Materi 2 Tata Bahasa - Copy
-
Upload
alfirra-hasanah-bachri -
Category
Documents
-
view
186 -
download
0
Transcript of Materi 2 Tata Bahasa - Copy
1
MATERI 2TATA BAHASA
2
Tata bahasa adalah :1. Kumpulan kaidah tentang struktur
gramatikal bahasa.2. Buku tentang kaidah/aturan bahasa yang
meliputi: fonologi (tata bunyi), morfologi (tata bentuk kata), dan sintaksis (tata kalimat), semantik (tata kalimat).
Contoh (dalam kalimat) Tata bahasa baku adalah
kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa ragam formal yang menjadi patokan pemakaian bahasa
Buku yang berisikan kaidah bahasa yang karena wibawanya digunakan sebagai acuan karya yang sejenis
3
Tata Bahasa filosofis, tidak berdasarkan pemakaian bahasa tertentu, tetapi dari sudut ciri-ciri yang dipunyai bersama oleh pelbagai bahasa.
Tata bahasa normatif, dimaksudkan sebagai pedoman yang ketat dan standar bagi pemakai bahasa
Tata Bahasa baku pengajaran dan pendidikan, tata bahasa sekolah
Tata Bahasa baku sekolah adalah, disusun berdasarkan pertimbangan pedagogis, digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi pengajaran bahasa di sekolah
4
M O R F O L O G IMorfologi adalah ilmu bahasa yang
berisikan tentang seluk beluk kata dan proses pembentukannya.
1. Morfem adalah bentuk linguistik terkecil yang bermakna leksikal atau gramatikal sebagai pembentuk kata yang lebih kompleks.
5
Bebas
Terikat
Morfem Morfologis
Sintaksis Kata Tugas
Preposisi
Konjungsi
Monovalen di, ke, dariAmbivalen: dalam, lalu,
untuk, mengenai
AfiksPrefiks
Infiks
Sufiks
Kombinasi Afiks
Konfiks
KlitikaProklitika: kau-
ku-Enklitika: -ku,-mu, -nya
Partikel -lah, -tah, -pun, kah
M. Cramberry (M. Unik)
Siur, masai, legam
6
2. Jenis morfem1. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri
sendiri sebagai sebuah kata. (: malam, tidur, lari)2. Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat
berdiri sendiri; selalu terikat pada morfem lain.a. Terikat morfologis adalah keterikatan pada bentuk
lain (tataran kata), cont: me-, di-, -an, anjur,juang,temu.
b. Terikat sintaksis adalah keterikatan pada konstruksi kalimat, contoh: di, ke, dari, untuk.
c. Morfem cramberry (morfem unik) adalah morfem yang terikat pada bentuk tertentu atau muncul dalam satu kemungkinan. Contoh: masai pada kusut masai,siur pada simpang siur
7
3. Cara menghitung morfem1. Semua morfem bebas dihitung satu buah.
contoh: Ibu ingin makan roti ---> 4 MB2. Morfem terikat
a. Afiks (prefiks, infiks, sufiks,kombinasi afiks) dihitung normal berdasarkan wujudnya.contoh: ber-, -er, -i, me-kan, memper- menandatangani (
b. Afiks yang berupa konfiks meskipun wujudnya dua buah dihitung satu morfem.contoh: pe-an, ke-an, per-an, ke-kan, per-i, per-kan.
pelarian (1 MB dan 1 MT)
8
c. Kata tugas (kata depan dan kata hubung) merupakan morfem terikat sintaksis.
contoh: di, ke, dari, pada, akan, dengan, kalau, jika Dia akan datang ke Bandung kalau
berkesempatan (3 MTS, 2 MTM, 4 MB)
9
4. Bentuk Kataa. Kata Dasar (contoh: makan, lari)b. Kata Berimbuhan (contoh: makanan, pelari)c. Kata Ulang (Reduplikasi), kata yang mengalami proses perulangan, baik sebagian atau pun seluruhnya dengan disertai perubahan bunyi atau pun tidak.
Jenis:1) Kata ulang seluruhnya/dwilingga adalah
perulangan terhadap kata dasar (gadis-gadis, toko-toko)
2) Kata ulang berimbuhan, bentuk perulangan yang disertai proses pengimbuhan baik pada komponen pertama maupun komponen kedua (surat-menyurat, bertanya-tanya)
10
3)Kata ulang berubah bunyi, bentuk perulangan yang disertai dengan perubahan bunyi pada vokal atau konsonan (sayur-mayur,bolak-balik)
4) Kata ulang dwipurwa/sebagian, bentuk perulangan yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar (pepohonan, tetamu, tetangga)
5) Kata ulang semu, (kupu-kupu, kura-kura,gado-gado) kata-kata ini tidak dikelompokkan ke dalam kata ulang karena tidak memiliki kata yang diulang, tidak ada bentuk dasarnya)
11
Makna Kata Ulang, menyatakan:1. Hal: masak-memasak, karang-mengarang.2. Banyak tak tentu, buku-buku, negara-negara.3. Banyak dan bermacam-macam, bau-bauan.4. Menyerupai: kekanak-kanakan5. Agak /melemahkan: pusing-pusing6. Serba /seragam: putih-putih7. Berbalasan /resiprok: bersalam-salaman8. Mengeraskan arti /intensitas:
kuantitatif: dosen-dosen, siswa-siswa kualitatif: cantik-cantik, kuat-kuat frekuentatif: memeluk-meluk, memukul-mukul variatif: pepohonan, tetumbuhan
12
KATA MAJEMUKadalah gabungan dua kata/lebih yang membentuk arti baru/satu kesatuan makna. Makna dari unsur-unsurnya itu melebur ke dalam satu makna yang baru. Berbeda dengan frase dan kalimat, yang masih menunjukkan makna dari setiap unsurnya.
CIRI-CIRI KATA MAJEMUK1. Dibentuk oleh dua kata/lebih, tetapi dihitung satu kata.
Anak yang besar kepala itu tidak disukai temannya. Kata besar dan kepala tidak disebut lagi kata melainkan morfem.
2. Membentuk makna baru, yang berbeda dengan makna dari setiap unsurnya. ‘besar kepala’ tidak bermakna ‘kepala yang ukurannya besar, tetapi berarti ‘sombong.
13
3. Umumnya dibentuk oleh kata dasar, berbeda dengan frase yang dengan mudah dibentuk dari kata berimbuhan. Contoh: buah tangan, cuci tangan, patah hati, naik darah,ibu kota, lintah darat, daun muda,dll.
4. Unsur kata majemuk tidak dapat dipisahkan dengan kata lain.‘rumah sakit’ tidak bisa diubah menjadi ‘rumah tempat orang yang sakit’, bisa saja merupakan ‘rumah pribadi’, ‘rumah dokter’, ‘puskesmas’.
14
5. Susunannya tidak bisa diubah-ubah. Kalaupun perubahan itu terjadi, makna gabungan kata itu akan turut berubah, menjadi frase atau klausa. besar kepala (kt majemuk); kepala besar
(frase) kecil hati (kt majemuk); hati
kecil (frase)pisang goreng (kt majemuk); goreng
pisang (frase)
15
6. Jika mendapat pengimbuhan/pengulangan harus keseluruhan unsurnya.per-an + tanggung jawabpertanggungjawaban
16
KATA PENGGABUNG/KONJUNGSIadalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, dan paragraf
KONJUNGSI A. konjungsi koordinatifB. konjungsi subordinatifC. konjungsi korelatifD. konjungsi antarkalimatE. konjungsi antarparagraf
17
A. KONJUNGSI SUBORDINATIF adalah konjungsi yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat.
1. menyatakan hubungan waktu (sejak,ketika,setelah, pada saat,pada waktu,sesudah,sebelum)
2. Menyatakan hubungan syarat (kalau, jika, bila)3. Menyatakan hubungan pengandaian (andaikan,
seandainya, sekiranya)4. Menyatakan hubungan tujuan/final (agar, supaya, biar,
untuk)5. Menyatakan hubungan perlawanan/konsesif (meskipun,
walaupun, biarpun)6. Menyatakan hubungan pemiripan (seperti, sebagai,
seumpama, seakan-akan, seolah-olah)7. Menyatakan hubungan sebab/kausal (sebab, karena,
oleh karena)
18
8. Menyatakan hubungan akibat (sehingga, sampai-sampai, makanya)
9. Menyatakan hubungan penjelasan/perluasan subjek dan objek (bahwa)
10.Menyatakan hubungan cara (dengan)
PREPOSISI atau KATA DEPANAdalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frase preposisional.
Bentuk dan fungsi kata depan:11.Menandai hubungan asal tempat, waktu,
dan bahan (dari)12.Menandai hubungan peruntukan (bagi,
untuk, buat, guna)
19
PEMBENTUKAN KATA KOMPLEKSme(N)- + (k,t,p,s) ----> harus luluh bila setelah k,p,t,s diikuti oleh vokal me(N)- + pukul ----> memukul vokal u me(N)- + (k, p, t, s) tidak luluh bila setelah
k,p,t,s diikuti konsonan. me(N)- + produksi ---> memproduksi konsonan r
20
S I N T A K S I S
Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari tentang frase, klausa, dan kalimat.
1. FRASEadalah kelompok kata yang bukan subjek dan predikat, tetapi dapat menjabat fungsi-fungsi kalimat yang tidak melebihi batas fungsi.
CIRI-CIRI FRASE2. Dibentuk oleh dua kata atau lebih3. Tidak mengandung unsur subjek dan predikat4. Unsur-unsurnya masih mempertajam makna
aslinya.
21
Klasifikasi frase berdasarkan hubungan antara unsur-unsur pembentuknya:1. Frase endosentris, frase yang unsur-unsur
pembentuknya dapat menggantikan kedudukan frase itu secara keseluruhan.
Terbagi dalam 3 macama. Frase koordinatif, memiliki hubungan yang
sejajar/setara. Ditandai oleh dapatnya frase itu disisipi kata ‘atau, dan’.contoh: ayah ibu; siang malan
b. Frase atributif, ditandai oleh adanya unsur yang berfungsi sebagai inti frase (yang diterangkan) dan atribut frase (yang menerangkan)contoh: rumah besar
22
contoh: rumah besar sedang membaca D M M D ketua MPR amat besar D M M Dc. Frase apositif, unsur-unsurnya bersinonim atau memiliki makna yang sama.contoh: Alam, putraku, kini berusia delapan belas tahun Alam kini berusia delapan belas tahun Putraku kini berusia delapan belas tahun
2. FRASE EKSOSENTRIS, adalah frase yang semua atau salah satu unsurnya dapat menggantikan kedudukan frase itu secara keseluruhan
contoh: di sekolah dari rumah kepada ahmad
23
2. KLAUSAadalah kelompok kata yang terdiri atas subjek dan predikat dan tidak mengandung unsur intonasi atau kesenyapan akhir.contoh:kalimat klausa
1. Hari ini akan hujan 1. hari ini akan hujan2. Besuk pagi kakak a. kakak akan pergi ke
Band akan pergi ke b. ayah pergi ke JakartaBandung dan ayahpergi ke Jakarta.
24
JENIS KLAUSA1. Klausa atasan = klausa pokok = induk kalimat2. Klausa bawahan = anak kalimat
contoh: ketika berada di Jakarta, Ir. Kokorobeth menikah lagi
kl. Bawahan kl. Atasan(anak kalimat) (induk kalimat)
25
3. KALIMATadalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh dengan ditandai kesenyapan akhir.
Unsur-unsur kalimat:1. Subjek, berfungsi sebagai pokok pembicaraan suatu
kalimat, diisi oleh kata/frase benda baik konkret ataupun abstrak.contoh:
Kakaknya sedang menulis surat. Kucing yang saya temukan tadi malam, menggigit anak
kera.
26
2. Predikat, berfung menjelaskan subjek dan berada di belakang subjek dan diisi oleh kata kerja. Ada juga yang dibentuk oleh kata benda, kata sifat, dan frase depan.contoh: Mantan presiden itu menikmati masa pensiunnya. Pencurinya pemuda itu. Bunga itu indah sekali. Ayah ke kantor.
3. Objek dan Pelengkap, letaknya selalu berada di belakang predikat dan diisi oleh kata benda, sedangkan pelengkap diisi oleh KK, KSf, dan Kbil.
27
Contoh kalimat berobjeka. Kita harus menyelesaikan pekerjaan ini hingga
selesai.b. Farida sedang membaca majalah dan adiknya
bermain catur.Contoh kalimat berpelengkap
Rumah koruptor itu berjumlah dua puluh buah. Anak itu kedapatan merokok.
4. Keterangan, menerangkan seluruh fungsi yang ada dalam suatu kalimat.ciri-ciri keterangan:1. kehadirannya bersifat manasuka.2. letaknya bebas3. Umumnya didahului oleh kata depan di, ke, dari, ketika, tentang
28
contoh:1. Adik membaca buku di perpustakaan.2. Ibu memasak gulai di dapur.3. Kemarin paman datang dari Jakarta.
JENIS KALIMAT4. KALIMAT SEDERHANA DAN KALIMAT KOMPLEKS
Kalimat sederhana = kal. inti adalah kalimat yang dibentuk oleh fungsi-fungsi
pokok, yaitu SPO/Pel. Belum mengalami perluasan Selalu dibentuk oleh satu klausacontoh:
29
Mereka kehausan Badannya langsing
Kalimat kompleks = kal. luas adalah kalimat yang sudah mengalami perluasan pada fungsi-fungsinya dan terdiri atas satu klausa atau lebih.contoh:1. Para peserta upacara sudah kehausan sejak pukul 10.00 pagi.2. Ketika masih kuliah badannya sangat langsing.
KALIMAT MINOR DAN KALIMAT MAYORKalimat minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat, yakni berupa predikat. Biasanya digunakan sebagai jawaban atas suatu pertanyaan, sebagai perintah, atau seruan.Contoh:
30
a. Besuk pagi. (sebagai jawaban atas pertanyaan Kapan Mahmud berangkat?)
b. Ke pasar (sebagai jawaban atas pertanyaan Ibu pergi ke mana?)
c. Kerjakan!d. Lari!Kalimat Mayor, kalimat yang sekurang-kurangnya
mengandung dua unsur pusat, yakni: S--P; S-P-O; S-P-O-K.contoh:1. Andi akan pergi besuk pagi.2. Kerjakan tugas ini!
KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIFKalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan
pekerjaan.Ciri:
31
1. Predikat kalimat berupa KK berawalan me(N)- dan ber-
2. Ada juga kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai kedua imbuhan tsb, yaitu yang terjadi pada kata makan dan minum (KK aus yakni yang tidak mengandung imbuhan).
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan, ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- atau ter-
Contoh:3. Pameran itu akan dibuka oleh Pak Bupati4. Ali terkejut mendengar kematian sahabatnya.5. Soal-soal itu sedang mereka kerjakan.6. Makalah ini harus kami tulis kembali.
32
KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNGKALIMAT Langsung adalah kalimat yang secara
cermat menibahwa malurukan apa yang diujarkan orang.
Contoh:1. “Saya tidak senang pada sikapnya yang
angkuh itu,” ujar Arman.2. Kata orang tua zaman dahulu,”Malu bertanya
sesat di jalan.”Kalimat Tak Langsung adalah kalimat yang
melaporkan apa yang diujarkan orang. Semuanya berbentuk kalimat berita.
Contoh:3. Orang tua zaman dulu berkata bahwa malu
bertanya sesat di jalan.
33
- Arman mengatakan bahwa ia tidak menyukai orang itu karena sikapnya yang angkuh.
KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
KALIMAT TUNGGAL adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat atau satu klausa. Dibentuk oleh S-P atau S-P-O-Pel.
Dia akan pergi S P Anton membaca buku
S P O Alam berharap ayahnya akan segera pulang
S P PelKALIMAT MAJEMUK adalah kalimat yang terdiri atas dua pola
kalimat atau dua klausa atau lebih yang dibentuk dari paduan beberapa kalimat tunggal.
34
Contoh1. Ia mengintip dari balik tirai dan berusaha mendengarkan
pembicaraan mereka.2. Sejak ayah berangkat, dia belum datang lagi ke sini.3. Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ibu
selesai masak.
35
FONOLOGIFONOLOGI adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya atau ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.
Dibagi menjadi dua macam:1. Fonetik2. FonemikFonetik adalah bidang linguistik tentang pengucapan atau
penghasilan bunyi ujar.Misalnya:• Fonetik akustik yaitu cabang fonetik yang menyelidiki ciri-
ciri fisik dari bunyi bahasa.• Fonetik artikulatoris adalah cabang fonetik yang menyelidiki
bunyi berdasarkan alat-alat ucap dalam artikulasi.
36
Fonetik auditoris adalah cabang fonetik yang menyelidiki bunyi berdasarkan pendengar sebagai persepsi bahasa.
FONEMIK adalah ilmu bahasa tentang sistem fonem atau prosedur untuk menentukan fonem suatu bahasa.
Dalam fonemik terdapat gejala perubahan fonem sebagai berikut1. Disimilasi adalah pergantian atau penghilangan fonem yang
seartikulasi; fonem yang sama dijadikan tidak sama.contoh: sajjana sarjana; saptu sabtu
2. Asimilasi adalah pergantian fonem karena pengaruh fonem sekitarnya; fonem tidak sama dijadikan sama.Contoh: al salam assalam; inpor impor
3. Metatesis adalah pertukaran letak fonem dalam sebuah kata.Contoh: kelikir terkilir; serap resap
37
4. Haplologi adalah penghilangan sebuah suku kata di tengah kata.
contoh: budhidaya budaya; mahardika merdeka5. Kontraksi adalah pemendekan dua kata atau lebih
contoh: tapian na uli -- tapanuli6. Diftongisasi adalah proses perubahan satu vokal menjadi diftong.
contoh: sentosa sentausa7. Monoftongisasi adalah perubahan diftong menjadi satu vokal
contoh: satai sate; pulau pulo8. Sandi adalah dua vokal berurut yang lebur menjadi satu vokal baru.
38
contoh: pesantrian --> pesantren9. adaptasi adalah penyesuaian bentuk
contoh: goal --> gol; chauffeur --> sopir10. Analogi adalah pembentukan kata berdasarkan bentuk yang sudah ada.
contoh: sastrawan ---> sastrawati11. Hiperkorek adalah mencoba membetulkan kata yang tepat sehingga menjadi salah.
contoh: surga syurga; pihak - fihak
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
39
S E M A N T I Kadalah :
1. Ilmu tentang makna kata dan kalimat;Pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata;
2. Bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara.
40
JENIS MAKNA1. Leksikal2. Gramatikal3. Denotasi4. Konotasi
PERUBAHAN MAKNA5. Amelioratif6. Peyoratif7. Meluas8. Menyempit9. Asosiasi
41
6. Sinestesia7. Apelativa adalah penyebutan sesuatu
berdasarkan• Anamatope, tiruan bunyi, contoh: cecak, tokek • Perbuatan, contoh: kulit tinta, nyamuk pers (wartawan); tikus pelabuhan (pencuri isi gudang/pabrik)
• Penemuan, contoh: ikan mujair, lampu phillips• Tempat, contoh: dodol garut, puyeum Bandung
• Bahan, contoh: kain sutera, karung goni• Sifat menonjol, contoh: si hitam, si botak
42
HUBUNGAN MAKNA DENGAN BENTUK1. Sinonim 2. Antonim3. Homonim lafal dan bentuk sama,makna beda4. Homofon lafal sama, ejaan dan makna
berbeda5. Homograf ejaan sama, lafal dan makna beda6. Hiponim 7. Polisemi