Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

21
Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial Rizki Aji, S. Sos. I SMA FUTURE GATE BEKASI http://smafuturegate.com http://ajiajaya.wordpress.com

description

Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial. Rizki Aji, S. Sos. I SMA FUTURE GATE BEKASI http://smafuturegate.com. http://ajiajaya.wordpress.com. Merkantilisme dan Kapitalisme. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Page 1: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Rizki Aji, S. Sos. ISMA FUTURE GATE BEKASIhttp://smafuturegate.com

http://ajiajaya.wordpress.com

Page 2: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Merkantilisme dan Kapitalisme Merkantilisme adalah gerakan perdagangan

negara-negara Eropa ke daerah jajahannya untuk kepentingan negara penjajah (industri negara-negara Eropa). Terjadi pada abad ke 15 dan 16.

Semangat merkantilisme ialah:1) Berusaha mendapatkan logam mulia

sebanyak-banyaknya2) Meningkatkan perdagangan luar negeri3) Mengembangkan industri orientasi ekspor4) Meningkatkan pertambahan penduduk

sebagai tenaga kerja industri5) Melibatkan negara sebagai pengawas

ekonomi

Page 3: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Kapitalisme Kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana individu secara

pribadi atau firma bisnis melakukan kegiatan produksi, pertukaran barang, dan jasa melalui sebuah jaringan pasar dan harga yang kompleks. Mudahnya ialah meminimalkan kerugian, memperbesar keuntungan sebanyak-banyaknya. Kapitalisme jaya pada abad ke 18.

Kapitalisme dicetuskan oleh Adam Smith dan John Maynard Keynes.

Ciri kapitalisme:1. Barang produksi/proses produksi dimiliki secara pribadi2. Aktivitas ekonomi secara bebas hanya ditentukan oleh

penjual dan pembeli3. Pemilik modal bebas menggunakan cara apapun untuk

meningkatkan keuntungan4. Pengawasan pemerintah di minimalisir.

Page 4: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa Abad ke-5, Rempah-rempah Indonesia dikenal

oleh penduduk Eropa. Eropa mengenal rempah Indonesia karena sistem

dagang berantai dari pedagang India, Persia dan Arab. Menuju Teluk Persia dan Laut Merah.

Rempah diangkut melalui darat oleh pedagang Persia dan Arab ke Pantai Laut Tengah. Pedagang Eropa membeli di Eropa Selatan (Venesia dan Genoa) lalu ke Eropa Barat dan Utara.

Hubungan perdagangan Eropa dan Asia Barat melalui Laut Tengah setelah Perang Salib (1096-1291).

Page 5: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Keadaan Indonesia Sebelum Hadir Penjelajah dan Penjajah Nusantara berada pada masa jaya di abad ke 14-16 M

dimana penyebaran Islam berada pada puncaknya. Kejayaan dibuktikan dari kemapanan kehidupan

ekonomi Nusantara dan politik kerajaan Islam ketika itu. Hampir seluruh rakyat Nusantara di-Islamkan karena

Islam tidak mengkotak-kotakan, Islam menghapuskan diskriminasi, dan Islam membawa struktur sosial yang membawa kesejahteraan.

Sebelum penjajah datang, seluruh Nusantara berada dalam Islam kecuali beberapa wilayah yang mempertahankan animisme dan dinamisme seperti, Kerajaan Batak, Minahasa, Maluku bagian selatan, P. Flores, Timor dan Papua juga Bali yang masih Hindu

Page 6: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa berkeinginan untuk mendapatkan

rempah-rempah dengan harga lebih murah. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi seperti penemuan kompas yang dapat memperlancar kegiatan penjelajahan samudra.

Adanya keinginan untuk menyebarkan agama Kristen ke luar benua Eropa.

Adanya keinginan untuk membuktikan pendapat bahwa bumi adalah bulat seperti yang dikemukakan oleh Copernicus (1473-1543).

Semangat 3G (Gold, Gospel dan Glory)

Page 7: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Kedatangan Bangsa Portugis Ke Indonesia Awalnya mencapai India 1498, dan menguasai

Malaka1511. Tahun 1512 menginjak Maluku dibawah

Alfonso de Albuquerque dan masuk di Kesultanan Ternate dibawah kuasa Kaicil Darus.

Portugis membangun Benteng Saint John untuk Kesultanan Ternate dengan imbalan monopoli perdagangan rempah di Ternate.

Perjanjian monopoli perdagangan menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Maluku karena dilarang menjual rempah dengan bebas.

Portugis menyebarkan Katolik oleh Fransiscus Xaverius.

Page 8: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Kedatangan Bangsa Spanyol Ke Indonesia Pertamakali menginjak tanah Tidore tahun 1521.

Disambut baik karena ketika itu sedang bersengketa dengan Portugis.

Kedatangan Spanyol tergabung dalam ekspedisi Magelhaens Del Cano.

Jika Sultan Ternate bersekutu dengan Portugis, maka Sultan Tidore bersekutu dengan Spanyol.

Terjadi persaingan/sengketa antar dua negara dalam satu Maluku yang selesai di meja perundingan.

Dilakukan Perundingan Zaragoza di Spanyol 22 April 1529 yang berisi; Spanyol harus meninggalkan Maluku dan hanya berdagang di Filipina, Portugis berhak berdagang di Maluku.

Page 9: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Rute Perjalanan Portugis dan Spanyol ke Indonesia Merupakan sebuah bagian dari perjalanan mencari dunia baru.

Disebabkan pemblokiran jalur dagang oleh Dinasti Ottoman (Daulah Utsmani).

Spanyol dan Portugis membagi dua jalur penjelajahan melalui Perjanjian Tordesilas (7 Juni 1494).

Portugis berlayar ke selatan menyusuri pantai barat Afrika sampai menemukan Tanjung Harapan (Cape of Hope) lalu mengarah ke timur lalu ke Asia. India wilayah Asia yang berhasil dijejaki oleh Vasco Da Gama tahun 1479 sebagai akses ke Asia Tenggara.

Spanyol ke arah barat hingga menemukan Amerika (tengah dan selatan) lalu menelusuri Samudra Atlantik dan menjumpai Pulau Massava (thn. 1520) yang akhirnya diberi nama Filip yang dikenal dengan Philiphina untuk mengenang Raja Philip II. Ekspedisi dipimpin oleh Ferdinand Magelhaens.

Spanyol jumpa dengan Portugis di Pulau Hitu thn. 1512.

Page 10: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Masuknya Bangsa Belanda ke Nusantara Dipengaruhi gerakan merkantilisme, April 1595, Cornelis de Houtman

dan de Keyzer menuju Nusantara dengan 4 buah kapal. Rute perjalanan: Belanda – Pantai Barat Afrika – Tanjung Harapan –

Samudra Hindia – Selat Sunda – Banten. Perjalanan yang dilakukan menyelisihi rute Portugis yakni via India dan Malaka.

Juni 1596, Houtman tiba di Banten dan mendapat sambutan baik masyarakat Banten, sekaligus berharap bisa membantu Banten untuk menyerang Palembang.

Houtman diusir dari Banten karena egois yakni hanya membeli rempah saat panen. Ia kembali ke Belanda dengan sedikit rempah-rempah namun berlimpah pujian sebab menemukan rute menuju Nusantara.

28 November 1598, Jacob van Neck dan Wybrecht van Waerwyck tiba di Banten dengan 8 buah kapal.

Mendapat penerimaan dari masyarakat Banten dan membawa rempah-rempah berlimpah sebanyak 3 kapal, dan 5 kapal berikutnya berlayar ke Maluku. Belanda kembali diterima karena saat itu Maluku sedang benci Portugis.

Page 11: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Terbentuknya VOC Didirikan oleh Pangeran Maurits dan Johan von Olden Barnevelt pada 1602. Tujuan dibentuknya VOC:1. Menghindari persaingan tidak sehat antar sesama pedagang.2. Memperkuat posisi Belanda dalam bersaing dengan bangsa Eropa

lainnya.3. Membantu dana Belanda dalam menghadapi Spanyol

VOC kemudian melakukan Hak Oktroi yang berisi:1. Monopoli perdagangan2. Mencetak dan mengedarkan uang3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai4. Mengadakan perjanjian dengan para raja5. Memiliki tentara untuk mempertahankan diri6. Mendirikan benteng7. Menyatakan perang dan damai8. Mengangkat dan memberhentikan penguasa setempat

Page 12: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

VOC Hancur 31 Desember 1799, VOC dibubarkan dengan

utang 136,7 Gulden. VOC terpaksa bubar disebabkan:1. Pegawai curang dan korup2. Tingginya biaya perang3. Gaji yang menunggak untuk pegawai4. Pembayaran keuntungan bagi pemegang

saham memberatkan disebabkan kas yang kosong

5. Persaingan dagang di Asia makin kompetitif6. Perubahan politik di Belanda

Page 13: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Perancis Menduduki Nusantara Setelah Belanda kalah dengan Prancis, maka Nusantara dibawah

kepemimpinan Inggris yang akhirnya direbut lagi oleh Perancis sebab Nusantara milik Belanda.

Herman Willem Daendels ditunjuk menjadi gubernur jenderal Hindia Belanda dan membuat kebijakan untuk mempertahankan dari ancaman Inggris yakni:

1. Membangun de groote postweg (jalan raya pos Anyer-Panarukan)2. Membuat pangkalan laut di Merak dan Ujung Kulon3. Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya4. Membagi pulau Jawa menjadi 9 wilayah (prefektur)5. Memperbaiki gaji pegawai, mendirikan pengadilan sesuai hukum

adat Indonesia, memberantas korupsi, menegakkan keadilan, mengangkat para bupati, dan memperkuat pasukan yang beranggotakan orang Indonesia.

Daendels memberlakukan kerja rodi hingga timbul kesengsaraan bagi rakyat.

Page 14: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Inggris Menguasai Nusantara Daendels digantikan oleh Jansens (27 April 1811) namun 4

Agustus 1811 Inggris merapat ke Batavia dan menguasai Batavia pada 26 Agustus 1811. 18 September 1811, Jansens menyerah di Salatiga.

Inggris menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Raffles merapikan birokrasi Hindia Belanda dan memfungsikan kembali hak pengelolaan tanah dibawah kerajaan Inggris. Raffles tetapkan sistem sewa tanah (landrente).

Inggris tak lama di Batavia, sebab muncul Traktat Wina tahun 1815 yang menegaskan seluruh negara jajahan yang dikuasai Inggris dari Belanda harus dikembalikan lagi kepada Belanda. Saat itu Belanda sudah tak lagi berada di bawah kendali Prancis.

Raffles pergi ke Bengkulu dan kemudian mendirikan Singapura tahun 1819.

Page 15: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Masa Pemerintahan Hindia Belanda (1816-1942) Awalnya dipegang oleh tiga orang Komisaris Jenderal Belanda (Flout,

Buyskess, dan Van der Capellen). Melakukan masa peralihan pemerintahan dari 1816-1819.

Lantas kepemimpinan dipegang oleh Van der Capellen (1816-1824). Tahun 1816-1830 terjadi silang pendapat di negeri Belanda antara

kaum liberal dan konservatif. Liberal berpendapat tanah jajahan akan memberi keuntungan jika

eksploitas ekonomi diserahkan pada swasta. Pemerintah berfungsi menjalankan pemerintahan dan memungut pajak.

Konservatif berpendapat, pengelolaan tanah jajahan lebih menguntungkan dibanding menggunakan pihak ketiga (swasta).

Ditemukan jalan tengah yang diusung oleh Van den Bosch melalui sistem tanam paksa (cultuur stelsel 1830-1870).

Cultuur Stelsel memaksa rakyat jawa untuk menanam komoditi tani yang laku di Eropa, mengambil tanah yang dimiliki oleh raja-raja Jawa sebab mereka berada dibawah kepemimpinan Belanda, dan ditetapkan sanksi bagi pelanggar dengan hukuman fisik.

Page 16: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Sistem Politik Ekonomi Liberal dan Politik Etis Ekonomi liberal diberlakukan pasca 1870 ditetapkan sistem imperialisme modern yang

bersifat opendeur politiek atau politik pintu terbuka. Yakni pihak pemodal swasta asing diperbolehkan menanamkan sahamnya di Indonesia.

1901, Ratu Belanda berpidato bahwa negeri Belanda memiliki tanggung jawab untuk mengusahakan kemakmuran serta perkembangan sosial dan ekonomi penduduk Hindia. Sehingga Belanda memberlakukan politik balas budi (politik etis). Dimulai dengan pemberian 40 juta Gulden (Rp. 230.214.261.727) kepada rakyat Indonesia.

Politik Etis di Indonesia digagas oleh C. Theodore Van de Venter seorang ahli hukum dan politisi Belanda.

Van de Venter menggagas 3 prinsip atau trilogi Van de Venter yang memusatkan pada: irigasi, emigrasi, dan edukasi.

Politik etis berhasil karena mencapai perubahan pada desentralisasi pemerintahan, pembangunan irigasi seluas 93.000 bau, transmigrasi bagi penduduk pulau Jawa yang semakin padat, edukasi dengan dibangunnya STOVIA (sekolah dokter Jawa) dan OSVIA (sekolah tenaga kepemerintahan), perbaikan kesehatan dan penanggulangan penyakit yang pada tahun 1928 Indonesia bebas dari wabah kolera.

Politik etis gagal karena akhirnya, negara induk tetap lebih sejahtera sedangkan negara jajahan tingkat kesejahteraannya stabil pada rendah, kaum pribumi yang baik kesejahteraannya adalah golongan pegawai negeri, para pegawai negeri tersebut pun hanya digunakan sebagai alat sehingga dominasi Belanda tetap besar.

Page 17: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Perubahan Struktur Sosial Masyarakat Menurut peraturan tatanegara Hindia Belanda

(Indische Staatsregeling) tahun 1927, masyarakat Indonesia terbagi atas;

1. Golongan Eropa dan yang semisal dengannya yakni masyarakat Belanda dan keturunannya, bangsa Eropa lainnya, atau orang bukan Eropa namun memiliki kedudukan, kekayaan, dan jabatan yang seimbang dengan orang Eropa.

2. Golongan Timur Asing yakni Cina, Arab,India, Pakistan dll.

3. Golongan Pribumi yakni masyarakat asli atau bumiputera.

Page 18: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Lapisan Sosial Masyarakat Pribumi1. Lapisan Bawah, terdiri dari rakyat jelata dan

merupakan penduduk terbesar dan hidup melarat. Mereka tinggal di desa, sebagai petani, buruh perkebunan, di kota sebagai buruh kecil dan tukang.

2. Lapisan Menengah, didominasi oleh petani kaya dan pegawai.

3. Lapisan Atas, diisi oleh keturunan bangsawan maupun para kerabat raja sesuai dengan tingkatan dan gelar yang dimiliki.

Page 19: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Misi Kristen Di Balik Imperialisme dan Kolonialisme Kristen sudah ada di Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke 5 masehi, dibawa

oleh para pedagang Kristen Nestorian dari Jazirah Arab Tenggara. Ekspansi Portugis-Spanyol ke dunia baru direstui oleh Paus Alexander VI

sehingga masuklah motif gospel. Semangat perang salib mengilhami penjelajah Alfonso de Albuquerque

untuk menaklukkan Malaka yang Islam. Kristen Portugis menyebarkan misi Kristen dengan paksa di Maluku

sekitar 1523 oleh Antonio de Brito. Portugis mengadudomba warga yang Muslim dengan yang sudah murtad.

Belanda juga turut membawa misi Gospel pada 1561 yang mengantongi izin dari Gereformeerde Kerk (Gereja Protestan Belanda).

Portugis menyebar Katolik Roma dan pelaksananya disebut Misionaris, sedangkan Protestan Belanda yang beraliran Calvinisme dengan pelakunya disebut sebagai Zending.

VOC turut serta membiayai penerbitan dan penyiaran bibble dalam bahasa Melayu, VOC juga mengirim zending ke wilayah gelap, VOC memobilisasi tentara Kristen di Maluku diminta untuk menyerang Batavia, Semarang, dan Surabaya.

Page 20: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Kristen Pada Masa Hindia Belanda Pasca VOC runtuh 1799, ada beberapa pola

penyebaran agama Kristen yakni dengan cara;

1. orang-orang Eropa secara pribadi berinteraksi dengan penduduk pribumi dan mengkristenkan mereka,

2. membentuk organisasi zending yang aktif mengirimkan tenaga ke berbagai daerah kristenisasi,

3. membentuk lembaga layanan masyarakat (sekolah, RS, panti asuhan, dll),

4. membangun desa-desa Kristen untuk menyelamatkan jemaat Kristen dari pengaruh Islam,

5. memisahkan Islam dari kebudayaan lokal

Page 21: Perkembangan Pengaruh Barat Pada Masa Kolonial

Daftar Pustaka Alfian, Magdalina. dkk, Sejarah Untuk SMA

dan MA Kelas XI, Jakarta:2006, Penerbit Esis. Bachtiar, Tiar Anwar, Sejarah Nasional

Indonesia Perspektif Baru. Jakarta:2011, Andalusia Islamic Education and Management Service.

Herimanto, Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif. Jakarta:2012, Penerbit Platinum.

Mustopo, M. Habib. dkk, Sejarah 2. Jakarta:2011, Penerbit Yudhistira.