Materi Dan Metode

1
MATERI DAN METODE Materi Alat Alat yang digunakan pada praktikum penetasan telur adalah rak telur, pensil, timbangan, lampu bohlamp, senter, alat ukur berupa jangka sorong otomatis, hatcher, setter, formalin dan amplas halus. Bahan Bahan yang digunakan adalah 20 telur ayam Arab. Metode Sebanyak 20 butir telur dipilih dengan memberikan nomor pada permukaan atas dan bawah telur. Kemudian bobot telur ditimbang pada timbangan yang telah disediakan.selanjutnya dilakukan peneropongan dengan menggunakan senter atau bohlamp. Selama peneropongan dilakukan penandaan kantung udara pada bagian tumpul telur dengan menggunakan pensil. Dilakukan pengamatan keadaan kerabang telur, posisi kuning telur, utuh, retak atau kotor. Dilakukan pembersihan dengan menggunakan amplas halus dengan posisi satu arah. Panjang dan lebar telur diukur menggunakan jangka sorong. Indeks telur diukur dengan membandingkan lebar dengan panjang dikalikan 100 %. Selanjutnya, dilakukan fumigasi menggunakan formalin. Telur yang telah difumugasi dimasukkan ke dalam setter mulai dari 0-18 hari dan dilakukan pengamatan suhu dan kelembaban setter juga pemutaran telur 45° sebanyak tiga kali sehari. Setelah telur berumur 18 hari, telur dipindahkan dalam hatcher untuk persiapan penetasan.

description

zonk

Transcript of Materi Dan Metode

Page 1: Materi Dan Metode

MATERI DAN METODE

Materi

AlatAlat yang digunakan pada praktikum penetasan telur adalah rak telur, pensil,

timbangan, lampu bohlamp, senter, alat ukur berupa jangka sorong otomatis, hatcher, setter, formalin dan amplas halus.

Bahan            Bahan yang digunakan adalah 20 telur ayam Arab.

Metode

Sebanyak 20 butir telur dipilih dengan memberikan nomor pada permukaan atas dan bawah telur. Kemudian bobot telur ditimbang pada timbangan yang telah disediakan.selanjutnya dilakukan peneropongan dengan menggunakan senter atau bohlamp. Selama peneropongan dilakukan penandaan kantung udara pada bagian tumpul telur dengan menggunakan pensil. Dilakukan pengamatan keadaan kerabang telur, posisi kuning telur, utuh, retak atau kotor. Dilakukan pembersihan dengan menggunakan amplas halus dengan posisi satu arah. Panjang dan lebar telur diukur menggunakan jangka sorong. Indeks telur diukur dengan membandingkan lebar dengan panjang dikalikan 100 %. Selanjutnya, dilakukan fumigasi menggunakan formalin. Telur yang telah difumugasi dimasukkan ke dalam setter mulai dari 0-18 hari dan dilakukan pengamatan suhu dan kelembaban setter juga pemutaran telur 45° sebanyak tiga kali sehari. Setelah telur berumur 18 hari, telur dipindahkan dalam hatcher untuk persiapan penetasan.