Perkembangan Masa Kolonial Di Indonesia

download Perkembangan Masa Kolonial Di Indonesia

of 37

description

Sejarah

Transcript of Perkembangan Masa Kolonial Di Indonesia

Perkembangan Pengaruh Barat dan Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial

Perkembangan Pengaruh Barat dan Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa KolonialKedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Dunia Timur, termasuk Indonesia, berpengaruh terhadap kehidupan bangsa Indonesia sebab setelah negara-negara Eropa menjalankan merkantilisme dan Revolusi Industri, mereka menerapkan imperialisme modern di negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin.Proses Perluasan Kekuasaan Kolonial di Kepulauan IndonesiaMerkantilisme diartikan sebagai suatu paham atau ideologi yang ditandai oleh adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian. Paham ini banyak dianut oleh negara di Eropa, seperti Inggris pada masa pemerintahan Henry VIII, Elizabeth, Oliver Cromwell, Thomas Mun, dan Antoine de Montchretien. Praktik ekonomi ini berlangsung dari abad ke-15 sampai dengan Revolusi Industri pada abad ke-18.Gerakan MerkantilismeTujuan Merkantilisme yaitu :Memperoleh kekayaan bagi negara atau pemerintah sebanyak-banyaknya untuk membiayai negara dan kaum bangsawan.Menjadikan negara atau pemerintah sebagai satu-satunya penguasa ekonomi.Mengembangkan dan mempertinggi citra kaum bangsawan.Sedangkan tujuan Merkantilisme yang dilakukan negara-negara Eropa, sebagai penganut politik ekonomi merkantilisme, adalah :Bidang Industri dan EkonomiBerusaha mencari emas atau logam mulia, meningkatkan produksi, meningkatkan ekspor barang-barang yang dihasilkan negaranya, memberlakukan pajak, dan bea perdagangan.Bidang Politik-EkonomiDilakukan praktik-praktik pemerasan dan monopoli pada rakyat serta mengadakan pengawasan yang ketat terhadap perkembangan perekonomian oleh negaraBidang KependudukanMeningkatkan jumlah tenaga kerja di pabrik-pabrik.Dampak MerkantilismeMerkantilisme menimbilkan dampak semakin lebarnya jurang pemisah antar si kaya dan si miskin, semakin jauhnya hubungan antara budak dan tuannya, timbulnya imperialisme oleh negara kuat (kaya) terhadap negara miskin, dan merajalelanya kehidupan feodalisme. Hal ini menyebabkan munculnya reaksi protes dari masyarakat khususnya kaum borjuis yang menuntut agar mereka dilibatkan dalam sistem perekonomian negara. Dengan semangat liberalisme, kaum borjuis berhasil menumbangkan dominasi pemerintah atau negara pada bidang perekonomian.Faktor EksternTerjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke-16. Para ilmuwan mengembangkan temuan-temuannya. Faktor ini ditunjang oleh adanya lembaga riset bernama The Royal for Improving Natural Knowedge dan The Roya l Society of England yang didirikan pemerintah Inggris pada 1662 serta The French Academy of Science yang didirikan pemerintah Prancis pada 1666.2.Revolusi IndustriFaktor Intern1.Keamanan dan politik dalam Inggris yang mantap.2.Kegiatan wiraswasta di Inggris berkembang sehingga melahirkan kelompok masyarakat kaya dan pemodal bagi industri-industri baru.3.Munculnya minat yang luar biasa dari masyarakat Inggris terhadap Industri manufaktur.4.Inggris memiliki jajahan yang sangat luas sehingga mudah dalam memperoleh bahan mentah dan daerah pemasaran.5.Inggris kaya akan sumber alam batu bara dan bijih besi.6.Paham ekonomi liberal mulai muncul.7.Munculnya Revolusi Agraria.8.Kegiatan perekonomian berkembang dengan pesat.Revolusi Industri menyebabkan :Lahirnya Inovator dan Wiraswastawan KapitalisLahirnya KapitalismeSuatu paham atau aliran di bidang ekonomi yang berpendapat untuk meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah modal atau kapital yang banyak, penguasaan sektor produksi, sumber bahan baku, distribusi dan teknologi baru.Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismeBeberapa faktor yang melatar belakangi bangsa Eropa melakukan penjelajahan dunia, yaitu :a.Adanya semangat penaklukkan (reconquista) terhadap orang-orang yang beragama Islam.b.Jatuhnya Konstantinopel, ibu kota imperium Romawi Timurke tangan Dinasti Usmani (Ottoman) Turki yang berada di bawah Sultan Muhammad II (1451-1481) pada 1453.c.Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.d.Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah.e.Kisah penjelajahan Marco Polo (1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia, ke Cina yang dituangkan dalam buku Book of Various Experiences.f.Ingin memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya.3.Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

Penjelajahan Bangsa PortugisEkspedisi pertama bangsa Eropa dirintis oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Orang Portugis pertama yang mencoba melakukan penjelajahan mencari Indonesia adalah Bartholomeus Diaz pada tahun 1486 dengan menyusuri pantai barat Afrika dan tiba di Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope). Penjelajahan dilanjutkan oleh Vasco da Gama tahun 1497 yang berhasil melewati Tanjung Pengharapan dan singgah di pelabuhan Malanda, Afrika Timur. Di tempat itu, mereka bertemu dengan pedagang dari Arab dan India, namun jalan ke Indonesia tetap dirahasiakan.Bartholomeus DiazSelanjutnya, ekspedisi dilanjutkan oleh Diego Lopez de Sequeira dan berhasil mencapai Malaka. Sesampainya di sana, mereka diusir oleh Sultan Mahmud Syah dan membuat Gubernur Portugis di India, Alfonso d Albuquerque, marah dan melancarkan serangan ke Malaka dengan kekuatan 1200 orang dan 18 kapal perang pada bulan April 1511, dan Malaka pun dapat ditaklukkan. Untuk memperluas daerah pemasaran dan sumber bahan baku, maka pemerintah Portugis mengirim armada ke Maluku yang disambut baik rakyat Maluku, dan bahkan padfa tahun 1522 orang Portugis diizinkan membangun benteng dan kantor dagang.Penjelajahan Bangsa SpanyolOrang Spanyol yang mempelopori ekspedisi ke Hindia adalah Christopher Colombus dengan menggunakan kapal Santa Maria, Nina, dan Pinta melalui Samudera Atlantik dan pada tanggal 12 Oktober 1492, ia mendarat di Pulau Guanahani yang dikiranya Hindia. Pada tanggal 6 Desember 1492, Colombus mendarat di Haiti dan kemudian diberi nama Hispaniola dan mandarat kembali ke Spanyol pada tanggal 16 Januari 1493. Ekspedisi diteruskan oleh Ferdinand Magellan pada tahun 1519, melalui jalur Samudra Atlantik dan berhasil mencapai Filipina pada tahun 1512. Ketika berada di Cebu, Filipina, ia terbunuh dan digantikan oleh Delcano dan pada tahun yang sama berhasil memasuki Kepulauan Maluku. Armada ini berlabuh di Tidore dan berhasil melakukan persekutuan dengan Kerajaan Tidore.

Kedatangan Spanyol mendapat tantangan dari Portugis yang telah berlabuh terlebih dahulu. Atas bantuan dari Kerajaan Ternate, maka Portugis dapat mengalahkan Spanyol. Untuk menghindari konflik lebih jauh, maka pada tahun 1534, Spanyol dan Portugis mengadakan perjanjian Saragosa yang menetapkan Spanyol berkuasa atas Filipina dan Portugis di Maluku.Christopher Colombus

Penjelajahan Bangsa InggrisArmada Inggris yang datang ke Indonesia dipimpin oleh Francis Drake pada tahun 1579 dengan menggunakan jalur yang pernah dipakai Magellan dan berhasil mencapai Ternate. Perjalanan berikutnya dilakukan oleh Thomas Cavendish pada tahun 1586 dengan jalur yang sama. Hal tersebut, mendorong Ratu Elizabeth I berani meningkatkan aktivitas pelayaran Internasionalnya. Hal tersebut dipicu oleh berkurangnya pasokan bahan baku akibat perang Spanyol dan Belanda serta ditutupnya jalur ke Syria melalui Selat Gibraltar oleh Spanyol.Francis DrakeUntuk mempermudah perdagangan di Asia, maka pada tahun 1600, Ratu Elizabeth I memberikan hak oktroi kapada East Indian Company (EIC). Dua tahun kemudian, armada Inggris berlayar ke Indonesia di bawah pimpinan Sir James Lancaster dan berhasil mencapai Acrh serta Banten. Pada tahun 1604, ekspedisi dagang Inggris dikirim kembali ke Indonesia di bawah pimpinan Sir Henry Middleton dan berhasil mencapai wilayah Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Hal tersebut menimbulkan perlawanan dari Belanda yang sudah terlebih dahulu ada. Hal ini mengakibatkan Inggris menarik diri dari Indonesia dan mengalihkan perdagangannya ke bagian Asia lainnya sejak tahun 1620.Penjelajahan Bangsa BelandaEkspedisi pertama Belanda dipimpin Cornelis de Houtman pada tahun 1595 dan berhasil mendarat di Banten pada tahun 1596. Ekspedisi kedua dilaksanakan pada tahun 1598 di bawah pimpinan Jacob Van Neck dan kembali berlabuh di Banten dan diterima dengan baik. Keberhasilan ekspedisi dagang yang kedua membuat banyak kapal dagang Belanda datang ke Indonesia. Untuk menghindari persaingan dagang yang tidak sehat, maka atas usul Johan van Oldenbarneveet dibentuklah Vereenidge Oost Indische Compagnie (VOC) yang dipimpin oleh De Heen Zeventien (Dewan Tujuh Belas) dengan Gubernur Jenderalnya Pieter Both.VOC mendapatkan hak istimewa dari pemerintah Belanda yang disebut hak Octrooi yaitu sebagai berikut.Hak monopoli dagang.Hak memiliki tentara dan mendirikan benteng.Hak mengadakan perjanjian dengan penguasa atau raja-raja setempat.Hak memiliki mata uang.Tujuan kadatangan VOC adalah ingin menguasai jalur perdagangan Nusantara sebelah barat. Pada tahun 1618 pimpinan VOC yaitu Jan Pieterzoon Coen memindahkan kantor pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta. Kantor baru VOC dibeli dari bupati Jayakarta, Wijayakrama, seharga 3000 gulden dengan luas 100 meter persegi. Hubungan Wijayakrama dan VOC mulai memburuk setelah diizinkannya EIC mendirikan kantor (loji) di Jayakarta dan membuat raja Banten, Ranamanggala marah kemudian memecat Wijayakrama dan mengusir EIC. Hal ini membuat kedudukan VOC di Banten semakin kokoh, bahkan pada tanggal 12 Maret 1619 didirikan benteng dengan nama Batavia. Selanjutnya VOC ingin menguasai Jayakarta sepenuhnya, maka Coen meminta bantuan militer dari Ambon untuk merebut Jayakarta. VOC berhasil menguasai Jayakarta pada tanggal 30 Mei 1619.Setelah berhasil menguasai jalur perdagangan di Hindia dan mengontrol wilayahnya maka VOC mengeluarkan beberapa kebijakan sebagai berikut.Memonopoli perdagangan rempah-rempah.Cultuur Procenten, yaitu pengumpulan hasil panen dari rakyat oleh penguasa lokal dengan harga yang sangat murah.Pelayaran Hongi yaitu patroli intuk mengawasi pelaksanaan monopoli.Contingenten yaitu penarikan pajak berupa hasil bumi.Verplichte leverantie yaitu kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada VOC.Hak ekstirpasi yaitu hak VOC mengurangi tanaman produksi yang berlebihan.Prianger steelsel, yaitu kewajiban rakyat Priangan menanam kopi.Setelah hampir 200 tahun, secara resmi VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 oleh Belanda yang disebabkan oleh.VOC mengalami kesulitan keuangan akibat korupsi, perang melawan rakyat Indonesia, dan lain-lain.Mendapat saingan dagang dari kongsi-kongsi dagang lain seperti EIC.

Johan van Oldenbarneveet

Masa Pemerintahan Daendels (1808-1811)Pada tahun 1795, Belanda merupakan daerah jajahan Perancis dengan penguasa Louis Napoleon. Pada tahun 1806 dikirim Herman Wilem Daendels sebagai Gubernur Belanda di Indonesia untuk mengatasi permasalahan Indonesia.4.Pemerintah Kolonial Belanda di IndonesiaKebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Daendels adalah sebagai berikut.Verplichte Diesten atau kerja rodi untuk mendukung proyek-proyek pembangunan.Verplichte Leveranties atau penyerahan pajak secara paksa.Penjualan tanah negara kepada swasta.Masa pemerintahan Daendels bertahan 3 tahun. Ia digantikan oleh Jan Willem Janssens.Masa Pemerintahan RafflesPada bulan Agustus 1811, Inggris berhasil merebut Batavia dari Belanda dan membuat Janssens melarikan diri ke Semarang yang akhirnya menyerah di Tuntang, Salatiga. Pada tanggal 18 September 1811, Janssens menandatangani Perjanjian Tuntang yang berisi.Seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus diserahkan kepada Inggris.Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.Untuk mengatur pemerintahan Inggris di Indonesia, maka mereka menugaskan Thomas Stamford Raffles. Asas-asas pemerintahan Raffles dipengaruhi oleh pengalaman Inggris di India dan cita-cita revolusi Perancis yaitu, kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Raffles yaitu.Segala bentuk dan jenis penyerahan wajib maupun pekerjaan rodi perlu dihapuskan. Rakyat harus diberikan kebebasan untuk menentukan jenis tanaman apa yang hendak ditanam.Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan. Bupati dijadikan bagian integral dari pemerintahan kolonial dengan fungsi-fungsi pemerintahan yang sesuai dengan asas-asas pemerintahan di negeri Barat.Berdasarkan anggapan bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik tanah, maka para petani yamg menggarap tanah dianggap sebagai penyewa. Karena itu petani wajib membayar sewa tanah.Berdasarkan kebijakan tersebut, maka lahirlah sistem sewa tanah yang dijadikan dasar kebijakan ekonomi pemerintahan Inggris di bawah Raffles.Masa Pemerintahan Hindia-BelandaPemerintahan Inggris berlangsung 5 tahun karena Napoleon oleh Inggris dan sekutunya. Setelah itu lahirlah Perjanjian London pada tahun 1814 yang memberikan hak kepada Belanda untuk mendapatkan kembali daerah kekuasaannya. Selanjutnya, Belanda mengirim Van der Capellen sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Pada tahun 1825 ia digantikan oleh De Bur de Gishingnies (1825-1830) karena tidak dapat mengatasi kesulitan keuangan Belanda. Masalah ini mulai dapat diatasi ketika Belanda mengirim Gubernur Jenderal Van den Bosch dengan melaksanakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel).Perlawanan Thomas Matulessi (1817)Perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura dimulai dengan penyerangan terhadap Benteng Duurstede di Saparua dan berhasil merebut benteng tersebut dari tangan Belanda. Perlawanan ini meluas ke Ambon, Seram, dan tempat lainnya. Dalam menghadapi serangan tersebut, Belanda harus mengerahkan seluruh kekuatannya yang berada di Maluku. Akhirnya, Pattimura berhasil ditangkap dalam suatu pertempuran dan pada 16 Desember 1817 Pattimura dan kawan-kawannya dihukum mati di tiang gantungan.5.Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Penjajahan BelandaPerang Paderi (1821-1837)Perang Paderi merupakan perang saudara antara kaum paderi (ulama) dan kaum adat. Kaum paderi yang dipengaruhi gerakan wahabi sangat menentang kaum adat yang banyak menyimpang dari ajaran Islam. Pada tahun 1803 gerakan wahabi menginginkan adanya perubahan di dalam masyarakat Minangkabau. Belanda ikut campur dalam pertentangan tersebut dan bersekutu dengan kaum adat pada tahun 1819. Pada bulan September 1821, di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol, kaum paderi menyerang pos Belanda dan menyebabkan Belanda mendirikan Benteng Van der Capellen di Batusangkar dan Benteng Fort de Kock di Bukittinggi sebagai pusat pertahanan.Pada tahun 1825, Belanda melakukan gencatan senjata dengan kaum Paderi yang disebabkan adanya pemindahan pasukan Belanda ke Jawa untuk menghadapi Perang Diponegoro. Pada tanggal 25 Oktober 1833 Belanda melakukan siasat perdamaian dengan mengeluarkan pengumuman yang dikenal dengan nama Plakat Panjang, namun gagal. Pada tahun 1834 Belanda mengepung daerah Bonjol dan membuat pasukan Bonjol tidak bisa mendapatkan pasokan amunisi. Pada tanggal 16 Agustus 1835, bukit sekitar benteng telah jatuh ke tangan Belanda. Benteng Bonjol dapat dikuasai Belanda dan Tuanku Imam Bonjol ditangkap pada tanggal 25 Oktober 1837.Perlawanan Diponegoro (1825-1830)Penyebab terjadinya Perang Diponegoro adalah rasa tidak puas yang hampir merata di kalangan masyarakat terhadap berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah Belanda di wilayah Kesultanan Yogyakarta. Penguasa Belanda mencampuri urusan intern kesultanan yang mengakibatkan terbentuk 2 kelompok yang pro dan anti Belanda. Suatu ketika pemerintah kolonial Belanda bermaksud membuat jalan raya yang menhubungkan Yogyakarta dan Magelang yang menembus makam leluhur Diponegoro. Hal ini membuat Diponegoro marah dan menganggapnya sebagai suatu penghinaaan. Patok-patok yang menandai pembangunan jalan tersebut kemudian diganti oleh para pengikut Diponegoro dengan tombak-tombak. Tindakan tersebut dijawab oleh Belanda dengan mengirimkan pasukannya ke Tegalrejo pada tanggal 25 Juni 1825. Pada tahun 1826, pasukan Diponegoro berhasil memperoleh kemenangan. Untuk mematahkan perlawanan Diponegoro, Belanda melakukan taktik Benteng Stelsel yaitu menhubungkan benteng-benteng pertahanan antara 1 dengan lainnya dan mengakibatkan pasukan Diponegoro sulit untuk bergerak. Sejak tahun 1829, kekuatan mulai berkurang, banyak pengikut Diponegoro yang ditangkap ataupun gugur dalam pertempuran. Pada tanggal 28 Maret 1830, dilangsungkan perundingan antara Jenderal de Kock dan Diponegoro keresidenan di Magelang. Namun, Belanda berkhianat, Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya ditangkap. Pangeran Diponegoro kemudian dibuang ke Manado dan Makasar. Perlawanan Rakyat Bali (1846-1849)Pada tahun 1844, perahu dagang milik Belanda terdampar di Prancak wilayah Kerajaan Buleleng dan terkena Hukum Tawan Karang yang memberi hak kepada penguasa kerajaan untuk menguasai kapal beserta isinya. Hal ini dijadikan alasan oleh Belanda untuk menyerang Kerajaan Buleleng pada 1848, namun gagal. Pada serangan kedua (1849), pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Mayor A.V. Michies dan Van Swieeten berhasil merebut benteng pertahanan terakhir Kerajaan Buleleng di Jagaraga, yang dikenal dengan nama Puputan Jagaraga.Selanjutnya, Belanda mulai menaklukan kerajaan-kerajaan Bali lainnya. Perlawanan rakyat Bali dalam menghadapi penjajahan Belanda diwarnai dengan berbagai perang puputan atau perang habis-habisan untuk mempertahankan harga diri dan kehormatan. Perlawanan di Aceh (1873-1890)Kerajaan Aceh mulai terusik pada tahun 1871, ketika Belanda memasuki wilayah mereka. Tindakan-tindakan Belanda adalah :Belanda ingin menguasai AcehAdanya traktat Sumatera tahun 1871 dimana Inggris mengizinkan Belanda menguasai AcehAceh melalui perundingan Tibang Muhammad berusaha mencari dukungan Turki, Italia dan ASBelanda lewat komisaris pemerintah mengirim surat yang berisi permintaan agar Aceh mengakui kekuasaan Belanda pada tanggal 22 dan 24 Maret 1873. Surat tersebut ditolak mentah-mentah.

Belanda memutuskann untuk menyerang Aceh pada 5 April 1873 dibawah pimpinan Mayor Jend JR Kohler.Para pemimpin perjuangan rakyat Aceh: Teuku Umar,Panglima Polim, Tengku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien, Cut Mutia dan Tengku Muhammad Daud Syah.Belanda kemudian menggunakan taktik lain dengan memanfaatkan kehidupan sosial-budaya. Mereka mengirim Dr Snouck ke Aceh dengan nama samaran Abdul Gafar. Ia kemudian mempublikasikan hasil penelitian di dalam bukunya de Atjeher :Kekuasaan Sultan tergantung pada BangsawanPengaruh ulama-ulama pada rakyat sangat kuat, oleh karenanya akan sulit untuk menundukkan perlawanan mereka.Perlawanan Rakyat Palembang (1819-1825)Perlawanan rakyat Palembang dipimpin oleh Sultan Najamuddin. Peristiwa ini disebabkan oleh diturunkannya sultan dari tahta oleh Belanda.Perlawanan Rakyat Banjar (1859-1863)Perlawanan rakyat Banjar dipicu oleh tindakan Belanda yang melakukan intervensi dalam hal penggantian raja dan juga penangkapan Prabu Anom. Perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Hidayat dan Pangeran Antasari.Perlawanan Si Singamangaraja XII (1878-1907)Perlawanan Si Singamangaraja XII berlangsung di Tapanuli, Sumatera Utara. Perlawanan ini disebabkan oleh bantuan Belanda pada proses penyebaran agama Islam oleh Dr. N. Van der Tuck dan keinginan mereka menguasai daerah Batak.