medis lainnya dalam

mengkoordinasikan seluruh pelayanan diruang perawatan

e. Memelihara lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien dan

keluarga

f. Memberikan informasi kepada pasien dan kelurganya tentang

fasilitas rumah sakit, lingkungan perawatan dan tata tertib yang

berlaku dirumah sakit

g. Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan

kebutuhan dokter disaat visite

h. Mempersiapkan dan memelihara catatan klinis pasien

4. Peran Ketua Tim

a. Management approach

1) Perencanaan

Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian, rencana

bulanan)

2) Pengorganisasian

Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan

Membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana

10 Manajemen Keperawatan

Page 11: Materi Kaka Ilo

3) Pengarahan

Memimpin pre conference

Memimpin post conference

Menciptakan iklim motivasi di timnya

Mengatur pendelegasian dalam timnya

Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya

4) Pengendalian

Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien

yang dilakukan oleh perawat pelaksana

Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana

b. Compensatory reward

Menilai kinerja perawat pelaksana

1) Professional relationship

Melaksana konferensi kasus

Melakukan kolaborasi dengan dokter

2) Patient care delivery

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan

penyakit tersering ditemukan di ruang rawat

3) Perawat pelaksana

Perencanaan :

Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian)

Patient care delivery

5. Peran Pembimbing Klinik

Sebagai agen pembaharu

Sebagai narasumber

Sebagai manajer

11 Manajemen Keperawatan

Page 12: Materi Kaka Ilo

E. Berdasarkan Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga

Keperawatan (Direktorat Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002)

Untuk menentukan kebutuhan tenaga keperawatan di ruangan dapat

diperhitungkan dan di pertimbangkan berdasarkan menetapkan jumlah tenaga

perawat sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien.

Menurut Johnson ( 1984 ) yang dikutip oleh Gillies,1989 bahwa klasifikasi

pasien dibagi menjadi lima :

1. Tingkat ketergantungan I ( self care ), dengan kondisi pasien :

Makan sendiri atau dengan bantuan minimal, kebersihan diri hampir

seluruhnya dilakukan sendiri, eliminasi dilakukan di kamar mandi tanpa

bantuan , tidak mengalami inkontinentia.

2. Tingkat ketergantungan II ( minimal care ), dengan kondisi pasien :

Makan perlu bantuan dalam menyiapkan, mengatur posisi dapat makan

sendiri, kebersihan diri dapat dapat melakukan sendiri atau dengan

bantuan minimal, eliminasi perlu bantuan, dapat mobilisasi sendiri atau

engan bantuan minimal, tidak mengalami inkontinentia.

3. Tingkat ketergantungan III ( moderate care ), dengan kondisi pasien sbb :

Pasien tidak dapat mengunyah dan menelan, tidak mampu melaksanakan

kebersihan diri sendiri, eliminasi perlu bantuan bedpan, kurang mampu

mobilisasi sendiri. Inkontinentia .2 kali setiap shift perlu bantuan untuk

kenyamanan.

4. Tingkat ketergantungan IV ( extensif care ), dengan kondisi pasien sbb :

Pasien tidak dapat makan sendiri, kesulitan untuk mengunyah dan

menelan, kemungkinan dipasang slang. Kebersihan diri perlu bantuan

secara total, eliminasi mengalami inkontinentia 2 kali tiap shift, tidak

12 Manajemen Keperawatan

Page 13: Materi Kaka Ilo

mampu mengatur posisi sendiri perlu bantuan 2 orang untuk mengatur

posisi.

5. Tingkat ketergantungan V ( intensif care ), dengan kondisi pasien sbb :

Diperlukan satu orang perawat untuk satu pasien dalam melakukan

observasi atau monitoring secara terus meneruis tiap shift.

Menurut Ann Mariner ( 1992 ), sesuai klasifikasi pasien tersebut

diatas, rata rata kebutuhan perawatan untuk self care adalah 1-2 jam /hari,

minimal care 3-4 jam/hari, moderate care 5-6 jam/hari, extensif care 7-8

jam/hari, dan intensif care 10-14 jam/hari.

Ditinjau dari keperawatan langsung dan keperawatan tidak langsung.

(perhitungan gillies)

Perkiraan jumlah tenaga dapat dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan

pasien.

1. Waktu untuk keperawatan langsung

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk keperawatan langsung pada pasien

yang didasarkan pada tingkat ketergantungan pasien adalah 4-5 jam per

pasien.

2. Waktu untuk keperawatan tidak langsung

Selain dibutuhkan waktu keperawatan langsung juga dibutuhkan waktu

keperawatan    tidak langsung. Keperawatan tidak langsung mencakup

kegiatan perencanaan, menyediakan persiapan peralatan, berbicara

debngan anggota tim kesehatan lain, menulis dan membaca dokumentasi

pasien, melaporkan pada atasan maupun pada tim kesehatan lain. Pada

umumnya kebutuhan perawatan tidak langsung relatip sama meski tingkat

ketergaantungan dan penyakitnya berbeda. Dari hasil penelitian di R.S.

Detroit ( Gillies,1989 ) rata-rata waktu keperawatan tidak langsung adalah

13 Manajemen Keperawatan

Page 14: Materi Kaka Ilo

38 menit / pasien per hari, sedang menurut Wolf    ( 1965 ) adalah 60

menit/pasien per hari.

3. Waktu untuk penyuluhan kesehatan.

Waktu untuk memberikan pendidikan kesehatan merupakan aspek yang

juga perlu diperhitungkan dalam menentukan kebutuhan tenaga.

Penyuluhan bersifat individu sesuai diagnose, pengobatab dan keadaan

pasien masing-masing.Waktu untuk pendidikan kesehatan adalah 15

menit/pasien/hari termasuk dukungan emosional.

Berdasarkan Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga

Keperawatan (Direktorat Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002) ada

beberapa kelebihan dan kekurangan dari perhitungan kebutuhan tenaga kerja

tersebut, meliputi :

1. Kelebihan

a. Tingkat ketergantungan pasien dibedakan atas 5 tingkatan, yang

dapat membantu perawat agar lebih fokus pada pasien sesuai

teingkat ketergantungannya.

b. Memperhitungkan beban kerja perawat

c. Memperhitungkan kebutuhan terhadap perawat langsung, perawat

tidak langsung, dan waktu penyuluhan kesehatan.

2. Kekurangan

a. Kebutuhan jumlah perawat tiap shift kerja kurang jelas.

b. Pengkategorian pasien ke dalam tiap tingkatan derajat

ketergantungan rumit.

14 Manajemen Keperawatan

Page 15: Materi Kaka Ilo

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Rencana keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara

tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan

kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.

B. Saran

Sebaiknya dalam memilih tenaga perawat harus dilakukan secara selektif

mungkin, dalam memilah tenaga perawat mesti yang professional dan

berkompetensi sehingga mampu mengemban tugas yang diberikan dan

mampu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit itu sendiri.

15 Manajemen Keperawatan