materi

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirn, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebu tdengan kalima tefektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Kalimat efektif

description

tugas

Transcript of materi

Page 1: materi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangBahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia

dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi

pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau

penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud

secara jelas agar apa yang dipikirn, diinginkan, atau dirasakan itu dapat

diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai

sasarannya secara baik disebu tdengan kalima tefektif.

 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan

pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara

tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca

dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti

apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-

kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau

pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.

Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan

pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus

lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak

boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak

perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur

berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah

(Mustakim,1994:86).

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak

memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,

mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau

bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud

Kalimat efektif

Page 2: materi

kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.

Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif

dengan segala permasalahannya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Memahami pengertian Kalimat Efektif

2. Memahami ciri-ciri dan contoh Kalimat Efektif

3. Memahami jenis kesalahan dalam menyusun kalimat efektif dan

pembetulannya

4. Memahami hal yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi kurang efektif

5. Memahami pengertian dan contoh Kalimat Turunan ?

1.3. Manfaat Makalah

Adapun manfaat penulisan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang Kalimat Efektif

2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang fungsi kalimat Efektif

3. Sebagai ajang berfikir ilmiah dan kreatif bagi penulis dan pembaca

Kalimat efektif

Page 3: materi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan

gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh

pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran

kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran

pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif  adalah

kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat

sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan

mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau

pembicaranya.

2.2. Ciri-Ciri Kalimat Efektif dan Contoh

2.2.1. Kesepadanan

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal

yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di

dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam

pemakaian struktur bahasa.

Contoh:

·         Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT). (Tidak Menjamakkan Subjek)

Contoh:

·       Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan

(tidak efektif)

Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif).

2.2.2. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Kalimat efektif

Page 4: materi

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi

kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).

Contoh:

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu

mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).

Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal

itu mendapatkan hadiah (efektif).

2.2.3. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat

dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap

tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini

dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan

maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu

diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:

a. Menghilangkan pengulangan subjek.

b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Contoh:

 Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di

rumahku. (tidak efektif)

Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di

rumahku. (efektif)

·        Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)

Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)

Kalimat efektif

Page 5: materi

2.2.4. Kelogisan

Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah

dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan

yang logis/masuk akal.

Contoh:

 Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.

(tidak efektif).

Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

2.2.5.Kesatuan atau Kepaduan

Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah

kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang

disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan

cara berpikir yang tidak simetris.

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal

secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif

persona.

c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti

daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek

penderita.

Contoh:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita

orang-orang kota yang telah terlanjurmeninggalkan rasa

kemanusiaan itu. (tidak efektif)

Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota

yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)

Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif

Kalimat efektif

Page 6: materi

2.2.6. Keparalelan atau Kesajajaran

Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata

atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama

menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika

kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka

kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me-

juga.

Contoh:

 Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir

jalan. (tidak efektif)

Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir

jalan. (efektif)

Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes.

(tidak efektif)

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

2.2.7. Ketegasan

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan

terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan

dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal

kalimat).

Contoh:

Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi

pada kesempatan lain.

Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat

membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan

negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun

bangsa dan negaranya. (ketegasan)

Kalimat efektif

Page 7: materi

b. Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah,

telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta

rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

(benar)

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contoh:

Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat

mengharukan.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contoh:

Anak itu bodoh, tetapi pintar.

e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti:

partikel –lah, -pun, dan –kah.

Contoh:

o Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?

o Dialah yang harus bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas ini.

2..3. Kesalahan dalam Menyusun Kalimat Efektif dan Pembetulannya

2.3.1. Pleonastis

Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang

mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh

kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis antara lain:

Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.

Kalimat ini seharusnya : Banyak tombol yang dapat Anda

gunakan.

Kalimat efektif

Page 8: materi

Kita harus saling tolong-menolong.

Kalimat ini seharusnya : Kita harus saling menolong, atau

Kita seharusnya tolong-menolong.

2.3.2. Kontaminasi

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi

dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan

bervariasi.

Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran

–nya dihilangkan. Sehingga menjadi : 

·         Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

2.3.3. Salah pemilihan kata

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan

kata dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Saya mengetahui kalau ia kecewa.

            Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.

2.3.4. Salah nalar

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat

kita lihat pada kalimat berikut ini:

Bola gagal masuk gawang.

            Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.

2.3.5. Pengaruh bahasa asing atau daerah (interferensi)

Bahasa Asing

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena

terpengaruh bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:

Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.

Kalimat efektif

Page 9: materi

Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa

Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:

I live in Semarang where my mother work

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:

            Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.

Bahasa daerah

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena

terpengaruh bahasa daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:

Anak-anak sudah pada datang.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:

Anak-anak sudah datang.

Contoh lain pengaruh bahasa daerah, khususnya bahasa

Jawa, juga dapat kita lihat pada kalimat berikut. Penulis

menemukan contoh ini dari sebuah rubrik di tabloid anak-anak

Yunior.

Masuknya keluar mana? (Jawa: Mlebune metu endi?)

Kita sebaiknya mengganti kalimat tersebut dengan: Masuknya

lewat mana?

2.3.6. Kata depan yang tidak perlu

  Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata

depan yang tidak perlu seperti pada kalimat berikut:

Contoh :

Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata

depan di, sehingga kalimatnya menjadi:

Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

Kalimat efektif

Page 10: materi

2.4. Hal yang Mengakibatkan Suatu Tuturan Menjadi Kurang Efektif

Ada beberapa hal yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi

kurang efektif, antara lain

            2.4.1. Kurang padunya kesatuan gagasan

Setiap tuturan terdiri atas beberapa satuan gramatikal. Agar

tuturan itu memiliki kesatuan gagasan, satuan-satuan

gramatikalnya harus lengkap dan mendukung satu ide pokoknya.

Kita bisa melihat pada contoh berikut:

Program aplikasi MS Word dapat Anda gunakan sebagai

pengolah kata. Dengan program ini Anda dapat melakukan

berbagai aktivitas perkantoran seperti mengetik surat atau

dokumen. MS Word adalah produk peranti lunak keluaran

Microsoft.

Kalimat-kalimat pada contoh tersebut tidak mempunyai

kesatuan gagasan. Seharusnya setelah diungkapkan gagasan

tentang “fungsi MS Word” pada kalimat pertama, diungkapkan

gagasan lain yang saling bertautan.

            2.4.2. Kurang ekonomis pemakaian kata

Ekonomis dalam berbahasa berarti penghematan pemakaian

kata dalam tuturan. Sebaiknya kita menghindari kata yang tidak

diperlukan benar dari sudut maknanya, misalnya:

membicarakan tentang transmigrasi

Seharusnya: membicarakan transmigrasi

sudah pada tempatnya apabila

Seharusnya: sudah selayaknya apabila

Depresi ekonomi bukan hanya dirasakan oleh kaum

pribumi lapisan bawah, tetapi juga dirasakan oleh

kelompok elite pribumi.

Seharusnya: Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum

pribumi lapisan bawah dan kelompok elite.

Kalimat efektif

Page 11: materi

Atau: Depresi ekonomi dirasakan kaum pribumi di

semua lapisan.

            2.4.3. Kurang logis susunan gagasannya

Tulisan dengan susunan gagasan yang kurang logis dapat

kita lihat pada contoh berikut:

Karena zat putih telurnya itulah maka telur dan dagingnya ayam

itu sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Semua makhluk dalam

hidupnya memerlukan zat putih telur, manusia untuk melanjutkan

hidupnya perlu akan zat putih telur.

Kita dapat membuat tulisan itu menjadi efektif seperti

berikut:

Semua makhluk hidup memerlukan zat putih telur yang berasal

dari telur dan daging ayam. Manusia adalah makhluk hidup. Jadi,

manusia memerlukan zat putih telur yang berasal dari telur dan

daging ayam untuk melanjutkan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa

telur dan daging ayam sangat bermanfaat bagi tubuh.

            2.4.4. Pemakaian kata-kata yang kurang sesuai ragam bahasanya

Pemakaian bahasa tidak baku hendaknya dihindari dalam

ragam bahasa keilmuan.

Penulis menghaturkan terima kasih kepada Bapak Prof.

Dr. Gatot A.S atas bimbingannya dalam menyelesaikan

buku ini.

Sehubungan dengan hal itu Takdir Alisyahbana bilang

bahwa hal bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa

internasional.

Pemakaian kata menghaturkan dan bilang tidak

tepat untuk ragam bahsa keilmuan, sehingga kata-kata

tersebut sebaiknya diganti dengan mengucapkan dan

mengatakan.

Kalimat efektif

Page 12: materi

2.4.5. Konstruksi yang bermakna ganda

Suatu kalimat dipandang dari sudut tata bahasanya

mungkin tidak salah, namun kadang-kadang mengandung tafsiran

ganda (ambigu) sehingga tergolong kalimat yang kurang efektif.

Kalimat yang memiliki makna ganda dapat kita lihat pada kalimat-

kalimat:

Istri kopral yang nakal itu membeli sepatu.

Unsur yang nakal itu menerangkan istri atau kopral ?

Jika yang dimaksud nakal adalah istri, maka kalimat itu

seharusnya menjadi:

Istri yang nakal kopral itu membeli sepatu.

Penyuluh menerangkan cara beternak ayam baru kepada para

petani.

Kata baru pada kalimat itu menerangkan kata ayam

atau cara beternak? Jika kata baru menerangkan cara

beternak, kalimat itu menjadi lebih baik seperti kalimat

berikut:

Penyuluh menerangkan cara baru beternak ayam kepada para

petani.

            2.4.6. Penyusunan kalimat yang kurang cermat

Penyusunan yang kurang cermat dapat mengakibatkan nalar

yang terkandung di dalam kalimat tidak runtut sehingga kalimat

menjadi kurang efektif.

Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah untuk

mengelola sejumlah manusia memerlukan keprihatinan serta

dedikasi yang tangguh.

Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut:

Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, yakni pengelolaan

sejumlah manusia, memerlukan keprihatinan serta dedikasi

yang tangguh.

Kalimat efektif

Page 13: materi

Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah pengelolaan

sejumlah manusia. Hal ini memerlukan keprihatinan dan

dedikasi yang tangguh.

2.4.7. Bentuk kata dalam perincian yang tidak sejajar

 Dalam kalimat yang berisi perincian, satuan-satuan dalam

perincian itu akan lebih efektif jika diungkapkan dalam bentuk

sejajar. Jika dalam suatu kalimat perincian satu diungkapkan dalam

bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat, perincian lainnya juga

diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat

juga (sejajar).

Contoh kalimat yang perinciannya tidak sejajar:

Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data,

mengklasifikasikan data, dan menganalisis data.

Seharusnya:

Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data,

pengklasifikasian data, dan penganalisisan data.

Dengan penghayatan yang sunguh-sungguh terhadap nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari, kita akan dapat hidup bermasyarakat dengan

selaras, serasi, dan seimbang.

Seharusnya:

Dengan menghayati secara sunguh-sungguh terhadap nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari, kita akan dapat hidup bermasyarakat dengan

selaras, serasi, dan seimbang.

Atau:

Dengan penghayatan yang sungguh-sungguh terhadap nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari, kita akan dapat hidup bermasyarakat dengan

selaras, serasi, dan seimbang.

Kalimat efektif

Page 14: materi

2.5. Kalimat Turunan

Kalimat Turunan adalah Kalimat non inti merupakan hasil proses

dari mentransformasikan Kalimat Inti. Sebuah kalimat inti dapat

ditransformasikan menjadi kalimat transformasi atau kalimat luas dengan

mengubah ciri-cirinya, tetapi dengan tetap mempertahankan kata pada S

dan P sebagai intinya.

Ciri-ciri dari kalimat turunan:

a) Bersusun / majemuk.

b) Tidak sempurna, elips.

c) Berbentuk pertanyaan atau perintah.

d) Bersifat medial, pasif dan negatif.

Contoh:

Kalimat Inti:  Kakak membaca majalah.

Kalimat-kalimat di bawah ini merupakan hasil transformasi dari kalimat

tersebut.

a) Kakak membaca majalah?

b) Kakak membaca majalah tadi.

c) Kakak saya yang paling tua membaca majalah tadi.

d) Kakak tidak membaca majalah.

e) Membaca majalah, kakak.

f) Kakak membaca majalah saat hujan turun dengan deras.

Kalimat a  sampai dengan  f  merupakan kalimat hasil transformasi

dari kalimat inti: kakak membaca majalah. Jika diperhatikan kalimat a

sampai dengan  f, memiliki inti S dan P yang sama dengan kalimat A, S

masih tetap diisi kata kakak dan P diisi oleh kata membaca.

  

Kalimat efektif

Page 15: materi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

            Dari pembahasan diatas, kami menyimpulkan bahwa:

1. Kalimat efektif adalah kalimat  yang di susun menurut pola struktur yang

benar sesuai dengan situasi yang menyertainya. Perhatikan contoh kalimat

berikut :

a) Mereka menyelesaikan dengan meyakinkan dan baik serta dengan

sangat memuaskan semua soal-soal ujian dalam waktu Sembilan puluh

menit.

Kalimat di atas berubah menjadi :

b) Mereka menyelesaikan dengan baik semua soal-soal ujian dengan

waktu Sembilan puluh menit.

2. Sebuah kalimat efektif haruslah di susun secara sadar untuk mencapai

daya informasi yang di inginkan oleh penulis terhadap pembacanya.

3. Persyaratan-persyaratan yang perlu di perhatikan dalam membuat kalimat

efektif yaitu :

a.       Kesepadanan dan kesatuan.

b.      Kesejajaran bentuk-bentuk bahasa yang di pakai.

c.       Penekanan untuk mengemukakan ide pokok.

d.      Kehematan dalam menggunakan kata.

e.       Kevariasian dalam struktur kalimat .

3.2. Saran

Setelah kami mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kalimat

efektif, ternyata tidak mudah untuk memilih pilihan kata yang tepat, sehingga

membuat kalimat yang kita gunakan bisa menjadi lebih efektif. Dengan

memperhatikan syarat-syarat untuk membuat kalimat efektif seperti

gramatikal, pilihan kata, penalaran, dan keserasian, yang syarat-syarat

tersebut harus diterapkan untuk menyusun kalimat yang efektif. Sehingga kita

Kalimat efektif

Page 16: materi

dapat mengetahui kalimat mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam

situasi tertentu.

Saran kami, agar tugas Dasar-Dasar Menulis yang membahas tentang

kalimat efektif ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pembaca.

Sehingga pembaca dapat mengerti apa saja syarat-syarat yang diperlukan

untuk membentuk suatu kalimat efektif.

Kalimat efektif

Page 17: materi

DAFTAR PUSTAKA

http://widiapriyadi.blogspot.com/2012/11/kalimat-efektif-pengertian-ciri-dan.html

http://just-drop-by.blogspot.com/2007/03/membuat-kalimat-efektif.html

http://irfanjunianto.blogspot.com/2011/07/kalimat-inti-dan-kalimat-turunan.html

http://chacaatmika.blogspot.com/2011/10/diksi-kalimat-efektif-dan-kalimat.html

Kalimat efektif