MASALAH KESEHATAN DALAM PENERBANGAN HAJI.doc
-
Upload
cynthia-oktarisza -
Category
Documents
-
view
104 -
download
18
description
Transcript of MASALAH KESEHATAN DALAM PENERBANGAN HAJI.doc
MASALAH KESEHATAN DALAM PENERBANGAN HAJI
1. Udara dingin - Udara akan bertambah dingin sesuai dengan ketinggian ketika terbang karena turunnya
tekanan kelembaban (humiditas) dan suhu udara. - Setiap ketinggian bertambah 5000 kaki (1.666 m) maka suhu akan turun 10oC, oleh karena
itu di pesawat terdapat kabin bertekanan sehingga suhu stabil pada suhu 15-30oC (5000 kaki).
- Orang yang tidak biasa dengan suhu sejuk akan merasa kedinginan.- Udara dingin/sejuk yang lama juga akan merangsang otak untuk mengeluarkan hormon
yang dapat meningkatkan produksi urin sehingga kandung kemih cepat penuh dan orang akan merasa ingin buang air kecil.
- Jika terdapat pasien yang mempunyai pembesaran prostat ditambah adanya peningkatan produksi urin akibat suhu dingin, maka pada orang tersebut akan merasa nyeri, retensi urin dan rasa penuh pada bagian bawah perut.
- Udara dingin juga menyebabkan akral dan bagian muka menjadi dingin sehingga mengganggu persyarafan gerak peristaltic usus sehingaa perut akan terasa kembung dan timbul gejala mual, muntah atau flatus.
- Terapi untuk mengatasi suhu dingin dengan cara: memakai kaos kaki, memakai selimut, memakai obat gosok pada bagian perut dan kaki, tidak makan atau minum yang mengandung gas, diberi minuman hangat dan pada pasien pembesaran prostat diberikan kateter urin.
2. Kelembaban, udara kering dan dehidrasi- Udara dalam kabin lebih kering yaitu 40-50% atau setara dengan ketinggian 5000 kaki),
normal rata-rata kelembaban adalah 80-95%- Kelembaban rendah atau udara kering menyebabkan penguapan keringat melalui pori-pori
kulit tubuh akan lebih mudah sehingga tanpa disadari tubuh akan kehilangan banyak cairan tubuh.
- Jika hal ini jugadisertai dengan peningkatan produksi urin dan tanpa disertai minum yang tidak adekuat maka akan menimbulkan dehidrasi.
- Terapi untuk mengatasi hal ini dengan cara: minum secukupnya, menghabiskan makanan yang disediakan praugari, dan memakai lotion.
3. Hipoksia- Adalah keadaan dimana darah berkurang kadar zat asam atau oksigennya sehingga sel-sel
tubuh kekurangan oksigen yang menyebabkan fungsi tubuh terganggu dan menurun. - Klasifikasi hipoksia: hipoksia hipoksik, anemia hipoksik, histotoksik hipoksia dan stagnan
hipoksia. - Terapi: masker oksigen, berbaring supaya otak cukup mendapatkan banyak oksigen.
- Oksigen paradox adalah dimana penderita hipoksiayang sudah pingsan diberi oksigen 100% sehingga menyebabkan henti nafas. Hal ini terjadi karena pada hipoksia terjadi hiperventilasi sehingga CO2 banyak yang keluar, karena tidak ada/ sedikitnya CO2 di dalam tubuh, maka otak tidak merespon tubuh untuk bernafas.
- Terapi pada oksigen paradox: member oksigen terus-menerus supaya CO2 terkumpul lagi sehingga merangsang pernafasan.
4. Mabuk udara - Akibat gangguan terhadap aliran cairan didalam alat vestibular karena guncangan pesawat. - Tanda-gejala: pusing, keringat dingin, kembung, mual dan muntah. - Terapi: minum obat anti mabuk sebelum naik pesawat, tidak makan atau minum berlebihan
(terutama yang mengandung banyak gas), memanfaatkan kantong kertas khusus untuk muntah, mengendorkan ikat pinggang dan memakai obat gosok.
5. Jam biologis- Adalah irama hidup seseorang untuk dapat bekerja secara efisien dan beristirahat optimal
yang dipengaruhi oleh waktu, kebiasaan, rutinitas, irama kehidupan yang tubuh alami selama bertahun-tahun.
- Penerbangan dari barat ke timur atau sebaliknya akan menyebabkan perubahan fisiologis dan psikis tubuh, tapi penerbangan dari utara ke selatan atau sebaliknya hanya akan mengalami kelelahan biasa tanpa disertai dengan perubahan jam biologis. Hal ini disebabkan oleh time zone.
- Setiap perbedaan waktu satu jam dari tempat asal, diperlukan waktu 1 hari untuk adaptasi. - Pada haji, perbedaan waktu Indonesia-arab adalah 5 jam, sehingga dibutuhkan waktu 5 hari
untuk adaptasi dengan jam biologisnya.
PERUBAHAN FAAL PADA PENERJUN PAYUNG (KASUS 2)
Penerjun
Peningkatan kerja jantung-paru
Stagnan hipoksia
Hal ini disebabkan karena turunnya tekanan kelembaban dan suhu udara, dimana tiap 5000 kaki suhu akan turun
10oC
Dimana makin tinggi suatu tempat, maka suhu makin rendah
Kerja jantung juga meningkat sebagai kompensasinya
Kedalaman dan frekuensi nafas meningkat sehingga RR
meningkat
hipoksia
Oksigenasi jaringan berkurang
Tekanan parsial oksigen di alveolus juga rendah
Tekanan parsial oksigen juga rendah
Dimana makin tinggi suatu tempat, maka tekanan
makin rendah
Terjadi gangguan fisiologis ringan
Kasus: dari ketinggain 25.000 kaki
Terjun daripesawat
Bagian akral
menjadi dingin
Suhu turun
Aliran darah terganggu Penyaluran panas melalui aliran darah
terganggu
Vasokontriksi pembuluh darah