Materi 2 Tata Bahasa - Copy

42
MATERI 2 TATA BAHASA 1

Transcript of Materi 2 Tata Bahasa - Copy

Page 1: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

1

MATERI 2TATA BAHASA

Page 2: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

2

Tata bahasa adalah :1. Kumpulan kaidah tentang struktur

gramatikal bahasa.2. Buku tentang kaidah/aturan bahasa yang

meliputi: fonologi (tata bunyi), morfologi (tata bentuk kata), dan sintaksis (tata kalimat), semantik (tata kalimat).

Contoh (dalam kalimat) Tata bahasa baku adalah

kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa ragam formal yang menjadi patokan pemakaian bahasa

Buku yang berisikan kaidah bahasa yang karena wibawanya digunakan sebagai acuan karya yang sejenis

Page 3: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

3

Tata Bahasa filosofis, tidak berdasarkan pemakaian bahasa tertentu, tetapi dari sudut ciri-ciri yang dipunyai bersama oleh pelbagai bahasa.

Tata bahasa normatif, dimaksudkan sebagai pedoman yang ketat dan standar bagi pemakai bahasa

Tata Bahasa baku pengajaran dan pendidikan, tata bahasa sekolah

Tata Bahasa baku sekolah adalah, disusun berdasarkan pertimbangan pedagogis, digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi pengajaran bahasa di sekolah

Page 4: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

4

M O R F O L O G IMorfologi adalah ilmu bahasa yang

berisikan tentang seluk beluk kata dan proses pembentukannya.

1. Morfem adalah bentuk linguistik terkecil yang bermakna leksikal atau gramatikal sebagai pembentuk kata yang lebih kompleks.

Page 5: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

5

Bebas

Terikat

Morfem Morfologis

Sintaksis Kata Tugas

Preposisi

Konjungsi

Monovalen di, ke, dariAmbivalen: dalam, lalu,

untuk, mengenai

AfiksPrefiks

Infiks

Sufiks

Kombinasi Afiks

Konfiks

KlitikaProklitika: kau-

ku-Enklitika: -ku,-mu, -nya

Partikel -lah, -tah, -pun, kah

M. Cramberry (M. Unik)

Siur, masai, legam

Page 6: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

6

2. Jenis morfem1. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri

sendiri sebagai sebuah kata. (: malam, tidur, lari)2. Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat

berdiri sendiri; selalu terikat pada morfem lain.a. Terikat morfologis adalah keterikatan pada bentuk

lain (tataran kata), cont: me-, di-, -an, anjur,juang,temu.

b. Terikat sintaksis adalah keterikatan pada konstruksi kalimat, contoh: di, ke, dari, untuk.

c. Morfem cramberry (morfem unik) adalah morfem yang terikat pada bentuk tertentu atau muncul dalam satu kemungkinan. Contoh: masai pada kusut masai,siur pada simpang siur

Page 7: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

7

3. Cara menghitung morfem1. Semua morfem bebas dihitung satu buah.

contoh: Ibu ingin makan roti ---> 4 MB2. Morfem terikat

a. Afiks (prefiks, infiks, sufiks,kombinasi afiks) dihitung normal berdasarkan wujudnya.contoh: ber-, -er, -i, me-kan, memper- menandatangani (

b. Afiks yang berupa konfiks meskipun wujudnya dua buah dihitung satu morfem.contoh: pe-an, ke-an, per-an, ke-kan, per-i, per-kan.

pelarian (1 MB dan 1 MT)

Page 8: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

8

c. Kata tugas (kata depan dan kata hubung) merupakan morfem terikat sintaksis.

contoh: di, ke, dari, pada, akan, dengan, kalau, jika Dia akan datang ke Bandung kalau

berkesempatan (3 MTS, 2 MTM, 4 MB)

Page 9: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

9

4. Bentuk Kataa. Kata Dasar (contoh: makan, lari)b. Kata Berimbuhan (contoh: makanan, pelari)c. Kata Ulang (Reduplikasi), kata yang mengalami proses perulangan, baik sebagian atau pun seluruhnya dengan disertai perubahan bunyi atau pun tidak.

Jenis:1) Kata ulang seluruhnya/dwilingga adalah

perulangan terhadap kata dasar (gadis-gadis, toko-toko)

2) Kata ulang berimbuhan, bentuk perulangan yang disertai proses pengimbuhan baik pada komponen pertama maupun komponen kedua (surat-menyurat, bertanya-tanya)

Page 10: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

10

3)Kata ulang berubah bunyi, bentuk perulangan yang disertai dengan perubahan bunyi pada vokal atau konsonan (sayur-mayur,bolak-balik)

4) Kata ulang dwipurwa/sebagian, bentuk perulangan yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar (pepohonan, tetamu, tetangga)

5) Kata ulang semu, (kupu-kupu, kura-kura,gado-gado) kata-kata ini tidak dikelompokkan ke dalam kata ulang karena tidak memiliki kata yang diulang, tidak ada bentuk dasarnya)

Page 11: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

11

Makna Kata Ulang, menyatakan:1. Hal: masak-memasak, karang-mengarang.2. Banyak tak tentu, buku-buku, negara-negara.3. Banyak dan bermacam-macam, bau-bauan.4. Menyerupai: kekanak-kanakan5. Agak /melemahkan: pusing-pusing6. Serba /seragam: putih-putih7. Berbalasan /resiprok: bersalam-salaman8. Mengeraskan arti /intensitas:

kuantitatif: dosen-dosen, siswa-siswa kualitatif: cantik-cantik, kuat-kuat frekuentatif: memeluk-meluk, memukul-mukul variatif: pepohonan, tetumbuhan

Page 12: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

12

KATA MAJEMUKadalah gabungan dua kata/lebih yang membentuk arti baru/satu kesatuan makna. Makna dari unsur-unsurnya itu melebur ke dalam satu makna yang baru. Berbeda dengan frase dan kalimat, yang masih menunjukkan makna dari setiap unsurnya.

CIRI-CIRI KATA MAJEMUK1. Dibentuk oleh dua kata/lebih, tetapi dihitung satu kata.

Anak yang besar kepala itu tidak disukai temannya. Kata besar dan kepala tidak disebut lagi kata melainkan morfem.

2. Membentuk makna baru, yang berbeda dengan makna dari setiap unsurnya. ‘besar kepala’ tidak bermakna ‘kepala yang ukurannya besar, tetapi berarti ‘sombong.

Page 13: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

13

3. Umumnya dibentuk oleh kata dasar, berbeda dengan frase yang dengan mudah dibentuk dari kata berimbuhan. Contoh: buah tangan, cuci tangan, patah hati, naik darah,ibu kota, lintah darat, daun muda,dll.

4. Unsur kata majemuk tidak dapat dipisahkan dengan kata lain.‘rumah sakit’ tidak bisa diubah menjadi ‘rumah tempat orang yang sakit’, bisa saja merupakan ‘rumah pribadi’, ‘rumah dokter’, ‘puskesmas’.

Page 14: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

14

5. Susunannya tidak bisa diubah-ubah. Kalaupun perubahan itu terjadi, makna gabungan kata itu akan turut berubah, menjadi frase atau klausa. besar kepala (kt majemuk); kepala besar

(frase) kecil hati (kt majemuk); hati

kecil (frase)pisang goreng (kt majemuk); goreng

pisang (frase)

Page 15: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

15

6. Jika mendapat pengimbuhan/pengulangan harus keseluruhan unsurnya.per-an + tanggung jawabpertanggungjawaban

Page 16: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

16

KATA PENGGABUNG/KONJUNGSIadalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, dan paragraf

KONJUNGSI A. konjungsi koordinatifB. konjungsi subordinatifC. konjungsi korelatifD. konjungsi antarkalimatE. konjungsi antarparagraf

Page 17: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

17

A. KONJUNGSI SUBORDINATIF adalah konjungsi yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat.

1. menyatakan hubungan waktu (sejak,ketika,setelah, pada saat,pada waktu,sesudah,sebelum)

2. Menyatakan hubungan syarat (kalau, jika, bila)3. Menyatakan hubungan pengandaian (andaikan,

seandainya, sekiranya)4. Menyatakan hubungan tujuan/final (agar, supaya, biar,

untuk)5. Menyatakan hubungan perlawanan/konsesif (meskipun,

walaupun, biarpun)6. Menyatakan hubungan pemiripan (seperti, sebagai,

seumpama, seakan-akan, seolah-olah)7. Menyatakan hubungan sebab/kausal (sebab, karena,

oleh karena)

Page 18: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

18

8. Menyatakan hubungan akibat (sehingga, sampai-sampai, makanya)

9. Menyatakan hubungan penjelasan/perluasan subjek dan objek (bahwa)

10.Menyatakan hubungan cara (dengan)

PREPOSISI atau KATA DEPANAdalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frase preposisional.

Bentuk dan fungsi kata depan:11.Menandai hubungan asal tempat, waktu,

dan bahan (dari)12.Menandai hubungan peruntukan (bagi,

untuk, buat, guna)

Page 19: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

19

PEMBENTUKAN KATA KOMPLEKSme(N)- + (k,t,p,s) ----> harus luluh bila setelah k,p,t,s diikuti oleh vokal me(N)- + pukul ----> memukul vokal u me(N)- + (k, p, t, s) tidak luluh bila setelah

k,p,t,s diikuti konsonan. me(N)- + produksi ---> memproduksi konsonan r

Page 20: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

20

S I N T A K S I S

Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari tentang frase, klausa, dan kalimat.

1. FRASEadalah kelompok kata yang bukan subjek dan predikat, tetapi dapat menjabat fungsi-fungsi kalimat yang tidak melebihi batas fungsi.

CIRI-CIRI FRASE2. Dibentuk oleh dua kata atau lebih3. Tidak mengandung unsur subjek dan predikat4. Unsur-unsurnya masih mempertajam makna

aslinya.

Page 21: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

21

Klasifikasi frase berdasarkan hubungan antara unsur-unsur pembentuknya:1. Frase endosentris, frase yang unsur-unsur

pembentuknya dapat menggantikan kedudukan frase itu secara keseluruhan.

Terbagi dalam 3 macama. Frase koordinatif, memiliki hubungan yang

sejajar/setara. Ditandai oleh dapatnya frase itu disisipi kata ‘atau, dan’.contoh: ayah ibu; siang malan

b. Frase atributif, ditandai oleh adanya unsur yang berfungsi sebagai inti frase (yang diterangkan) dan atribut frase (yang menerangkan)contoh: rumah besar

Page 22: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

22

contoh: rumah besar sedang membaca D M M D ketua MPR amat besar D M M Dc. Frase apositif, unsur-unsurnya bersinonim atau memiliki makna yang sama.contoh: Alam, putraku, kini berusia delapan belas tahun Alam kini berusia delapan belas tahun Putraku kini berusia delapan belas tahun

2. FRASE EKSOSENTRIS, adalah frase yang semua atau salah satu unsurnya dapat menggantikan kedudukan frase itu secara keseluruhan

contoh: di sekolah dari rumah kepada ahmad

Page 23: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

23

2. KLAUSAadalah kelompok kata yang terdiri atas subjek dan predikat dan tidak mengandung unsur intonasi atau kesenyapan akhir.contoh:kalimat klausa

1. Hari ini akan hujan 1. hari ini akan hujan2. Besuk pagi kakak a. kakak akan pergi ke

Band akan pergi ke b. ayah pergi ke JakartaBandung dan ayahpergi ke Jakarta.

Page 24: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

24

JENIS KLAUSA1. Klausa atasan = klausa pokok = induk kalimat2. Klausa bawahan = anak kalimat

contoh: ketika berada di Jakarta, Ir. Kokorobeth menikah lagi

kl. Bawahan kl. Atasan(anak kalimat) (induk kalimat)

Page 25: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

25

3. KALIMATadalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh dengan ditandai kesenyapan akhir.

Unsur-unsur kalimat:1. Subjek, berfungsi sebagai pokok pembicaraan suatu

kalimat, diisi oleh kata/frase benda baik konkret ataupun abstrak.contoh:

Kakaknya sedang menulis surat. Kucing yang saya temukan tadi malam, menggigit anak

kera.

Page 26: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

26

2. Predikat, berfung menjelaskan subjek dan berada di belakang subjek dan diisi oleh kata kerja. Ada juga yang dibentuk oleh kata benda, kata sifat, dan frase depan.contoh: Mantan presiden itu menikmati masa pensiunnya. Pencurinya pemuda itu. Bunga itu indah sekali. Ayah ke kantor.

3. Objek dan Pelengkap, letaknya selalu berada di belakang predikat dan diisi oleh kata benda, sedangkan pelengkap diisi oleh KK, KSf, dan Kbil.

Page 27: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

27

Contoh kalimat berobjeka. Kita harus menyelesaikan pekerjaan ini hingga

selesai.b. Farida sedang membaca majalah dan adiknya

bermain catur.Contoh kalimat berpelengkap

Rumah koruptor itu berjumlah dua puluh buah. Anak itu kedapatan merokok.

4. Keterangan, menerangkan seluruh fungsi yang ada dalam suatu kalimat.ciri-ciri keterangan:1. kehadirannya bersifat manasuka.2. letaknya bebas3. Umumnya didahului oleh kata depan di, ke, dari, ketika, tentang

Page 28: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

28

contoh:1. Adik membaca buku di perpustakaan.2. Ibu memasak gulai di dapur.3. Kemarin paman datang dari Jakarta.

JENIS KALIMAT4. KALIMAT SEDERHANA DAN KALIMAT KOMPLEKS

Kalimat sederhana = kal. inti adalah kalimat yang dibentuk oleh fungsi-fungsi

pokok, yaitu SPO/Pel. Belum mengalami perluasan Selalu dibentuk oleh satu klausacontoh:

Page 29: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

29

Mereka kehausan Badannya langsing

Kalimat kompleks = kal. luas adalah kalimat yang sudah mengalami perluasan pada fungsi-fungsinya dan terdiri atas satu klausa atau lebih.contoh:1. Para peserta upacara sudah kehausan sejak pukul 10.00 pagi.2. Ketika masih kuliah badannya sangat langsing.

KALIMAT MINOR DAN KALIMAT MAYORKalimat minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat, yakni berupa predikat. Biasanya digunakan sebagai jawaban atas suatu pertanyaan, sebagai perintah, atau seruan.Contoh:

Page 30: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

30

a. Besuk pagi. (sebagai jawaban atas pertanyaan Kapan Mahmud berangkat?)

b. Ke pasar (sebagai jawaban atas pertanyaan Ibu pergi ke mana?)

c. Kerjakan!d. Lari!Kalimat Mayor, kalimat yang sekurang-kurangnya

mengandung dua unsur pusat, yakni: S--P; S-P-O; S-P-O-K.contoh:1. Andi akan pergi besuk pagi.2. Kerjakan tugas ini!

KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIFKalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan

pekerjaan.Ciri:

Page 31: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

31

1. Predikat kalimat berupa KK berawalan me(N)- dan ber-

2. Ada juga kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai kedua imbuhan tsb, yaitu yang terjadi pada kata makan dan minum (KK aus yakni yang tidak mengandung imbuhan).

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan, ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- atau ter-

Contoh:3. Pameran itu akan dibuka oleh Pak Bupati4. Ali terkejut mendengar kematian sahabatnya.5. Soal-soal itu sedang mereka kerjakan.6. Makalah ini harus kami tulis kembali.

Page 32: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

32

KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNGKALIMAT Langsung adalah kalimat yang secara

cermat menibahwa malurukan apa yang diujarkan orang.

Contoh:1. “Saya tidak senang pada sikapnya yang

angkuh itu,” ujar Arman.2. Kata orang tua zaman dahulu,”Malu bertanya

sesat di jalan.”Kalimat Tak Langsung adalah kalimat yang

melaporkan apa yang diujarkan orang. Semuanya berbentuk kalimat berita.

Contoh:3. Orang tua zaman dulu berkata bahwa malu

bertanya sesat di jalan.

Page 33: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

33

- Arman mengatakan bahwa ia tidak menyukai orang itu karena sikapnya yang angkuh.

KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK

KALIMAT TUNGGAL adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat atau satu klausa. Dibentuk oleh S-P atau S-P-O-Pel.

Dia akan pergi S P Anton membaca buku

S P O Alam berharap ayahnya akan segera pulang

S P PelKALIMAT MAJEMUK adalah kalimat yang terdiri atas dua pola

kalimat atau dua klausa atau lebih yang dibentuk dari paduan beberapa kalimat tunggal.

Page 34: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

34

Contoh1. Ia mengintip dari balik tirai dan berusaha mendengarkan

pembicaraan mereka.2. Sejak ayah berangkat, dia belum datang lagi ke sini.3. Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ibu

selesai masak.

Page 35: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

35

FONOLOGIFONOLOGI adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya atau ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.

Dibagi menjadi dua macam:1. Fonetik2. FonemikFonetik adalah bidang linguistik tentang pengucapan atau

penghasilan bunyi ujar.Misalnya:• Fonetik akustik yaitu cabang fonetik yang menyelidiki ciri-

ciri fisik dari bunyi bahasa.• Fonetik artikulatoris adalah cabang fonetik yang menyelidiki

bunyi berdasarkan alat-alat ucap dalam artikulasi.

Page 36: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

36

Fonetik auditoris adalah cabang fonetik yang menyelidiki bunyi berdasarkan pendengar sebagai persepsi bahasa.

FONEMIK adalah ilmu bahasa tentang sistem fonem atau prosedur untuk menentukan fonem suatu bahasa.

Dalam fonemik terdapat gejala perubahan fonem sebagai berikut1. Disimilasi adalah pergantian atau penghilangan fonem yang

seartikulasi; fonem yang sama dijadikan tidak sama.contoh: sajjana sarjana; saptu sabtu

2. Asimilasi adalah pergantian fonem karena pengaruh fonem sekitarnya; fonem tidak sama dijadikan sama.Contoh: al salam assalam; inpor impor

3. Metatesis adalah pertukaran letak fonem dalam sebuah kata.Contoh: kelikir terkilir; serap resap

Page 37: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

37

4. Haplologi adalah penghilangan sebuah suku kata di tengah kata.

contoh: budhidaya budaya; mahardika merdeka5. Kontraksi adalah pemendekan dua kata atau lebih

contoh: tapian na uli -- tapanuli6. Diftongisasi adalah proses perubahan satu vokal menjadi diftong.

contoh: sentosa sentausa7. Monoftongisasi adalah perubahan diftong menjadi satu vokal

contoh: satai sate; pulau pulo8. Sandi adalah dua vokal berurut yang lebur menjadi satu vokal baru.

Page 38: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

38

contoh: pesantrian --> pesantren9. adaptasi adalah penyesuaian bentuk

contoh: goal --> gol; chauffeur --> sopir10. Analogi adalah pembentukan kata berdasarkan bentuk yang sudah ada.

contoh: sastrawan ---> sastrawati11. Hiperkorek adalah mencoba membetulkan kata yang tepat sehingga menjadi salah.

contoh: surga syurga; pihak - fihak

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

Page 39: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

39

S E M A N T I Kadalah :

1. Ilmu tentang makna kata dan kalimat;Pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata;

2. Bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara.

Page 40: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

40

JENIS MAKNA1. Leksikal2. Gramatikal3. Denotasi4. Konotasi

PERUBAHAN MAKNA5. Amelioratif6. Peyoratif7. Meluas8. Menyempit9. Asosiasi

Page 41: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

41

6. Sinestesia7. Apelativa adalah penyebutan sesuatu

berdasarkan• Anamatope, tiruan bunyi, contoh: cecak, tokek • Perbuatan, contoh: kulit tinta, nyamuk pers (wartawan); tikus pelabuhan (pencuri isi gudang/pabrik)

• Penemuan, contoh: ikan mujair, lampu phillips• Tempat, contoh: dodol garut, puyeum Bandung

• Bahan, contoh: kain sutera, karung goni• Sifat menonjol, contoh: si hitam, si botak

Page 42: Materi 2 Tata Bahasa - Copy

42

HUBUNGAN MAKNA DENGAN BENTUK1. Sinonim 2. Antonim3. Homonim lafal dan bentuk sama,makna beda4. Homofon lafal sama, ejaan dan makna

berbeda5. Homograf ejaan sama, lafal dan makna beda6. Hiponim 7. Polisemi