Mastoid

23
Mastoid Preseptor Dyana Eka H, dr, Sp.Rad. Disusun oleh : Agli Adhitya

description

rontgen mastoid

Transcript of Mastoid

Mastoid

PreseptorDyana Eka H, dr, Sp.Rad.

Disusun oleh :Agli Adhitya

Mastoiditis

Mastoiditis adalah peradangan atau infeksi pada tulang mastoid. Mastoiditis biasanya merupakan komplikasi dari infeksi telinga tengah.

Klasifikasi mastoiditis

Mastoiditis diklasifikasikan ke dalam 2 tipe, yaitu klasik dan laten. Mastoiditis tipe klasik• Terjadi segera setelah OMA atau setelah OMA

yang berulang• Otalgia dan nyeri di belakang telinga, kadang

diikuti dengan massa• Demam

Mastoiditis tipe laten • Otitis media kronik atau rekuren • Nyeri yang hilang timbulMastoiditis dengan gejala nonspesifik

( biasanya ditemukan pada infant)• poor feeding• irritability

Etiologi• Organisme yang menyebabkan mastoiditis pada umumnya

berhubungan dengan bakteri yang menyebabkan otitis media, walaupun dari hasil kultur seringkali mendapatkan hasil yang steril setelah pemberian antibiotika.– Streptococcus pneumoniae (22%)– Haemophilus influenzae (4%)– Moraxella– Streptococcus pyogenes (16%)– Pseudomonas aeruginosa – Organisme gram negatif (selain Pseudomonas)– Staphylococcus

Faktor resiko

• Cholestetoma adalah suatu kista terinfeksi pada telinga tengah biasanya muncul sebagai komplikasi dari otitis media kronis

• otitis media akut yang berulang• penderita dengan imunokompromise

Pemeriksaan FisikPada mastoiditis tipe klasik ditemukan :• Membran tympani yang bulging dan eritem.• Daerah mastoid yang eritem dan edema• Fluktuasi pada daerah postaurikuler• Aurikula yang bengkakPada mastoiditis tipe laten ditemukan :• kemungkinan tidak didapatkan tanda peradangan pada

mastoid• membran timpani yang tampak normal atau meradang• demam yang menetap atau hilang timbul

Pada pemeriksaan neurologi didapatkan :• parese nervus VI• nyeri karena akibat keterlibatan nervus

trigeminus cabang opthalmicus• parese nervus VII

Pemeriksaan penunjangLaboratorium :• hitung jenis leukosit• laju sedimentasi eritrosit (dapat meningkat)• kultur darah• miringotomiImaging :• foto polos• CT scan• MRILain-lain• Audiogram

• Tulang temporal merupakan bagian paling kompleks dari keseluruhan struktur tubuh kita.

• Ada beberapa jenis proyeksi radiologik yang paling sering dan cukup bermanfaat menilai tulang temporal, yaitu: –Posisi Schuller, – Posisi Owen –Posisi Chausse III –Posisi Stenvers

Posisi Schuller

• Posisi ini menggambarkan penampakan lateral dari mastoid.

• Memberikan gambaran dari pneumatisasi mastoid, distribusi dan tingkat aerasi dr sel udara, status dari pola trabekula, dan posisi bagian vertikal dari sinus lateral

Stenver

• Memperlihatkan gambaran sepanjang piramid petrosus dan yang lebih jelas memperlihatkankanalis auditorius interna, vestibulum dan kanalis semisirkularis. Proyeksi ini menempatkan antrum dalam potongan melintang sehingga dapat menunjukan adanya pembesaran

Stenvers Projection - Petromastoid

Head rests on the forehead, nose and cheek

IOML parallel to upper edge of bucky

Midsagittal plane at 450 to the bucky

Central ray, angled 120 cephalad, enters 7-10 cm posterior an 1.5 cm inferior to the EAM remote from film

Stenver’s projection

Demonstrates • Petrous ridge• Cellular

structure of the mastoid process

• Mastoid antrum • The area of the

tympanic cavity • Bony labyrinth • Internal acoustic

canal • Cellular stucture

of the petrous apex

Cholesteatoma

• Epidermoid cyst composed of desquamating stratified squamous epithelium.

• These cysts enlarge because of the progressive accumulation of epithelial debris within their lumen

• They may be either congenital (2%) or acquired (98%). • Congenital cholesteatomas originate from epithelial

rests within or adjacent to the temporal bone.• Acquired cholesteatomas originate from the stratified

squamous epithelium of the tympanic membrane

• The diagnosis of a cholesteatoma is based on the detection of a soft tissue mass within the middle ear cavity, typically with associated bony erosion.

• The superior portion of the tympanic membrane (pars flaccida) retracts easily and is the most common site for formation of an acquired cholesteatoma.

• Although most cholesteatomas can be easily diagnosed otoscopically, the clinician cannot judge the size and full extent of the lesion.

• As a result, CT plays an important role in determining the size of the lesion, as well as the status of the ossicles, the labyrinth, the tegmen, and the facial nerve