Match Factor Leban

2
Tabel 2. Hasil Analisis PT. Sucofindo terhadap kualitas batubara PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) No. Parameter Satuan Angka 1. 2. 3. 4. Total moisture Proximat analysis a. Inherent moisture b. Volatile matter c. Ash content d. Fixed carbon Caloric value (ADB) Total sulfur (S) % % % % % Kkal/kg % 23,70 13,25 5,60 35,33 45,82 6,194 0,66 Sumber: PT. Sucofindo 2008 Keterangan: 1. Kandungan Air Total (Total Moisture) Kandungan air total adalah banyaknya air yang terkandung dalam batubara, baik yang terikat secara alami, maupun pengaruh kondisi luar (kandungan air bebas dan kandungan air bawaan). 2. Analisis Proksimat (Proximate Analysis) Suatu analisis pada batubara yang bertujuan untuk memeperoleh data-data kualitas batubara yang meliputi: a. Kandungan Air Bawaan (Inherent Moisture) Kandungan air bawaan adalah kandungan air yang terdapat pada batubara bersamaan dengan terbentuknya batubara itu, air bawaan ini mengisi pada pori- pori dari batubara tersebut. b. Kandungan Abu (Ash Content) Merupakan sisa zat organik yang terkandung dalam batubara setelah dibakar, kandungan abu tersebut dapat dihasilkan dari pengotoran bawaan dari pembentukan batubara maupun dari proses penambangan. c. Kandungan Zat Terbang (Volatile Matter) Zat terbang merupakan zat aktif yang menghasilkan energi atau panas apabila batubara tersebut dibakar. Zat terbang umumnya terdiri dari gas-gas yang mudah terbakar , seperti hidrogen (H), kabon monoksida (CO), dan methan (CH 4 ). Dalam pembakaran batubara dengan zat terbang tinggi akan mempercepat pembakaran, sebaliknya zat terbang rendah akan mempersulit proses pembakaran. d. Kandungan Karbon Tertambat (Fixed Carbon) Merupakan karbon yang tertinggal sesudah zat terbang dan kandungan airnya hilang. Dengan adanya pengeluaran zat terbang dan kandungan air maka karbon tertambat secara otomatis akan naik, sehingga makin tinggi kandungan karbonnya kelas batubara akan naik. 3. Kandungan Nilai Kalori (Caloric Value) Nilai kalori batubara adalah panas yang dihasilkan oleh pembakaran setiap satuan berat batubara dalam sejumlah oksigen pada kondisi standar. 4. Total Sulfur (S)

description

Match Factor Leban

Transcript of Match Factor Leban

  • Tabel 2. Hasil Analisis PT. Sucofindo terhadap kualitas batubara PT. Leban Mutiara Hitam

    (LMH)

    No. Parameter Satuan Angka

    1.

    2.

    3.

    4.

    Total moisture

    Proximat analysis

    a. Inherent moisture

    b. Volatile matter

    c. Ash content

    d. Fixed carbon

    Caloric value (ADB)

    Total sulfur (S)

    %

    %

    %

    %

    %

    Kkal/kg

    %

    23,70

    13,25

    5,60

    35,33

    45,82

    6,194

    0,66

    Sumber: PT. Sucofindo 2008

    Keterangan:

    1. Kandungan Air Total (Total Moisture)

    Kandungan air total adalah banyaknya air yang terkandung dalam batubara, baik

    yang terikat secara alami, maupun pengaruh kondisi luar (kandungan air bebas dan

    kandungan air bawaan).

    2. Analisis Proksimat (Proximate Analysis)

    Suatu analisis pada batubara yang bertujuan untuk memeperoleh data-data

    kualitas batubara yang meliputi:

    a. Kandungan Air Bawaan (Inherent Moisture)

    Kandungan air bawaan adalah kandungan air yang terdapat pada batubara

    bersamaan dengan terbentuknya batubara itu, air bawaan ini mengisi pada pori-

    pori dari batubara tersebut.

    b. Kandungan Abu (Ash Content)

    Merupakan sisa zat organik yang terkandung dalam batubara setelah dibakar,

    kandungan abu tersebut dapat dihasilkan dari pengotoran bawaan dari

    pembentukan batubara maupun dari proses penambangan.

    c. Kandungan Zat Terbang (Volatile Matter)

    Zat terbang merupakan zat aktif yang menghasilkan energi atau panas apabila

    batubara tersebut dibakar. Zat terbang umumnya terdiri dari gas-gas yang mudah

    terbakar , seperti hidrogen (H), kabon monoksida (CO), dan methan (CH4). Dalam

    pembakaran batubara dengan zat terbang tinggi akan mempercepat pembakaran,

    sebaliknya zat terbang rendah akan mempersulit proses pembakaran.

    d. Kandungan Karbon Tertambat (Fixed Carbon)

    Merupakan karbon yang tertinggal sesudah zat terbang dan kandungan airnya

    hilang. Dengan adanya pengeluaran zat terbang dan kandungan air maka karbon

    tertambat secara otomatis akan naik, sehingga makin tinggi kandungan karbonnya

    kelas batubara akan naik.

    3. Kandungan Nilai Kalori (Caloric Value)

    Nilai kalori batubara adalah panas yang dihasilkan oleh pembakaran setiap satuan

    berat batubara dalam sejumlah oksigen pada kondisi standar.

    4. Total Sulfur (S)

  • Kandungan sulfur total dalam batubara yang terdapat dalam bentuk pirit (FeS2) akan

    bereaksi dengan oksigen, reaksi ini merupakan reaksi eksotermis yang mana reaksi ini

    akan membebaskan energi dalam bentuk panas.

    5. As Received (AR)

    Batubara yanga masih mengandung air.

    6. Air Dried Based (ADB)

    Batubara yang telah dikeringkan, namun masih memiliki kandungan air bawaan (

    Inherent Moisture).

    7. Dry Based (DB)

    Batubara kering/telah bebas dari kandungan airnya.

    8. Dry Ash Free (DAF)

    Batubara yang bebas dari total moisture dan bahan anorganik dalam batubara.

    Dengan kalori yang cukup tinggi dan kadar abu yang relatife rendah, sangat

    memungkinkan hasil batubara PT. Leban Mutiara Hitam (LMH) mampu bersaing dengan

    perusahaan lain dalam mencari pasar penjualan batubara.

    d. Swell Factor (Faktor Pengembangan Tanah) Swell factor (faktor pengambangan) material menurut buku pemindahan tanah

    mekanis oleh Partanto (1983) merupakan perbandingan antara material insitu (belum

    digali = BCM) dengan material dalam keadaam loose (setelah digali = LCM).

    Besarnya swell faktor dapat dihitung dengan persamaan:

    Swell Factor dapat ditentukan berdasarkan table berikut ini:

    Tabel 5. Density swell factor dari berbagai material

    Jenis material Densiti

    (Lb/CuYd)

    Swell Faktor (in bank

    correction faktor)

    Tanah liat, kering

    Tanah liat, basah

    Antrasite

    Bituminus

    Tanah biasa, kering

    Tanah biasa, basah

    Pasir kering

    Pasir basah

    2300

    2800 3000 2200

    1900

    2800

    3370

    2200 3250 3300 3600

    0,85

    0,82 0,80 0,74

    0,74

    0,85

    0,85

    0,89

    0,88

    Sumber:Pemindahan Tanah Mekanis (Partantao,2005)

    Halaman: 186

    1 lb/cuyd = 0,000593 ton/M