Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

15
Reforma Agraria dan Hutan Adat IWAN NURDIN

Transcript of Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Page 1: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Reforma Agraria dan Hutan Adat

IWAN NURDIN

Page 2: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Makna Keputusan MK.35/2012Pengakuan negara atas: (1) keberadaan masyarakat adat

di atas (2) wilayah hutan adat yang dikeluarkan dari klaim sebagai wilayah hutan negara.

Dapat dijadikan sarana menyelesaikan konflik berbasis pemulihan hak akibat adanya penetapan, konsesi, dll di atas wilayah hutan adat.

Hutan Adat dapat disebut sebagai objek reforma agraria dengan subjek utamanya (beneficiaries) adalah masyarakat adat itu sendiri.

Terkait wilayah adat lainnya, masih tersisa persoalan yaitu wilayah masyarakat adat non kawasan hutan namun tidak diatur oleh masyarakat adat sebagai subjek hukum atau berada dalam konsesi usaha semisal kebun dan tambang

Page 3: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Paska Putusan MKPeluang Politik semakin meluas dengan

adanya NKB KPK dengan 12 K/L tentang percepatan pengukuhan kawasan hutan yang didalamnya juga terdapat perluasan wilayah kelola rakyat dan penyelesaian konflik tenurial di kawasan hutan.

UU Desa yang menetapkan adanya Desa Adat plus wilayahnya (termasuk hutan adat).

Menkokesra ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan MK 35

Page 4: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Paska putusan MK (lanjt)Terjadi pembangkangan birokrasi khususnya

Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kehutanan atas putusan MK 35.

Respons pemda dalam menindaklanjuti putusan MK terbilang nihil (terkait SE Mendagri). Bahwa pemekaran wilayah yang selama ini banyak didorong oleh semangat dan klaim atas representasi masyarakat adat tertentu, politik elektoral yang berdekatan dengan isu putra daerah, tidak ada hubungannya dengan proteksi oleh pemda ketika peluang politik dan hukum tersedia.

Masyarakat Adat via AMAN melakukan “aksi sepihak” melalui plangisasi hutan adat.

Page 5: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Refleksi:Tidak sepadannya peluang politik dan

hukum yang semakin luas tersedia dengan realisasi pengakuan hutan adat dan wilayah masyarakat adat lainnya?

Begitu kuatnya pembangkangan birokrasi Kemenhut dan Kemendagri dalam realisasi pengakuan, pemulihan, dan perlindungan masyarakat adat.

Beberapa “aksi sepihak”s masyarakat adat dilanjutkan dengan pendudukan dan pengelolaan wilayah secara terus menerus

Page 6: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Mengapa Reforma Agraria di Kawasan Hutan?Kawasan Hutan Indonesia adalah objek Reforma

Agraria terluas (hampir 68 persen daratan telah ditunjuk sebagai kawasan hutan) di Indonesia dan hanya 16 persen yang telah ditata batas.

Kawasan Hutan Indonesia adalah titik dengan ketimpangan struktur agraria tertinggi (perbandingan pengelolaan hutan oleh korporasi dan oleh rakyat sangat tinggi). Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat.

Pelepasan, izin usaha pengusahaan, dan izin pinjam pakai kawasan hutan adalah bisnis utama Kemenhut saat ini yang rawan dengan mega korupsi.

Kehutanan adalah sumber utama Konflik Agraria

Page 7: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Data Ketimpangan Agraria Kehutanan Hutan 136.94 juta hektar atau 69 persen

wilayah Indonesia, 121, 74 juta (88%) ha belum ditata batas. Sedikitnya 33.000 desa definitif berada dalam kawasan hutan. 6400 nya adalah desa di Perhutani

Luas HTI mencapai 9,39 juta ha (262 perusahaan). Bandingkan dengan izin Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang 631.628 hektar. Luas HPH di Indonesia 21,49 juta hektar dari 303 perusahaan HPH (2011).

Kontribusi kehutanan kurang dari 1 persen PDB (FWI 2011)

Page 8: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Data Konflik AgrariaPada tahun 2013, KPA

mencatat 369 kejadian konflik yang merampas 1.281.660.09 ha, dan korban langsung 139.874 KK.

Terjadi kenaikan 86% dari 2012 yaitu 198 konflik 963.411,2 ha . Korban: 156 petani tertangkap, 55 terluka, 3 3 dies.

died

arre

sted

2130239130

Victims 2013

Page 9: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Luasan Konflik Agraria 2013

Plantation Mining Infrastructure Forest coastal and marine

other0.00

100,000.00

200,000.00

300,000.00

400,000.00

500,000.00

600,000.00

527,939.27

197,365.90

35,466.00

545,258.00

184.00

Luas Areal Konflik

Page 10: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Hambatan RA di Kawasan HutanTidak ada komitmen politik menjalankan agenda

ini dari pemerintah.Secara hukum, UUPA 1960 tidak berlaku di

kawasan hutan, dan penyelewengan pelaksanaan UUPA 1960. Bahkan, UU 41/1999 sesungguhnya menghidupkan kembali “domein verklaring” di dalam kawasan hutan yang telah dihapus oleh UUPA.

Organisasi penyuara dan diskursus RA dalam politik kekuasaan masih marjinal.

RA dikawasan hutan kerapkali salah dianggap tidak sejalan dengan agenda LH.

Page 11: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Mengapa RA berlaku pada Hutan Adat?Objek Hutan adat telah tumpang tindih dengan

berbagai izin dan konsesi sehingga terdapat konflik agraria struktural yang laten maupun manifest.

Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat adat akibat kehilangan akses terhadap hutan nya.

Belum jelasnya objek hutan adat dalam soal tata batas, dan tata guna ke dalam peta. Namun, sebenarnya lebih sulit menetapkan subjek reform untuk jenis masyarakat adat ketimbang objek.

Struktur sosial Masyarakat Adat pada wilayah tertentu diwarnai dominasi nilai patriarkhi dan feodalisme.

Page 12: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Mengapa RA … (Lanj)Secara Nasional dan wilayah tidak ada reforma

agraria di Indonesia. Namun, dengan menggunakan perspektif lain sebenarnya telah terjadi local land/agrarian reform melalui sejumlah aksi pendudukan dan reklaiming oleh OR, dimana pada lokasi tsb telah terjadi perubahan corak dan relasi produksi atas tanah. Meskipun secara legal belum kuat (masih berproses).

Agrarian Reform by Leverage adalah sebuah pelaksanaan reforma agraria berdasarkan inisiatif organisasi rakyat yang potensial dilakukan oleh AMAN pada objek hutan adat.

Page 13: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Diperlukan?Diperlukan prinsip umum dalam penetapan objek

hutan adat sebagai objek reforma agraria sehingga dirumuskan tata guna tanah yang mengacu pada nilai-nilai masyarakat adat yang menjunjung demokrasi dan keadilan sosial.

Pengembangan prinsip-prinsip universal dalam menetapkan subjek reforma agraria pada hutan adat misalnya non diskriminasi terhadap kaum perempuan dan pemuda.

Menetapkan model subjek tertutup untuk masyarakat luar komunitas adat dan model terbuka untuk masyarakat di luar komunitas

Page 14: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

Mendorong Agenda RA Pada Pemerintah Kedepan Kementerian Kehutanan dijadikan Kementerian

Perhutanan.Agenda Reforma Agraria belum disuarakan

secara nyata oleh para kandidat capres yang ada karena kurang dipahami arti pentingnya bagi penyelesaian ketidakadilan struktur ekonomi dan sosial masyarakat.

Reforma Agraria masih dianggap program mempertahankan struktur masyarakat pertanian atau agenda pertanian bukan agenda transformasi sosial.

Page 15: Masyarakat adat dan ra iwan nurdin

TERIMAKASIHKonsorsium Pembaruan

Agraria (KPA) didirikan pada 24th September 1994.

www.kpa.or.idKPA beranggotakan 96

organisasi rakyat (petani, nelayan, perempuan, masyarakat adat, pemuda ) dan 77 NGO di 22 Provinsi di Indonesia.