Masa Klimakterium Beserta Diagnosis Banding

8
Masa Klimakterium beserta Diagnosis Banding Andreas Kresna 10 2010 090 – C2 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan Klimakterium merupakan suatu istilah yan le!ih tua" umum" tetapi kuran ak menun#ukkan suatu masa di mana seoran perempuan lewat dari masa reproduksi ke tr menopause hina !e!erapa tahun pasca menopause" ter#adi pada umur $%&'% tahun( )enurunan sekresi inhi!in oleh *olikel&*olikel ovarium dimulai sekitar umur mena#di le!ih cepat setelah umur $0 tahun( )enurunan inhi!in memunkinkan penink yan mencerminkan !erkurannya reaktivitas dan kemampuan *olikel karena ovarium m .ata&rata percepatan penha!isan *olikel dan penurunan *ertitilitas dimulai pada tahun( Menopause ter#adi pada umur rata&rata %0&%1 tahun( alam tin#auan pustaka ini akan di!ahas le!ih lan#ut menenai masa klimakte darimasa perimenopause hina pascamenopause" !eserta e#ala&e#ala yan tim!uldan pemeriksaan apa yan harus dilakukan untuk meneakkan pada *ase mana yan tepat( Alamat Korespondensi : ndreas Kresna Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 3alan r#una Utara no( '" 3akarta 4mail 5 ndreas6kresna7yahoo(com 1

description

obgyn

Transcript of Masa Klimakterium Beserta Diagnosis Banding

Masa Klimakterium beserta Diagnosis Banding

Andreas Kresna10 2010 090 C2Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

PendahuluanKlimakterium merupakan suatu istilah yang lebih tua, umum, tetapi kurang akurat, yang menunjukkan suatu masa di mana seorang perempuan lewat dari masa reproduksi ke transisi menopause hingga beberapa tahun pasca menopause, terjadi pada umur 45-65 tahun.Penurunan sekresi inhibin oleh folikel-folikel ovarium dimulai sekitar umur 35 tahun dan menajdi lebih cepat setelah umur 40 tahun. Penurunan inhibin memungkinkan peningkatan FSH yang mencerminkan berkurangnya reaktivitas dan kemampuan folikel karena ovarium menua. Rata-rata percepatan penghabisan folikel dan penurunan fertitilitas dimulai pada umur 37-38 tahun. Menopause terjadi pada umur rata-rata 50-51 tahun.Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas lebih lanjut mengenai masa klimakterium, mulai dari masa perimenopause hingga pascamenopause, beserta gejala-gejala yang timbul dan pemeriksaan apa yang harus dilakukan untuk menegakkan pada fase mana yang tepat.

Alamat Korespondensi :Andreas KresnaMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara no. 6, JakartaEmail : [email protected]

AnamnesisAnamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan dengan cara melakukan serangkaian wawancara. Anamnesis dapat langsung dilakukan terhadap pasien (auto-anamanesis) atau terhadap keluarganya atau pengantarnya (alo-anamnesis).1 Identitas: menanyakan nama, umur, jenis kelamin, pemberi informasi (misalnya pasien, keluarga,dll), dan lain-lain. Keluhan utama: pernyataan dalam bahasa pasien tentang permasalahan yang sedang dihadapinya. Riwayat penyakit sekarang (RPS): jelaskan penyakitnya, latar belakang, waktu termasuk kapan penyakitnya dirasakan, faktor-faktor apa yang membuat penyakitnya membaik, memburuk. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) Riwayat Keluarga: umur, status anggota keluarga (hidup, mati) dan masalah kesehatan pada anggota keluarga. Riwayat psychosocial (sosial): stressor (lingkungan kerja atau sekolah, tempat tinggal), faktor resiko gaya hidup (makan makanan sembarangan).

Pemeriksaan fisikPemeriksaan yang komprehensif pada wanita peri- atau pasca-menopause meliputi risiko terhadap timbulnya penyakit-penyakit umum antara lain pemeriksaan riwayat faktor personal, faktor sosial, gaya hidup, dan perilaku kesehatan, faktor lingkungan, pola menstruasi, kesehatan mental dan fungsi kognitif. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan terhadap faktor-faktor risiko yang spesifik bagi penyakit-penyakit yang sering terjadi pada wanita menopause yaitu penyakit kardiovaskular, osteoporosis, dan kanker.2

Pemeriksaan penunjangDiagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan usia 48-49 tahun, haid mulai tidak teratur, darah haid mulai sedikit, atau banyak, haid berhenti sama sekali, timbul keluhan klimakterik, atau tanpa keluhan klimakterik. Pemeriksaan hormonal FSH, E2, dan pemeriksaan densitometer untuk melihat densitas tulang. Diagnosis pasti ditegakkan bila usia >40 tahun, tidak haid >6 bulan, dengan atau tanpa keluhan klimakterik, kadar FSH >40 mIU/ml, E2 < 30 pg/ml. Usia