Mastitis

19
MASTITIS RATRI ANINDITYA 1210211084

description

mastitis

Transcript of Mastitis

Page 1: Mastitis

MASTITIS

RATRI ANINDITYA1210211084

Page 2: Mastitis
Page 3: Mastitis
Page 4: Mastitis

Definisi

• proses peradangan pada satu atau lebih segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi.

Page 5: Mastitis

• Apabila ASI menetap di bagian tertentu payudara, karena saluran tersumbat atau karena payudara bengkak, maka ini disebut stasis ASI. Bila ASI tidak juga dikeluarkan, akan terjadi peradangan jaringan payudara yang disebut mastitis tanpa infeksi, dan bila telah terinfeksi bakteri disebut mastitis terinfeksi.

Page 6: Mastitis

Faktor Resiko

• Puting lecet• Pengosongan payudara

tidak sempurna• Perlekatan bayi pada

payudara kurang baik• Ibu atau bayi sakit• Penekanan payudara• Sumbatan pada saluran

ASI

• Primipara• Stress• Ibu malnutrisi daya

tahan tubuh rendah

Page 7: Mastitis
Page 8: Mastitis

• Terdapat beberapa cara masuknya kuman yaitu melalui duktus laktiferus ke lobus sekresi, melalui puting yang retak ke kelenjar limfe sekitar duktus (periduktal) atau melalui penyebaran hematogen (pembuluh darah).

• Staphylococcus aureus, Escherecia coli dan Streptococcus. Kadangkadang ditemukan pula mastitis tuberkulosis yang menyebabkan bayi dapat menderita tuberkulosa tonsil.

Page 9: Mastitis

Gejala & tanda

• Demam dengan suhu lebih dari 38,5˚C• Menggigil• Nyeri atau ngilu seluruh tubuh• Payudara menjadi kemerahan, tegang, panas,

bengkak, dan terasa sangat nyeri.• Peningkatan kadar natrium dalam ASI yang

membuat bayi menolak menyusu karena ASI terasa asin

• Timbul garis-garis merah ke arah ketiak.

Page 10: Mastitis
Page 11: Mastitis

Px. Penunjang

• Bahan kultur diambil dari ASI pancar tengah hasil dari perahan tangan yang langsung ditampung menggunakan penampung urin steril. Puting harus dibersihkan terlebih dulu dan bibir penampung diusahakan tidak menyentuh puting untuk mengurangi kontaminasi dari kuman yang terdapat di kulit yang dapat memberikan hasil positif palsu dari kultur.

Page 12: Mastitis

Patofisiologi

Peningkatan tek. Duktus (stasis ASI) tegangan alveolus berlebihan sel epitel yg produksi ASI tertekan & datar pe↑ permeabilitas jar.ikat komponen plasma msk ke dalam ASI & jar.sekitar respon imun Rx.inflamasi

Page 13: Mastitis

Pencegahan

• Bila payudara penuh dan bengkak (engorgement), bayi biasanya menjadi sulit melekat dengan baik, karena permukaan payudara menjadi sangat tegang. Ibu dibantu untuk mengeluarkan sebagian ASI setiap 3 – 4 jam dengan cara memerah dengan tangan atau pompa ASI yang direkomendasikan.

• Ibu menyusui cukup beristirahat

Page 14: Mastitis

• Ibu harus senantiasa memperhatikan kebersihan tangannya

Page 15: Mastitis

Penatalaksanaan

• Suportif– Perbaiki teknik menyusui– Ibu yang tidak mampu melanjutkan menyusui

harus memerah ASI dari payudara dengan tangan atau pompa

– Ibu harus beristirahat, mengkonsumsi cairan yang adekuat dan nutrisi berimbang

Page 16: Mastitis

• Analgesik– Ibuprofen sampai dosis 1,6 gram per hari tidak

terdeteksi pada ASI sehingga direkomendasikan untuk ibu menyusui yang mengalami mastitis.

• Antibiotik– Dikloksasilin atau flukloksasilin 500 mg setiap 6

jam secara oral alergi sefaleksin– Diberikan selama 10 – 14 hari

Page 17: Mastitis

Komplikasi

• Abses

Page 18: Mastitis

• Mastitis berulang• Penghentian menyusui dini.

Page 19: Mastitis

Refrensi

• IDAI, 2013• Buku Ilmu Kebidanan Sarwono