MATERI 4

10
MATERI 4 JENIS CITRA Di dalam penginderaan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek di permukaan bumi. Rekaman tenaga ini setelah diproses menghasilkan data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh dapat berupa data digital atau data numerik untuk dianalisis menggunakan komputer. Ia juga dapat berupa data visual yang pada umumnya dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi data citra dan non citra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya atau paling tidak berupa gambaran planimetrik. Data non citra umumnya berupa garis atau grafik. Data citra dibagi menjadi 2, yaitu: citra foto dan citra non foto. Citra sangat beranekaragam jenisnya. Keanekaragaman ini semakin hari semakin bertambah banyak. Karena satelit yang pernah diluncurkan lebih dari 2.000 buah jumlahnya, untuk jenis citra satelit saja mungkin mencapai bilangan ratusan bila dipilah secara rinci. Belum lagi citra yang direkam dari dirgantara. Karena

Transcript of MATERI 4

Page 1: MATERI 4

MATERI 4

JENIS CITRA

Di dalam penginderaan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau

dipancarkan oleh obyek di permukaan bumi. Rekaman tenaga ini setelah diproses

menghasilkan data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh dapat berupa data

digital atau data numerik untuk dianalisis menggunakan komputer. Ia juga dapat

berupa data visual yang pada umumnya dianalisis secara manual. Data visual

dibedakan menjadi data citra dan non citra. Data citra berupa gambaran yang

mirip wujud aslinya atau paling tidak berupa gambaran planimetrik. Data non

citra umumnya berupa garis atau grafik. Data citra dibagi menjadi 2, yaitu: citra

foto dan citra non foto.

Citra sangat beranekaragam jenisnya. Keanekaragaman ini semakin hari semakin

bertambah banyak. Karena satelit yang pernah diluncurkan lebih dari 2.000 buah

jumlahnya, untuk jenis citra satelit saja mungkin mencapai bilangan ratusan bila

dipilah secara rinci. Belum lagi citra yang direkam dari dirgantara. Karena

pentingnya pengetahuan jenis citra pada kuliah penginderaan jauh dan mengingat

pula jenis citra yang semakin banyak jumlahnya, maka akan dibahas lebih

mendalam pada kuliah ini. Sajian materi ini akan membicarakan pengertian citra

dan jenis citra, dengan sub pokok bahasan menyangkut: spektrum

elektromagnetik, sumbu kamera, sudut pandang, jenis kamera, warna yang

digunakan, dan sistem wahana.

Kuliah akan dilaksanakan sebanyak 3 x 100 menit. Setelah mengikuti kuliah ini,

mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang spektrum elektromagnetik,

sumbu kamera, sudut pandang, jenis kamera, warna yang digunakan, dan sistem

Page 2: MATERI 4

wahana.

Citra Foto

Citra foto dapat dibedakan atas beberapa dasar, yaitu:

1. Berdasarkan spektrum elektromagnetik

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat

dibedakan atas:

a. Foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum

ultraviolet. Spektrum ultraviolet yang dapat digunakan untuk pemotretan

hingga saat ini adalah spektrum ultraviolet dekat hingga panjang

gelombang 0,29 μm.

b. Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum

tampak dari saluran biru hingga saluran hijau (0,4-0,6 μm).

c. Foto pankromatik, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan seluruh

spektrum tampak.

d. Foto inframerah asli (true infrared), yaitu foto yang dibuat dengan

menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang

0,7-1 μm.

Pengantar Penginderaan Jauh Dasar (Gede Sugiyanta & Dedy Miswar)

Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Lampung 2

e. Foto inframerah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan

spektrum inframerah dengan dengan sebagian spektrum tampak pada

saluran merah dan sebagian saluran hijau.

Hingga sekarang, foto pankromatik masih merupakan paling banyak digunakan

di dalam penginderaan jauh sistem fotografik. Ia telah dikembangkan paling

Page 3: MATERI 4

lama, harganya lebih murah bila dibanding dengan harga foto lain, dan lebih

banyak orang yang telah terbiasa dengan foto jenis ini.

2. Sumbu Kamera

Foto udara dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi,

yaitu:

1. Foto vertikal, yakni foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus

terhadap permukaan bumi.

2. Foto condong, yakni foto yang dibuat dengan sumbu kemera menyudut

terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. sudut ini pada umumnya

sebesar 10º atau lebih besar. Sudut condongnya berkisar antara 1º - 4º, foto

yang dihasilkannya masih dapat digolongkan sebagai foto vertikal.

Foto condong dibedakan menjadi, yaitu:

a. Foto agak condong (low oblique photograph), yakni bila cakrawala tidak

tergambar pada foto.

b. Foto sangat condong (high oblique phogtoraph), yakni bila pada foto

tampak cakrwalanya.

Beda antara foto vertikal, foto agak condong, foto sangat condong, dapat

dilihat pada gambar 4.1. berikut:

A B C

Gambar 4.1. Gambar Sudut Liputan Pada Foto Udara

Gambar di atas dapat dilihat bahwa foto pada gambar (A) sudut liputannya

teratur. Obyek yang dekat dengan mata tampak sama ukuran atau jaraknya

antara obyek yang berada di bawah, atas, maupun obyek yang berada di

tengah. Foto B, dapat dilihat bahwa obyek yang dekat mata mempunyai jarak

Page 4: MATERI 4

lebih dekat sementara makin ke atas obyek tampak lebih kecil. Artinya luas

antara obyek yang berada di bawah dengan obyek yang berada semakin ke atas

akan tampak lebih luas. Pada foto C, tampak cakrawala dengan letak obyek

yang semakin jauh akan semakin kecil dan semakin luas. Masing-masing foto

di atas mempunyai kelebihan dan kekurangan, tergantung kebutuhannya.

Pengantar Penginderaan Jauh Dasar (Gede Sugiyanta & Dedy Miswar)

Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Lampung 3

3. Sudut Liputan Kamera

Paine (1981) membedakan citra foto berdasarkan sudut liputan (angular

coverage) kamera atas empat jenis, yaitu:

1. Sudut kecil < 60º (narrow angle)

2. Sudut normal 60º - 75º (normal angle)

3. Sudut lebar 75º - 100º (wide angle)

4. Sudut sangat lebar > 100º (super wide angle).

4. Jenis Kamera

Berdasarkan kamera yang digunakan di dalam penginderaan jauh, citra foto

dapat dibedakan atas:

1. Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah

liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto.

2. Foto jamak, yakni foto yang dibuat lebih dari satu kamera pada saat

menggambarkan daerah liputan yang sama. Foto jamak dapat dibuat dengan

tiga cara, yaitu:

a. Foto multispektral, yaitu beberapa foto daerah yang sama dibuat dengan

saluran yang berbeda-beda. Pada umumnya dibuat dengan empat

Page 5: MATERI 4

kamera atau satu kamera yang mempunyai empat lensa, dengan

menggunakan saluran biru, hijau, merah, dan inframerah.

b. Foto yang dibuat dengan kamera ganda (dual camera) pada tiap

pemotretan menghasilkan dua foto yang berbeda.

c. Foto yang dibuat dengan satu kamera vertikal dan dua pada bagian

tengah, dan empat atau delapan kamera condong dibagian tepi.

5. Warna yang digunakan

Berdasarkan warna yang digunakan, foto berwarna dibedakan atas:

1. Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.

2. Foto warna semu (false color) atau foto inframerah berwarna. Pada foto

berwarna semu, warna obyek tidak sama dengan warna foto. Seperti obyek

vegetasi yang berwana hijau akan tampak merah pada foto.

6. Sistem Wahana

Ada dua jenis foto yang dibedakan berdasarkan wahana yang digunakan, yaitu:

1. Foto udara, yakni foto yang dibuat dari pesawat udara atau dari balon.

2. Foto satelit atau foto orbital, yakni foto yang dibuat dari satelit.

Citra Non Foto

Citra non foto dibedakan berdasarkan:

1. Spektrum elektromagnetik

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam penginderaan

jauh, cita non foto dibedakan atas:

Pengantar Penginderaan Jauh Dasar (Gede Sugiyanta & Dedy Miswar)

Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Lampung 4

a. Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah

Page 6: MATERI 4

termal dengan panjang 3 – 14 μm. Penginderaan pada spektrum ini

berdasarkan atas beda suhu obyek dan daya pancarannya yang pada citra

tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.

b. Citra radar dan citra gelombang mikro, citra radar merupakan hasil

penginderaan jauh dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan,

sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan

menggunakan matahari sebagai sumber tenaga alamiah.

2. Sensor

Berdasarkan sensor yang digunakan, citra non foto dibedakan atas:

a. Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal

b. Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda

dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra

multispektral pada umumnya dibuat dengan saluran sempit.

3. Wahana

Berdasarkan wahananya, citra non foto dibedakan atas:

a. Citra dirgantara (airborne image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana

yang beroperasi di udara atau dirgantara. Sebagai contoh citra inframerah

termal, citra radar, dan citra MSS. Istilah citra dirgantara jarang sekali

digunakan.

b. Citra satelit (sattelite image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa. Citra

satelit dibeda atas penggunaan utamanya, yaitu:

1. Citra satelit untuk penginderaan planet, yaitu Ranger (Rusia), Viking

(AS), Luna (Rusia), dan Venera (Rusia).

2. Citra satelit untuk penginderaan cuaca, yaitu citra NOAA (AS), citra

Page 7: MATERI 4

Meteor (Rusia).

3. Citra satelit untuk penginderaan sumberdaya alam, yaitu Landsat (AS),

Soyus (Rusia), SPOT (Perancis), ICONOS (Rusia), Quickbird (AS).

4. Citra satelit untuk penginderaan laut, yaitu MOS (Jepang), Seasat (AS).

Untuk lebih jelas perbedaan antara citra foto dan citra non foto dapat dilihat

pada tabel 4.1. berikut:

Variabel Pembeda Citra Foto Citra Non Foto

1. Sensor

2. Detektor

3. Proses Perekaman

4. Mekanisme Perekaman

5. Spektrum elektromagnetik

Kamera

Film

Fotografik/kimiawi

Serentak

Spektrum tampak

dan perluasannya

Nonkamera,

berdasarkan scanning

Pita magnetik, termistor,

foto konduktif

Elektronik

Bagian demi bagian

Page 8: MATERI 4

Spektrum tampak dan

perluasannya, termal

dan gelombang mikro