Mata Berkedip Final

6
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM TUGAS BLOK 19 (SISTEM INDRA) BLEPHAROSPASM I Nyoman Ardi Widiatmika H1A 010 042

description

mata

Transcript of Mata Berkedip Final

Page 1: Mata Berkedip Final

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2012

TUGAS BLOK 19 (SISTEM INDRA)

BLEPHAROSPASM

I Nyoman Ardi WidiatmikaH1A 010 042

Page 2: Mata Berkedip Final

Blepharospasm

Blepharospasm atau mata berkedut adalah sejenis kontraksi otot involunter yang tidak lazim yang ditandai dengan spasme muskulus orbikularis okuli yang persisten atau repetitif. Kondisi ini hampir selalu bilateral dan paling sering pada orang tua. Spasme cenderung makin kuat dan cenderung menimbulkan penutupan mata secara involunter, pasien menjadi terganggu karena hanya mampu melihat dari celah spasme yang kecil. Bila leher dan seluruh muka terlibat kelainan ini disebut syndrom meigs. Penyebabnya belum diketahui tetapi disfungsi ini diduga berasal dari ganglia basalis.

Ganglia basalis termasuk dalam traktus ekstrapiramidal dan berfungsi untuk mengatur gerakan volunter kasar dan tidak terampil, seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan pada waktu berjalan, gerak lambaian tungkai dan lengan. Kerusakan pada ganglia basalis dapat menimbulkan gangguan-gangguan gerak seperti : gejala-gejala pada penyakit Parkinson (kekakuan otot atau rigiditas, tremor, akinesia), hemibalismus, chorea, dan atetosis.

Dalam topik ini (blepharospasm) gangguan pada ganglia basalis tersebut menyebabkan aktivitas asetilkolin yang berlebihan sehingga membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis bagian zygomaticus dan frontalis yang mempersyarafi musculus orbicularis oculi sehingga membuat mata kejang sesaat.

Stress emosional, kurang tidur, atau terlalu lama melihat di tempat yang sama dalam waktu lama (misalnya, terlalu lama melihat layar komputer) dan kelelahan terkadang memperburuk keadaan sehingga mengesankan keadaan ini bersifat psikogenik. Akan tetapi psikoterapi dan obat psikoaktif sangat sedikit sekali hasilnya. Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan kedutan pada mata ini selain membiarkan tubuh dan mata untuk beristirahat.

Page 3: Mata Berkedip Final

Mata kedutan biasanya hanya terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi dalam sekali atau beberapa kali dalam satu hari. Kedutan terjadi sangat spontan yakni gerakan tiba-tiba pada kelopak mata atas atau bawah. Menurut Dr. Karen Wolfe, penulis buku ‘Create The Body Your Soul Desires’, mata kedutan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang mengalami gangguan ringan. Kedutan dianggap berbahaya jika kejadiannya berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu lama.

Otot yang biasanya mengalami gangguan adalah m.orbikularis okuli. Otot ini adalah otot sfingter yang yang melingkari mata terdiri dari bagian orbital, preseptal, dan pretarsal.

M. orbicularis oculi dan m. frontalis (a) bagian pretarsal, (b) bagian preseptal, (c) bagian orbital, (d) m. frontalis

1. Bagian orbital berasal dari medial bola mata dan berjalan melingkari mata melewati bagian atas kelopak mata, kemudian dibagian bawah kelopak mata, kemudian menuju ligamen palpebra.

2. Bagian preseptal berasal dari ligamen palpebra berjalan melewati bagian atas dan bawah mata menuju sudut lateral mata. Bagian orbital dan preseptal membentuk suatu lingkaran yang mengelilingi mata.

3. Bagian pretarsal terletak hanya berada pada batas palpebra.

Blefarospasme juga disebabkan karena gangguan pada m.levator palpebra superior. Otot ini keluar dari bagian inferior tulang sfenoid. Dari sinilah, kemudian menyebar dan masuk menuju bagian atas kelopak mata dan bagian tarsal superior.

M.Levator palpebra berfungsi untuk membuka dan menutup kelopak mata bagian atas. Pada penderita blefarospasme otot-otot lain yang berpengaruh ialah m.corrugator, m.procerus, dan m.frontalis.

Page 4: Mata Berkedip Final

M.corrugator ini terletak dari bagian dalam orbita berhubungan dengan bagian dalam hidung, menuju kulit dibagian dahi tepatnya diatas alis mata, otot ini berfungsi menarik alis mata dan kulit dari tengah atau dalam posisi diam menjadi ke arah medial dan bawah.

M.procerus terletak dari fasia tulang nasal dan kartilago nasal, kemudian melewati area dasar hidung, kemudian naik ke atas masuk ke kulit di bagian tengah dahi diantara dua alis mata. Otot ini berfungsi untuk menarik kulit dari dahi diantara dua alis mata ke bawah dan membuat munculnya kerutan melintang di area glabella dan batang hidung. Otot ini juga bekerja sinerjik dengan m.corrugator dan m.orbicullaris oculi.

M.frontalis adalah otot yang panjang dan berbentuk quadrilateral percabangan dari m.fascialis superior. M.frontalis masuk ke gabungan m.orbikularis okuli di bagian atas berbatas dengan alis mata dan berbatasan dengan bagian tengah dan medial kelopak mata. Otot ini bergabung dengan m.orbikularis okuli dan mengikuti pergerakannya.

Page 5: Mata Berkedip Final

DAFTAR PUSTAKA

1. Riordan P. Vaughan and Asbury’s General Opthalmology. The McGraw-Hill

Companies. 2008; Ed 17th.

2. Guyton M.D. Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. 2007; Jakarta. Ed 11.

3. Mukhdiar K. Botulinum Toxin Therapy. Faculty of Medicine Trisakti. 2011.