Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi,...

30
PENGGALIAN DATA UNTUK PEMETAAN Rosihan Asmara, SE, MP Email :[email protected] Email :[email protected] UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transcript of Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi,...

Page 1: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

PENGGALIAN DATA UNTUK PEMETAAN

Rosihan Asmara, SE, MPEmail :[email protected] :[email protected]

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Page 2: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Peta Kerawanan Pangan

Peta kerawanan pangan pada tingkat provinsimerupakan alat-bantu untuk memfasilitasipenyusunan strategi yang sesuai dalampenanganan masalah kerawanan panganpenanganan masalah kerawanan panganyang sedang terjadi dan mungkin dapatberlanjut pada jangka panjang.

Page 3: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Peta kerawanan pangan ini bukan dimaksudkan untuk memotret kinerja suatu provinsi, melainkan peta ini menyediakan informasi bagi para pengambil kebijakan di tingkap pusat, provinsi maupun kebijakan di tingkap pusat, provinsi maupun kabupaten untuk mampu menghasilkan perencanaan yang lebih baik serta membantu perencanaan mitigasi bencana, persiapan serta usaha untuk mengatasinya secara lebih tepat.

Page 4: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Kategori Indicator Definisi dan perhitungan Sumber data

Ketersediaan Pangan

1. konsumsi normative per kapita terhadap rasio ketersdiaan bersih padi +jagung +ubi kayu+ubi

1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor konversi standar. Kemudian dihitung total produksi serealia yang layak dikonsumsi

2. ketersediaan bersih serealia per kapita dihitung dengan membagi total ketersediaan serealia kabupaten dengan

Badan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten

INDIKATOR FIA DAN PENGUKURAN

kayu+ubi jalar

ketersediaan serealia kabupaten dengan jumlah populasinya

3. data bersih serealia dari perdagangan dan impor tidak diperhitungkan karena data tidak tersedia di tingkat kabupaten

4. konsumsi normative serealia/hari/kapita adalah 300 gram/orang/hari

5. kemudian dihitung rasio konsumsi normative perkapita terhadap ketersediaan bersih serealia perkapita. Rasio lebih besar dari 1 menunjukkan daerah defisit pangan dan daerah dengan rasio lebih kecil dari 1 adalah surplus untuk produksi serealia.

Page 5: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Akses Pangan dan Mata Pencaharian

2. persentasi penduduk hidup di bawah garis kemiskinan

Nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk hidup secara layak

Data dan informasi Kemiskinan, BPS

Kategori Indicator Definisi dan perhitungan Sumber data

Lanjutan ……..

3. persentase desa yang tidak memiliki akses penghubung yang memadai

4. persentase penduduk tanpa akses listrik

Lalu lintas antar desa yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat

Persentase rumah tangga yang tidak mempunyai akses thdp listrik PLN dan/atau non PLN misalnya generator dan diesel

PODES, BPS

Data dan informasi Kemiskinan, BPS

Page 6: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Kategori Indicator Definisi dan perhitungan Sumber data

Kesehatan dan Gizi

5. Angka harapan hidup pada saat lahir

6. Berat badan

Perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur

Anak di bawah lima tahun yang berat

Data dan informasi Kemiskinan,BPS

Data dan informasi

Lanjutan ……..

6. Berat badan balita di bawah standar

7. Perempuan buta huruf

Anak di bawah lima tahun yang berat badannya kurang dari 2 Standard Deviasi (-2 SD) dari berat badan normal pada usia dan jenis kelamin tertentu (standard WHO-NCHS)

Persentase perempuan di atas 15 tahun yang tidak dapat membaca atau menulis

informasi Kemiskinan,BPS

Data informasi Kemiskinan,BPS

Page 7: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Kategori Indicator Definisi dan perhitungan Sumber data

Kesehatan dan Gizi

8. Angka kematian bayi

9. penduduk tanpa akses ke air bersih

Jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 12 bulan per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu

Persentase rumah tangga yang tidak menggunakan air minum yang berasal dari air mineral, air leding/PAM,pompa air, sumur

BPS dan UNDP

Data dan informasi Kemiskinan,BPS

Lanjutan ……..

10. persentase penduduk yang tinggal lebih dari 5 km dari puskesmas

air mineral, air leding/PAM,pompa air, sumur atau mata air terlindung

Persentase rumah tangga yang tinggal pada jarak lebih dari 5 km dari fasilitas kesehatan (rumah sakit,klinik,puskesmas, dokter, juru rawat, bidan yang terlatih, paramedic , dsb

Kemiskinan,BPS

Data dan informasi Kemiskinan,BPS

Page 8: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

KerawananPanganSementara(transien)

11. persentase daerah berhutan

12. persentasi daerah puso

13. Daerah rawan

Persentase dari daerah geografis yang tidak memiliki hutan

Persentase dari daerah ditanami padi yang rusak akibat kekeringan, banjir dan serangan hama

Daerah rawan banjir

Dinas Kehutanan

BKP Provinsi

Departemen

Kategori Indicator Definisi dan perhitungan Sumber data

Lanjutan ……..

13. Daerah rawan longsor dan banjir

14. Penyim-pangan curah hujan

Daerah rawan banjir

Data rata-rata curah hujan Selisih persentase antara 10th dan 30 thkemudian dihitungNilai negatif menunjukkan akumulasi curah hujan yg lbh sdkt selama 10 thn

Departemen PU

Badan Meteorologi Geofisika

Page 9: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

PEDOMAN LAPANG DALAM RANGKA IDENTIFIKASI KERAWANAN PANGAN

JAWA TIMURJAWA TIMURPENGGALIAN DATA SEKUNDER

Page 10: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Dimensi/

Kelompok

Indikator

Indikator Sumber data Jenis Data Dibutuhkan Satua

n

Tahun

2004

Tahun

2005

Ketersediaa

n Pangan

1. Konsumsi

normative per kapita

terhadap ratio

ketersediaan bersih

BPS dan Dinas

Pertanian

Ketersediaan Padi*) Ton

Ketersediaan Jagung *) Ton

Ketersediaan Ubi Jalar *) Ton

Kebutuhan Data : Analisis Kerawanan Pangan

ketersediaan bersih

padi, jagung, ubi kayu

& ubi jalar

Ketersediaan Ubi Jalar *) Ton

Ketersediaan Ubi kayu *)Ton

Keterangan :*) Data Ketersediaan adalah data ketersediaan bersih yang ada pada

suatu wilayah (produksi total setelah dikurangi dengan penyusutan, digunakan sebagai benih, tercecer dan sebagainya)

Page 11: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Kebutuhan Data : Analisis Kerawanan Pangan

Dimensi/

Kelompok

Indikator

Indikator

Sumber data Jenis Data Dibutuhkan Satuan Tahun 2004 Tahun 2005

2. %

Penduduk

yang hidup di

bawah garis

Data & Informasi

Kemiskinan, BPS

Th 2003, Buku 2,

Kabupaten

Jumlah Penduduk 000 orang

Penduduk Miskin 000 orang

Akses

Pangan &

Mata

Pencaharian

bawah garis

kemiskinan

Kabupaten

% pddk miskin %

3. % Desa

yang tidak

bisa dilalui

oleh

kendaraan

roda empat

PODES 2003, BPSDesa tidak dilalui roda 4 desa

Jumlah desa desa

% Ds tdk lalui roda4 %

4. % Desa

yang tidak

mempunyai

akses listrik

Data & Informasi

Kemiskinan, BPS

Th 2003, Buku 2,

Kabupaten

Jmlh RT 000 RT

Jmlh RT tidak akses

listrik 000 RT

% tdk Akses Listrik %

Page 12: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Dimensi/

Kelompok

Indikator

Indikator Sumber data Jenis Data

Dibutuhkan

Satuan Tahun

2004

Tahun 2005

Kesehatan

dan gizi

5. Angka

harapan hidup

pada saat lahir

Data & Informasi

Kemiskinan, BPS Th

2003, Buku 2,

Kabupaten

AHH Tahun

Kebutuhan Data : Analisis Kerawanan Pangan

Kabupaten

6. Berat badan

balita di bawah

standar

Data & Informasi

Kemiskinan, BPS Th

2003, Buku 2,

Kabupaten

Jmlh anak Di bawah

5 th Anak

Berat badan krg dr

standr Anak

7. %

Perempuan

buta huruf

Data & Informasi

Kemiskinan, BPS Th

2003, Buku 2,

Kabupaten / Diknas

Jml Wnt > 15 th 000 Orang

Jmlh Wnt > 15 th

buta huruf 000 Orang

% Wanita buta huruf %

Page 13: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Dimensi/

Kelompok

Indikator

Indikator Sumber data Jenis Data

Dibutuhkan

Satuan Tahun 2004 Tahun 2005

8. Angka

Kematian

Bayi

BPS dan UNDP Jmlh bayi dilahirkan bayi

Kematian bayi bayi

Kematian bayi per

1000 klhran per seribu

Kebutuhan Data : Analisis Kerawanan Pangan

Kesehatan

dan gizi

1000 klhran per seribu

9. %

Penduduk

tanpa akses

ke air bersih

Data & Informasi

Kemiskinan,

BPS Th 2003,

Buku 2,

Kabupaten

Jmlh RT 000 RT

Jmlh RT tdk akses air

brsh 000 RT

% Pdd tdk akses air

bersih %

10. %

penduduk

yang tinggal

> 5 km dari

Puskesmas

Data & Informasi

Kemiskinan,

BPS Th 2003,

Buku 2,

Kabupaten

Jmlh Penduduk 000 Orang

Jmlh Pddk tinggal > 5

km 000 Orang

% tinggal > 5 km %

Page 14: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Dimensi/

Kelompok

Indikator

Indikator Sumber

data

Jenis Data

Dibutuhkan

Satuan Tahun 2004 Tahun 2005

Kerawanan

Pangan

11. % daerah

berhutan

Dinas

Kehutanan,

2003

Luas Areal Hutan Ha

Luas Daerah Ha

% Daerah tidak

berhutan %

Kebutuhan Data : Analisis Kerawanan Pangan

berhutan %

12. % daerah

puso

Dinas

Pertanian

Luas areal padi Ha

Luas Padi Puso Ha

% daerah pusa %

13. Daerah rawan

longsor dan banjir

Dinas PU Daerah rawan

longsor & banjir

Daerah

Sebutkan:

14.

Penyimpangan

curah hujan

Badan

Meteorologi

dan

Geofisika

Curah Hujan 10 th

akhir

mm3

Page 15: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

ANALISIS PENGKLASIFIKASIAN INDIKATOR KERAWANAN PANGAN

Indikator 1: Rasio Konsumsi Ketersediaan

Formula sebagai berikut :

Ketersediaan = Produksi – ( benih ATAU bibit + pakan + tercecer )

Dengan demikian ketersediaan bahan pangan suatu wil ayah merupakan jumlah bahan pangan netto yang dimiliki s etelah dikurangkan untuk kebutuhan benih/ bibit, pakan mau pun yang hilang dalam proses penanganan (tercecer).

Page 16: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Klasifikasi Rasio Konsumsi dan Ketersediaan :

>=1.5 -- Defisit tinggi

1.25 – <1.50 -- Defisit sedang

1.00 – <1.25 -- Defisit rendah

0.75 – <1.00 -- Surplus rendah

0.50 – <0.75 -- Surplus sedang

< 0.50 -- Surplus Tinggi

Page 17: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 2: Persen Penduduk di Bawah Garis Kemiskinan

>= 35 -- Sangat rawan

25 – <35 -- Rawan

20 – <25 -- Agak rawan

15 – <20 -- Cukup tahan

10 – <15 -- Tahan

0 – <10 -- Sangat tahan

Page 18: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 3: Persen Desa Tidak Bisa Dilalui Kendaraan Roda Empat

>= 30 -- Sangat rawan

25 – <30 -- Rawan

20 – <25 -- Agak rawan

15 – <20 -- Cukup tahan

10 – <15 -- Tahan

0 – <10 -- Sangat tahan

Page 19: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 4: Persen Penduduk Tanpa Akses Terhadap Listrik

>= 50 -- Sangat rawan

40 – <50 -- Rawan

30 – <40 -- Agak rawan

20 – <30 -- Cukup tahan

10 – <20 -- Tahan

0 – <10 -- Sangat tahan

Page 20: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 5: Angka Harapan Hidup

< 58 -- Sangat rawan

58 – <61 -- Rawan

61 – <64 -- Agak rawan

64 – <67 -- Cukup tahan

67 – <70 -- Tahan

>= 70 -- Sangat tahan

Page 21: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 6: Persen Balita Gizi Kurang

>= 55 -- Sangat rawan

50 – <55 -- Rawan

45 – <50 -- Agak rawan

40 – <45 -- Cukup tahan

31 – <40 -- Tahan

< 31 -- Sangat tahan

Page 22: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 7: Persen Perempuan Buta Huruf

>= 40 -- Sangat rawan

30 – <40 -- Rawan

20 – <30 -- Agak rawan

10 – <20 -- Cukup tahan

05 – <10 -- Tahan

< 05 -- Sangat tahan

Page 23: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 8: Angka Kematian Bayi

>= 55 -- Sangat rawan

50 – <55 -- Rawan

45 – <50 -- Agak rawan

40 – <45 -- Cukup tahan

31 – <40 -- Tahan

< 31 -- Sangat tahan

Page 24: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 9: Persen Penduduk tanpa Akses Air bersih

>= 70 -- Sangat rawan

60 – <70 -- Rawan60 – <70 -- Rawan

50 – <60 -- Agak rawan

40 – <50 -- Cukup tahan

30 – <40 -- Tahan

< 30 -- Sangat tahan

Page 25: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 10 : Persen Penduduk Tinggal > 5 Km dari Puskesmas

>= 60 -- Sangat rawan

50 – <60 -- Rawan50 – <60 -- Rawan

40 – <50 -- Agak rawan

30 – <40 -- Cukup tahan

20 – <30 -- Tahan

< 20 -- Sangat tahan

Page 26: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 11 : Persen daerah tidak Berhutan

>= 80 -- Sangat rawan

70 – <80 -- Rawan70 – <80 -- Rawan

60 – <70 -- Agak rawan

50 – <60 -- Cukup tahan

40 – <50 -- Tahan

< 20 -- Sangat tahan

Page 27: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 12 : Persen Daerah PUSO

>= 15 -- Sangat rawan

10 – <15 -- Rawan10 – <15 -- Rawan

05 – <10 -- Agak rawan

03 – <05 -- Cukup tahan

01 – <03 -- Tahan

< 01 -- Sangat tahan

Page 28: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 13 : Baerah Banjir

Informasi nama daerah yang termasuk daetrah rawan banjir.

Tidak ada kategori/ pengklasifikasian untuk menentukan tingkat kerawanan pangan

Page 29: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

Indikator 14 : Persen Penyimpangan (Deviasi) Curah Hujan

< - 50 -- Sangat rawan

-50 – <- 30 -- Rawan-50 – <- 30 -- Rawan

-30 – <- 20 -- Agak rawan

-20 – <- 10 -- Cukup tahan

-10 – <-0.01 -- Tahan

-0.01 - 0.0 -- Sangat tahan

Page 30: Materi II. Penggalian Data untuk Pemetaan · kayu+ubi 1. data rata-rata bersih tiga tahun padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar pada tingkat kabupaten dihitung dengan menggunakan factor

TERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIHTERIMAKASIH