Materi 5 komunikasi kelompok
-
Upload
goldo-tapy-koro -
Category
Documents
-
view
1.312 -
download
10
Transcript of Materi 5 komunikasi kelompok
TEORI KOMUNIKASI:KOMUNIKASI KELOMPOK
Santi Indra AstutiMk. Teori Komunikasi
STIKOM Bandung
Berkelompok adalah fenomena sosial. Manusia, sebagaimana kita pahami, tidak
mungkin hidup sendiri. Sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu hidup berkelompok.
Dalam sosiologi, Anda mempelajari pelbagai jenis kelompok, keanggotaan kelompok,
perspektif mengenai kelompok, dll. Dalam materi kali ini, kita hanya akan memusatkan perhatian pada komunikasi dalam kelompok. Ada dua perspektif yang akan dibicarakan:
INTEGRATIF, dan FUNGSIONAL. Let's start the nature of the group!
Group communication:Komunikasi yang berkaitan dengan interaksi
di antara sekelompok orang dalam kelompok kecil, biasanya dalam setting
pengambilan keputusan.
Group communication diasumsikan terbentuk sebagai task group, atau
kelompok kerja.
Group communication BUKAN mob!
Komunikasi Kelompok
Small Group vs. Large GroupSmall group communication masih memungkinkan terjadinya interaksi
interpersonal yang intens antara anggota-anggota kelompok.
Contoh: class tutorial, FGD
Large group communication tidak lagi memungkinkan terjadinya interaksi
interpersonal antar anggota kelompok.Contoh: rally, tabligh akbar
So, it's NOT about numbers involved!
Bentuk jaringan komunikasi kelompok
Chain Y Wheel Circle Star
Masing-masing
Memiliki fungsi
tersendiri!
Terdapat dua pendekatan dalam membicarakan sifat-sifat kelompok:INTEGRATIF dan FUNGSIONAL.
Let's start from INTEGRATIVE PERSPECTIVE!
Kelompok dalam perspektif Integrative Thinking
Kelompok memiliki berbagai bentuk: grup, organisasi, atau komunitas.
Kesemua grup adalah unit kreatif yang berupaya menyelesaikan masalah (problem solving)
Mary Follet, 1924
Langkah problem solving:
Mengumpulkan informasi dari para pakar
Menguji informasi tersebut dalam pengalaman sehari-hari.
Mengembangkan solusi terpadu
INPUT-PROCESS-OUTPUT MODEL (Collins & Guetzkow, 1964)
Task group berhadapan dengan dua jenis problem: TASK dan INTERPERSONAL
TASK: masalah dalam pelaksanaan tugas. Misalnya, perencanaan, analisis, atau mendapatkan persetujuan.
INTERPERSONAL: masalah akibat hubungan antarpribadi. Misalnya, menjelaskan gagasan, mengatasi konflik, menangani perbedaan, meredam ego pribadi, mempersuasi, dll.
ASSEMBLY EFFECT: situasi yang tercipta ketika solusi atau produk kelompok hasilnya lebih bagus daripada individual work!
Sinergi sebagai upaya kelompok
Kerja kelompok membutuhkan energi. Sebagian energi dihabiskan untuk menyelesaikan tugas, sebagian lainnya untuk menata komunikasi interpersonal.
INTRINSIC SYNERGY (IS) : Besaran energi untuk menyelesaikan rintangan komunikasi interpersonal.
EFFECTIVE SYNERGY (ES): Besaran energi untuk mengerjakan tugas.
Rumus Ideal: ES > IS
Model Input-Process-Output(Collins & Guetzkow, 1964)
Level Sinergi dan Rewardnya Level sinergi
bergantung pada attitude masing-masing anggota kelompok.
Konflik akan menurunkan level energi.
Kesamaan sikap akan meningkatkan level energi.
Reward positif: pencapaian tujuan bersama.
Reward negatif: kegagalan mencapai tujuan kelompok.
Functional Tradition
Memandang kelompok sebagai instrumen untuk mengambil keputusan, menekankan koneksi di antara kualitas komunikasi dan
kualitas output kelompok.
Apakah fungsi komunikasi dalam kelompok?Sharing information, explore and
identify errors in thinking, and a tool of persuasion.
Group Decision Making(Randy Hirokawa, 1986)
Mengidentifikasi dan mempelajari permasalahan
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi
Menghasilkan berbagai usulan alternatif Mengevaluasi tujuan dan usulan alternatif
Reaching consensus!
Sumber kegagalan group Kegagalan mempelajari permasalahan Tujuan yang tidak layak Penilaian yang buruk terhadap sikap
positif dan negatif Basis informasi nan tidak memadai Kesalahan menalar/menarik kesimpulan
dari sumber informasi Hirokawa: errors most often arise
from the communication in the group!
GROUPTHINK: Irving Janis, 1982
COHESIVENESS: the degree of mutual interest among members. Derajat keyakinan anggota kelompok bahwa mereka dapat mencapai tujuan secara berkelompok.
GROUPTHINK: a direct result of group cohesiveness. Semacam pola berpikir kelompok yang dihasilkan dari hasrat untuk selalu kompak-bersatu.
Low Cohesiveness: rendahnya keterikatan anggota kelompok
High Cohesiveness: a strong mutual identification among members of the group!
Cohesiveness: Good or Bad? GOOD:
menyatukan anggota kelompok, mendorong dan menguatkan komunikasi interpersonal di antara anggota kelompok.
DANGER: highly cohesive groups may INVEST TOO MUCH energy in maintaining goodwill in the group for decision making process.
Invest for: prestige, friendship, confirmation on one's self-worth.
Negative Outcomes Kelompok membatasi diri pada sedikit alternatif,
enggan mencari kemungkinan lain. Posisi atau pemikiran yang diambil oleh
anggota tidak pernah dikaji ulang. Kelompok gagal/enggan menguji kembali
alternatif yang tidak disukai oleh mayoritas. Tidak mengupayakan pendapat pakar. Kelompok sangat selektif mengumpulkan
maupun mencari informasi. Kelompok kelewat PD dengan gagasannya
sendiri, sehingga tidak berupaya menyediakan rencana cadangan (contingency plan)
Gejala-gejala Groupthink Ilusi kekuatan: 'nggak mungkin gagal'! Selalu merasionalisasi tindakan yang dilaksanakan Tidak pernah mempertanyakan moralitas kelompok
(selalu dianggap benar). Kelompok lain dianggap jahat, bodoh, atau lemah Ada tekanan terhadap anggota untuk TIDAK
MENENTANG atau menyampaikan opini yang bertentangan dengan kelompok.
Self-censorship to disagreement Ada semacam filter yang dibangun untuk menyaring
pemikiran atau informasi yang dianggap dapat melemahkan kelompok.
Steps to overcome the dangers of Groupthink
Mendorong setiap orang agar menjadi evaluator yang kritis dan bebas mengekspresikan pendapatnya.
Meminimalkan arahan pemimpin
Membentuk beberapa kelompok pengambil keputusan yang independen dan terpisah
Membagi kelompok menjadi subgroups
Mendiskusikan apa yang terjadi pada pihak di luar kelompok
Mengundang orang luar untuk membawa gagasan segar
Menugaskan seorang individu pada setiap pertemuan agar menjadi 'devil's advocate'
Menyisihkan waktu untuk menyigi sinyal peringatan.
Mengadakan second-chance meeting untuk menimbang keputusan sebelum finalisasi.
NEXT:
Komunikasi organisasi dan analisis network