materi belajar sokletasi

6
1 Pemilihan metode ekstraksi yang tepat tergantung dari tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang akan diekstraksi dan jenis senyawa yang akan diisolasi (Kusmardiyani, 1992). Penggunaan metode soxhletasi didasarkan atas sifat fisiko kimia dari serbuk Piperis nigri yang memiliki titik leleh 128°C-130°C (Peter, 2000). 2 Sokletasi berfungsi intuk pengekstrakan Piperis nigris dengan menggunakan pelarut etanol 96% karena adapun kelarutan dari senyawa piperin yaitu larut didalam etanol 96%. 3 Selain itu Etanol atau etil alkohol dengan rumus kimia C 2 H 5 OH mempunyai titik didih 78,3C, dapat larut dalam air dan etanol memliki gugus polar dan nonpolar pada strukturnya sehingga merupakan pelarut universal. 4 Batu didih ini sebagai penyerap panas yang berlebihan melalui pori-porinya sehingga dapat mencegah bumping (letupan) yang dikarenakan pemanasan yang tidak merata membuat panas terfokus pada suatu titik yang dapat merusak struktur kimia piperin. 5 Sokletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul- molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon (Depkes RI, 1986). Soxhletasi merupakan proses penyarian berulang dengan jumlah pelarut yang sedikit sehingga didapatkan hasil yang sempurna dengan menggunakan alat soxhlet. Dengan prinsip kerja yang diawali dengan penguapan, kondensasi, dan ekstraksi. 6 Prinsip sokletasi adalah penyarian yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan sedikit. Setelah selesai penyarian, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari (Kusmardiyani, 1992).

Transcript of materi belajar sokletasi

Page 1: materi belajar sokletasi

1 Pemilihan metode ekstraksi yang tepat tergantung dari tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang akan diekstraksi dan jenis senyawa yang akan diisolasi (Kusmardiyani, 1992). Penggunaan metode soxhletasi didasarkan atas sifat fisiko kimia dari serbuk Piperis nigri yang memiliki titik leleh 128°C-130°C (Peter, 2000).

2 Sokletasi berfungsi intuk pengekstrakan Piperis nigris dengan menggunakan pelarut etanol 96% karena adapun kelarutan dari senyawa piperin yaitu larut didalam etanol 96%.

3 Selain itu Etanol atau etil alkohol dengan rumus kimia C2H5OH mempunyai titik didih 78,3C, dapat larut dalam air dan etanol memliki gugus polar dan nonpolar pada strukturnya sehingga merupakan pelarut universal.

4 Batu didih ini sebagai penyerap panas yang berlebihan melalui pori-porinya sehingga dapat mencegah bumping (letupan) yang dikarenakan pemanasan yang tidak merata membuat panas terfokus pada suatu titik yang dapat merusak struktur kimia piperin.

5 Sokletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon ( D e p k e s R I , 1 9 8 6 ) . Soxhletasi merupakan proses penyarian berulang dengan jumlah pelarut yang sedikit sehingga didapatkan hasil yang sempurna dengan menggunakan alat soxhlet. Dengan prinsip kerja yang diawali dengan penguapan, kondensasi, dan ekstraksi.

6 Prinsip sokletasi adalah penyarian yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan sedikit. Setelah selesai penyarian, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari (Kusmardiyani, 1992).

7 Adapun kerja dari alat sokletasi ini mula-mula dengan memasukan bahan padat yang telah dibungkus dengan kertas saring (sesuai ukuran bahan padat) ke dalam tabung berpori kemudian dimasukan ke dalam alat soklet. Alat soklet ini disambungkan dengan labu yang berisikan pelarut (alkohol atau etil asetat) dan batu didih. Pada bagian atas alat soklet dipasangkan kondensor sebagai alat pendingin. Proses kerjanya adalah uap yang berasal dari pelarut yang dipanaskan dilabu akan menuju kondensor melalui pipa samping alat soklet untuk mengalami kondensasi. Hasil dari kondensasi berupa tetesan pelarut akan menetes ke atas bahan yang diekstraksi kemudian akan mengisi seluruh bagian dalam alat tersebut hingga mencapai bagian atas tabung sifon. Melalui tabung sifon ini larutan ekstrak akan menuju labu tempat awal pelarut diuapkan. Proses ini terjadi berulang sampai mendapatkan hasil yang dikehendaki. Hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengekstrak bahan dengan bobot jenis yang rendah yaitu dengan meletakan lembaran kapas penutup diatas bahan yang akan diekstraksi jika tidak akan dapat menyebabkan bahan padat ikut tertarik ke dalam labu penampungan. (Kusmardiyani, 1992)

8 Berikut adalah kelebihan metode sokletasi: - Sampel terekstraksi dengan sempurna -Proses ekstraksi lebih cepat - Pelarut yang digunakan sedikit.

Page 2: materi belajar sokletasi

9 Sedangkan kelemahan dari metode sokletasi adalah sampel sampel yang digunakan harus sampel yang digunakan harus sampel yang tahan panas atau tidak dapat digunakan pada sampel yang tidak tahan panas. Karena sampel yang tidak tahan panas akan teroksidasi atau tereduksi ketika proses sokletasi berlangsung.

10 Syarat – syarat suatu larutan dapat digunakan sebagai pelarut dalam proses sokletasi adalah:a. Pelarut yang digunakan tersebut memiliki  titik didih berbeda dengan bahan sampel

yaitu lebih kecil dari titik didih sampel.b. Mudah menguapc. Pelarut tersebut harus dipisahkan dengan cepat setelah penyarian.d. Pelarut harus merupakan pelarut yang sesuai untuk bahan yang akan disokletasi.e. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.f. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.g. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi

11 Syarat-syarat sampel yang digunakan dalam proses sokletasi yaitu :a. Sampel yang digunakan mempunyai pori-porinya harus lebih besar

Contonya tea, b. Sampel yang digunakan tidak dapat dilarutkan oleh pelarut yang digunakanc. Sampel yang digunakan mudah ditembus oleh pelarut

Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan secara berurutan pelarut – pelarut organik dengan kepolaran yang semakin menigkat.

12 Dibandingkan dengan cara terdahulu ( distilasi uap ), maka metode sokletasi ini lebih efisien karena : Pelarut organik dapat menarik senywa organik dalam bahan alam secara berulang – ulang. Waktu yang digunakan lebih efisien. Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metode maserasi atau perlokasi.

13 Lada hi tam atau yang dikenal dengan nama lat in Piper nigrum L merupakan salah satu tanaman yang mengandung piperin. Piperin merupakan basa lemah yang jika dihidrolisis larutan basa akan menghasilkan piperidin. (Anggrianti, 2008) Piperin memiliki titik leleh 1280C-1300C dan merupakan basa lemah yang jika dihrolisis larutan basa akan menghasilkan piperidin. Larutan cair piperin sangan fotosensitif, sehingga tidak boleh diekspos cahaya secara langsung. Simplisia ini digunakan sebagai karminatif dan iritasi lokal (Peter, 2000). Kadar minyak atsiri yang terkandung dalam Piperis nigri tidak kurang dari 1% b/v. Selain mengandung minyak atsiri, Piperis nigri mengandungan 5-9% piperina (I) (hablur amida asam), isomer kavisin seperti damar 1%; 1,2-3,5 % minyak atsiri (felandrena, dipentena, sitrat dan seskuiterpena) dan mengandung minyak lemak 6-8% dan kira –kira 50% pati. (Stahl, 1985)

14 Sokletasi dihentikan apabila :a. Pelarut yang digunakan tidak berwarna lagi. b. Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan bercak lagi.c. Hasil sokletasi di uji dengan pelarut tidak mengalami perubahan yang spesifik.

Page 3: materi belajar sokletasi

d. Keunggulan dan Kelemahan Sokletasi15 Bagian-bagian alat dan fungsinya

1. Kondensor.Kondensor merupakan alat yang berfungsi sebagai pendingin serta mempercepat proses pengembunan. Dalam hal ini kondensor yang digunakan berbentuk bulat-bulat hal ini dikarenakan untuuk mencegah adanya gelembung-gelembung air sehingga air tidak terisi penuh hal ini dapat menyebabkan proses kondensasi tidak berjalan dengan lancar atau maksimal. Dalam kondensor juga terdapat lubang air masuk dan keluar dimana lubang ini berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya air.

2. TimbalTimbel merupakan alat yang berfungsi sebagai wadah tempat sampel yang ingin dipisahkan. Dalam timbel terdapat dua alat yaitu pipa f dan sifon dimana pipa f berfungsi sebagai jalan keluarnya uap dari pelarut yang menguap dari proses penguapan sedangkan sifon berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk perhitungan siklus.

3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan.

4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus

5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas labu alas bulat

Buah Lada Hitam (Piperis nigri Fructus)Klasifikasi Divisio : Spermatophyta Sub-diviso : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Famili : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper nigrum L.

Page 4: materi belajar sokletasi

Makroskopik : Buah berbentuk hampir bulat; warna cokelat kelabu sampai hitam kecokelatan; garis tengah 2,5-6 mm; permukaan berkeriput, kasar, dalam, serupa jala; pada irisan membujur tampak perikarp yang tipis, sempit, dan berwarna gelap menyelubungi inti biji yang putih

Kandungan : minyak atsiri mengandung felantren, dipenten, kariopilen, enthoksilin, alkaloid piperina

Khasiat : karminatif, iritasi lokal (Anonim,1980).

Caker permbuatan ekstrak secara sokletasi :Ditimbang 10 gram serbuk lada hitam (Piperis nigri)

Serbuk dibungkus dengan kertas saring

Serbuk disokletasi dengan 100 mL etanol 96% selama kurang lebih 2 jam (kurang lebih 6 x sirkulasi)

Larutan yang diperoleh disaring dan diuapkan diatas water bath menggunakan cawan porselin (sudah ditimbang sebelum digunakan) sampai didapat ekstrak kental

Ditimbang ekstrak kental yang diperoleh.