MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ......

64
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BENGKULU 2016

Transcript of MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ......

Page 1: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

MASTERPLAN

PENGEMBANGAN

KAWASAN PETERNAKAN

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

PROVINSI BENGKULU

2016

Page 2: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

MASTERPLAN

PENGEMBANGAN

KAWASAN PETERNAKAN

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

PROVINSI BENGKULU

2016

TIM PENYUSUN :

PENGARAH

Hj. YULISWANI, SE.MM ( Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan)

KETUA

DRH. MAJESTIKA, MS ( Kepala UPTD BIBD )

SEKRETARIS

ENY HANDAYANI, SPt ( Kasubbag Perencanaan)

ANGGOTA

FITRIA YUNIARTI, S.Pt

MARNO INDRIAWAN, S.Pt

SARI SUMARSIH, S.Pt.MM

Page 3: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu i

KATA PENGANTAR

Pengembangan kawasan pertanian merupakan pendekatan

pembangunan pertanian ke depan yang menekankan keterpaduan kegiatan agar

fokus lokasi, fokus komoditas dan fokus anggaran. Dengan demikian,

pengembangan kawasan pertanian ini dapat sejalan dengan upaya reorientasi

manajemen pembangunan pertanian guna memastikan setiap anggaran yang

dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan berdampak nyata pada pencapaian

target-target pembangunan. Untuk mencapai hal tersebut di atas diperlukan

masterplan pengembangan pengembangan kawasan komoditas peternakan.

Masterplan pengembangan kawasan peternakan ini adalah rancang

bangun untuk menjabarkan arah kebijakan, strategi, tujuan program dan

sasaran kegiatan pengembangan komoditas unggulan, dimana dalam

penyusunannya berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

50/Permentan/CT.140/8/2012 tentang Pedoman dalam Pengembangan

Kawasan Pertanian, termasuk kawasan peternakan; Keputusan Menteri

Pertanian Nomor : 43/Kpts/PD.410/I/2015 tentang Penetapan Kawasan Sapi

Potong, Kerbau, Kambing, Sapi Perah, Domba dan Babi Nasional. Selain itu

juga didukung adanya kebijakan daerrah dengan telah dikeluarkannya berupa

Surat Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor : T.178.XXXV tahun 2008

tanggal 1 Juli 2008 tentang Penetapan Sapi Potong dan sapi Perah Sebagai

Komoditas Unggulan di Provinsi Bengkulu. Dalam pelaksanaannya, makna,

konsep dan strategi dalan mengimplementasikan pengembangan kawasan

peternakan perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, baik tingkat pusat

maupun daerah.

Semoga masterplan ini dapat meningkatkan kapasitas dalam

perencanaan dan dapat dipakai sebagai masukkan dalam pengambilan

kebijakan. Selanjutnya dengan adanya masterplan ini diharapkan kabupaten

Page 4: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu ii

dan kota akan menindaklanjuti dengan penyusunan rencana aksi sesuai dengan

kebutuhan daerah.

Bengkulu, September 2016

Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

Kepala Biro Administrasi Perekonomian

Hj. YULISWANI, SE. MM Pembina Utama Muda

NIP. 19700727 199303 2 006

Page 5: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................. 1 1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................... 2 1.3 Hasil Yang Diharapkan ..................................................... 3 1.4 Saran ................................................................................ 3 1.5 Ruang Lingkup ................................................................. 4

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN 2.1 Komoditas dan Calon Lokasi ............................................. 5

2.2 Visi Pengembangan Kawasan Peternakan ............................ 5 2.3 Misi Pengembangan Kawasan Peternakan .......................... 5 2.4 Tujuan Pengembangan Komoditas dan Pengembanga

Kawasan Peternakan ......................................................... 5 2.5 Sasaran Pengembangan Komoditas dan Pengembanga

Kawasan Peternakan .......................................................... 6

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 3.1 Tantangan dan Permasalahan Pembangunan Pertanian ...... 7 3.2 Landasan Teori Pengembangan Komoditas Unggulan dan

Kawasan Peternakan ......................................................... 9

BAB IV. METODOLOGI 4.1 Analisis Deskripsi .............................................................. 14 4.2 Analisis LQ ....................................................................... 14 4.3 Potensi Pakan Ternak ........................................................ 14 4.4 Analisis SWOT ................................................................. 15

BAB V. POTENSI KOMODITAS UNGGULAN DAN

KAWASAN PERTANIAN 5.1 Aspek Kondisi Umum Wilayah ......................................... 17 5.2 Aspek Argoekologis dan Lingkungan ................................. 18

5.3 Aspek Kependudukan dan Sosial Budaya ........................... 19 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan .......................................... 20 5.5 Aspek Sarana dan Prasarana Penunjang ............................. 21

Page 6: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu iv

5.6 Aspek Perdagangan dan Konsumsi Hasil Pertanian ............ 23 5.7 Aspek Teknis ..................................................................... 23 5.8 Aspek Kebijakan ............................................................... 24

BAB VI. ANALISIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN

KOMODITAS DAN KAWASAN PERTANIAN 6.1 Analisis Deskriptif ............................................................. 26 6.2 Analisis LQ ....................................................................... 31 6.3 Potensi Pakan ................................................................... 35 6.4 Analisis SWOT ................................................................. 38

BAB VII. ROAD MAP DAN RENCANA AKSI KOMODITAS

UNGGULAN PENGEMBANGAN KAWASAN 7.1 Strategi Pengembangan ...................................................... 43 7.2 Program Pengembangan .................................................... 51 7.3 Rencana Aksi Pengembangan ............................................ 51

BAB XIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan ....................................................................... 54

8.2 Saran ................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bengkulu ................................................................... 21

Page 8: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu vi

DAFTAR TABEL

Gambar 1. Jenis dan Jumlah sarana dan Prasaranan di Kabupaten/Kota .. 22

Gambar 2. Parameter Teknis (Kelahiran, Kematian, Produktivitas dan

Berat Karkas) .......................................................................... 23

Gambar 3. Kawasan Sentra Komoditas Pembangunan Peternakan di

Provinsi Bengkulu ................................................................... 22

Gambar 4. AHP Komoditas Ternak di Provinsi Bengkulu ........................ 27

Gambar 5. Target Populasi Ternak di Provinsi Bengkulu Tahun 2016 –

2021 ...................................................................................... 28

Gambar 6. Data Penyebaran Kelompok Ternak Sapi Tahun 2010 – 2015 .. 29

Gambar 7. Data Penyebaran Kelompok Ternak Kambing Tahun 2010 –

2015 ...................................................................................... 30

Gambar 8. Data Penyebaran Kelompok Ternak Unggas Tahun 2010 –

2015 ...................................................................................... 30

Gambar 9. Perhitungan LQ Komoditas Sapi Potong ................................. 32

Gambar 10. Perhitungan LQ Komoditas Kerbau ........................................ 32

Gambar 11. Perhitungan LQ Komoditas Kambing ..................................... 33

Gambar 12. Perhitungan LQ Komoditas Itik .............................................. 33

Gambar 13. Perhitungan LQ Komoditas Ayam Buras ................................ 34

Gambar 14. Pemetaan berdasarkan LQ terhadap Komoditas di Kabupaten

Se Provinsi Bengkulu ............................................................. 34

Gambar 15. Estimasi Kapasitas Tampung Maksimal Ternak Ruminansia Besar dan Penambahan Populasi Ternak Ruminasia Besar pada Wilayah Kabupaten dan Kota ................................................ 35

Gambar 16. Daftar Hasil Inventarisasi Bahan Pakan Ternak Berdasarkan Hasil Produksi BK pada Setiap Wilayah Kabupaten dan Kota . 36

Gambar 17. Tata Guna Lahan dan Potensi BK dan TDN pada Wilayah Provinsi Bengkulu .................................................................. 36

Gambar 18. Gambaran Umum Hambatan dan Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional Pengembangan Kawasan Integrasi ........ 44

Gambar 19. Rencana Aksi Pengembangan Kawasan Peternakan ................ 52

Page 9: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian sebagai penggerak perekonomian memiliki beberapa

peranan penting diantaranya : Pertama, mensejahterakan mengandung arti

menumbuhkembangkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan

keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap

teknologi, modal dan pasar. Kedua, menyediakan pangan, peranan klasik

dari sektor pertanian dalam perekonomian nasional adalah penyediaan

bahan pangan bagi penduduk Indonesia. Ketiga, sebagai wahana

pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pendapatan antar

masyarakat maupun antar wilayah. Keempat, merupakan pasar input bagi

pengembangan agroindustri. Jika sektor pertanian terus ditingkatkan maka

diharapkan mampu menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup

bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya beli masyarakat, dan

melanjutkan proses industrialisasi . Kelima, tetap mempertahankan daya beli

masyarakat, dan melanjutkan proses industrialisasi. Keenam, tetap

mempertahankan kelestarian sumber daya alam, Sumberdaya ini digunakan

secara optimal dan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumberdaya

pertanian.

Tantangan pembangunan peternakan di Provinsi Bengkulu adalah

memenuhi kebutuhan pangan serta keseimbangan gizi keluarga,

memperbaiki dan membangun infrastruktur serta pembenihan dan

perbibitan, meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk peternakan,

membuka akses pembiayaan peternakan dengan suku bunga rendah bagi

petani/peternak kecil dan memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi

produktif di pedesaan.

Di era otonomi daerah saat ini, belum optimalnya koordinasi kerja antar

sektor, antar jenjang pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota, dan antar

Page 10: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 2

pemerintah kabupaten/kota, merupakan salah satu isu pembangunan yang

menjadi sorotan masyarakat luar. Hal ini disinyalir akibat belum tersedianya

rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang

memungkinkan terciptanya kerjasama antar daerah sehingga kegiatan dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu disusun masterplan yang

memuat rancangan pengembangan kawasan komoditas strategis yang

mampu mendorong terciptanya kerjasama antar daerah dalam satu kawasan,

guna menjamin terpenuhinya ketersediaan pasokan produksi komoditas

ternak dengan tetap memberikan keuntungan yang memadai bagi peternak

dan produsen melalui pemberian berbagai insentif produksi dan jaminan

harga pasar hasil panen yang layak. Masterplan Pembangunan Kawasan

Peternakan yang disusun ini harus sejalan dengan pendekatan sistem

perencanaan dan pembangunan nasional, yaitu bersifat politis (mendukung

tercapainya visi-misi kepala negara/daerah), top-down policy (sejalan

dengan arah kebijakan nasional), bottom-up planning (sesuai dengan

aspirasi/ kebutuhan masyarakat) dan teknokratis ( didasarkan pada

kelayakan teknis, sosial ekonomis dan lingkungan). Dengan demikian,

penyusunan Masterplan Pembangunan Kawasan Peternakan merupakan

bentuk pendekatan yang terpadu dan menyeluruh dalam perencanaan yang

didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian terhadap prasyarat dan potensi

dampaknya terhadap pengaruh timbal balik dari teknis budidaya,

agroekosistem, faktor sosial ekonomi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Penyusunan masterplan kawasan peternakan Provinsi Bengkulu bertujuan

untuk :

a. Menganalisa potensi setiap kabupaten/kota dan mengidentifikasi potensi

pengembangan peternakan di setiap daerah

b. Menetapkan kawasan pengembangan peternakan

Page 11: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 3

c. Menyusun strategi pengembangan kawasan peternakan dan kegiatan

ikutannya.

1.3 Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan

adalah

1. Bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu,

masterplan ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan

perencanaan pengembangan peternakan sesuai dengan potensi wilayah

2. Bagi para peternak, dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan

dan memantapkan pola peternakan rakyat.

1.4 Sasaran

Sasaran dari penyusunan masterplan pengembangan kawasan peternakan ini

untuk :

1. Lembaga pemerintah, yaitu berbagai instansi pemerintah yang terlibat

dan berkepentingan dalam pengembangan peternakan baik dari aspek

regulasi dan kebijakan-kebijakan lainnya

2. Lembaga koperasi/asosiasi yaitu kelembagaan koperasi/asosiasi yang

terlibat dalam pelayanan teknis dan non teknis bagi para anggotanya

3. Kelompok peternak yaitu peternak yang terhimpun dalam kelompok atau

gabungan kelompok tani yang berperan sebagai pelaku usaha kambing

4. Industri yaitu pelaku usaha dalam bentuk perusahaan yang bergerak

dalam usaha peternakan

Dengan adanya materplan Pengembangan Kawasan Peternakan ini maka

diharapkan masing-masing pihak dapat secara jelas mengambil porsi

kegiatannya dan memainkan perannya dalam pengembangan ternak di

Indonesia dan meyakinkan institusi masing-masing pihak untuk

menjabarkan langkah operasional dalam mendukung pengembangan ternak

tersebut.

Page 12: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 4

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan ini adalah :

1. Di seluruh Kabupaten di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Bengkulu

Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten

Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten

Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dan Kota

Bengkulu.

2. Masterplan ini disusun untuk 5 (lima) tahun ke depan dan dalam

pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan di daerah.

Page 13: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 5

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Komoditas dan Calon Lokasi

Di Provinsi Bengkulu terdapat 15 Komoditas ternak yang berkembang dan

tiga diantaranya menjadi komoditas unggulan daerah yaitu sapi potong,

kambing dan itik yang lokasi dikembangkan di 9 (sembilan) Kabupaten dan

1 (satu) Kota Bengkulu.

2.2 Visi Pengembangan Kawasan Peternakan

Visi pengembangan kawasan peternakan di Provinsi Bengkulu adalah

“Terwujudnya Provinsi Bengkulu sebagai Penyedia Pangan Hewani Yang

ASUH Melalui Pengembangan Sentra Bibit Sapi Potong, Kambing dan

Itik ”.

2.3 Misi Pengembangan Kawasan Peternakan

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan ketersediaan pangan asal ternak yang berkualitas

b. Mendorong terwujudnya peternakan yang mandiri.

2.4 Tujuan Pengembangan Komoditas dan Pengembangan Kawasan

Peternakan

Tujuan dari pengembangan komoditas dan kawasan peternakan adalah

1. Meningkatkan produksi, produktivitas, dan mutu komoditas unggulan

yang dikembangkan

2. Meningkatkan aktivitas pasca panen dan kualitas produk

3. Meningkatkan aktivitas pengolahan dan nilai tambah produk

4. Meningkatkan jaringan pemasaran komoditas

5. Meningkatkan pendapatan pelaku usaha komoditas

6. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha

Page 14: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 6

7. Meningkatkan aksebilitas terhadap sumber pembiayaan, pasar input dan

output, teknologi dan informasi

2.5 Sasaran Pengembangan Komoditas dan Pengembangan Kawasan

Pertanian

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 50/2012 bahwa

Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 3 kawasan pertanian dengan jenis

kawasan Integrasi Ternak Sapi-Tanaman, adapun kawasan tersebut yaitu

Bengkulu 1 (Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan), Bengkulu 2

(Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang), Bengkulu 3 (Kabupaten

Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah dan Muko-Muko). Sedangkan menurut

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 43/2015 tentang Penetapan Kawasan

Sapi Potong, Kerbau, Kambing, Sapi Perah, Domba dan Babi Nasional,

bahwa Provinsi Bengkulu termasuk kedalam pengembangan Komoditas

Kambing yaitu Kabupaten Kepahiang. Selain itu sasaran pengembangan ini

juga mengacu dari terbitnya Keputusan Menteri Pertanian Nomor

2836/Kpts/LB.430/8/2012 tentang Penetapan Rumpun Itik Talang Benih

sebagai plasma nutfah di Provinsi Bengkulu.

Page 15: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 7

III. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

3.1 Tantangan dan Permasalahan Pembangunan Pertanian

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu merupakan

salah satu SKPD teknis di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang

Tugas dan Fungsinya pengembangan peternakan. Kebijakan dan strategi di

sektor peternakan ditujukan untuk meningkatkan produksi peternakan,

khususnya peningkatan populasi dan produksi ternak sehingga diharapkan

mampu meningkatkan konsumsi protein hewani di Provinsi Bengkulu dalam

5 (lima) tahun ke depan. Berdasarkan perhitungan Neraca Bahan Makanan

Sub sektor Peternakan di Provinsi Bengkulu Tahun 2015, ketersediaan

protein untuk dikonsumsi saat ini baru mencapai 4.64 gram/kapita/hari

sedangkan sesuai Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004

seharusnya 6 gram/kapita/hari. Untuk memenuhi angka-angka tersebut

dapat ditunjang dengan adanya peningkatan produksi susu dan telur.

Skala usaha beternak masih rendah di Provinsi Bengkulu di mana pada saat

ini beternak masih dianggap sebagai usaha sampingan. Untuk itu di tahun

mendatang diharapkan skala usaha kepemilikan ternak dapat ditingkatkan

agar lebih memberi manfaat. Kepemilikan ternak dari 1-2 ekor per keluarga

peternak diharapkan menjadi lebih dari 5 ekor per keluarga peternak pada 5

(lima) tahun yang akan datang.

Penyediaan produk Pangan Asal Hewan (PAH)/Bahan Asal Hewan (BAH)

baik segar maupun olahan masih rendah dari segi kualitas, kuantitas dan

kontinuitas. Hal ini terkait dengan instansi lain sehingga diperlukan

koordinasi yang baik. Diperlukan fasilitasi dan mediasi yang memadai untuk

kegiatan ini.

Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis serta Eksotik (PHMSZE)

merupakan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan

Page 16: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 8

peternakan 5 (lima) tahun ke depan. Provinsi Bengkulu merupakan endemik

penyakit Septicaemia Epizootica (SE) dan Avian Influenza (AI). Outbreak kasus

penyakit SE dan AI banyak terjadi pada peralihan dari musim kemarau ke

musim hujan, sehingga diperlukan pencegahan, penanggulangan serta

koordinasi yang baik antar sektor maupun lintas sektor.

Adanya alih fungsi lahan pertanian merupakan permasalahan yang akan

dihadapi 5 (lima) tahun ke depan. Masalah ini terjadi hampir di semua

wilayah Indonesia, untuk itu perlu komitmen pemerintah daerah

kabupaten/kota agar mendapatkan wilayah pengembangan peternakan

secara seksama. Selain itu dapat diantisipasi dengan integrasi ternak di lahan

tanaman seperti, Sistem Integrasi Sapi – Sawit (SISKA), Sistem Integrasi

Sapi – Kakao (SISKAO), Sistem Integrasi Sapi – Jagung (SISGUNG), dll.

Salah satu komoditas unggulan Provinsi Bengkulu adalah sapi potong.

Usaha pembibitan sapi potong masih belum berkembang dengan baik,

sehingga diperlukan penyediaan lahan, jaminan akses dan infrastuktur serta

terobosan untuk memulai usaha pembibitan sapi.Pengembangan peternakan

dalam hal pemanfaatan perkebunan dan pertanian masih rendah. Untuk

mendorong industri pakan ternak di Provinsi Bengkulu diperlukan

pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan yang diharapkan dapat

membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat.

Kualitas SDM yang masih rendah juga menjadi persoalan. Kondisi tersebut

menggambarkan pentingnya perhatian pemerintah dalam peningkatan

kualitas SDM. Investasi dalam peningkatan kualitas SDM adalah investasi

jangka panjang yang mutlak dilakukan. Peningkatan kuantitas/kualitas SDM

peternakan dilakukan melalui fasilitasi Sekolah Lapang untuk

petani/peternak, fasilitasi peningkatan keterampilan peternak dan pelatihan

enterpreneursip.

Untuk mendukung program pemerintah dalam pencapaian swasembada

daging sapi diperlukan adanya jaminan tata ruang pengembangan usaha

Page 17: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 9

budidaya ternak. Hal ini harus ada dukungan kebijakan pemerintah daerah

melalui peraturan daerah tentang budidaya peternakan, sehingga pemenuhan

kebutuhan akan produk peternakan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

Sejalan dengan hal tersebut sangat diperlukan pengembangan peternakan

sesuai dengan konsep pengembangan kawasan komoditas, dengan demikian

pembangunan usaha peternakan akan lebih fokus dan terarah lagi.

3.2 Landasan Teori Pengembangan Komoditas Unggulan dan Kawasan

Peternakan

Dalam perencanaan pengembangan kawasan pertanian, penetapan

komoditas unggulan yang akan dikembangkan sangatlah penting. Komoditas

unggulan yang akan dikembangkan dalam kawasan pertanian sangat

menentukan arah kemampuan bersaing masing-masing kawasan pertanian

yang akan dikembangkan. Pengertian dan batasan mengenai komoditas

unggulan sangatlah beragam dari berbagai instansi yang ada selama ini. Oleh

karenanya pengertian mengenai komoditas unggulan sangat penting untuk

dibahas secara ringkas terlebih dahulu.

Berdasarkan pertimbangan dan tujuan penetapan pengembangannya, maka

komoditas unggulan adalah komoditas yang memiliki ciri dan karakteristik

tertentu yang terkait dengan kemampuan komoditas tersebut bersaing secara

komparatif maupun kompetitif baik secara internasional, nasional, wilayah

maupun spesifik lokal. Jenis komoditas unggulan tersebut ditetapkan dengan

pertimbangan dan kriteria dan tujuan tertentu yang mencakup aspek

kesesuaian agroekosistem, sosial budaya termasuk kearifan lokal, ekonomi,

teknologi, kebijakan dan lingkungan. Dengan demikian pada dasarnya yang

dimaksud dengan komoditas unggulan adalah komoditas yang sesuai

dengan agroekologi setempat dan disamping itu juga mempunyai daya saing,

baik dipasar daerah itu sendiri, didaerah lain dalam lingkup nasional

maupun pasar internasional.

Page 18: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 10

Menurut Hanafiah (1999) komoditas unggulan yang dikembangkan

setidaknya dua kelompok, yaitu:

(1) Komoditas unggulan basis ekonomi. Komoditas unggulan basis

ekonomi dikembangkan dalam kerangka pengembangan ekonomi dan

berorientasi pasar baik lokal, regional, nasional maupun internasional.

Konsep efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis, keunggulan komparatif

dan keunggulan kompettif menentukan pertumbuhan komoditas bebasis

ekonomi melalui kemampuannya bersaing dipasar nasional dan

internasional;

(2) Komoditas unggulan non basis ekonomi. Komoditas unggulan non

basis dikembangkan dalam kerangka pengembangan stabilitas sosial,

ekonomi dan politis yang lebih berorientasi bagi upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan pasar dalam negeri sendiri. Komoditas

kelompok kedua ini selayaknya dikenal sebagai komoditas strategis.

Dengan demikian komoditas strategis adalah komoditas unggulan yang

dikembangkan dalam rangka pengembangan stabilitas sosial,ekonomi dan

politis yang lebih berorientasi pada upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pasar negeri sendiri. Dalam hal ini

komoditas strategis pasti merupakan komoditas unggulan, sedangkan

komoditas unggulan belum tentu merupakan komoditas strategis.

Komoditas unggulan adalah komoditas yang memiliki ciri dan karakteristik

tertentu yang terkait dengan kemampuan komoditas tersebut barsaing baik

secara komparatif maupun kompetutif secara internasional, nasional,

wilayah maupun spesifik lokal. Jenis komoditas unggulan tersebut ditetapkan

dengan tujuan dan kriteria tertentu yang mencakup aspek kesesuaian

agroekosistem, sosial budaya termasuk kearifan lokal, ekonomi teknologi,

kebijakan dan lingkungan. Menurut Badan Litbang Pertanian (2003)

komoditas unggulan merupakan komoditas andalan yang memiliki posisi

strategis untuk dikembangkan disuatu wilayah yang penetapannya

didasarkan pada berbagaii pertimbangan baik secara teknis (kondisi tanah

Page 19: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 11

dan iklim maupun sosial ekonomi dan kelembagaan (penguasaan teknologi,

kemampuan sumberdaya, manusia, infrastruktur dan kondisi sosial budaya

setempat).

Berdasarkan hal ini, maka komoditas unggulan yang ditetapkan memiliki ciri

tertentu. Berkaitan dengan hal ini, Ambardi (2002) mengemukakan bahwa

ada beberapa ciri komoditas unggulan antara lain

1. Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama (prime

mover) pembangunan artinya mempunyai kontribusi yang menjanjikan

pada peningkatan produksi dan pendapatan;

2. Memiliki keterkaitan kedepan yang kuat, baik secara komoditas unggulan

maupun komoditas lainnya;

3. mampu bersaing dengan produksi sejenis dari wilayah lain dipasar

nasional baik dalam harga produk, biaya produksi, kualitas pelayanan,

maupun aspek-aspek lainnya, memiliki keterkaitan dengan daerah lainy

baik dalam hal pasar (konsumen) maupun pemasok bahan baku;

4. Mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan

skala produksinya.

Disamping mengenai komoditas unggulan, perlu pula diketahui mengenai

pengertian kawasan pertanian. Wilayah dapat didefinisikan, dibatasi,

dipetakan, direncanakan dan dikembangkan berdasarkan ciri atau

kandungan area geografis tersebut. Sedangkan wilayah pertanian diartikan

sebagai suaru area yang dikembangkan untuk satu atau gabungan komoditas

pertanian yang memenuhi ciri penggunaan lahan yang memberikan

pendapatan tertinggi (kepuasan tertinggi secara ekonomi dan sosial) bagi

rumah tangga petani, masyarakat dan wilayah yang bersangkutan tanpa

mengorbankan fungsi sistem pertanian wilayah. Dengan demikian mengacu

kepada pendapat Winoto (1996) tersebut, maka perwilayahan pertanian

diarahkan untuk mendefinisikan, memetakan, merencanakan dan

mengembangkan pertanian yang menguntungkan (secara ekonomi dan

sosial) baik bagi rumah tangga petani, masyarakat dan wilayah yang

Page 20: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 12

bersangkutan dengan memperhatikan kemampuan dan fungsi sistem sumber

daya alam dan lingkungan. Wilayah dimana komoditas unggulan tesebut

ditetapkan untuk dikembangkan dapat disebut sebagai kawasan. Kawasan

pengembangan komoditas unggulan merupakan suatu area yang

dikembangkan untuk satu atau gabungan komoditas unggulan yang

memenuhi ciri penggunaan lahan yang memberikan pendapatan tertinggi

(kepuasan tertinggi secara ekonomi dan sosial) bagi rumah tangga petani,

masyarakat dan wilayah yang bersangkutan tanpa mengorbankan fungsi

sistem sumberdaya alam dan lingkungan sebagai pendukung sistem pertanian

wilayah tersebut.

Berdasarkan Permentan Nomor 50 tahun 2012 yang dimaksud dengan

kawasan pertanian adalah gabungan sentra-sentra pertanian yang terkait

secara fungsional baik dalam faktor sumberdaya alam, sosial budaya,

maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan

minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah.

Sementara itu, sentra petanian merupakan bagian dari kawasan yang

memiliki ciri tertentu yang mana didalamnya terdapat kegiatan produksi

suatu jenis produk pertanian unggulan. Di samping itu, sentra merupakan

area yang lebih khusus untuk suatu komoditas dalam kegiatan ekonomi yang

telah membudaya yang ditunjang oleh prasarana dan sarana produksi untuk

berkembangnya produk tersebut. Pada area sentra terdapat suatu kesatuan

fungsional secara fisik lahan, geografis, agroklimat, infrastruktur dan

kelembagaan serta SDM, yang berpotensi untuk berkembangnya suatu

komoditas unggulan. Kawasan pertanian menurut administrasi pengelolaan

terdiri dari :

1. Kawasan pertanian nasional;

2. Kawasan pertanian provinsi dan;

3. Kawasan pertanian kabupaten/kota. Berdasarkan kelompok komoditas,

kawasan pertanian terdiri dari : (1) kawasan tanaman pangan; (2).

Kawasan hortikultura; (3). Kawasan perkebunan dan (4). Kawasan

peternakan.

Page 21: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 13

Kawasan peternakan adalah kawasan existing atau lokasi baru yang

memiliki SDA sesuai agroekosistem, dan lokasinya dapat berupa hamparan

dan atau spot partial (luasan terpisah) yang terhubung secara fungsional

melalui aksesibilitas yang baik dalam satu kawasan, dilengkapi dengan

prasarana dan sarana pengembangan ternak yang memadai. Kawasan

peternakan harus memiliki lahan padang penggembalaan dan atau hijauan

makanan ternak, serta dapat dikembangkan dengan pola intergrasi ternak-

perkebunan,ternak-tanaman pangan, ternak hotikultura dengan batasan

minimal populasi ternak pada suatu kawasan peternakan dan aspek-aspek

teknis lainnya.

Page 22: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 14

IV. METODOLOGI

Penyusunan Masterplan Kawasan Peternakan ini dilakukan dengan menggunakan

metode data sekunder yang dihimpun dari instansi terkait. Analisis data dilakukan

secara deskriptif, analisa Location Quotient (LQ), analisa daya tampung wilayah dan

analisis Strengths,Opportunities, Weakness, Threats (SWOT).

4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan terhadap data mengenai: (a). Sumberdaya

ternak (populasi, produksi dan produktivitas), (b). Sumberdaya manusia

(peternak, pengusaha, petugas pemerintah), (c). Sumberdaya alam (sawah,

tegal, kebun, padang penggembalaan, hutan, dll), (d). Kelembagaan

(kelompok tani-ternak, penyuluh, puskeswan,dll)

4.2 Analisis LQ

Analisis LQ(Location Quotient) atau analisis keadaan wilayah (sektor basis

atau non basis). Dilakukan dengan menghitung perbandingan Si dan Ni. Si

adalah perbandingan antara populasi ternak tertentu per kabupaten dengan

penduduk diwilayah yang sama, Ni adalah perbandingan antara populasi

ternak tertentu dengan jumlah penduduk di Bengkulu.

4.3 Potensi Pakan Ternak

Potensi pakan dengan menganalisis daya tampung pakan suatu wilayah yang

dilakukan dengan menghitung daya tampung wilayah berdasarkan

ketersediaan sumber pakan dengan melihat kapasitas tampung, produksi

Bahan Kering (BK) dan Total Digestible Nutrient (TDN) serta tata guna lahan.

Adapun data yang akan ditampilkan adalah berupa :

1. Estimasi kapasitas tampung maksimal maksimal ternak ruminansia besar

dan penambahan populasi ternak ruminasia besar pada wilayah

kabupaten dan kota.

Page 23: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 15

2. Daftar hasil inventarisasi bahan pakan ternak berdasarkan hasil produksi

BK pada setiap wilayah Kabupaten dan Kota se Provinsi Bengkulu

3. Tata guna lahan dan potensi BK dan TDN pada wilayah provinsi

Bengkulu.

4. Pengembangan Hijauan Makanan Ternak yang dilakukan

4.4 Analisis SWOT

Analisa SWOT diperlukan untuk mengidentifikasi faktor internal (kekuatan

dan kelemahan) dan ekternal (peluang dan ancaman) secara sistematis

bertujuan untuk merumuskan strategi usaha (David . 2004).

1. Kekuatan (Strengths=S) dapat dideskripsikan sebagai suatu kondisi atau

hal yang merupakan kompetensi dari usaha, kelebihan atau keunggulan

yang dimilki (advantages), sumber daya yang tersedia dan dapat diakses,

termasuk berbagai penilaian pihak lain sebagai kekuatan dari usaha

peternakan yang dilakukan.

2. Peluang (Opportunities=O) dianggap sebagai sebagai suatu kondisi yang

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan profit dan pengembangan

usaha.

3. Kelemahan (Weaknesses=W) merupakan keadaan yang dianggap masih

kurang dan perlu perbaikan atau dapat ditingkatkan serta masalah

internal usaha yang perlu diatasi.

4. Ancaman (Threats=T) merupakan faktor eksternal yang selalu dihindari

oleh para pengusaha/peternak karena dapat merugikan dan berdampak

terhadap keberlanjutan usaha, terutama terhadap usaha peternakan yang

memiliki daya tahan dan resiko kerusakan yang tinggi.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Opportunities), secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threaats).

Perencanaan strategis suatu usaha harus menganalisa faktor SWOT, analisa

data dilakukan menggunakan teknik diskriptif untuk menjawab perumusan

Page 24: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 16

permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan

yang pada objek usaha dan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman

dari luar yang harus dihadapi peternak sebagai pelaku usaha.

Page 25: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 17

V. POTENSI KOMODITAS UNGGULAN DAN KAWASAN PERTANIAN

5.1 Aspek Kondisi Umum Wilayah

Provinsi Bengkulu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun

1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2828). Sebelumnya, Provinsi Bengkulu merupakan wilayah

Keresidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Secara

administrasi Provinsi Bengkulu, terdiri dari 9 (Sembilan) Kabupaten dan

1(satu) Kota dengan 109 Kecamatan.

Provinsi Bengkulu terletak di wilayah pantai barat Pulau Sumatera yang

berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dengan garis pantai sepanjang

525 km. Sebagian wilayahnya merupakan daerah yang berbukit-bukit di

bagian timurnya yang merupakan bagian dari bukit barisan yang membentang

di sepanjang Pulau Sumatera dan sebagian lainnya merupakan wilayah yang

relatif datar.

Dalam rencana pengembangan regional kawasan, Provinsi ini termasuk

dalam rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Sub Regional (KESR)

segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) dan menjadi

salah satu gerbang masuk dalam pengembangan jalur pelayaran

internasional. Dan dengan diberlakukannya UU No. 26 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang, maka perlu dilakukan beberapa penyesuaian Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu terkait dengan perubahan-perubahan

aturan dan kebijakan dalam Undang-undang penataan ruang yang baru

tersebut selain juga PP No.26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Nasional (RTRWN).

Penyesuaian diantaranya dilakukan terhadap masa berlaku RTRW Provinsi

menjadi 20 tahun, serta aturan dan kebijakan dalam pemberlakuan pola

insentif dan insentif pemanfaatan ruang, penerapan sanksi, proporsi

Page 26: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 18

minimum ruang terbuka hijau, dan perencanaan zonasi, penetapan kawasan

strategis Provinsi serta strategis nasional yang tertuang dalam Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional.

Provinsi Bengkulu terdiri dari 10 Kabupaten/Kota yaitu

1. Kota Bengkulu

2. Kabupaten Bengkulu Tengah

3. Kabupaten Bengkulu Selatan

4. Kabupaten Bengkulu Utara

5. Kabupaten Kepahiang

6. Kabupaten Rejang Lebong

7. Kabupaten Lebong

8. Kabupaten Muko-Muko

9. Kabupaten Seluma

10. Kabupaten Kaur

5.2 Aspek Agroekologis dan Lingkungan

Propinsi Bengkulu yang terletak di bagian Barat Pulau Sumatera secara

geografis terletak pada 2o16’9’’ – 3o31’17’’ LS dan 101o1’0’’ – 103o41’5’’ BT

dengan batas:

Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Barat

Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung

Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

Sebelah Timur dengan Propinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan

Wilayah bagian Barat Propinsi Bengkulu yang berbatasan dengan Samudera

Hindia memiliki pantai yang panjangnya ± 576 km dan wilayah bagian

Timur kondisinya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang rentan terhadap

erosi.

Provinsi Bengkulu terletak di sebelah Barat pegunungan Bukit Barisan. Luas

wilayah Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang 1.978.870 Ha atau

Page 27: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 19

19.788,7 kilometer persegi. Wilayah Provinsi Bengkulu memanjang dari

perbatasan Provinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan Provinsi Lampung

dan jaraknya lebih kurang 567 kilometer. Ditinjau dari keadaan geografisnya,

Provinsi Bengkulu terletak di antara 2°16” – 03°31” LS dan 101° 01’ -

103°41’ BT.

Di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di sebelah

Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Provinsi Lampung, di

sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan di sebelah Timur

berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan.

Secara geografis Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera

Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 525 kilometer. Bagian

Timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan

bagian Barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang dari

Utara ke Selatan serta diselang-selangi daerah yang bergelombang.

5.3 Aspek Kependudukan dan Sosial Budaya

Penduduk Provinsi Bengkulu berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada tahun

2014 tercatat 1.844.788 jiwa, sedangkan pada tahun 2013 mencapai

1.814.357 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Provinsi Bengkulu pada

tahun 2014 sebesar 104. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk

perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki. Dari 10 kabupaten/kota yang

ada di Provinsi Bengkulu, rasio jenis kelamin tertinggi adalah di kabupaten

Mukomuko yaitu 109. Sedangkan rasio jenis kelamin dibawah 104 ada di

kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong dan Kota Bengkulu masing-

masing 101, 103 dan 101.

Bila dirinci per kabupaten, kota Bengkulu merupakan daerah yang terpadat

dengan jumlah penduduk sebesar 342.876 jiwa. Sedangkan kabupaten

Bengkulu Tengah adalah daerah yang paling jarang penduduknya dengan

jumlah penduduk sekitar 106.017 jiwa.

Page 28: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 20

Berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), pada tahun

2014 tercatat sebanyak 31.260 pencari kerja yang mendaftar dengan berbagai

tingkat pendidikan dimana pencari kerja laki-laki sebesar 15.960 orang

dan perempuan sebesar 15.300 orang. Pencari kerja terbanyak adalah berasal

dari tingkatan SLTA Kejuruan/MAN 20.909 orang, SLTP 4.927 orang dan

SD kebawah sebesar 5.424 orang.

5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu sebagai Satuan

Kerja Perangkat Daerah, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun

2008 dan Peraturan Gubernur Nomor 22 Tahun 2008 memiliki tugas pokok

menyelengarakan urusan rumah tangga baik Desentralisasi maupun

Dekonsentrasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang diberi

wewenang oleh Gubernur serta Tugas Pembantuan yang diberikan oleh

pemerintah berdasarkan perundangan yang berlaku.

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Bengkulu mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang peternakan dan kesehatan

hewan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi berdasarkan peraturan

perundangan.

2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas

kabupaten/kota di bidang peternakan dan kesehatan hewan.

3. Pembinaan teknis di bidang peternakan dan kesehatan hewan di

kabupaten/kota.

4. Pembinaan kelompok jabatan fungsional.

5. Pembinaan unit pelaksana teknis daerah.

6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Page 29: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 21

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Bengkulu

5.5 Aspek Sarana dan Prasarana Penunjang

Ada 4 (empat) UPTD yang membantu secara teknis untuk kegiatan Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu yaitu :

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN USAHA

PETERNAKAN

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KASUBBAG

UMUM

KASUBBAG

PERENCANAAN

KASUBBAG

KEUANGAN

KEPALA BIDANG

PRODUKSI

KEPALA BIDANG

KESWAN DAN MAVET

KASI P2H

KASI P4H

KASI KESMAVET

KASI PERBIBITAN

KASI PAKAN TERNAK

KASI BUDIDAYA TERNAK

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

PETERNAKAN

KASI PENGOLAHAN

DAN PEMASARAN

TERNAK

KASI PEMBINAAN

USAHA

PETERNAKAN

KASI SDM DAN

KELEMBAGAAN

KASI SARANA DAN

PRASARANA

KASI PEMBINAAN

KAWASAN PETERNAKAN

KASIPENGEMBANGAN DAN

PENATAAN TERNAK

KA.UPTD LAB KESMAVET KA.UPTD LAB DAN

KLINIK KESWAN

KASUBBAG TATA USAHA KASUBBAG TATA USAHA

KASI LAB KIMIA DAN

RESIDU

KA.UPTD BALAI

INSEMINASI

BUATANDAERAH

KA.UPTD PEMBIBITAN

DAN HMT

KASI LAB MIKROBIOLOGI

KASI LAB KESWAN

KASI KLINIK KESWAN

KASUBBAG TATA USAHA KASUBBAG TATA USAHA

KASI PENGELOLAAN

TERNAK

KASI PENGELOLAAN

PAKAN TERNAK

KASI PEMELIHARAAN

KASI PRODUKSI DAN

DISTRIBUSI SEMEN

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

Page 30: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 22

- Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD)

- Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makan Ternak (BPT HMT)

- Laboratorium Klinik Kesehatan Hewan

- Laboratorium Kesehatan Hewan Veteriner (Lab Kesmavet)

Keempat UPTD ini dalam menjalankan tugasnya mengacu pada kebijakan

pemerintah daerah Provinsi Bengkulu. Peran UPTD ini jelas tergambar pada

kegiatan operasional pembangunan peternak dari hulu sampai hilir.

Sarana penunjang peternakan sangat membantu kegiatan pembangunan

peternakan dilapangan. Dukungan sarana dan prasarana dari APBN dan

APBD telah banyak tersebar di kabupaten kota. Beberapa yang penting

antara lain dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Jenis dan Jumlah Sarana dan Prasarana di Kabupaten/Kota

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Puskeswan 17 Seluruh kab/kota

2. Unit Lokasi Inseminasi Buatan

(ULIB)

27 Seluruh kab/kota

3. Pabrik Pengolahan Susu 1 Rejang Lebong

4. Rumah Potong Hewan 10 Kota, BU, Kph, BS, MM,

Seluma dan Kaur

5. Pasar Ternak 5 Kota, BU, MM, R/L

6. Rumah Potong Unggas 6 Kota , BU, Kph

7. Kios Daging 17 Seluruh kab/kota

8. Pelaku Usaha Perbibitan Ternak 13 Kota , R/L, Lebong, BU,

BS, Seluma dan MM

9. Unit Usaha Pakan Ternak 8 Benteng, MM, R/L, BS,

Seluma, BU

Page 31: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 23

No. Jenis Jumlah Keterangan

10. Perusahaan yang bergerak di

bidang peternakan

8 Kota Bkl, Benteng, R/L

11. Outlet Produk Peternakan 2 Kota Bkl, Rejang Lebong

5.6 Aspek Konsumsi dan Perdagangan Hasil Pertanian

Menurut analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2014 yang

menyajikan data tahun 2013 dan tahun 2014, maka penyediaan protein asal

hewan untuk konsumsi masyarakt Provinsi Bengkulu tahun 2014 baru

mencapai 4,64 gram/kapita/hari, yaitu 77,33% dari standar nasional 6

gram/kapita/hari. Jika dibandung dengan tahun 2013 terjadi kenaikan

10,21% dari 4,21 gram/kapita/hari menjadi 4,64 gram/kapita/hari.

5.7 Aspek Teknis

Tabel 2. Parameter Teknis (Kelahiran, Kematian, Produktivitas dan berat Karkas)

No JENIS

TERNAK

PARAMETER

KELAHIRAN

(%)

KEMATIAN

(%)

PRODUKTIVITAS

(Kg/Th/Ekor)

BERAT

KARKAS

TELUR SUSU (Kg)

1 Sapi

potong 12.77 3.02 0.00 0.00 196.66

2 Sapi

perah 11.90 0.00 0.00 1,800.00 186.00

3 Kerbau 18.60 2.31 0.00 0.00 200.00

4 Kambing 38.53 7.38 0.00 0.00 15.00

5 Domba 27.75 4.51 0.00 0.00 15.00

6 Babi 184.09 31.44 0.00 0.00 60.00

7 Kuda 0.00 3.51 0.00 0.00 160.00

8 Ayam

Buras 128.29 23.53 1.68 0.00 0.66

Page 32: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 24

No JENIS

TERNAK

PARAMETER

KELAHIRAN

(%)

KEMATIAN

(%)

PRODUKTIVITAS

(Kg/Th/Ekor) BERAT

KARKAS

(Kg) TELUR SUSU

9 Ayam

Ras

petelur 0.00 3.86 11.33 0.00 1.00

10 Ayam

Ras

Pedaging 0.00 0.50 0.00 0.00 1.22

11 Itik 7.10 2.79 11.69 0.00 0.70

5.8 Aspek Kebijakan

Pembangunan peternakan akan berkembang dengan adanya dukungan

kebijakan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah sesuai dengan

kewenangannya.

a. Dukungan Pemerintah Pusat

- PERMENTAN No. 2836/Kpts/LB.430/8/2012 tanggal 10 Agustus

2012 tentang Penetapan Rumpun Itik Talang Benih

- PERMENTAN No. 50/PERMENTAN/OT.140/2012 tentang

Pengembangan Kawasan Pertanian.

- Sertifikat yang diberikan DITJEN PKH dalam Rangka Pembebasan

Brucellosis Pada Sapi

- KEPMENTAN No. 241/KPTS/PD.650/4/2015 tanggal 17 April

2015 tentang Pernyataan Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara

Bebas dari Penyakit Anjing Gila (Rabies)

b. Dukungan Pemerintah Daerah

- PERDA No. 09 Tahun 2011 tentang Retrebusi Jasa Umum

- PERDA No. 10 Tahun 2011 tentang Retrebusi Jasa Usaha

- PERDA No. 03 Tahun 2013 tentang Pengendalian Ternak Sapi dan

Kerbau Betina Produktif

Page 33: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 25

- SK Gubernur No. T.178.XXXV tahun 2008 tanggal 1 Juli 2008

tentang Penetapan Sapi Potong dan Sapi Perah Sebagai Komoditas

Unggulan Di Provinsi Bengkulu

- SK Gubernur No. N.235.IV tahun 2008 tanggal 29 Oktober 2008

tentang Pencanangan Gerakan Minum Susu Untuk Masyarakat

(GERIMISMAS) Di Provinsi Bengkulu

- Peraturan Gubernur No. 16 tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011 tentang

Program Penyebaran dan Pengembangan Ternak Sapi Milik

Pemerintah Provinsi Bengkulu

- Peraturan Gubernur No. 23 tahun 2011 tanggal 18 Agustus 2011

tentang Program Penyebaran dan Pengembangan Ternak Kambing

Milik Pemerintah Provinsi Bengkulu

- Peraturan Gubernur No. 33 tahun 2013 tentang Pembentukan Tim

Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis.

- PERDA No. 23 tahun 2013 tentang Pengendalian Betina Produktif

- PERDA No. 04 tahun 2014 tentang Penanggulangan Rabies

Page 34: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 26

VI. ANALISIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN

KOMODITAS UNGGULAN DAN KAWASAN PERTANIAN

6.1 Analisis deskriptif

A. Kawasan Integrasi Ternak - Tanaman

Berdasarkan Permentan nomor 50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang

Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian, Provinsi Bengkulu

menindaklanjuti dengan pembagian 3 kawasan peternakan yaitu :

Bengkulu 1 yang merupakan kawasan integrasi ternak sapi dengan

sawit, di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan dengan komoditas

sapi potong

Bengkulu 2 merupakan kawasan integrasi ternak sapi dengan

perkebunan lainnya, di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong

dengan komoditas sapi potong

Bengkulu 3 merupakan kawasan integrasi ternak sapi dengan sawit,

di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah dan Mukomuko

dengan komoditas sapi potong

Berdasarkan Pertemuan Musrenbangnas Bulan Juni 2011 telah

ditentukan komoditas untuk 9 Kabupaten dan 1 Kota:

Tabel 3. Kawasan Sentra Komoditas Pembangunan Peternakan di

Provinsi Bengkulu

No Kabupaten/

Kota

KAWASAN SENTRA KOMODITAS

Sapot Saper Kerbau Kado Babi Ayam Buras Itik

1. Kab. Bkl Selatan √ - √ - - √ -

2. Kab. Bkl Utara √ - - √ - √ -

3. Kab. Rjg Lebong √ √ - √ - √ √

4. Kota Bkl - - - - - √ -

5. Kab. Kaur √ - - - - - -

6. Kab. Seluma √ - - - - √ -

7. Kab. Mukomuko √ - √ - - √ -

Page 35: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 27

No Kabupaten/

Kota

KAWASAN SENTRA KOMODITAS

Sapot Saper Kerbau Kado Babi Ayam Buras Itik

8. Kab. Lebong - - - - - - √

9 Kab. Kepahiang √ √ - √ - √ -

10 Kab. Bkl Tengah √ - - - - √ -

Sumber : Hasil Pertemuan Musrenbangtan 2011 di jakarta, 31 Mei-01 Juni 2011

B. Kawasan Komoditas dan Lokasi

Berdasarkan Kepmentan Nomor 43 tahun 2015 bahwa di Provinsi

Bengkulu termasuk lokasi pengembangan kawasan ternak kambing yaitu

di Kabupaten Kepahiang.

C. AHP (Analytic Hierarchy Process ) Komoditas Unggulan.

Selanjutnya dari sejumlah komoditas unggulan yang ada di Provinsi

Bengkulu maka diperlukan penentuan komoditas unggulan potensial

yang ada dan berkembang sesuai wilyahnya. Oleh karena itu dilakukan

analisis pemeringkatan komoditas di Provinsi Bengkulu dengan

menggunakan metode AHP. Adapun perhitungan AHP terhadap

komoditas unggulan sebagaimana tabel di bawah ini (data di bawah ini

adalah komoditas unggulan terpilih yang di sarankan pengembangan) :

Tabel 4. AHP Komoditas Ternak di Provinsi Bengkulu

Komoditas Kab/Kota AHP Status

Antrak

Status

Brucellosis

Status

Penilaian

Sapi

Potong

Bengkulu Utara 164 Aman Aman Recomended

Muko Muko 282 Aman Aman Recomended

Bengkulu

Selatan

230 Aman Aman Recomended

Kaur 208 Aman Aman Recomended

Bengkulu

Tengah

94 Aman Aman Recomended

Page 36: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 28

Komoditas Kab/Kota AHP Status

Antrak

Status

Brucellosis

Status

Penilaian

Bengkulu Utara 98 Aman Aman Recomended

Kerbau Bengkulu

Selatan

41 Recomended

Ayam

Buras

Seluma 80 Recomended

D. Populasi Ternak dan Parameter Teknis (kelahiran, kematian,

produktivitas dan berat karkas) serta penyebaran Sapi Potong, Kambing

dan Unggas.

Berdasarkan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Bengkulu Tahun 2016-2020, dapat terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Target Populasi Ternak di Provinsi Bengkulu Tahun 2016 -

2021

NO. KOMODITAS

TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 SAPI

POTONG 121,239 127,761 134,635 141,878 149,511 157,555

2 SAPI PERAH 199 210 221 233 246 259

3 KERBAU 23,536 25,306 27,209 29,255 31,455 33,821

4 KAMBING 287,669 294,861 302,233 309,788 317,533 325,471

5 DOMBA 4,819 4,905 4,992 5,081 5,172 5,264

6 BABI 6,840 7,333 7,862 8,429 9,036 9,688

7 KUDA 40 42 43 45 46 48

8 AYAM

BURAS 3,267,350 3,499,658 3,748,484 4,015,001 4,300,468 4,606,231

9 AYAM RAS

PETELUR 226,006 255,952 289,866 328,273 371,769 421,028

10 AYAM

PEDAGING 5,652,746 6,201,062 6,802,565 7,462,414 8,186,268 8,980,336

11 ITIK 176,294 200,164 227,266 258,038 292,976 332,645

Page 37: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 29

NO. KOMODITAS

TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

12 ENTOK 135,753 147,075 159,341 172,630 187,028 202,626

13 ANGSA 10,505 12,686 15,319 18,500 22,340 26,978

14 BURUNG

PUYUH 82,647 99,804 120,524 145,545 175,760 212,247

15 KELINCI 4,514 4,867 5,248 5,659 6,102 6,580

Penyebaran ternak ini disesuaikan dengan komoditas unggulan yaitu

Sapi Potong, Kambing dan Unggas, selanjutnya tabel di bawah ini

menggambarkan data perkembangan kelompok tani Sapi, Kambing dan

Unggas yang telah dilakukan melalui pendanaan APBD I terlihat seperti

dibawah ini :

Tabel 6. Data Penyebaran Kelompok Ternak Sapi Tahun 2010 - 2015

No. Kabupaten/Kota Tahun

JLH 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Bengkulu Utara 5 2 - 5 - 3 15

2. Bengkulu Tengah 6 - 2 4 - 3 15

3. Bengkulu Selatan - 7 1 - - 2 10

4. Kaur 1 1 1 - - 7 10

5. Seluma 4 2 3 9 1 8 27

6. Muko Muko - - 1 7 - 9 17

7. Rejang Lebong - - - 8 - 5 13

8. Kepahiang - - - 1 1 2 4

9. Lebong - - - - - - 0

10. Kota Bengkulu 1 1 3 1 - - 6

Ternak sapi yang disebarkan di kabupaten dan kota adalah jenis sapi

Bali dimana selama tahun 2010 -2015 penyebaran ternak sapi berturut

turut terbayak di Kabupaten Seluma, Muko Muko, Bengkulu Utara,

Rejang Lebong, Bengkulu Selatan dan Kaur.

Page 38: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 30

Tabel 7. Data Penyebaran Kelompok Ternak Kambing Tahun 2010 – 2015

No. Kabupaten/Kota Tahun

JLH 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Bengkulu Utara 4 - 1 2 1 2 10

2. Bengkulu Tengah 13 - - 1 - - 14

3. Bengkulu Selatan - 1 1 - - 2 4

4. Kaur - - - - 8 - 8

5. Seluma 5 - 1 - - - 6

6. Muko Muko - - - 1 - 2 3

7. Rejang Lebong - 3 5 4 4 3 19

8. Kepahiang - - - 8 8 - 16

9. Lebong - - - - - - -

10. Kota Bengkulu - - 1 2 - - 3

Ternak kambing yang disebarkan di kabupaten dan kota adalah jenis

Kambing PE dimana selama tahun 2010 -2015 penyebaran ternak

kambing berturut turut terbanyak di Kabupaten Rejang Lebong,

Kepahiang , Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara.

Tabel 8. Data Penyebaran Kelompok Ternak Unggas Tahun 2010 - 2015

No. Kabupaten/Kota Tahun

JLH 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Bengkulu Utara - - 2 - 6 4 12

2. Bengkulu Tengah - - - - 5 - 5

3. Bengkulu Selatan - 1 2 - 6 - 9

4. Kaur - 1 - - - - 1

5. Seluma - 1 - - 3 3 7

6. Muko Muko - 1 - - - - 1

7. Rejang Lebong - - 2 2 - 3 7

8. Kepahiang - - - - 2 1 3

9. Lebong - 1 - 1 - - 2

10. Kota Bengkulu - - - - - - 0

Ternak unggas yang disebarkan di kabupaten dan kota adalah Ayam

Arab dan Itik Talang Benih dimana selama tahun 2010 -2015

Page 39: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 31

penyebaran ternak unggas berturut turut terbanyak di Kabupaten

Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Seluma dan Rejang Lebong.

E. Sumber Daya Manusia Peternakan

Sumber daya petugas peternak di Lapangan terdiri dari dokter hewan 17

orang, paramedis 57 orang, petugas inseminator 115 orang dan Sarjana

Membangun Desa 57 orang.

F. Kelembagaan dan Prasarana pendukung.

Dilihat dari kelembagaan, di Provinsi Bengkulu telah memiliki 16 unit

Puskeswan, 13 unit Rumah Potong Hewan (RPH), 3 unit pasar hewan,

2 unit lumbung pakan, 6 unit Pengolah Pakan (UPP), 1 unit koperasi

susu, 1 unit Tempat Pengolahan Susu (TPS), 3 unit pabrik pakan, 196

unit embung yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

6.2 Analisi LQ

Penentapan peringkat komoditas unggulan dilakukan dengan perhitungan

Location Quatient (LQ), perhitungan LQ di atas nilai 1 memiliki potensi

untuk dikembangkan. Perhitungan LQ diharapkan didapatkan basis

komoditas unggulan sesuai dengan potensi wilayah. Agar penentuan

komoditas unggulan lebih memiliki keunggulan kompetitif, komparatif, serta

dapat mengembangkan potensi komoditas strategis. Perhitungan LQ untuk

komoditas sapi Potong, Kerbau, kambing dan Unggas yang dilakukan

berdasarkan Data Tahun 2014 dengan sumber data berasal dari Buku data

Statistik tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Bengkulu dan Bengkulu Dalam Angka (BDA) tahun 2014

yang dikelurkan oleh Badan Statistik provinsi Bengkulu. Adapun

perhitungan masing-masing komoditas seperti dalam tabel - tabel di bawah

ini :

Page 40: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 32

Tabel 9. Perhitungan LQ Komoditas Sapi Potong

Dari perhitungan LQ komoditas sapi potong yang layak dikembangkan pada

Kabupaten Muko-Muko (1,97), Kabupaten Bengkulu Utara (1,66),

Kabupaten Seluma (1,55), Kabupaten Bengkulu Selatan (1,55), Kabupaten

Kaur (1,28) dan Kabupaten Bengkulu Tengah (1,28).

Tabel 10. Perhitungan LQ Komoditas Kerbau

Dari perhitungan LQ komoditas kerbau yang layak dikembangkan pada

Kabupaten Bengkulu Tengah (3,77), Kabupaten Kaur (3,52), Kabupaten

Bengkulu Selatan (2,44), dan Kabupaten Muko-Muko (1,41).

Page 41: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 33

Tabel 11. Perhitungan LQ Komoditas Kambing

Dari perhitungan LQ komoditas kambing yang layak dikembangkan hanya 2

kabupaten yaitu pada Kabupaten Seluma (3,35), dan Kabupaten Rejang

Lebong (2,12).

Tabel 12. Perhitungan LQ Komoditas Itik

Dari perhitungan LQ komoditas Itik yang layak dikembangkan hanya 2

kabupaten yaitu pada Kabupaten Bengkulu Tengah (3,77), Kabupaten Kaur

(3,52) dan Kabupaten Muko-Muko (1,41). Hanya saja pertimbangan ada

Plasma nutfah Itik Talang Benih yang telah ditetapkan dengan Keputusan

Menteri Pertanian No. 2636/Kpts/LB.430/8/2012 yang alokasinya ada di

Kabupaten Rejang Lebong maka kawasan pengembangan itik juga

dialokasikan di Kabupaten Rejang Lebong sebagai sentra perbibitan Itik

Talang Benih.

Page 42: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 34

Tabel 13. Perhitungan LQ Komoditas Ayam Buras

Dari perhitungan LQ komoditas Ayam Buras yang layak dikembangkan

hanya 2 kabupaten yaitu pada Kabupaten Seluma (3,41), Kabupaten Muko-

Muko (2,18) dan Kabupaten Bengkulu Selatan (1,38).

Selanjutnya dari perhitungan LQ di atas dapat dipetakan potensi

pengembangan komoditas untuk kabupaten dan Kota se Provinsi Bengkulu,

sebagai mana tabel di bawah ini :

Tabel 14. Pemetaan berdasarkan LQ terhadap Komoditas di Kabupaten

Se Provinsi Bengkulu

No. Kabupaten/Kota

Komoditas

Keterangan Sapi Potong

Kerbau Kambing Itik Buras

1. Bengkulu Utara 1,66 Sapi Potong

2. Bengkulu Tengah

1,28 3,77 Kerbau, Sapi Potong

3. Bengkulu

Selatan

1,55 2,44 2,03 1,38 Kerbau, Itik,

Sapi Potong dan Buras

4. Kaur 1,28 3,52 1,61 Kerbau, Itik

dan Sapi Potong

5. Seluma 1,55 3,35 1,08 3,41 Buras, Kambing,

Sapi Potong

dan Itik

6. Muko Muko 1,97 1,41 1,83 2,18 Buras, Sapi

Potong, Itik, dan Kerbau

7. Rejang Lebong 2,12 Kambing

8. Kepahiang 1,10 Itik

9. Lebong 3,11 Itik

10. Kota Bengkulu -

Page 43: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 35

Terlihat dari tabel di atas bahwa ada beberapa kabupaten yang mempunyai

potensi untuk pengembangan beberapa komoditas ternak, hanya saja agar

lebih fokus dalam pengembangan komoditas diharapkan Kabupaten hanya

mengembangkan 2 komoditas saja atau sesuai kebutuhan daerah.

Selanjutnya kebijakan Dinas Hewan Provinsi Bengkulu untuk Komoditas

Strategis adalah : Sapi Potong, Kambing dan Itik.

6.3 Potensi Pakan

A. Estimasi kapasitas tampung maksimal ternak ruminansia besar dan

penambahan populasi ternak besar pada wilayah kabupaten/kota se

Provinsi Bengkulu sangat bervariasi, kapasitas tampung terbesar ada di

Kabupaten Mukomuko yaitu sebesar 300.007,33 AU (Animal Unit).

Animal Unit (AU) adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung

satuan ternak dimana 1 AU setara dengan 1 ekor sapi dewasa.

Selanjutnya Kabupaten Seluma 282.579,31 AU, Kaur 224.725,78 AU,

Bengkulu Utara 209.893,48 AU, Bengkulu Selatan 136.616,52 AU,

Rejang Lebong 63.824,50 AU, Bengkulu Tengah 43.654,51 AU,

Kepahiang 29.300, 84 AU, Kota Bengkulu 19.061,33 AU, Kabupaten

Lebong 11.808,72 AU. Tabel estimasi Kapasitas tampung maksimal

maksimal ternak ruminansia besar dan penambahan populasi ternak

ruminasia besar pada wilayah kabupaten dan kota terlihat pada tabel di

bawah ini

Tabel 15. Estimasi Kapasitas Tampung Maksimal Ternak Ruminansia

Besar dan Penambahan Populasi Ternak Ruminasia Besar pada Wilayah Kabupaten dan Kota

Page 44: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 36

B. Daftar hasil inventarisasi bahan pakan ternak berdasarkan hasil produksi BK pada setiap wilayah Kabupaten dan Kota se Provinsi Bengkulu seperti tabel di bawah ini.

Tabel 16. Daftar Hasil Inventarisasi Bahan Pakan Ternak Berdasarkan

Hasil Produksi BK pada Setiap Wilayah Kabupaten dan Kota

C. Tata guna lahan dan potensi BK dan TDN pada wilayah provinsi

Bengkulu Luas lahan di Provinsi Bengkulu sebagian besar terdiri atas lahan kering

yaitu 2.355.931 ha (96,07 %), sebagian lainnya berupa sawah 96.250 ha

(3,93%). Sedangkan lahan kering terdiri atas tegal/kebun, huma/ladang,

perkebunan, kawasan hutan, padang penggembalaan/Kebun HMT,

pekarangan dan lain-lain.hal ini terlihat seperti tabel berikut ini:

Tabel 17. Tata Guna Lahan dan Potensi BK dan TDN pada Wilayah Provinsi Bengkulu

D.

Page 45: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 37

D. Pengembangan Hijauan Makanan ternak

Produksi HMT yang ada dikelompok Tani di tahun 2015 sebanyak

34.342,5 ton/tahun yang tercapai melalui :

a. Pengembangan HPT yang dilakukan di tahun 2014 sebanyak 9.942,5

ton yang terdiri dari Rumput sebanyak 2.480 ton/panen,

dikarenakan adanya musim kemarau maka pemanenan hanya

dilakukan 4 kali yang setara dengan 9.920 ton/tahun dan

Indigofera,sp sebanyak 22,5 ton/tahun yang didapat dari kegiatan

Pengembangan integrasi Ternak Ruminasia dan Gerbang Patas.

b. Pengembangan HPT yang dilakukan di tahun 2015 sebanyak

1.050.000 stek (1.050.000 stek x 8 kg = 8.400.000 kg atau 8.400

ton). Adapun kegiatan yang mendukung meningkatnya pencapaian

pada kegiatan ini adalah a) Pengembangan Budidaya Sapi Potong

(baik regular maupun APBN-P) di Kabupaten Bengkulu Tengah

100.000 stek, Kabupaten Kaur 540.000 stek, kabupaten Muko-Muko

45.000 stek, dan Kabupaten Bengkulu Tengah 90.000 stek;

b)Pengembangan integrasi Tanaman Ruminasia 10 paket yaitu

untuk kegiatan regular sebanyak 5 paket @ 30.000 stek atau 150.000

stek yang alokasinya berada di Kabupaten Bengkulu Selatan,

Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur, Kabupaten Muko Muko

dan Bengkulu Tengah. Sedangkan 5 paket lagi dikarenakan adanya

kegiatan refocusing dengan alokasi pada Kabupaten Kaur 2

kelompok 50.000 stek, Kabupaten Bengkulu Utara 2 kelompok

50.000 stek dan Kabupaten Bengkulu Tengah 1 kelompok 25.000

stek.

c. Adanya perluasan areal HMT sebanyak 100 hektar memungkinkan

penambahan potensi HMT sebanyak 20.000 stek x 100 hektar sama

dengan 2.000.000 stek yang setara dengan ketersediaan HMT 16.000

ton (2.000.000 stek x 8 kg = 16.000.000 kg atau 16.000 ton).

Page 46: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 38

6.4 Analisis SWOT

Untuk mengetahui tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD

dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan dapat dilihat melalui

kebijakan fungsi-fungsi yang dikaji melalui analisa lingkungan strategi dan

analisis lingkungan yang mencakup aspek kekuatan (strengths), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats)

Analisis lingkungan terbagi atas lingkungan internal berupa aspek kekuatan

dan kelemahan, sedangkan analisis lingkungan eksternal berupa peluang dan

ancaman. Hasil analisis kedua faktor tersebut dengan menggunakan metode

analisis system dynamic adalah seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini:

A. Analisis SWOT Sapi Bali Analisis SWOT ternak sapi khusus difokuskan

ke arah pengembangan sapi Bali yang dominan dipelihara penduduk.

Kekuatan

a) Fertilitas sapi Bali tinggi dan tahan terhadap depresi inbreeding

b) Persentase karkas tinggi dan dagingnya lebih disukai

dibandingkan daging spesies ternak besar lokal lainnya.

c) Daya adaptasi baik terhadap lingkungan, tahan terhadap parasit

internak dan bebas penyakit jembrana

Kelemahan

a) Sifat alami sapi Bali adalah liar dan dapat muncul jika dipelihara

di alam bebas

b) Cenderung terjadi penurunan mutu genetik baik karena inbreeding

maupun disebabkan seleksi negatif

c) Persilangannya dengan bangsa sapi jenis lain menghasilkan sapi

jantan fertil atau majir/mandul (F1)

d) Angka kematian pedet relatif tinggi.

Peluang

a) Potensi wilayah Bengkulu masih memungkinkan untuk

pengembangan ternak sapi Bali

b) Harga sapi Bali menarik, trend harganya naik terus

Page 47: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 39

c) Kultur masyarakat Bengkulu suka memelihara sapi Bali

d) Daerah pesaing relatif terbatas, bahkan dapat dikatakan tidak ada

Ancaman

a) Angka pencurian ternak relatif tinggi

b) Alih fungsi lahan menyebabkan penyempitan area peternakan.

c) Ketersediaan pakan pada bulan-bulan tertentu sangat terbatas

d) Ketersediaan sarana pendukung untuk pemasaran keluar daerah

terbatas

e) Kultur beternak dikalangan anak muda cenderung menurun.

B. Analisis SWOT kerbau

Kekuatan

a) Bertemperamen jinak

b) Ternak kerbau termasuk ternak multifungsi

c) Kerbau belang dan karapan harganya lebih mahal dibandingkan

kerbau biasa

Kelemahan

a) Peka terhadap keseimbangan kalsium dan posfor pakan, sehingga

terjadi gangguan perkembangan otak (enchephalo malacia)

b) Cenderung terjadi depresi inbreeding dan seleksi negatif

c) Reproduksi berlangsung relatif lama

d) Kelahiran umumnya terjadi pada musim kering sehingga

berimplikasi pada tingginya tingkat kematian pedet

e) Memerluka ketersediaan air untuk berkubang dan mengatasi

cekaman panas

Peluang

a) Potensi wilayah bagi pengembangannya masih dikembangkan

b) Harganya menarik, trend harganya naik terus

c) Kelompok masyarakat tertentu suka memeliharanya

Ancaman

a) Ancaman pencurian tinggi

Page 48: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 40

b) Ketersediaan pakan dimusim kering terbatas

c) Alih fungsi lahan mengakibatkan areal perkembangan terus

terdesak

d) Prasarana pendukung untuk pemasaran terbatas

C. Analisis SWOT kambing/domba

Analisis SWOT kambing dilakukan dengan mengidetifikasi kekuatam,

kelemahan, peluang dan ancaman yang melingkupi ternak ini, sebagai

berikut :

Kekuatan

a) Anak yang dilahirkan lebih dari 1 ekor setiap kelahiran (bersifat

polytocus/profilik)

b) Sesuai dengankondisi alam Indonesia, tahan penyakit

c) Mampu hidup dengan memanfaatkan pakan bermutu rendah

d) Daging kambing disukai kalangan tertentu

e) Bisa menghasilkan susu

f) Pupuk kompos produk kambing lebih disukai bagi penanaman

hortikultur

g) Pangsa pasar bagus

Kelemahan

a) Kurang tahan lembab

b) Image yang berkembang adalah daging kambing mengandung

kolesterol tinggi

c) Bila dipelihara dengan cara dilepas dialam bebas, keberadaannya

sulit dikontrol karena memiliki sifat merusak yang besar

d) Variasi jenis bibit kambing yang tersedia terbatas

Peluang

a) Angka permintaan terhadap kambing didalam maupun diluar

negeri tergolong tinggi

b) Harganya menarik dengan trend terus naik

Page 49: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 41

c) Kebutuhan pakan tidak banyak sehingga bisa dipelihara petani

dilahan sempit

d) Modal usaha yang dibutuhkan relatif terjangkau kalangan bawah

Ancaman

a) Ancaman pencurian tinggi

b) Ketersediaan pakan diparuh akhir musim kering agak terbatas

c) Kampanye swasembada daging cenderung ditujukan pada sapi

dan kerbau saja

D. Analisis SWOT Unggas (Ayam Buras dan Itik)

Kekuatan

a) Tahan terhadap pola pemeliharaan sederhana

b) Tidak sepenuhnya tergantung pada pakan pabrikan

c) Bahan baku masakan/kuliner tradisional dengan cita rasa

produknya khas

d) Pengusahaannya tidak membutuhkan lahan yang luas

Kelemahan

a) Pertumbuhan lambat

b) Produktivitas telur rendah

c) Tidak tersedia perusahaan pembibitan unggul

d) Rentan terhadap flu burung dan penyakit ND (tetelo)

e) Kualitas bibit ayam buras/itik yang tersedia relatif rendah

Peluang

a) Pasar masih terbuka luas

b) Harganya menarik, trend harganya cenderung naik terus

c) Modal untuk pengusahaannya relatif kecil

d) Pengusahaan komoditi ini belum berada ditangan pengusaha besar

Ancaman

a) Masuknya produk unggas dari luar

b) Ketersediaan pakan terbatas

Page 50: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 42

c) Pengaruh gaya hidup, adanya kecenderungan anak-anak

meninggalkan masakan berbasis ayam buras dan itik

d) Kehadiran kulir cepat saji berbahan baku ayam

e) Serangan penyakit ND dan zoonosis pada unggas

Page 51: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 43

VII. ROAD MAP DAN RENCANA AKSI

KOMODITAS UNGGULAN PENGEMBANGAN KAWASAN

7.1 Strategi Pengembangan

Pembangunan kawasan memiliki tahapan yang dimulai dari tahap inisiasi

baik pada kawasan yang baru maupun yang sudah berjalan, penumbuhan

pada kawasan yang belum berkembang, pengembangan kawasan yang sudah

tumbuh, pemantapan kawasan dan integrasi kawasan. Masing-masing

tahapan mempunyai jenis kegiatan yang berbeda tergantung pada tingkat

ketergantungan pertanian, kekuatan sub sistem agribisnis yang ada (hulu,

produksi, hilir dan penunjang), maupun kualitas SDM dan aplikasi teknologi

yang telah dilakukan. Pendekatan pengembangan kawasan dirancang untuk

meningkatkan efektivitas kegiatan, efisiensi anggaran dan mendorong

keberlanjutan kawasan komoditas unggulan dengan pendekatan agro

ekosistem, sistim agribisnis, partisivatif dan terpadu.

Sejalan dengan strategi pembangunan pertanian yang memposisikan sektor

pertanian sebagai penggerak transformasi demografi, ekonomi, inter sektoral,

spasial, institusional dan tata kelolah pembangunan. Hal ini memberikan

gambaran bahwa pembangunan pertanian mencakup berbagai kepentingan

yang tidak saja untuk memenuhi kepentingan penyedian pangan bagi

masyarakat tetapi juga kepentingan yang luas dan muliti fungsi. Selain

sebagai sektor utama sebagai ketahanan pangan sektor pertanian memiliki

fungsi strategis lainnya termasuk untuk menyelesaikan persoalan-persoalan

lingkungan dan sosial (kemiskinan, keadilan dan lain-lain) serta fungsinya

sebagai sarana wisata (agro wisata).

Ada beberapa kebijakan yang dilakukan dalam pembangunan pertanian

kedepan diantaranya :

1. Kebijakan peningkatan produksi peternakan dalam hal ini daging

berdampak pada perekonomian melalui : pengembangan budidaya ternak

Page 52: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 44

potong; perbaikan perbibitan, dukungan penyuluhan pembinaan

kelembagaan dan inovasi tekonologi;

2. Kebijakan peningkatan nilai tambah dan daya saing pertanian melalui

pengembangan multi produk dan sustainable comodity serta pengembangan

komoditas bahan baku bioindustri dan bioenergi;

3. Kebijakan pengembangan kawasan komoditi unggulan.

Berkaitan dengan kebijakan tersebut strategi pengembangan pembangunan

pertanian yang akan dilakukan berupa kawasan produksi berbasis komuditas

peternakan. Fokus dalam pelaksanaan pembangunannya membutuhkan

penentuan kawasan prioritas dalam pengembangan komoditas strategis.

Sehingga akan diperoleh wilayah mana saja yang tepat untuk dijakan

kawasan prioritas kawasan pengembangan komoditas strategis agar target

pembangunan pertanian yang telah ditetapkan dapat dicapai. Tabel berikut

ini memberikan gambaran umum dan arah strategi kebijakan dan tindakan

operasional kawasan komoditas peternakan.

Tabel 18. Gambaran Umum Hambatan dan Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional Pengembangan Kawasan Integrasi

No. Hambatan Gambaran Umum Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional

1. Kesenjangan

Pemahaman

antara

Keinginan

bukan

kebutuhan

dalam

Pengembangan

Komoditas

Unggulan

Banyaknya potensi

komoditas unggulan

belum dipilih

berdasarkan analisis

yang memadai karena

keinginan

mengembangkan

semuanya dan belum

memahami

pentingnya daya saing

peluang

pengembangannya

Penetapan komoditas

unggulan dengan kriteria,

indikator dan metoda yang

komprehensif, baku dan

transparan.

Menetapkan komoditas yang

mewakili seluruh kepentingan

dan memiliki pasar luas di

dalam dan luar negeri.

Efisiensi, efektifitas dan daya

saing menjadi arah tindakan

pengembangan

Page 53: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 45

No. Hambatan Gambaran Umum Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional

2. Kesenjangan

pemahaman

pemerataan

dan

pertumbuhan

wilayah

Pertimbangan

pemeretaan atas dasar

voting suara

pemilihan kepala

daerah dan

kepentingan jangka

pendek mengaburkan

pentingnya fokus

pembangunan yang

menciptakan

perumbuhan

ekonomi, pemerataan

dan pengentasan

kemiskinan

Penetapan lokasi kawasan

prioritas yang mewakili

kepentingan nasional dan

daerah yang menjadi

pengungkit pertumbuhan

ekonomi, pemerataan dan

pengentasan kemiskinan

Penetapan lokasai kawasan

dengan kriteria, indikator dan

metoda yang komprehensif,

baku dan transparan

3. Perencanaan

sebagai

panduan

implementasi

pengembangan

lemah

Perbedaan yang tajam

kapasitas perencana di

pusat dan daerah

Penguatan kapasitas

perencanaan di daerah

Advokasi tidak hanya kepada

para perencana, namun

sekaligus kepada pelaku

usaha, kepala daerah dan

lembaga legislatif.

Menyusun panduan

pengembangan (master plan,

roadmap dan rencana aksi)

Menetapkan panduan

pengembangan nasional

dengan membagi kawasan

sesuai tingkat

perkembangannya untuk

selanjutnya dijadikan sebuah

perencanaan nasional dan

gerakan nasional dalam

jangka pendek, menengah dan

panjang

4. Rendahnya

keterampilan

dan

pengalaman

Pengetahuan untuk

pengembangan

kawasan dan

komoditas unggulan

kurang memadai

demikian pula untuk

melakukan praktek

benchmarking

berdasarkan sukses

Menciptakan kualifikasi

pekerjaan untuk

pengembangan kawasan dan

komoditas unggulan

Membangun pusat-pusat

pendidikan dan memastikan

akses, mendukung jasa

pengembangan pendidikan

Page 54: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 46

No. Hambatan Gambaran Umum Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional

stori dalam dan luar

negeri

Angkatan kerja

pertanian umumnya

berketrampilan

rendah, kualitas

pendidikan rendah

Kurangnya

persyaratan dan

kesempatan untuk

memperoleh

pengalaman

pelatihan swadaya

Mengembangkan sistem

pendidikan pra pekerjaan dan

atau termasuk pelatihan

bahasa (penting untuk akses

internasional)

Membangun keterampilan

khusus

Melakukan investasi pada

keterampilan dasar melek

huruf (untuk orang tua dan

dewasa ; seperti penyusulan

masa BIMAS)

Membentuk jaringan

pendidikan, latihan dan

pengembangan keterampilan

sebagai dasar keahlian,

implementasi sumberdaya

manusia

5. Peralatan

belum berperan

optimal

Kurangnya

pengalaman terhadap

usaha kecil

Terorganisasi secara

fungsional dan

generalis atau

birokratis

Berbasis kepada

lokasi dan terfokus

pada sisi persediaan

Mengidentifikasi perantara

yang tepat

Menghubungkan integrasi

dengan tepat

Bekerja melalui komunitas

bebasis komunitas

Memperkenalkan “triple

bottom line”

Mendorong tanggungjawab

sosial

Bekerja dalam asosiasi

integrasi

Bekerja melalui komunitas

berbasis momunitas

Mengidentifikasi perantara

yang tepat

Page 55: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 47

No. Hambatan Gambaran Umum Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional

Menawarkan pelayanan

tambahan

Mengorganisasikan usaha

mikro

6. Marjinalisasi

sosial Perbedaan kultural

atau sosial budaya

lokal dengan sistem

pertanian modern

dapat menciptakan

marjinalisasi dan

enclave dan juga

penolakan

impermeabilitas sosial

Membangun pusat pendidikan

integrasi seperti sekolah

SPMA, SPP dan memberikan

beasiswa pendidikan pada

generasi muda untuk

dikembalikan ke daerah

Menciptakan sistem

pendidikan pembangunan

bertahap

Mempromosikan

keberagaman dan toleransi

Memperluas infomasi

pekerjaan informal

Melakukan hubungan

pembelajaran regional

Memfasilitasi jaringan usaha

dan keterampilan

Mendorong kerjasama sistem

tradisional –modern

7. Kurangnya

wawasan Para pejabat, aparat,

termasuk wakil

rakyattidak memiliki

wawasan memadai

sementara adanya

batas-batas norma

dalam lingkungan

dan masyarakat

Pengetahuan yang

minim mengenai

pentingnya

kompetensi inti dan

upaya untuk

memenangkan

Menganalisis situasi integrasi

secara mendalam dan

menggunakannya untuk

pengembangan dan

menciptakan sistem magang

Menciptakan usaha pertanian

skala rumah tangga, kecil dan

menengah sebagai bagian dari

pembangunan ekonomi

Membangun kapasitas teknis

dalam organisasi berbasis

komunitas

Page 56: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 48

No. Hambatan Gambaran Umum Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional

persaingan dan

menghadapi

kompetitor dari luar

negeri

Lokasi terisolasi dari

pengembangan

pertanian dan industri

lainnya

Kurang memahami

pentingnya praktek

benchmarking

sebagai contoh

pembelajaran

Melakukan modernisasi

organisasi

Menilai kebutuhan untuk

pembangunan dan agregat

permintaan dari masyarakat

untuk melakukan perubahan

dalam pengembangan

kawasan dan komoditas

8. Kesenjangan

modal dan

keterisolasian

Selama ini

pengembangan

investasi terfokus

pada perubahan besar

Pemahaman yang

minim terhadap

integrasi lemahnya

pengalaman

melakukan kredit

Pelaku usaha

pertanian relatif tidak

dikenal oleh investor

Jarak dari sumber

dana modal

membatasi

monitoring

Aset keluarga yang

kecil dan lemahnya

pengalaman

melakukan kredit

Memberikan insentif lokasi

Pemberian peluang lebih

besar kepada usaha kecil

karena terbukti pada banyak

lokasi tidak melantarkan

tanahnya

Menciptakan lapangan

pekerjaan baru termasuk

didalamnya untuk

mengadvokasi penerimaan

pendatang dan transmigrasi

Melakukan pelatihan kredit

dan pajak

Menyediakan modal dengan

syarat ringan dan sumberdaya

lainnya untuk memacu

pertumbuhan

Menyediakan modal dengan

insentif investasi terutama

untuk usaha kecil dan

menengah

Membuka cabang-cabang

lembaga keuangan dengan

sistem operasi sehingga

kawasan terjauh

Page 57: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 49

No. Hambatan Gambaran Umum Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional

Sistem sertifikasi lahan

sebagai aset utama dan

menyediakan sumberdaya

untuk memacu pertumbuhan

pembukaan lahan pertanian

atau cabang-cabang usaha

baru pada komoditas yang

dikembangkan

9. Faktor jarak

dan lokasi Keterbatasan

penyediaan biaya dan

waktu melakukan

kunjungan

bimbingan,

penyuluhan,

pelatihan dan

pendampingan

Industri pengolahan

hasil pertanian masih

bersifat sederhana

dan skala trebatas

Mengembangkan hubungan

dengan kawasan nasional,

kawasan provinsi,

kabupaten/kota, hingga

kecamatan dan desa

Mempertimbangkan komute

yang lebih panjang

Memperlonggar persyaratan

batas-batas integrasi

Memfasilitas pengembangan

industri dan pemasaran

10. Kesenjangan

modal dan

dominasi

industri besar

Terlalu bergantung

kepada sedikit

perusahaan, dipaksa

untuk memenuhi

permintaan mereka

Tekanan untuk

membiayai potongan

kepada pemasok dan

memenuhi kebutuhan

pelanggan dikontrol

oleh konsumen

berskala besar

Menciptakan lingkungan yang

mendukung

Mendukung keterampilan

wirausaha, “mengetahui apa”

(know how)

Mengembangkan kemitraan

dan lembaga arbitrasi

Mendukung inovasi dan

kewiraswastaan

Mengembangkan organisasi

dan manajemen usaha pada

skala kecil agar memiliki

kulifikasi setara dengan

perusahaan besar dan tidak

timpang dalam kemitraan

Mendukung inovasi di luar

penelitian dan pengembangan

Advokasi, mediasi dan

investasi yang berkelanjutan

Page 58: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 50

No. Hambatan Gambaran Umum Arah Strategi Kebijakan dan

Tindakan Operasional

11. Dampak

ekonomi baru Selama ini cenderung

mengabaikan aset

yang dimiliki,

kesempatan yang

lebih baik untuk

berkompetisi karena

pertanian tidak cepat

menghasilkan dan

rumit

Harapan karir yang

tidak realistis, dan

hilangnya peluang

untuk mendapat

pekerjaan bergaji

tinggi pada pertanian,

dan kesempatan yang

lebih biak untuk

berkompetisi

Menggunakan aset wilayah

untuk membangun portofolio

keterampilan individu dan

kelompok masyarakat

Memanfaatkan kompetisi

utama dan mengejar posisi

dalam pasar

Mendirikan pusat

pengembangan kawasan pada

lokasi

Melakukan pendidikan dan

pusat penelitian lengkap

dengan institusi penelitian

dan pengembangan yang

berkualitas tinggi dan sesuai

dengan kebutuhan pada

masing-masing lokasi

Memfasilitasi perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi

dan informasi sesuai dengan

bahasa lokal

Menempatkan tenaga ahli,

penyuluh dan pendamping

yang berdedikasi tinggi pada

lokasi kawasan

Konsep kawasan di Provinsi Bengkulu yang dikembangkan dengan

memperhatikan potensi lokasi, potensi sumber daya alam dan potensi

sumber daya manusia. Maka dengan konsep tersebut diharapkan mampu

menumbuhkan perekonomian dan kemakmuran bagi masyarakat serta

terjadinya investasi dan mobilisasi dana bagi pengembangan wilayah dan

kawasan. Untuk itu model kawasan yang diterapkan pada sektor peternakan

adalah model kawasan integrasi. Kawasan integrasi yaitu kawasan

pengembangan komoditas unggulan yang terintegrasi antara komoditas

unggulan satu dengan komoditas lainnya. Untuk pengembangan peternakan

di Provinsi Bengkulu telah diterapkan pengembangan integrasi ternak antara

sapi potong dengan tanaman sawit, kambing dengan tanaman kopi dan

Page 59: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 51

kakao serta itik dengan tanaman padi. Dari sistem integrasi tanaman dan

ternak ini diharapkan mampu memperkuat interaksi antara komoditas ternak

dengan tanaman melalui pemanfaatan teknologi tepat guna untuk

mendukung berkembangannya usaha tani agar dapat memberikan nilai

tambah bagi peternak baik secara langsung maupun tidak langsung.

7.2 Program Pengembangan

Kawasan peternakan yang akan dibentuk ini di dukung dengan adanya

Program Pusat yaitu :

1) Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan

Rakyat;

2) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian.

Sedangkan Program daerah (APBD I) yaitu :

1) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;

2) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak serta;

3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.

7.3 Rencana Aksi Pengembangan

Roadmap adalah rencana kerja rinci yang menggambarkan apa yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan prinsip efisiensi dan efektivitas

serta melibatkan seluruh pihak terkait, untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan kegiatan prioritas dari aspek hulu, on farm sampai hilir dan

kegiatan prioritas pendukungnya.

Adapun berbagai kegiatan yang menjadi prioritas tersebut dapat

membentuk suatu paket kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain

sebagaimana digambarkan pada tabel berikut:

Page 60: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 52

Tabel 19. Rencana Aksi Pengembangan Kawasan Peternakan

No. Kegiatan

Prioritas Kegiatan Operasional Rencana Aksi

1.

Peningkatan populasi ternak

Penyelamatan betina produktif

Penyediaan bibit ternak

Pegembangan sentra peternakan

Pengendalian ternak betina yang produktif

penguatan kelembagaan perbibitan dan

wilayah sumber bibit

Pengembangan perbibitan ternak di kelompok

Pengembangan usaha perbibitan melalui skim kredit

2. Peningkatan

produktivitas Optimalisasi IB dan

INKA

Pemanfatan dan pengoptimalan semen di UPTD BIBD

Melakukan IB pada wilayah potensi IB

Pengawasan peredaran semen beku dengan membuat peta perwilayahan IB

Peningkatan kapasitas petugas IB, ATR dan Rekording

Pemetaan potensi wilayah IB

Mengupayakan sertifikat ISO 9001/2008 atau ISO 9001/2015 agar BIBD dapat bersaing.

Mengirim petugas untuk mengikuti

pelatihan Teknis (IB, ATR dan Recorder).

3. Penanganan Kesehatan Hewan

Pemantapan status reproduksi dan kesehatan hewan

Pengendalian PHMS dan Zoonosis

Page 61: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 53

No. Kegiatan

Prioritas Kegiatan Operasional Rencana Aksi

Penanganan kemajiran dan gangguan reproduksi

Penerapan medik reproduksi

Penangan reproduksi ternak

Pengajuan tenaga medis dan paramedis

4. Persediaan pakan HMT lokal yang berkualitas

Gerbang Patas

Pengembangan integrasi ternak ruminansia

Unit Pengolahan Pakan bagi Ternak Ruminasia dan pakan

Integrasi Ternak – tanaman

Penanaman benih pakan lokal berkualitas

Teknologi pakan hijauan

5. Peningkatan kapasitas peternak dan pemberdayaan kelembagaan

Peningkatan kapasitas peternak dan skala usaha peternakan

Pemberdayaan kelembagaan peternakan

Kelembagaan perbibitan

Pembinaan kelompok ternak

Pengembangan SPR

6. Peningkatan Pengolahan Hasil Peternakan beserta limbah ikutannya.

Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil ternak

Fasilitasi pengolahan biogas, kompos dan pupuk cair.

Identifikasi dan pendataan kelompok pengolahan komoditas produk peternakan.

Pembinaan kelompok pengolahan

Page 62: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 54

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

a. Kawasan peternakan adalah : kawasan existing atau lokasi baru yang

memiliki SDA sesuai Agroekosistem, dan lokasinya dapat berupa

hamparan atau luasan terpisah yang terhubung secara fungsional melalui

sarana pengembangan ternak yang memadai. Kawasan Peternakan harus

memiliki lahan padang pengembalaan dan atau hijauan makanan ternak,

serta dapat dikembangkan dengan pola integrasi ternak perkebunan,

ternak tanaman pangan, ternak hortikultura dengan batasan minimal

populasi ternak pada suatu kawasan peternakan dan aspek ternak lainnya.

b. Konsep pengembangan kawasan setidaknya didasarkan pada : 1) berbasis

pada sektor unggulan; 2) Dilakukan atas dasar karakteristik daerah; 3)

dilakukan secara komprehensif dan terpadu serta 4) adanya dukungan

dari penentu kebijakan.

c. Kebijakan pengembangan kawasan adalah upaya dalam peningkatan

produksi peternakan dengan strategi pengembangan berupa peningkatan

kawasan produksi berbasis komoditas peternakan.

d. Berdasarkan hasil perhitungan LQ didapatkan nilai LQ di atas 1 (satu),

maka direkomendasikan bahwa untuk Pengembangan komoditas :

Sapi potong di Kabupaten : Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah,

Bengkulu Selatan, Kaur, Seluma dan Muko Muko

Kerbau di Kabupaten : Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Kaur

dan Muko Muko.

Kambing di Kabupaten : Seluma dan Rejang Lebong

Itik di Kabupaten : Bengkulu Selatan, Kaur, Muko Muko, Kepahiang

dan Lebong.

Page 63: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 55

Ayam Buras di Kabupaten : Bengkulu Selatan, Seluma dan Muko

Muko

8.2. Saran

a. Diharapkan Kabupaten dan Kota untuk membuat rencana aksi sesuai

potensi komoditas.

b. Berdasarkan perhitungan LQ ada beberapa kabupaten dapat

mengembangkan lebih dari 1 (satu) komoditas, untuk itu kabupaten dapat

menentukan 1 – 2 komoditas untuk ditetapan sebagai komoditas

unggulan. Hal ini agar lebih fokus dalam pembentukan pengembangan

kawasan.

c. Adanya dukungan Pemerintah Kabupaten dan Kota serta stakeholders

dalam mendukung pengembangan kawasn.

Page 64: MASTER PLAN - pertanian.go.id Bengkulu.pdf · 5.4 Aspek SDM dan Kelembagaan ... peranan penting ... rancangan pengembangan kawasan peternakan secara menyeluruh yang memungkinkan terciptanya

Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu 56

DAFTAR PUSTAKA

Ambardi, U.M. 2002. Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah, Kajian Konsep dan Pengembangan Pasar Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah, Jakarta.

Badan Litbang Pertanian. 2003. Panduan Umum: Pelaksanaan Pengkajian dan

Program Informasi, Komunikasi dan Desiminasi BPTP. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta

David FR. 2004. Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT.

Prehalindo Hanafiah, T. 1999. Studi Potensi Wilayah Pedesaan Provinsi Jawa Barat dan

Bengkulu. Kerjasama antara Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor dan Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Depatemen Pertanian. Bogor.

Winoto, Joyo. 1996. Pengembangan Agroecological Zones dalam Persepektif

Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Paper disampaikan Pada Pelatihan Apresiasi Metodologi Delinilasi Agroecological Zones. Bogor, 8 – 17 Januari. Bogor.