Mata
-
Upload
rizka-cii-putri-taufiq -
Category
Documents
-
view
40 -
download
6
description
Transcript of Mata
Rizka Aslamiah70. 2008. 057
PembimbingDr. Ibrahim, Sp.M
Laporan Kasus Ujian
Nama : Ny. KUmur : 55 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamBangsa : IndonesiaAlamat : Jln. Gunung MeruPekerjaan : Ibu Rumah TanggaTanggal Berobat : 1 November 2012
Keluhan UtamaPenglihatan pada kedua mata yang kabur sejak 5 bulan yang lalu
Keluhan TambahanMata berair dan terasa ada yang mengganjal
Sejak ± 5 bulan yang lalu penderita mengeluh penglihatan kabur pada kedua mata. Penderita juga mengeluh pandangan seperti melihat asap pada kedua mata. Silau pada kedua mata ada. Pandangan kabur dirasakan lebih berat pada mata sebelah kanan. Penderita lebih nyaman melihat dekat. Mata merah tidak ada, mata mengeluarkan kotoran tidak ada, mata gatal tidak ada, pandangan seperti melihat benda terbang tidak ada, pandangan seperti melihat terowongan tidak ada. Penderita belum memutuskan untuk berobat.
Sejak 1 minggu yang lalu, penderita mengeluh penglihatan semakin kabur pada kedua mata. Penderita juga mengeluh pandangan seperti melihat asap pada kedua mata. Silau pada kedua mata ada. Penderita mengaku lebih terang jika melihat pada malam hari. Penderita lebih nyaman melihat dekat. Penderita juga mengeluh mata sering berair dan terasa ada yang mengganjal. Mata merah tidak ada, mata mengeluarkan kotoran tidak ada, mata gatal tidak ada, pandangan seperti melihat benda terbang tidak ada, pandangan seperti melihat terowongan tidak ada. Penderita berobat ke RSMP.
Riwayat hipertensi ada, + 1 tahun, berobat ke Puskesmas, tidak kontrol teratur
Riwayat penyakit kencing manis ada + 5 bulan yang lalu
Riwayat memakai kacamata disangkal Riwayat trauma disangkal Riwayat memelihara binatang disangkal Riwayat sering makan daging mentah atau
setengah matang disangkal Riwayat konsumsi jamu-jamuan bebas di pasar
disangkal Riwayat konsumsi obat-obatan rematik disangkal
Riwayat menderita penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
Status GeneralisKeadaan umum : tampak sakit ringanSens : kompos mentisTekanan darah : 160/90 mmHgNadi : 84 x/menitRespiratory rate : 20 x/menitSuhu : 36,90C
Diagnosis KerjaKatarak senilis imatur ODS
Diagnosis BandingKatarak Senilis mature ODS
Pemeriksaan Slit Lamp dengan Midriatikum
USG opthalmologi ODS, untuk membantu diagnosis (menilai keadaan lensa dan ruang belakang mata )
Biometri opthalomologi ODS, untuk membantu diagnosis, menilai keadaan lensa dan perencanaan penatalaksanaan
Retinometri, untuk menilai fungsi retina dan perencanaan penatalaksanaan
Rencana dilakukan ektraksi katarak, apabila katarak telah matur
Untuk keluhan mata terasa “kesat” dapat diberikan astringent lubrikasi seperti C-hylitter 3 dd gtt 1.
Roborantia 1 x1 CaCl2 (Catarlent) eye drop 4 dd gtt 1
sebagai pengobatan simpomatik tetapi hanya bersifat sementara.
Quo ad vitam : bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam
Pada laporan kasus ini, wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan penglihatan pada kedua mata semakin kabur sejak 1 minggu yang lalu. Sejak ± 5 bulan yang lalu penderita mengeluh penglihatan kabur pada kedua mata. Penderita juga mengeluh pandangan seperti melihat asap pada kedua mata. Silau pada kedua mata ada. Penderita mengaku lebih sulit melihat jauh dibandingkan melihat dekat. Penderita belum memutuskan untuk berobat.
Sejak 1 minggu yang lalu, penderita mengeluh penglihatan semakin kabur pada kedua mata. Penderita juga mengeluh pandangan seperti melihat asap pada kedua mata. Silau pada kedua mata ada. Penderita mengaku mata sebelah kanan lebih kabur dibandingkan mata sebelah kiri. Penderita mengaku semakin sulit melihat jauh dibandingkan melihat dekat. Penderita berobat ke RSMP.
Status opthalmologis pada pasien ini didapatkan: visus kedua mata masing-masing 20/200 PH (+) 20/70 dan 20/100 PH (+) 20/70 . Tekanan bola mata kanan 8/7,5 dan bola mata kiri 7/7,5. Lensa kedua mata keruh dan shadow tes hasilnya positif. Pada pemeriksaan segmen posterior didapatkan refleks fundus okuli dextra et sinistra hasilnya positif namun memberikan hasil detail yang tidak jelas pada papil, makula, dan retina.
Dari riwayat perjalanan penyakit ini dapat dipikirkan beberapa diagnosis banding penyakit mata yang ditandai dengan visus menurun perlahan mata tenang antara lain katarak, glaukoma kronik, retinopati, dan toxoplasmosis okuler3.
Kemungkinan glaukoma kronik dapat disingkirkan dari anamnesis dan pemeriksaan. Penderita tidak mengeluh seperti melihat dalam terowongan dan seperti melihat pelangi di sekitar cahaya.9 Keluhan sakit kepala disertai rasa sakit pada mata dan mual muntah juga disangkal oleh penderita. Pada pemeriksaan tonometri ditemukan tekanan intraokuler penderita normal.3,9 Riwayat memelihara binatang, riwayat sering makan daging mentah atau setengah matang, dan keluhan seperti melihat benda-benda terbang disangkal oleh penderita membuat kemungkinan toxoplasmosis okuler dapat dikesampingkan.3,4
Kemungkinan retinopati diabetika belum dapat disingkirkan karena pada penderita ditemukan riwayat diabetes mellitus, tapi kemungkinan retinopati hipertensi masih ada karena penderita menderita hipertensi. Hipertensi ini sudah diketahui sejak 1 tahun yang lalu sehingga retinopati hipertensi tetap harus kita pastikan melalui pemeriksaan funduskopi namun pada pasien ini pemeriksaan funduskopi memberikan hasil segmen posterior yang tidak jelas. Oleh karena itu, kemungkinan diagnosis retinopati hipertensi belum dapat disingkirkan sehingga diperlukan inform consent pada pasien dan keluarganya. Sementara itu terdapat banyak temuan pada penderita yang menyokong ke arah katarak. Penderita mengeluh penglihatannya seperti tertutup asap/kabut. Penderita merasa lebih terang bila melihat di malam hari dan ada keluhan pandangan silau. Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD = 20/200 PH (+) 20/70, VOS= 20/100 PH (+) 20/70, hal ini menunjukkan ada kelainan pada media refraksi. Pada pemeriksaan segmen anterior mata ditemukan lensa yang keruh pada kedua mata dan hasil shadow test (+) yang menunjukkan katarak imatur.3,8,9
Diagnosis dapat ditegakkan dengan jalan menyingkirkan diagnosis banding tersebut melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan semua data di atas maka kami menegakkan diagnosis kerja katarak senilis imatur okuli dextra et sinistra pada pasien ini. Rencana penatalaksanaannya adalah ekstraksi lensa dan pemasangan lensa tanam (IOL). Pembedahan dilakukan atas indikasi perbaikan visus dan adanya gangguan aktifitas sehari-hari penderita.
Ada beberapa pilihan untuk teknik pembedahan pada kasus katarak, antara lain: ECCE ( extracapsular cataract extraction), ICCE ( intracapsular cataract extraction ), SICS ( small incision cataract surgery ) dan Fakoemulsifikasi. Prosedur yang dipilih adalah SICS karena memiliki beberapa keuntungan yaitu SICS dilakukan dengan insisi yang lebih kecil, tidak melibatkan kornea sehingga efek astigmatisma berkurang. Pemasangan lensa tanam dipilih karena dapat mengembalikan visus paling sempurna. Untuk persiapan pembedahan direncanakan pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan keadaan umum pasien. Direncanakan juga keratometri dan biometri untuk mengukur kekuatan IOL. Pemeriksaan USG ditujukan untuk mengetahui keadaan segmen posterior mata penderita karena funduskopi tidak dapat menembus lensa yang keruh.
Prognosis pasien ini quo ad vitam bonam, quo ad functionam dubia ad bonam. Ini dikarenakan diagnosis retinopati hipertensi belum dapat disingkirkan karena pemeriksaan funduskopi memberikan hasil segmen posterior yang tidak jelas.