Materi Dr SARI
-
Upload
steven-herbert -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Materi Dr SARI
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
1/24
CURRICULUM VITAENAMA : dr. Agustina Puspitasari, SpOkTTL : Klaten, 2 Agustus 1978
PENDIDIKAN :-Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (1997-2003)-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2012-2015)
PEKERJAAN SAAT INI :-PNS Staf Medis Fungsional Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi RSUD Ciawi-Ketua Komite K3 RSUD Ciawi-Ketua Tim Penguji Kesehatan RSUD Ciawi-Sekretaris Komite Medik RSUD Ciawi
ORGANISASI:-Pengurus PERDOKI Pusat 2013-2016-Pengurus IDI Kabupaten Bogor 2015-2018-Ketua Panitia 9th Indonesian Occupational Medicine Update 2015
SERTIFIKASI:
- Pelatihan ILO Classification of Radiograph of Pneumoconiosis Kemkes RI-ILO 2015- Pelatihan Hospital Disaster Plan 2014- Pelatihan Refresh ATLS 2014- Pelatihan Practical Approach to Lung Health 2010- Pelatihan TB HIV 2008- Pelatihan TB DOTS RS 2008- Pelatihan Hiperkes 2007
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
2/24
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
PENYAKIT AKIBAT KERJA
dr. Agustina Puspitasari, SpOk
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
3/24
LATAR BELAKANG
Komposisi penduduk Indonesia yg bekerja
sekitar 45 % dari total seluruh penduduk (BPS,
2014) mpy peranan penting dan aset
berharga
Perlindungan kesehatan pekerja:
-UUD 1945 pasal 28 h
-UU HAM No 39 thn 1999
-UU Kesehatan No 36 thn 2009
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
4/24
•
Standar Kesehatan dan Keselamatan KerjaInternasional:
-International Standard Organization (ISO)
14000-Occupational Health and Safety
Administration Series (OHSAS) 18000
•
Standar Kesehatan Dan Keselamatan KerjaIndonesia: SMK3
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
5/24
• Sampai saat ini belum ada data mengenai PAK
& KAK yg bisa menggambarkan besarnya
masalah kesehatan dan keselamatan kerja di
Indonesia.
• 66,6 % dokter yg diteliti Pusat K3 Kemnaker
(2007-2008) kesulitan mendiagnosis PAK &
mengharap penambahan pengetahuan PAK
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
6/24
PETA INDUSTRI FORMAL DAN INFORMAL KABUPATEN BOGOR(Sumber: UPTPPKK/BKKM Kab Bogor)
Daerah kawasan industri
informal
BOJONG GEDE CIBINONG KLAPA NUNGGAL
CITEUREUP
CARIU
BABAKAN MADANG
SUKAMAKMUR
JONGGOL
GUNUNG PUTRI
CILEUNGSI
MEGAMENDUNG
CISARUACIAWI
CARINGIN
CIJERUK
KEMANG
CISEENG
PAMIJAHAN
TAMAN SARI
CIAMPEA
RANCA BUNGUR
NANGGUNG
LEUWILIANG
PARUNG
RUMPIN
PARUNG PANJANG
GUNUNG SINDURTENJO
CIGUDEG
SUKAJAYA
JASINGA
Daerah kawasan industri
formal
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
7/24
JUMLAH INDUSTRI
DI KABUPATEN BOGOR
No JENIS INDUSTRI JUMLAH
1 Industri besar 820
2 Industri sedang 524
3 Industri menengah 602
4 Industri kecil 1.027
Total 2.973
Sumber: Dinsosnakertrans KabBogor, 2010
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
8/24
TUGAS DOKTER
Diagnosis penyakit ygdiderita pekerja
Identifikasi Penyebab (5Hazards): cegah
kecacatan dan kematian
Identifikasi DiagnosisOkupasi/PAK untuk
mendapat hakkompensasi dan
perbaikan lingkungankerja
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
9/24
DEFINISI
• Penyakit Akibat Kerja (Occupational Disease,ILO1998): penyakit yg mempunyai penyebab spesifikatau asosiasi kuat dg pekerjaan yg padaumumnya terdiri dari satu agen penyebab yg
sudah diakui• Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work Related
Disease): penyakit yang mempunyai beberapaagen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan
memegang peranan bersama dengan faktor risikolainnya dalam berkembangnya penyakit yangmempunyai etiologi yang kompleks.
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
10/24
KONSENSUS
Konsensus Perhimpunan Dokter Spesialis KedokteranOkupasi Indonesia (PERDOKI)
• Tahun 2011 menyepakati :
-baik Occupational Disease maupun Work
Related Diseases adalah Penyakit Akibat Kerja-bila langkah 1-4 dalam 7 langkah penegakkandiagnosis PAK ada dan langkah 5-6 tidak ada maka didefinisikan PAK
•
Tahun 2014 menyepakati :Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work RelatedDiseases) disebut juga dg Penyakit TerkaitPekerjaan
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
11/24
PENYEBAB PAK
• Bising• Vibrasi
• Radiasi Pengion dan Non Pengion
• Tekanan Udara
• Suhu Ekstrem
• Pencahayaan
Golongan Fisik
• Ada sekitar 100.000 bahan kimia yg digunakandlm proses industri didunia namun ILO barumengidentifikasi 31 bahan kimia penyebab
Golongan Kimiawi
• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Parasit
Golongan Biologi
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
12/24
• Desain tempat kerja yang kurang ergonomistidak sesuai dg fisiologi dan anatomi manusia
• Cara kerja yg tdk sesuai dpt menimbulkangangguan kesehatan
GolonganErgonomi
• Beban kerja terlalu berat
• Monotoni pekerjaan
• Hubungan antar atasan-bawahan tidak baik
GolonganPsikososial
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
13/24
PEMBAGIAN PAK
•
Konvensi ILO No 121 Geneva (Des 1991 & direvisi2010): PAK dibagi menjadi penyakit karena agen,penyakit sesuai target organ dan keganasanhttp://www.ilo.org/dyn/normlex/en/f?p=NORMLEXPUB:12100:0:NO:P12100_ILO_CODE:C121
•ICD-OH (Occupational Health) dari WHO: PAK secaraumum dibagi menjadi penyakit karena agen danpenyakit sesuai target organhttp://www.who.int/occupational_health/publications/en/oehicd1098.pdf
• Keputusan Presiden RI No 22/1993 tentang PenyakitYang Timbul Karena Hubungan Kerja: ada 31 kelompokpenyakit
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
14/24
TUJUAN MELAKUKAN DIAGNOSIS PAK
1. DASAR TERAPI
2. MEMBATASI KECACATAN DAN MENCEGAH
KEMATIAN
3. MELINDUNGI PEKERJA LAIN
4. MEMENUHI HAK PEKERJA
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
15/24
7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI DALAM PENENTUAN PAK
LANGKAH 1: DIAGNOSA
KLINIS
LANGKAH 2: PAJANAN DI
LINGKUNGAN
KERJA
LANGKAH 3:
ADAKAH
HUBUNGAN
ANTARA PAJANAN
DENGAN
DIAGNOSIS KLINIS
LANGKAH 5:
ADAKAH FAKTOR-
FAKTOR INDIVIDU
YANG BERPERAN?
LANGKAH 4:APAKAH
PAJANAN YANG
DIALAMI CUKUP
BESAR?
LANGKAH 6:ADAKAH FAKTOR
LAIN DI LUAR
PEKERJAAN
LANGKAH 7:
TENTUKAN DIAGNOSA
PAK: PAK/DIPERBERATOLEH PEKERJAAN/
BUKAN PAK
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
16/24
CONTOH KASUS7 LANGKAH
DIAGNOSIS OKUPASI
1.Diagnosa klinis
Dasar diagnosa klinis:
Anamnesa,Pemeriksa
an Fisik,Pemeriksaan
Penunjang,Body Map Discomfort
dan Brief Survey
Anamnesis:
Pasien mengeluh nyeri punggung bawah sejak 4 bulan yang lalu, tidak ada
keluhan kesemutan, baal dan nyeri di kedua kaki. Pasien sudah berobat ke klinik
perusahaan dan dilakukan rontgen juga MRI tulang belakang hasilnya HNP
kemudian dirujuk ke Dokter Spesialis Bedah Syaraf disarankan terapi non-operatif tapi minum obat penghilang rasa sakit jika kesakitan dan penanganan
lanjut dokter rehabilitasi medik untuk fisioterapi dan pembuatan korset.
Keluhan membaik dengan pengobatan yang dilakukan namun keluhan muncul
jika pasien duduk lebih tiga jam. Pasien mempunyai riwayat nyeri punggung
bawah sejak 3 tahun yang lalu sudah difisioterapi membaik namun muncul
kembali setelah jatuh saat mencuci truk molen beton setahun yang lalu. Dankeluhan nyeri punggung makin memburuk sejak 4 bulan yang lalu.
Pasien pernah merokok selama 4 tahun sebungkus sehari dan 20 tahun terakhir
sudah tidak merokok lagi. Pasien juga mengaku tidak minum minuman
beralkohol dan kopi.
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
17/24
Pemeriksaan Fisik:
Status Lokalis Punggung :
Look : Kifosis
Feel : Nyeri tekan (-) dan spasme (-)
Move : Nyeri gerak fleksi ektensi punggung (+), ROM terbatas,
sensibilitas bagus
Pemeriksaan muskuloskeletal :
Test Laseque -/+
Test Patrick -/+
Test Kontra Patrick +/+
Pemeriksaan Penunjang:
Foto lumbosakral AP/lateral/oblique 8 April 2014:
Mild spondyloarthrosis lumbalis dengan penyempitan padaforamen intervertebralis L5-S1.
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
18/24
MRI lumbosakral spine 15 April 2014:
Kedudukan tulang baik tidak tampak listhesis, tulang vertebra intak,
spondiloarthrosis lumbalis ringan, multiple bulging disc pada L3-L4 dan L4-L5
ke posterior yang menyebabkan indentasi tehadap thecal sac tapi tidak
tampak penekanan pada radix. Protusio disc pada L5-S1 ke posterior yang
mengakibatkan indentasi terhadap thecal sac dengan penekanan median dan
penekanan ringan terhadap radix dextra yang tidak menyebabkan canalis
stenosis (HNP). Tidak tampak canal stenosis, neural foramen baik, tidak ada
tanda-tanda stenosis.
Hasil Body Discomfort Map:
nyeri punggung bawah bagian punggung belakang no 12
Hasil Skor Brief Survey:
Skor total brief survey untuk tangan dan pergelangan tangan kanan dan kiri : 3 (tinggi)
Skor total brief survey untuk lengan kanan : 2 (sedang)
Skor total brief survey untuk bahu kanan dan kiri : 3 (tinggi)Skor total brief survey untuk leher : 2 (sedang)
Skor total brief survey untuk punggung : 3 (tinggi)
Skor total brief survey untuk kaki : 1 (rendah)
Diagnosa Klinis: Hernia Nucleus Pulposus L5-S1
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
19/24
2. Pajanan di tempat
kerja
-Fisik:
-Kimia :
-Biologi :
-Ergonomi:
-Psikososial:
bising, panas
debu campuran beton: semen, batu agregat, pasir, zataddiktif, oli; solar
-
Whole Body Vibration, gerakan repetitif wrist flexi
ekstensi, power grip, pinch grip, berdiri lama, mengangkat
tangan melebihi bahu, mengangkat atau menahan bebanberat > 23 kg, jongkok, membungkuk, gerakan memutar
lengan bawah, duduk lama, fleksi ekstensi ankle.
Stress kerja
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
20/24
3. Evidence Based
(secara teori) pajanan di
tempat kerja yang
menyebabkan
diangnosa klinis
Penelitian M. Bovenzi and C. T. J. Hulshof (1999) menyebutkan adanya peningkatan
risiko untuk gangguan LBP pada pekerjaan dengan paparan Whole Body Vibration
(WBV). Eksperimen biodinamik dan fisiologis telah menunjukkan bahwa pemaparan
WBV pada posisi duduk dapat menyebabkan kelainan tulang belakang oleh beban
mekanik dan kelelahan otot berlebihan yang mendukung epidemiologi penyebab LBP
karena WBV.
Sistematic review oleh S. Lings and C. Leboeuf (2000) mendapatkan satu artikel
menunjukkan adanya peningkatan frekuensi Hernia Nukleus Pulposus Lumbal pada
pengemudi dan enam artikel menunjukkan adanya peningkatan kejadian Low Back Pain
pada kelompok yang terpapar WBV.
Dan penelitian Keith T Palmer et all (2012) menyebutkan WBV mungkin menyebabkan
LBP tapi tidak berhubungan dengan PID atau penekanan akar syaraf. Sehingga bisadisimpulkan bahwa paparan kerja pada pengemudi berhubungan dengan resiko nyeri
punggung bawah namun paparan kerja pengemudi berhubungan dengan resiko
perubahan degeneratif sistem tulang belakang termasuk kelainan diskus intervertebralis
lumbal masih pro dan kontra dimana ada penelitian yang menyatakan berhubungan dan
ada yang tidak berhubungan.
Penelitian Seidler et al (2003) menyebutkan herniasi lumbal berhubungan signifikan
dengan postur membungkuk yang ekstrim dan subjek yang bekerja dengan pekerjaan
dengan beban kerja fisik tinggi ≥ 10 tahun.
Sehingga pada kasus pasien ini nyeri punggung bawah yang dirasakan berhubungan
dengan paparan sebagai pengemudi di tempat kerja namun terjadinya Hernia Nukleus
Pulposus belum bisa disimpulkan disebabkan hanya oleh paparan WBV.
Selama 5 tahun terakhir teman kerja dibagian yang sama ada satu orang dari 50 orang
mempunyai sakit serupa namun mempunyai riwayat jatuh dari ketinggian sebelumnya.
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
21/24
4. Pajanan yang
cukup menimbulkan
diagnosa klinis:
-Masa kerja
-Jumlah jam kerja
-Penggunaaan APD
-Konsentrasi pajanan
26 tahun
12 jam/hari, 6 hari kerja
Menggunakan APD helm safety, sepatu safety,
seatbelt
Untuk pajanan Whole Body Vibration pemeriksaan
WBV tahun 2007 untuk truk mixer / molen
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
22/24
5. Faktor
individu yang
berpengaruhterhadap
timbulnya
diagnosa fisik
Usia 47 tahun; riwayat jatuh terpeleset dari ketinggian
30 cm saat mencuci truk molen (+) 1 tahun yang lalu.
6. Pajanan
bahaya
potensial yang
sama di luar
tempat kerja
Kebiasaan mengangkat galon aqua 19 kg dirumah
biasanya rata-rata seminggu dua kali, riwayat merokok
4 tahun sebungkus sehari.
7. Diagnosis
Okupasi
Hernia Nucleus Pulposus L5-S1 – Penyakit Diperberat
oleh Pekerjaan
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
23/24
-
8/18/2019 Materi Dr SARI
24/24
TERIMAKASIH