Materi Hukum Perusahaan

21
A. Latar Belakang Modal merupakan aspek penting dalam aktivitas ekonomi. Tidak ada aktivitas usaha atau perekonomian yang dijalankan tanpa menggunakan modal, baik berbentuk nominal uang maupun benda bergerak dan/atau tidak bergerak. Termasuk kegiatan usaha suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Modal secara klasik adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Disamping itu pengertian modal menurut beberapa penulis diantaranya Litge mengartikan modal hanyalah dalam arti hanya uang. Kemudian pendapat yang lainnya Schwiedland menurut beliau modal meliputi baik modal dalam bentuk uang, maupun dalam bentuk barang misalnya mesin, barang-barang dagang dan sebagainya. Namun menurut Prof. Bakker berpendapat modal adalah baik barang-barang berupa barang-barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang ada pada neraca sebelah debit maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari abrang-barang itu yang tercatat disebelah kredit. Dari pengertian beliau tadi modal dapat dibagi menjadi 2 bagian yakni modal aktif dan modal pasif, modal aktif adalah modal yang tertera disebelah debit neraca yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan , sedangakan pengertian modal pasif ialah modal yang 1

description

Materi Hukum perusahaan mengenai modal perusahaan

Transcript of Materi Hukum Perusahaan

Page 1: Materi Hukum Perusahaan

A. Latar Belakang

Modal merupakan aspek penting dalam aktivitas ekonomi. Tidak ada

aktivitas usaha atau perekonomian yang dijalankan tanpa menggunakan modal,

baik berbentuk nominal uang maupun benda bergerak dan/atau tidak bergerak.

Termasuk kegiatan usaha suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Modal

secara klasik adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih

lanjut. Disamping itu pengertian modal menurut beberapa penulis diantaranya

Litge mengartikan modal hanyalah dalam arti hanya uang. Kemudian pendapat

yang lainnya Schwiedland menurut beliau modal meliputi baik modal dalam

bentuk uang, maupun dalam bentuk barang misalnya mesin, barang-barang

dagang dan sebagainya. Namun menurut Prof. Bakker berpendapat modal adalah

baik barang-barang berupa barang-barang konkret yang masih ada dalam rumah

tangga perusahaan yang ada pada neraca sebelah debit maupun berupa daya beli

atau nilai tukar dari abrang-barang itu yang tercatat disebelah kredit. Dari

pengertian beliau tadi modal dapat dibagi menjadi 2 bagian yakni modal aktif dan

modal pasif, modal aktif adalah modal yang tertera disebelah debit neraca yang

menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh

perusahaan ditanamkan , sedangakan pengertian modal pasif ialah modal yang

tertera disebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari

mana dana diperoleh.

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang

ditunjukkan dalam pos modal (modal saham) surplus dan laba yang ditahan, atau

kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-

hutangnya (Munawir,2001:19). Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal

yang cukup dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya modal

aktivitas usaha tidak dapat dijalankan. Menurut Sudarsono dan Edilius (1994:169)

modal merupakan barang-barang yang kongkrit yang masih ada dalam rumah

tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun berupa daya beli

atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah kredit. Modal

tersebut berasal dari kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

1

Page 2: Materi Hukum Perusahaan

Modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan, karena

modal digunakan untuk membelanjai operasional sehari-hari perusahaan secara

langsung dan kontinu, berputar selama perusahaan tersebut beroperasi sesuai

dengan tujuannya memperoleh keuntungan. Untuk dapat menghindari bahaya

adanya krisis keuangan ataupun kelebihan dana, perusahaan perlu mengatur

penggunaan modalnya dengan seekonomis dan seefisien mungkin sehingga

terciptakesesuaian antara kebutuhan dan jumlah dana yang tersedia.

Penggunaan modal yang dilaksanakan secara efisien berarti bahwa setiap

jumlah yang tertanam dalam modal aktif dan modal pasif harus dapat digunakan

sebaik mungkin untuk menghasilkan tingkat keuntungan investasi, karena

efisiensi penggunaan modal secara langsung akan menentukan besar kecilnya

tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut. Perusahaan pada

umumnya sangat memperhatikan masalah laba atau keuntungan.

Hal ini sangat penting agar perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupusahanya. Rentabilitas atau profitability menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Jumlah

keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend

keuntungan yang meningkat merupakan faktor yang sangat penting dalam menilai

rentabilitas atau profitability suatu perusahaan.Rentabilitas sering digunakan

untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan

memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi,

oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan

ukuran bahwa perusahaan itu rendabel. Oleh karena itu bagi manajemen atau

pihak-pihak lain, rentabilitas yang tinggi lebih penting dari pada keuntungan yang

besar (Munawir, 2001:33).

Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan adalah bermacam macam

dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan

satu dengan yang lainnya. Secara keseluruhan pengukuran terhadap rentabilitas

perusahaan akan memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat

2

Page 3: Materi Hukum Perusahaan

earning dalam hubungannya dengan volume penjualan yang menghasilkan laba,

jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan.

3

Page 4: Materi Hukum Perusahaan

B. PEMBAHASAN

1. Bagaimanakah dan dimanakah modal Perseroan Terbatas diatur?

Modal terdiri dari dua keluarga besar yakni modal aktif dan modal pasif

dimana dalam keluarga masing-masing memiliki anggota masing-masing

diantaranya:

Modal aktif itu terdiri dari :

- Aktiva Lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran

dalam proses produksi, biasanya kurang dari satu tahun. Aktiva

lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan dalam waktu yang

pendek.

- Aktiva Tetap atau Modal tetap adalah Aktiva yang tahan lama

yang tidak atau yang secara berangsur-angsur habis turut serta

dalam proses produksi. Aktiva yang tidak habis dalam proses

produksi seperti: Tanah. Sehingga tanah tidak

disusutkan.Sedangkan yang secara berangsur angsur habis adalah

Mesin, Kendaraan, Bangunan, dan peralatan. Aktiva golongan ini

disusutkan, sebagai prestasi yang digunakan dalam proses produksi

selama periode tertentu.

Modal diatur dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang no 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas, menyebutkan bahwa Perseroan adalah badan hukum

yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan

pelaksananya. Uraian diatas menjelaskan kegiatan Perseroan Terbatas berdasarkan

dan mengandalkan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham. Meskipun

begitu Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tidak

memberikan pengertian atau definisi dari modal secara terperinci. Dalam Undang-

Undang hanya dijabarkan modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal

4

Page 5: Materi Hukum Perusahaan

saham, sebagaimana tercantum pasal 31 ayat 1 Undang-Undang no 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas. Namun ada pengecualian modal dasar yang

digunakan aktivitas Perseroan Terbatas dibidang pasar modal, bisa terdiri atas

saham tanpa nominal sebagaimana ketentuan pasal 31 ayat 2 Undang-Undang no

40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas terdapat tiga

klasifikasi atau jenis modal yaitu

- Modal dasar (authorized capital)

- Modal ditempatkan ( Issued Capital )

- Modal Disetor ( Paid Up Capital ).

2. Apakah yg dimaksud dengan modal dasar?

Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham Perseroan yang disebut

dalam Anggaran Dasar. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 31 ayat (1) UUPT, di

mana modal dasar terdiri atas seluruh nilai nominal saham. Modal dasar perseroan

pada prinsipnya merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh

Perseroan. Total Modal dasar inilah dijadikan penilaian suatu perseroan terbatas

yang digolongkan dalam kategori tertentu, yaitu Apakah merupakan Perseroan

Terbatas dalam skala kecil, menengah atau besar.

Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah). Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh. Jelasnya yang

dimaksud dengan modal dasar tersebut tiadalah lain daripada hasil perkalian

antara jumlah saham PT yang ditentukan oleh pendiri dengan nilai nominalnya.

Demikian andaikata ditentukan jumlah sahamnya 1000 dan nilai nominal (pari)

per sahamnya seharga Rp 50.000,- maka modal dasar PT itu menjadi 1000 lembar

x Rp 50.000,- = Rp 50.000.000,-.

5

Page 6: Materi Hukum Perusahaan

3 Apakah yang dimaksud dengan modal ditempatkan?

Modal Ditempatkan/Issued Capital adalah kesanggupan para pemegang

saham untuk menanamkan modalnya di perseroan. Jika para pemegang saham

hanya sanggup memasukkan modalnya sebesar 35% dari modal dasar, maka

modal ditempatkan perusahaan tersebut adalah 35%. Seperti halnya modal dasar.

Modal ditempatkan bukanlah modal yang riil karena modal tersebut belum benar-

benar disetorkan. Modal ditempatkan hanya menunjukkan kesanggupan

pemegang saham, yaitu sampai seberapa banyak para pemegang saham dapat

menanamkan modalnya kedalam perseroan.

3. Apa yang dimaksud dengan modal disetor?

Modal disetor adalah modal Perseroan yang dianggap riil karena telah

benar-benar disetor kedalam PT. Dalam hal ini, para pemegang saham telah

benar-benar menyetorkan modalnya kedalam perusahaan. Besarnya modal disetor,

menurut UUPT sebesar modal ditempatkan, paling sedikit 25% dari modal dasar

harus ditempatkan dan disetor penuh (pasal 33 ayat 1 UUPT). Penyetoran itu

dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah, misalnya bukti penyetoran yang

sah, misalnya bukti pemasukan uang dari pemegang saham kedalam rekening

bank perseroan.

4. Bagaimanakah pengecualian modal PT yg bersifat terbuka?

Menurut Pasal 32 ayat 2 Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas, minimal modal pendirian Perusahaan Publik atau Perseroan

Terbatas Tbk sekurang-kurangnya modal disetor sebesar Rp 3.000.000.000 ( tiga

milyar rupiah ), sebagaimana ketentuan pasal 1 ayat 22 Undang-Undang no 8

tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyebutkan bahwa Perseroan yang

sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang

saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga

miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan paling sedikit modal yang

6

Page 7: Materi Hukum Perusahaan

harus ditempatkan dan disetor penuh sebesar 25 % dari modal dasar, sesuai

dengan ketentuan pasal 33 ayat 1 Undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada ayat

1 dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah, sesuai ketentuan pasal 33 ayat 2

Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bukti sah untuk

penyetoran modal ditempatkan dan disetor antara lain, bukti setoran pemegang

saham ke dalam rekening bank atas nama perseroan berdasarkan audit akuntan

terhadap laporan keuangan atau neraca Perseroan Terbatas.

5. Bagaimana jika penyetoran modal tidak berbentuk uang?

Kebiasaan lalu lintas ekonomi penyetoran modal dalam bentuk cash/uang

tunai. Namun saat pendirian Perseroan Terbatas tidak semua pendiri memiliki

uang tunai sebagai modal yang disetorkan ke Perseroan. Maka harta benda pendiri

perseroan terbatas bisa dijadikan modal, seperti benda bergerak ( contoh

kendaraan bermotor ) atau tidak bergerak (Tanah-Bangunan). Hal ini diatur Pasal

34 ayat 1 Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang

memberikan option sebagai berikut Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan

dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya.

Bahwa terkait Penyetoran modal saham dilakukan bentuk lain harus

ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau

oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan, sebagaimana pasal 34 ayat 2

Undang-Undang no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Untuk Penyetoran

saham benda tidak bergerak harus diumumkan dalam satu Surat Kabar atau lebih

dalam jangka waktu 14 ( empat belas hari ) setelah akta pendirian ditandatangani

atau setelah Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS memutuskan penyetoran

saham tersebut, sebagaimana diatur pasal 34 ayat 3 Undang no 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas.

6. Bagaimanakah teknis PT jika ingin menambah modal ?

Suatu Perseroan Terbatas (“Perseroan”) dapat meningkatkan modalnya dengan

cara melakukan penambahan modal, yang prosesnya dilakukan berdasarkan atas

7

Page 8: Materi Hukum Perusahaan

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Menurut Pasal 41 ayat (2)

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”),

RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna

menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS tersebut dalam rangka peningkatan

modal Perseroan untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun, dengan catatan

bahwa penyerahan kewenangan tersebut sewaktu-waktu dapat ditarik kembali

oleh RUPS.

1. Penambahan Modal Dasar

Keputusan RUPS untuk melakukan penambahan modal dasar

adalah sah apabila dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kuorum

dan jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai dengan

ketentuan dalam UUPT dan/atau anggaran dasar.

2. Penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor

Sedangkan keputusan RUPS untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor

dalam batas modal dasar adalah sah apabila dilakukan dengan kuorum kehadiran

lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara,

dan disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara

yang dikeluarkan, kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar.

Seluruh saham yang dikeluarkan dalam rangka penambahan modal harus

terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan

pemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama. Apabila saham yang

dikeluarkan tersebut merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah

dikeluarkan, maka yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh pemegang

saham sesuai dengan perimbangan jumlah saham yang dimilikinya. Pasal 43 ayat

(3) UUPT menyebutkan, penawaran terlebih dahulu itu tidak berlaku dalam hal

pengeluaran saham yang ditujukan kepada:

- Karyawan Perseroan;

8

Page 9: Materi Hukum Perusahaan

- Pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang

telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; atau

- Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi (penggabungan,

peleburan, pengambilalihan, kompensasi piutang, atau pemisahan) yang telah

disetujui RUPS.

Namun, apabila para pemegang saham yang telah ditawarkan terlebih

dahulu tidak menggunakan haknya untuk membeli dan membayar lunas saham

yang dibeli dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran,

maka Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang tidak diambil itu kepada

pihak ketiga.

7. Apa sajakah jenis modal jika dilihat dari cara mendapatkannya?

a. Modal Asing/ Hutang Jangka Panjang (Long-Term Debt)

Modal asing/ hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Jenis atau bentuk- bentuk utama dari utang jangka panjang ini antara lain:

- Hutang Hipotik (Mortgage) Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan) kecuali kapal dengan bunga, jangka waktu dan cara pembayaran tertentu.

- Obligasi. Obligasi adalah sertifikat yang menunjukan pengakuan bahwa perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari keuntungan. Jenis-jenis obligasi antara lain adalah (Riyanto: 2008) :

- Obligasi biasa (Bonds). Obligasi biasa adalah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur dalam waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang apakah debitur memperoleh keuntungan atau tidak. Biasanya kupon (bunga obligasi) dibayar dua kali setiap tahunnya.

- Obligasi pendapatan (income bonds). Income bonds adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu debitur atau perusahaan yang

9

Page 10: Materi Hukum Perusahaan

mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapat keuntungan. Tetapi di sini kreditur memiliki hak kumulatif, artinya apabila pada suatu tahun perusahaan menderita kerugian sehingga tidak dibayarkan bunga, dan apabila ditahun kemudiannya perusahaan mendapat keuntungan, maka kreditur berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang tidak dibayar itu.

- Obligasi yang dapat ditukarkan (convertible bonds). Convertible bonds adalah obligasi yang memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi tersebut untuk menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegangnya untuk mengubah statusnya, yaitu dari kreditur menjadi pemilik.

Modal asing/ hutang jangka panjang di lain pihak, merupakan sumber dana bagi perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu dan semakin ringannya syarat-syarat pembayaran kembali hutang tersebut akan mempermudah dan memperluas bagi perusahaan untuk memdayagunakan sumber dana yang berasal dari modal asing/ hutang jangka panjang tersebut. Meskipun demikian, hutang tetap harus dibayar kembali pada waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi finansial perusahaan pada saat itu dan harus sudah disertai dengan bunga yang sudah diperhitungakan sebelumnya.

Dengan demikian, seandainya perusahaan tidak mampu membayar kembali hutang dan bunganya, maka kreditur dapat memaksa perusahaan untuk menjual asset yang dijadikan jaminannya. Oleh karena itu, kegagalan untuk membayar kembali hutang atau bunganya akan mengakibatkan para pemilik perusahaan kehilangan kontrol terhadap perusahaannya seperti halnya terhadap sebagian atau keseluruhan modalnya yang ditanamkan dalam perusahaan. Begitu pula sebaliknya, para krediturpun dapat kehilangan kontrol terhadap sebagian atau seluruhnya dana/pinjaman dan bunganya, karena segala macam bentuk yang ditanamkan di dalam perusahaan selalu dihadapkan pada risiko kerugian.

Struktur modal pada dasarnya merupakan suatu pembiayaan permanen yang terdiri dari modal sendiri dan modal asing, dimana modal sendiri terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan. Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya penggunaan modal asing ini menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan perusahaan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin besar proporsi modal asing/ hutang jangka panjang dalam struktur modal perusahaan, akan semakin besar pula risiko kemungkinan terjadinya ketidakmampuan untuk membayar kembali hutang jangka panjang beserta bunganya pada tanggal jatuh temponya. Bagi kreditur hal ini berarti bahwa kemungkinan turut serta dana yang mereka tanamkan di dalam perusahaan untuk dipertaruhkan pada kerugian juga semakin besar.

10

Page 11: Materi Hukum Perusahaan

b. Modal Sendiri (Shareholder Equity)

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya (Riyanto: 2001). Modal sendiri berasal dari sumber intern maupun sumber extern. Sumber intern di dapat dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan sumber extern berasal dari modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal sendiri juga dapat didefinisikan sebagai dana yang “dipinjam” dalam jangka waktu tak terbatas dari para pemegang saham. Komponen modal sendiri terdiri dari:

- Modal Saham

Sumber modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan. Sumber dari dalam (internal financing) berasal dari hasil operasi perusahaan yang berbentuk laba ditahan dan penyusutan. Sedangkan sumber dari luar (external financing) dapat dalam bentuk saham biasa atau saham preferen (Husnan: 2000). Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT, dimana modal saham terdiri dari :

- Saham Biasa (Common Stock)

- Saham Preferen (Preferred Stock); dan

- Saham Preferen Kumulatif (Cummulative Prefered Stock)

- Cadangan

Menurut Riyanto (2008) cadangan dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang dibentuk oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan (reserve that are surplus). Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri antaralain:

- Cadangan Ekspansi;

- Cadangan modal kerja ;

- Cadangan selisih kurs; dan

- Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya.

11

Page 12: Materi Hukum Perusahaan

- Laba Ditahan

Laba ditahan adalah sisa laba dari keuntungan yang tidak dibayarkan sebagai deviden. Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko kerugian-kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memerlukan adanya jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali dalam setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran kembali modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap-tiap perusahaan harus mempunyai sejumlah minimum modal yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Perubahan atas semua besarnya jumlah modal atau saham perseroan harus mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM, sesudah itu didaftarkan dan kemudian diumumkan seperti biasa.

12

Page 13: Materi Hukum Perusahaan

C. Kesimpulan

Modal adalah merupakan hal yang paling dasar yg harus dimiliki (dengan

ketentuan UU) oleh setiap orang yang hendak mendirikan perusahaan. Sebab

tanpa adanya modal maka perusahaan tersebut tidak dapat didirikan dan tidak

dapat berjalan. Seperti pengaturan mengenai batas minimal tentang jumlah modal

yg hrs dimiliki oleh suatu orang utk mendirikan perusahaan, yakni 50 juta atau

25% dari modal dasar.

Kemudian bentuk dari modal yg harus disetorkan itu sendiri tidak harus

senantiasa berupa uang, akan tetapi juga bisa berupa jenis lainnya yakni berupa

barang-barang yang bergerak atau barang-barang yang tidak bergerak (seperti

kendaraan atau berupa tanah). Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Untuk penyetoran dalam hal ini haruslah

diumumkan terlebih dahulu dalam satu surat kabar atau lebih dalam jangka waktu

14 hari setelah akta pendirian atau setelah RUPS.

Modal juga merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang yg

hendak mendirikan perusahaan karena modal tersebut digunakan utk kegiatan

operasional perusahaan sehari-hari dan terus menerus dengan tujuan memperoleh

keuntungan, sehingga suatu perusahaan harus sangat memperhatikan bagaimana

pemanfaatan modal yang telah disetorkan tersebut agar dapat mencukupi

kebutuhan-kebutuhan perusahaan sehari-hari dan terus menerus dengan tetap

memperhatikan keuntungan dari waktu ke waktu berikutnya. Sehingga bisa

dikatakan pengelolaan manajamen yang sangat baik mutlak diperlukan oleh suatu

perusahaan dalam pemanfaatan modal.

Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dapat berasal dari

sumber-sumber yang berasal dari modal sendiri, pinjaman jangka pendek dan

13

Page 14: Materi Hukum Perusahaan

pinjaman jangka panjang. Dimana dalam pelaksanaannya perusahaan akan

menggunakan modal sendiri secara maksimal, dan apabila modal yang dimiliki

tidak mencukupi baru menggunakan pinjaman jangka pendek maupun jangka

pendek. Akan tetapi untuk memperkecil biaya-biaya yang tidak perlu (bunga

pinjaman) maka diusahakan menggunakan modal sendiri secara maksimal.

Melihat uraian diatas, maka perputaran modal kerja harus dilaksanakan

secara efektif dan efisien dengan memperhatikan tingkat rentabilitas agar

beradadalam tingkat yang diharapkan, sehingga kontinuitas perusahahaan akan

selaludapat dipertahankan. Oleh karena itu, dalam pengelolaan perputaran modal

kerjaakan memberikan pengaruh tingkat rentabilitas terhadap perusahaan.

14