Materi 5 komunikasi kelompok

20
TEORI KOMUNIKASI: KOMUNIKASI KELOMPOK Santi Indra Astuti Mk. Teori Komunikasi STIKOM Bandung

Transcript of Materi 5 komunikasi kelompok

Page 1: Materi 5 komunikasi kelompok

TEORI KOMUNIKASI:KOMUNIKASI KELOMPOK

Santi Indra AstutiMk. Teori Komunikasi

STIKOM Bandung

Page 2: Materi 5 komunikasi kelompok

Berkelompok adalah fenomena sosial. Manusia, sebagaimana kita pahami, tidak

mungkin hidup sendiri. Sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu hidup berkelompok.

Dalam sosiologi, Anda mempelajari pelbagai jenis kelompok, keanggotaan kelompok,

perspektif mengenai kelompok, dll. Dalam materi kali ini, kita hanya akan memusatkan perhatian pada komunikasi dalam kelompok. Ada dua perspektif yang akan dibicarakan:

INTEGRATIF, dan FUNGSIONAL. Let's start the nature of the group!

Page 3: Materi 5 komunikasi kelompok

Group communication:Komunikasi yang berkaitan dengan interaksi

di antara sekelompok orang dalam kelompok kecil, biasanya dalam setting

pengambilan keputusan.

Group communication diasumsikan terbentuk sebagai task group, atau

kelompok kerja.

Group communication BUKAN mob!

Komunikasi Kelompok

Page 4: Materi 5 komunikasi kelompok

Small Group vs. Large GroupSmall group communication masih memungkinkan terjadinya interaksi

interpersonal yang intens antara anggota-anggota kelompok.

Contoh: class tutorial, FGD

Large group communication tidak lagi memungkinkan terjadinya interaksi

interpersonal antar anggota kelompok.Contoh: rally, tabligh akbar

So, it's NOT about numbers involved!

Page 5: Materi 5 komunikasi kelompok

Bentuk jaringan komunikasi kelompok

Chain Y Wheel Circle Star

Masing-masing

Memiliki fungsi

tersendiri!

Page 6: Materi 5 komunikasi kelompok

Terdapat dua pendekatan dalam membicarakan sifat-sifat kelompok:INTEGRATIF dan FUNGSIONAL.

Let's start from INTEGRATIVE PERSPECTIVE!

Page 7: Materi 5 komunikasi kelompok

Kelompok dalam perspektif Integrative Thinking

Kelompok memiliki berbagai bentuk: grup, organisasi, atau komunitas.

Kesemua grup adalah unit kreatif yang berupaya menyelesaikan masalah (problem solving)

Mary Follet, 1924

Langkah problem solving:

Mengumpulkan informasi dari para pakar

Menguji informasi tersebut dalam pengalaman sehari-hari.

Mengembangkan solusi terpadu

Page 8: Materi 5 komunikasi kelompok

INPUT-PROCESS-OUTPUT MODEL (Collins & Guetzkow, 1964)

Task group berhadapan dengan dua jenis problem: TASK dan INTERPERSONAL

TASK: masalah dalam pelaksanaan tugas. Misalnya, perencanaan, analisis, atau mendapatkan persetujuan.

INTERPERSONAL: masalah akibat hubungan antarpribadi. Misalnya, menjelaskan gagasan, mengatasi konflik, menangani perbedaan, meredam ego pribadi, mempersuasi, dll.

ASSEMBLY EFFECT: situasi yang tercipta ketika solusi atau produk kelompok hasilnya lebih bagus daripada individual work!

Page 9: Materi 5 komunikasi kelompok

Sinergi sebagai upaya kelompok

Kerja kelompok membutuhkan energi. Sebagian energi dihabiskan untuk menyelesaikan tugas, sebagian lainnya untuk menata komunikasi interpersonal.

INTRINSIC SYNERGY (IS) : Besaran energi untuk menyelesaikan rintangan komunikasi interpersonal.

EFFECTIVE SYNERGY (ES): Besaran energi untuk mengerjakan tugas.

Rumus Ideal: ES > IS

Page 10: Materi 5 komunikasi kelompok

Model Input-Process-Output(Collins & Guetzkow, 1964)

Page 11: Materi 5 komunikasi kelompok

Level Sinergi dan Rewardnya Level sinergi

bergantung pada attitude masing-masing anggota kelompok.

Konflik akan menurunkan level energi.

Kesamaan sikap akan meningkatkan level energi.

Reward positif: pencapaian tujuan bersama.

Reward negatif: kegagalan mencapai tujuan kelompok.

Page 12: Materi 5 komunikasi kelompok

Functional Tradition

Memandang kelompok sebagai instrumen untuk mengambil keputusan, menekankan koneksi di antara kualitas komunikasi dan

kualitas output kelompok.

Apakah fungsi komunikasi dalam kelompok?Sharing information, explore and

identify errors in thinking, and a tool of persuasion.

Page 13: Materi 5 komunikasi kelompok

Group Decision Making(Randy Hirokawa, 1986)

Mengidentifikasi dan mempelajari permasalahan

Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi

Menghasilkan berbagai usulan alternatif Mengevaluasi tujuan dan usulan alternatif

Reaching consensus!

Page 14: Materi 5 komunikasi kelompok

Sumber kegagalan group Kegagalan mempelajari permasalahan Tujuan yang tidak layak Penilaian yang buruk terhadap sikap

positif dan negatif Basis informasi nan tidak memadai Kesalahan menalar/menarik kesimpulan

dari sumber informasi Hirokawa: errors most often arise

from the communication in the group!

Page 15: Materi 5 komunikasi kelompok

GROUPTHINK: Irving Janis, 1982

COHESIVENESS: the degree of mutual interest among members. Derajat keyakinan anggota kelompok bahwa mereka dapat mencapai tujuan secara berkelompok.

GROUPTHINK: a direct result of group cohesiveness. Semacam pola berpikir kelompok yang dihasilkan dari hasrat untuk selalu kompak-bersatu.

Low Cohesiveness: rendahnya keterikatan anggota kelompok

High Cohesiveness: a strong mutual identification among members of the group!

Page 16: Materi 5 komunikasi kelompok

Cohesiveness: Good or Bad? GOOD:

menyatukan anggota kelompok, mendorong dan menguatkan komunikasi interpersonal di antara anggota kelompok.

DANGER: highly cohesive groups may INVEST TOO MUCH energy in maintaining goodwill in the group for decision making process.

Invest for: prestige, friendship, confirmation on one's self-worth.

Page 17: Materi 5 komunikasi kelompok

Negative Outcomes Kelompok membatasi diri pada sedikit alternatif,

enggan mencari kemungkinan lain. Posisi atau pemikiran yang diambil oleh

anggota tidak pernah dikaji ulang. Kelompok gagal/enggan menguji kembali

alternatif yang tidak disukai oleh mayoritas. Tidak mengupayakan pendapat pakar. Kelompok sangat selektif mengumpulkan

maupun mencari informasi. Kelompok kelewat PD dengan gagasannya

sendiri, sehingga tidak berupaya menyediakan rencana cadangan (contingency plan)

Page 18: Materi 5 komunikasi kelompok

Gejala-gejala Groupthink Ilusi kekuatan: 'nggak mungkin gagal'! Selalu merasionalisasi tindakan yang dilaksanakan Tidak pernah mempertanyakan moralitas kelompok

(selalu dianggap benar). Kelompok lain dianggap jahat, bodoh, atau lemah Ada tekanan terhadap anggota untuk TIDAK

MENENTANG atau menyampaikan opini yang bertentangan dengan kelompok.

Self-censorship to disagreement Ada semacam filter yang dibangun untuk menyaring

pemikiran atau informasi yang dianggap dapat melemahkan kelompok.

Page 19: Materi 5 komunikasi kelompok

Steps to overcome the dangers of Groupthink

Mendorong setiap orang agar menjadi evaluator yang kritis dan bebas mengekspresikan pendapatnya.

Meminimalkan arahan pemimpin

Membentuk beberapa kelompok pengambil keputusan yang independen dan terpisah

Membagi kelompok menjadi subgroups

Mendiskusikan apa yang terjadi pada pihak di luar kelompok

Mengundang orang luar untuk membawa gagasan segar

Menugaskan seorang individu pada setiap pertemuan agar menjadi 'devil's advocate'

Menyisihkan waktu untuk menyigi sinyal peringatan.

Mengadakan second-chance meeting untuk menimbang keputusan sebelum finalisasi.

Page 20: Materi 5 komunikasi kelompok

NEXT:

Komunikasi organisasi dan analisis network