Masa Kolonial Di Indonesia
-
Upload
aman-biner -
Category
Documents
-
view
392 -
download
0
Transcript of Masa Kolonial Di Indonesia
-
[MASA KOLONIAL ASING DI INDONESIA] Sejarah SMA Kelas XI IPS
1
BAB VI
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
PADA MASA KOLONIAL
Standar Kompetensi
2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan
pendudukan Jepang
Kompetensi Dasar
2.1 Menganalisis perkembangan pengaruh Barat dan perubahan ekonomi, demografi dan kehidupan
sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial.
Ringkasan Materi
A. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Barat yang Mempengaruhi Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat di Indonesia
Setelah mengalami abad pertengahan, dimana Eropa dalam kondisi terbelakang, maka
lahirlah gerakan Renaissance/ Renesans yang merupakan abad pencerahan bagi bangsa Eropa. Secara
bertahap bangsa Eropa mengalami perkembangan menuju tingkat kehidupan yang lebih baik.
Gerakan renesans diikuti dengan gerakan humanisme dan reformasi gereja yang membawa
pengaruh besar dalam perkembangan berikutnya. Diantaranya melahirkan merkantilisme.
1. Renaissance
Renaissance (renesans) memiliki arti kelahiran kembali maksudnya gerakan di Eropa yang
menginginkan timbulnya kembali peradaban Yunani dan Romawi Kuno. Hal ini dilatarbelakangi
kondisi kehidupan sosial masyarakat pada abad pertengahan mengalami keterbelakangan.
Sebaliknya, dunia timur (Asia) mengalami kehidupan yang berkembang maju. Dalam Sejarah Eropa,
jaman Renesans berlangsung 3,5 abad ( 1300 1600 ).
Dalam abad XIV dan XV Masehi, di Eropa berkembang gerakan cendekiawan untuk
mengkaji kembali ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur dan filsafat Yunani Romawi Kuno
dengan penafsiran baru. Di Eropa kecuali Eropa Timur, terjadi perubahan-perubahan bidang politik,
osisl, ekonomi dan budaya. Gerakan yang bermula dari Italia akhirnya menjalar ke Eropa Barat,
Tengah dan Utara. Tokoh yang terkenal diantaranya : Raphael, Leonardo da Vinci dan Michel
Angelo. Mengapa renesans bukan dipelopori Spanyol atau Byzantium melainkan Italia ?
Alam pikiran masyarakat saat itu mulai dipengaruhi oleh karya sastra Yunani Romawi. Hal
ini melahirkan gerakan Humanisme. Gerakan ini lebih melihat manusia sebagai makhluk bebas
dengan segenap hak kebebasannya terutama kebebasan berpikir. Kebebasan berpikir digunakan
dalam melakukan penafsiran terhadap keadaan kehidupan dalam bermasyarakat. Corak pemikiran
humanisme meliputi :
a. individualisme
b. sekularisme (mengutamakan sikap keduniawian)
c. skeptisisme (sikap tidak mau percaya tanpa bukti nyata)
d. materialisme/ kebendaan
e. klasisisme (sikap memuji segala sesuatu yang berasal dari masa Klasik)
f. mengidolakan tokoh manusia ideal yang serba tahu dan serba mampu.
Renaisans sebagai gerakan intelektual juga melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal
ini membawa pengaruh besar, dimana masyarakat Eropa dapat mengakhiri masa abad pertengahan
-
[MASA KOLONIAL ASING DI INDONESIA] Sejarah SMA Kelas XI IPS
2
dan memasuki era masyarakat Eropa modern. Kemajuan-kemajuan yang dicapai akan mendorong
bangsa Eropa melakukan kegiatan yang pengaruhnya sangat besar pada masa berikutnya.
2. Reformasi Gereja
a. Pengertian
Istilah Reformasi berarti pembaharuan Sedangkan dalam sejarah Eropa, reformasi memiliki
tiga pengertian, yaitu :
1) Reformasi yang berarti perbaikan dalam tubuh gereja
Semangat renaisans berkembang luas dan masuk pula ke lingkungan gereja, bahkan sampai
ke Vatikan. Paus Aleksander VI dalam kenyataan lebih dekat sebagai raja daripada sebagai
gembala rohani. Hal ini berakibat banyak tokoh gereja yang meminta diadakan konsili (rapat
uskup seluruh dunia). Mereka menuntut konsili karena memandang semangat rohani dalam
gereja menurun. Paus selalu menunda pelaksanaannya, karena kegiatan tersebut untuk mengatasi
tindakan Paus.
2) Reformasi yang berarti perbaikan rohani
Dalam abad pertengahan, banyak tokoh Katholik yang menginginkan kembali kepada
kehidupan yang sederhana dan lebih suci. Hal ini berarti ingin mendekatkan diri kepada Tuhan.
3) Reformasi yang dihubungkan dengan ajaran Luther
Sebagian besar masyarakat mengkaitkan reformasi dengan pengertian ini (ajaran Luther).
Sebenarnya Luther tidak memperbaharui ajaran gereja, melainkan Luther memiliki interpretasi
sendiri tentang Injil yang berbeda dengan gereja Katholik. Dengan demikian dilatarbelakangi
perbedaan filosofis dalam penafsiran/ interpretasi Injil.
b. Latar belakang Reformasi
1) adanya renaisans dan perkembangan ilmu pengetahuan yang membawa perubahan dalam tubuh
gereja, karena orang mulai kritis terhadap apa yang diajarkan gereja.
2) adanya gaya hidup para biarawan yang dianggap terlalu menyimpang dari ajaran Kristus. Hal
dapat dicontohkan banyak orang yang menjadi biarawan hanya dengan maksud mencari
kedudukan, kekayaan dan kehidupan duniawi lainnya.
3) adanya penyalahgunaan penjualan indulgensia, yaitu surat pengampunan dosa. Mereka yang
memiliki indulgensia dianggap lepas dari siksa karena dosanya. Hal ini terjadi ketika Paus Leo X
ingin membangun gereja Saint Petrus di Roma yang membutuhkan banyak dana. Sumbangan
diperlukan dari masyarakat Eropa. Bagi yang ingin bertobat dan menyerahkan sejumlah uang
sebagai sumbangan untuk gereja akan diberikan indulgensia. Hal inilah yang ditentang Martin
Luther.
c. Aksi penempelan 95 dalil
Tanggal 31 Oktober 1517, Martin Luther menempelkan 95 dalil pada pintu gereja di
Wittenberg. Selain dalil, juga berisi hal-hal yang merupakan kecaman terhadap tindakan pembesar
gereja yang menyimpang dari ajaran Injil. Tindakan Luther didukung raja di Eropa (Jerman,
Denmark, Swedia). Konflik terbuka muncul antara Luther dengan Paus. Paus mengutuk ajaran
Luther dan diberi hukuman ban (pengucilan). Akhirnya gerakan Luther melahirkan agama Kristen
Protestan.
Gerakan Luther diikuti pemimpin lainnya, diantaranya :
1) John Calvin (1509 1564) di Perancis, ajarannya dinamakan Calvinisme.
2) Henry VII (1509 1547) di Inggris. Raja Inggris ini bermaksud menceraikan permaisurinya
Catharina dari Aragon, namun tidak disetujui Paus. Henry VII kecewa dan memutuskan
hubungan dengan Roma. Raja Henry VII menceraikan Catharina dan menikah dengan Anna
Boleyn serta mendirikan gereja sendiri yaitu gereja Anglikan. Ajarannya sama dengan gereja
Katholik, namun raja Inggris menjadi kepala gereja. Dalam perkembangannya mengikuti ajaran
Protestan dan Calvinisme.
-
[MASA KOLONIAL ASING DI INDONESIA] Sejarah SMA Kelas XI IPS
3
3. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu paham politik dan ekonomi dari negara-negara imperialis
dengan tujuan menambah logam mulia (emas dan perak) sebanyak mungkin sebagai standar dan
ukuran kekayaan yang dimiliki, kekuasaan dan kesejahteraan negara dan berusaha untuk
memperoleh neraca perdagangan yang aktif. Untuk mencapai tujuan itu, negara/ pemerintah secara
langsung turut serta dalam dunia usaha dan perdagangan dengan jalan memberikan hak istimewa
dan perlindungan yang bersifat monopoli. Hal ini akan melahirkan aturan perdagangan tunggal
(monopoli). Negara/ pemerintah Eropa berusaha memperkuat daya saing ekonomi terhadap bangsa
lain. Karena setiap negara di Eropa berusaha mendapatkan neraca perdagangan yang aktif, maka
prinsip perencanaan perekonomian mereka adalah :
a. berusaha memiliki logam mulia sebanyak mungkin
b. menggalakkan perdagangan luar negeri
c. menggalakkan kegiatan industri yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi
d. negara mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur tangan dalam dunia
usaha dan perdagangan (proteksi)
4. Penjelajahan samodra
Sebelum abad XVI Masehi, telah berlangsung hubungan dagang antara dunia timur dengan
Eropa. Komoditas dagang dari Indonesia yang terkenal adalah rempah-rempah, kapur barus dan
kemenyan. Komoditas ini dapat sampai Eropa dengan cara perdagangan berantai. Rute yang
digunakan dari Indonesia Malaka India Teluk Persia (Laut Merah) pantai Laut Tengah bagian
timur. Pedagang Eropa selatan memperoleh barang dagangan dengan harga yang sudah tinggi. Hal
ini mendorong bangsa Eropa untuk mencari alternatif pemecahan masalah. Adapun faktor
pendorong orang Eropa menjelajahi samudra pada akhir abad XV XVI adalah :
a. jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Osmani (1453) yang menyebabkan barang
dagangan menjadi hilang dari pasaran atau mahal harganya.
b. perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya teori bumi yang menyatakan bumi adalah
bulat.
c. keinginan mencari kekayaan dan daerah yang baru
d. keinginan menyebarkan agama Kristen ke seluruh penjuru dunia
Bangsa Portugis dan Spanyol merintis upaya penjelajahan samudra. Adapun tokohnya
adalah Christophorus Columbus (Bahama/ 1492), Cortez (Meksiko/ 1519) yang menaklukkan bangsa
Aztek dan Maya. Pizzaro menaklukkan bangsa Inca (1530). Daerah taklukan di Amerika menjadi
milik bangsa Spanyol. Tokoh Magelhaens tiba di Philipina (1520). Sebastian Elcano (Maluku / 1521).
Bangsa Portugis dipelopori Bartholomeus Diaz yang berlayar sampai di ujung selatan Afrika
(1486), Vasco da Gama sampai Kalikut (India) pada tahun 1498), Alfonso de Albuquerque menguasai
Malaka (1511). Selanjutnya Maluku pada tahun 1512, sehingga Portugis dapat mencapai daerah
penghasil rempah-rempah dan melakukan perdagangan langsung.
Dalam perkembangan berikutnya, apa yang telah dicapai bangsa Spanyol dan Portugis
ternyata menarik perhatian bangsa Eropa yang lain. Selama abad XVI dan XVII, bangsa Inggris,
Jerman, Perancis, Belanda, Swedia dan sebagainya mengadakan pelayaran penjelajahan ke daerah
timur. Dalam hal ini akan ikut menentukan arah perkembangan masyarakat dunia timur pada masa
berikutnya.
5. Hubungan merkantilisme, revolusi industri dan kapitalisme dengan perkembangan
kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia.
Merkantilisme mulai timbul di Eropa pada abad 15 dan dalam abad berikutnya (abad 16 dan
17) berkembang bersamaan dengan penjelajahan samodra dan perampasan daerah seberang lautan (dipelopori Spanyol dan Portugis). Perkembangan penjelajahan samodra makin meningkat sejalan
dengan berkembangnya kemampuan bangsa Eropa lain untuk mencari daerah yang baru di dunia
-
[MASA KOLONIAL ASING DI INDONESIA] Sejarah SMA Kelas XI IPS
4
timur. Kegiatan perdagangan yang semula di laut Tengah berpindah ke samudra Atlantik.
Perkembangan di daerah baru yang menguntungkan menimbulkan keinginan untuk menguasai.
Sebagai konskuensinya perkembangan ini melahirkan imperialisme kuno. Imperialisme kuno adalah
ambisi untuk mencari daerah jajahan dengan tujuan utama menguasai perdagangan secara monopoli
guna mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin (abad 17 18). Ciri imperialisme kuno adalah 3 G (Gold, Gospel dan Glory) atau kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan. Kawasan Asia Afrika dan Amerika Latin menjadi sasaran imperialisme bangsa Barat.
Perkembangan teknologi industri membawa pengaruh besar terhadap imperialisme. Usaha
untuk mencari ruang lingkup bagi industri (bahan baku dan pemasaran produk) memunculkan
bentuk imperialisme modern. Negara imperialis berlomba mengembangkan diri. Puncak
perkembangannya dimulai pada pertengahan abad 19. Banyak negara barat mencapai
perkembangan pesat dan mulai mengalami kelebihan modal, misal Inggris, Perancis, Jerman dan
sebagainya. Pada masa berikutnya daerah jajahan akan menjadi obyek untuk menanamkan modal
para kapitalis barat.
Penugasan Berstruktur
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Diskusikan dengan kelompok anda ( 3-4 siswa), mengenai pengaruh merkantilisme, revolusi
industri dan kapitalisme terhadap perkembangan imperialisme barat di Indonesia !
Jawab: ..
2. Bagaimana praktik imperialisme kuno bangsa barat di Asia, khususnya Indonesia ?
Jawab: ..
3. Jelaskan praktik imperialisme modern bangsa Belanda di Indonesia ?
Jawab: ..
4. Berilah penjelasan secara singkat dan jelas masalah dalam tabel di bawah ini, diskusikan dengan
teman anda ( setiap kelompok terdiri atas 3 4 siswa ).
No Masalah Uraian
1. Pengertian merkantilisme .
2. Sebab timbulnya merkantilisme .
3. Tujuan dilakukan merkantilisme .
4. Akibat revolusi industry .
5. Bertemunya revolusi industri dengan
kapitalisme
.
B. Perkembangan Kehidupan Ekonomi Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial
Kolonialisme berasal dari kata colonus yang berarti petani. Pada awalnya petani Yunani
pindah dari negaranya yang tandus ke daerah lain yang subur. Daerah tersebut dinamakan koloni.
Hubungan daerah koloni dengan negara asal (motherland) masih ada. Negeri induk memandang
daerah koloni seperti bagian dari negerinya, sehingga muncul pengertian penjajahan.
Imperialisme berasal dari kata imperium yang berarti daerah raja (emperor). Keinginan
menjadikan daerah lain menjadi milik raja menimbulkan imperialisme.
Berkembangnya kolonialisme dan imperialisme dilatarbelakangi berbagai faktor dalam
pertumbuhan yang cukup lama. Imperialisme adalah paham yang menghendaki penguasaan atas
wilayah bangsa dan negara lain untuk kepentingan negara induk. Imperialisme terdiri atas beberapa
macam.
-
[MASA KOLONIAL ASING DI INDONESIA] Sejarah SMA Kelas XI IPS
5
a. Berdasarkan waktu
1) imperialisme kuno atau ancient imperialism yaitu imperialisme yang berlangsung sebelum
Revolusi Industri dengan tujuan mencapai kejayaan (glory), kekayaan (gold) dan gospel
(menyebarkan agama), misal Portugis dan Spanyol.
2) imperialisme modern atau modern imperialism yaitu keinginan mencari daerah jajahan
karena kepentingan ekonomi dan industri, misal Inggris.
b. Berdasarkan tujuan penguasaannya:
1) imperialisme politik yaitu upaya untuk menguasai seluruh kehidupan dari negara lain.
2) imperialisme ekonomi yaitu upaya untuk dapat menguasai perekonomian negara lain dengan
cara menciptakan zona ekonomi.
3) imperialisme kebudayaan yaitu upaya untuk menguasai mentalitas dan jiwa negara lain.
4) imperialisme militer yaitu upaya untuk menguasai daerah dari negara lain yang dianggap
strategis dengan menggunakan kekuatan militer, misal politik air hangat Rusia, Lebensraum
Jerman, Pan Amerika dari USA.
Faktor yang menyebabkan timbulnya kolonialisme dan imperialisme dapat dibedakan atas :
faktor kekuasaan, ekonomi / kekayaan, ideologi/ agama dan faktor militer. Dalam kenyataannya,
imperialisme dilakukan atas dorongan beberapa faktor. Jarang terjadi karena satu faktor saja, karena
kepentingan imperialis sangat kompleks.
Adapun faktor yang mempengaruhi bangsa Portugis ke daerah kepulauan rempah-rempah
adalah faktor ekonomi, agama dan petualangan (avonturir). Bangsa Eropa mulai menyusuri pantai
barat Afrika, belok menyusuri pantai timur Afrika dan ke utara. Faktor petualangan mendorong
keinginan untuk menjelajah lautan, tempat yang belum dikenal.
Perkembangan teknologi pelayaran dengan penemuan daerah baru berakibat bangsa Eropa
memperluas ekspansinya. Portugis dan Spanyol merintis dengan tokoh Bartholomeus Diaz dan
Vasco da Gama. Portugis mendirikan kantor dagang di Goa (India) dan diikuti bangsa Eropa yang
lain, misal Spanyol, Inggris, Belanda.
Dalam akhir abad XVI dan awal abad XVII orang Inggris, Belanda, Denmark dan Perancis
datang ke Indonesia. Mereka memiliki motif yang sama yaitu untuk menguasai monopoli
perdagangan terutama rempah-rempah. Hal ini menimbulkan reaksi dari kerajaan di Indonesia.
Muncul berbagai perlawanan dari kerajaan di Indonesia dan Asia Tenggara. Motif kedatangan orang
Belanda hampir sama dengan Portugis. Adapun motifnya yaitu ekonomi dan petualangan.
Sebagai pelaksanaan dari merkantilisme dan untuk menghindari persaingan antar pedagang
Belanda maka dibentuk kongsi Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada 20 Maret 1602. VOC
memiliki hak Octrooi yang memungkinkan VOC sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia dan
daerah di luar negeri Belanda. Untuk mengurusi dagangnya, VOC mendirikan kantor dagang di
berbagai daerah di Indonesia misal Banten, Gresik, Banda, Ternate.
Keinginan VOC untuk menguasai monopoli perdagangan menimbulkan reaksi perlawanan
di berbagai daerah di Indonesia, misal Aceh, Malaka, Mataram, banten, Gowa, Banjar. Namun
perlawanan tersebut mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan persenjataan dan teknologi yang tidak
seimbang dan di kalangan kerajaan-kerajaan itu justru terjadi perpecahan atau perebutan kekuasaan.
Dengan siasat devide et impera, VOC berhasil menanamkan kekuasaan di kerajaan-kerajaan
Indonesia, sehingga tujuan perdagangan makin berkembang dalam bidang politik. Wilayah
kekuasaan yang sedemikian luas memerlukan penanganan yang lebih besar, namun VOC tidak
mampu. Bahkan VOC mengalami kerugian pada akhir abad XVIII. Sehingga VOC dibubarkan dan
segala sesuatunya diambil alih pemerintah Belanda. Sejak abad XIX, bangsa Indonesia mulai
menghadapi politik kolonial Belanda. Hal ini juga menimbulkan reaksi perlawanan di daerah selama
abad XIX.
Perkembangan teknologi industri membawa pengaruh besar terhadap imperialisme. Usaha
untuk mencari ruang lingkup dan gerak bagi industri (bahan baku dan pemasaran produk)
memunculkan bentuk imperialisme modern. Negara imperialis berlomba mengembangkan diri di
-
[MASA KOLONIAL ASING DI INDONESIA] Sejarah SMA Kelas XI IPS
6
bidang industri yang dimulai pada pertengahan abad 19. Banyak negara barat mencapai
perkembangan pesat dan mulai mengalami kelebihan modal, misal Inggris, Perancis, Jerman dan
sebagainya. Kondisi ini mendorong negara imperialis untuk mengubah pola imperialismenya
dengan lebih menitikberatkan untuk bidang industri. Hal ini ditandai dimana pada masa berikutnya
daerah jajahan baik Asia maupun Afrika akan menjadi obyek untuk menanamkan modal para
kapitalis barat.
Perluasan kekuasaan tersebut berpengaruh terhadap perubahan struktur sosial masyarakat
Indonesia. Bangsa Indonesia yang semula menjadi penguasa dan bebas melakukan pelayaran
perdagangan di Indonesia, berubah menjadi daerah taklukan dan perdagangan dibatasi. Pelayaran
perdagangan ditekan sedemikian rupa oleh Belanda agar tidak menghambat praktik monopoli yang
dilakukan Belanda.
Adapun perluasan kolonial menimbulkan perubahan sebagai berikut:
a. Bidang politik
Makin intensifnya intervensi Belanda dalam masalah intern penguasa pribumi, menyebabkan
kekuasaan Belanda makin besar. Kekuasaan penguasa pribumi makin berkurang. Penguasaan
wilayah oleh Belanda menyebabkan penguasa pribumi kehilangan penghasilannya.
b. Bidang sosial ekonomi
Penguasa pribumi berfungsi sebagai alat pemerintah kolonial, penghasilan berkurang.
Rakyat dibebani berbagai pajak dan aturan yang berat.
c. Bidang budaya
Kehidupan rakyat mulai terpengaruh budaya Barat, misal gaya hidup, cara berpakaian.
Budaya kraton mulai berkurang pengaruhnya. Tradisi keagamaan rakyat mulai terancam. Muncul
kegelisahan dan kebencian rakyat terhadap kolonial Belanda. Sehingga melahirkan berbagai
perlawanan menentang kolonial Belanda.
Sumber Belajar
Untuk memperdalam materi pada bab ini, peserta didik dapat membaca :
a. Ricklefs, MC. 1999. Sejarah Indonesia Modern. Dikmenum. Jogjakarta: Gadjah Mada University
b. Sartono Kartodirdjo. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Jilid 1. Dikmenum.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
c. I Wayan Badrika. 2004. Sejarah SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial dan Bahasa. Jakarta: Erlangga
d. Sodiq Mustofa, Suparman, Kuswanto. 2004. Kompetensi Dasar Sejarah 2B untuk kelas 2 SMA.
Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
e. Siti Waridah Q, et al. 2005. Sejarah Nasional 2b Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA IPS. Jakarta: Bumi
Aksara
f. G. Moedjanto. 1988. Indonesia Dalam Abad 20 Jilid 1. Jogjakarta: Gajah Mada Press
Disusun :
Eko Heru Prasetyo
email : [email protected]
blog : www.sosiosejarah.com
@@@ created by www.sosiosejarah.com @@@