Masalah Gizi
-
Upload
aidarnawansari -
Category
Documents
-
view
31 -
download
1
description
Transcript of Masalah Gizi
MASALAH GIZI MAKRO:
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
Human Development Index (HDI) – UNDP
HDI atau IPM Indonesia: 112 (2003), 111 (2004), 107 (2005) dari 177 negara
Beberapa negara; Islandia (1), Jepang (8), Singapura (25), Malaysia (63), Vietnam (105), Sierra Leone (177)
1-70, tergolong high human development;71-155 (medium human development);>155 (low human development)
Beberapa Kaitan IPM denganStatus Gizi di Indonesia, 2005
Angka kematian bayi: 28 per seribu kelahiran
Angka kematian balita: 36 per seribu kelahiran
Rasio kematian ibu: 310 per 100 ribu kelahiran hidup
Tingginya angka2 diatas berkaitan dengan gizi buruk
Faktor Yang Berkaitan dengan Peningkatan Mutu SDM
PENINGKATAN KUALITAS
SDM
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
PERBAIKAN GIZI, TUMBUH
KEMBANG FISIK & MENTAL ANAK
INVESTASI SEKTOR SOSIAL
(GIZI, KES & PENDIDIKAN
KEMISKINAN BER (-)EKONOMI
MENINGKAT
STATUSGIZI
7. Ketersediaan pangan keluarga
1. Ketersediaan pangandi masyarakat
6. Daya beli keluarga
4.
Kese
mp
ata
n k
erj
a
9. Kebersihan lingkungan,higiene perorangan
2. Harga pangan3
. Tin
gka
t p
en
did
ikan
8. Pola Asuh/Perawatananggota keluarga
11
. Jum
lah
ART
10. Akses ke pelayanankesehatan
5. Pendapatankeluarga
Pelayanankesehatan
Pro
du
ksi/im
por b
ah
an
pan
gan
Distrib
usi
KURANG GIZI DAN TINGKAT PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KURANG BERKEMBANG
KURANG GIZI
SAKIT
MENINGGAL
DO sekolah
Pendidikan rendah/ rendahnya ketrampilan
PengangguranProduksi pangan
Persediaan pangan di pasar
Sistem pasar ygburuk
Suply pangan
Lingkungan buruk, sanitasi
Konsumsi pangan RT
RendahnyaPendapatan
Harga tidak stabil
Kebijakan harga
12
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Sistem yankes tidak baik
Jumlah Anggota kelPerilakuPola asuh
Merupakan masalah gizi makro krn kons pgn yg tdk cukup mengandung energi & protein atau krn gangguan kesehatan
Banyak dijumpai di negara miskinDiderita org dewasa terutama wanita
& anakKEP pd org dewasa tergantung jenis
penyebab & ukuran yg dipakaiKEK : (-) energi lebih menonjol
daripada (-) proteinCiri KEK : tdk aktif bergerak & krg
makan (lapar)
KURANG ENERGI PROTEIN
KEP PADA ANAK
Suatu penyakit kurang gizi karena tubuh kurang memperoleh makanan berupa sumber zat tenaga (energi) dan sumber zat pembangun (protein) dalam waktu yang lama. Bila ditimbang, titik berat badan anak pada pada KMS terletak di bawah garis merah atau kurang 60% dari berat anak yang seharusnya.
Dikenal 3 tipe KKP yaitu Marasmus, Kwashiorkor dan Marasmus Kwashiorkor (gabungan).
Ciri-ciri Kwashiorkor
Berat dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan dengan berat badan baku
Mungkin dijumpai bengkak yang menyeluruh sehingga menyamarkan penurunan berat badan
Jaringan otot mengecil.Kulit tipis, lembek dan berbercak merahRambut berwarna pirang, kasar dan kaku,
serta mudah dicabutAnak apatis, cengeng dan rewel
Ciri-ciri Marasmus
Anak kurus kering.Sering rewel, cengeng, penakut.Kulit keriput dan wajah seperti orang tua.
Perut buncit, rambut merah dan jarang
Anak cengeng dan rewel
WHO :Kurus tkt ringan (mild), sedang
(moderate), berat (severe)Bila ada pembengkakan krn timbunan
cairan tubuh (oedem) di kaki, perut, muka disbt : Krg energi dan krg protein (Busung lapar = HO=Hunger Oedema)
KEP pd orang dewasa erat hub dgn kemiskinan
Prevalensi KEP dewasa meningkat saat ekonomi masy terpuruk & menurun bila ekonomi membaik. Pd anak balita tdk selalu spt ini
WUS KEKWUS KEK
BUMIL KEKBUMIL KEK(KENAIKAN(KENAIKAN BBBBRENDAH)RENDAH)
BBLRBBLR
BALITA KEPBALITA KEP
REMAJA &REMAJA &USIA SEKOLAHUSIA SEKOLAH
GANGGUANGANGGUANPERTUMBUHANPERTUMBUHAN
USIA LANJUTUSIA LANJUTKURANG GIZIKURANG GIZI
IMR, perkembanganmental terhambat, risiko penyakit kronispada usia dewasa
ProsesPertumbuhanlambat, ASIekslusif kurang,MP-ASI tidak benar
Kurang makan,sering terkenainfeksi, pelayanan kesehatan kurang,pola asuh tidakmemadai
Konsumsigizi tidak cukup,pola asuh kurang
Tumbuhkembangterhambat
Produktivitasfisik berkurang/rendah
Pelayanankesehatan tidakmemadai
MMRKonsumsi Kurang
PelayananKesehatan kurangmemadaiKonsumsi tidakseimbang
Gizi janintidak baik
Identifikasi KEP :• Ada tidaknya KEP pd anak dgn pengukuran
status gizi anak• Pengukuran antropometri tdd pengukuran
BB, TB, LILA• Menget BB, TB normal atau tdk dgn
pembandingan standar internasional yg ditetapkan WHO
KURANG GIZI DAN TINGKAT PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KURANG BERKEMBANG
KURANG GIZI
SAKIT
MENINGGAL
DO sekolah
Pendidikan rendah/ rendahnya ketrampilan
Pengangguran
Produksipangan
Persediaanpangan dipasar
Sistem pasaryg buruk
Suply pangan
Lingkungan buruk, sanitasi
Konsumsipangan RT
RendahnyaPendapatan
Harga tidakstabil
Kebijakanharga
12
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Sistem yankes tidak baik
JumlahAnggota kelPerilakuPola asuh
LATAR BELAKANG
Gizi Kurang Anak
Penyakit InfeksiMakan Tdk Seimbang
Tidak CukupPersediaan
Pangan
Pola AsuhAnak TidakMemadai
Sanitasi, Air Bersih, Pelay Kes DasarTdk Memadai
Krisis Ekonomi, Politik dan Sosial
Kurang Pemberdayaan Wanita & Keluarga, Kurang pemanfaatan sumberdaya masyarakat
Gbr. Penyebab Gizi Kurang (Disesuaikan dari bagan UNICEF, 1998)
Dampak
Sebab Lsg
Sebab Tak Lsg
Akar Masalah
Penyebab KEP Balita
Penyebab langsung :
makan tidak seimbang & penyakit infeksi Penyebab tidak langsung :
ketersediaan pangan kurang, pola asuh, sanitasi/yankes rendah
Pokok masalah: pemberdayaan wanita & kel, pemanfaatan sumberdaya masy kurang
Akar masalah: krisis ekonomi, politik, sosial
KEP Pada Balita Tidak mudah dikenali, karena anak
tampak tidak sakitTidak selalu didahului oleh terjadinya
bencana kurang pangan Faktor penyebab lebih komplekPencegahan & penanggulangan
memerlukan partisipasi aktif orang tua & masyarakat
Prevalensi KEP
Dibanding negara ASEAN, Indonesia paling buruk. Data tahun 2000 ASEAN rata-rata dibawah 15%, Indonesia rata-rata > 20%.
Prevalensi <-2 SD dan Rata-rata Z_Score Indikator BB/UM
15
16
17
18
19
20
1995 1997 1999 2001Tahun
Pre
vale
nsi
-3.00
-2.75
-2.50
-2.25
-2.00
-1.75
-1.50
Z_
Sco
re
Prev Z_ Score
APAKAH ANAK BGM ADALAH ANAK GIZI BURUK ?
BELUM TENTU
Karena anak yang berat badannya di bawah garis merah (BGM),dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut:
1. Benar keadaan GIZI-nya BURUK karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di bawah –3 SD dari baku BB/TB
2. Bukan GIZI BURUK, karena anak bersangkutan PENDEK menurut umurnya sehingga berat badannya JAUH LEBIH RENDAH dari berat badan normal menurut umurnya, tetapi menurut tinggi badannya proporsional (NORMAL)
APAKAH ANAK YANG BB NYA DI PITA KUNINGADALAH ANAK GIZI KURANG ?
BELUM TENTU
Karena anak yang berat badannya berada di pita warna kuning,dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut:
1. Benar keadaan GIZI-nya KURANG karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di bawah –2 SD dari baku BB/TB
2. Bukan GIZI KURANG, karena anak bersangkutan PENDEK menurut umurnya sehingga berat badannya LEBIH RENDAH dari berat badan normal menurut umurnya, tetapi BB menurut tinggi badannya proporsional (NORMAL)
APAKAH ANAK YANG BB NYA DI PITA HIJAUADALAH ANAK GIZI BAIK ?
BELUM TENTU
Karena anak yang berat badannya berada di pita warna hijau,dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut:
1. Benar keadaan GIZI-nya BAIK karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di antara –2 SD dan + 2 SD dari baku BB/TB
2. Bukan GIZI BAIK, karena anak bersangkutan JANGKUNG (TB nya melebihi rata-rata TB anak normal) pada umur tersebut, sehingga berat badannya TIDAKPROPORSIONAL menurut tinggi badannya (KURUS) atau BB/TB < -2 SD
APAKAH ANAK YANG BB NYA DI ATAS PITA KUNINGTERATAS DALAM KMS ADALAH ANAK GIZI LEBIH ?
BELUM TENTU
Karena anak yang berat badannya berada di atas pita kuning teratas dalam KMS, dapat merupakan cerminan dari keadaan berikut:
1. Benar keadaan GIZI-nya LEBIH karena berat badan menurut tinggi badannya (BB/TB) di atas +2 SD dari baku BB/TB
2. Bukan GIZI LEBIH, karena anak bersangkutan JANGKUNG (TB nya melebihi rata-rata TB anak normal) pada umur tersebut, dan berat badannya PROPORSIONAL menurut tinggi badannya (NORMAL) atau BB/TB antara –2 SD dan +2 SD
BAGAIMANA MENGETAHUI SEORANG ANAK BERSTATUS GIZI BURUK SAAT INI
Diukur berat badan (BB)Dan Panjang atau Tinggibadannya (PB atau TB)
Lihat Tabel Berat badan menurut Tinggi badan BB/TB(Edaran Menkes berlambang
Garuda)
Sangat kurus
Gizi buruk
Kurus
Gizi kurang
Diperiksa apakah adatanda-tanda klinis
gizi buruk
Ada Tidak ada
Gizi buruk
Hasil pemeriksaan klinisatau antropometri
GIZI BURUK, maka anakditetapkan GIZI BURUK
Kedua pemeriksaan
harus dilakukan
CONTOH 1 TABEL BAKU BERAT BADAN MENURUT PANJANG
BADANANAK LAKI-LAKI (Dalam kg)
Panjang badan (cm)
Sangat kurus Kurus Normal Gemuk
49,0 <= 2,1 2,2 – 2,4 2,5 – 4,3 >= 4,4
49,5 <= 2,2 2,3 – 2,5 2,6 – 4,2 >= 4,3
50,0 <= 2,0 2,1 – 2,4 2,5 – 4,3 >= 4,4
50,5 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,4 >= 4,5
51,0 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,5 >= 4,6
51,5 <= 2,0 2,1 – 2,5 2,6 – 4,6 >= 4,7
52,0 <= 2,1 2,2 – 2,6 2,7 – 4,7 >= 4,8
52,5 <= 2,2 2,3 – 2,7 2,8 – 4,8 >= 4,9
53,0 <= 2,3 2,4 – 2,8 2,9 – 5,1 >= 5,2
53,5 <= 2,4 2,5 – 2,9 3,0 – 5,2 >= 5,3
54,0 <= 2,5 2,6 – 3,0 3,1 – 5,3 >= 5,4
54,5 <= 2,6 2,7 – 3,1 3,2 – 5,4 >= 5,5
CONTOH 2TABEL BAKU BERAT BADAN MENURUT PANJANG
BADANANAK PEREMPUAN (Dalam kg)
Panjang badan (cm)
Sangat kurus Kurus Normal Gemuk
49,0 <= 2,0 2,1 – 2,4 2,5 – 3,9 >= 4,0
49,5 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,0 >= 4,1
50,0 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,2 >= 4,3
50,5 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,3 >= 4,4
51,0 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,5 >= 4,6
51,5 <= 2,3 2,4 – 2,7 2,8 – 4,6 >= 4,7
52,0 <= 2,4 2,5 – 2,8 2,9 – 4,7 >= 4,8
52,5 <= 2,5 2,6 – 2,9 3,0 – 4,8 >= 4,9
53,0 <= 2,3 2,4 – 2,8 2,9 – 4,9 >= 5,0
53,5 <= 2,4 2,5 – 2,9 3,0 – 5,0 >= 5,1
54,0 <= 2,5 2,6 – 3,0 3,1 – 5,1 >= 5,2
54,5 <= 2,6 2,7 – 3,1 3,2 – 5,2 >= 5,3
Panjang/
Tinggi (cm) Median -1 SD Median -1 SD
49.0 3.1 2.8 3.3 2.949.5 3.2 2.9 3.4 3.050.0 3.3 2.9 3.4 3.050.5 3.4 3.0 3.5 3.151.0 3.5 3.1 3.5 3.151.5 3.6 3.1 3.6 3.252.0 3.7 3.2 3.7 3.352.5 3.8 3.3 3.8 3.453.0 3.9 3.4 3.9 3.453.5 4.0 3.5 4.0 3.554.0 4.1 3.6 4.1 3.654.5 4.2 3.7 4.2 3.755.0 4.3 3.8 4.3 3.855.5 4.5 3.9 4.4 3.956.0 4.6 4.0 4.5 4.0
LAKI-LAKI PEREMPUAN
CONTOH 3 TABEL BAKU UNTUMENENTUKAN GARIS
PERTUMBUHAN NORMAL ANAK
1. PENILAIAN STATUS GIZIPenilaian Status Gizi berdasarkan variabel pertumbuhanPada dasarnya adalah penilaian “PENCAPAIAN PERTUMBUHAN” anak pada umur atau kondisi tertentu
MISALNYA:
1. BERAT BADAN anak pada UMUR tertentu (BB/U)
2. TINGGI atau PANJANG BADAN anak pada UMURtertentu (TB/U atau PB/U)
3. BERAT BADAN anak pada TINGGI atau PANJANGBADAN tertentu (BB/TB atau BB/PBB)
ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN
TABEL RUJUKAN ANTROPOMETRI
a. INDEKS BB/UGizi Baik (Berat Normal) : ≥ -2SD +2SDGizi Kurang (Berat Kurang) : ≥ -3SD < -2SDGizi Buruk (Berat sangat kurang) : < -3SDGizi lebih (Berat lebih): > + 2 SD
b. INDEKS TB/UTinggi Kurang (Pendek) : < -2SDTinggi Normal : ≥ -2SD
c. INDEKS BB/TBNormal : ≥ -2SD +2SDKurus : ≥ -3 SD < -2SDSangat Kurus : < -3SDGemuk (Lebih) : > +2SD
INDEKS ANTROPOMETRI YANG SERING DIPAKAI
Prinsip 1: Rujukan antropometri dibentuk berdasarkanSebaran NORMAL nilai indikator pada populasiSehat, tidak mempunyai masalah Sos-Ekon
Kurva Sebaran Normal Nilai Z_Score Indikator Antropometri
95%
1. Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila 95 % balita berstatus gizi baik (antara -2 SD s/d +2 SD)
2%2%
2. Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 2,0 % balita berada antara -2 SD dan -3 SD, atau antara +2 SD dan +3 SD
0.5%0.5%
3. Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 0,5 % balita berada di bawah -3 SD, atau di atas +3 SD
4. Bila dalam masyarakat ada lebih dari 2,5% balitaberada <-2 SD tetapi kurang dari 0,5% berada<-3 SD kemungkinan besar penyebabnya masa-lahnya adalah kekurangan zat gizi karena berbagaifaktor (kemiskinan, ketidak tahuan, pola asuh yangberkaitan dengan penyakit)
5. Bila dalam suatu masyarakat ada lebih dari 2,5 %balita <-2 SD dan lebih dari 0,5% anak < -3 SD,maka masyarakat tersebut masih memiliki masalahgizi yang perlu penanganan secara komprehensifterhadap akar masalahnya.
Menilai status gizi dg indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
Status gizi kelompok orang ditentukan melalui suatu perhitungan statistik dg menghitung angka nilai hasil pengukuran (penimbangan BB atau TB atau PB pada umur tertentu) dibandingkan dg angka rata-rata atau median (Me) dan standar deviasi (SD) dari suatu angka acuan standar WHO.
Hasil Pengukuran (BB, TB, Umur)
Nilai Rujukan WHO-NCHS (lihat median referensi (BB, TB menurut umur pada tabel rujukan)
Bbu, Tbu,Umur dan jenis kelamin anak
BBr (Median) dan SDr (-1 SD atau +1 SD) pada umur dan jenis kelamin yg sesuai
Skor_Z BB/U = Bbu-BBr SDr
Skor_Z TB/U = Tbu-TBr SDr
Skor_Z BB/TB = Bbu-BB/TBr SDr
Skor_Z BB/U = Bbu-BBr SDrSDr = BBr – 1 SD
1. Terhadap Kematian Anak
Anak usia 6 bln – 5 thn : resiko kematian meningkat lbh besar pd anak KEP berat
Resiko kematian anak KEP ringan, sedang, & berat meningkat 3, 4, dan 8 kali dari resiko kematian bayi & anak yg tdk menderita krg gizi
Hub KEP dgn kematian bayi & anak tdk berdiri sndiri ttp kombinasi KEP dgn mas gizi lain spt BBLR, krg iodium, krg besi
DAMPAK KEP
2. Terhadap Produktivitas Kerja
• Penelit di Guatemala menunj anak prasek yg mendpt mkn tinggi energi dan tinggi protein pertumb badan lbh baik drp anak dgn mkn rendah E dan rendah P; nilai test kapasitas fisik lbh baik
• Penelit Haddad dan Bois (1991) di Filipina
Kenaikan upah 3,5% lbh tinggi u setiap kenaikan 1% TB buruh
• Penelitian Lain :
Orang yg tinggi dgn postur tegap & otot kuat, kapasitas & kemamp kerja keras lbh tinggi
Anak yang dilahirkan dengan berat badan rendah berpotensi menjadi anak dengan gizi kurang bahkan menjadi buruk. Lebih lanjut lagi gizi buruk pada anak balita berdampak pada penurunan tingkat kecerdasan atau IQ.
Setiap anak gizi buruk mempunyai risiko kehilangan IQ 10-13 poin. Lebih jauh lagi dampak yang diakibatkan adalah meningkatnya kejadian kesakitan bahkan kematian.
Mereka yang masih dapat bertahan hidup akibat kekurangan gizi yang bersifat permanen kualitas hidup selanjutnya mempunyai tingkat yang sangat rendah dan tidak dapat diperbaiki meskipun pada usia berikutnya kebutuhan gizinya sudah terpenuhi. Istilah “generasi hilang” terutama disebabkan pada awal kehidupannya sulit memperoleh pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
Upaya Penanggulangan Masalah Gizi Makro
1. Meningkatkan produksi pangan, persediaan pangan
2. Mengkaji tingkat ekonomi dan pendidikan
3. Pengentasan kemiskinan
Melihat faktor penyebab:
PERAN PEMANTAUAN PERTUMBUHANBALITA
Mengontrol pertambahan Berat Badan (BB) anakagar anak tetap terjamin dapat tumbuh normal dalam upaya:
1. Mempartahankan anak yang berstatus gizi baik tetap bergizi baik
2. Meningkatkan status gizi anak menjadi lebih baik3. Mencegah agar status gizi anak tidak memburuk
4. Promosi untuk menciptakan keluarga sadar gizi
1. Upaya langsung ke sasaran: pelayanan dasar gizi, kes & pendidikan
2. Upaya tidak langsung:- jaminan ketahanan pangan,- memperluas kesempatan kerja - mengembangkan industri kecil & menengah
3. Kewaspadaan pangan & gizi: pemantauan pertumbuhan
MARASMUS
Anak sangat kurus Wajah seperti orang tua Cengeng dan rewel Rambut tipis, jarang, dan kusam Kulit keriput Tulang iga tampak jelas Pantat kendur dan keriput Perut cekung
MARASMIK-KWASIORKOR
Kombinasi tanda-tandaMarasmus dan kawashiorkor
BEBERAPA TANDA KLINIS MARASMUS
CENGENG – IGA GAMANG – SANGAT KURUS – KULIT KERIPUT
SALAH SATUTANDA KLINISMARASMUS
BAGGY PANT