Masalah Stunting, dan upaya pencegahannya selama masa ... · Dampak Masalah Gizi pada Kesehatan...

53
Masalah Stunting, dan upaya pencegahannya selama masa kehamilan Ova Emilia FK-KMK Universitas Gadjah Mada

Transcript of Masalah Stunting, dan upaya pencegahannya selama masa ... · Dampak Masalah Gizi pada Kesehatan...

Masalah Stunting, dan upaya

pencegahannya selama masa

kehamilan

Ova Emilia

FK-KMK

Universitas Gadjah Mada

Stunting adalah kondisi TINGGI BADAN anak lebih

pendek untuk usianya akibat masalah gizi kronis yang terjadi sejak bayi berada dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir sampai usia 2 tahun

SOSIALISASI GERMAS 2017 2

Indikator TB/U menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis

muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan,

perilaku pola asuh yang tidak tepat, sering menderita penyakit secara berulang

karena higiene dan sanitasi yang kurang baik

1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami stunting (pendek) (RISKESDAS

2013)

37,2%

Beban Permasalahan Gizi di Indonesia

37.2% Balita Pendek (Stunting)

12.1 % Balita Kurus (Wasting)

28,9% Kegemukan pada Penduduk >18 th

11,9 % Kegemukan pada Balita

Sumber: Bank Dunia (2016)

Sebanyak 159 juta anak stunting di seluruh dunia – 9 juta dari

mereka tinggal di Indonesia

Indonesia termasuk ke dalam 17

negara yang mengalami beban ganda

permasalahan gizi

(Global Nutrition Report, 2014)

37,1% Anemia pada Ibu Hamil

Sumber: Riskesdas 2013

1 2

Anak menjadi mudah sakit

Kemampuan Bersaing Rendah

Produktivitas Rendah

Kemampuan motorik rendah

Gangguan Kesehatan

Dampak Masalah Gizi pada Kesehatan Dampak KURANG GIZI pada awal kehidupan terhadap kualitas SDM

Source:

• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity

with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group

• www.GlobalNutritionSeries.org

Perkembangan Otak Anak

Stunting

Perkembangan Otak

Anak Sehat

Gagal tumbuh

Hambatan

perkembangan

kognitif & motorik

Gangguan

metabolik pada

usia dewasa

Berat Lahir Rendah, kecil,

pendek, kurus

Berpengaruh pada perkembangan

otak dan keberhasilan pendidikan

Meningkatkan risiko penyakit tidak menular

(diabetes, obesitas, stroke, penyakit

jantung)

1.

2.

3.

Kekurangan gizi tidak saja membuat

stunting, tetapi juga menghambat

kecerdasan, memicu penyakit, dan

menurunkan produktivitas

1 3

Membangun berat

badan potensial

““ ”” ““ ””

Membangun

tinggi badan

potensial

Untuk Mencapai Tinggi dan Berat

badan optimal

Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro)

secara seimbang, diperoleh dari menyusui

eksklusif sampai 6 bulan, diteruskan dengan

ASI dan MP-ASI

Butuh gizi

mikro & protein Butuh Kalori

KonsepsiKonsepsi 20 mg LAHIR 20 mg LAHIR 2 TAHUN2 TAHUN

KehamilanKehamilan & & PertumbuhanPertumbuhan JaninJanin PertumbuhanPertumbuhan BayiBayi & & AnakAnak

Pertumbuhan otak

Masa Emas dan Kritis

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

7

Provinsi Kabupaten

Aceh • Aceh Tengah, Pidie

Sumut • Langkat, Padang

Lawas, Nias Utara,

Gunung Sitoli

Sumbar • Pasaman, Pasaman

Barat

Riau • Rokan Hulu

Jambi • Kerinci

Sumsel • Ogan Komering Ilir

Bengkulu • Kaur

Lampung • Lampung Selatan,

Timur, Tengah

Babel • Bangka Barat

Kepri • Natuna

DKI

Jakarta

• Kepulauan Seribu

Provinsi Kabupaten

Jabar • Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut,

Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon, Sumedang,

Indramayu, Subang, Karawang, Bandung

Barat

Jateng • Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen,

Wonosobo, Klaten, Grobogan, Blora, Demak,

Pemalang, Brebes

DIY • Kulon Progo

Jatim • Trenggalek, Malang, Jember, Bondowoso,

Probolinggo, Nganjuk, Lamongan,

Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep

Banten • Pandeglang

Bali • Gianyar

NTB • Lombok Barat, Tengah, Timur, Sumbawa,

Dompu, Lombok Utara

NTT • Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah

Selatan, Timor Tengah Utara, Alor, Lembata,

Ngada, Manggarai, Rote Ndao, Sumba

Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur,

Sabu Raijua

Kalbar • Ketapang

Provinsi Kabupaten

Kalteng • Barito Timur

Kalsel • Hulu Sungai Utara

Kaltim • Penajam Paser Utara

Kaltara • Malinau

Sulut • Bolaang Mangondow Utara

Sulteng • Banggai

Sulsel • Enrekang

Sultra • Buton

Gorontalo • Boalemo, Gorontalo

Sulbar • Majene, Polewali Mandar,

Mamuju

Maluku • Maluku Tengah, Seram Bagian

Barat

Malut • Halmahera Selatan

Papua Barat • Sorong Selatan, Tambrauw

Papua • Jayawijaya, Tolikara, Nduga,

Lanny Jaya, Dogiyai, Intan

Jaya

100 Lokasi Tahun 2018 1 13

Intervensi Gizi Spesifik

(berkontribusi 30%)

Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000

Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini umumnya

dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik

bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam

waktu relatif pendek.

Intervensi Gizi

Sensitif

(berkontribusi 70 %)

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan

pembangunan diluar sektor kesehatan. Sasarannya

adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000

HPK.

1

2

Pendidikan kesehatan reproduksi remaja; Bina

Keluarga Balita (BKB), Parenting

NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program

& kegiatan gizi dalam APBD

Kursus calon pengantin;

Pendidikan kesehatan & gizi

untuk madrasah & pondok

pesantren; Mendorong peran

pemuka agama

Keamanan dan Standardisasi pangan;

Monitoring makanan terfortifikasi,

Labeling dan Iklan

Bantuan Pangan Non-Tunai (sumber protein) ;

PKH; dan pemanfaatan fasilitator untuk

pendidikan gizi

PAUD dengan muatan kesehatan & gizi; Pendidikan

kesehatan reproduksi dan gizi, Kelas Parenting

Ketahanan pangan; Pemanfaatan

pekarangan rumah tangga (KRPL)

Dana Insentif Daerah Penganggaran Dana Desa untuk

kegiatan desa

Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi;

Pendidikan gizi; Promosi & kampanye gizi seimbang;

Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN

Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan

fortifikasi garam, Fortifikasi Umum

Penyediaan sarana air

bersih dan sanitasi

Kegiatan Spesifik dan Sensitif Lintas K/L 1 10

Catatan: Tidak ada penambahan anggaran untuk intervensi terintegrasi, anggaran yang digunakan bersumber dari alokasi APBN dan pendanaan

dari mitra pembangunan (apabila dibutuhkan)

Jenis Intervensi dan Level Program 1 13

Spesifik Intervensi

Level Program

Desa Puskesmas (Kecamatan)

Keterangan

Ibu Hamil

1. Suplementasi besi-folat (TTD)

v Ditulis secara detail (juknis dan mekanismenya/ideal)

2. PMT Bumil KEK v

3. Suplementasi kalsium v

4. Kelambu & obat malaria v (daerah endemis)

Ibu Menyusui

1. Promosi menyusui (ASI eksklusif)

v

2. Promosi MP-ASI v

Bayi 0-23 bulan

1. Zink untuk manajemen diare

V

2. Suplementasi vitamin A v

3. Pencegahan kurang gizi akut

V

4. Pemberian obat cacing v

5. Fortifikasi besi (taburia) v (blm ada)

6. PMT balita kurus v

Jenis Intervensi

Level Program

Desa Puskesmas (Kecamatan)

Penyediaan air bersih dan sanitasi

1. STBM v

2. PAMSIMAS v

3. SANIMAS v

Ketahanan pangan dan gizi

1. KRPL v

2. Desa Mandiri Pangan v

Keluarga Berencana

1. Pelatihan dan penguatan PLKB v

2. Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin

v

Pendidikan Gizi Masyarakat

1. Kelas Ibu Hamil v

2. Penyelenggaraan PAUD v

3. Kelas Parenting v

4. Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan v

5. Bimbingan Keluarga Sakinah v

6. Bina Keluarga Baduta v

Jaminan Sosial

1. PKH Prestasi

SOSIALISASI GERMAS 2017 12

Higher mortality

rate

Impaired mental

development

Increased risk of

adult chronic

disease

Untimely / inadequate weaning

Frequent

infections

Inadequate food,

health & care

Reduced mental

capacity

Inadequate food,

health & care

Reduced mental capacity Inadequate food, health & care

Higher maternal mortality

Inadequate food,

health

& care

Reduced capacity to care for

baby

Inadequate fetal

nutrition

Baby

Low Birth Weight

Inadequate catch up growth

Pregnancy Low Weight Gain

Micronutrient deficiencies

Woman Malnourished

Adolescent Stunted

Child Stunted

Elderly Malnourished

Anemia

Anemia Infection

e.g. malaria

Impaired

immunity

Cycle: Nutrition, Health and their Consequences

Definisi: ◦ Kondisi patologis kurangnya kapasitas RBC mengangkut oksigen yang dibutuhkan

tubuh

Diagnosis berdasarkan pada konsentrasi Hb: ◦ WHO: < 11g/dL selama hamil

◦ Clinicians:

Trim I dan III : < 11 g/dL

Trim II : < 10.5 g/dL

Masalah terbesar selama kehamilan

30-50% ibu hamil 90% iron deficiency

5% folate deficiency

Terutama karena anemi nutrisional, menyebabkan defisiensi besi

◦ Didapat

Nutrisional: Iron deficiency, Folate deficiency, Vit B12 deficiency

Perdarahan akut

Anemia karena inflamasi atau malignansi

Acquired hemolytic anemia

Anemia Aplastic atau hypoplastic

◦ Herediter

Thalassemia

Sickle-cell hemoglobinopathies

Hemoglobinopathies lain

Hereditary hemolytic anemias

Fetal ◦ Risiko meningkat untuk lahir prematur

dan JTL/IUGR

◦ Risiko meningkat status besi neonatal, kognitif terhambat, masalah perilaku bayi

Cadangan darah berkurang

Malas, lesu Low

Mudah terengah2

Mudah lelah

Sistem imun mudah terganggu

Mudah infeksi

Risiko tranfusi darah

Perubahan kebugaran

Masalah Cardiovascular

Risiko tranfusi darah

Morbiditas dan mortalitas Maternal

Mondok lebih lama

Asthenia: sulit menyusui

Pilihan ◦ Oral iron

◦ Besi Intravenous dan intramuscular

◦ Tranfusi darah

Pemberian tablet besi ◦ Efektif bila waktu cukup, max ↑ HB: 0.8 g/dL per mgg

◦ Saran dosis: 120-240 elemental iron per hari ◦ Ferrous salts diabsorbsi lebih baik daripada ferric salts ◦ Vit C membantu absorpsi besi ◦ 40% ada efek samping, utamanya gejala gastrointestinal

mempengaruhi ketaatan

Intramuscular Iron ◦ Iron sorbitol injection memiliki molekul kecil absorpsi cepat

Intravenous iron ◦ Iron sucrose diijinkan untuk penggantian besi di e trim 2 and 3. ◦ Lebih efektif dan efek samping kecil

Tranfusi darah ◦ Menjelang akhir kehamilan ◦ Kadar Hb naik cepat

Erythropoietin ◦ Dipakai untuk anemia dengan defisiensi eritropoetin pada CRF, tetapi dapat juga

dipakai meningkatkan produksi darah pada pasien normal

SOSIALISASI GERMAS 2017 23

BB kurang terutama berhubungan dg:1

BMI pre-kehamilan rendah (kg/m2)

Pertambahan BB yang kurang

Pertumbuhan tsb mencerminkan masukan makanan yang kurang, yg mungkin berhubungan dg:2

Kemiskinan

Kriteria budaya tentang langsing/kurus

1. Ehrenberg HM, Dierker L, Milluzzi C, Mercer BM. Low maternal weight, failure to thrive in pregnancy, and adverse pregnancy outcomes. Am J

Obstet Gynecol 2003;198:1726-1730.

2. Moore VM, Davies MJ, Willson KJ, Worsley A, Robinson JS. Dietary composition of pregnant women is related to size of the baby at birth. J Nutr

2004;134:1820-1826.

Severe nutritional deprivation studies (Netherland 1944-1946): ◦ Periconception: fertility, NTD ◦ 1st t trimester: stillbirths, preterm births, early newborn

deaths.

◦ 2nd & 3rd trimester: LBW, SGA, preterm birth. ◦ BBL dipengaruhi kecukupan makanan ◦ Mortalitas perinatal tidak dipengaruhi ◦ Tidak meningkatkan malformasi

Ibu dengan defisit nutrisi dapat diatasi dengan suplementasi energi/protein yang berimbang

Cunningham et al 1997; Susser and Stein 1994.

Asam folat: neural tube defects.

Besi: anemia, haemorrhage.

Iodine: cretinism/kerdil

Calcium: hipertensi, preeklamsia

Zinc: anaemia, neural tube defects, low birth weight, anencephaly.

Vitamin A: Vertical transmission of HIV, Infant survival, Maternal anemia, infection, mortality.

• Vitamin D: neonatal hypocalcaemia.

• Vitamin K: haemorrhage.

• Copper : anaemia, anencephaly, BBLR

• Selenium: neural tube defect, dysfunction of brain, and cardiovascular system, abortion.

• Magnesium: increased blood coagulability, pre-eclampsia, preterm birth.

Nutrien pokok

◦ Karbohidrat

◦ Protein

◦ Lemak

◦ Air

Mikronutrien

◦ Vitamin

◦ Mineral

Nutrien Peran utama

Protein Pertumbuhan sel yang utama. Membantu memproduksi tambahan darah

ibu dan simpanan energi

Karbohidrat Menghasilkan energi bagi ibu dan bayi selama hamil

Lemak Menghasilkan energi jangka panjang untuk pertumbuhan. Harus

merupakan < 30% kalori harian

Asam lemak

esensial (EFAs)

Masuk dalam sistem saraf pusat, otak dan jantung janin. Penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan otak

Worthington-Roberts B, Williams SR. Maternal nutrition and the outcome of pregnancy. Nutrition in Pregnancy and Lactation, 4th ed.

College Publishing: St. Louis, Missouri, 1989.

Kline DA. Macronutrient requirements during pregnancy. Today’s Dietitian Jan 2004:20-24.

Nasi, gandum, gula

Sumber energi utama

Nasi, buah, roti, biji2an, susu (4 porsi/hari)

Kalori harian 60-70%

Dibakar saat aktifitas

Membuat kenyang

Membantu menyerap nutrien lain

Pilih yang sehat

20-25% total kalori

Ditemukan pada ikan, telur, daging, tahu, kacang, biji2an, daging, susu, keju

Perlu ditambah 10 gram/hari

10-20% kalori total

Nutrien Peran utama

Vitamin A Menjaga kesehatan mata, kekebalan, kulit , mukosa pencernaan, kd

kemih dan saluran nafas. Serta membantu pertumbuhan tulang dan

gigi

Vitamin C Menjaga kesehatan gusi, gigi dan tulang. Meningkatkan absorpsi

besi. Antioksidan

Vitamin E Mencegah oksidasi as lemak tak jenuh yg berperan membentuk

membran sel

Vitamin B6 Membantu membentuk sel darah merah, metabolisme asam amino,

asam lemak dan protein

Vitamin B12 Membantu membentuk sel darah merah, pertumbuhan dan

pemeliharaan sistem saraf

Asam folat Membantu produksi, perbaikan dan fungsi DNA . Membantu

pembentukan darah dan fungsi enzim

Nutrien Peran utama

Kalsium Kesehatan tulang dan gigi. Berpengaruh pada kontraksi dan

relaksasi otot, fungsi saraf, pembekuan darah, tekanan darah

dan kekebalan

Besi Membantu membentuk sel darah, mencegah kelelahan ibu, membantu

enzim dalam membuat asam amino, kolagen, hormon

Magnesium Kesehatan tulang dan gigi. Menjaga kadar insulin dan gula darah,

keseimbangan asam basa

Zinc Membantu pembentukan organ, tulang, saraf dan pembuluh darah.

Membantu pembentukan DNA, RNA, protein, dan penyembuhan luka.

Whitney EN, Rolfes SR. Understanding Nutrition, 9th ed. Wadsworth/Thomson Learning: Belmont, CA; 2002.

Kline DA. Macronutrient requirements during pregnancy. Today’s Dietitian Jan 2004:20-24.

Berlebihan: menghambat serapan lain, konstipasi krn grkan usus lambat, sebah krn gas, batu ginjal

Vit D berlebihan: serapan kalsium >>

Jumlah nutrien dan waktu konsumsi sangat penting untuk pertumbuhan janin

Trimester satu adalah waktu pembelahan sel, pembentukan organ dan persiapan pertumbuhan selanjutnya

Nutrien penting:

Protein

Folic acid

Vitamin B12

Zinc

King JC. Physiology of pregnancy and nutrient metabolism. Am J Clin Nutr 2000;71:1218S-1215S.

Masukan energi penting karena 90% pertumbuhan janin terjadi pada separuh akhir kehamilan

Nutrien penting: Protein Besi Kalsium Magnesium B vitamins Omega-3 fatty acid, docosahexaenoic acid (DHA)

King JC. Physiology of pregnancy and nutrient metabolism. Am J Clin Nutr 2000;71:1218S-1215S.

Kline DA. Macronutrient requirements during pregnancy. Today’s Dietitian Jan 2004:20-24.

Energi tambahan untuk BB normal:1

Trimester satu ~ 0 kilokalori Trimester dua ~ 350 kilokalori Trimester tiga ~ 500 kilokalori

Kebutuhan bergantung pada ukuran tubuh dan gaya hidup.1

Pertambahan BB dan nafsu makan merupakan indikator kecukupan energi yang lebih baik dibanding jumlah kilokalori.2

1. Butte NF, Wong WW, Treuth MS, Ellis KJ, Smith EO. Energy requirements during pregnancy based on total energy expenditure and

energy deposition. Am J Clin Nutr 2004;79:1078-1087.

2. Position of the American Dietetic Association: Nutrition and lifestyle for a healthy pregnancy outcome. J Am Diet Assoc

2002;102(10):1479-1490.

Hanya 30 - 40% ibu hamil yang BBnya bertambah sesuai anjuran.1

Kenaikan BB berlebih berhubungan dengan BB pasca salin yang lebih pula.2

1. Hickey CA. Sociocultural and behavioral influences on weight gain during pregnancy. Am J Clin Nutr 2000;71:1364S-

1370.

2. Position of the American Dietetic Association: Nutrition and lifestyle for a healthy pregnancy outcome. J Am Diet Assoc

2002;102(10):1479-1490.

Mual dan muntah

Ulu hati nyeri

Konstipasi

Konsumsi berlebih alkohol, minuman berkafein dan daging

Tidak mengkonsumsi susu, daging rendah lemak, hati

Cara makan buruk sebelum hamil: Tidak teratur

Riwayat diet, gangguan makan

Aktifitas fisik berlebihan

King JC. Physiology of pregnancy and nutrient metabolism. Am J Clin Nutr 2000;71:1218S-1215S.

Position of the American Dietetic Association: Nutrition and lifestyle for a healthy pregnancy outcome. J Am Diet Assoc

2002;102(10):1479-1490.

Snack kecil, makan porsi kecil dan sering

Serat yang cukup

Cairan yang cukup

Hindari perut kosong

Pilih makanan yang bisa ditoleransi

Food cravings – makanan dairy dan manis.1

Perilaku psikologis:2

◦ Kurang mengendalikan makan

◦ Kehamilan membolehkan makan lebih

Pengurangan aktifitas fisik3

1. King JC. Physiology of pregnancy and nutrient metabolism. Am J Clin Nutr 2000;71:1218S-1215S.

2. Clark M, Ogden J. The impact of pregnancy on eating behaviour and aspects of weight concern. Int J Obes Relat Metab Disor.

1999;23(1):18-24.

3. Butte NF, Wong WW, Treuth MS, Ellis KJ, Smith EO. Energy requirements during pregnancy based on total energy expenditure and energy

deposition. Am J Clin Nutr 2004;79:1078-1087.

Risiko BB berlebih vs risiko pertumbuhan janin terganggu bila BB kurang.1

Makanan harus kaya nutrisi untuk kecukupan pertumbuhan janin, karena kebutuhan janin akan nutrien dua kali lipat.2

Makanan dengan nutrien kurang adalah kontributor energi, lemak dan KH seperti biskuit, roti manis, susu fullcream, kentang goreng dan gorengan lain

KH yang kurang seratnya seperti soft drinks, biskuit, roti manis dan roti putih

Nutrien yang mengandung besi kurang dikonsumsi

Siega-Ritz AM, Bodnar LM, Savitz DA. What are pregnant women eating? Nutrient and food group differences by race. Am J

Obstet Gynecol 2002;186:480-486.

•Terlalu banyak total energy/kilocalories

•Kurang total energy/kilocalories

•Terlalu banyak konsumsi makanan kurang nutrien

•Kurang konsumsi nutrien yang padat nutrisi

• Energi dan nutrien tetap diperlukan pasca kehamilan terutama bila ibu menyusui atau SC

•Energi untuk produksi ASI sekitar 560 kkal.1

•Protein, zinc, dan vitamin C mempercepat penyembuhan luka.2

1. Worthington-Roberts B, Williams SR. Lactation and human milk: nutritional considerations. Nutrition in Pregnancy and Lactation, 4th ed.

College Publishing: St. Louis, Missouri, 1989.

2. Baranoski S, Ayello EA. Wound Care Essentials Practice Principles, pp. 157-160. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphis, PA; 2004.

Sehat

Nyaman

Enak

Ekonomis

Multivitamin Kelompok risiko tinggi

◦ Hamil kembar ◦ Perokok ◦ Pemakai alkohol dan obat

Menurunkan: ◦ Persalinan preterm, BBLR, kelainan bayi

Pesan 1: Stunting pada anak merupakan marker kuat perkembangan bangsa. Indikator utama SDG

Pesan 2: Stunting adalah bencana yang memerlukan respon segera krn merusak generasi yad dan bangsa

Pesan 3: Ciptakan kebiasan baik baru: makanan yang sesuai usia untuk anak2 termasuk kualitas, jumlah dan keamanan; makanan bergizi bagi ibu, tinggi dan berat normal, tidak anemia, hak membuat keputusan; higiene rumah tangga dan sanitasi termasuk akses air bersih, sanitasi, cuci tangan.

SOSIALISASI GERMAS 2017 49

Pesan 4: Indonesia bisa melakukan aksi aksi baik. Jangan hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi tetapi buat investasi untuk kehidupan generasi mendatang

Pesan 5: Seribu hari pertama dari konsepsi hingga usia 2 tahun adalah periode kunci untuk fokus intervensi stop stunting. Bukti menunjukkan dapat diperbaiki memakai intervensi kombinasi manfaatkan makan lokal, makanan fortifikasi dan suplemen makanan

Pesan 6: Lakukan sekarang dan untuk masa depan. Intervensi dasar: makanan bergizi untuk anak, wanita dan sanitasi rumah tangga. Intervensi pendukung: hindari perkawinan dan kehamilan remaja, butahuruf pada wanita, kuasa wanita untuk keputusan, kemiskinan rumah tangga dan keterasingan sosial.

SOSIALISASI GERMAS 2017 50

Pesan 7: Fokus dengan intervensi tertentu dan juga cakupan area intervensi. Program intervensi stop stunting: ANC, persalinan faskes, program khusus remaja, layanan KIA, home visits dan program komunitas, asuransi sosial, program mikro kredit, perbaiki sanitasi dan higiene, stop BAB sembarangan.

Pesan 8. Ketahui pola epidemi wilayah anda, sesuaikan respon. Ketahui dengan akurat apa yang menyebabkan gizi buruk pada anak dan wanita dan sanitasi/ higiene buruk. Selalu fokus pada anak2 yang plg muda, plg miskin dan terasing.

SOSIALISASI GERMAS 2017 51

Pesan 9: Implementasi dan terlibat secara strategis dan pantau sektor swasta. Swasta menjadi sektor terbesar yg mempengaruhi stunting: makanan, kesehatan, air, sanitasi, pendidikan, komunikasi dan lapangan kerja. Pemerintah harus membuat standard mutu, regulasi pelaksanaan dan tindakan hukum, bersaing sehat.

Pesan10: masalah serius memerlukan tindakan yang serius. Pantau data kegiatan dan data stunting sehingga kebijakan bersifat dinamis dan selalu update

52

Wujudkan Indonesia Tanpa Kelaparan dan Kekurangan Gizi